cover
Contact Name
I Gede Purnawinadi
Contact Email
nutrixjournal@gmail.com
Phone
+6285256923813
Journal Mail Official
nutrixjournal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Arnold Mononutu, Kec. Airmadidi - 95371 Minahasa Utara - Sulawesi Utara
Location
Kab. minahasa utara,
Sulawesi utara
INDONESIA
Nutrix Journal
Published by Universitas Klabat
ISSN : 25794426     EISSN : 25806432     DOI : -
Nutrix Journal (NJ) is an official peer-reviewed research journal published by the Faculty of Nursing, Universitas Klabat (UNKLAB) in collaboration with the Indonesian National Nurses Association (INNA) of North Sulawesi Province. This journal aims to promote anhancement in nursing and health care through dissemination of the latest research findings. NJ covers a wide range of nursing topics such as nursing education, clinical practice, nursing information technology, advanced nursing issue and policy related to nursing profession. This journal publishes two issues per year in April and October. NJ intended readership includes nurse educator, researcher, manager, and nurse practitioner at all levels. Nurse (English: nurse, originating from Latin: nutrix which means caring for or nurturing), the role of nurses in general is to provide care providers, community leaders, educators, managers and researchers.
Articles 172 Documents
Ekspektasi Mahasiswa Keperawatan Terhadap Proses Penulisan Skripsi di Universitas Klabat: Studi Kualitatif Manoppo, Ivanna
NUTRIX Vol 9 No 2 (2025): Volume 9, Issue 2, 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v9i2.1308

Abstract

The process of writing a thesis for students requires physical, mental, cognitive, and social abilities. The process of completing a thesis experiences many challenges, for that the purpose of the study was to determine the expectations of nursing students towards the thesis writing process. The research design used a qualitative content analysis method based on careful reading of textual notes. Purposive sampling technique with a total of 22 people. Data collection through an open-ended question approach so that students can reflect their expectations in writing about thesis writing. Data analysis by making transcripts in digital documents, reduction and coding, data presentation and drawing conclusions. The results of the study found several themes, namely gaining knowledge and professional competence, personal resources, benefits for others and no obstacles. Recommendations for further research are to be able to dig deeper into obstacles in writing a thesis, especially those related to the guidance process (supervisor). The implications of the study show that most informants have expectations of gaining knowledge as well as professional competence towards writing a thesis, this provides a good contribution for students to apply existing knowledge. Proses penulisan skripsi pada mahasiswa membutuhkan kemampuan fisik, mental, kognitif, dan sosial. Proses penyelesaian skripsi mengalami banyak tantangan, untuk itu  tujuan dalam penelitian untuk mengetahui ekspektasi mahasiswa keperawatan terhadap proses penulisan skripsi. Desain penelitian menggunakan metode analisis konten kualitatif berdasarkan pembacaan cermat terhadap catatan tekstual. Teknik sampling purposive dengan jumlah 22 orang. Pengumpulan data melalui pendekatan satu pertanyaan terbuka sehingga mahasiswa dapat merefleksikan harapan secara tertulis terhadap penulisan skripsi. analisis data dengan membuat transkrip dalam digital dokumen, reduksi dan koding, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian didapati beberapa tema yaitu mendapat pengetahuan dan kompetensi profesional, sumber daya pribadi, manfaat bagi orang lain serta tidak ada hambatan. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah bisa menggali lebih dalam untuk hambatan dalam penulisan skripsi khususnya yang berhubungan dengan proses pembimbingan (dosen pembimbing). Implikasi penelitian menunjukkan sebagian besar informan memiliki ekspektasi mendapat pengetahuan sekaligus sebagai kompetensi profesional terhadap penulisan skripsi, hal ini memberikan kontribusi yang baik bagi para mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang ada.
Pengaruh William’s Flexion Exercise Terhadap Intensitas Dismenore Pada Remaja Putri Usia 12-15 Tahun Maulida, Kamila Rizka; Retnaningsih, Reny; Safitri, Rani
NUTRIX Vol 9 No 2 (2025): Volume 9, Issue 2, 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v9i2.1314

