cover
Contact Name
Andi Farid Hidayanto
Contact Email
kreatifjurnal@gmail.com
Phone
+6281346201488
Journal Mail Official
kreatifjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Desain, Politeknik Negeri Samarinda Jl. Ciptomangunkusumo, Samarinda Seberang, Samarinda, Kalimantan Timur
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur
ISSN : 23031662     EISSN : 27472582     DOI : 10.46964
Core Subject : Art, Engineering,
Jurnal Kreatif : Desain Produk Industri dan Arsitektur, terbitan ini berisi artikel bidang ilmu desain produk industri, arsitektur dan ilmu ilmu umum yang mendukung disiplin tersebut. Diterbitkan secara berkala 6 bulanan, tiap bulan April dan Oktober
Articles 262 Documents
DESAIN MEJA ADMINISTRASI SWAJASA 57 Suprapto, Etwin Fibrianie; Limin, Randu Chan
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 2 No 2 (2015): Volume 2, No.2, April 2015
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Admin Jasa merupakan memiliki kegiatan catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan ringan, ketik-mengetik, agenda dan sebagainya yang bersifat teknis ketatausahaan dalam bidang jasa. Untuk menunjang pelaksanaan kegiatan di bagian Admin Jasa diperlukan sarana kerja yang baik dan sesuai dengan kebutuhan di dalamnya. Salah satu sarana kerja yang mempengaruhi dalam kegiatan dibagian admin jasa ini adalah meja kerja. Seiring dengan perkembangan jasa yang dibutuhkan terutama di bidang admin, yang menuntut adanya informasi yang berkualitas untuk mendukung kelancaran proses pelayanan terhadap pelanggan. Harapan tersebut dapat dipenuhi dengan adanya pelayanan yang baik, cepat dan dapat memuaskan pelanggan. Permasalahan tersebut meliputi penempatan printer yang kurang tepat dan kurangnya space khusus tiga printer admin yang terdiri dari printer biasa, printer bill PPOB (Payment Point Online Bank), printer stempel. Penempatan papan ketik/keyboard dan CPU (Central Processing Unit) yang kurang tepat pada meja tersebut. Dan yang dibutuhkan seorang admin adalah laci kasir. Transaksi dengan konsumen/pelanggan dilakukan dalam satu meja biasa yang membuat kinerja operator tidak maksimal dalam proses pelayanan terhadap konsumen. Sehingga diperlukannya penyesuaian mesin, alat dan perlengkapan kerja terhadap tenaga kerja yang dapat mendukung kemudahan, kenyamanan dan efisiensi kerja. Metode yang digunakan adalah Preliminary Design, Design Development, Final Design & Prototyping. Admin Services is an activity that includes notes, correspondence, light bookkeeping, typing, agendas etc that is technical the effort in the field of services. To support the implementation of activities in the Admin services needed of the means a good work and in accordance with the needs of in it. One of the means work that affects the activities in the admin services of this is a work desk. Along with the development of services that are needed, especially in the field of admin, that demands of the information that qualified to support the smooth process of customer service. The hope that can be filled with a good services, fast and can be contented customers. The problem covering placement of the printer that lack of right and the lack of the special space admin three consisting of the printer usual, printer bill PPOB (payment point online bank), printer stamp. Placement of the keyboard and the CPU (central processing unit) that less right at the table. And desperately needed an admin is teller drawer.Transactions with customers carried out in one of the usual table that made the operator performance not up in the process of service to consumer. So the need for adjustment machine, tools and work equipment to the workforce that can support the ease, comfort, and work efficiency. The method used is the preliminary design, design development, final design & prototyping
DESAIN DAPUR UMUM PORTABLE UNTUK PENANGGULANGAN BENCANA ALAM Hidayanto, Andi Farid; Rulia, Anna
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 2 No 1 (2014): Volume 2, No.1, Oktober 2014
