cover
Contact Name
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik
Contact Email
jurnal.tbbt@b4t.go.id
Phone
+62-22-2504088
Journal Mail Official
jurnal.tbbt@b4t.go.id
Editorial Address
Jl. Sangkuriang no. 14, Bandung.
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik
ISSN : 20894767     EISSN : 27159116     DOI : 10.37209/jtbbt
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik is a peer-reviewed and open access scientific journal. This journal is published by Center for Material and Technical Product (B4T) since 2011. Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik is published twice a year, in June and December. Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik publishes research results, conceptual ideas, and application of theory with a focus on technology of material and technical product. The scope of this journal are: Material Engineering, Energy Diversification, and Technology for Industry 4.0.
Articles 115 Documents
Design of Battery Management System for Electric Car Battery-Based Hybrid Metal-Organic (Sol-Gel) Lithium Manganate (LiMn2O4) Wisnu Ananda; Mehammed Nomeri
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 6, No 1 (2016)
Publisher : Center for Material and Technical Product

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.362 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v6i1.65

Abstract

Battery-powered Electric Vehicles (BEVs) such as electric cars, use the battery as the main power source to drive the motor, in addition to lighting, horn, and other functions. Currently, Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) has been conducting research in Lithium-ion (Li-ion) battery prototype for an electric vehicle. However, the management system in accordance with the electrical characteristics of the battery prototype is still not available. Thus, to integrate the battery prototype with electrical components of the electric vehicle, it is necessary to design Battery Management System (BMS). Two important battery parameters observed are State of Charge (SOC) and State of Health (SOH). The method used for SOC was Coulomb Counting. SOH was determined using a combination between Support Vector Machine (SVM) and Relevance Vector Machine (RVM). Based on the experiments by using BMS, the battery performance could be more controlled and produces a linear curve of SOC and SOH.Kendaraan listrik bertenaga baterai, seperti mobil listrik, menggunakan baterai sebagai sumber tenaga utama untuk menggerakkan komponen motor listrik dan mengatur fungsi-fungsi kendaraan yang lain seperti lampu dan klakson. Saat ini Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) telah melakukan penelitian pada pembuatan purwarupa baterai Lithium-ion (Li-ion) untuk kendaraan listrik. Namun sistem yang berfungsi untuk mengatur karakteristik kelistrikan pada baterai tersebut masih belum tersedia. Oleh karena itu, untuk mengintegrasikan purwarupa baterai yang telah dibuat oleh B4T dengan kendaraan listrik diperlukan adanya Sistem Manajemen Baterai (SMB). Dua parameter penting yang diatur pada baterai kendaraan listrik yaitu State of Charge (SOC) dan State of Health (SOH). Metode pengaturan SOC yang digunakan yaitu Coulomb Counting. Metode yang digunakan dalam menentukan SOH yaitu kombinasi antara Support Vector Machine (SVM) dan Relevance Vector Machine (RVM). Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan SMB, kinerja baterai dapat lebih mudah diatur dan mampu menghasilkan kurva SOC dan SOH yang linier.
PENGENDALIAN MUTU NO GOOD (NG) TERTINGGI PRODUKSI BERMASALAH DI INDUSTRI PEMBUAT BATTERY CARBON DENGAN METODE QC SEVEN TOOLS Hafid Abdullah; Kuntari Adi Suhardjo
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Center for Material and Technical Product

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.372 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v2i2.24

Abstract

Tulisan ini menyajikan analisis pengendalian mutu No Good (NG) tertinggi produksi bermasalah di industri pembuat battery carbon dengan metode QC seven tools sebagai upaya peningkatan kepuasan konsumen telah dilakukan. Dalam penelitian ini dilakukan contoh kasus penanggulangan NG inside crack di bagian battery carbon PT. I. Penerapan metode QC seven tools, meliputi: (1) check sheet, (2) stratifikasi, (3) pareto diagram, (4) histogram, (5) control chart, (6) fish bone diagram, (7) scatter diagram. Hasil analisis dan usulan kaizen diperoleh: (1) jenis NG inside crack ada di urutan ke-1 (78%) sehingga menjadi masalah utama yang harus segera ditanggulangi, (2) penyebab NG produksi bermasalah adalah karena operator, mesin dan peralatan, cara kerja dan lingkungan kerja, (3) melalui usulan kaizen dengan menurunkan NG menjadi 50% dapat dihemat biaya inside crack sekitar Rp. 2,5 juta/bulan. Bahasan ini diharapkan menjadi contoh kasus sebagai upaya peningkatan kepuasan konsumen agar produk yang dihasilkan memiliki daya saing di pasar global.Kata kunci: pengendalian mutu, tujuh alat QC, battery carbon
Pengaruh Parameter Las Proses SAW terhadap Peningkatan Kualitas Sambungan Las Tabung Baja LPG Surasno Surasno
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 4, No 1 (2014)
Publisher : Center for Material and Technical Product

