Articles
92 Documents
MAKNA SHIRÂTH AL-MUSTAQÎM DALAM SURAT AL-FATIHAH : Studi Analisis Tafsir Imam al-Qurthubi
Emilia Sari;
M.Ghoust
Al-Dirayah Vol. 8 No. 2 (2021): Jurnal Al-Dirayah
Publisher : STIQ al-Lathifiyyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Artikel ini mengkaji tentang Makna Shirâth al-Mustaqîm dalam Surat Al-Fâtihah (Studi Analisis Tafsir Imam al-Qurthubi) mencoba mengupas dan memahami penafsiran Imam al-Qurthubi yang dikenal sebagai ulama klasik dan memiliki corak fiqih dalam tafsirnya ketika memahami kalimat shirâth al-Mustaqîm dalam surat al-Fâtihah. Jenis penelitian ini adalah library research yang menggunakan metode analisis untuk meneliti ayat al-Qur’an yang termasuk data primer dan data sekunder berupa data pendukung yang ada kaitannya. Kalimat shirâth al-Mustaqîm terulang sebanyak 35 kali dalam al-Qur’an, dapat dipahami makna dari shirâth al-Mustaqîm itu luas dan beragam Imam al-Qurthubi sendiri mengartikan makna shirâth al-Mustaqîm sebagai hidayah yang mengantarkan kepada kasih sayang dan kedekatan dengan Allah Swt. Dalam hal ini Imam al-Qurthubi menekankan bahwa umat Islam diperintahkan Allah Swt untuk berdo’a dan memohon petunjuk hanya kepada-Nya dan meminta agar dikekalkan dalam jalan yang lurus, dan selalu mengikuti sunnah Rasulullah.
MAKNA KATA UFF DALAM AL-QUR’AN
Riana Ulfa;
Andy Hariyono
Al-Dirayah Vol. 9 No. 1 (2022): Jurnal Al-Dirayah
Publisher : STIQ al-Lathifiyyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
This study is motivated by the distance of the values of the Koran in modern life which is increasingly sophisticated which has shifted moral values and has an impact on various moral deviations in everyday life. One of them is the behavior of children towards their parents. Like disobedient and dutiful to his parents. The main problems in this study are: 1. What is the meaning of the word uff in the Quran? This type of research is library research, by collecting data or materials related to the discussion and problems, which are taken from library sources in the form of books, encyclopedias, dictionaries, journals, documents and so on. Then analyzed using the tahlili method, namely the author wants to know how the Qur'an can play a role in life, especially in ethics to parents by analyzing the interpretation of surah al-Isra' verse 23, al-Anbiya' verse 67 and al-Ahqaf verse 17, and in that verse there is the word uff which means ah and the explanation will be taken from several commentaries. The results of this study indicate that: 1. the meaning of the word uff in the Qur'an is a word or action that contains the meaning of irritation, boredom, or other bad attitudes that show disrespect and the results can hurt the hearts of both parents.
Langkah-Langkah Studi Hadis Tematik
Emilia Sari
Al-Dirayah Vol. 9 No. 1 (2022): Jurnal Al-Dirayah
Publisher : STIQ al-Lathifiyyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Artikel ini membahas tentang langkah sistematis memahami hadis Nabi Saw secara tematik (Mawdui). Metode Tematik (mawdui) adalah mengumpulkan hadis-hadis yang terkait dalam satu tema. Pendekatan tematik dalam pemahaman hadis adalah memahami maksud yang terkandung dalam makna hadis dengan cara mempelajari hadis-hadis lain yang terkait dalam tema pembahasan yang sama dan memperhatikan korelasi masing-masing hadis sehingga memperoleh pemahaman hadis yang utuh. Adapun langkah-langkah sistematis memahami hadis Nabi Saw dimulai dari penentuan tema atau masalah yang akan dibahas, menelusuri hadis-hadis yang terkait dengan tema bahasan (takhrij al-hadis), penghimpunan hadis yang sama atau setema, asbabul wurud, mengkritisi akan ke-shahihan hadis, penelitian sanad berupa menyajikan data apa adanya dengan tingkat kualitas intelektual perawi, penelitian matan, I’tibar sanad, kajian linguistik, melengkapi pembahasan dengan hadis atau ayat pendukung, penyusunan hasil penelitian, dan diakhiri dengan penarikan kesimpulan