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia is prone to disaster. In dealing with disasters, especially in meeting the needs of the logistics required for the victims eating soup kitchen. Common kitchen that exist today are generally in the form of tents, houses are used as shelters, or modified cars. Common kitchen there was an emergency, sober, and its location can not approach the scene. Of this problem is in the design of a common kitchen for natural disaster relief, which can meet the needs of officers, as well as victims. The resulting soup kitchen design can accommodate logistics taste, giving space for officers, protected from external environmental conditions, and can be placed in a location close to the scene. In general kitchen design is done by Pahl and Beitz method in the design of products with the steps that Planning andexplanation task, the concept of product design, product design shape, and design details. For data collection using the Individual Questionnaire and Focus Group Discussion This result will be obtained attributes required in the design. The results of the research is a common kitchen design for a portable natural disaster easily assembled and disassembled, can be established at the site of diverse, easy to operate, and is able to accommodate facilities and needs. Common kitchen designs produced in the form of large-scale three-dimensional model, a blueprint for technical specifications, which can proceed to the production phase. Indonesia merupakan daerah rawan bencana. Dalam menangani bencana, utamanya dalam pemenuhan kebutuhan logistik makan untuk para korban diperlukan dapur umum. Dapur umum yang ada saat ini umumnya berupa tenda peleton, rumah (bangunan) yang dijadikan posko, atau mobil yang dimodifikasi. Dapur umum yang ada sifatnya darurat, seadanya dan lokasinya tidak bisa mendekati tempat kejadian. Dari masalah tersebut perlu didesain dapur umum untuk penanggulangan bencana alam, yang bisa memenuhi kebutuhan, petugas maupun korban. Desain dapur umum yang dihasilkan mampu menampung logistik secukupnya, memberi ruang untuk petugas, terlindungi dari kondisi lingkungan luar, dan bisa ditempatkan di lokasi dekat kejadian. Dalam mendesain dapur umum ini dilakukan dengan metode Pahl dan Beitz dalam perancangan produk dengan langkah-langkah yaitu Perencanaan dan penjelasan tugas, Perancangan konsep produk, Perancangan bentuk produk, dan Perancangan detail. Untuk pengumpulan data menggunakan metode Individual Questionnaire dan Focus Group Discussion yang hasilnya ini akan didapatkan atribut yang diperlukan dalam desain. Hasil dari penelitian berupa desain dapur umum untuk penanggulangan bencana alam yang portable mudah dirakit dan dibongkar, bisa didirikan di lokasi yang beraneka ragam, mudah dioperasikan, serta mampu menampung fasilitas dan kebutuhan. Desain dapur umum yang dihasilkan dalam bentuk model tiga dimensi berskala, blue print spesifikasi teknis, yang bisa dilanjutkan ke tahap produksi.
KARAKTER INDIS KAWASAN SAGAN LAMA YOGYAKARTA Adham Putra, Hatta Musthafa
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 2 No 1 (2014): Volume 2, No.1, Oktober 2014
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Old Sagan area is an area in Yogyakarta, which still preserves its architectural and region. Architecturally, this area is a building of residential-style that has a form of Indisch, colonial influence Dutch inherent in all the land until the construction of the roof of the House. By region, the region has the character of the old settlement of Sagan with ordered plots of land, vegetation and the placement of a planned land not aroused. The existence of Old Sagan located in the middle of the city became an important part in the development of this important region. Various influences lifestyles and needs of thepeople began to affect the region, especially the commercial side. Character of the area began to undergo transformation because of the influence of pressure from the surrounding area is growing rapidly with commercialization Kawasan Sagan Lama adalah salah satu kawasan di Yogyakarta yang masih mempertahankan ciri khasnya baik secara arsitektural maupun kawasan. Secara arsitektural, kawasan ini adalah permukiman yang memiliki bentuk bangunan bergaya indisch, pengaruh kolonial belanda melekat pada keseluruhan bangunan mulai dari lahan hingga atap rumah. Secara kawasan, kawasan Sagan Lama memiliki karakter berupa permukiman dengan persil lahan yang rapi, penempatan vegetasi serta lahan tak terbangun yang terencana. Keberadaan kampung Sagan yang terletak di tengah kota menjadi bagian penting yang patut diperhatikan dalam perkembangan kawasan. Berbagai pengaruh gaya hidup dan kebutuhan manusia mulai mempengaruhi kawasan, terutama sisi komersial. Karakter kawasan mulai mengalami transformasi akibat pengaruh desakan dari kawasan sekitarnya yang tumbuh pesat dengan aroma komersialisasi.
