Padjadjaran Journal of International Relations
Politik Global, Ekonomi Politik Global, Organisasi dan Kerjasama Internasional, Tata Kelola Global dan Hukum Internasional, Diplomasi, Kebijakan Luar Negeri, dan Studi Keamanan, Gender dan Feminisme, serta Studi Budaya.
Articles
123 Documents
ASEAN Personal Data Protection (PDP): Mewujudkan Keamanan Data Personal Digital pada Asia Tenggara
Trisa Tampubolon;
Rizki Ramadhan
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 1, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (557.798 KB)
|
DOI: 10.24198/padjir.v1i3.26197
Tujuan dari artikel ini adalah menjelaskan bagaimana peran ASEAN dalam mewujudkan keamanan data personal digital melalui ASEAN Personal Data Protection (PDP) dalam rangka digitalisasi ASEAN. Peneliti menggunakan teori Peran (Role Theory) yang dikemukakan oleh Lisbeth Aggestam. Dalam menganalisis peran dari ASEAN PDP, peneliti menggunakan teori peran tersebut untuk menganalisis apa saja peran yang dilakukan ASEAN PDP dan bagaimana ia berkontribusi dalam proses pengamanan data personal secara digital. Dalam artikel ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan teknik analisis diskursus yang digunakan untuk menganalisis peran. Artikel ini menemukan bahwa ASEAN PDP memiliki peran yang krusial dalam proses mewujudkan keamanan data personal digital dengan adanya peningkatan program dan kebijakan keamanan siber. Didukung oleh dokumen tambahan lainnya, seperti ASEAN ICT Masterplan 2020 dan Work Plan on ASEAN Cyber, ASEAN PDP terbukti sebagai salah satu ‘alat’ dalam membantu proses digitalisasi ASEAN yang masih berlanjut sampai saat ini.
Diplomasi Publik Indonesia melalui Desa Wisata Kalibiru terhadap Wisatawan Asing
Zulfikhar Raditya Putra
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (478.603 KB)
|
DOI: 10.24198/padjir.v1i2.26130
Artikel ini bertujuan menjelaskan pengembangan Desa Wisata Kalibiru sebagai instrumen diplomasi publik baru di Indonesia. Konsep yang digunakan adalah diplomasi publik baru yang dikaitkan dengan environmentalisme dalam HI. Metode yang digunakan artikel ini adalah kualitatif interpretivism. Hasil yang ditemukan menunjukkan bahwa pendekatan diplomasi publik baru Indonesia melalui Desa Wisata Kalibiru sejalan dengan komponen diplomasi publik baru menurut Jan Melissen; hubungan komunikasi dan pertukaran informasi antara penduduk setempat dan wisatawan asing, dan nilai yang dipromosikan terhadap wisatawan adalah bentuk implementasi diplomasi publik baru; dan pengembangan Desa Wisata Kalibiru sebagai tujuan wisata sesuai dengan kebijakan dan kepentingan Kulon Progo, DIY, dan Indonesia. Selain itu, artikel ini menyarankan Desa Wisata Kalibiru untuk lebih mempromosikan nilai-nilai environmentally-oriented yang telah dimiliki, selagi meningkatkan kesadaran dan mengedukasi para turis berkenaan isu lingkungan (ekowisata).
Momentum Pertama
Dewan Editor
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (145.148 KB)
|
DOI: 10.24198/padjir.v1i1.21587
Pada edisi pertama kali ini, kami mengangkat tema diplomasi – sebuah tema yang menjadi penciri utama kajian Hubungan Internasional. Diplomasi dengan beragam bentuknya dipaparkan disini, mulai dari diplomasi maritim, diplomasi keamanan, diplomasi ekonomi, hingga diplomasi budaya. Beragam bentuk diplomasi juga bersandingan dengan ragam tingkatan analisis, mulai dari level negara hingga keterlibatan masyarakat luas – yang dikenal dengan konsep diplomasi publik. Tujuan dan instrumen diplomasi menjadi pembahasan menarik dalam artikelartikel yang kami sajikan. Karena bagaimanapun, perkembangan teknologi dan saling terkaitnya informasi, telah memberikan warna baru dalam bentuk dan media diplomasi antar negara saat ini.
