cover
Contact Name
Gusstiawan Raimanu
Contact Email
g.raimanu@unsimar.ac.id
Phone
+6281354205726
Journal Mail Official
jurnalagropet@unsimar.ac.id
Editorial Address
Lt. Dasar Gedung Rektorat, Fak. Pertanian, Universitas Sintuwu Maroso Jl. P. Timor No. 1. Poso
Location
Kab. poso,
Sulawesi tengah
INDONESIA
Agropet
ISSN : 16939158     EISSN : 28289250     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Ilmiah Agropet (Agropet) is a journal published by Faculty of Agriculture, Universitas Sintuwu Maroso, Indonesia. It is a scientific journal dedicated to publishing the manuscript of the research in the field of agricultural technology, such as agricultural product technology, agricultural engineering and agricultural industries technology. Agropet also publishing various disciplines of animal science, such as animal feed and nutrition; animal reproduction, genetics, and production; social and economic; and animal products science and technology. Agropet has p-ISSN 1963-9158. Jurnal Agropet publish two times per year on June and December.
Articles 131 Documents
Daya Toksisitas Piper Betle Terhadap Hama Kacang Hijau (Callosobruchus maculatus) di Tempat Penyimpanan Tambingsila, Meitry; Salu, Alvent Maichel; Pakaya, Nurnilam
Agropet Vol 19, No 1 (2022): Volume 19 No 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71127/2828-9250.457

Abstract

Callosobruchus maculates F. merupakan hama utama kacang-kacangan ditempat penyimpanan dan menyebabkan kerugian yang berarti. Upaya alternative yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat kerusakan dan kerugian oleh hama ini, berupa pemanfaatan daun sirih (Piper betle) karena kandungan senyawa bioaktif pada daun sirih bersifat insektisidal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya toksisitas tepung daun sirih (Piper betle) dan mendapatkan dosis tepung daun sirih (Piper betle) yang efektif mematikan hama Callosobruchus maculatus F. pada kacang hijau di penyimpanan. Penelitian dengan metode eksperimen ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan. Perlakuan yang diuji yaitu: S0= 0g tepung daun sirih/ 100g kacang hijau; S1= 5g tepung daun sirih/ 100g kacang hijau; S2= 10g tepung daun sirih/ 100g kacang hijau; S3= 15g tepung daun sirih/ 100g kacang hijau; S4= 20g tepung daun sirih/ 100g kacang hijau; S5= 25g tepung daun sirih/ 100g kacang hijau; S6= 30g tepung daun sirih/ 100g kacang hijau. Adapun parameter amatan yang akan diamati yaitu 1) Mortalitas Harian C. maculatus F (%); 2) Mortalitas Total C. maculatus F (%); 3) Penyusutan Berat Biji Kacang Hijau (%); dan 4) Lethal Dose 50% (LD50) dan Lethal Dose 95% (LD95). Data hasil penelitin akan dianalisis dengan menggunakn Analysis of Variance (ANOVA). Hasil Penelitian menunjukan bahwa tepung daun sirih berpengaruh sangat nyata terhadap mortalitas imago C.maculatus dan Persentase mortalitas mencapai 83,33% pada dosis 30gr tepung daun sirih. LD50  tepung daun sirih yaitu 14,79gr dan LD95 yaitu 41,99gr. 
Rekayasa Lingkungan Perakaran Melalui Sistem Rorak untuk Meningkatkan Serapan Hara pada Tanaman Kakao Mowidu, Ita; HS, Endang Sri Dewi
Agropet Vol 19, No 1 (2022): Volume 19 No 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71127/2828-9250.476