PENYAMPAIAN INFORMASI PENCEGAHAN KANKER SERVIKS MELALUI IKLAN LAYANAN MASYARAKAT BERUPA MOTION GRAPHIC Yusa, I Made Marthana; Sari Yati, Ni Made Adi
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 2 No 1 (2014): Volume 2, No.1, Oktober 2014
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Many ways used by the government preventing the cervical cancer, especially to reduce victim from teenager. For instance, by using The Public Service Announcement – PSA. Sometimes, that existing media does not provide pictures or videos precisely. Then, it cause disconnected information. The government cannot deliver the message of Cervical Cancer to the people properly. It reflected the fact that lot of teenagers still doesn’t aware about reproductive health. Authors analyze this phenomena, then think that we need more interesting alternative media solutions for the youth. That alternative media should be different, better, faster and more interesting to attract the youth to know more about The Cervical Cancer. One of those alternative media solutions is using Motion Graphic. Motion Graphic will change the complicated datas become simple pictures and effective animations that easy to comprehend. The research held in SMKN 1 Denpasar. The final animation showed, watched by 35 female students, then the students wrote answers from questionnaire distributed. From the evaluation result shows that 97,14% of teenagers could answer the question about causes of cervical cancer correctly. In addition, 100% of the schoolgirls in that school state that keeping their reproduction health is is very important. They were also state that they want to take care of their reproduction health after watching the advertisement video Banyak media yang digunakan pemerintah untuk melakukan sosialisasi pencegahan kanker serviks ke masyarakat, khususnya remaja, seperti iklan layanan masyarakat. Kelemahan dari media yang sudah ada tersebut terletak pada cara penyampaian yang kurang menampilkan visualisasi dengan baik sehingga dianggap tidak menarik. Hal ini dibuktikan dari masih kurangnya pengetahuan remaja tentang ilmu kesehatan reproduksi. Penulis melihat perlu dikembangkan media informasi alternatif untuk remaja yang mampu menyampaikan informasi dengan lebih baik. Cara yang digunakan dalam penelitian ini untuk membuat sebuah iklan layanan masyarakat lebih menarik adalah dengan membuat tampilan dari iklan tersebut berbeda dengan yang lainya. Salah satu caranya adalah denganmenggunakan teknik dan gaya motion graphic. Motion graphic ini mampu menyampaikan hal rumit dengan gambar dan animasi yang sederhana sehingga mudah dipahami. Pengujian efektivitas penyampaian pesan dilakukan dengan pembagian kuisioner uji soal mengenai Kanker Serviks. Pembagian kuisioner dilakukan setelah iklan ditayangkan kepada 35 orang siswa putri di SMKN 1 Denpasar. Hasil pengujian menunjukkan hasil bahwa 97,14% remaja menjawab dengan benar virus yang menyebabkan kanker serviks. Hal ini ditunjukkan dengan setelah diberikan pertanyaan tentang virus penyebabnya, sebagaian besar siswa menjawab dengan benar. Disamping itu, 100% siswa putri menyatakan bahwa menjaga kesehatan reproduksi itu sangat penting dan mereka juga mau menjaga kesehatan reproduksi sejak dini setelah menonton video iklan tersebut.
