cover
Contact Name
Kartianom
Contact Email
kartianom@gmail.com
Phone
+6285242704085
Journal Mail Official
jurnalannisa45@gmail.com
Editorial Address
Jl. HOS. Cokroaminoto No. 9, Watampone, 92731, Indonesia
Location
Kab. bone,
Sulawesi selatan
INDONESIA
An Nisa'
Core Subject : Social,
An Nisa is a scientific journal for disseminating results of conceptual research or studies on gender and child, is published two times (June and December) a year. An Nisa is managed by the Institute for Research and Community Service (LPPM) at Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone. The publications through An Nisa include results of research or conceptual studies about gender, women, and child that have never been published elsewhere. The An Nisa is intended for experts, academics, practitioners, state administrators, and NGOs. The aim of this journal is to provide a venue for academicians, researchers and practitioners for publishing the original research articles or review articles. The scope of the articles published in this journal deal with a broad range of topics in the fields ofgender and child.
Articles 113 Documents
PEMBELAJARAN INKLUSIF GENDER MELALUI METODE CARD SHORT DI MADRASAH IBTIDAIYAH Sarifa Suhra
AN-NISA Vol 10, No 1 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/annisa.v10i1.381

Abstract

This paper discusses Gender inclusive learning through the application of Short card method in Madrasah Ibtidaiyah. Card Short is a collaborative activity that can be used to teach concepts, classifications of properties, facts about an object or review of science that has been given before or repeated information. The dominant physical movement in this method can help be dynamic tired class that can eliminate boredom and enable students to learn together.Gender-inclusive learning in Madrasah Ibtidaiyah implies that in order to involve students in tapping learning materials that have broad sections or categories, the teacher writes the material and its parts into cardboard or others separately. Paper is scrambled and each student is evenly distributed then the teacher gives the card to each student regardless of the social status and gender of the students are all given the opportunity to get involved together in learning
YOUNG MOTHER PSICHOPRENEUR SCHOOL : PENDAMPINGAN PSIKIS DAN KEWIRAUSAHAAN IBU MUDA KORBAN PERNIKAHAN DINI BERBASIS KOMUNITAS TERINTEGRASI Suci Putrid Astiti
AN-NISA Vol 11, No 2 (2018)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/annisa.v11i2.337

Abstract

The phenomenon of early marriage results in a variety of problems, one of which is the economic problems caused by dropping out of school. Based on data from the Central Bureau of Statistics (BPS), 94.72% of early married children drop out while only 11.54 are married % passed high school level, in other words the early marriage actors had a low quality of Human Resources (HR), while from various studies said poverty occurred due to a lack of quality human resources. To cover up the problem, Young mother psychiatric school was present to provide entrepreneurial counseling assistance to young mothers. Starting with program design which included determining the location of assistance in each region, program budgeting, determination of entrepreneurial counselors, exploration of regional business potential, and program socialization to the community. In its implementation, there are five programs that will be implemented, namely sharing class (psychological and family economic counseling), "business from the environment" class explores the business potential that exists in the surrounding environment, product making, community marketing and regeneration to continue piloting young mothers to become more independent. Next will be an evaluation of the advantages and disadvantages of the program as an improvement material.
Relasi Gender terhadap Persaksian Perempuan dalam Perspektif Islam Abdul Syukur Abu Bakar
AN-NISA : Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 12, No 2 (2019)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/annisa.v12i2.669

Abstract

PENERAPAN TEORI BELAJAR BEHAVIORISME DALAM PEMBELAJARAN (STUDI PADA ANAK) A. Mustika Abidin
AN-NISA : Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 15, No 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/annisa.v14i1.3315

