cover
Contact Name
Bramantyo Adi Nugroho
Contact Email
bramantyo.adi.n@gmail.com
Phone
+6285246990880
Journal Mail Official
jurnal.riset.pembangunan@gmail.com
Editorial Address
Jl. MT. Haryono No. 126 RT. 10 Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Riset Pembangunan : Media Hasil Penelitian dan Kajian Pembangunan Daerah
ISSN : 26543710     EISSN : 26547872     DOI : https://doi.org/10.36087
JRP memuat informasi di bidang pembangunan daerah berupa hasil riset orisinil, artikel ulasan ilmiah, studi kasus yang meliputi bidang: 1. Pemerintahan 2. Pemberdayaan Masyarakat 3. Kependudukan 4. Ekonomi dan Keuangan Daerah 5. Pengembangan Wilayah, Fisik dan Prasarana
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 65 Documents
POLA PERMUKIMAN SUKU DAYAK KENYAH DI KELURAHAN BUDAYA PAMPANG KOTA SAMARINDA Puput Wahyu Budiman; Sudaryono Sudaryono
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36087/jrp.v3i2.81

Abstract

Kelurahan Budaya Pampang merupakan salah satu kawasan di Kota Samarinda yang memiliki sejarah, budaya, tradisi dan permukiman yang unik karena mengandung nilai – nilai kearifan lokal dalam pembentukannya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pola ruang permukiman yang terbentuk dengan menggunakan metode induktif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola permukiman yang terbentuk terdiri dari elemen air terjun (u’ung) di sebelah utara sebagai zona sakral dan lepoq (permukiman)  di sebelah selatan sebagai zona profan
EVALUASI KELAYAKAN EKONOMI PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL TRANS SUMATERA RUAS BAKAUHENI – TERBANGGI BESAR MELALUI COST BENEFIT ANALYSIS Windy Mitasari; Doddy Aditya Iskandar
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36087/jrp.v3i1.71

Abstract

ABSTRAK  Proyek Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni – Terbanggi Besar merupakan proyek yang tidak layak secara finansial namun layak secara ekonomi. Proyek Jalan Tol Trans Sumatera di ruas Bakahueni – Terbanggi Besar resmi dimulai pembangunannya pada tanggal 30 April 2015 dan telah diresmikan penggunaannya secara penuh pada tanggal 8 Maret 2019. Proyek ini memiliki asumsi Internal Rate of Return 11,80% dengan struktur pemodalan dan komposisi pinjaman dan ekuitas sebesar 48%:52%, termasuk porsi ekuitas proyek ini diperoleh dari Penyertaan Modal Negara dan porsi pinjaman dijamin oleh Pemerintah. Penelitian dilakukan dengan metode perbandingan manfaat dengan biaya (Benefit Cost Ratio) dan bertujuan melakukan evaluasi kelayakan ekonomi proyek Bakauheni – Terbanggi Besar. Biaya yang digunakan adalah biaya proyek dan biaya lingkungan sebagai bentuk eksternalitas negatif proyek ini sedangkan manfaat yang dihitung berdasarkan manfaat yang diperoleh pengguna jalan tol tersebut. Biaya total dari proyek ini adalah Rp 27,93 Triliun dan manfaat nya sebesar Rp. 31,43 Triliun sehingga BCR sebesar 1,13. Dilihat dari nilai BCR, Proyek ini merupakan proyek yang layak secara ekonomi..Kata kunci: Evaluasi, Infrastruktur, Jalan Tol Trans Sumatera, Ekonomi, Kelayakan ABSTRACTThe Trans Sumatra Toll Road Project for the Bakauheni - Terbanggi Besar section is a project that is not financially feasible but economically feasible. The Trans Sumatra Toll Road Project in the Bakahueni - Terbanggi Besar section officially began construction on April 30, 2015 and was fully inaugurated on March 8, 2019. This project assumes an Internal Rate of Return 11.80% with a capital structure and loan composition and 48%: 52% equity, including the portion of the project equity obtained from the State Equity Participation and the portion of the loan guaranteed by the Government.The research was conducted using the Benefit Cost Ratio method and aims to evaluate the economic feasibility of the Bakauheni - Terbanggi Besar project. The costs used are project costs and environmental costs as a form of negative externalities of this project, while the benefits are calculated based on the benefits obtained by the toll road users. The total cost of this project is IDR 27.93 trillion and the benefits are IDR. 31.43 trillion so that the BCR is 1.13. Judging from the BCR value, this project is an economically viable project.Keywords: Evaluation, Infrastructure, Trans Sumatra Toll Road, Economy, Feasibility
STRATEGI ADAPTASI MASYARAKAT NELAYAN PASCA PENATAAN PERMUKIMAN DI KELURAHAN SUMBER JAYA BENGKULU Pretty Maggiesty Rosantika; Deva Fosterharoldas Swasto
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36087/jrp.v4i1.83