DESAIN FASILITAS PENGADUK PAKAN TERNAK UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI SUSU Sari, Sanny Andjar; Gustopo, Dayal Andjar
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 2 No 1 (2014): Volume 2, No.1, Oktober 2014
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Efforts to improve the quality of the results of milking cow’s milk can not be separated from the quality of feed for cattle. Dairy farm in dire need of high-quality cattle feed. However, to support the fulfillment of a good cow feed mixer also needed a good feed anyway. On farms in the area Pujon, Batu Malang, there are activities that are less efficient, in terms of time and energy. One was in the process of mixing the feed are still using manual equipment, bending operator position in a long time, and the results are not in accordance with the composition of mortar required. This study focuses on the means for stirring fodder with application of ergonomics. The first stage is to calculate working time data feed stirring with manual tools for standard time and standard output, as well as calculate the anthropometric data. The position of the operator is established, then the anthropometric data are used for animal feed mixer include high elbow in a standing position, stretch the hand and arm’s reach to the side. The second stage is to make the design as per calculation anthropometry and technical considerations to then make animal feed mixing machine. The last stage is to calculate working time datafeed stirring with design tools to get the results of standard time and standard output. Automatic feed mixing machine that is the dimension 143 x 57 x 109 cm³. Driving force used is 1-phase electric motor with a power of 1 HP. The results showed that the Standard Time (Wb) decreased by 0:17 min / kg ie from the old tool (manual) 0:25 min / kg to 0:08 min / kg in tool design results, and increased output Standart (Os) of 8.5 kg / min with percentage of 212.5% from 4 kg / min to 12.5 kg / min. Upaya meningkatkan kualitas susu hasil perahan sapi tidak terlepas dari mutu pakan bagi sapi. Peternakan sapi perah sangat membutuhkan pakan sapi yang berkualitas tinggi. Akan tetapi untuk mendukung terpenuhinya pakan sapi yang baik juga dibutuhkan alat pencampur pakan yang baik pula. Pada peternakan di daerah Pujon, Batu Malang ini, masih terdapat aktifitas kerja yang kurang efisien, ditinjau dari waktu dan tenaga. Salah satunya pada proses pengadukan pakan yang masih menggunakan peralatan manual, posisi operator membungkuk dalam waktu yang cukup lama, dan hasil adukan tidak sesuai dengan komposisi yang dibutuhkan. Penelitian ini memfokuskan pada sarana untuk pengadukkan pakan ternak dengan penerapan ergonomi. Tahap pertama adalah menghitung data waktu kerja pengadukkan pakan dengan alat manual untuk mendapatkan waktu baku dan output standart, serta menghitung data antropometri .Posisi kerja operator adalah berdiri, maka data antropometri yang digunakan untuk pengaduk pakan ternak ini antara lain tinggi siku pada posisi berdiri, bentangan tangan dan jangkauan lengan ke samping. Tahap kedua adalah membuat desain sesuai perhitungan antropometri dan pertimbangan-pertimbangan teknis untuk kemudian membuat mesin pengaduk pakan ternak. Tahap terakhir adalah menghitung data waktu kerja pengadukkan pakan dengan alat hasil perancangan untuk mendapatkan waktu baku dan output standart. Mesin pengaduk pakan ternak otomatis yaitu berdimensi 143 x 57 x 109 cm³. Tenaga penggerak yang dipakai adalah motor listrik 1 phasa dengan daya sebesar 1 HP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Waktu Baku (Wb) mengalami penurunan sebesar 0.17 menit/kg yaitu dari alat lama (manual) 0.25 menit/kg menjadi 0.08 menit/kg pada alat hasil perancangan, dan peningkatan Output Standart (Os) sebesar 8.5 kg/menit dengan prosentase 212.5% yaitu dari 4 kg/menit menjadi 12.5 kg/menit.
