cover
Contact Name
Asep Maulana
Contact Email
annisajurnal207@gmail.com
Phone
+6281317321954
Journal Mail Official
asepmaulana@iain-jember.ac.id
Editorial Address
Jl. Mataram No.1, Karang Miuwo, Mangli, Kaliwates, Jember, East Java, Indonesia 68136
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
AN-NISA : Journal of Gender Studies
ISSN : 20860749     EISSN : 26544784     DOI : https://doi.org/10.35719/annisa.v12i1
Gender and religion Gender and education Gender and psychology Gender and law/ politic Gender and language/ literature Gender and culture Gender and other social studies Children Islamic Studies
Articles 68 Documents
OPTIMALISASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM KEPEMIMPINAN EFEKTIF Astuti, Rini Puji
An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman Vol. 12 No. 2 (2019)
Publisher : LP2M IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/annisa.v12i2.19

Abstract

The challenge in dealing changes and demands in coming era is the rapid change of dynamic times. So that, the role of women is needed in dealing an existing problems in society, such as many social problems that occur in the society. therefore, need a leader who is reliable and resilient. Today, women's leadership is still being debated because some Muslim societies are viewed cynically, even though it has long been found that women have succeeded in being the subject of achieving leadership goals, for example in development, so the term "Women's Leadership" is no longer suitable to used, because the more suitable is "Optimizing the Empowerment of Women's Leadership". One example in the Jokowi-JK government has been to appreciated the role of women in strategic positions than the previous government. There are eight women ministers in Jokowi government, namely Rini Soemarno (Minister of State-Owned Enterprises), Siti Nurbaya (Minister of Forestry and Environment), Puan Maharani (Coordinating Minister for Human Development and Culture), Nila F Moeloek (Minister of Health), Khofifah Indar Parawansa (Minister of Social Affairs), Yohana Yembise (Minister of Women's Empowerment and Child Protection), Retno LP Marsudi (Minister of Foreign Affairs), and Susi Pudjiastuti (Minister of Maritime Affairs and Fisheries), as well as nine KPK panelists who are women. they can show achievements according to their duties and responsibilities. So far, women's efforts still face many obstacles or challenges. These obstacles or challenges start from external factors and internal factors. In addition, the role of women is needed in the family, this is an asset of the nation that makes the next generation to build a developed, fair, and prosperous country. Tantangan dalam menghadapi perubahan dan tuntutan di era mendatang adalah perubahan jaman yang dinamis. Oleh karena itu diperlukan peran perempuan dalam menghadapi permasalahan yang ada di masyarakat, seperti berbagai permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan seorang pemimpin yang handal dan tangguh. Kepemimpinan perempuan saat ini masih diperdebatkan karena sebagian masyarakat muslim dipandang sinis, padahal sudah lama ditemukan bahwa perempuan telah berhasil menjadi subjek pencapaian tujuan kepemimpinan, misalnya dalam pembangunan, sehingga istilah "Kepemimpinan Perempuan" tidak ada. lagi cocok dipakai, karena yang lebih cocok adalah "Mengoptimalkan Pemberdayaan Kepemimpinan Wanita". Salah satu contoh dalam pemerintahan Jokowi-JK adalah mengapresiasi peran perempuan pada posisi-posisi strategis dibanding pemerintahan sebelumnya. Ada delapan menteri perempuan di pemerintahan Jokowi, yakni Rini Soemarno (Menteri Badan Usaha Milik Negara), Siti Nurbaya (Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup), Puan Maharani (Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), Nila F Moeloek (Menteri Kesehatan). ), Khofifah Indar Parawansa (Menteri Sosial), Yohana Yembise (Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), Retno LP Marsudi (Menteri Luar Negeri), dan Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan), serta sembilan orang Panelis KPK yang perempuan. mereka dapat menunjukkan prestasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya. Selama ini upaya perempuan masih menghadapi banyak kendala atau tantangan. Hambatan atau tantangan tersebut dimulai dari faktor eksternal dan faktor internal. Selain itu, peran perempuan sangat dibutuhkan dalam keluarga, hal ini merupakan aset bangsa yang menjadikan generasi penerus bangsa untuk membangun negara yang maju, adil, dan sejahtera.
POLA ASUH ORANG TUA PEGUNUNGAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA SUKU TENGGER : STUDI DI DUSUN KRAJAN ARGOSARI LUMAJANG Rohman, Fagholi; Ismail, Maria
An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman Vol. 12 No. 2 (2019)
Publisher : LP2M IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/annisa.v12i2.20

