cover
Contact Name
Yuli Candrasari
Contact Email
yuli_candrasari.ilkom@upnjatim.ac.id
Phone
+6281330424258
Journal Mail Official
jkom@upnjatim.ac.id
Editorial Address
Progdi Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jawa Timur Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Ilmu Komunikasi
ISSN : 20867573     EISSN : 26850370     DOI : 10.33005/jkom.v2i2
Jurnal Ilmu Komunikasi encompasses scholarship on communication and media studies. It disseminates the latest research, development, critical thinking and knowledge contribution on communication process and how it entangles with the development with media, particularly social media advancement. This journal seek wide and multi-disciplinary contribution from lecturers, researchers, students as well as practitioners in the field of communication studies, media studies and cultural studies.This journal is published bi-annually on June and September within electronic and printed version Several sub-themes (but not limited to): - Mass media and society -Communication technology -Digital communication and culture -Public Relations -Creative Advertising -Political Communication -Social Media and Communication Behaviour
Articles 82 Documents
Etika Komunikasi Netizen di Media Sosial Syafrida Nurrachmi Febriyanti; Ririn Puspita Tutiasri
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1 No 1 (2018): Komunikasi dan Budaya Urban
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jkom.v1i1.5

Abstract

Media sosial belakangan ini menjadi fenomena media baru yang digemari oleh masyarakat Indonesia, khususnya kaum remaja hingga dewasa. Hal tersebut menjadikan berita dan informasi menyebar dengan begitu cepatnya dan sangat mudah didapatkannya. Bukan hanya itu, masyarakat pun dapat segera memberikan opini dan reaksinya sesaat setelah kejadian tersebut berlangsung, baik opini positif maupun negatif. Peneliti tertarik untuk membahas etika berkomunikasi netizen dalam menerima berita dan informasi pada halaman facebook E100 Radio Suara Surabaya. Penelitian ini bersiat kualitatif dengan studi etnografi virtual. Tinjauan pustaka yang peneliti gunakan antara lain : Komunikasi dan internet, cyber media, khalayak di cyber media, hukum dan etika di cyber media dan etnografi virtual. Informan dalam penelitian ini adalah netizen yang aktif memberikan komentar dalam akun Facebook E100 Radio Suara Surabaya. Hasil penelitian menunjukan ada lima tipe netizen dalam memberikan komentar di akun Facebook E100 Radio Suara Surabaya, yakni tipe meminta informasi, menyampaikan informasi, menyampaikan argumentasi dengan baik, menyampaikan argumentasi dengan tidak baik, pemberi komentar dari komentator. Kata Kunci : etnografi virtual, etika komunikasi, media sosial, netizen.
Kelompok Sasaran Kegiatan Literasi Digital Dr. Rita Gani
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1 No 1 (2018): Komunikasi dan Budaya Urban
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jkom.v1i1.7

Abstract

Bila beberapa tahun yang lalu kegiatan-kegiatan media literasi hanya berfokus pada televisi, maka setidaknya satu dekade terakhir mulai beralih pada berbagai masalah yang timbul karena hadirnya internet. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari semakin pesatnya perkembangan teknologi digital yang membuat banyak hal menjadi lebih mudah diakses hanya dengan satu perangkat digital saja. Namun hal ini tidak diiringi oleh “kesadaran” para pengguna media tersebut sehingga muncul berbagai masalah. Berangkat dari kekhawatiran ini, maka kalangan akademisi khususnya ilmu komunikasi melakukan riset yang beragam yang kemudian menjadi data “besar” bagi Jaringan Peneliti Literasi Digital (JAPELIDI) untuk melakukan penelitian lanjutan. Penelitian bersama ini, menggunakan metode desk study dan teknik dokumentasi dilakukan dengan memanfaatkan data sekunder dan case study (melalui FGD atau wawancara mendalam terhadap pemangku kepentingan literasi digital di Indonesia. Dengan menggunakan teori-teori media literasi sebagai dasar pemikiran yang mendukung analisis, makalah ini memfokuskan pembahasan pada kelompok yang menjadi sasaran digital literasi. Kata kunci : media literasi, digital literasi, kelompok sasaran
Potret Gender Harmoni Pada Keluarga Urban Ade Kusuma
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1 No 1 (2018): Komunikasi dan Budaya Urban
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jkom.v1i1.9