DESAIN DSS (DECISION SUPPORT SYSTEM) MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING UNTUK PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA Rohman, Muchamad Zainul
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 2 No 1 (2014): Volume 2, No.1, Oktober 2014
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The scholarship selection process of Politeknik Negeri Samarinda are constraints on the decision-making process. This is because there is no objective method to determine quickly and precisely. To assist in the determination of the set someone worthy scholarship in this study will be design DSS (Decision Support System) with model of Multi-Criteria Decision Making. The method used is the method Profile Matching. Profile Matching methods have been able to select the best alternative from a number of alternatives, in this case meant that alternatives are eligible to receive scholarships based on the criteria specified. Research carried out by finding the weights for each sub-aspect, then carried ranking process that will determine the optimal alternative, the best students will be considered by decisionmakersto get a scholarship. Proses seleksi beasiswa di Politeknik Negeri Samarinda banyak terdapat kendala pada proses pengambilan keputusan. Hal ini dikarenakan belum ada metode objektif yang dapat memutuskan dengan cepat dan tepat. Untuk membantu penentuan dalam menetapkan seseorang yang layak menerima beasiswa maka dalam penelitian ini akan didesainkan DSS (Decision Support System) dengan model Multi Criteria Decision Making. Metode yang digunakan adalah metode Profile Matching. Metode Profile Matching dipilih karena mampu menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif, dalam hal ini alternatif yang dimaksudkan yaitu yang berhak menerima beasiswa berdasarkan kriteria-kriteria yang ditentukan. Penelitian dilakukan dengan mencari nilai bobot untuk setiap sub aspek, kemudian dilakukan proses perankingan yang akan menentukan alternatif yang optimal, yaitu mahasiswa terbaik yang akan dipertimbangkan oleh pengambil keputusan untuk mendapatkan beasiswa.
DESAIN BOKS BAYI MULTIFUNGSI Shyafary, Darius; Andansari, Dita; Putri, Mega Rahmanita
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 1 No 2 (2014): Volume 1, No.2, April 2014
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

For babies, beds have enormous benefits for growth and development. One of the business so the baby can get the maximum comfort to achieve quality sleep is by using the cribs. However, baby cribs on the market of Indonesia, as we all know the average can only be used when infants aged 0 to 1 year only. Objectives to be achieved in the manufacture of multifunctional crib is helping reduce waste to purchase a bed for the baby. This multifunctional crib not only survive until the baby is one year old, but able to work until the child is 12 years old (elementary school graduation). With a design method that has been done such as data collection, data analysis, concept design, design alternatives, development of alternative design was chosen, and the final design, the proposed design isexpected to provide input to the relevant parties to complete the facilities at the crib, as well as to improve the efficiency and resale value. The results of the analysis that has been done is, to use a form of the Bauhaus design style, where the style of this design concept “form follow function”. Because the shape of this crib adjusts to the functionality of the product itself. This concept is used to emphasize that the crib products which usually can only be used as a crib, but the product “Multifunction Baby Boks” is after is no longer used as a bed to change its function into desks and chairs. For color, this product uses pattern/color combination complementary, the color purple, and yellow and use a monochromatic color scheme to make it look more aesthetically pleasing. The material used in this product is multiplex. Bagi bayi, tidur memiliki manfaat yang sangat besar untuk tumbuh kembangnya. Salah satu usaha agar bayi bisa mendapat kenyamanan secara maksimal untuk mencapai tidur yang berkualitas yaitu dengan menggunakan boks bayi. Namun, boks bayi yang beredar di pasaran Indonesia, seperti yang kita ketahui rata-rata hanya dapat digunakan saat bayi berumur 0 hingga 1 tahun saja. Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan boks bayi multifungsi ini adalah membantu mengurangi pemborosan terhadap pembelian tempat tidur untuk bayi. Boks bayi multifungsi ini tidak hanya bertahan hingga bayi berusia satu tahun saja, namun dapat berfungsi hingga si anak berusia 12 tahun (lulus Sekolah Dasar). Dengan metode perancangan yang sudah dilakukan diantaranya pengumpulan data, analisis data, konsep desain, alternatif desain, pengembangan desain dari alternatif terpilih, serta desain akhir, diharapkan usulan desain ini dapat memberikan masukan bagi pihak-pihak yang terkait untuk melengkapi fasilitas-fasilitas pada boks bayi, serta untuk meningkatkan nilai efisiensi dan nilai jualnya. Hasil dari analisis yang telah dilakukan adalah, untuk bentuk menggunakan gaya desain Bauhaus, dimana gaya desain ini berkonsep “form follow function”. Konsep ini digunakan untuk menekankan bahwa produk “Boks Bayi Multifungsi” ini setelah tidak lagi digunakan sebagai tempat tidur dapat berubah fungsinya menjadi meja dan kursi belajar. Untuk warna, produk ini menggunakan pola/kombinasi warna komplementer, yaitu warna ungu dan kuning serta menggunakan skema warnamonokromatik agar terlihat lebih estetis. Material yang digunakan pada produk ini adalah multiplek.