Tafsir Tawassul dalam tinjauan Historis
Andy Hariyono
Al-Dirayah Vol. 10 No. 2 (2022): Jurnal Al-Dirayah
Publisher : STIQ al-Lathifiyyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Dalam kajian Al-Quran, terdapat satu pembahasan yang menjadi perselisihan Panjang di abad modern ini. Yaitu Tawasul. Tawassul merupakan praktek ibadah yang sudah biasa dilakukan oleh orang-orang terdahulu. Untuk menggali sumber historis praktek Tawassul dalam islam perlu kiranya peneliti menampilkan rekaman literatur yang mengulas praktek tersebut baik dari wahyu al-Quran maupun hadits-hadits Nabi Saw. Penelitian ini merupakan peneltian kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, informasi dan berbagai macam materi lainnya yang terdapat dalam kepustakaan, dengan mengutakan jenis dari penelitian ini dihrapkan bahawa fokus dan langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini akan menjadi jelas. Tawassul secara historis sudah ada sejak Nabi Adam a.s hingga umat Nabi Muhammad Saw. Praktek yang dilakukan oleh masyarakat muslim adalah bertawassul dengan asma Allah, amal saleh, orang saleh maupun bekas peninggalan dari orang saleh tersebut. Dan kesemuanya itu tercatat dalam literatur-literatur otentik di lingkungan internal masyarakat muslim.
MEMAHAMI BENTUK IKHTILAF DALAM PENAFSIRAN AL-QUR’AN
Deden Mula Saputra
Al-Dirayah Vol. 8 No. 2 (2021): Jurnal Al-Dirayah Vol 8 no 2
Publisher : STIQ al-Lathifiyyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tulisan ini dimaksudkan untuk memahami dan mencari tahu jenis, penyebab dan unsur Ikhtilaf atau perbedaan mufassir ketika menafsirkan al-Qur’an. Metodologi dalam penelitian ini adalah library research. Hasil dari penelitian ini menunjukkan fakta sebenarnya Ikhtilaf dalam memahami dan intrepretasi terhadap al-Qur’an merupakan suatu keniscayaan yang tidak dapat dihindari. Lebih jauh lagi Ikhtilaf dalam tafsir jika ditinjau dari cara mufassir memahami nash atau lafazh ayat terbagi kedalam dua jenis, pertama, Ikhtilaf tanawwu’ dan kedua, iktilaf tadhodh. Hasil penelitian ini juga menunjukkan penyebab terjadinya Ikhtilaf paling tidak disebabkan oleh beberapa factor, pertama perbedaan dalam memahami dhomir, kedua, perbedaan dalam memahami naskh mansukh, ketiga, perbedaan qiro’ah, keempat, perbedaan dalam memahami lafazh jauh dan dekat.
KARAKTERISTIK PENAFSIRAN SAINS AHMAD BAIQHUNI
Lili Kurnia Aprilia;
Andy Hariyono
Al-Dirayah Vol. 8 No. 2 (2021): Jurnal Al-Dirayah
Publisher : STIQ al-Lathifiyyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Artikel ini akan membahas tentang karakteristik tafsir al-Qur’an dan ilmu pengetahuan Ahmad Baiquni. Beradasarkan nama dari kitab tafsir Ahmad baiquni ini kita akan dapat mengetahui bahwa kitab tafsir maupun buku-buku yang ditulis oleh baiquni ini merupakan kitab tafsir yang ditulis dengan corak ataupun pendekatan yang berbau sains, hal ini dapat diketahui dengan melihat salah satu contoh penafsiran beliau mengenai isra dan mi’raj dimana beliau menafsirakan peristiwa tersebut dengan pendekatan ilmiah melalui teori relativitas (ruang waktu-materi), maupun berdasarkan syariat Al-Qur'an, serta menggunakan pendekatan analogi dalam ranah mikroskopis (teori atom), yaitu: teori atom Bohr. Penelitian ini menggunakan metode kajian Pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah dua karya Ahmad Baiqun, Al-Quran Iptek dan Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan Alam, menjadi saksi adanya tafsir ilmiah di nusantara.