Abstract

Pada masyarakat Indonesia, anggapan pembagian beban kerja yang berbeda pada gender laki-laki dan perempuan masih sering dijumpai. Laki-laki bertanggung jawab pada sektor publik, sementara perempuan bertugas pada sektor domestik. Namun seiring dengan perubahan kehidupan sosial masyarakat yang dinamis, turut serta memberikan pergeseran konsep dan peran keluarga Urban. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana potret gender harmoni pada keluarga urban dalam film Indonesia. Peneliti menggunakan studi naratif film untuk menggali lebih mendalam bagaimana relasi laki-laki dan perempuan dalam pertukaran beban kerja pada film Super Didi dan Hijab. Kedua film tersebut menampilkan resolusi masalah dalam cerita para tokoh terhadap beban kerja ganda perempuan dan keterlibatan laki-laki pada sektor domestik. Terwujudnya gender harmoni pada keluarga urban yang ditampilkan dalam film Super Didi dan Hijab dipengaruhi oleh aspek hubungan sosial dan aspek hubungan ekonomi. Kata kunci : film, gender harmoni, keluarga urban, naratif
Streetwear Sebagai Identitas Budaya Masyarakat Urban Fadel Alief Feisol
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1 No 1 (2018): Komunikasi dan Budaya Urban
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jkom.v1i1.10

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena fashion streetwear yang merupakan sebuah mode atau gaya berpakaian khas fashion jalanan, yang tumbuh dan berkembang dengan mengadopsi berbagai kebudayaan jalanan didalamnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan teori komunikasi tentang identitas oleh Michael Hecht, yang mendikotomikan sejumlah informan kedalam tiga tingkatan di dalam sebuah proses pembentukan identitas sehubungan dengan penggunaan fashion streetwear sebagai gaya keseharian mereka, diantaranya : personal layer, enactment layer dan communal layer. Penggolongan tersebut tentunya diukur melalui berbagai pernyataan informan berdasarkan hasil wawancara mendalam (indepth interview) terkait dengan identitas budaya yang direpresentasikan melalui penggunaan fashion streetwear di dalam gaya keseharian mereka sebagai masyarakat urban. Kata Kunci : Fashion, Identitas, Remaja, Streetwear
Keluarga Sebagai Katalis Peran Politisi Perempuan Jawa Timur Dr. Yudiana Indriastuti
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1 No 1 (2018): Komunikasi dan Budaya Urban
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jkom.v1i1.11

Abstract

Komunikasi politik merupakan proses penyampaian informasi (termasuk fakta, pendapat-pendapat, keyakinan-keyakinan), di mana pertukaran dan pencarian tentang itu semua dilakukan oleh para partisipan dalam konteks kegiatan politik yang bersifat melembaga. Di dalam menjalankan fungsi-fungsi tersebut maka diperlukan proses komunikasi politik bagi seorang politisi. Melalui komunikasi politik proses penyampaian pesan-pesan politik dapat berjalan dengan baik sehingga sistem politik pun dapat sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan pengelolaan Keluarga untuk meningkatkan daya jual politisi perempuan dalam memperkuat posisi tawar dan dipercaya untuk dipilih oleh konstituen ataupun oleh partai dimana perempuan tergabung untuk beraspirasi politik. Sedangkan rumusan masalahnya bagaimanakah politisi perempuan mengelola Keluarga untuk meningkatkan daya jual politisi perempuan. Landasan Teoretis yang digunakan, Teori Konstruksi Realitas Sosial, Teori Interaksi Simbolik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Guna mencapai tujuan penelitian, maka metode penelitian ini menggunakan metode Fenomenologi. Fenomenologi adalah studi tentang pengetahuan yang berasal dari kesadaran atau cara dimana orang-orang menjadi paham akan objek dan peristiwa dengan mengalaminya secara sadar. Informan dalam peneliti adalah politisi perempuan yang menpunyai jabatan stategis sebagai ketua atau wakil ketua baik di legislatif sebagai pimpinan komisi araupun fraksi maupun mereka yang mempunyai jabatan pimpinan di eksekutif sebagai Bupati/Walikota atau Wakil Bupati/Wakil Walikota, pemilihan informan secara subjektif karena dipandang mampu menangkap kelengkapan dan kedalaman data di dalam memahami realitas yang tidak tunggal. Disimpulkan dalam penelitian ini bahwa Politisi Perempuan Jawa Timur mengelola keluarga sebagai katalis dalam proses kehidupan berpolitiknya. Politisi Perempuan Jawa Timur mengelola kemampuan pribadi untuk meningkat kemampuan diri dalam menjalankan kehidupan berpolitik. Kata Kunci: politisi perempuan, proses komunikasi politik, katalis.
Mahasiswa dan K-POP Dr. Citra Rosalyn Anwar
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1 No 1 (2018): Komunikasi dan Budaya Urban
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jkom.v1i1.12