Abstract

Pemerintah daerah telah menetapkan program-program pembangunan di kawasan pesisir dengan menempuh kebijakan mengenai pengembangan wilayah melalui pendekatan penataan ruang. Kementrian Pekerjaan Umum dan Perubahan Rakyat mengadakan penataan kawasan kumuh pesisir sebagai salah satu program strategis PUPR. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi perubahan sosial, budaya dan ekonomi yang terjadi di masyarakat pasca penataan pemukiman dan menjelaskan strategi adaptasi masyarakat pasca penataan pemukiman di Kelurahan Sumber Jaya. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode penelitian kualitatif induktif yaitu dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif yang dijelaskan dengan penalaran induktif. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa adanya perubahan pasca penataan berupa penambahan tingkat interaksi sosial, terciptanya kebudayaan dan kebiasaan baru serta meningkatnya kegiatan ekonomi di Kelurahan Sumber Jaya menuju ke arah yang lebih baik. Terdapat dua bentuk Strategi adaptasi di Kelurahan Sumber Jaya yaitu adaptasi aktif dan adaptasi pasif. Penelitian yang telah dilakukan masih jauh dari kesempurnaan maka diperlukannya rekomendasi kepada peneliti selanjutnya, pemerintah dan pihak terkait. Pemerintah diharapkan untuk terus memberikan perhatian khusus terhadap Kelurahan Sumber Jaya untuk menjaga dan memelihara permukiman setelah penataan agar tetap dapat dipertahankan dan masih diperlukannya adanya penyuluhan – penyuluhan dan pembekalan oleh pemerintah untuk membantu masyarakat dalam pengembangan masyarakat terutama dalam bidang kebersihan dan ekonomi.
ANALISIS PEMANFAATAN DANA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM PEMBANGUNAN DI KABUPATEN KUTAI TIMUR (STUDI KASUS KECAMATAN TELUK PANDAN DAN BENGALON) Dadang Lesmana; Bagus Rai Wibowo
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36087/jrp.v3i2.82

Abstract

Dalam pembangunan Kabupaten Kutai Timur, perusahaan juga terlibat untuk membantu pemerintah melalui Dana Corporate Social Responsibility (CSR). Akan tetapi, dengan besar bantuan perusahaan yang dimiliki, pembangunan Kutai Timur khususnya perdesaan masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan menganalisis pemanfaatan dana yang dilakukan oleh penerima bantuan dari perusahaan dalam bentuk CSR dalam pembangunan di kabupaten kutai timur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengunakan analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa faktor yang menjadi potensi yaitu keterbukaan perusahaan dalam menyalurkan dana CSR, dukungan pemerintah daerah dan kecamatan, adanya peraturan yang melindungi masyarakat dalam menggunakan dana CSR. Di sisi lain, faktor yang menjadi masalah yaitu kapasitas Masyarakat Desa dalam membuat pengajuan, perencanaan, pengadministrasian, serta pengelolaan bantuan yang masih rendah, kapasitas pendamping juga masih rendah, serta sering terjadi misskomunikasi antara masyarakat dengan perusahaan. Adapun strategi yang dihasilkan menggunakan SWOT adalah Melakukan peningkatan pemanfaatan pengetahuan dan informasi yang dimiliki serta dukungan pemerintah untuk menyerap segala bentuk bantuan dari pihak swasta. Mengoptimalkan koordinasi melalui musyawarah penentuan usulan bersama kelompok usaha. Meningkatkan kapasitas masyarakat desa dalam hal perencanaan, administrasi keuangan, penyusunan proposal dan pengelolaan barang. Memanfaatkan hasil evaluasi yang telah dilakukan sebagai acuan untuk menyusun perencanaan. Pemanfaatan dana dari pihak swasta menjadi kunci dalam pemerataan pembangunan saat ini dimana pihak swasta menjadi sebuah pondasi lewat salah satu sumber dana yang dapat dimanfaatkan. Kesimpulannya Masih rendahnya kapasitas SDM yang menjadi faktor utama kelemahan dalam memanfaatkan dana bantuan dari perusahaan, sedangkan dukungan dari perusahaan sangat tinggi untuk pembangunan kabupaten kutai timur, Masih rendahnya komunikasi antara perusahaan dan pemerintah yang menjadi kendala utama dalam memanfaatkan dana bantuan dari perusahaan. Disarankan dilakukannya pendampingan yang lebih dari pihak pemerintah daerah maupun forum MSH CSR Daerah dalam membantu mendukung dan memfasilitasi penyerapan Dana yang bersumber dari Pihak swasta. Berikutnya perlu adanya transparansi dalam penyerapan dan penyaluran Dana yang bersumber dari pihak swasta agar dapat termonitor dengan baik oleh masyarakat.
EVALUASI KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN MELALUI PROGRAM DESA PEREMPUAN INDONESIA MAJU MANDIRI (PRIMA) DI KELURAHAN LOK BAHU KECAMATAN SUNGAI KUNJANG KOTA SAMARINDA Ratih Fenty Anggriani Bintoro; Abdullah Karim; Enos Paselle
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36087/jrp.v3i1.65

