Articles
85 Documents
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN NILAI MORAL DAN SOSIAL PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Zahra Zetta Zenobia
PKn Progresif : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 17, No 2 (2022): Jurnal PKn Progresif Volume 17 Nomor 2 Desember 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/pknp.v17i2.69015
Good social and moral attitude in behaving is one of the basic attitudes that a person must have to be a good and right human being in carrying out his life. Although the role of parents is very large in building and creating the basis for moral and social values in their children, the role of PAUD teachers is not small in putting moral and social values on their students, because students tend to obey orders and listen to what the teacher says. Therefore, a PAUD teacher must always try in various ways to guide early childhood to have a good personality, which is based on moral and social values. By giving a moral and social foundation to early childhood, a child can get used to and be able to distinguish between good and bad behavior, what is wrong and right, and get used to carrying out teachings that are in accordance with the character values that are instilled according to the level of education. Growth and development. The method used is the literature study method. The results of the implementation of moral and social learning in early childhood can show that children’s learning activities, either individually or in groups, can run well.
MENGKAJI ISU DEMOKRASI DI INDONESIA MENGENAI WACANA 3 PERIODE MASA JABATAN PRESIDEN BERDASARKAN UUD 1945
Rima Melati
PKn Progresif : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 17, No 1 (2022): Jurnal PKn Progresif Volume 17 Nomor 1 Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/pknp.v17i1.62575
Pada akhir-akhir ini sedang muncul isu pada demokrasi di Indonesia mengenai wacana 3 periode masa jabatan Presiden. Isu tersebut muncul karena adanya pernyataan dari ketua DPP Surtawijaya. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa studi kepustakaan dengan pendekatan perundang-undangan. Hasil penelitian ini diperoleh informasi mengenai pengertian demokrasi, sejarah demokrasi di Indonesia dan negara-negara yang sudah memberlakukan masa jabatan Presiden 3 periode. Selanjutnya, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Presiden bisa menjabat dalam 3 periode berturut-turut tetapi harus mengamandemen terlebih dahulu pada pasal 7 UUD 1945 dengan syarat yang sudah ditentukan pada pasal 37 UUD 1945. Selain itu, jika masyarakat benar-benar menginginkan Presiden berkuasa selama 3 periode, maka hal tersebut tidak akan bertentangan terhadap sistem demokrasi. Namun, semua itu dikembalikan lagi kepada Presiden, apakah beliau bersedia atau tidak untuk melanjutkan masa jabatannya selama 3 periode.Kata Kunci: Demokrasi, Presiden, Masa Jabatan 3 Periode, Amandemen, Konstitusi
PENGEMBANGAN KARAKTER KEDISIPLINAN SISWA MELALUI PEMBELAJARAN DARING DI SMPN 1 TELAGASARI. KARAWANG
Lia Anita Lia
PKn Progresif : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 16, No 2 (2021): Jurnal PKn Progresif Volume 16 Nomor 2 Desember 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/pknp.v16i2.54652
Pandemi Covid-19 memberi dampak kepada seluruh aspek kehidupan. Hidup dengan kebiasaan baru menjadi salah satu cara agar aktifitas bisa berjalan dengan semestinya. Aspek pendidikan menjadi salah satu aspek yang berdampak di masa pandemi. Pembelajaran daring menjadi cara agar keberlangsungan pendidikan di Indonesia bisa berjalan di kala pandemi melanda. Namun pelaksanaan pembelajaran daring tidak selalu berjalan mulus, banyak kendala yang dihadapi. Salah satu kendala yang menjadi fokus penelitian ini adalah Pengembangkan karakter kedisiplinan siswa melalui pembelajaran daring. Data menyebutkan bahwa Dalam kondisi seperti saat ini , pemilihan metode pendidikan karakter dengan konten yang akan disampaikan dalam kegiatan pembelajaran daring. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, diharapkan bahwa penelitian ini dapat menggali fenomena pembentukan karakter siswa melalui kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di Sekolah. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai peran pendidikan karakter pada kegiatan pembelajaran daring di SMP Negeri 1 Telagasari.