SEPATU BOOT DAN FETISHISME PADA BIKERS Hidayat, Anwar
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 1 No 2 (2014): Volume 1, No.2, April 2014
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The rise of motorcycles in Indonesia, triggered the emergence of motor communities. The existence of these communities cannot be separated from the attributes worn like a vest, gloves, and boots. This study aims to find out why a lot of boots worn by the biker community. The method used in this research were qualitatif which Kawasaki Ninja Community in Yogyakarta as case study approach. Fetishism theory used, based on the theories of Karl Marx and Jean Baudrillard, which were to review the theory of commodity fetishism in which revealing about the use value, exchange value, symbolic value and sign value on the boots. The result shows use value of boots in this community was that these shoes protected feet of the risk of collision, sprains, and protected feet from hot engine. In addition,it is tofacilitate the rider in performing activities gearshift. Exchange value of boots was that synthetic materials were commonly used by the community since leather boots more expensive than synthetic materials. Symbolic values that arises is the existence of a social status that distinguishes between the large capacity of Kawasaki Ninja (250 cc and above) with the others, which confirms the existence of their boots were more exclusive. Sign value that appear was the need to identity that distinguishes the model selection type of sports shoes which deliver the message as well as the motorsport rider. Maraknya jumlah sepeda motor di Indonesia, turut memicu munculnya komunitas-komunitas motor. Keberadaan komunitas tersebut tidak terlepas dari atribut yang dikenakan seperti rompi, sarung tangan, dan terutama sepatu boot. Kajian ini bertujuan untuk mencari tahu mengapa sepatu boot banyak dipakai oleh komunitas bikers tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus pada Komunitas Kawasaki Ninja di Yogyakarta. Teori Fetishism yang digunakan, mengacu pada teori dari Karl Marx dan Jean Baudrillard, dimana teori tersebut mengulas pada fetisisme komoditas yang didalamnya mengungkap tentang nilai guna, nilai tukar, nilai simbolik dan nilai tanda pada sepatu boot yang dikenakan. Hasil kajian ini menunjukkan bahwanilai guna sepatu boot pada komunitas ini adalah sepatu tersebut melindungi kaki dari resiko benturan, terkilir, dan melindungi kaki dari panas mesin. Selain itu juga untuk mempermudah pengendara dalam melakukan aktifitas perpindahan gigi. Nilai tukar dari sepatu boot yang digunakan adalah bahwa komunitas ini banyak menggunakan sepatu motorcycle boot yang menggunakan bahan sintetis karena sepatu boot berbahan kulit lebih mahal harganya. Nilai simbolik yang muncul adalah adanya status sosial yang membedakan antara motor Kawasaki Ninja yang berkapasitas besar (250 cc ke atas) dengan motor lainnya, dimana sepatu boot menegaskan keberadaan mereka secara lebih eksklusif. Nilai tanda yang muncul yaitu adanya kebutuhan identitas yang membedakan dengan pemilihanmodel sepatu bertipe sport yang memberikan pesan kecepatan seperti halnya pembalap motorsport.