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.123 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v4i1.43

Abstract

Weld defects in the form of porosity and lack of fusion in Submerged Arc Welding (SAW) process on flatrotating 3kg LPG cylinder steel has occurred. The defects are caused by improper welding parameters, such as:dirty and moist granular flux; the low of current, voltage, and welding speed; and the unsymmetric of cylinder steel on turn table. The steps of improvements on granular flux consist of heating at temperature of 200 C for 60-120 min. holding time, cleaning and filtering. Afterwards, the improvement in welding parameters were conducted  by adjusting current in range of 300-325 amp., voltage in the range of 29-30 volt, and welding speed of 126 cm/min. Quality improvement obtained from 3kg LPG cylinder steel welded are smooth ripple-weld, good penetration vertically and optimum weld bead height. Besides, the result of radiographic tests on the weld joint 3kg LPG steel cylinder meet the standard specifications according to SNI 05-3563-1994 indicated by no porosity and lack of fusion defects.Telah ditemukan cacat las berupa porositas dan lack of fusion hasil proses Submerged Arc Welding (SAW) pada tabung baja LPG 3 kg di posisi mendatar-berputar. Cacat-cacat las ini disebabkan oleh parameter pengelasan yang tidak sesuai, seperti: granular flux kotor dan lembab; arus, tegangan, dan welding speed rendah; dan tabung baja pada turn table kurang simetris. Langkah perbaikan yang diambil untuk granular flux adalah berupa pemanasan pada suhu 200oC dengan holding time 60 s.d 120 menit,   pembersihan, dan penyaringan.   Kemudian, perbaikan parameter las berupa: arus 300 s.d 325 amps, tegangan 29 s.d 30 volts, welding speed 126 cm/menit dan untuk tabung baja pada turn table dikondisikan simetris. Peningkatan kualitas yang diperoleh pada sambungan las tabung baja LPG 3 kg yaitu ripple-weld yang halus, penetrasi ke arah vertikal yang baik serta tinggi manik las (bead) yang optimal. Selain itu, hasil pemeriksaan radiografi test pada sambungan las circumferensial tabung baja LPG 3 kg memenuhi spesifikasi standar SNI 05-3563-1994 ditandai dengan tidak munculnya cacat porositas dan lack of fusion.
Karakterisasi dan Kinetika Kalsinasi Dolomit Winny Wulandari; Subagjo Subagjo; Adnanta Rio; Pratama Istiadi
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 8, No 2 (2018)
Publisher : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.382 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v8i2.121

Abstract

Calcination is a key processing step to increase added value of dolomite to many end-products, including as a feedstock for magnesium metal, as a flux for steelmaking, and refractory bricks. This research dealt with calcination of dolomite from Gresik, East Java. Calcination was carried out in a tubular reactor with a diameter of 3 cm, at an atmospheric pressure and using nitrogen as an elusion gas with the rate of 50 mL/min. Reaction temperature was varied at 700, 800 and 900°C and the reactions were carried out for 1, 2, 3, and 4 hours. The conversion of dolomite calcination reaches 98 to 99% as the calcination conducted at 800 and 900°C. The experimental results were presented using various kinetics models. The diffusion Ginstling-Brounshtein model was found as the best for describing the calcination reaction, which implied the reaction was controlled by internal diffusion of reactants. For the Ginstling-Brounshtein model, the apparent activation energy of dolomite calcination was found to be 77.07 kJ/mol.Kalsinasi merupakan salah satu proses untuk meningkatkan nilai tambah dolomit menjadi berbagai jenis produk akhir, seperti bahan baku pembuatan logam magnesium, sebagai fluks untuk pembuatan baja, serta batu bata tahan api. Penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan kinetika kalsinasi dolomit Gresik, Jawa Timur. Temperatur reaksi divariasikan 700, 800 dan 900˚C. Kalsinasi dilakukan selama 1, 2, 3, dan 4 jam di dalam sebuah reaktor tubular dengan diameter 3 cm pada tekanan atmosfer. Reaksi kalsinasi dilakukan dalam kondisi gas nitrogen yang dialirkan sebagai gas-elusi dengan laju alir 50 mL/menit. Konversi dolomit mencapai 98 hingga 99% ketika kalsinasi dilakukan pada temperatur 800 dan 900˚C. Model difusi Ginstling-Brounshtein dapat dijadikan model yang paling sesuai untuk menggambarkan reaksi kalsinasi yang dikendalikan oleh perpindahan massa difusi di dalam partikel. Untuk model Ginstling-Brounshtein, energi aktivasi kalsinasi dolomit terhitung sebesar 77,07 kJ/mol.
Pengaruh Penambahan Kitosan dan Asam Sitrat terhadap Pembentukan LiMn2O4 Spinel menggunakan Metode Sol-Gel Martinus Simatupang; Lia Asri; Bambang Sunendar Purwasasmita
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 5, No 2 (2015)
Publisher : Center for Material and Technical Product