Abstract

ABSTRAKHasil Susenas Tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk laki laki sebesar 50,17 persen, sedangkan perempuan sebesar 49,83 persen.  Walaupun jumlahnya hampir seimbang, namun fakta empiris menunjukkan bahwa kualitas hidup perempuan masih lebih rendah daripada kaum laki-laki.  Perempuan mengalami ketertinggalan dalam banyak hal, salah satunya ketertinggalan dalam aspek ekonomi.  Berbagai upaya dalam menyelesaikan ketertinggalan tersebut telah dilakukan oleh berbagai pihak contohnya Kementerian Pemberdayaan Perempuan melalui program Desa Perempuan Indonesia Maju Mandiri (PRIMA).  Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan kebijakan pemberdayaan ekonomi perempuan melalui program Desa Perempuan Indonesia Maju Mandiri (PRIMA) di Kelurahan Lok Bahu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda dengan fokus penelitian pada aspek relevansi, efektivitas serta keberlanjutan program.  Penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi (mixed methods) untuk mendapatkan deskripsi yang mendalam tentang pelaksanaan program Desa PRIMA di Kelurahan Lok Bahu Kecamatan Sungai Kunjang Kota Samarinda serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan progam tersebut. Data didapatkan melalui penyebaran kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Desa PRIMA memenuhi kriteria relevansi (relevan dengan kebutuhan perempuan), efektivitas (ketepatan sasaran program dan pencapaian tujuan program khususnya untuk peningkatan keterampilan manajemen usaha serta peningkatan pendapatan) dan keberlanjutan (layak untuk dilanjutkan).  Namun program ini tidak memenuhi kriteria efektivitas peningkatan kesejahteraan keluarga.  Faktor yang mendukung pelaksanaan Desa PRIMA adalah dukungan kondisi lingkungan, hubungan antar organisasi serta sumber daya manusia.  Sedangkan yang menghambat adalah sumber daya finansial (anggaran).  Rekomendasi yang dapat diberikan adalah perlunya pemetaan kebutuhan materi pelatihan, perlunya peningkatan motivasi kewirausahaan dan pembangunan jejaring antar pelaku usaha serta komitmen anggaran untuk keberlanjutan program.Kata kunci: Pemberdayaan Perempuan, Desa PRIMA, Samarinda. ABSTRACTThe results of SUSENAS 2010 show that the total male population is 50,17 %, while the female population is 49,83 %.  Although the numbers are almost equal, empirical facts show that the quality of life for women is still lower than men.  Women are left behind in many ways, for example in economic aspect.  Various parties have made various efforts to resolve this gap, for example the Ministry of Women’s Empowerment through PRIMA Village program.  This study aims to evaluate the implementation of women's economic empowerment policies through PRIMA Village program in Lok Bahu Village, Sungai Kunjang Subdistrict, Samarinda City, with a research focus on aspects of relevance, effectiveness and sustainability of the program.  This study uses mixed methods in order to get description about the implementation of the PRIMA Village program and also the supporting and inhibiting factors for the implementation of the program.  Data obtained through questionnaires, interviews, observation and documentation. The results show that the PRIMA Village program meets the criteria of relevance (relevant to the needs of women), effectiveness (accuracy of program goals and achievement of program objectives specifically for improving business management skills and increasing income) and sustainability (worth continuing).  However, this program does not meet the effectiveness criteria for improving family welfare.  The supporting factors of the implementation of PRIMA Village are the support of environmental conditions, relations between organizations and human resources.  Whereas the obstacle is financial resources (budget).  Recommendations that can be given are the need to map training material needs, the need to increase entrepreneurial motivation and build networks among business actors as well as a budget commitment for program sustainability.Keywords : Women’s Empowerment, PRIMA Village, Samarinda.
PEMETAAN STAKEHOLDER YANG BERPERAN DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA MINAPADI SAMBEREMBE Yhani Chrismawati; R. Widodo Dwi Pramono
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36087/jrp.v4i1.84

