cover
Contact Name
Hadisa Putri
Contact Email
hadisaputri921@gmail.com
Phone
+6282159845618
Journal Mail Official
jurnalilmiahedukatif@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Sejangkung No. 126 Kawasan Pendidikan Sebayan Sambas 79462 ยป Tel / fax : 082316769977 / (0562) 39187
Location
Kab. sambas,
Kalimantan barat
INDONESIA
JURNAL ILMIAH EDUKATIF
ISSN : 24423858     EISSN : 27454681     DOI : -
Materi Pendidikan Islam, Aktivitas Pembelajaran; Kurikulum Pendidikan; Politik Pendidikan; Filsafat Pendidikan; Manajemen Pendidikan; Sejarah Pendidikan Islam; Sejarah Pendidikan IslamProfesi Keguruan meliputi; Kompetensi Guru; Kinerja Guru dan Interaksi Guru dan Siswa
Articles 124 Documents
Kontribusi Poligami Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Aqidah, Akhlak, Ibadah dan Muamalah Burhanudin
JURNAL ILMIAH EDUKATIF Vol. 6 No. 1 (2020): Edukatif
Publisher : JURNAL ILMIAH EDUKATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jie.v6i1.100

Abstract

Surah An-Nisa ayat 3 merupakan nash Alquran yang memperbolehkan seorang suami berpoligami, Muhammad Haitsam Al-Kayyath. Menurut Beni Ahmad Saebani Poligami berasal dari kata Yunani, polus yang artinya banyak dan gamein, yang artinya kawin. Jadi poligami artinya kawin banyak atau suami beristri banyak atau istri bersuami banyak Poligami dibagi menjadi dua yaitu poligini dan poliandri. Poligini untuk suami beristri banyak, sedangkan poliandri untuk istri bersuami banyak. Namun dalam konteks ayat di atas yang dimaksud poligami disini adalah poligini yaitu suami yang beristri banyak. Lantas bagaimana kenyataan yang ada dengan adanya ketentuan poligami bagi laki-laki dalam Alquran. Kenyataan yang ada dan kita rasakan adalah adanya kesenjangan pola pikir dan sikap antara kaum laki-laki dan perempuan dalam menyikapi ketentuan poligami dalam Alquran. Kaum perempuan cenderung memiliki sensitifitas tinggi ketika berbicara tentang hukum poligami dalam Islam. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Imam Rahman di dalam bukunya bahwa Pihak yang paling keberatan dengan adanya praktik-praktik poligami adalah kaum perempuan muslim itu sendiri. Saat ini para perempuan dalam gaungan kesetaraan gender semakin kontra terhadap poligami, mereka bahkan kelewatan jauh dengan mengharamkan begitu saja poligami yang dasar dan contoh sesuai Islam telah dicontohkan oleh Rasulullah Liberalisme menjadi sumber utama energi yang mengarahkan para perempuan khususnya kaum ibu muslimah untuk menentang poligami. Sikap kontra para kaum wanita ini juga disebabkan oleh satunya, kebanyakan praktek poligami yang dilakukan seorang laki-laki jauh dari kata keadilan dan hanya dilatarbelakangi oleh keinginan syahwat semata.
MEMBANGUN PERPUSTAKAAN SEKOLAH YANG NYAMAN UNTUK BELAJAR Azwar
JURNAL ILMIAH EDUKATIF Vol. 6 No. 1 (2020): Edukatif
Publisher : JURNAL ILMIAH EDUKATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jie.v6i1.101

Abstract

Perpustakaan sekolah merupakan tempat yang diperuntukan untuk menyimpan berbagai informasi yang mendukung mata pelajaran disekolah. Hal ini menunjukan bahwa perpustakaan merupakan tempat yang bermanfaat untuk menambah kecerdasan siswa. Namun perpustakaan sekolah terlihat sepi dari kunjungan siswa. Saat jam istirahat belajar kelas berlangsung, perpustakaan tetap saja sepi akan kunjungan. Kurangnya kunjungan siswa ke perpustakaan dipengaruh oleh beberapa sebab diantaranya waktu kunjungan yang sedikit, desain rungan perpustakaan yang kurang menarik, pelayanan yang kurang baik, dan dukungan sekolah yang mengharuskan siswa ke perpustkaan. Untuk itu diperlukan pembenahan, agar perpustakaan sekolah menjadi pusat sumber belajar siswa selain didalam ruang kelas.
KARAKTER PENDIDIK DALAM PEMBELAJARAN MENURUT HADIS Firmansyah
JURNAL ILMIAH EDUKATIF Vol. 6 No. 1 (2020): Edukatif
Publisher : FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jie.v6i1.103