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.808 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v5i2.60

Abstract

Spinel LiMn2O4is widely developed as cathode in lithium batteries because of its high energy density. In this work, spinel LiMn2O4 was synthesized using sol gel method with addition of chitosan and citric acid as chellating agent. Densification of powder was done at calcination temperature of 600°C. The addition of 1% chitosan (w/v) increased mass fraction of spinel LiMn2O4 up to 73.9%, whereas the addition 0.2 M of citric acid showed no significant effect on formation of spinel LiMn2O4, but it could prevent particles agglomeration. Optimum condition for synthesis of spinel LiMn2O4was obtained by combining chitosan and citric acid as chellating agent, resulting in particles with crystallite size of 28 nm and conductivity of 9.38 x10-6 s/cm2.LiMn2O4 spinel­ banyak dikembangkan untuk katoda dalam baterai lithium karena memiliki kerapatan energi yang tinggi. Dalam penelitian ini, LiMn2O4 spinel disintesis menggunakan metode sol-gel dengan kitosan dan asam sitrat sebagai senyawa pengkelat.  Densifikasi dilakukan pada suhu kalsinasi 600°C. Penambahan kitosan 1% (w/v) mampu meningkatkan fraksi massa fasa LiMn2O4 spinel hingga 73,9% (w/w). Penambahan asam sitrat 0,2 M ke dalam prekursor yang mengandung kitosan tidak memberikan hasil yang signifikan terhadap pembentukan fasa LiMn2O4 spinel, namun berperan dalam mencegah aglomerasi partikel. Kondisi optimum sintesis LiMn2O4 spinel diperoleh dengan penambahan kombinasi kitosan dan asam sitrat sebagai senyawa pengkelat, menghasilkan ukuran kristalit 28 nm dan konduktivitas sebesar 9,38 x10-6 s/cm2.
Pemodelan Jaringan Saraf Tiruan untuk Prediksi Konsumsi Listrik Mesin Uji pada Laboratorium Otomotif Teguh Iryanto; Mas'ud Adhi Saputra
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 9, No 2 (2019)
Publisher : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.397 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v9i2.105

Abstract

Electric energy is becoming a major human need today. The biggest consumption is the use of electric energy in  factories, buildings, and residential dwellings. Energy management is needed for efficient use of electric energy. Electric energy prediction aims to find out how much load in the future so as to help providers of electric energy to prepare adequate sources. Artificial neural network (ANN) was used with a backpropagation learning algorithm to make intelligent system modeling to predict electricity usage during testing hourly. Retrieval of research data was limited to the use of automotive laboratories in Center for Material and Technical Product, Bandung City, West Java Province. ANN architecture used 6 neuron at input layer, 3 hidden layer with 12 neuron and 1 output layer. The logsig and purelin activation function was used to construct ANN modeling. The results of modeling showed that predictions using ANN got a mean square error (MSE) of 0,00043.Energi listrik menjadi kebutuhan utama manusia saat ini. Konsumsi terbesar adalah penggunaan energi listrik pada bangunan baik pabrik, gedung, maupun hunian tinggal. Manajemen energi diperlukan untuk efisiensi penggunaan energi listrik. Prediksi penggunaan energi listrik bertujuan untuk mengetahui berapa beban di masa yang akan datang sehingga membantu penyedia energi listrik untuk mempersiapkan sumber energi listrik yang memadai. Jaringan saraf tiruan (JST) digunakan dengan algoritma pelatihan backpropagation untuk membuat pemodelan sistem cerdas yang mampu memprediksi penggunaan listrik pada saat pengujian dalam jangka waktu satu jam. Pengambilan data penelitian dibatasi pada penggunaan listrik laboratorium otomotif Balai Besar Bahan dan Barang Teknik, Kota Bandung, Propinsi Jawa Barat. Arsitektur JST menggunakan 6 neuron pada layer input, 3 layer tersembunyi dengan neuron 12 dan 1 layer output. Fungsi aktivasi logsig dan purelin digunakan untuk membangun pemodelan JST. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa prediksi menggunakan JST menghasilkan nilai mean square error (MSE) 0,00043. 
KAJIAN PENGGUNAAN PRODUK MORTAR SIAP PAKAI (MSP) PADA INDUSTRI KONSTRUKSI Lasino Lasino; Deddy Rachman
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 2, No 1 (2012)
Publisher : Center for Material and Technical Product

