cover
Contact Name
I Gede Purnawinadi
Contact Email
nutrixjournal@gmail.com
Phone
+6285256923813
Journal Mail Official
nutrixjournal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Arnold Mononutu, Kec. Airmadidi - 95371 Minahasa Utara - Sulawesi Utara
Location
Kab. minahasa utara,
Sulawesi utara
INDONESIA
Nutrix Journal
Published by Universitas Klabat
ISSN : 25794426     EISSN : 25806432     DOI : -
Nutrix Journal (NJ) is an official peer-reviewed research journal published by the Faculty of Nursing, Universitas Klabat (UNKLAB) in collaboration with the Indonesian National Nurses Association (INNA) of North Sulawesi Province. This journal aims to promote anhancement in nursing and health care through dissemination of the latest research findings. NJ covers a wide range of nursing topics such as nursing education, clinical practice, nursing information technology, advanced nursing issue and policy related to nursing profession. This journal publishes two issues per year in April and October. NJ intended readership includes nurse educator, researcher, manager, and nurse practitioner at all levels. Nurse (English: nurse, originating from Latin: nutrix which means caring for or nurturing), the role of nurses in general is to provide care providers, community leaders, educators, managers and researchers.
Articles 172 Documents
Hubungan Perilaku Sebelumnya Dengan Behavioral Specific Cognition And Affect Pada Kebiasaan Sarapan Pagi Remaja Kasenda, Telvie; Hadjo, Samuel Stanly; Hadjo, Nicely
NUTRIX Vol 9 No 2 (2025): Volume 9, Issue 2, 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v9i2.1433

Abstract

Breakfast is a crucial behaviour for teenagers, as it has a significant impact on their physical and cognitive well-being. This study aims to analyze the relationship between prior related behavior and behavioral specific cognition and affect on adolescent breakfast habits. The population in this study consisted of 410 students at SMP UNKLAB Airmadidi, North Minahasa, in the 2024/2025 academic year. The sample in this study was composed of students who met the criteria. We employed stratified random sampling in this study based on the classes at SMP UNKLAB Airmadidi, North Minahasa, which are divided into three grades: VII, VIII, and IX. Prior related behaviors associated to breakfast habits include knowledge, attitudes, and practices, have a significant effect on specific cognition and affection. Positive past experiences encourage motivation and attitudes that support the habit of regular breakfast, while negative experiences can become obstacles in forming such habits. Therefore, understanding and utilizing previous behaviors is very important in efforts to improve healthy breakfast habits in adolescents. Sarapan pagi merupakan kebiasaan yang sangat penting bagi remaja karena berdampak terhadap kesehatan fisik dan kognitif. Penelitian ini bertujuan manganalisis hubungan perilaku sebelumnya (prior related behavior) dan behavioral specific cognition and affect pada kebiasaan sarapan pagi remaja. Desain penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Populasi pada  penelitian ini  adalah 410  siswa  SMP  UNKLAB  Airmadidi  Minahasa  Utara pada tahun ajaran 2024/2025. Sampel dalam  penelitian ini adalah remaja siswa yang  sesuai dengan  kriteria. Penggunanaan stratified  random  sampling pada  penelitian  ini  yaitu  berdasarkan  kelas  yang  ada  di  SMP UNKLAB  Airmadidi  Minahasa  Utara  yang  terbagi  menjadi  tiga  kelas  yaitu  kelas VII, VIII, dan IX. Besar sampel minimal sesuai dengan metode sampling G*Power dalam penelitian ini adalah 119 sampel. Perilaku sebelumnya terkait kebiasaan sarapan, yang meliputi pengetahuan, sikap, dan praktik, berpengaruh signifikan terhadap kognisi dan afeksi spesifik perilaku pada remaja. Pengalaman positif masa lalu mendorong motivasi dan sikap yang mendukung kebiasaan sarapan rutin, sedangkan pengalaman negatif dapat menjadi hambatan dalam pembentukan kebiasaan tersebut. Oleh karena itu, memahami dan memanfaatkan perilaku sebelumnya sangat penting dalam upaya meningkatkan kebiasaan sarapan sehat pada remaja.
Analisis Hubungan Usia dan Jenis Kelamin dengan Tingkat Distres Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Cendekia Airenda Muliandika; Gugun, Adang Muhammad; Alayyannur, Putri Ayuni
NUTRIX Vol 9 No 2 (2025): Volume 9, Issue 2, 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v9i2.1441

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) is a chronic metabolic disorder characterized by hyperglycemia resulting from impaired insulin secretion or insulin resistance. Type 2 DM is the most prevalent form, accounting for approximately 90–95% of all diabetes cases worldwide. In addition to causing physical complications, DM is also closely associated with psychological problems, one of which is distress. Distress in diabetic patients can increase blood glucose levels, exacerbate complications, and reduce quality of life. This study employed a descriptive observational design with a cross-sectional approach. The research instrument used was the Diabetes Distress Screening Scale (DDS), consisting of 17 questions. The study was conducted at PKU Muhammadiyah Gamping Hospital. The sample was obtained through purposive sampling, involving 47 type 2 DM patients who met the inclusion and exclusion criteria. Data were analyzed using the Kruskal–Wallis test with SPSS software. The majority of respondents experienced mild distress (63.8%), followed by moderate distress (29.8%) and severe distress (6.4%). The most influential domains were emotional burden and regimen-related distress, indicating that patients continue to face challenges in accepting their chronic condition and managing daily self-care routines. The Kruskal–Wallis analysis revealed no significant differences in distress levels based on gender (p=0.865) or age (p=0.912). In conclusion, most type 2 DM patients experienced mild distress, with no significant association between age or gender and distress levels. These findings highlight the importance of emotional support and continuous education to improve patients’ quality of life. Diabetes Melitus (DM) merupakan kelainan metabolik kronis yang ditandai oleh hiperglikemia akibat gangguan sekresi atau resistensi insulin. DM tipe 2 merupakan bentuk yang paling banyak diderita, mencapai hampir 90-95% dari seluruh kasus DM di dunia. Selain menimbulkan komplikasi fisik, DM juga berhubungan erat dengan masalah psikologis, salah satunya distres. Distres pada pasien DM dapat meningkatkan kadar gula darah, memperburuk komplikasi, dan menurunkan kualitas hidup. Penelitian ini menggunakan rancangan observasional deskriptif dengan desain cross-sectional. Instrumen penelitian berupa kuesioner Diabetes Distress Screening Scale (DDS) yang terdiri dari 17 pertanyaan. Penelitian dilaksanakan di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Sampel penelitian diperoleh dengan teknik purposive sampling, didapatkan sebanyak 47 pasien DM tipe 2 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data dilakukan dengan uji Kruskal–Wallis menggunakan SPSS. Mayoritas responden mengalami distres ringan (63,8%), diikuti distres sedang (29,8%) dan distres berat (6,4%). Domain yang paling berpengaruh adalah beban emosional dan perawatan diri, yang menunjukkan bahwa pasien masih menghadapi kesulitan dalam menerima kondisi kronis serta mengelola rutinitas perawatan sehari-hari. Analisis Kruskal–Wallis tidak menemukan perbedaan bermakna tingkat distres berdasarkan jenis kelamin (p=0,865) maupun usia (p=0,912). Kesimpulanya sebagian besar pasien DM tipe 2 mengalami distres ringan. Usia dan jenis kelamin tidak berpengaruh secara signifikan dengan tingkat distres. Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya dukungan emosional dan edukasi berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.