cover
Contact Name
Titik Respati
Contact Email
jiks.unisba@gmail.com
Phone
081312135687
Journal Mail Official
jiks.unisba@gmail.com
Editorial Address
Jalan Hariangbanga No. 2, Tamansari, Bandung 40116
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
ISSN : "_"     EISSN : 26568438     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains (JIKS) adalah jurnal yang memublikasikan artikel ilmiah kedokteran dan kesehatan yang terbit setiap 6 (enam) bulan. Artikel berupa penelitian asli, laporan kasus, studi kasus, dan kajian pustaka yang perlu disebarluaskan dan ditulis dalam bahasa Indonesia dengan memperhatikan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains (JIKS) ini merupakan salah satu jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (Unisba) selain Global Medical & Health Communication yang telah bereputasi nasional dan internasional.
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains" : 14 Documents clear
Uji Daya Proteksi Losion Minyak Atsiri Daun Mint (Mentha x piperita L.) sebagai Repelan terhadap Nyamuk Aedes aegypti Darmawan, Shiyami Aulia Nur; Utami, Marsah Rahmawati; Ratnasari, Devi
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v6i2.13726

Abstract

AbstrakGigitan nyamuk merupakan masalah kesehatan umum yang dihadapi banyak orang di seluruh dunia. Selain mengakibatkan ketidaknyamanan dan rasa gatal, gigitan nyamuk juga dapat menyebabkan penularan penyakit seperti DBD dan malaria. Repelan merupakan zat kimia yang mampu mengusir serangga dari manusia. Senyawa kimia yang sering digunakan untuk repelan adalah N,N-Dietil-m-toluamida (DEET). Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kandungan senyawa dalam minyak atsiri daun mint, menganalisis karakteristik fisik losion minyak atsiri daun mint, dan menguji daya proteksi sediaan losion daun mint sebagai repelan terhadap nyamuk Aedes aegypti. Metode yang digunakan adalah experimental research. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Universitas Singaperbangsa Karawang, Laboratorium Kimia Instrumen Universitas Pendidikan Indonesia, dan Litbangkes Pangandaran selama bulan Desember 2023 sampai April 2024. Subjek penelitian ini menggunakan nyamuk Aedes aegypti dan analisis data yang dilakukan menggunakan microsoft excel. Hasil penelitian ini menunjukkan pada analisis dengan GC-MS komponen terbesar dalam minyak atsiri daun mint (Mentha x piperita L.) adalah carvone, α-ocimene, Limonene, α-terpinolene, dan γ-terpinene. Karakteristik fisik pada losion minyak atsiri daun mint memenuhi syarat berdasar evaluasi yang telah dilakukan. Pada pengujian daya proteksi menunjukkan bahwa pada jam ke-0 losion minyak atsiri daun mint dengan konsentrasi minyak atsiri daun mint 5% daya proteksi tertinggi sebesar 93,72%; konsentrasi minyak atsiri daun mint 10% daya proteksi tertinggi sebesar 94,50%; dan pada konsentrasi minyak atsiri daun mint 15% daya proteksi tertinggi sebesar 97,05%. Daya proteksi dari konsentrasi masing-masing mengalami penurunan pada jam ke-1 sampai dengan jam ke-5. Simpulan, sediaan losion minyak atsiri daun mint konsentrasi 15% merupakan daya proteksi paling tinggi, namun kurang efektif untuk digunakan sebagai repelan.Protective Efficacy Test of Mint Essential Oil Lotion (Mentha x piperita L.) as a Repellent Against Aedes aegypti MosquitoesAbstractMosquito bites are a common health problem many people worldwide face. In addition to causing discomfort and itching, mosquito bites can also cause the transmission of diseases such as dengue and malaria. Repelling is a chemical substance that can repel insects from humans. A chemical compound often used for repelling is N, N-Dietyl-m-toluamide (DEET). The purpose of this study is to identify the content of compounds in mint leaf essential oil, analyze the physical characteristics of mint leaf essential oil lotion, and test the protective power of mint leaf lotion preparations as a repellent against Aedes aegypti mosquitoes. The method used is experimental research. During five months, this research was conducted in the Pharmacy Laboratory of Singaperbangsa University Karawang, the Instrument Chemistry Laboratory of the Indonesian Education University, and Pangandaran Health Research and Development during December 2023 until April 2024. The subject of this study used the Aedes aegypti mosquito, and data analysis was carried out using Microsoft Excel. This study showed that the most significant components in mint leaf essential oil (Mentha x piperita L.) were carvone, α-ocimene, limonene, α-terpinolene, and γ-terpinene. The physical characteristics of the mint leaf essential oil lotion meet the requirements of the evaluation that has been carried out. The protection test showed that at the 0th hour of mint leaf essential oil lotion with a mint leaf essential oil concentration of 5%, the highest protection power was 93.72%, the concentration of mint leaf essential oil was 10%, the highest protection power was 94.50%, and at the concentration of mint leaf essential oil of 15%, the highest protection power was 97.05%. The protection of each concentration decreased from the 1st to the 5th hour. In conclusion, mint leaf essential oil lotion preparations, with a concentration of 15%, are the highest protection but less effective for use as a repellent.
Gambaran Pengetahuan Siswa Pesantren Daarut Tauhiid Bandung tentang Kesehatan Gigi dan Mulut Hibatillah, Ahmad Dzaki; Putranto, Ricky Anggara
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v6i2.13403