Abstract

Dysmenorrhea is menstrual pain that is often experienced by adolescent girls and can interfere with activities and reduce quality of life and academic achievement, so non-pharmacological efforts are needed to overcome menstrual pain, namely using William's Flexion Exercise. This study aims to determine the effect of William's Flexion Exercise on the intensity of dysmenorrhea in adolescent girls aged 12-15 years at SMP Budi Mulia Pakisaji Malang Regency. The design of this study is quantitative using a pre-experimental design with a one group pretest-posttest approach. The study sample consisted of 20 respondents selected using a purposive sampling technique. The instrument used an observation sheet for measuring pain intensity with a Numeric Rating Scale (NRS). Data analysis was carried out bivariately using the Paired T-test. The results of the study obtained an average value of pain intensity before being given exercise was 4.00 and after being given exercise the average value of pain intensity decreased to 2.70. From the results of the Paired T-test, a Sig value of 0.000 (p<0.05) was obtained, which indicates a significant effect of William's Flexion Exercise on reducing the intensity of dysmenorrhea in female adolescents aged 12-15 years at SMP Budi Mulia Pakisaji. William's Flexion Exercise can be used to reduce menstrual pain, so researchers recommend William's Flexion Exercise as a complementary therapy for non-pharmacological interventions for adolescents experiencing dysmenorrhea. Dismenore merupakan nyeri menstruasi yang sering dialami oleh remaja putri dan dapat mengganggu aktivitas serta menurunkan kualitas hidup dan prestasi belajar, sehingga diperlukan upaya non farmakologi untuk mengatasi nyeri menstruasi yaitu menggunakan William’s Flexion Exercise. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh William’s Flexion Exercise terhadap intensitas dismenore pada remaja putri usia 12-15 tahun di SMP Budi Mulia Pakisaji Kabupaten Malang. Desain penelitian ini yaitu kuantitatif menggunakan desain pre-eksperimen dengan pendekatan one group pretest-posttest. Sampel penelitian terdiri dari 20 responden yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Instrumen menggunakan lembar observasi pengukuran intensitas nyeri dengan skala Numeric Rating Scale (NRS). Analisis data dilakukan secara bivariate menggunakan uji Paired T-test. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata intensitas nyeri sebelum diberikan latihan adalah 4,00 dan setelah diberikan latihan nilai rata-rata intensitas nyeri menurun menjadi 2,70. Dari hasil uji Paired T-test didapatkan nilai Sig 0,000 (p<0,05) yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari latihan William’s Flexion Exercise terhadap penurunan intensitas dismenore pada remaja putri usia 12-15 tahun di SMP Budi Mulia Pakisaji. William’s Flexion Exercise dapat digunakan untuk menurunkan nyeri menstruasi sehingga peneliti merekomendasikan William’s Flexion Exercise sebagai terapi komplementer untuk intervensi nonfarmakologi bagi remaja putri yang mengalami dismenore.
Hubungan Pola Makan dan Kejadian Peningkatan Tekanan Darah Pada Wanita Dewasa Paulina, Neng Riska; Wulandari, Imanuel Sri Mei
NUTRIX Vol 9 No 2 (2025): Volume 9, Issue 2, 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v9i2.1326

Abstract

Unhealthy eating habits, including excessive of salt, fat, and protein, are risk factors for hypertension, a chronic disease that is often usymptomatic in its early stages but can lead to serious complication.  The purpose of this research is to examine the correlation between unhealthy eating habits and hypertension among women living in Sukawana Village, West Bandung Regency.  A total of 100 adult women, aged 25-65 years, were randomly selected as participants in this descriptive research that employed a cross-sectional quantitative method.  The data was evaluated using the chi-square statistical test and was derived from the Food Frequency Questionnaire and digital blood pressure readings.  It shows a positive correlation between diet and blood pressure. The correlation value was 0.279 and the significance was 0.038 < 0.05 which indicates a weak relationship. Based on the method of scoring explained in the method section, the lower the Food Frequency Questionnaire (FFQ) score, the better the diet, and for hypertension, the higher the score, the higher the hypertension. Therefore, routine education about healthy eating and blood pressure monitoring needs to be carried out periodically at the village level. Kebiasaan makan yang tidak sehat, termasuk garam, lemak, dan protein yang berlebihan, merupakan faktor risiko hipertensi, penyakit kronis yang seringkali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal tetapi dapat menyebabkan komplikasi serius.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji korelasi antara kebiasaan makan yang tidak sehat dan hipertensi pada perempuan yang tinggal di Desa Sukawana, Kabupaten Bandung Barat.  Sebanyak 100 wanita dewasa, berusia 25-65 tahun, dipilih secara acak sebagai peserta dalam penelitian deskriptif ini yang menggunakan metode kuantitatif cross-sectional.  Data dievaluasi menggunakan uji statistik chi-square dan berasal dari Kuesioner Frekuensi Makanan dan pembacaan tekanan darah digital.  Menunjukkan adanya korelasi positive antara pola makan dan tekanan darah. Nilai korelasi 0,279 dan signifikansi 0,038 < 0,05 yang menandakan hubungan yang lemah. Berdasarkan cara score yang dijelaskan pada bagian metode maka semakin rendah skor Food Frequency Questionnaire (FFQ) semakin baik pola makan, dan untuk hipertensi adalah semakin tinggi nilai maka semakin tinggi hipertensi. Oleh karena itu, edukasi rutin tentang makan sehat dan pemantauan tekanan darah perlu dilakukan secara berkala di tingkat desa.
Efektifitas Teknik Counter Pressure Terhadap Penurunan Tingkat Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif di Instalasi Gawat Darurat Maternal Firnanda, Nia; Retnaningsih, Reny
NUTRIX Vol 9 No 2 (2025): Volume 9, Issue 2, 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v9i2.1328