METODELOGI TAFSIR AL-MARAGHI
Agung Kurniawan;
Anisah Az-zahra
Al-Dirayah Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Al-Dirayah
Publisher : STIQ al-Lathifiyyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Artikel ini menjelaskan metodologi tafsir al-Maraghi. Ia berusaha menengahi penafsirannya agar memudahkan orang-orang awam dalam membacanya, yaitu dengan cara menafsirkan makna secara ijmali (global), menjelaskan kosa kata yang sulit agar dapat dipahami dengan mudah, menjelaskan ilmu pengetahuan (sains) karena perkembangan zaman yang begitu pesat dapat dibuktikan dengan ilmu sains maka al-Maraghi mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan, dengan meminta pendapat para ahli di bidang sains seperti dokter, astronom, sejarawan dan para ahli lain di bidangnya. Penelitian ini menggunakan metode kajian Pustaka. Hasil dari penelitian ini adalah Kitab tafsir karya Al-Maraghi ini merupakan kitab tafsir modern sebagai jawaban atas kesulitan dan keluhan masyarakat terhadap tafsir-tafsir sebelumnya yang sulit dipahami.
TAFSIR BIL-RA’YI
Agung Kurniawan;
Tsania Harfiah Fatihah
Al-Dirayah Vol. 7 No. 1 (2021): Jurnal Al-Dirayah
Publisher : STIQ al-Lathifiyyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tidak setiap orang mempunyai kemampuan untuk menafsirkan Al-Qur’an, atau dengan kata lain, tidak semua orang bebas dalam menafsirkan Al-Qur’an. Hal itu lantaran sebagian ayatnya terdapat ayat-ayat yang sukar dimengerti. maka dari itu, dibutuhkanlah suatu perangkat ilmu pengetahuan dalam penafsiran yaitu ilmu Tafsir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode studi kepustakaan yang bersumber dari buku, jurnal, artikel, dokumen pribadi, dan sumber lainnya. Hasil dari peneltian ini yaitu tafsir Bil Ra’yi ini merupakan salah satu dari metode tafsir dengan berlandaskan akal (rasio) dimana para mufassir disini, sebelumnya sudah terlebih dahulu mengetahui ilmu bahasa Arab dan metodenya, dalil-dalil hukum yang ditunjukkan, serta problema dalam penafsiran
TINJAUAN HISTORIS TAFSIR DIMASA NABI DAN SAHABAT
Nurul Ahmadi;
Putri Anggelia
Al-Dirayah Vol. 8 No. 2 (2021): Jurnal Al-Dirayah
Publisher : STIQ al-Lathifiyyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penafsir pertama dari Allah yang menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad yang bertanggung jawab atas perkembangan tafsir Al-Qur’an saat Nabi masih hidup. Para sahabat di sisi lain, melanjutkan penafsiran Al-Qur'an setelah Nabi meninggal. Metode penelitian ini menggunakan kajian pustaka. Adapun hasil dari peneltian ini adalah Cara penafsiran Al-Qur'an dimulai pada masa Nabi Muhammad SAW dan terus berkembang dan diperbaiki dari waktu ke waktu, menghasilkan banyak aliran pemikiran dan pendekatan penafsiran yang terkenal saat ini.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM QS. LUKMAN 12-19 Perspektif Tafsir Al-Misbah
Siti Alfiatun Hasanah
Al-Dirayah Vol. 6 No. 2 (2020): Jurnal Al-Dirayah
Publisher : STIQ al-Lathifiyyah Palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pendidikan akhlak merupakan sebuah bentuk upaya bimbingan untuk mengarahkan sesorang kepada terbentuknya kebaikan lahir dan bathin sehingga terwujudlah insan kamil. Dalam Q.S Lukman 12-19 terkandung pokok-pokok tuntunan agama seperti aqidah, syari’at dan akhlak. M.Quraish Shihab adalah adalah pakar tafsir di Indonesia yang piawai dalam menyampaikan pesan-pesan al-Qur’an sesuai konteks modern. Baginya, akhlak berkaitan dengan hubungan makhluk dan khaliq dalam tatanan nilai ilahiyah. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan dan dianalisis dengan metode penafsiran tahlili. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan akhlak dalam Q.S. Lukman 12-19 perspektif Tafsir al-Misbah yaitu: bersyukur, tauhid, birrul walidain, penghambaan, amar makruf nahi munkar, nilai keimanan pada hari kiamat, dan nilai rendah hati dan berbuat baik.