Abstract

Alih fungsi lahan pertanian perlu dikendalikan agar lahan pertanian terutama LP2B tetap terjaga kelestariannya sehingga ketahanan pangan tetap terjaga. Di kabupaten Sleman alih fungsi lahan paling tinggi diantara kabupaten atau kota lain di D.I. Yogyakarta. Salah satu upaya konservasi  LP2B ini dengan mengembangakan system pengelolaan lahan pertanian menjadi pertanian yang terintegrasi dengan kegiatan lain. Salah satunya adalah pertanian minapadi yang kemudian diberi sentuhan pariwisata “agrowisata”  Agrowisata minapadi yang dikembangkan di Samberembe sebagai salah satu upaya mengendalikan alih fungsi lahan. Dalam mengembangan agrowisata ini membutuhkan peran sberbagai stakeholder. Penelitian ini dilakukan di lokasi tersebut untuk mengetahui stakeholder yang paling berpengaruh terhadap pengembangan agrowisata minapadi Samberembe dengan metode survey, Indepth interview dan study literature. Tenik analisis yang digunakan adalah stakeholder mamping. Hasil penelitian menunjukkan 4 kategori stakeholder dan yang paling berpengaruh adalah key player yang berasal dari Pemerintah daerah Kabupaten Sleman maupun masyarakat. Selain itu peran local champion dan keberhasilan kolaborasi antar stakeholder juga berpengaruh terhadap pengembangan agroowisata minapadi samberembe. Diperlukan upaya membangkitkan local champion  maupun meningkatkan kolaborasi stakeholder dalam mengembangkan kegiatan ekonomi berbasis potensi lokal.
PERAN BELANJA MODAL PADA INFRASTRUKTUR JALAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI KABUPATEN SLEMAN Syavitri Sukma Utami Rambe; Doddy Aditya Iskandar
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36087/jrp.v3i2.78

Abstract

Tujuan adanya penelttian ini untuk mengukur peran investasi infrastruktur publik kewenangan kabupaten/daerah dalam bentuk jalan yang dilakukan oleh pemerintah daerah terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sleman. Metode yang digunakan adalah Ordinary Least Square (OLS) dengan teknik Regresi Linier Berganda dan bantuan aplikasi Eviews. Sebelum dilakukan perhitungan dengan regresi linier berganda dilakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik yaitu multikolinieritas, heteroskedastisitas, autokorelasi, dan normalitas. Setelah memenuhi keempat uji tersebut dilakukanlah perhitungan regresi dengan memakai persamaan Coub-Douglas Y= A.K.L, dimana Y (laju pertumbuhan ekonomi), A (jumlah panjang jalan kewenangan kabupaten), K (belanja modal yang dikeluarkan untuk program jalan). L (jumlah angkatan kerja). Berdasarkan hasil perhitungan regresi linier berganda dapat diketahui bahwa variabel A, K, dan L tersebut secara serentak tidak berpengaruh terhadap Y karena memiliki nilai P value F 0,582 0,05 dan nilai P value t tiap-tiap variable 0,05, serta memiliki nilai Adjusted R2 negatif (-0,103). Hal ini berarti adanya infrastruktur jalan dengan kewenangan kabupaten di Sleman tidak berpengaruh langsung secara signifikan terhadap peningkatan laju pertumbuhan ekonomi. Hal ini dapat terjadi karena faktor lain diluar penelitian yang berpengaruh kuat terhadap Y, seperti keberadaan dan aktivitas pergerakan di jalan protokol yang lebih dominan dan adanya wilayah yang berpotensi mengalami bencana alam. Maka dari itu diperlukan pemetaan potensi di tiap-tiap kecamatan dan pengembangan inovasi sesuai dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada di wilayah sehingga infrastruktur jalan yang tersedia dapat bermanfaat secara maksimal.
ANALISIS PENAMBAHAN ABU CANGKANG SAWIT PADA CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON (LASTON) Musrifah Tohir; Findia Findia
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36087/jrp.v3i1.69