Abstract

Labor pain is a common occurrence. Nearly 90% of women experience it. Mild, moderate, and severe discomfort is experienced by approximately 15%, 35%, 30%, and 20% of 2,700 mothers giving birth. There are various methods to reduce pain, one of which is the Counter Pressure massage technique. The aim of this study is to analyze the effect of the Counter Pressure massage technique on reducing the intensity of labor pain during the active phase of the first stage of labor at Ciremai Hospital in Cirebon in May 2025. The study method used is a Pre-Experimental One Group Pre-Test-Post-Test Design. The sample size was 16 laboring women in the first stage of labor at Ciremai Hospital in Cirebon, selected using purposive sampling. The Numerical Rating Scale was used for data collection. Univariate analysis was used to examine the average pretest and posttest back pain scores, while bivariate analysis employed the Wilcoxon test. The study results showed that before the intervention, the average pain score was 8. After the intervention, the average pain score decreased to 6.12. The intervention data analysis revealed a p-value of 0.001 (p<0.05), indicating that the Counter Pressure massage technique is effective in reducing labor pain during the active phase. Nyeri persalinan menjadi hal yang wajar terjadi. Hampir 90% wanita mengalami keadaan tersebut. Rasa tidak nyaman tingkat ringan, sedang, dan berat dialami oleh sekitar 15%, 35%, 30%, dan 20% dari 2.700 ibu bersalin. Terdapat berbagai cara untuk mengurangi rasa sakit, salah satunya yakni teknik pijat Counter Pressure. Tujuan dari studi ini yakni menganalisis pengaruh teknik pijat Counter Pressure terhadap turunnya intesnsitas nyeri persalinan kala I fase aktif di Rumah Sakit Ciremai Cirebon pada Mei tahun 2025. Metode studi yang diterapkan yaitu Pra-Eksperimen One Group Pre Test- Post Test Design. Jumlah sampel 16 ibu bersalin fase kala I  di Rumah Sakit Ciremai Cirebon yang diambil dengan teknik Purposive sampling. Numerical Rating Scale digunakan dalam pengumpulan data. Analisis univariat digunakan untuk melihat rata-rata nyeri punggung pretest dan posttest, analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon.  Adapun hasil studi menunjukkan sebelum penerapan intervensi, rata-rata skor nyeri yaitu 8. Setelah penerapan intervensi, rata-rata skor nyeri turun menjadi 6,12. Hasil analisis data intervensi ditemukan besar nilai p 0,001 (p<0,05) sehingga bisa diartikan teknik pijat Counter Pressure bermanfaat mengurangi rasa nyeri persalinan dalam periode aktif.
Description Of Anxiety, Depression, And Stress In Diploma Nursing Students Caring For The Elderly During Clinical Practice Sianipar, Claudia Vytha Cantica; Simbolon, Idauli
NUTRIX Vol 9 No 2 (2025): Volume 9, Issue 2, 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v9i2.1364