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan gigi dan mulut yang penting terutama pada individu berusia remaja. Pengetahuan menjadi salah satu faktor penting yang dapat menentukan kesehatan gigi dan mulut seseorang. Informasi serta pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut yang minim pada siswa pesantren dapat memengaruhi perilaku dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran pengetahuan siswa pesantren tingkat menengah atas tentang kesehatan gigi dan mulut. Penelitan ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel diambil dengan menggunakan teknik konsekutif. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah siswa merupakan siswa aktif secara resm. Kriteria eksklusi adalah siswa yang tidak mengisi kuesioner dengan lengkap. Data diambil dengan instrumen kuesioner berisi pertanyaan berbasis pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut yang didistribusikan pada 110 siswa pesantren tingkat menengah atas murid SMA Daarut Tauhiid Bandung periode September–November 2023. Pengukuran tingkat pengetahuan dikategorikan berdasarkan baik (>75%), cukup (55–75%), dan kurang (<55%). Penelitian menggambarkan bahwa dari 110 siswa terdapat 6 siswa (5%) memiliki tingkat pengetahuan berkategori baik, 38 siswa (34%) berkategori cukup, dan 66 siswa (60%) berkategori kurang. Hasil ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada siswa SMA Daarut Tauhiid Bandung termasuk ke dalam kategori kurang.An Overview of Periodontal Health Knowledge among Daarut Tauhiid Boarding School StudentsAbstractOral health is an important part of oral health, especially in adolescents. Knowledge is one of the important factors that can determine a person's oral health. The lack of information and knowledge about oral health in pesantren students can affect behavior in maintaining oral health. The purpose of this study was to determine the knowledge of senior high school students about oral health. This research is a descriptive observational study with a cross sectional design. Samples were taken using a consecutive technique. The inclusion criteria in this study were that students were officially active students and were willing to participate in the study through informed consent. Exclusion criteria in this study were students who did not fill out the questionnaire completely. Data were collected using a questionnaire instrument containing knowledge-based questions about oral health which was distributed to 110 students of the senior high school boarding school Daarut Tauhiid Bandung during September–November 2023. Measurement of knowledge level was categorized as good (>75%), fair (55–75%), and poor (<55%). The study illustrates that out of 110 students, 6 students (5%) have a good level of knowledge, 38 students (34%) have a sufficient category and 66 students (60%) have a poor category. These results indicate that the level of oral health knowledge of Daarut Tauhiid Bandung high school students is in the poor category.
Perbandingan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku tentang HIV/AIDS pada Mahasiswa Universitas Pasundan Yusmizahrah, Hanifa; Annamayra, Ajeng; Suriaatmadja, Steffi Rifasa Tohir
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v6i2.13564

