cover
Contact Name
Lukman Hakim Husnan
Contact Email
elha@stiqlathifiyyah.ac.id
Phone
+628115701309
Journal Mail Official
stiqlathifiyyah@gmail.com
Editorial Address
Jl. Basuki Rahmat, Lrg. Zuriah, No. 173 Kel. Talang Aman, Kec, Kemuning, Palembang
Location
Kota palembang,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Al-Dirayah
ISSN : 2621315X     EISSN : 27212580     DOI : -
Core Subject : Religion,
Jurnal Al-Dirayah adalah Jurnal Studi Al-Quran dan Al-Hadits yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Al-Quran (STIQ) Al-Lathifiyyah Palembang. Memuat berbagai naskah akademik yang berkaitan dengan Ilmu Al-Quran dan Ilmu Hadits berupa: (1) Hasil penelitian; (2) Naskah Opini, (3) Resensi Buku, atau artikel-artikel keagamaan lainnya.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 61 Documents
KAJIAN AYAT-AYAT TEOLOGIS DALAM TAFSIR AL IBRIZ KARYA KH. BISRI MUSTOFA Mu'jizat, Lailatul
Jurnal Al-Dirayah Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : STIQ Al-Lathifiyyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.703 KB)

Abstract

This article aims to discuss the interpretation of a few Qur?anic verses of Tafsir Al Ibriz,  written by KH Bisri Mustofa, that contain theological teachings. From literature study it was known that KH Bisri Mustafa used bi al-ra?yi approach, as well as bi al-ma?tsur, i.e. using hadith to strengthen the intepretation of the verse. His theology is influenced by Maturidiah and Mu?tazilah, with a tasawuf style. While in terms of method, he used ijmali which tend to be short in explaining the meaning of the verse.
PERANAN TAKHRIJ AL-HADITS DALAM PENELITIAN HADITS Sari, Emilia
Jurnal Al-Dirayah Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : STIQ Al-Lathifiyyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2345.279 KB)

Abstract

Secara teoritis hadits memiliki tiga unsur penting, yaitu Sanad, Matan dan Perawi. Hadits baru dapat ditetapkan dan dapat diterima (maqbul) atau ditolak (mardud) sebelum kondisi sanad diperiksa. Sanad memainkan peran penting dan menentukan nilai sebuah hadits karena sanad adalah rantai nilai perawi yang mengantarkan matan sementara narator akan menentukan status hadits. Ilmu yang mendukung untuk memahami status dan tingkat kualitas hadis sanad, rawi, dan matan adalah Takhrij al Hadis. dalam hal terminologi, Takhrij al Hadis adalah cara untuk menempatkan lokasi hadits dalam sumber aslinya, bersama dengan sanadnya dan menjelaskan martabatnya. Untuk dapat menilai kualitas dan kuantitas sebuah hadis, diperlukan penelitian, baik dari sanad maupun matan. Adapun langkah pertama dalam studi hadits adalah Takhrij al-Hadits, yang sedang melakukan penelitian dengan menggunakan buku-buku primer yang tersedia, yang mencakup semua data secara terperinci dan valid. Adanya jarak yang sangat lebar antara realitas Muslim saat ini dan Khazanah di masa lalu telah menyebabkan setidaknya para siswa Islam yang ingin belajar dan menguasai referensi utama dalam melakukan kegiatan takhrij secara komprehensif. Dalam Jurnal ini penulis menjelaskan apa itu Takhrij al Hadis, Sejarah Takhrij al-Hadis, Urgensi dan manfaat, Buku yang dibutuhkan, dan metode yang digunakan dalam Takhrij al-Hadis.
AL-QUR’AN DAN ISLAMISASI BAHASA ARAB Hidayat, Rahmat
Jurnal Al-Dirayah Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : STIQ Al-Lathifiyyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.716 KB)