Abstract

Indonesia menjadi negara penghasil biji kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Meskipun demikian, produksi kakao masih rendah jika dibandingkan dengan kedua negara tersebut. Rendahnya produksi kakao antara lain disebabkan oleh produktivitas tanah yang rendah yang tidak mampu menyediakan unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman kakao. Oleh sebab itu perlu dilakukan rekayasa lingkungan perakaran untuk meningkatkan ketersediaan dan serapan hara oleh tanaman kakao. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun petani di Desa Lape Kecamatan Poso Pesisir pada bulan September sampai Desember 2021. Unit percobaan diatur menurut rancangan bujur sangkar latin (RBSL). Perlakuan yang diterapkan adalah pembuatan rorak pada pertanaman kakao tua klon Sulawesi yang terdiri dari kontrol (tanpa rorak), rorak 1, 2 dan 4. Tiap perlakuan diulang 4 kali dan setiap unit percobaan terdiri dari 1 tanaman sehingga seluruhnya terdapat 16 tanaman percobaan.  Kontribusi penelitian terhadap ilmu pengetahuan adalah (1) memberikan gambaran hubungan rekayasa lingkungan perakaran dengan ketersedian dan serapan hara tanaman kakao; (2) menciptakan teknologi tepat guna dalam meningkatkan produksi kakao. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi rorak pada pertanaman kakao tua meningkatkan kadar N total dan P tersedia dalam tanah. Pada kondisi tanah dengan kandungan bahan kasar tinggi, aplikasi rorak menurunkan kadar C organik dan KTK tanah pada 2 bulan setelah aplikasi. Serapan N tanaman lebih tinggi pada aplikasi rorak, tetapi serapan P lebih rendah pada 2 bulan setelah aplikasi rorak
Pengaruh Pemangkasan Daun Dan Tasel Terhadap Produksi Jagung Pulut (Zea Mays L. Ceratina) Ratowo, Fiki; Tanari, Yulinda; Pangli, Marten
Agropet Vol 19, No 2 (2022): Volume 19 No 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71127/2828-9250.493

Abstract

Jagung sebagai tanaman pangan di Indonesia menduduki urutan kedua setelah padi, namun jagung mempunyai peranan yang tidak kalah penting dibandingkan padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemangkasan daun dan tasel terhadap hasil produksi jagung pulut. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bewa Kecamatan Lore Selatan Kabupaten Poso, pada bulan April sampai Juni 2020. Penelitian ini mengunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial terdiri dari 4 taraf yaitu : P0= Tampa perlakuan, P1= Pengkasan 50% daun atas, P2= Pemangkasan 50% daun bawah, P3= Pemangkasan 50% daun atas + tasel, P4= Pemangkasan 50% daun bawah + tasel. Pemangkasan daun dan tasel berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap diameter tongkol, panjang tongkol, bobot tongkol dengan biji, bobot tongkol tanpa biji dan bobot biji pipilan kering. Perlakuan pemangkasan 50% daun atas dan tasel (P3) memberikan rata – rata hasil terbaik dari perlakuan lainnya.
Mortalitas Walang Sangit Akibat Aplikasi Ekstrak Daun Paitan Kawura, Arlini; Mowidu, Ita; Hs, Endang Sri Dewi
Agropet Vol 19, No 2 (2022): Volume 19 No 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71127/2828-9250.496

Abstract

Padi merupakan penghasil beras yang menyuplai pangan utama di Indonesia. Salah satu faktor pembatas produksi padi adalah adanya serangan hama walang sangit yang menyerang pada fase masak susu. Daun paitan merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki potensi untuk digunakan sebagai pestisida nabati. Maka dari itu telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun paitan terhadap mortalitas walang sangit. Penelitian berbagai konsentrasi ekstrak daun paitan (0, 10, 20, 30, 40 dan 50 %) yang diulang 4 kali disusun menurut rancangan acak lengkap (RAL). Setiap unit terdiri dari 1 pot padi fase masak susu yang diinvestasikan 5 ekor nimfa walang sangit instar 5 dan diberi sungkup. Ekstrak daun paitan diaplikasikan sesuai dengan perlakuan pada walang sangit sebelum dimasukkan ke dalam pot padi bersungkup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi ekstrak daun paitan berpengaruh sangat nyata terhadap mortalitas hama walang sangit. Konsentrasi ekstrak daun paitan 30% menyebabkan mortalitas walang sangit 85% dan berbeda tidak nyata dengan konsentrasi 40 dan 50%. LT-50 pada konsentrasi 30, 40, dan 50% adalah 5 hari. Hasil analisis probit menunjukkan bahwa LD-50 selama 5 hari diperoleh pada konsentrasi ekstrak daun paitan 14%.
Pengaruh Berbagai Dosis Asam Humat Terhadap Hasil Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L.) Lapatoro, Nurul Afifah; Toyip, Toyip; Ridwan, Ridwan
Agropet Vol 19, No 2 (2022): Volume 19 No 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71127/2828-9250.498