Abstract

AbstrakGenerasi muda sangat rentan terhadap HIV, lebih dari setengah semua infeksi baru di seluruh dunia kalangan remaja antara usia 15 tahun sampai 24 tahun. Penting untuk menilai pengetahuan, sikap, maupun perilaku mahasiswa tentang HIV/AIDS sebelum merencanakan tindakan pencegahan. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan harus berperan dalam aspek preventif dan promotif untuk pelayanan kesehatan di masa yang akan datang. Begitu juga mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang akan menjadi seorang guru harus mampu memposisikan diri secara profesional dalam kegiatan pendidikan dan bertindak sebagai agen perubahan. Cara guru menyampaikan informasi baik materi kepada pelajar atau remaja, sedangkan remaja sampai usia produktif termasuk ke dalam rentang usia terkena HIV. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan pengetahuan, sikap, dan perilaku terhadap HIV/AIDS pada mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Pasundan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis data menggunakan Independent T-test. Penelitian dilakukan terhadap 136 mahasiswa dari tiap-tiap Fakultas selama periode bulan Juli–September 2023. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran (mean 83,8) dan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (mean 78,7). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata sikap mahasiswa pada Fakultas Kedokteran (mean 19,9) dan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (mean 20,3). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rerata perilaku mahasiswa pada Fakultas Kedokteran dan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan. Simpulan penelitian ini terdapat perbedaan rerata pengetahuan antara mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, sedangkan rerata sikap dan perilaku antara mahasiswa pada Fakultas Kedokteran dan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan tidak berbeda.Comparison of Knowledge Attitude and Behavior towards HIV/AIDS among Students of Pasundan UniversityAbstractThe younger generation is susceptible to HIV, with more than half of all new infections are among teenagers aged 15 to 24 years. It is important to assess students' knowledge, attitudes and behavior towards HIV/AIDS, before planning preventive actions. Pasundan University Faculty of Medicine students must play a role in preventive and promotive aspects of health services in the future. Likewise, students from the Faculty of Teacher Training and Education who wish to become teachers must be able to position themselves professionally in educational activities and act as agents of change. The way teachers convey information, whether to students or teenagers, while teenagers are included in the age range affected by HIV. The purpose of this research is to determine the comparison of knowledge, attitudes and behavior towards HIV/AIDS among students at the Faculty of Medicine and the Faculty of Teaching and Education, Pasundan University. The method used is a quantitative approach with data analysis using the Independent T-test. The research was conducted on 136 students from each faculty during July until September 2023. The research results obtained show that there is a significant difference between the average knowledge of students at the Faculty of Medicine (mean 83.8) and the Faculty of Teacher Education (mean 78.7). There is no significant difference between the average attitude of students at the Faculty of Medicine (mean 19.9) and the Faculty of Teacher Education (mean 20.3), there is no significant difference between the average behavior of students at the Faculty of Medicine and the Faculty of Teacher Training and Education. The conclusion of this research is that there is a difference between the average knowledge of students at the Faculty of Medicine and the Faculty of Teaching and Education Sciences, there is no difference between the average attitudes and behavior of students at the Faculty of Medicine and the Faculty of Teaching and Education Sciences.
Review Artikel: Tinjauan Aktivitas Inhibitor Alfa-Glukosidase dari Tanaman Obat Indonesia sebagai Obat Antidiabetes Nihan, Yumareta Anggun; Windari, Welly; Salsabila, Isyana; Lestari, Sepiyani Ayu
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v6i2.13759