Abstract

ABSTRAKLimbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen pencemaran yang terdiri dari zat atau bahan yang tidak mempunyai kegunaan lagi bagi masyarakat. Penambahan abu cangkang kelapa sawit pada campuran lapis aspal beton di penelitian ini merupakan salah satu upaya pemanfaatan limbah dari produksi minyak kelapa sawit (MKS) agar limbah yang dihasilkan seminimal mungkin hasil produksinta tanpa limbah. Tujuan adalah untuk mengetahui nilai kekuatan (stability) dan keawetan (durability) pada campuran lapis aspal beton (Laston). Hasil uji stabilitas (kekuatan) penambahan abu cangkang sawit rata-rata 5 % = 957,52 Kg, 10 % = 1.599,37 Kg, 20 % = 1.498,98 Kg, 30 % = 803,28 Kg dan 40 % = 888,40 Kg.. Nilai uji durabilitas (keawetan) penambahan abu cangkang sawit rata-rata 5 % = 71,84 %, 10 % = 74,44 %, 20 % = 107,12 %, 30 % = 77,18 % dan 40 % = 84,81 KgKata kunci: Abu Cangkang Sawit, Stabilitas, Durabilitas, Laston ABSTRACTWaste is dirt or waste which is a component of pollution consisting of substances or materials that no longer have any use for society. The addition of oil palm shell ash to the concrete asphalt layer mixture in this study is an effort to use waste from palm oil production (MKS) so that the resulting waste is as minimal as possible without waste. The aim is to determine the value of the strength (stability) and durability (durability) of the mixture of asphalt concrete (Laston). The results of the stability test (strength) of the addition of palm shell ash with an average of 5% = 957.52 Kg, 10% = 1,599.37 Kg, 20% = 1,498.98 Kg, 30% = 803.28 Kg and 40% = 888, 40 Kg.  The value of durability test (durability) for the addition of palm shell ash on average 5% = 71.84%, 10% = 74.44%, 20% = 107.12%, 30% = 77.18% and 40% = 84.81 KgKeywords: Palm Shell Ash, Stability, Durability, Laston
IMPLEMENTASI PEMERATAAN PEMBANGUNAN DENGAN HOTEL TENTREM DAN ZEST DALAM PROGRAM CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) Safira Zata Iwana; Bakti Setiawan
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36087/jrp.v4i1.85

Abstract

Pemerataan telah digaungkan sebagai jargon baru dalam pembangunan, baik pembangunan pusat kota maupun kawasan pinggiran kota. Kota Yogyakarta memenuhi pembangunan perkotaan dengan membuka keran investasi bagi perusahaan yang dapat mendukung kegiatan pariwisata di dalam kota. Salah satunya adalah izin pembangunan hotel. Proses ini tidak terlepas dari keberadaan hotel sebagai perusahaan sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang diharapkan dapat mendukung pemerataan pembangunan di wilayah sekitarnya. CSR itu sendiri harus meningkatkan perekonomian, kualitas lingkungan, dan kualitas sosial masyarakat secara merata. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dan metode pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan responden yang dianggap kompeten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pelaksanaan program CSR di kedua hotel tersebut. Perbedaan bintang yang dimiliki kedua hotel tidak menjamin pemerataan pembangunan; penyebab internal dan eksternal lainnya mempengaruhinya. Sebagian besar program yang dihasilkan merupakan program jangka pendek dan bukan program pemberdayaan masyarakat, sehingga proses pemerataan pembangunan melalui program CSR belum tercapai.
KANDUNGAN POLUTAN PADA DAUN ANGSANA (Pterocarpus indicus Willd.) DI KOTA SAMARINDA Sopian Gunawan; Karyati Karyati; Muhammad Syafrudin
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36087/jrp.v3i2.72

Abstract

Samarinda merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Timur dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi dan berbagai aktivitas kehidupan yang dinamis. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor yang tinggi sebesar 10% setiap tahunnya memiliki potensi menimbulkan pencemaran  udara. Tujuan penelitian adalah menganalisis kandungan beberapa polutan logam berat (timbal (Pb), besi (Fe), mangan (Mn), dan kadar debu) pada daun-daun pohon Angsana (Pterocarpus indicus Willd.) pada tiga kategori tempat tumbuh berbeda (areal bervegetasi, jalan raya, dan areal perumahan) di Kota Samarinda. Analisis logam berat dilakukan menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) dengan proses destruksi basah. Hasil penelitian menunjukkan kandungan logam berat timbal (Pb), besi (Fe), dan mangan (Mn) pada sembilan lokasi dengan tiga kategori berbeda bervariasi. Daun pohon Angsana yang mengandung logam berat Pb (39,62 mg/kg), Fe (317,29 mg/kg), dan Mn (106,97 mg/kg) paling tinggi berada pada kategori areal, serta kadar debu sebesar 7,81×10-6 grams /cm2. Informasi tentang kandungan polutan dan kadar debu pada daun pohon Angsana dapat menjadi dasar pertimbangan dalam pemilihan jenis pohon yang akan ditanam pada berbagai tipe tutupan lahan.