Abstract

Seorang pendidik menjadi penunjuk jalan bagi muridnya untuk mencapai kesempurnaan ilmu dan pengetahuan. Oleh karena itu, dipersyaratkan bagi seorang pendidik untuk memiliki sifatsifat terpuji. Bila dibandingkan dengan kejiwaan pendidik, tentu saja kondisi kejiwaan seorang murid masih dikatakan belum bisa stabil. Dengan kata lain, jika seorang pendidik memiliki sifat-sifat sempurna, maka anak didik juga akan mengikutinya. Oleh karenanya, seorang pendidikharus menjadi seorang yang bertakwa dan rendah hatidan ramah tamah supaya dicintai oleh anak didik. Seorang pendidik merupakan teladan bagi anak didiknya, oleh karena itu kepribadian positif haruslah dimiliki oleh seorang pendidik, bagaimanapun alasannya sifat terpuji seorang pendidik harus lebih dari pada anak didik, karena tugasnya adalah mengajar dan mendidik sehingga tujuan anak didik yang memiliki sifat atau kepribadian yang bertakwa kepada Allah SWT tercapai. Satuhal yang sulit kiranya untuk mencapai tujuan tersebut jika seorang pendidik tidak dapat menjadi contoh yang baik bagi anak didik.
HAKIKAT BELAJAR DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI PENDIDIKAN Astaman
JURNAL ILMIAH EDUKATIF Vol. 6 No. 1 (2020): Edukatif
Publisher : FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jie.v6i1.104

Abstract

Esensi dari belajar dalam pandangan psikologi adalah perubahan tingkah laku sebagai manifestasi dari hasil pengalaman yang dilalui seseorang. Dalam belajar terdapat prinsipprinsip yang harus dipatuhi seseorang agar hasil belajar yang diperolah dapat tercapai dengan optimal. Prinsip-prinsip tersebut antara lain: perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung serta pengulangan. Adapun tujuan dari belajar adalah deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsungnya proses belajar. Secara garis besar terdapat dua faktor yang memengaruhi proses belajar yakni faktor internal dan faktor eksternal. Secara garis besar terdapat empat teori belajar yaitu pembiasaan klasik, koneksionisme, humanistik dan kognitif.
PERAN ORMAS KEAGAMAAN DALAM PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 DI INDONESIA Dina Mahdaniyati Anis Fuadah Z
JURNAL ILMIAH EDUKATIF Vol. 6 No. 1 (2020): Edukatif
Publisher : FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jie.v6i1.105

Abstract

Saat ini dunia digegerkan dengan kemunculan virus baru yaitu Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Virus Covid-19 ini merupakan suatu virus yang baru muncul di Wuhan pada akhir tahun 2019 lalu. Munculnya virus ini menyebabkan kepanikan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, virus ini baru ditemukan pada awal 2020. Namun, karena penyebarannya yang begitu cepat menyebabkan masyarakat semakin khawatir. Berdasarkanlaporan data World Healh Organization (WHO) per 22 Maret 2020, kasus Covid-19 secara global adalah 292.142. Pasien yang meninggal dunia adalah 12.784 jiwa sedangkan di Indonesia tercatat 514 kasus dikonfirmasi, 48 kasus meninggal, dan 29 kasus sembuh. Dalam hal ini, Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) keagamaan juga turut andil dalam pencegahan penyebaran Virus Covid-19. Artikel ini akan membahas tentang (1) Indonesia Menghadapi Penyebaran Covid-19. (2) Dialog Kapolri dengan Tokoh Masyarakat dalam Mengurangi dampak Penyebaran Covid-19 di Jabodetabek. (3) Perilaku Warga Masyarakat dalam Mentaati Maklumat Kapolri.
MERAWAT KERUKUNAN BERAGAMA PADA ERA 4.0 Devi Juliana Ardhani, Lina Agusti, dan Anis Fuadah Zuhri
JURNAL ILMIAH EDUKATIF Vol. 6 No. 1 (2020): Edukatif
Publisher : FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jie.v6i1.106