Abstract

Kedelai merupakan salah satu produk pangan berprotein nabati tinggi, harga jual kedelai yang relatif baik di pasaran yang membuat pecinta kedelai terus meningkat dari tahun ke tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh asam humat terhadap pertumbuhan tanaman, pengaruh berbagai varietas terhadap pertumbuhan dan interkasi antara pemberian dosis asam humat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2021 sampai Mei 2022 di Desa Bega Kecamatan Poso Pesisir Kabupaten Poso. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 10 kombinasi perlakuan. Faktor 1 yang yaitu Varietas V1 = Grobogan dan V2= Dega 1 dan Faktor 2 Asam Humat AH1 = 500 ppm, AH2 = 1000 ppm, AH3 = 1500 ppm, AH4 = 2000 ppm dan AH5 = 2500 ppm. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga dibutuhkan 30 plot percobaan. Pengamatan yang dilakukan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, panjang akar, bobot kering akar, bobot kering batang, bobot kering daun, jumlah polong hampa, jumlah polong penuh dan bobot 100 butir biji kering. Perlakuan asam humat tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kedelai.  Perbedaan varietas berpengaruh terhadap tinggi tanaman umur 2, 5 dan 8 MST dan tidak berpengaruh terhadap variabel pengamatan lainnya.  Tidak terdapat interaksi antara pemberian dosis asam humat dengan varietas kedelai.
Karakterisasi Klon Lokal Kakao untuk Bahan Batang Bawah pada Sambung Pucuk yang dikembangkan Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan Akmal, Akmal; Arzam, Taruna Shafa
Agropet Vol 19, No 2 (2022): Volume 19 No 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71127/2828-9250.500