Abstract

Parenting is very urgent thing for the growth and development of children's future.The role of parents to the children's education, social functions, protection, affection, religiosity and economy as well as recreational and biological functions greatly affect how the results of parenting patterns against the child. It can be categorized from several types of parenting. This article discusses about how uniqueness parents' parenting, family custom of tengger krajan hamlet. (1) How the parenting for children in famil Tengger area ?; (2) How is the harmony between parents' expectations and heredity conditions in Tengger area. The discussion approach used by the researcher that is descriptive qualitative approach with the research grounded theory model to get the description of reality that is happening in description and making reader can describe the condition carefully.This research has produced a pattern worthy of being called a new pattern that is static, rooted and related to various aspects of custom so that it is not included in the previous parenting styles and can serve as a guideline for further research assets. With different locations and research subjects, it will give birth to data that supports the existence of other uniqueness that has not been previously covered in existing theories. ang tua merupakan hal yang sangat urgen bagi pertumbuhan dan perkembangan anak untuk masa depan. peran orang tua terhadap pendidikan anak, fungsi sosial, proteksi, afeksi, religiusitas dan ekonomi serta fungsi rekreasi dan biologis sangat mempengaruhi bagaiamana hasil pola asuh orang tua terhadap anaknya. hal tersebut dapat dikategorikan dari beberapa jenis-jenis pola asuh. artikel ini membahas tentang bagaimana keunikan pola asuh orang tua, adat keluarga tengger dusun krajan. (1) Bagaimana pola asuh anak dalam keluarga di kawasana Tengger?; (2) Bagaimana keselarasan antara harapan orang tua dan kondisi keturunan dikawasan Tengger. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti yaitu pendekatan kualitatif deskriptif dengan model penelitian grounded Theory demi mendapatkan gambaran realita yang tengah terjadi secara deskripsi dan memungkinkan pembaca dapat menggambarkan keadaan dengan seksama. Penelitian ini telah menghasilkan bentuk pola yang layak untuk dinamakan pola baru yang bersifat statis, mengakar dan bersangkut paut dengan berbagai aspek adat sehingga tidak termasuk dalam kategori-kategori pola asuh sebelumnya dan dapat menjadi pedoman dalam rangka modal penelitian selanjutnya. Dengan lokasi dan subjek penelitian yang berbeda, akan melahirkan data yang mendukung adanya keunikan-keunikan lain yang belum tercover sebelumnya dalam teori-teori yang ada.
KOMODIFIKASI JILBAB DALAM SEJARAH PERADABAN MANUSIA Marinda, Leny
An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman Vol. 12 No. 2 (2019)
Publisher : LP2M IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/annisa.v12i2.21