Abstract

Clinical practice is beneficial in gaining definite experience to achieve professional skills including knowledge, technical and social skills or good communication. However, during the practical placement, often nursing students experience anxiety, depression and stress. This study aims to describe the level of anxiety, depression and stress experienced, identify the factors causing anxiety faced, and identify coping strategies used by D3 Nursing students in overcoming anxiety, depression and stress when caring for the elderly during clinical practice in hospitals. This study uses a mixed method with explanatory sequential design.  The study population is D3 Nursing students of Surya Nusantara University who care for the elderly during clinical practice in hospitals, while the sample is total sample of 30 students for quantitative data, and 5 students based on data saturation for qualitative data. Data collection procedures used the DASS 21 (Depression Anxiety Stress Scale 21) instrument for qualitative data, and an online interview using zoom meeting by initiating open-ended questions for qualitative data. Qualitative data is analyzed using SPSS descriptive analysis while qualitative data is analyzed through content analysis. Both quantitative and qualitative found that nursing students were experience anxiety, depression, and stress with various level of anxiety, depression and stress from range of mild to very severe with anxiety occupying the most prominent position compared to the other two conditions. Based on qualitative data, the cause, the symptoms, and copying strategy for anxiety, depression, and stress are also found. The recommendations are directed toward preceptors, nursing students themselves and their junior. Praktik klinis bermanfaat dalam memperoleh pengalaman nyata untuk mencapai keterampilan profesional, termasuk pengetahuan, keterampilan teknis dan sosial, atau komunikasi yang baik. Namun, selama praktik kerja, mahasiswa keperawatan seringkali mengalami kecemasan, depresi, dan stres. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat kecemasan, depresi, dan stres yang dialami, mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kecemasan yang dihadapi, dan mengidentifikasi strategi koping yang digunakan mahasiswa D3 Keperawatan dalam mengatasi kecemasan, depresi, dan stres saat merawat lansia selama praktik klinis di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan desain ekplanatory sequential. Populasi penelitian adalah mahasiswa D3 Keperawatan Universitas Surya Nusantara yang merawat lansia selama praktik klinis di rumah sakit, sedangkan sampel penelitian adalah total sampel sebanyak 30 mahasiswa untuk data kuantitatif, dan 5 mahasiswa berdasarkan saturasi data untuk data kualitatif. Prosedur pengumpulan data menggunakan instrumen DASS 21 (Depression Anxiety Stress Scale 21) untuk data kualitatif, dan wawancara daring menggunakan zoom meeting dengan mengajukan pertanyaan terbuka untuk data kualitatif. Data kualitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif SPSS, sedangkan data kualitatif dianalisis melalui analisis isi. Baik secara kuantitatif maupun kualitatif, ditemukan bahwa mahasiswa keperawatan mengalami kecemasan, depresi, dan stres dengan berbagai tingkat kecemasan, depresi, dan stres, mulai dari ringan hingga sangat berat, dengan kecemasan menempati posisi paling menonjol dibandingkan dua kondisi lainnya. Berdasarkan data kualitatif, penyebab, gejala, dan strategi meniru kecemasan, depresi, dan stres juga ditemukan. Rekomendasi ditujukan kepada preceptor, mahasiswa keperawatan itu sendiri, dan junior mereka.
Hubungan Pengetahuan dan Perilaku Ibu Dalam Penanganan Diare Pada Balita Di Rumah Sakit Advent Medan Br. Perangin-Angin, Elvita Juliana; Siagian, Ernawaty
NUTRIX Vol 9 No 2 (2025): Volume 9, Issue 2, 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v9i2.1371