Cyber Diplomacy: Menuju Masyarakat Internasional yang Damai di Era Digital
Iskandar Hamonangan;
Zainab Assegaff
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 1, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (455.146 KB)
|
DOI: 10.24198/padjir.v1i4.26246
Makalah ini bertujuan untuk membahas mengenai diplomasi siber (cyber diplomacy) dan apa yang bisa dijanjikannya untuk menuju masyarakat internasional yang damai di era digital. Ruang siber telah memiliki tempat khusus dan menjadi topik yang sangat penting dalam hubungan internasional. Topik ini telah menjadi arus utama karena sebagian besar aktor-aktor global telah menuangkan kebijakan-kebijakan luar negerinya dan mengadopsi berbagai langkah untuk mengejar tujuan-tujuan stategisnya di dalam ruang siber. Hal ini dapat dilihat misalnya pada penggunaan media sosial oleh Kementerian Luar Negeri untuk mempromosikan negara, kebijakan, dan nilai-nilainya. Namun, kegiatan di ruang siber tidak selalu damai. Terdapat dua kelompok negara yang bersaing untuk tata kelola keamanan siber global dan adanya persaingan antara Amerika Serikat (AS) dan China dalam memperebutkan keamanan siber. Konflik kepentingan antarnegara inilah yang membuat cyber diplomacy diperlukan untuk menengahinya dan mencegah perang siber yang terbuka. Cyber diplomacy adalah praktik internasional yang muncul atas upaya untuk membangun masyarakat siber internasional, dengan menjembatani antara kepentingan nasional negara dan dinamika masyarakat dunia. Oleh karena itu, tujuan dari cyber diplomacy adalah untuk memenuhi fungsi-fungsi tradisional diplomasi, seperti menjaga perdamaian serta membangun rasa saling percaya di antara para pemangku kepentingan, di ruang siber. Makalah ini menggunakan teori Diplomasi dari mazhab English School untuk menganalisis apa yang bisa dijanjikan cyber diplomacy bagi penggunaan ruang siber yang damai. Ada dua fungsi utama dari cyber diplomacy, yaitu sebagai alat komunikasi internasional untuk membangun norma siber bersama dan sebagai upaya untuk meminimalkan gesekan di ruang siber.
Diplomasi Publik Indonesia melalui Penyelenggaraan Asian Games 2018
Anggia Tiffany;
Fuad Azmi
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 1, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (253.629 KB)
|
DOI: 10.24198/padjir.v1i3.26193
Asian Games merupakan acara multi-olahraga kontinental yang diadakan setiap empat tahun sekali dan diikuti oleh seluruh atlet dari berbagai negara di Asia. Indonesia sudah menjadi tuan rumah sebanyak 2 kali tahun 1962 dan tahun 2018. Indonesia memaksimalkan penyelenggaraan karena Asian Games merupakan event bergengsi bukan sekedar pertandingan olahraga yang menjadi salah satu cara yang efektif untuk mencetak image baik sebuah negara, mempopulerkan Indonesia di mata dunia serta menjadi ajang dalam mempromosikan wisatanya. Maka dari itu, Indonesia melakukan diplomasi publik melalui rangkaian pelaksanaan Asian Games 2018. Dalam riset ini, periset menganalisis upaya-upaya diplomasi publik Indonesia melalui Asian Games 2018 yang dilakukan pemerintah Indonesia dan INASGOC. Periset menggunakan satu konsep dalam hubungan internasional, yakni konsep tiga lapisan diplomasi publik dengan metode riset berupa metode kualitatif deskriptif. Hasil dari riset ini menunjukan bahwa strategi-strategi yang dijalankan oleh masing-masing aktor dari pemerintah Indonesia dan non pemerintah dapat mencapai tujuan diplomasi publik dalam jangka pendek melebihi ekspektasi di dunia internasional. Upaya-upaya yang dilakukan oleh para aktor hubungan internasional ini sesuai dengan bentuk tiga lapisan diplomasi publik serta cukup memenuhi konten dari setiap lapisan tersebut, yakni: monolog, dialog serta kolaborasi.