Abstract

Hijab or khimar which is interpreted as a head covering for Muslim women is an interesting theme to be discussed. It is not something new when Islam was born. The discussion has crossed various levels in the history of human life from time to time. Hijab and khimar explained clearly in Al Ahzab: 59 and An Nur: 31. The context of the descent of the verses is related to the social, cultural, economic and security of the Muslim community. The development of interpretations of religious, social and cultural texts bring diverse views about Hijab. Now, the hijab ,with all its dynamics, has an important position in Muslim life that deserves attention. Hijab atau khimar yang diartikan sebagai penutup kepala bagi wanita muslimah menjadi tema yang menarik untuk dibahas. Bukan hal baru ketika Islam lahir. Pembahasan telah melintasi berbagai tingkatan dalam sejarah kehidupan manusia dari masa ke masa. Hijab dan khimar dijelaskan secara gamblang dalam Al Ahzab: 59 dan An Nur: 31. Konteks turunnya ayat tersebut terkait dengan sosial, budaya, ekonomi dan keamanan umat Islam. Perkembangan tafsir teks agama, sosial dan budaya membawa pandangan yang beragam tentang hijab. Kini, hijab dengan segala dinamikanya memiliki posisi penting dalam kehidupan muslim yang patut mendapat perhatian.
FEMINISME DAN KETAHANAN PEREMPUAN DALAM DUNIA KERJA DI INDONESIA DAN ISLANDIA Hasanah, Cici Afifatul; Ferliana, Ayu; Adi, Depict Pristine
An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman Vol. 13 No. 1 (2020)
Publisher : LP2M IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/annisa.v13i1.22

Abstract

The purpose of this study is describe feminism and the resilience of women in the world of work in Indonesia and Iceland. Feminism as a system of ideas, as a framework and study of social life and human experience that evolved from a women-centered perspective. In Indonesia and Iceland, this is a long history as a reflection of the responsibility regarding the reality of gender inequality. In this study researchers used a research method with the type of literature study. Data collection techniques that utilize secondary data obtained through the library and then described and analyzed to extract from the literature such as books, journals, report, documents and other materials that support this research. Based on the results and discussion that has been presented, it can be concluded that feminism is increasingly developing and being recognized by the world. Feminism and the resilience of women in these two countries have shown that women have great opportunities in the development of the world of work, politics and other fields. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan feminisme dan ketahanan perempuan dalam dunia kerja di Indonesia dan Islandia. Feminisme sebagai sistem gagasan, sebagai kerangka kerja dan studi kehidupan sosial dan pengalaman manusia yang berevolusi dari perpsektif yang berpusat pada perempuan. Di Indonesia dan Islandia, hal ini adalah sejarah panjang sebagai cerminan dari tanggung jawab tentang realitas ketidaksetaraan gender. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian dengan jenis kajian kepustakaan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik penelitian kepustakaan yang memanfaatkan data sekunder yang diperoleh melalui perpustakaan kemudian di deskripsikan dan dianalisis untuk disarikan dari literatur seperti buku, jurnal, laporan, dokumen dan bahan lain yang mendukung penelitian ini. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa feminisme semakin lama semakin berkembang dan diakui oleh dunia. Feminisme dan ketahanan perempuan di dua negara ini sudah menunjukkan bahwa kaum perempuan memiliki peluang besar dalam perkembangan dunia kerja, politik dan bidang lainnya.
E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI GUNA MENCEGAH PENYEBARAN COVID-19 Fauzi, Ahmad
An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman Vol. 13 No. 1 (2020)
Publisher : LP2M IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/annisa.v13i1.23