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.041 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v2i1.19

Abstract

Mortar sebagai bahan pengikat dalam pekerjaan pasangan dan plesteran telah lama dikenal mulai dari teknologi yang sangat sederhana sampai yang lebih maju. Saat ini teknologi mortar telah berkembang begitu pesat seiring dengan kemajuan teknologi konstruksi. Berkembangnya teknologi dalam industri konstruksi telah menghasilkan inovasi produk dan sistem yang lebih baik sehingga lebih kompetitif dan aplikatif. Tuntutan kebutuhan yang semakin kompleks juga perlu direspon secara bijaksana dan menjadikannya sebagai harapan dan peluang dalam pengembangan usaha. Mortar siap pakai merupakan salah satu produk yang semakin dibutuhkan dalam industri konstruksi karena beberapa alasan seperti sumber bahan, lokasi proyek, ketepatan mutu, efisiensi bahan, manajemen dan faktor harga. Makin besar skala kota dan makin sulit mendapatkan kualitas bahan dengan harga yang murah serta penanganan yang makin kompleks cukup menjadikan alasan dalam pengembangan suatu produk yang lebih praktis dengan jaminan mutu yang lebih baik. Tulisan ini menyajikan hasil kajian dari berbagai jenis produk mortar siap pakai yang telah banyak beredar di pasaran serta hasil penelitian laboratorium yang telah dilakukan dengan berbagai bahan baku dan proporsi campuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kondisi dan rekayasa lalu lintas, penggunaan Mortar Siap Pakai (MSP) sangat sesuai untuk kota besar dan metropolitan terutama yang tidak memiliki lokasi penyimpanan bahan  yang cukup luas. Mortar siap pakai sangat cocok untuk semua jenis pekerjaan seperti pasangan bata normal, bata ringan, plesteran, keramik dan lapisan lantai. Sedangkan dari sifat mekanik, kekuatan tekan mortar dapat memenuhi syarat spesifikasi standar sesuai tujuan penggunaannya. Kata kunci: mortar siap pakai, teknologi konstruksi, dinding pasangan
Kajian Aplikasi Bahan dengan Konduktivitas Listrik Tinggi untuk Meningkatkan Unjuk Kerja Baterai Ion Litium Susanto Sigit Rahardi
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 7, No 1 (2017)
Publisher : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2359.908 KB) | DOI: 10.37209/jtbbt.v7i1.92

Abstract

Review on technology of lithium-ion batteries material was aimed to study the effect of high electrical conductivity material, material structure and composite construction on the significant improvement of lithium ion batteries performance. Intrinsic and extrinsic strategies can be potentially applied. In general, there are trends that engineering of longitudinal morphology active materials, the application of specialized carbon-based materials such as carbon nanotubes and graphene, and nanocomposites give significant improvement on the performance of lithium-ion batteries.Kajian teknologi bahan baterai ion litium ditujukan untuk mempelajari pengaruh bahan berkonduktivitas listrik yang tinggi, struktur bahan dan konstruksi komposit terhadap peningkatan secara nyata unjuk kerja baterai ion litium. Strategi intrinsik dan ekstrinsik dapat ditempuh untuk mencapai tujuan ini. Perkembangan teknologi secara umum menunjukkan kecenderungan bahwa rekayasa bahan aktif bermorfologi memanjang, penggunaan karbon khusus seperti carbon nanotubes dan graphene, dan nanokomposit  memberikan dampak nyata terhadap unjuk kerja baterai ion litium.
Pengaruh Penggunaan Batu Basalt Lampung dan Batubara dalam Bahan Baku terhadap Karakteristik Klinker Suharto Suharto; Muhammad Amin; Muhammad Al Muttaqii; Syafriadi Syafriadi; Kiki Nurwanti
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 10, No 1 (2020)
Publisher : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37209/jtbbt.v10i1.167