Abstract

This article discusses the application of behaviorism learning theory in learning (studies in children) through the literature review method. In behaviorism learning theory has a basic concept that learning is an interaction between stimulus (stimulus) and response (response). This theory prioritizes measurement, because measurement is an important thing to see whether or not there is a change in behavior in children. The application of this theory requires teachers to identify learning objectives, conduct learning analysis, identify early characteristics and abilities of children, determine indicators of learning success, develop teaching materials, develop learning strategies to be used, observe stimuli that might be given to children such as exercises or assignments, observing and analyzing student responses, providing reinforcement, both positive and negative reinforcement, and finally revising learning activitiesArtikel ini membahas mengenai penerapan teori belajar behaviorisme dalam pembelajaran (studi pada anak) melalui metode tinjauan literatur. Dalam teori belajar behaviorisme memiliki konsep dasar bahwa belajar merupakan interaksi antara rangsangan (stimulus) dan tanggapan (respon). Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi tidaknya perubahan tingkah laku pada anak. Penerapan teori ini menuntut guru agar mengindentifikasi tujuan pembelajaran, melakukan analisis pembelajaran, mengidentifikasi karakteristik dan kemampuan awal anak, menentukan indikator keberhasilan belajar, mengembangkan bahan ajar, mengembangkan strategi pembelajaran yang akan digunakan, mengamati stimulus yang mungkin bisa diberikan kepada anak seperti latihan atau tugas, mengamati dan menganalisis respon pembelajar, memberikan penguatan (reinforcement) baik penguatan positif maupun negatif, dan terakhir merevisi kegiatan pembelajaran.
FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PADA ANAK Sirwanti Sirwanti; Nurfaidah Nurfaidah
AN-NISA : Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 15, No 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/annisa.v14i1.3316

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk melihat faktor eksternal penyebab kesulitan belajar matematikapada pembelajaran matematika kelas VIII di SMP Negeri 3 Ajangale. Subjek penelitian ini adalah enam orang siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Ajangale yang memperoleh nilai ulangan untuk materi statistika di bawah kriteria ketuntasan minimal. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data mengenai faktor eksternal penyebab kesulitan belajar siswa diperoleh dari hasil pengisian angket dan wawancara. Analisis data menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Tiga faktor eksternal penyebab kesulitan belajar matematika yang akan diteliti adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan teman sebaya. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh persentase untuk lingkungan sekolah, keluarga, dan teman sebaya berturut-turut sebesar 30%, 56,67%, dan 46,67%. Perbandingan persentase ketiga faktor eksternal menempatkan lingkungan keluarga jadi faktor yang sangat berpengaruh menyebabkan kesulitan belajar matematika. Kurangnya perhatian anggota keluarga dan tak terciptanya situasi belajar yang kondusif di rumah jadi alasan lingkungan keluarga jadi faktor paling berpengaruh penyebab kesulitan belajar matematika.  Upaya yang dilakukan untuk mengatasi itu adalah membangun komunikasi yang baik antara pihak sekolah dan keluarga untuk memantau perkembangan akademik siswa. Perspektif orang tua bahwa perkembangan siswa jadi sepenuhnya tanggung jawab sekolah adalah perspektif keliru yang sudah harus diubah.
URGENSI PENDIDIKAN BAGI KAUM PEREMPUAN DALAM KERANGKA NILAI PENDIDIKAN ISLAM: I’TIQADIYAH, KHULUQIYYAH DAN AMALIYAH Abdul Basir
AN-NISA : Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 15, No 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/annisa.v14i1.3343