Abstract

To prevent the spread of Covid-19, various universities and schools began to implement e-learning. This is the application of application-based learning. There are many universities that have organized this learning model program and have passed their students' thesis and dissertation examinations by utilizing this technological sophistication. This paper explains the nature of e-learning model, both its characteristics, strengths, weaknesses and its benefits in preventing the spread of Covid-19. Basically, e-learning has two types, namely synchronous and asynchronous. The Synchronous is learning process all at once between lecturers and students (on line at the same time). Whereas the asynchronous is not at the same time. Students can take different time from lecturers. It can be concluded that e-learning can be used to prevent the spread of covid-19, because there is no face-to-face learning when giving material. E-learning also has several advantages over conventional learning systems. However, e-learning also has shortcomings, such as the lack of interaction between students and teachers even between other students, tend to ignore the social aspects and foster individual aspects, the teaching and learning process tends towards training rather than education, and several other shortcomings. Guna mencegah penyebaran Covid-19 ini, berbagai Perguruan Tinggi hingga sekolah mulai menerapkan e-learning. Upaya ini adalah penerapan pembelajaran berbasis aplikasi. Ada banyak kampus yang sudah menyelenggarakan program pembelajaran model ini dan sudah meluluskan ujian skripsi, tesis dan disertasi mahasiswanya dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi ini. Tulisan ini berupaya untuk menjelaskan hakikat pembelajaran e-learning ini, karakteristik, kelebihan dan kekurangannya serta manfaatnya dalam mencegah penyebaran Covid-19. Pada dasarnya, e-learning memiliki dua tipe, yaitu synchronous dan asynchronous. Synchronous artinya proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama antara dosen dan mahasiswa (on line di waktu bersamaan). Sedangkan asynchronous tidak pada waktu bersamaan. Mahasiswa dapat mengambil waktu pembelajaran berbeda dengan dosen yang memberikan materi. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis e-learning dapat dimanfaatkan sebagai media untuk mencegah penyebaran covid-19, sebab tidak dibutuhkan adanya tatap muka dalam pemberian materi pelajaran. E-learning juga memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan sistem pembelajaran konvensional. Namun demikian, e-learning juga memiliki kekurangan, seperti minimnya interaksi antara pelajar dengan pengajar bahkan antara pelajar yang lain, kecenderungan mengabaikan aspek sosial dan membuat tumbuhnya aspek individual, proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan dari pada pendidikan, dan beberapa kekurangan lainnya.
STRUKTUR POLA ASUH ANAK TENAGA KERJA WANITA DI MADURA Listiana, Heni
An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman Vol. 13 No. 1 (2020)
Publisher : LP2M IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/annisa.v13i1.24

Abstract

Discussions about children and female migrant workers (TKW) are always in interesting issue. Especially, related to child care. By using data extraction techniques such as observation, interviews, and documentation, it is known that parenting children of migrant workers in Madura has formed a new structure with the emergence of a second mother. There are three types of second mothers, namely grandmother, bu de (mother's brother or sister), and sister of TKW's child. They carry out the role of mother, among them being a model of children's behavior that is easily observed and imitated, becomes an educator, becomes a consultant, and becomes a source of information. Nearly 77% of grandmothers become maternal substitutes for migrant workers' children. Grandmother is considered the right person to do childcare tasks. This structure is called the inner parenting structure. While the structure of outside parenting takes the form of community participation in child care, namely good neighbors, the attention of the village head (Klebun), and the environment of friends and schools. Pembahasan tentang anak dan Tenaga Kerja Wanita (TKW) selalu menjadi isu yang menarik. Terutama yang berkaitan dengan pola asuh anak. Dengan menggunakan teknik penggalian data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi diketahui bahwa pola asuh anak TKW di Madura membentuk struktur baru dengan munculnya ibu pengganti (second mother). Ada tiga jenis ibu pengganti, yaitu nenek, bu de (kakak atau adik ibu), serta kakak dari anak TKW. Mereka menjalankan peran ibu diantaranya menjadi model tingkah laku anak yang mudah diamati dan ditiru, menjadi pendidik, menjadi konsultan, dan menjadi sumber informasi. Hampir 77% nenek menjadi sosok pengganti ibu bagi anak-anak TKW. Nenek dianggap sebagai sosok yang tepat untuk melakukan tugas-tugas pengasuhan anak. Struktur ini disebut dengan struktur pola asuh dalam. Sementara struktur pola asuh luar itu berwujud peran serta masyarakat dalam pengasuhan anak yaitu tetangga yang baik, perhatian kepala desa (Klebun), dan lingkungan teman dan sekolah.
PROFESIONALISME GURU FIQIH DALAM PEMBELAJARAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN SISWA DI MTS NEGERI KOTA MANADO Huda, Muhamad Nuril
An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman Vol. 13 No. 1 (2020)
Publisher : LP2M IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/annisa.v13i1.25