PERANCANGAN SARANA PENYAPU JALAN RAYA UNTUK KAWASAN PERKOTAAN H, Roni
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 1 No 2 (2014): Volume 1, No.2, April 2014
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Development of the city in our country with all facilities and public facilities constructed within the framework of the modern era. However, the cleanliness of the city, especially the implementation of the highway is still impressive sweeping away from the modern age because of the cleanliness of the facility is still using a simple device. Although existing tools are more sophisticated street sweeper, but its use can not be sustained due to economic reasons and substantial operational costs. Through the design process, the design of the street sweeper means look for a solution that can ease the work of street sweeper. Designing started from existing products, street sweeper activity analysis and anthropometric measurements of components and users. Of this design obtained a draft means cheaper road sweeper and is expected to streamline and improve work efficiency street sweeper. Perkembangan kota di negara kita dengan segala fasilitas dan sarana umum dibangun dalam kerangka jaman modern. Namun, dalam penyelenggaraan kebersihan kota terutama penyapuan jalan raya masih berkesan jauh dari jaman modern karena fasilitas kebersihan ini masih menggunakan perangkat yang sederhana. Walaupun sudah ada perangkat penyapu jalan yang lebih canggih namun penggunaannya tidak dapat berkelanjutan karena alasan ekonomi dan biaya operasional yang cukup besar. Melalui proses desain, perancangan sarana penyapu jalan ini dicarikan solusi yang dapat meringankan pekerjaan penyapu jalan. Perancangan dimulai dari eksisting produk, analisis aktivitas penyapu jalan dan komponen serta pengukuran anthropometri pengguna. Dari perancangan ini didapatkan sebuah rancangan sarana penyapu jalan yang lebih murah dan diharapkan dapat mengefektifkan serta meningkatkan efisiensi pekerjaan penyapu jalan.
ESTIMASI KONSUMSI BAJA PADA INDUSTRI KONSTRUKSI GEDUNG TINGKAT TINGGI DI INDONESIA HS, Cisyulia Octavia
JURNAL KREATIF: DESAIN PRODUK INDUSTRI DAN ARSITEKTUR Vol 1 No 2 (2014): Volume 1, No.2, April 2014
Publisher : Indonesian Society of Applied Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

One of the main material component used in the Indonesian construction industry is steel. Excess properties owned by the steel is ductile, which has a higher elasticity than the main material that is widely used in Indonesia, such as concrete. Increased use of steel as the primary material forming structural components made of steel industry including steel supplier undertakes research to improve steel quality, both in terms of structural directly to construction, as well as to the needs of the market in general. Innovation made by the suppliers of the steel as a construction material providers strongly influenced by the trend types and profiles are widely used in certain constructions. Needs to know the steel consumption is accomplished by conducting research on the historical data in theconstruction sector. From the analysis of data from different sources in the construction of high rise buildings obtained ratio of the average value of consumption of steel to concrete consumption valueis a percentage value 2.07 with steel to the value of the project is 25.92%. Steel consumption values for each of the building is determined by the function of building, the location of the building and the building construction. Value of steel material consumption has increased every year for the national construction value, which might be caused by an increase in the