Abstract

AbstrakDiabetes melitus (DM) merupakan salah satu tantangan kesehatan global yang signifikan dan menduduki peringkat ketiga penyebab kematian di seluruh dunia. Penyakit kardiovaskular, kerusakan ginjal, dan neuropati merupakan penyebab utama angka kematian tinggi pada penderita diabetes. Enzim α-glukosidase di usus halus bertanggung jawab untuk hidrolisis karbohidrat rantai panjang yang menyebabkan hiperglikemia. Penghambatan α-glukosidase muncul sebagai target terapi penting untuk menurunkan kadar gula darah. Tinjauan literatur ini bertujuan menyajikan basis data aktivitas α-glukosidase dari tanaman obat di Indonesia sebagai penghambatan enzim antidiabetes. Metode yang digunakan adalah tinjauan literatur dari artikel ilmiah yang dipublikasikan antara tahun 2020 hingga tahun 2024. Sebanyak 258 artikel ilmiah yang diperoleh disaring kembali dan didapatkan sebanyak 19 artikel sebagai sumber utama serta 5 artikel sebagai sumber data tambahan yang membahas aktivitas inhibitor α-glukosidase dari tanaman obat Indonesia. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa terdapat 23 tanaman obat Indonesia yang memiliki potensi aktivitas penghambatan α-glukosidase. Dari 23 tanaman, 15 tanaman menunjukkan aktivitas penghambatan yang cukup kuat dibandingkan dengan kontrol uji yaitu acarbose dan quercetin, antara lain secang, kersen, kelor, mengkudu, temu mangga, jamblang, ciplukan, mahkota dewa, pucuk merah, meniran, brotowali, pohon karang gabus, lidah buaya, manggis, dan binahong.Review Article: Activity of Alpha-Glucosidase Inhibitors from Indonesian Medicinal Plants as Antidiabetes DrugsAbstractDiabetes mellitus (DM) is a significant global health challenge and is ranked as the third cause of death worldwide. Cardiovascular disease, kidney damage, and neuropathy are the leading causes of high death rates in people living with diabetes. The α-glucosidase enzyme in the small intestine is responsible for the hydrolysis of long-chain carbohydrates that cause hyperglycemia. Inhibition of α-glucosidase is emerging as an important therapeutic target for lowering blood sugar levels. This review aims to present a database of α-glucosidase activity from medicinal plants in Indonesia as an inhibitor of antidiabetic enzymes. The method used was a literature review of scientific articles published between 2020 and 2024. The 258 scientific articles obtained were filtered again, and 19 articles were obtained as the primary source and five articles as additional data sources discussing the activity of α-glucosidase inhibitors from Indonesian medicinal plants. The review results show 23 Indonesian medicinal plants have potential α-glucosidase inhibitory activity. Of the 23 plants, 15 plants showed quite inhibitory solid activity compared to the test control, namely acarbose and quercetin, including secang, cherry, moringa, noni, temu mango, jamblang, ciplukan, mahkota dewa, red shoots, meniran, brotowali, corky coral tree, aloe vera, mangosteen, and binahong.
Formulasi dan Evaluasi Sediaan Cleansing Balm Berbahan Dasar Minyak Jarak (Ricinus communis L.) dan Minyak Kelapa Murni (Cocos nucifera L.) Sukma Wibowo, Sepvia Putri; Zahra, Aliya Azkia; Sholi, Mally Ghinan
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v6i2.13717