Abstract

Diarrhea in toddlers is a major health issue in developing countries, including Indonesia, and can be fatal if not properly managed. Effective diarrhea management in toddlers heavily relies on the knowledge and behavior of mothers as primary caregivers. This study aims to analyze the relationship between maternal knowledge and behavior in managing diarrhea in toddlers at Advent Hospital Medan. The research design uses a quantitative method with a cross-sectional approach. The sample consists of 100 mothers who brought toddlers with diarrhea, selected through accidental sampling. Data were collected through a questionnaire to measure maternal knowledge and behavioral observation. Data analysis was conducted using chi-square testing. The results showed a significant relationship between maternal knowledge of diarrhea and their handling behavior (p-value = 0.000 < 0.05). This indicates that good maternal knowledge plays a key role in shaping positive behavior toward diarrhea management, and better knowledge can lead to improved handling. Future research is recommended to explore the influence of social factors, such as family and environmental support, as well as psychological factors. Diare pada balita merupakan masalah kesehatan utama di negara berkembang, termasuk Indonesia, yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik. Penanganan diare yang efektif pada balita sangat bergantung pada pengetahuan dan perilaku ibu sebagai pengasuh utama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan dan perilaku ibu dalam penanganan diare pada balita di Rumah Sakit Advent Medan. Desain penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian berjumlah 100 ibu yang membawa balita dengan diare, dipilih secara accidental sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner untuk mengukur pengetahuan ibu dan observasi perilaku. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pengetahuan ibu tentang diare dan perilaku penanganannya (p-value = 0,000 < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu yang baik memainkan peran penting dalam membentuk perilaku yang positif terhadap penanganan diare, sehingga pengetahuan yang lebih baik dapat me. Penelitian selanjutnya disarankan mengeksplorasi pengaruh faktor sosial, seperti dukungan keluarga dan lingkungan serta faktor psikologis.
A Systematic Literature Review of Mindfulness-Based Interventions for Intensive Care Unit Nurses: Impacts on Well-Being and Patient Care Quality Laloan, Risty Mandane
NUTRIX Vol 9 No 2 (2025): Volume 9, Issue 2, 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v9i2.1388

Abstract

This study systematically reviews the impact of mindfulness-based interventions (MBIs) on the well-being of intensive care unit (ICU) nurses and their effect on patient care quality. A systematic review of 12 peer-reviewed articles published between 2020 and 2025 was conducted. Findings revealed four major themes influencing ICU nurses’ well-being. First, MBIs consistently reduce stress and burnout, enhance emotional resilience, and improve emotional intelligence. Second, self-care practices, including mindful self-care and autonomy, support long-term health and career sustainability. Third, workplace stress remains a significant challenge, with adaptive coping strategies such as mindfulness and emotional regulation proving more effective than avoidance or detachment. Finally, workplace dynamics, particularly ethical dilemmas and organizational culture, strongly affect morale, retention, and the delivery of compassionate, high-quality care. Quantitative evidence supports these outcomes; for example, a Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR) program lowered burnout scores from 56.53 to 48.56, and a quasi-experimental study reported significant reductions in emotional exhaustion and depersonalization (p < 0.001). Despite these benefits, challenges such as time constraints, limited institutional support, and low engagement in formal mindfulness programs persist. A notable limitation is the heterogeneity of MBI designs and implementation protocols, highlighting the need for standardization and longitudinal research. To enhance accessibility, digital and hybrid mindfulness formats are recommended. This review emphasizes that institutional commitment is essential for integrating mindfulness into ICU settings, positioning MBIs as strategic approaches to promote nurse well-being and improve patient care quality. Penelitian ini secara sistematis meninjau dampak intervensi berbasis mindfulness (Mindfulness-Based Interventions/MBIs) terhadap kesejahteraan perawat di unit perawatan intensif (ICU) serta pengaruhnya terhadap kualitas asuhan pasien. Tinjauan dilakukan terhadap 12 artikel peer-reviewed yang diterbitkan antara 2020 hingga 2025. Hasilnya mengungkap empat tema utama yang memengaruhi kesejahteraan perawat ICU. Pertama, MBIs secara konsisten menurunkan stres dan burnout, meningkatkan resiliensi emosional, serta memperkuat kecerdasan emosional. Kedua, praktik perawatan diri, termasuk mindful self-care dan otonomi, mendukung kesehatan jangka panjang dan keberlanjutan karier. Ketiga, stres kerja tetap menjadi tantangan signifikan, di mana strategi koping adaptif seperti mindfulness dan regulasi emosi terbukti lebih efektif dibandingkan penghindaran atau pelepasan diri. Keempat, dinamika tempat kerja, khususnya dilema etis dan budaya organisasi, sangat memengaruhi moral, retensi, dan kemampuan perawat dalam memberikan asuhan yang penuh kasih dan berkualitas tinggi. Bukti kuantitatif mendukung temuan ini; misalnya, program Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR) menurunkan skor burnout dari 56,53 menjadi 48,56, dan studi kuasi-eksperimental menunjukkan penurunan signifikan pada kelelahan emosional serta depersonalisasi (p < 0,001). Meskipun demikian, tantangan tetap ada, seperti keterbatasan waktu, dukungan institusional yang minim, serta rendahnya partisipasi dalam program mindfulness formal. Keterbatasan utama penelitian adalah heterogenitas desain dan protokol implementasi MBIs, sehingga diperlukan standarisasi dan penelitian longitudinal. Untuk meningkatkan aksesibilitas, format digital dan hybrid diusulkan. Tinjauan ini menekankan pentingnya komitmen institusional dalam mengintegrasikan mindfulness di ICU sebagai strategi untuk meningkatkan kesejahteraan perawat sekaligus kualitas asuhan pasien.
Edukasi Kesehatan Reproduksi Dan Seksualitas Terhadap Pengetahuan Remaja Di SMA Advent Naripan Bandung Anggraini, Audrey Valrissa Theresia; Boyoh, Debilly Yuan
NUTRIX Vol 9 No 2 (2025): Volume 9, Issue 2, 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v9i2.1397