Abstract

Revegetasi tanaman kakao di Sulawesi Selata menggunakan berbagai jenis klon local sebagai batang bawah. Belum ada informasi karakter klon local kakao Sulawesi untuk dijadikan batang bawah dalam sambung pucuk. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pertumbuhan biji dari berbagai jenis klon local tanaman kakao yang memenuhi syarat sebagai batang bawah pada sambung pucuk. Penelitian ini dilaksanakan bulan Juni – Agustus 2022, di lokasi pembibitan PT MARS Incorporated, Desa Buntu Batu, Kecamatan Bupon, Kabupaten Luwu. Penelitian dalam bentuk percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak kelompok,  yang terdiri dari 6 perlakuan (jenis klon) dan 5 kali ulangan. Jenis-jenis klon yang digunakan, yaitu : klon   Sulawesi 1(K1), klon   Sulawesi 2(K2), klon Muchtar 1(K3), klon Muchtar 6 (K4), klon Buntubatu 1 (K5) dan klon Tahir (THR) (K6). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Klon mo1, klon MO6 dan klon BBO1 telah memenuhi syarat untuk dijadikan batang bawah untuk dibanding klon Sulawesi 1 dan Sulawesi 2 berdasarkan tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang.  
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Alih Fungsi Lahan dari Kakao menjadi Padi Sawah Sunarmin Sunarmin; Andri Amaliel Managanta; Dolfie DD Tinggogoy
Agropet Vol 17, No 1 (2020): Volume 17 No 1 Tahun 2020
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kakao salah satu komoditas unggulan yang memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Tahun 2017 – 2018 lahan kakao di Kabupaten Poso mengalami penurunan luas areal salah satu penyebabnya alih fungsi lahan, contohnya yaitu dilakukan alih fungsi lahan di Desa Masamba dari lahan kakao menjadi padi sawah. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui faktor–faktor yang memengaruhi alih fungsi lahan dan menganalisis perbedaan pendapatan kakao dan padi sawah. Sampel diperoleh dengan menggunakan metode sensus dengan responden 24 petani padi sawah dan 20 petani kakao kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif, analisis pendapatan, analisis R/C ratio, analisis uji beda nyata, dan analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapatan usahatani padi sawah lebih besar selama 1 tahun yaitu sebesar Rp 22.486.559 dan pada kakao sebesar Rp –9.155.064 selain itu variabel luas lahan dan produksi berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan petani melakukan alih fungsi lahan
Manajemen Pengelolaan Ternak Sapi di Kecamatan Pamona Selatan Kabupaten Poso Panji Berkat Lakiu
Agropet Vol 16, No 1 (2019): Volume 16 No 1 Tahun 2019
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan peternakan sapi di Indonesia pada dasarnya bertujuan meningkatkan produksi daging dalam negeri untuk mengantisipasi tingginya permintaan daging. Hal tersebut memberikan peluang bagi peternak, terutama peternakan sapi rakyat untuk lebih meningkatkan produksi. Penelitian ini dilakukan di Desa Tokilo Kecamatan Pamona Tenggara Kabupaten Poso. Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa terdapat padang penggembalaan semi alami, dimana padang tersebut masih terdapat rumput atau tanaman pakan alami akan tetapi sudah terdapat campur tangan manusia agar produksinya dapat ditingkatkan. Pada musim kering dengan produksi hijauan tiap 1 m2 sebesar 249,26 gram maka diperoleh total produksi hijauan makanan ternak sebanyak 37,39 ton/ha. Pengambilan responden secara purposive random sampling. Produksi rumput di padang penggembalaan desa Tokilo Kecamatan Pamona Tenggara Kabupaten Poso pada musim kering sebanyak 37,39 ton/150 ha/tahun dan pada musim hujan 42,01 ton/150 ha/tahun. Daya tampung padang penggembalaan Desa Tokilo pada musim kering adalah 3,78 unit ternak dan pada musim hujan adalah 6,37 unit ternak. Ketersediaan pakan hijauan ternak di padang penggembalaan dapat memenuhi kebutuhan bahan keringnya dan menyebabkan ternak tidak kekurangan hijauan makanan ternak.
Pendapatan Petani Padi Sawah di Desa Meko Kecamatan Pamona Barat Bernadus Jendy Rukmanto; Marten Pangli; Yulinda Tanari
Agropet Vol 17, No 1 (2020): Volume 17 No 1 Tahun 2020
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha tani bertujuan menghasilkan produktivitas yang optimal untuk memperoleh pendapatan yang sebesar-besarnya, sehingga perlu untuk mengetahui seberapa besar biaya dan tingkat pendapatan yang di peroleh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan petani padi sawah di Desa Meko Kecamatan Pamona Barat. Penelitian ini mengunakan metote  pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling), sampel yang berasal dari jumlah 349 petani dengan tingkat kesalahan 10% yang diambil  sebanyak 78 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis pendapatan dan analisis kelayakan. Hasil analisis menunjukan bahwa produksi beras sebesar 128.700 Kg/MT dengan produksi rata-rata  sebesar 1.400 kg/ha/MT. Jumlah rata-rata biaya yang dikeluarkan responden sebesar Rp. 9.729.402 /MT, dan rata-rata pendapatan yang diterima oleh responden adalah sebesar Rp. 3.236.496  /Ha/MT dan Kelayakan R/C ratio memperoleh nilai sebesar 1,33. Berdasarkan kreteria diperoleh nilai R/C ratio > 1 yang berarti usaha tani padi sawah layak untuk diusahakan.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Minat Pemuda Pedesaan dalam Melakukan Usahatani Padi Sawah Wahyuni Wahyuni; Andri Amaliel Managanta; Ridwan Ridwan
Agropet Vol 16, No 2 (2019): Volume 16 No 2 Tahun 2019
Publisher : Universitas Sintuwu Maroso

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemuda pedesaan merupakan sumber daya manusia terbaik dalam pembangunan sektor pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik pemuda pedesaan, usahatani padi sawah, pemenuhan kebutuhan informasi, minat dan Mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi minat pemuda pedesaan dalam melakukan usahatani padi sawah. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini Minat pemuda di Desa Buyumpondoli untuk melakukan usahatani padi sawah berada dalam kategori sedang. Hal ini dikarenakan pemuda pedesaan lebih memilih bekerja di luar usahatani padi sawah. Tingkat kekosmopolitan yang tinggi cenderung mendorong pemuda untuk beralih dari bekerja di sektor pertanian ke sektor usaha lain yang lebih menguntungkan.

Page 9 of 14 | Total Record : 131