Abstract

AbstrakCleansing balm merupakan sediaan berbahan dasar minyak dan lilin, berupa produk pembersih yang digunakan sebagai penghapus makeup dan kotoran di wajah. Tujuan penelitian ini adalah memformulasikan sediaan cleansing balm berbahan dasar minyak jarak dan minyak kelapa murni dengan variasi konsentrasi (10%, 15%, dan 20%) yang memenuhi syarat mutu fisik dan kimia serta memiliki daya pembersihan yang baik sebagai make-up remover. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Farmasi dan Laboratorium Farmasetika Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Singaperbangsa Karawang. Penelitian ini dilangsungkan pada Desember 2023 hingga Maret 2024. Sediaan cleansing balm dibuat dengan metode peleburan dan pencampuran minyak dengan bahan lainnya. Evaluasi mutu yang dilakukan pada sediaan cleansing balm meliputi uji organoleptik, homogenitas, daya sebar, pH, titik leleh, daya bersih, iritasi, kesukaan, dan uji stabilitas cycling test. Berdasarkan hasil uji organoleptik didapatkan sediaan berwarna putih gading, berbentuk semi padat dan memiliki aroma blueberry. Hasil uji homogenitas menunjukkan sediaan yang homogen pada semua formula. Pada uji daya sebar dan pH menunjukkan hasil yang memenuhi persyaratan. Pada uji titik leleh didapatkan formula blanko 38,66oC, formula 1: 37,66oC; formula 2: 37,33oC; dan formula 3: 36,66oC. Pada uji iritasi dan daya bersih didapatkan sediaan cleansing balm tidak menimbulkan iritasi dan dapat memberikan daya pembersihan yang baik sebagai make-up remover. Setelah dilakukan cycling test pada sediaan, didapatkan cleansing balm yang stabil dan tetap homogen. Simpulan, minyak jarak dan minyak kelapa murni dapat diformulasikan sebagai sediaan cleansing balm memiliki mutu yang baik dan efektif sebagai make-up remover.Formulation and Evaluation of Cleansing Balm based on Castor Oil (Ricinus communis L) and Pure Coconut Oil (Cocos nucifera L)AbstractThe cleansing balm is an oil and wax-based preparation in the form of a cleansing product used as a make-up remover and facial dirt cleanser. This study aims to formulate a cleansing balm preparation based on castor oil and pure coconut oil with variations in concentration (10%, 15%, and 20%) that meet the physical and chemical quality requirements and have good cleansing efficacy as a make-up remover. This research was conducted at the Pharmaceutical Technology Laboratory and Pharmaceutical Laboratory, Faculty of Health Sciences, Singaperbangsa University, Karawang. This research was carried out from December 2023 to March 2024. The cleansing balm preparation is made using the melting and mixing method of oils with other ingredients. The quality evaluation of the cleansing balm preparation includes organoleptic tests, homogeneity, spreadability, pH, melting point, cleansing efficacy, irritation, preference, and stability testing through cycling tests. Based on the organoleptic test results, a pearl white preparation was obtained, semi-solid in form, with a blueberry aroma. Homogeneity test results showed homogeneous preparations in all formulas. Spreadability and pH tests indicated results that met the requirements. The melting point test results were as follows: blank formula 38.66°C, formula 1 37.66°C, formula 2 37.33°C, and formula three 36.66°C. Irritation and cleansing efficacy tests showed that the cleansing balm preparation did not cause irritation and provided good cleansing efficacy as a make-up remover. After cycling tests on the preparation, a stable and homogeneous cleansing balm was obtained. Based on the research results, it was found that castor oil and pure coconut oil can be formulated as a cleansing balm preparation with good quality and effectiveness as a make-up remover.
Review Article: Karakteristik Terbaik Nanopartikel Emas Hasil Green Synthesis Menggunakan Ekstrak Tumbuhan sebagai Bioreduktor Lestari, Sepiyani Ayu; Nihan, Yumareta Anggun; Windari, Welly; Salsabila, Isyana
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v6i2.13727