Abstract

Experimental study on the use of basalt stone originated from Lampung has been conducted to evaluate its potential for a partial substitute of raw material in production of cement clinker. The basalt stone contains minerals of anorthite, augite, and albite phases that are required for clinker formation. In this study, the main raw materials were 80% limestone, 10% silica sand, 9% clay and 1% iron sand. The raw material in these experiments were mixtures 90% or 80% of the main raw material and 10% or 20% of basalt stone. The effect of adding coal to raw materials was also studied to see the possibility of an increase in clinkerization temperature inside the raw material mixture, and at the same time to see the effect of coal ash on clinker composition. Clinker obtained from heating of raw materials at a temperature of 1100oC had LSF of 94.1% and 95.1% (heating time of 1 and 3 hours). If heating is carried out at 1200oC, the clinker had LSF of 97.7% and 98.0% (heating time of 2 and 3 hours, respectively). Depending on the temperature and duration of heating, the clinker mostly had SM in the range of 2.18-2.40% , and AM in the range of 0,78-1.80%. Characterization using XRD showed that the clinker consisted of larnite and gehlenite phases, and dominated by CaO.Batu basalt Lampung telah diuji potensinya sebagai pengganti sebagian bahan baku utama pembuatan klinker semen. Batu basalt tersebut memiliki mineral-mineral dalam fase anorthite, augite, dan albite yang diperlukan pada pembentukan klinker. Pada penelitian ini, bahan baku utama adalah batu kapur 80%, pasir silika 10%, tanah liat 9% dan pasir besi 1%. Campuran bahan baku klinker adalah 90% atau 80% bahan baku utama dan 10% atau 20% batu basalt. Efek penambahan batubara ke dalam bahan baku klinker juga dipelajari untuk melihat kemungkinan kenaikan temperatur klinkerisasi di dalam campuran bahan baku, dan sekaligus untuk melihat efek abu batubara terhadap komposisi klinker. Klinker hasil pemanasan bahan baku pada temperatur 1100oC memiliki LSF 94,1% dan 95,1% (lama pemanasan 1 dan 3 jam). Jika pemanasan dilakukan pada 1200oC, klinker memilik LSF 97,7% dan 98,00% (lama pemanasan 2 dan 3 jam). Tergantung pada temperatur dan lama pemanasan, klinker hasil percobaan ini umumnya memiliki SM 2,18-2,40%, dan AM antara 0,78-1,80%. Karakterisasi dengan XRD menunjukkan bahwa klinker terdiri dari fase larnite dan gehlenite, dan didominasi CaO.
Optimasi Perlakuan Panas dan Proses Stir Casting Komposit Al-Basalt terhadap Sifat Mekanik Menggunakan Metoda Taguchi Yusup Hendronursito; Cipto Agustam; Tumpal Ojahan Rajagukguk; David Candra Birawidha; kusno Isnugroho; Muhammad Amin; Muhammad Al Muttaqii
Jurnal Teknologi Bahan dan Barang Teknik Vol 10, No 2 (2020)
Publisher : Balai Besar Bahan dan Barang Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37209/jtbbt.v10i2.177

Abstract

Optimasi perlakuan panas dan proses stir casting komposit matriks aluminium berpenguat serbuk basalt menggunakan metode Taguchi dan analysis of variance (Anova) telah dilakukan. Desain eksperimen menggunakan metode Taguchi L9 Orthogonal array 3^3 dengan tiga faktor yaitu persentase basalt terhadap aluminium dengan tiga level komposisi 5%, 10%, 15%, temperatur perlakuan panas dengan tiga level suhu 100oC, 155oC, 200oC, dan media pendingin dengan tiga variasi media udara, air, dan oli. Pembuatan sampel menggunakan metode stir casting dengan kecepatan pengadukan konstan dan temperatur penuangan antara 660oC – 750oC, dengan ukuran partikel basalt 200 mesh. Sampel hasil pengecoran setelah perlakuan panas kemudian diuji mekanik yang meliputi uji kuat tarik dengan standar ASTM E8 dan uji kekerasan metode Rockwell. Hasil analisis Taguchi menunjukkan bahwa kuat tarik optimum diperoleh dari faktor dan level persentase basalt 5%, perlakuan panas pada temperatur 200oC, dan media pendingin air, sedangkan nilai kekerasan optimum diperoleh dari parameter persentase basalt 5%, perlakuan panas 100oC, dan media pendingin udara. Media pendingin merupakan faktor yang paling berpengaruh secara signifikan baik untuk nilai uji tarik maupun nilai kekerasan dari komposit aluminium-basalt yang telah mendapatkan perlakuan panas. Penambahan basalt sebesar 5% berat telah terbukti meningkatkan kuat tarik dan kekerasan komposit matriks aluminium.

Page 9 of 12 | Total Record : 115