Abstract

Education is a fundamental right for all people, both men and women. The right to education has obtained a clear normative footing both from the theological and juridical side. The existence of restrictions on women's access to education is a form of violation of the theological normative messages in Islam or the juridical normative messages contained in the state constitution. The value of Islamic education is in the form of i'tiqadiyah values which lead humans to strengthen their monotheistic ethics, khuluqiyah values which lead humans to the formation of their ethical framework or amaliyah values that lead humans to a practical framework that cannot manifest in human life without proper and quality education. The urgency of education for women within the framework of Islamic educational values shows that they are human beings whose human side is closely related to i'tiqadiyah values, khuluqiyah values, and amaliyah values and must have access to proper and quality education.Pendidikan merupakan hak yang mendasar bagi semua orang baik laki-laki ataupun perempuan. Hak atas pendidikan tersebut telah mendapatkan pijakan normatif yang jelas baik dari sisi teologis ataupun yuridisnya. Adanya pembatasan akses kaum perempuan terhadap pendidikan merupakan suatu bentuk pelanggaran terhadap pesan normatif teologis yang ada dalam Islam ataupun pesan normatif yuridis yang ada dalam konstitusi negara. Nilai pendidikan Islam berupa nilai i’tiqadiyah yang mengantarkan manusia pada penguatan etika tauhidiknya, nilai khuluqiyah yang mengantarkan manusia pada pembentukan kerangka etisnya ataupun nilai amaliyah yang mengantarkan manusia pada kerangka praktisnya tidak bisa mewujud dalam kehidupan manusia tanpa adanya pendidikan yang layak dan berkualitas. Urgensi pendidikan bagi kaum perempuan dalam kerangka nilai pendidikan Islam menunjukkan bahwa mereka adalah manusia yang dengan sisi kemanusiaannya berkaitan erat dengan nilai i’tiqadiyah, nilai khuluqiyah, serta nilai amaliyah harus mendapatkan akses terhadap pendidikan yang layak dan berkualitas.
MOTIVASI BELAJAR ONLINE MATEMATIKA MAHASISWA BERDASARKAN GENDER Fitriani Nur; Rara Aprilyanti
AN-NISA : Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 15, No 2 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/annisa.v14i1.3375

Abstract

This study aims to describe students' motivation to learn mathematics based on gender during online learning. The type of research used is descriptive quantitative, involving students of mathematics education study program through filling out a questionnaire instrument for learning mathematics. The data obtained were analyzed using descriptive statistics, then the research results obtained include: the mathematics learning motivation of female and male students is in the medium category. However, when viewed from every aspect of motivation to learn mathematics, female students have higher motivation than male students during online learning. So it is recommended that mathematics learning pays attention to collaboration based on gender.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan motivasi belajar matematika mahasiswa berdasarkan gender selama pembelajaran online. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif deskriptif, dengan melibatkan mahasiswa prodi pendidikan matematika melalui pengisian instrumen angket motivasi belajar matematika. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif, kemudian diperoleh hasil penelitian antara lain: motivasi belajar matematika mahasiswa perempuan dan laki-laki berada pada kategori sedang. Tetapi, jika ditinjau dari setiap aspek motivasi belajar matematika, mahasiswa perempuan memiliki motivasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa laki-laki selama pembelajaran online. Sehingga direkomendasikan pembelajaran matematika yang memperhatikan kolaborasi berdasarkan gender.
KESETARAAN GENDER DI BIDANG PENDIDIKAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN Hasnidar Yuslin; Ahmad Irfan
AN-NISA : Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 15, No 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/annisa.v15i1.3545

Abstract

Pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu ukuran dalam pembangunan manusia yang dicapai oleh suatu daerah. Penentu dalam pertumbuhan ekonomi salah satunya adalah modal mausia. Penelitian ini menggunakan metode analisis data bersifat panel yang terdiri dari 24 kabupaten kota di provinsi Sulawesi Selatan dengan interval dari tahun 2016-2020. Hasil pengujian ditemukan bahwa model yang terbaik dalam penelitian ini adalah model FEM. Ditemukan bahwa kesetaraan gender di bidang pendidikan yang diukur oleh varibel rata-rata lama sekolah perempuan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan sebesar 0,32 persen dan variabel harapan lama sekolah mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan sebesar 0,11 persen.Economic growth is one measure of human development achieved in a region. One of the determinants of economic growth is human capital. This study used a panel data analysis method consisting of 24 districts in the province of South Sulawesi with intervals from 2016-2020. The  results found that the best model in this study is the FEM approach. It was found that gender equality in the field of education as measured by the variable average length of schooling for women was able to encourage economic growth in South Sulawesi by 0.32 percent and the variable the expectation of years of schooling was able to encourage economic growth in South Sulawesi by 0.11 percent.
PERAN KELUARGA DALAM PENDAMPINGAN PROSES PEMBELAJARAN ANAK PADA MASA PANDEMI COVID-19 Raodahtul Jannah; Nur Rahmah Sari; Namla Elfa Syarianti; Della Fadhilatunnisa
AN-NISA : Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 15, No 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/annisa.v15i1.3546