Abstract

Al Qur?an was sent down to Prophet Muhammad SAW as the Holy book by Arabic. Allah decided Arabic as one of miracles because it was the pure language and uninfluenced by any concept, philoshopy of religion, and doctrines by other cultures; and also built by a great roof of words with eternally semantic guarded purity. In Jahiliyah, Arabic was stated as sastra language. It was changed as a science of language since itwas sent down as wahyu. By this case, author decided that process (the alteration from sastra to be wahyu) is a part of Islamization process. The terms, definitions, and new key words come from Islamization process. Those concepts gave new sense which was different in using and understanding before Al qur?an was sent down.  Islamization Arabic, worldview, and framework of the society were changed into Islamic substance.
ANALISIS METODE TAFSIR WAHBAH ZUHAILI DALAM KITAB AL-MUNIR Hariyono, Andy
Jurnal Al-Dirayah Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : STIQ Al-Lathifiyyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1951.302 KB)

Abstract

Tulisan ini membahas tentang metode tafsir Wahbah Zuhaili yang teraplikasi dalam penulisan kitab tafsir Al-Munir. Ketika Rasulullah Saw masih berada di tengah-tengah umat, maka seluruh permasalahan termasuk penafsiran Al-Quran dikembalikan kepada beliau SAW. Setidaknya model penafsiran yang berkembang pada saat itu adalah Rasulullah Saw menjawab pertanyaan-pertanyaan para sahabat ?Radhiyallahu?anhum? atau para sahabat r.a. membaca dan mendengarkan Al-Quran kemudian mereka memahami hukum-hukumnya yang tentu dikonfirmasikan kepada Rasulullah SAW. Model penafsiran seperti ini pada masa itu masih belum dituliskan karena ada larangan dari Rasulullah SAW, dikhawatirkan terjadi percampuran antara al-Quran dan selainnya. Namun dalam kodisi tertentu Nabi Saw mengizinkan beberapa sahabat untuk menuliskannya. Kajian ini mencoba memahami tentang kaidah tafsir ulama Wahbah Zuahaili dalam kitab tafsirnya At? Tafsir Al-Mun?r fi?l Aqida wa?s Syariah wa?l Manhaj dengan menggunakan pendekatan studi pustaka, kajian ini selain mengungkapkan metode tafsir, juga memaparkan temuan dan sumbangan pemikiran yang menjadi salah satu rujukan dalam ilmu tafsir.
POLIGAMI: KESAKRALAN DI ANTARA PERSIMPANGAN TEKSTUAL DAN KONTEKSTUAL Handayani, Tri
Jurnal Al-Dirayah Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : STIQ Al-Lathifiyyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.593 KB)

Abstract

The authenticity of the Qur'an as a scripture is undoubted by its adherents. But when they talk and deal with polygamy verse, it seems it was rejected. Ziauddin Sardar stated that this polygamous verse denotes prohibition. In line with Sardar, Siti Musdah Mulia thinks that polygamy degrades the dignity and value of women. The view of both figures areat odds with texts in well-documented hadith literature that lead to its allowance. This paper attempts to understand both pro and contra sides by accommodating some of the insights and approaches that make it possible to understand this verse.
TUHAN YAHUDI VIS A VIS TUHAN ISLAM: PEMBACAAN KRITIS ATAS TEKS TAURAT DAN AL-QURAN Husnan, Lukman Hakim
Jurnal Al-Dirayah Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : STIQ Al-Lathifiyyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3137.041 KB)

Abstract

Dibandingkan dengan Kristen, terdapat beberapa kesamaan antara Yahudi dan Islam. Selain bahwa keduanya memberi tekanan yang amat penting pada hukum, Yahudi dan Islam adalah dua tradisi yang sama-sama mewakili ?atau paling tidak mengklaim?sebagai pewaris monoteisme yang ditabalkan oleh Nabi Ibrahim. Artikel ini memotret beberapa aspek teologis (ketuhanan) dari sudut kajian kritis atas teks-teks kitab suci bagi kedua tradisi (Taurat dan Al-Quran).
WALI FILSUF: KONSEP WALI DALAM TINJAUAN TAFSIR FALSAFI Husnan, Lukman Hakim
Jurnal Al-Dirayah Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : STIQ Al-Lathifiyyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.885 KB)

Abstract

The idea of wali has a meaning that varies from one scientific discipline to another. What is meant in the terminology of the fuqoha (disciplines of jurisprudence) is clearly not the same as the description understood by the Sufis (disciplines of Sufism). This article is intended to trace the use of the term wali in the perspective of Muslim Philosophers (disciplines of philosophy).
PARADIGMA BARU KONSEP TA’WIL: TELAAH ATAS PEMIKIRAN MUHAMMAD SYAHRUR Saputra, Deden Mula
Jurnal Al-Dirayah Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : STIQ Al-Lathifiyyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4184.378 KB)