Abstract

Kerukunan juga diartikan sebagai kehidupan bersama yang diwarnai oleh suasana yangharmonis dan damai, hidup rukun berarti tidak mempunyai konflik, melainkan bersatu hati dan sepakat dalam berfikir dan bertidak demi mewujudkan kesejahteraan bersama. Di dalam era 4.0, teknologi informasi pada saat ini sangat mempengaruhi kerukunan antar umat beragama. Jika salah sedikit dalam menerima informasi tanpa mencari tahu kebenarannya, maka akan timbul kecurigaan, dimana dari situlah akan memicu ketidaknyamanan antar umat beragama. Dalam penulisan jurnal ini menggunakan metode studi kepustakaan atau Library research. Library research adalah penelitian yang memanfaatkan sumber perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya. Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui bagaimana karakteristik kerukunan beragama yang terjadi di Indonesia.
MEMPERKENALKAN SEJARAH PAHLAWAN NASIONAL MOHAMMAD NATSIR BAGI PESERTA DIDIK MI/SD DI INDONESIA Uhlul QoriawatAnis Fuadah Z
JURNAL ILMIAH EDUKATIF Vol. 6 No. 1 (2020): Edukatif
Publisher : JURNAL ILMIAH EDUKATIF

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jie.v6i1.107

Abstract

Jurnal ini ditulis dengan tujuan untuk memperkenalkan sejarah pahlawan nasional Mohammad Natsir bagi peserta didik MI/SD di Indonesia serta memberikan gambaran mengenai semangat perjuangan Mohammad Natsir dalam membela bangsa. Topik ini dilatarbelakangi oleh peristiwa dimana peserta didik banyak yang belum mengetahui sejarah para pahlawan nasional, akibatnya para peserta didik memiliki pengetahuan yang sangat minim tentang perjuangan para pahlawan sehingga peserta didik tidak memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Untuk itu, dengan memperkenalkan sejarah pahlawan nasional dapat menjadi upaya dalam pembentukan karakter peserta didik untuk lebih memiliki rasa nasionalisme dan menjunjung tinggi nilai persatuan bangsa serta kesadaran diri untuk saling tolong-menolong kepada siapapun. Mohammad Natsir adalah seorang ulama, politisi, dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Mohammad Natsir dapat dipandang dari dua sisi, yaitu sisi pertama sebagai pemimpin dakwah, dan yang kedua sebagai pemimpin manejemen organisasi dakwah. Mohammad Natsir sebagai tokoh pahlawan nasional yang dapat dijadikan teladan untuk peserta didik, karena beliau selalu memerintahkan untuk berbuat kepada kebaikan. Kepemimpinannya dapat dilihat dari perannya sebagai manejer yang pandai dalam membina, mengelola, memajukan, mengatur dan menggerakkan suatu organisasi. Dengan mengenal keteteladanan dari Mohammad Natsir, peserta didik dapat mencontoh keteladanan seorang tokoh pahlawan nasional Mohammad Natsir agar bisa menjadi penerus bangsa yang berani, dan bertanggung jawab.
MENAMPILKAN SIKAP CINTA TANAH AIR PADA ERA 4.0 Safa Amalia, Umniati Rofifah, dan Anis Fuadah Zuhri
JURNAL ILMIAH EDUKATIF Vol. 6 No. 1 (2020): Edukatif
Publisher : FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jie.v6i1.109