Abstract

AbstrakPendekatan nanopartikel dengan menggunakan prinsip Green synthesis semakin diminati dan menjadi alternatif dari metode kimia dan fisika karena menggunakan bahan alami yang aman, ramah lingkungan, bebas polusi, tidak toksik, hemat biaya, dan lebih berkelanjutan. Selain itu, nanopartikel yang diproduksi menggunakan metode green chemistry relatif lebih aman dan stabil apabila dibanding dengan nanopartikel yang diproduksi dengan menggunakan metode konvensional. Bahan utama yang digunakan sebagai zat pereduksi dan penstabil dalam proses sintesis nanopartikel emas adalah ekstrak dari berbagai seperti alga dan beberapa mikroorganisme (bakteri, jamur, dan ragi). Penelitian ini bertujuan membandingkan karakteristik terbaik nanopartikel emas menggunakan metode green synthesis dengan berbagai ekstrak tumbuhan sebagai bioreduktor. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan literature review dengan mengumpulkan beberapa hasil penelitian, yaitu berupa artikel yang kredibel serta lengkap yang digunakan dalam penelusuran literatur seperti Google Scholar dan ScienceDirect dengan kata kunci Karakterisasi Nanopartikel Emas, Nanopartikel Emas, Green Synthesis, dan Ekstrak Tumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan ekstrak tumbuhan sebagai agen pereduksi sekaligus penstabil pada sintesis nanopartikel emas telah berhasil dilakukan dengan ditunjukkan karakteristik yang baik dan memenuhi standar dari hasil nanopartikel emas karena ada komponen fitokimia yang terkandung di dalam ekstrak tumbuhan, salah satunya adalah gugus hidroksil (−OH) yang berasal dari senyawa fenolik.The Best Characteristics of Gold Nanoparticles Resulting from Green Synthesis Using Plant Extracts as BioreductantsAbstractThe approach of nanoparticles using the principles of Green synthesis is increasingly in demand. It is an alternative to chemical and physical methods because it uses natural materials that are safe, environmentally friendly, pollution-free, non-toxic, cost-effective, and more sustainable. In addition, nanoparticles produced using green chemistry methods are relatively safer and more stable than nanoparticles produced using conventional methods. The primary materials used as reducing agents and stabilizers in the synthesis process of gold nanoparticles are extracts from various plants, such as algae and some microorganisms (bacteria, fungi, and yeast). This study aims to compare the best characteristics of gold nanoparticles using the green synthesis method with various plant extracts as bioreductors. This research uses the literature review method by collecting several research results, namely in the form of credible and complete articles used in literature searches such as Google Scholar and ScienceDirect with keywords Characterization of Gold Nanoparticles, Gold Nanoparticles, Green Synthesis, and Plant Extracts. The results showed that the use of plant extracts as reducing agents as well as stabilizers in the synthesis of gold nanoparticles had been successfully carried out with good characteristics and meeting the standards of gold nanoparticle results due to the phytochemical components contained in plant extracts, one of which is the hydroxyl group (-OH) derived from phenolic compounds.
Pengaruh Tingkat Aktivitas Fisik terhadap Status Kebugaran Fisik Pekerja Laki-laki PT X Rosady, Dony Septriana; Kusmiati, Mia; Dananjaya, Rio
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v6i2.13475

Abstract

AbstrakAktivitas fisik yang rendah menjadi salah satu penyebab terjadi kondisi tidak bugar yang dapat berdampak terhadap kinerja dan produktivitas kerja. PT X sebagai salah satu institusi pendidikan dan pelatihan perlu didukung oleh personil satuan pengamanan yang memiliki status kebugaran yang baik. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat aktivitas fisik pekerja laki-laki dengan status kebugaran fisik selama periode September 2023. Disain penelitian potong lintang dengan analisis Fisher exact untuk melihat hubungan antara tingkat aktivitas fisik dan kebugaran fisik. Subjek seluruhnya adalah pekerja laki-laki yang bertugas di PT X. Penilaian tingkat aktivitas fisik menggunakan Global Physical Activity Questionairre. Metode YMCA-3 minute step test digunakan untuk mengukur tingkat kebugaran fisik. Subjek penelitian adalah 82 orang pekerja laki-laki usia 18–45 tahun. Sebanyak 61 orang (74%) bugar dan 21 orang (26%) tidak bugar. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara statitik tidak terdapat hubungan aktivitas fisik ringan (nilai p 0,584), aktivitas fisik sedang (nilai p 0,827), maupun aktivitas fisik berat dengan status kebugaran fisik pada pekerja laki-laki. Terdapat banyak faktor yang dapat memengaruhi kebugaran fisik selain aktivitas fisik. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan melibatkan faktor-faktor lainnya yang dapat memengaruhi kebugaran fisik pada pekerja laki-laki.Effects of Physical Activity Level on Physical Fitness Status in PT X Male WorkersAbstractLow physical activity is one of the causes of conditional disorders that can affect performance and productivity. PT.X. is an educational and training institution that requires the support of security unit personnel who maintain good fitness levels. The study aims to determine the relationship between the level of physical activity of male workers in the security unit and their fitness status. We devised a comprehensive study using an exact Fisher analysis to examine the correlation between physical activity levels and fitness during September 2023. The subject of the study was a male worker employed at PT.X. The Global Physical Activity Questionnaire assessed the subject's physical activity levels. We used the YMCA- 3-minute-step test method to measure physical fitness. The study involved 82 male workers between the ages of 18 and 45. Sixty-one people (74%) were in good shape, and 21 (26%) were not. The analysis results showed no statistical association between mild physical activity (p-value 0.584), moderate physical activity, or heavy physical activity and the physical fitness status of male workers. Aside from physical activity, many other factors can affect physical fitness. Other factors that can affect the physical fitness of male workers require further research.
TINJAUAN PUSTAKA: “ANALISIS PROSES ISOLASI LIMONEN DARI MINYAK ATSIRI MENGGUNAKAN BERBAGAI TEKNIK DISTILASI” Alfiyah, Mutiara; Rahman, Imam Fathur
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v6i2.13746