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA UNTUK MENINGKATKAN RASA CINTA TANAH AIR KEPADA ANGGOTA WANADRI
Oo Iskandar Iskandar
PKn Progresif : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 18, No 2 (2023): Jurnal PKn Progresif Volume 18 Nomor 2 Desember 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/pknp.v18i2.85639
AbstrakPenyebab penerapan nilai-nilai Pancasila yang tidak menyeluruh di Wanadri adalah perbedaan tingkat pendidikan, tingkat keaktifan anggota, dan berbagai kondisi yang dihadapi oleh anggota. Hal ini menghambat upaya untuk meningkatkan rasa cinta tanah air melalui kegiatan-kegiatan yang ada di organisasi Wanadari terkait implementasi nilai-nilai Pancasila. Penelitian ini bertujuan untuk memahami sejauh mana implementasi nilai-nilai Pancasila dapat meningkatkan rasa cinta tanah air pada anggota Wanadri dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila terhadap anggota Wanadri memiliki dampak positif pada peningkatan pemahaman mereka mengenai rasa cinta tanah air. Nilai-nilai Pancasila, yang menjadi landasan organisasi Wanadri melalui janji dan hakikat, diimplementasikan melalui Pendidikan Dasar Wanadri, Program Anggota Muda, dan Empat Pilar Wanadri. Keterlibatan aktif, komitmen pada nilai-nilai organisasi, dan kemampuan beradaptasi dengan tantangan adalah faktor penting dalam membentuk anggota Wanadri yang bisa menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun terdapat hambatan seperti perbedaan latar belakang pendidikan, keterbatasan waktu, dan tekanan dari lingkungan luar Wanadri, upaya organisasi dalam mengatasi hal ini melalui kurikulum inklusif, dukungan langsung, dan evaluasi berkelanjutan telah berhasil menciptakan lingkungan di mana anggota Wanadri dapat secara konsisten menerapkan nilai-nilai Pancasila dan meningkatkan rasa cinta tanah air.Kata Kunci: Nilai-nilai Pancasila, Rasa Cinta Tanah Air, WAnadri.
PENGGUNAAN TEORI FUNGSIONAL STRUKTURALISME DALAM TRADISI TEDAK SITEN
khairul fahmi aziz
PKn Progresif : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 18, No 1 (2023): Jurnal PKn Progresif Volume 18 Nomor 1 Juni 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/pknp.v18i1.85571
AbstractTedak Siten is a custom and tradition carried out by the Javanese people and even those outside Java. This tradition has a series of events that must be carried out. Therefore, we chose this tradition to be the object of research in structuralist functional theory. The method we use is a qualitative research method in the form of data collection by non-direct observation. The main objective of qualitative research in the tedak siten tradition is to understand phenomena in depth and detail, and to explore the meanings and values contained in this tradition. The results of the study show that each procession from the traditional Tedak Siten tradition has a function that structurally supports a complete cultural system.Keyword : Tedak Siten, Structuralist functional, tradition. AbstrakTedak Siten merupakan sebuah adat dan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Jawa bahkan hingga masyarakat luar Jawa. Tradisi ini mempunyai serangkaian acara yang harus dilakukan. Maka dari itu kami memilih tradisi ini untuk dijadikan objek penelitian dalam teori fungsional strukturalisme. Metode yang kami gunakan adalah metode penelitian kualitatif berupa pengumpulan data secara observasi non-langsung. Tujuan utama dari penelitian kualitatif dalam tradisi tedak siten adalah untuk memahami fenomena secara mendalam dan detail, serta mengeksplorasi makna dan nilai yang terkandung dalam tradisi tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing prosesi dari tradisi adat Tedak Siten memiliki fungsi yang secara struktural mendukung sistem budaya yang utuh.Kata kunci : Tedak Siten, fungsional strukturalisme, tradisi.
NILAI-NILAI MORAL DAN AGAMA PADA ANAK USIA DINI
sandra hapsari putri
PKn Progresif : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 17, No 2 (2022): Jurnal PKn Progresif Volume 17 Nomor 2 Desember 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/pknp.v17i2.69026
one of the basic attitudes that must be possessed by a child is to have good religious attitudes and morals in behaving as religious people of god. the age of early childhood is a good age to lay the foundations of moral and religious education. Instilling moral and religious values in early childhood is verry important so that children can have good moral and religious values, so that when children enter the next level, children already have knowledge, good experiences that have been obtained when they were still in school. early childhood or kindergarten.