Abstract

K-Pop adalah bagian dari K-Wave atau gelombang Korea atau Hallyu, trend ini juga sudah merebak dan berkembang di Makassar terbukti dengan fandom (fanbase) sudah ada di Makassar. Penelitian ini meletakkan fokus pada mahasiswa yang menggemari K-Pop, atau yang dikenal dengan K-Popers (diluar Drama korea ataupun penggemar keduanya). Artikel ini menampilkan hasil penelitian Konsep diri Mahasiswa K-Popers (penggemar K-POP) memaknai simbolisasi yang dibawa oleh K-Pop. Tujuannya untuk memberikan gambaran feomena K-Pop dari para mahasiswa terutama dengan gencarnya stereotype negative K-Pop di Masyarakat. Pemaknaan ini penting untuk dipaparkan sebab, label negative yang dilekatkan pada K-Pop, membuat para K-Popers terutama mahasiswa yang masih terbilang remaja, mengalami ‘pembullyan’hingga pertentangan dalam keluarga. Melalui penelitian ini ditampilkan bagaimana makna yang dimiliki oleh para mahasiswa K-Popers. Bagaimana mahasiswa memaknai Idolnya, K-Pop, dan melekatkan makna tersebut pada konsep dirinya dan bagaimana mereka menghadapi stereotype negative yang dilekatkan pada K-Pop. Pendekatan yang digunakan menggunakan penelitian kualitatif, bersandar pada paradigma konstruktivis. Subjek Kajian pada Mahasiswa K-Popers di Makassar dengan menggunakan wawancara mendalam, pengamatan dan studi literatur. Mereka menggambarkan makna K-Pop bagi mereka dan konsep diri mereka sebagai K-Popers, sehingga sangatlah tepat bila dibahas menggunakan Interaksi simbolik dari George H.Mead dan Herbert Blumer. Kata Kunci ; Makna, K-Pop, Korean Wave, Mahasiswa, Makassar, Interaksi Simbolik
Faktor-Faktor Pembangun Dan Penghambat Kompetensi Komunikasi Antar Budaya Masyarakat Pegunungan Muslim Walesi DI Kota jayapura Dr. Tatik Nuryanti
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1 No 1 (2018): Komunikasi dan Budaya Urban
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jkom.v1i1.13

Abstract

Sebagai Ibu kota propinsi, Jayapura dihuni oleh beragam suku baik dari sekita Papua maupun suku yang berasal dari luar Papua. Sejak lama masyarakat pegunungan mendapatkan stigma negatif dari ligkugan masyarakat sekitar Papua. Oleh karena itu sulit bagi masyarakat pegunungan untuk berbaur degan masyarakat lain di luar kelmpkya terutama ketika mereka harus meratau di kota Jayapura. Penelitian ini mengkaji bagaimana masyarakat pegunungan muslim Walesi ketika mereka merantau di kota Jayapura.Penelitian ini merupaka penelitian kualitatif dengan subyek penelitiannya adalah masyarakat pegunungan muslim Walesi yang sudah minimal selama lima tahun tinggal di kota Jayapura. Teknik pengambilan data dilakukan dengan metode indepth interview, observasi partisipan, dan studi literatur. Analisis data dengan menggunakan interactive model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua faktor yang membentuk kompetensi komunikasi antarbudaya masyarakat pegunungan muslim Walesi yang meratau di Jayapura. Selain itu penelitian ini juga menemukan beberapa faktor yang menjadikann rendahnya kompetensi komunikasi antarbudaya masyarakat muslim pegunungan Walesi di kota Jayapura. Kata Kunci: kompetensi komunikasi, kompetensi komunikasi antarbudaya, komunikasi antarbudaya.
Literasi Media Internet Di kalangan Mahasiswa UPN “VETERAN” JAWA TIMUR Irwan Dwi Arianto
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1 No 1 (2018): Komunikasi dan Budaya Urban
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jkom.v1i1.14