Abstract

Adolescents are a group that is vulnerable to reproductive and sexual health issues, mainly due to limited knowledge and a lack of accurate information. Health education plays an important role in improving understanding and shaping positive attitudes among adolescents. This study aims to determine the effect of reproductive and sexual health education on the knowledge level of 12th grade students at SMA Advent Bandung. The research design used was pre-experimental with a one group pre-post test design. The sample size was 56 respondents, determined using total sampling technique. The research instrument was a questionnaire, while data analysis was performed using the Paired sample t-test statistical test. The results showed that before receiving health education, the majority of respondents were in the low knowledge category, while after receiving health education intervention, most respondents showed a significant increase in knowledge. There was a significant effect of reproductive and sexual health education on improving adolescents' knowledge with a value of (p = 0.000 < 0.05). Suggestion: It is recommended that health education programs be implemented continuously in schools. Remaja merupakan kelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan reproduksi dan seksualitas, terutama disebabkan oleh pengetahuan yang terbatas dan kurangnya informasi yang akurat. Pendidikan Kesehatan memainkan peran penting dalam meningkatkan pemahaman dan membentuk sikap positif di kalangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan reproduksi dan seksualitas terhadap tingkat pengetahuan remaja kelas 3 SMA di SMA Advent Bandung. Desain penelitian yang digunakan adalah Pra-eksperimental dengan  pendekatan one group pre-post test design. Besar sampel sebanyak 56 responden yang ditentukan melalui teknik  total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner, sedangkan analisis data dilakukan menggunakan uji statistik Paired sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan Sebelum diberikan edukasi kesehatan, mayoritas responden berada pada kategori pengetahuan rendah, sedangkan setelah diberikan intervensi edukasi kesehatan, Sebagian besar responden menunjukkan peningkatan pengetahuan yang baik. Terdapat pengaruh signifikan edukasi kesehatan kesehatan reproduksi dan seksualitas terhadap peningkatan pengetahuan remaja dengan nilai (p = 0,000 < 0,05). Saran: Direkomendasikan agar program edukasi kesehatan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan di sekolah. 
Karakteristik Demografi Dan Efikasi Diri Pada Penderita Hipertensi Manoppo, Arlien Jeannete; Anderson, Elisa
NUTRIX Vol 9 No 2 (2025): Volume 9, Issue 2, 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v9i2.1399