Kompetisi Diplomasi Ekonomi China dengan Taiwan di Amerika Latin Sebagai Implementasi Kebijakan Satu China
Arif Baskoro;
Nuraeni Nuraeni
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (365.1 KB)
|
DOI: 10.24198/padjir.v1i1.21593
The purpose of this article is to describe the economic diplomatic competition between China and Taiwan in four countries in the Latin America region (Costa Rica, Panama, Dominican Republic, and El Salvador) on 2007-2018. The used concepts are competition concept in accordance to the global political economy framework and economic diplomacy. The used methodology in this articel is qualitative research method by collecting data from several sources and also by using interview and correspondency to verify the required data. This article founds that there were economic diplomatic used in form of comercial diplomacy and financial aid by Taiwan and China to gain recognizition from these countries mentioned; China’s victory over Taiwan caused by the economic reformation on 1978 which increased China’s economic power; also China’s political interest towards Taiwan to reunite Taiwan as one of China’s provinces since the leadership of Taiwan was taken by the Democratic Progresive Party whom rejects the one China policy. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan kompetisi diplomasi ekonomi antara China dengan Taiwan di empat negara di wilayah Amerika Latin (Costa Rica, Panama, Republik Dominika dan El Salvador) pada periode 2007-2018. Konsep yang digunakan adalah konsep kompetisi berdasarkan kerangka ekonomi politik global dan juga konsep diplomasi ekonomi. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah metode penelitian kualitatif melalui pengumpulan data dari berbagai sumber data dan juga menggunakan wawancara dan korespondensi sebagai cara untuk memverifikasi data yang dibutuhkan. Artikel ini menemukan bahwa terdapat penggunaan diplomasi ekonomi berbentuk diplomasi komersil dan juga bantuan finansial yang dilakukan oleh Taiwan dan China untuk mendapatkan pengakuan dari negara-negara terkait; kemenangan China yang diakibatkan terjadinya reformasi ekonomi China pada 1978 yang meningkatkan kekuatan ekonomi China; serta adanya kepentingan politik China atas Taiwan dalam upayanya untuk menyatukan Taiwan sebagai bagian dari provinsi China pasca dipimpinnya Taiwan oleh Partai DPP (Democratic Progresive Party) yang menolak keras kebijakan satu China.
Diplomasi Publik Baru dalam Penyajian Informasi dan Gambaran Budaya Jepang oleh Saluran Youtube ‘only in Japan’
Putri Mentari Racharjo;
R.M.T. Nurhasan Affandi
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 1, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (634.928 KB)
|
DOI: 10.24198/padjir.v1i1.21589
The emergence of new media raises new forms of diplomacy, which one of them is the new public diplomacy. The emergence of new public diplomacy allows the public to be directly involved in the process of diplomacy. The practice of the new public diplomacy can be seen on Youtube, specifically on the ‘Only in Japan’ channel. This research is aimed to analyze the potrayal of Japanese culture on the Youtube channel "Only in Japan" with new public diplomacy theory. The problem formulated in this research is "What are the characteristics of the new public diplomacy on Youtube channel" Only in Japan? ". This research seeks to describe some of the characteristics of new public diplomacy from various international relations students that can be found on the Youtube channel 'Only in Japan'. In an effort to examine and understand this problem, researchers use qualitative methods by collecting data through interviews, literature studies, and online searches. This research shows that there are eight characteristics of the new public diplomacy on Youtube channel 'Only in Japan'. Not only does it contribute to Japan's branding to the global community, 'Only in Japan' Youtube channel also builds an interactive relationship with the global community. Kemunculan media baru memunculkan bentuk-bentuk baru dari diplomasi, salahsatunya adalah diplomasi publik baru. Kemunculan diplomasi publik baru memungkinkan masyarakat untuk terlibat langsung dalam proses diplomasi. Salah satu praktik diplomasi publik baru dapat dilihat pada Youtube, secara khusus saluran Only in Japan. Riset ini ditujukan untuk melihat penyajian budaya Jepang dalam saluran Youtube ‘Only in Japan’ dengan teori diplomasi publik baru. Masalah yang dirumuskan dalam riset ini adalah “Karakteristik apa yang meMerupakan diplomasi publik baru dalam saluran Youtube ‘Only in Japan’?”. Riset ini berusaha untuk mendeskripsikan beberapa karakteristik diplomasi publik baru dari para penstudi hubungan internasional yang dapat terdapat dalam saluran Youtube ‘Only in Japan’. Dalam upaya mengkaji dan memahami masalah ini, periset menggunakan metode kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara, studi pustaka, dan penelusuran daring. Riset ini menunjukan bahwa terdapat delapan karakteristik diplomasi publik baru dalam saluran Youtube ‘Only in Japan’. Tidak hanya berkontribusi dalam branding Jepang terhadap masyarakat global, saluran ‘Only in Japan’ juga membangun hubungan interaktif dengan masyarakat global.