Abstract

Teacher professionalism is something that cannot be negotiated, including for a fiqh teacher. Because the professionalism of a teacher plays a very dominant role, even though the sophistication of technology is very, very impressive. There are still too many human elements such as attitudes, value systems, feelings, motivation, habits, etc. which are expected to be the result of the learning process. A good religious attitude is one of the hopes that results from a fiqh study. And only fiqh learning managed by a professional fiqh teacher has implications for the formation of students' religious attitudes. Professional fiqh teachers are able to create a dynamic and democratic learning atmosphere, and will have implications for students' religious attitudes in the form of; first, the students will understand what they do and at the same time understand what other people who are different from it have been practicing, Second, the level of student obedience in carrying out religious rites is getting better, Third, the more students have more confidence in the truth of their religion, Fourth, the students' commitment to godliness is getting better. good, and Fifth, embedded tolerance towards all differences. Profesionalisme guru adalah suatu hal yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, termasuk bagi seorang guru fiqih. Karena keprofesionalan seorang guru memegang peranan yang sangat dominan, meskipun kecanggihan tehnologi sudah amat sangat mengagumkan. Masih terlalu banyak unsur-unsur manusiawi seperti sikap, sistem nilai, perasaan, motivasi, kebiasaan, dan lain-lain yang diharapkan menjadi hasil dari proses pembelajaran. Sikap keberagamaan yang baik adalah salah satu harapan yang dihasilkan dari sebuah pembelajaran fiqih. Dan hanya pembelajaran fiqih yang dikelola oleh seorang guru fiqih profesional yang memungkinkan berimplikasi pada pembentukan sikap keberagamaan siswa. Guru fiqih yang profesional mampu menciptakan suasana pembelajaran yang dinamis dan demokratis, dan akan berimplikasi terhadap sikap keberagamaan siswa berupa; pertama siswa akan memahami apa yang diamalkan sekaligus memahami apa yang selama ini diamalkan orang lain yang berbeda dengannya, Kedua, tingkat kepatuhan siswa dalam menjalankan ritus-ritus agama semakin baik, Ketiga, semakin tambah keyakinan siswa terhadap kebenaran agamanya, Keempat, komitmen kebertuhanan siswa semakin baik, dan Kelima, tertanam sikap toleransi terhadap segala perbedaan..
TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF JEAN PIAGET DAN PROBLEMATIKANYA PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR Marinda, Leny
An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman Vol. 13 No. 1 (2020)
Publisher : LP2M IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/annisa.v13i1.26

Abstract

Cognitive development is a change processes of human life in understanding, managing information, solving problems and knowing something. Jean Piaget is one of a figures studied cognitive development and said about cognitive development steps. Jean Piaget is also a biologist who links the physical maturity development with cognitive development steps. These steps are the motoric sensory step (0–2 years), pre-operational (2-7 years), concrete operations (7–11 years) and formal operations (11–15 years). In understanding the world actively, a child uses a scheme, assimilation, accommodation, organization and equilibration. A child's knowledge formed gradually in line with the information experience found. According to Piaget, children undergo a definite sequence of cognitive development steps. In this theory, children predicted to have maturity quantity and quality based on the steps passed. a step of cognitive development is a continuation of previous cognitive development. Cognitive problems arise in elementary school children viewed from Piaget's cognitive development theory including dyslexia, dysgraphia and dyscalculia. Perkembangan kognitif adalah tahapan-tahapan perubahan yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia untuk memahami, mengolah informasi, memecahkan masalah dan mengetahui sesuatu. Jean Piaget adalah salah satu tokoh yang meneliti tentang perkembangan kognitif dan mengemukakan tahapan-tahapan perkembangan kognitif. Jean Piaget yang juga ahli Biologi menghubungkan tahapan perkembangan kematangan fisik dengan tahapan perkembangan kognitif. Tahapan-tahapan tersebut adalah tahap sensory motorik (0–2 tahun), pra-operasional (2–7 tahun), operasional konkret (7–11 tahun) dan operasional formal (11–15 tahun). Dalam memahami dunia secara aktif, anak menggunakan skema, asimilasi, akomodasi, organisasi dan equilibrasi. Pengetahuan anak terbentuk secara berangsur sejalan dengan pengalaman tentang informasi-informasi yang ditemui. Menurut Piaget, anak menjalani urutan yang sudah pasti dari tahap-tahap perkembangan kognitif. Pada teori ini, anak diprediksi memiliki kematangan secara kuantitas maupun kualitas berdasarkan tahapan-tahapan yang dilaluinya. Perkembangan kognitif pada satu tahap merupakan lanjutan dari perkembangan kognitif tahap sebelumnya. Problem kognitif yang muncul pada anak usia sekolah dasar dilihat dari teori perkembangan kognitif ala Piaget diantaranya disleksia, disgrafia dan diskalkulia.
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN PSIKOLOGI Almalachim, Ainul Churria; Fauziyah, Nailul; Maulana, Asep
An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman Vol. 13 No. 1 (2020)
Publisher : LP2M IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/annisa.v13i1.27