Urgensi Pendidikan Kewarganegaraan dalam Pembentukan Demokrasi Bangsa
Azizatun Nisa' Bestari
PKn Progresif : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 17, No 1 (2022): Jurnal PKn Progresif Volume 17 Nomor 1 Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/pknp.v17i1.62994
ABSTRACTDemocracy is a view of the nation's life. Democracy is connected to human rights and it is a unity that cannot be satirized. The highest power in a democracy is held by the people. However, the reality of democracy has not been fully implemented in everyday life. Therefore, citizenship education is considered to be able to increase understanding of democracy, especially for the younger generation. In addition, the learning of civic education is considered effective and appropriate to shape the nation's democracy so that in the future this democratic system can be better and more fully interpreted.Keywords: Democracy, Learning and Civic EducationDemokrasi merupakan sebuah pandangan hidup bangsa. Demokrasi berhubungan dengan HAM dan itu merupakan satu kesatuan yang tidak bisa disendirikan. Kekuasaan tertinggi di negara demokrasi dipegang oleh rakyat. Namun, realitanya demokrasi belum sepenuhnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, Pendidikan kewarganegaraan dirasa akan dapat meningkatkan pemahaman mengenai demokrasi khususnya untuk generasi muda. Selain itu, pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dinilai efektif dan sesuai guna membentuk demokrasi bangsa sehingga kedepannya sistem demokrasi ini bisa lebih baik dan lebih terinterpretasikann dengan seutuhnya.Kata Kunci : Demokrasi, Pembelajaran dan Pendidikan Kewarganegaraan
Politik Hukum Peraturan Pencegahan Radikalisme berbasis Pancasila
Hassan Suryono
PKn Progresif : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 16, No 2 (2021): Jurnal PKn Progresif Volume 16 Nomor 2 Desember 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/pknp.v16i2.55413
Isu tentang radikalisme dan terorisme di Indonesia nampaknya menjadi isu yang tidak akan hilang dan terus diperdebatkan. Kejadian demi kejadian yang terkait dengan kajian radikalisme dan terorisme secara berkala terus terjadi. Yang terbaru ialah peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Makasar pada hari minggu, 28 maret 2021. Bahwa banyak yang sepakat untuk tidak mengaitkan atau lebih tepatnya menyalahkan agama tertentu terkait dengan kejadian ini. Namun semua sepakat bahwa peristiwa ini merupakan aksi yang tidak terpuji. Sebelum terjadi sebuah aksi teror, tentunya pelaku telah melakukan persiapan-persiapan tertentu, dapat dimulai dari proses pemikiran yang mengajar tentang sebuah perjuangan yang kemudian menghasilkan pemikiran radikal dalam konteks terorisme. Dalam penelitian ini, peneliti bertujuan untuk mengkaji politik hukum peraturan pencegahan radikalisme yang berbasis Pancasila, dengan konteks era modern yang mana perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian hukum (legal research). Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan kajian yang mendalam terkait dengan Politik Hukum Peraturan Pencegahan Radikalisme berbasis Pancasila.
Dinamika Demokrasi Indonesia Menjelang Konstalasi PEMILU 2024
Auliyah Patih Hardinata
PKn Progresif : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 18, No 2 (2023): Jurnal PKn Progresif Volume 18 Nomor 2 Desember 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/pknp.v18i2.85641
ABSTRACT The discourse of e-Voting in the Indonesian Election which is currently claimed to have many problems, among others, is related to the digital divide in Indonesia where internet access and cellular signals are not 100% well accessible to all Indonesians due to geographical control range constraints and the availability of equitable telecommunications infrastructure throughout Indonesia. Furthermore, it is related to the problem of the gap in the quality of human resources in Indonesia which has not been able to transform information technology in everyday life, and other main problems are related to population administration issues where currently the Population Identification Number (NIK) is still a lot of double status and requires a long time to validate population data and problems that are closely related to the problem of recording e-KTP which currently also still requires acceleration of the recording work system. In conclusion, apart from technical problems, the Government of Indonesia has not been able to implement e-Voting innovation in the 2024 general election, because there are no regulations and legal rules supporting the implementation of e-Voting in the 2024 general election.Keyword : Innovation, e-Voting, General Election.
PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN PESERTA DIDIK “IKELAS IV DI SD MUHAMMADIYAH 2 WARU
sofi eka yulianti
PKn Progresif : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Kewarganegaraan Vol 18, No 1 (2023): Jurnal PKn Progresif Volume 18 Nomor 1 Juni 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP Universitas Sebelas Maret
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.20961/pknp.v18i1.85572
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Desain penelitian One Group Pretest-Postest. Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Dalam riset ini melibatkan responden sebanyak 20 peserta didik. Peserta didik yang dipilih yakni dengan teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh karena peneliti beranggapan jumlah populasi terlalu kecil sehingga digunakan secara keseluruhan. Dalam penelitian ini pengujian digunakan melalui program SPSS 25 sebagai alat bantu olah data statistik. Dalam penelitian ini mendapatkan hasil bahwa 1) adanya pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar pendidikan pancasila dan kewarganegaraan Peserta Didik kelas IV SD Muhammadiyah 2 Waru. 2) besarnya pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar pada aspek kognitif peserta didik mata pelajaran pendidikan pancasila dan kewarganegaraan kelas IV SD Muhammadiyah 2 Waru. Kata Kunci: aspek kognitif, hasil belajar, model discovery learning.