FAKTOR IDENTITAS MASYARAKAT UKRAINA DALAM PENENTANGAN ORIENTASI KEBIJAKAN LUAR NEGERI PADA ERA VIKTOR YANUKOVYCH
Putri, Dwi Aulia
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 1, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (626.072 KB)
|
DOI: 10.24198/padjir.v1i4.26247
Artikel ini menganalisis alasan orang-orang Ukraina cenderung mendukung negaranya untuk berintegrasi dengan Barat, terutama Uni Eropa dibandingkan dengan Rusia. Artikel ini menggunakan konsep konstruktivisme dari Ted Hopf yang terdiri dari dua komponen tentang pembentukan identitas yaitu identitas dapat dibentuk selama proses interaksi antara negara dan identitas juga dapat dibentuk di komunitas domestik itu sendiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan eksplanatori dan menggunakan data sekunder. Artikel ini menemukan bahwa identitas yang terbentuk dalam masyarakat domestik Ukraina cenderung melihat nilai-nilai barat seperti perlindungan hak asasi manusia, toleransi budaya lain dan kebebasan beragama, kebebasan individu dan demokrasi, serta kesejahteraan masyarakat sebagai referensi positif sehingga mereka ingin mengadopsi nilai-nilai tersebut dan menjadi bagian dari masyarakat Barat. Selain itu, interaksi positif yang terjadi antara Ukraina dan Barat, khususnya Uni Eropa, yang dibuktikan dengan dukungan Eropa untuk status Ukraina sebagai negara merdeka memberikan pandangan positif mengenai negara-negara Barat bagi masyarakat Ukraina. Sebaliknya, interaksi permusuhan antara Ukraina dan Rusia yang cenderung bersifat intervensi menciptakan pandangan negatif tentang Rusia di sebagian besar masyarakat Ukraina.
Perlindungan Data Personal Siber di Indonesia
Wisnu Prabowo;
Satriya Wibawa;
Fuad Azmi
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 1, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (488.319 KB)
|
DOI: 10.24198/padjir.v1i3.26194
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh terjadinya kasus kebocoran data yang terjadi di Indonesia, dimana Indonesia dengan jumlah pengguna Internetnya yang besar telah mendorong pertumbuhan perusahaan teknologi asing untuk berpartisipasi di Indonesia. Perusahaan teknologi ini mengumpulkan dan mengolah data yang diambil dari pengguna internet di Indonesia di server data di luar negeri. Sehingga pemanfaatan data pribadi yang memengaruhi keamanan privasi individu.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perlindungan terhadap data yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan dampaknya terhadap vital core dari human security penduduk Indonesia. Pendekatan yang digunakan adalah konsep human security dan keamanan siber untuk menjelaskan potensi ancaman yang ditimbulkan dari kebijakan yang telah dilakukan negara dan dampaknya terhadap vital core penduduk Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif.
Bantuan Australia untuk Konstruksi dan Perluasan Sekolah Menengah Pertama melalui Kemitraan Pendidikan Australia-Indonesia (2011-2016) dalam Mendukung Pembangunan Pendidikan di Indonesia
Annisa Prima Ramadhina;
Teuku Rezasyah;
Dina Yulianti
Padjadjaran Journal of International Relations Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Padjadjaran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (506.741 KB)
|
DOI: 10.24198/padjir.v1i2.26124
Penelitian ini bertujuan untuk untuk menjelaskan tentang bantuan Australia untuk Konstruksi dan Perluasan SMP di Kabupaten Bogor melalui Kemitraan Pendidikan Australia-Indonesia dalam rangka mendukung pembangunan pendidikan di Indonesia. Konsep yang digunakan dalam penelitian adalah konsep bantuan luar negeri dari Lancaster dan rantai bantuan menurut Morse dan McNamara. Selain itu, dalam mengkaji aspek kemitraan, peneliti menggunakan empat dimensi konsep kemitraan dari Demirjian. Untuk mengkaji aspek pembangunan pendidikan, peneliti menggunakan definisi pembangunan internasional dari Sumner dan Triber dan hubungan dalam pembangunan pendidikan dari McCowan dan Unterhalter. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara dengan pihak-pihak terkait dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kemitraan pendidikan Australia-Indonesia didasari pada tujuan bersama Australia dan Indonesia di bidang pembangunan pendidikan. Kemitraan dilaksanakan dalam bentuk pemberian hibah serta bantuan teknis. Capaian dari program Konstruksi dan Perluasan SMP dalam Kemitraan Pendidikan Australia-Indonesia menunjukkan bahwa bantuan dari Australia berkontribusi terhadap pembangunan pendidikan di Indonesia, khususnya dalam upaya mencapai Wajib Belajar Sembilan Tahun.