Abstract

Pandemi covid-19 memberikan dampak yang cukup besar di Negara Indonesia khususnya di sektor pendidikan. Kebijakan social distancing yang dianggap sebagai solusi yang tepat untuk pencegahan penyebaran covid-19 ini mengubah sistem pembelajaran tatap muka menjadi sistem pembelajaran daring. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana peran keluarga dalam pendampingan proses pembelajaran anak pada masa Pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang diberikan secara online melalui google form kepada 15 orang tua siswa Sekolah Dasar.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua siswa belum bisa melakukan pendampingan pembelajaran anak di rumah secara maksimal. Orang tua siswa kesulitan dalam melaksanakan perannya sebagai pendidik bagi anaknya selayaknya seorang guru di sekolah.The Covid-19 pandemic has had a significant impact on Indonesia, especially the education sector. The social distancing policy, which is considered the right solution to prevent the spread of Covid-19, has changed the face to face learning system into an online learning system. This study was conducted to find out how the role of families in assisting children’s learning prosesses during the covid-19 pandemic. The research method used by the author in this research is descriptive qualitative research. The research data was obtained using a questionnaire given online via google form to 15 parents of elementary school students. The result showed that parents of students have not been able to optimally assist children’s learning at home. Parents of students find it difficult to carry out their role as educators for their children like a teacher at school.
PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN SELF-ESTEEM ANAK Baharuddin Baharuddin
AN-NISA : Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 15, No 1 (2022)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30863/annisa.v15i1.3544

Abstract

Rendahnya self-esteem anak pada zaman sekarang  ini, anak remaja generasi Z yang mulai aktif di dunia perkembangan IT membuat orang tua menjadi hati-hati dalam melihat tumbuh kembang serta peningkatan anaknya apalagi setelah pada masa pandemic covid-19, anak selalu berada di rumah jarang berinteraksi dengan teman sebayanya di sekolah dan di lingkungannya. Penelitian ini membahas tentang perang orangtua dalam meningkatkan self-esteem anak dari segi perkembangannya, faktor-faktor yang mempengaruhi, pengembangan self-esteem anak, serta peran ortu dalam mengembangkan harga diri anak dan perananan orang tua dalam peningkatan self-esteem anak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif pendekatan library research dan juga membanding beberapa penelitian terdahulu dari hasil penelitian tersebut memberikan suatu deskriptif terhadap penelitian yang sebelumnya sehingga menghasilkan suatu pembaharuan penelitian dari Peran orang tua dalam meningkatkan self-esteem anak. Harga diri menyangkut  perasaan bangga kepada anak sebagai hasil dari belajar mengerjakan sesuatu yang sesuai atas usaha sendiri. Di mana   seorang anak menghadapi suatu masalah serta menyelesaikan segala masalahnya dengan sendirinya merupakan suatu bukti meningkatnya rasa percaya diri anak tersebut yang akan menghasilkan evaluasi diri, serta serangkaian tujuan untuk diri Anak itu sendiri yang akan meningkatkan harga Anda pada akhirnya. Ada beberapa peran orangtua dalam meningkatkan self-esteem anak antara lain: Pertama, Tindakan anak yang diberikan oleh orangtua dapat mendorong untuk mendapatkan kebutuhanna sendiri, sehingga dapat meningkatkan perasaan mengenai siapa dirinya sendiri. Anak diperbolehkan untuk mengekspresikan pendapatnya sehingga anak dapat menghargai dirinya sendiri sebagai pribadi yang memiliki suatu arti. Kedua, Me time bagi anak sangatlah penting, jadi orangtua perlu memberi suatu kesempatan bagi anaknya jika anak tersebut membutuhkannya. Ketiga, rasa percaya diri anak tertuang dari segala prestasi yang diperolehnya yang menunjukkan bahwa anak dapat berdiri sendiri dan bangga akan dirinya sendiri.

Page 6 of 12 | Total Record : 113