Abstract

Internet dengan perkembangan teknologi komunikasi yang semakin lama semakin meningkat, mendekatkan dan semakin memanjakan usernya dengan berbagai informasi. Banyak ragamnya informasi di intenet bisa menjadi manfaat juga bisa menjadi masalah. Internet bisa dikatakan susah sekali untuk dihindari, terlebih-lebih saat ini blank spot area semakin menipis. Penelitian ini menggambarkan bagaimana penggunaan internet dikalangan mahasiswa sehubungan dengan literasi media internet hingga pada pemahaman apakah mahasiswa bersikap kritis dengan konten media yang digunakan atau dikonsumsi. Kampus UPN “Veteran” Jawa Timur sebagai Kampus Bela Negara tentunya dalam implementasinya adalah dengan mengenali AGHT informasi yang tidak mungkin terhindari lagi. Mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur sebagai warga Surabaya yang baru-baru ini dicanangkan sebagai Cyber City tentu harus berbenah dalam hal ini. Cyber City membawa konsekuensi semakin lengkapnya jaringan internet di kota ini. Pengambilan data melalui observasi partisipatori, indepth interview, focus group discussion dan studi pustaka untuk menggali lebih mendalam bagaimana literasi media Internet di kalangan mahasiswa UPN “Veteran” Jawa Timur. Mahasiswa sebagai informan memberikan informasi bahwa mereka mengakses internet untuk bersosialita. Mereka membutuhkan internet untuk belajar hanya pada moment butuh saja. Sikap kritis tidak tampak pada mahasiswa, mereka seakan menerima informasi begitu saja. Budaya acuh tak acuh pada lingkungan juga berimbas pada lingkungan cyber yang mereka geluti tiap hari. Perlu pendekatan Sociotechnical dalam menghadapi hal demikian ini. Keyword :Internet, Literasi, Literasi Media Internet, Mahasiswa
KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA GURU BIMBINGAN KONSELING (BK) DENGAN SISWA DALAM MENINGKATKAN PRESTASI DI SMK NEGERI 10 SURABAYA Iwan Prasetyo
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1 No 1 (2018): Komunikasi dan Budaya Urban
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jkom.v1i1.16

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami serta menginterpretasikan komunikasi interpersonal antara guru bimbingan konseling (BK) dalam meningkatkan prestasi di sekolah menengah kejuruan negeri 10 Surabaya.Objek Penelitian dalam penelitian ini yaitu SMK Negeri 10 Surabaya yang terletak di wilayah Kecamatan Sukolilo, Jawa Timur. Subjek Penelitian dalam penelitian ini yaitu informan, jumlah informan yang ditentukan oleh peneliti sebesar 8 orang. Teknik pemilihan subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling , merupakan teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu yaitu informan yang dipilih sesuai dengan karakteristik yang telah ditetapkan peneliti sebelum melakukan penelitian dan dianggap dapat memberi data atas pertanyaan yang diajukan peneliti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam, kemudian data yang terkumpul dianalisis dan diinterpretasikan.Dari hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh bahwa komunikasi antara guru bimbingan konseling (BK) dengan siswa dapat diketahui cukup besar waktu yang diberikan oleh guru bimbingan konseling (BK) yaitu dalam pertemuan tatap muka dikelas hanya 1 kali dalam seminggu selama 1 jam pelajaran materi BK , selain itu dalam seminggu siswa bertemu dengan guru bimbingan konseling antara 3-4 kali selama jam kosong. komunikasi yang terjalin antara Guru Bimbingan Konseling (BK) dengan siswa dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang terjalin sangat terbuka dan dilandasi rasa kasih sayang antara guru bimbingan konseling (BK) dengan siswa, hal itu terbukti dari komunikasi yang terjadi di sekolah (di ruang BK) yang membicarakan tentang segala permasalahan dan keluh kesah seorang siswa dalam jam kosong atau jam istirahat. Komunikasi yang dibicarakan guru bimbingan konseling (BK) dengan siswanya bersifat membangun, memotivasi, mendukung siswa agar tercapainya prestasi yang diinginkan .Kata Kunci: komunikasi interpersonal, prestasi.
Women Participation In Politics And Use Of Digital Technology To Access Political Information Yudiana Indriastuti
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 1 No 2 (2018): Media and The Millenials
Publisher : Progdi Ilmu Komunikasi UPN "Veteran" Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jkom.v0i2.18

Abstract

The presence of digital technology can eliminate cultural barriers and personal barriers to women to participate in politics.The purpose of this study is to identify women's political participation. Women as research subjects here are voters / voters in elections who are not members of political parties or other political organizations. The method to be used in this research is explorative qualitative research methods. The findings in this study are, (1) Women access political information unintentionally when information about politics appears in the timeline and they do not participate in politics (2) Women actively access Information, discuss politics and they do not participate in politics (3) Women access political information unintentionally when information about politics appears in the timeline and they participate in politics because of the couple's motivation for reasons that their voices are not misused.