Abstract

Artikel ini berjudul ?Paradigma Baru Konsep Ta?wil:Telaah atas Pemikiran Muhammad Syahrur. Muhammad Syahrur berusaha melakukan dekonstruksi sekaligus rekonstruksi terhadap berbagai konsep, teori dan paradigma yang telah mapan dan menjadi mainstream pemahaman, pemikiran, dan bahkan keyakinan mayoritas umat Islam. Khususnya melalui karyanya yang berjudul al-Kitâb wa al-Qur`an:Qirâ`ah Mu?ashrah. Salah satu upaya dekonstruksi yang dilakukan Syahrur adalah mengenai konsep ta?wil sebagai metodologi memahami teks al-Qur?an. Konsep ta?wil yang dimaksud oleh Syahrur diperkenalkanya dengan istilah manhaj at-tartil. Hal yang menarik untuk dikaji adalah dekonstruksi konsep ta?wil yang selama ini menjadi wilayah sakral dalam memahami makna eksoterik al-Qur?an dipahami berbeda oleh Syahrur. Maka artikel ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimanakah pandangan Muhammad Syahrur terhadap konsep ta?wil dan Bagaimana implikasi penerapan konsep ta?wil yang dirumuskan Muhammad Syahrur jika dipakai dalam penafsiran al-Qur?an.
KONSEP HISTORISITAS TEKS AL-QUR’AN: TELAAH ATAS PEMBACAAN KONTEMPORER MUHAMMAD ARKOUN Saputra, Deden Mula; Latipah, Ny
Jurnal Al-Dirayah Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : STIQ Al-Lathifiyyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.958 KB)

Abstract

Muhammad Arkoun is one of Muslim thinkers who offers a controversial theory of interpretation of the Qur'an. Arkoun argues for a project of criticism of Islamic reasoning, which supports the reexamining of the essence considered as well-established in the Islamic world, which for him is not in accordance with the true Islamic reasoning. Through deconstruction he criticizes discourse that is considered well-established in Islam and  inseparable from its readers. One of them is about revelation, in which an important point of change is its historical plot that can been seen from the change of verbal revelation into a written corpus, or mushaf, which he considers as the point of problematization to restore the authenticity of the manuscripts and signifies a deviation in thought and interpretation. As a solution, Arkoun offers the concept of historicity in order to dismantle the discourse rooted for centuries.
KREDIT EMAS DALAM PERSPEKTIF HADITS: STUDI MA’ANI AL-HADITS Ahmadi, Nurul
Jurnal Al-Dirayah Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : STIQ Al-Lathifiyyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1985.411 KB)

Abstract

Tulisan ini membahas sejauhmana tinjauan hadits tentang praktik kredit emas di dalam masyarakat. Munculnya produk jual beli emas dengan kredit ini tentunya dilatarbelakangi oleh beberapa hal penting di antaranya adalah: begitu banyaknya yang berkeninginan untuk memiliki emas dikarenakan kemulyaan logam tersebut secara kebendaannya, dan di sisi lain emas dapat dijadikan sebagai alat untuk menyimpan nilai atau sebagai investasi. Akan tetapi keinginan tersebut tidak ditunjang dengan kemampuan untuk membelinya secara tunai. Oleh sebab itulah, banyak orang melakukan transaksi jual beli emas secara tidak tunai atau kredit. Hal ini tentunya menjadi peluang bisnis yang menjanjikan bagi pihak lembaga-lembaga keuangan syariah, di mana pada satu sisi dapat merealisasikan keinginan masyarakat, dan di sisi lain mendapatkan keuntungan dari produk tersebut. Memang secara kasat mata, transaksi di atas adalah seperti jual beli kredit barang lainnya, akan tetapi dalam tatanan hukum Islam, emas adalah salah satu komoditi yang aturan mainnya sangat detil diterangkan langsung oleh Rasulullah SAW. Salah satu aturannya adalah harus dilakukan secara kontan. Dikarenakan sangat banyaknya Hadis-Hadis Nabi yang menerangkan hal di atas, maka tidak heran pada akhirnya begitu banyak ulama yang mengharamkan transaksi tersebut.