Abstract

AbstrakMinyak atsiri merupakan minyak yang mudah menguap yang dapat ditemukan di berbagai tanaman. Dalam literatur review ini, kami mengeksplorasi efisiensi isolasi minyak atsiri dari berbagai tanaman dengan menggunakan berbagai metode. Pada literatur review ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik dan kualitas beberapa metode yang digunakan pada sampel dalam proses isolasi senyawa limonen. Artikel ini juga berfungsi sebagai referensi bagi pembaca dan peneliti selanjutnya. Selain itu, artikel ini dapat membantu memudahkan pengembangan isolasi senyawa limonen sebab sumber dan referensi mengenai senyawa ini masih terbatas. Metodologi artikel tinjauan melibatkan pencarian di Google Scholar dan pubmed untuk artikel yang relevan, meninjau 20 makalah terkait, dan memilih lima yang paling sesuai dengan topik yang dibahas. Hasil literatur review ini, yaitu metode yang sering digunakan untuk mengisolasi senyawa minyak atsiri adalah metode distilasi uap-air. Literature Review: Analysis of Limonene Isolation Process from Essential Oils Using Various Distillation TechniquesAbstractEssential oils are volatile oils that can be found in various plants. This literature review uses multiple methods to explore the efficiency of critical oil isolation from different plants. This literature review aims to identify the characteristics and quality of several techniques used in the isolation process of the compound limonene. The article also serves as a reference for readers and future researchers. Additionally, this article can help facilitate the development of limonene isolation since sources and references about this compound still need to be improved. The review methodology involves searching Google Scholar and PubMed for relevant articles, reviewing 20 related papers, and selecting the five most appropriate to the discussed topic. The results of this literature review indicate that the steam-water distillation method is frequently used to isolate essential oil compounds.
Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Rumah Sakit terhadap Loyalitas Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung Wicaksono, Anugerah Fikri; Tresnati, Ratih; Kesumah, Nirmala
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v6i2.13517

Abstract

AbstrakKualitas pelayanan rumah sakit yang semakin baik akan menyebabkan kepuasan pasien semakin meningkat sehingga citra rumah sakit menjadi positif, optimalisasi ketiga variabel tersebut akan menyebabkan loyalitas pasien semakin tinggi. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis gambaran kualitas pelayanan, citra rumah sakit, loyalitas pasien dan besar pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pasien, citra rumah sakit terhadap loyalitas pasien, serta kualitas pelayanan dan citra rumah sakit terhadap loyalitas pasien di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan kuantitatif serta desain potong lintang dan level analisis mikro pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung pada Agustus tahun 2023. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner skala Likert dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada indikator variabel penelitian, yaitu kualitas pelayanan, citra rumah sakit, dan loyalitas pasien. Sebanyak 101 sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling. Analisis uji T dan uji F menunjukkan penilaian responden pada variabel kualitas pelayanan termasuk kategori tinggi. Penilaian responden pada variabel citra rumah sakit termasuk kategori tinggi. Penilaian responden pada variabel loyalitas pasien termasuk kategori tinggi. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kualitas pelayanan dan loyalitas pasien rawat jalan serta pengaruh positif dan signifikan antara citra rumah sakit dan loyalitas pasien rawat jalan. Simpulan, kualitas pelayanan dan citra rumah sakit secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif terhadap loyalitas pasien.The Influence of Service Quality and Hospital Image on Outpatient Loyalty at Cicendo Eye Hospital BandungAbstractThe better quality of hospital services will cause patient satisfaction to increase so that the hospital image becomes positive; optimizing these three variables will lead to higher patient loyalty. This research aims to determine and analyze the description of service quality, hospital image, and patient loyalty and the magnitude of the influence of service quality on patient loyalty, hospital image on patient loyalty and service quality, and hospital image on patient loyalty at Cicendo Eye Hospital Bandung. This type of research is analytical with a quantitative approach, a cross-sectional design, and a micro level of analysis in outpatients at the Cicendo Eye Hospital in Bandung in August 2023. Data collection uses a Likert scale questionnaire instrument with questions that refer to the variable indicators in the research, namely quality: service, hospital image, and patient loyalty. A total of 101 samples were determined using the purposive sampling technique. The T and F Test analysis shows that the respondent’s assessment of the service quality variable is in the high category. The respondent’s evaluation of the hospital image variable is high. The respondent’s assessment of the patient loyalty variable is in the high category. There is a positive and significant influence between service quality and outpatient loyalty, as well as a positive and significant influence between hospital image and outpatient loyalty. In conclusion, service quality and hospital image positively influence patient loyalty.
Kejadian Miopia pada Penggunaan Gawai Siswa SMAN 1 Cibadak Kabupaten Sukabumi Bhatara, Tryando; Santosa, Dicky; Suriadi, Ghiffari Muhammad
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 6, No 2 (2024): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v6i2.13580