Abstract

Hypertension is a non-communicable disease with a steadily increasing global prevalence among adults. This is also the case in Eastern Indonesia, particularly in North Minahasa, making self-management through self-efficacy key to reducing the risk of complications. A comparative descriptive study with a cross-sectional approach was used to analyze the relationship between demographic characteristics (age, gender, education level, employment status, and income) and self-efficacy in 130 hypertensive patients selected using convenience sampling in the working area of a community health center in North Minahasa. Univariate analysis showed that the majority of respondents were elderly (49.2%), female (76.9%), high school educated (35%), had an income below the minimum wage (83.8%), were housewives (56.1%), and 59.2% had high self-efficacy. Bivariate tests using Mann Whitney U and Kruskal Wallis revealed that only the category of employment status had a significant difference in self-efficacy (p=.011), where retirees and housewives had higher self-efficacy ratings than those who were not working. These findings emphasize the importance of employment status and routine in increasing the confidence of hypertensive patients in self-management of their disease. Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensi global yang terus meningkat pada populasi orang dewasa. Di wilayah Indonesia Timur, khususnya Minahasa Utara, hal ini juga terjadi, sehingga pengelolaan mandiri melalui efikasi diri menjadi kunci dalam menurunkan risiko komplikasi. Penelitian deskriptif komparatif dengan pendekatan cross-sectional digunakan untuk menganalisis hubungan antara karakteristik demografi (usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan pendapatan) dan efikasi diri pada 130 penderita hipertensi yang dipilih dengan teknik convenience sampling di wilayah kerja salah satu Puskesmas yang berada di Minahasa Utara. Analisis univariat menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia dewasa lanjut (49,2%), memiliki jenis kelamin perempuan (76,9%), berpendidikan SMA (35%), berpendapatan di bawah UMR (83,8%), berstatus ibu rumah tangga (56,1%), serta 59,2% memiliki efikasi diri tinggi. Uji bivariat dengan Mann Whitney U dan Kruskal Wallis mengungkapkan bahwa hanya kategori pada variabel status pekerjaan yang memiliki perbedaan signifikan terhadap kondisi efikasi diri (p=,011), di mana pensiunan dan ibu rumah tangga memiliki peringkat efikasi diri lebih tinggi dibanding yang tidak bekerja. Temuan ini menegaskan pentingnya status pekerjaan dan rutinitas dalam meningkatkan keyakinan diri penderita hipertensi untuk manajemen penyakit mandiri.
Validasi Isi Pengembangan Instrumen Evaluasi Kualitas Program Preceptorship Keperawatan Dengan Menggunakan Content Validity Ratio Simbolon, Harlon; Simbolon, Idauli
NUTRIX Vol 9 No 2 (2025): Volume 9, Issue 2, 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v9i2.1400

Abstract

A good research instrument is a valid instrument that is useful for measuring what it is supposed to measure. One important step in obtaining a valid instrument is conducting content validation. Therefore, the purpose of this study was to validate the content of the nursing preceptorship program quality evaluation instrument being developed. Content validation determines which items are valid and which are invalid. Content validity provides evidence of the extent to which the instrument's elements are relevant and representative of the construct targeted for the assessment purpose. The method used in this validation is to calculate the Content Validity Ratio (CVR). The developed instrument contains 238 questions consisting of three dimensions: structure, process, and outcome. This questionnaire was sent to nine experts in the field of preceptorship who were selected based on their specific expertise and length of work in the preceptor field. To determine whether the instrument items were valid or not, the CVR value for the nine experts was 0.75-1. In other words, all items with a CVR value <0.75 were considered invalid and were eliminated. Based on the results of the CVR value analysis of 238 questions, it was found that there were 43 items whose CVR value was <0.75 so these items were eliminated. Thus, there are 195 valid questions with a CVR value of 0.75 or higher. The content validation stage of this instrument development has been carried out in accordance with instrument development principles and will proceed to the next stage, pilot testing. Instrumen penelitian yang baik adalah instrumen yang valid yang berguna untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Salah satu tahapan penting dalam mendapatkan instrumen yang valid adalah melakukan melakukan validasi isi. Untuk itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan validasi isi instrumen evaluasi kualitas program preseptorship keperawatan yang sedang dikembangkan. Validasi isi menentukan butir mana yang valid dan butir mana yang tidak valid. Validitas isi memberikan bukti tentang sejauh mana unsur-unsur instrumen relevan dan representatif terhadap konstruk yang ditargetkan untuk tujuan penilaian tersebut. Metode yang digunakan dalam validasi ini adalah dengan menghitung nilai Content Validity Ratio (CVR). Instrumen yang dikembangkan berisi 238 butir pertanyaan yang terdiri dari 3 dimensi yaitu struktur, proses, dan hasil. Kuesioner ini dikirimkan kepada sembilan pakar dibidang preceptorship yang dipilih berdasarkan kepakaran khusus dan lamanya bekerja dibidang preceptor. Untuk menentukan butir instrumen valid atau tidak, nilai CVR untuk jumlah 9 pakar adalah 0,75-1. Dengan kata lain semua item yang nilai CVR <0.75 dianggap tidak valid dan dieliminasi. Berdasarkan hasil analisis nilai CVR dari 238 butir pertanyaan ditemukan ada 43 item yang nilai CVRnya <0.75 sehingga butir tersebut dieliminasi. Dengan demikian ada 195 butir pertanyaan yang valid dimana nilai CVR 0,75 keatas. Tahapan validasi isi pengembangan instrumen ini telah dilakukan sesuai dengan kaidah pengembangan instrumen dan akan dilanjutkan kepada tahapan berikutnya yaitu pilot testing.