Abstract

This paper is a paper that uses literature review with the theme of the concept of Educating Children from the Quranic perspective, by using the concept of literal interpretation, the results of this paper are that the success of children's educational processes in the family is very dependent on the roles and responsibilities of the family itself. Where parents as the core of the family has a very important role, it is he who is fully responsible for the educational process of children in the family, so that it can be said that the success of the child's educational process in the family is very dependent on how parents carry out their duties and responsibilities. The implication of the meaning of wisdom for educator figures is that an educator in addition to constantly trying to improve his academic abilities, he also tries to harmonize with his practice. Paper ini adalah paper yang menggunakan kajian pustaka dengan tema konsep Mendidik Anak Perpektif al Quran, dengan menggunakan konsep interpretasi literal, hasil paper ini adalah Keberhasilan proses pendidikan anak dalam keluarga sangat tergantung pada peran dan tanggung jawab keluarga itu sendiri. Di mana orang tua sebagai inti dari keluarga memiliki peranan yang sangat penting, dialah yang bertanggung jawab penuh terhadap proses pendidikan anak dalam keluarga, sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan proses pendidikan anak dalam keluarga sangat tergantung pada bagaimana orang tua melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya tersebut. Implikasi dari makna hikmah bagi figur pendidik adalah bahwa seorang pendidik selain senantiasa berusaha meningkatkan kemampuan akademiknya, ia pun berupaya menselaraskan dengan amalannya.
MANAJEMEN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL PADA ANAK USIA DINI DI SEKOLAH DASAR KATOLIK SUKORENO UMBULSARI JEMBER S u l a i m a n, S u l a i m a n
An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman Vol. 13 No. 1 (2020)
Publisher : LP2M IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/annisa.v13i1.28

Abstract

This research is motivated by various forms of violence in schools that arise due to the diversity of students in various ways. Thus, multicultural values education is needed in shaping religious character that involves the management process in schools. This research method uses qualitative research methods with the type of field research. Data collection uses observations, interviews and documentaries. the results of this research that management of multicultural education in Catholic Primary Schools (SDK) carried out by maximizing management functions by planning, implementing and supervising the process and results of multicural education itself. Penelitian ini dilatar belakangi dari munculnya berbagai bentuk kekerasan yang cukup beragam di sekolah yang timbul karena adanya keberagaman yang terjadi antar siswa dalam berbagai hal, sehingga sangat diperlukan adanya pendidikan nilai-nilai multikultural dalam pembentukan karakter religius yang melibatkan serangkaian proses manajemen di sekolah. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field reaserch). pengumpulan datanya menggunakan pengamatan (observasi), wawancara dan dokumenter. Kesimpulan dari penelitian ini adalah manajeman pendidikan multikultural di Sekolah Dasar Katolik (SDK) dilakukan dengan memaksimalkan fungsi-fungsi manajeman yaitu dengan merencanakan, melaksanakan dan mengawasi proses maupun hasil dari pendidikan multikural itu sendiri.