Abstract

Sikap cinta tanah air merupakan sikap yang mementingkan kepentingan bangsa serta sikap rela berkorban demi kejayaan bangsa dan negaranya. Setiap warga negara haruslah memiliki sikap cinta tanah air. Rasa cinta tanah air inilah yang membuat seseorang memperdulikan bangsa dan negaranya. Pada era 4.0, sikap cinta tanah air merupakan hal yang penting. Era 4.0 adalah era dimana perkembangan terjadi bukan hanya dalam sektor teknologi saja melainkan dari semua sektor kehidupan. Sebagai warga negara Indonesia yang hidup pada era 4.0, sikap cinta tanah air harus dapat diwujudkan melalui berbagai kegiatan yang inovatif dan kreatif. Sikap cinta tanah air yang diklakukan juga haruis sesuai dengan era 4.0, sehingga dapat membawa Indonesia menjadi negara yang lebih baik. Banyak cara yang dapat menunjukkan sikap cinta tanah air pada era ini. Untuk itu, tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja sikap cinta tanah air yang dapat ditunjukkan agar sesuai dengan era 4.0. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode studi pustaka dengan mengumpulkan data-data terkail hal tersebut dari berbagai literatur dan berbagai media. Hasil yang didapatkan dari penellitian kajian ini adalah terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menunjukkan sikap cinta tanah air, seperti belajar dengan giat, melestarikan dan memperkenalkan budaya Indonesia di dunia Internasional, menggunakan dan membeli produk dalam negeri dan membanggakan nama Indonesia dengan mengikiti sejumlah perlombaan yang bertaraf Internasional.
MENJAGA KEBERSIHAN SEKOLAH DAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN BAGI MURID MI/SD DI INDONESIA Widya Safitri Aryanti, Anis Fuadah Z
JURNAL ILMIAH EDUKATIF Vol. 6 No. 1 (2020): Edukatif
Publisher : FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jie.v6i1.110

Abstract

Karakter merupakan sesuatu yang ada pada tiap diri individu yang dibentuk dalam lingkungan keluarga sejak kecil. Namun, karakter juga ada pada tiap diri individu sejak lahir. Karakter yang baik dapat dibentuk melalui pendidikan, salah satunya melalui pendidikan karakter di sekolah. Untuk mewujudkannya dapat dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai karakter terhadap peserta didik. Salah satu karakter yang harus dibentuk sejak usia dini yaitu karakter pedulilingkungan. Pembentukan karakter peduli lingkungan dapat dimulai dari lingkungan sekolah dengan menjaga kebersihan sekolah. Dengan terbiasanya siswa menjaga lingkungan sekolah, maka siswa akan peduli terhadap lingkungan di sekitarnya. Program yang biasa dilakukan disekolah terdapat unsur K3 (kebersihan, keindahan, kerapian), meliputi piket bersama di kelas dan lingkungan sekolah serta belajar merawat tumbuhan dan menjaganya. Dengan program ini bertujuan untuk memperkuat dan meningkatkan aktivitas kesadaran siswa di sekolah agar menjaga kebersihan lingkungan serta merawat tumbuhan di sekitarnya. Karena dengan bersihnya lingkungan sekolah, maka akan membuat siswa serta guru nyaman dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
PERAN PENDIDIK DAN ORANG TUA DALAM PROSES BERMAIN ANAK USIA DINI Sera Yuliantini
JURNAL ILMIAH EDUKATIF Vol. 6 No. 1 (2020): Edukatif
Publisher : FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM SULTAN MUHAMMAD SYAFIUDDIN SAMBAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37567/jie.v6i1.111

Abstract

Tulisan ini menjelaskan peran pendidik dan orang tua dalam proses pendidikan anak usia dini,yang mana pendidikan itu berlangsung melalui bermain. Adapun peran pendidik dan orang tua dalam proses bermain anak ada dua yakni; secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung pendidik dan orang tua berperan sebagai pemain yang mana maksudnya adalah terlibat dan berinteraksi langsung dengan anak dalam bermain, termasuk dalam merencanakan permainan, menyepakati aturan dan mengikuti permainan bersama-sama. Sedangkan secara tidak langsung pendidik dan orang tua berperan sebagai manejer dan fasilitator, manejer maksudnya adalah mengorganisasikan lingkungan bermain aman dan nyaman, mengatur efisinsi waktu, ruang yang representative, dan sumber atau bahan-bahan yang dibutuhkan dan fasilitator maksudnya adalah memberikan bimbingan atau bantuan termasuk mengajarkan keterampilan dan menginterprestasiakan bermain untuk anak. Ia juga dapat bertindak sebagai orang yang dapat membantu anak

Page 3 of 13 | Total Record : 124