Abstract

AbstrakMiopia merupakan kelainan refraksi yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia yang disebabkan oleh peningkatan panjang aksial bola mata sehingga cahaya tidak terfokus pada retina dan penglihatan menjadi kabur. Penggunaan gawai yang berkepanjangan dapat berkaitan dengan miopia. Kelainan refraksi di Indonesia mencapai 15% yang didoinasi anak usia sekolah dengan prevalensi 22,1%. Kelainan refraksi adalah suatu masalah yang harus diperhatikan pada anak usia sekolah yang mayoritas menggunakan gawai. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan intensitas penggunaan gawai dengan kejadian miopia pada siswa SMAN 1 Cibadak Kabupaten Sukabumi selama bulan Februari 2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode observasional analitik yang disertai dengan pendekatan potong lintang. Sebanyak 92 responden didapatkan dengan metode simple random sampling. Pengambilan data dilakukan secara subjektif menggunakan kuesioner dan objektif dengan menggunakan autorefractometer dan snellen chart. Hasil dianalisis dengan Fisher's Exact test. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar memiliki intensitas penggunaan gawai tinggi, yaitu sebanyak 78 orang (85%) serta kejadian miopia, yaitu sebanyak 65 orang (71%). Nilai p penelitian ini didapatkan hasil sebesar 0,004. Simpulan penelitian ini terdapat hubungan antara intensitas penggunaan gawai dan kejadian miopia pada siswa SMAN 1 Cibadak Kabupaten Sukabumi.Incidence of Myopia in the Use of Gadget for Students of SMAN 1 Cibadak, Sukabumi RegencyAbstractMyopia or nearsightedness is a refractive error that is a public health problem in the world caused by an increase in the axial length of the eyeball so that light does not focus on the retina and vision becomes blurry. Prolonged use of devices can be associated with myopia. In Indonesia, 15% of school-aged children suffer from refractive errors, with a population prevalence of around 22%. This refractive error is problematic and needs to be paid attention to in school-aged children, most of whom use devices. This study aims to analyze the relationship between the intensity of device use and the incidence of myopia in students at SMAN 1 Cibadak, Sukabumi Regency, in February 2022. This type of research is quantitative, with analytical observational methods and a cross-sectional approach. A total of 92 respondents were obtained using the simple random sampling method. Data collection was carried out subjectively using a questionnaire and objectively using an autorefractometer and Snellen chart. Results of analysis using Fisher's Exact test. The research results showed that the majority had a high intensity of device use, namely 78 people (85%), and the incidence of myopia, namely 65 people (71%). The p-value of this research was 0.004. This study concludes that there is a relationship between the intensity of device use and the incidence of myopia in students at SMAN 1 Cibadak, Sukabumi Regency.

Page 1 of 2 | Total Record : 14