quantity of material consumption due to the increasing number of buildings is done and increase the unit price of steel. Needs of most of the applications contained in the beams and foundation, where the high rise building project has most of the tonnage and value are always increase every year. Salah satu komponen material utama yang dipergunakan pada industri konstruksi Indonesia adalah baja. Kelebihan sifat yang dimiliki oleh baja adalah ulet, yang memiliki elastisitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan material utama yang banyak dipergunakan di Indonesia seperti beton. Peningkatan penggunaan baja sebagai material utama pembentuk komponen struktural membuat para pelaku industri baja termasuk supplier baja melakukan berbagai penelitian untuk meningkatkan kualitas baja, baik dari segi struktural untuk konstruksi secara langsung, maupun untuk kebutuhan pasar pada umumnya. Inovasi yang dilakukan oleh para pemasok baja sebagai penyedia material konstruksi sangat dipengaruhi oleh tren jenis dan profil yang banyak digunakan dalam konstruksi-konstruksi tertentu. Kebutuhan untuk mengetahui konsumsi baja tersebut dapat dilakukan dengan melakukan penelitian terhadap data historis dalam sektor konstruksi. Dari hasil analisa data dari sumber yang berbeda pada konstruksi gedung tingkat tinggi didapat rasio rata-rata nilai konsumsi baja terhadap nilai konsumsi beton adalah 2.07 dengan persentase nilai baja terhadap nilai proyek adalah 25.92%. Nilai konsumsi baja untuk masing-masing gedung ditentukan oleh fungsi gedung, lokasi gedung dan tahun pelaksanaan konstruksi gedung. Nilai konsumsi material baja mengalami peningkatan tiaptahunnya terhadap nilai konstruksi nasional yang kemungkinan dapat disebabkan oleh peningkatan kuantitas konsumsi material karena semakin banyaknya gedung yang dikerjakan dan peningkatan harga satuan baja. Kebutuhan aplikasi baja paling besar terdapat pada balok dan pondasi, dimana dalam proyek gedung tingkat tinggi memiliki tonase dan nilai paling besar yang selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Page 9 of 27 | Total Record : 262


Filter by Year

2013 2025


Filter By Issues
All Issue Vol. 13 No. 01 (2025): Vol. 13, No. 01, April 2025 Vol. 12 No. 02 (2024): Vol.12, No. 02, Oktober 2024 Vol. 12 No. 1 (2024): Vol.12, No. 1, April 2024 Vol. 11 No. 2 (2023): Vol.11, No. 2, Oktober 2023 Vol. 11 No. 1 (2023): Vol.11, No. 1, April 2023 Vol. 10 No. 2 (2022): Vol. 10, No. 2, Oktober 2022 Vol. 10 No. 1 (2022): Vol.10, No. 1, April 2022 Vol. 9 No. 2 (2021): Vol. 9, No. 2, Oktober 2021 Vol. 9 No. 1 (2021): Vol. 9, No. 1, April 2021 Vol 8 No 1 (2020): Volume 8, No. 1, Oktober 2020 Vol. 8 No. 1 (2020): Volume 8, No. 1, Oktober 2020 Vol. 7 No. 2 (2020): Vol. 7, No. 2, April 2020 Vol 7 No 2 (2020) Vol 7 No 1 (2019): Volume 7, No. 1, Oktober 2019 Vol. 7 No. 1 (2019): Volume 7, No. 1, Oktober 2019 Vol. 6 No. 2 (2019): Volume 6, No. 2, April 2019 Vol 6 No 2 (2019): Volume 6, No. 2, April 2019 Vol 6 No 1 (2018): Volume 6, No. 1, Oktober 2018 Vol. 6 No. 1 (2018): Volume 6, No. 1, Oktober 2018 Vol. 5 No. 2 (2018): Volume 5, No. 2, April 2018 Vol 5 No 2 (2018): Volume 5, No. 2, April 2018 Vol 5 No No. 1 (2017): Vol. 5, No. 1, Oktober 2017 Vol. 5 No. No. 1 (2017): Vol. 5, No. 1, Oktober 2017 Vol 4 No 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017 Vol. 4 No. 2 (2017): Volume 4, No. 2, April 2017 Vol 4 No 1 (2016): Volume 4, No.1, Oktober 2016 Vol. 4 No. 1 (2016): Volume 4, No.1, Oktober 2016 Vol. 3 No. 2 (2016): Volume 3, No.2, April 2016 Vol 3 No 2 (2016): Volume 3, No.2, April 2016 Vol 3 No 1 (2015): Volume 3, No.1, Oktober 2015 Vol. 3 No. 1 (2015): Volume 3, No.1, Oktober 2015 Vol. 2 No. 2 (2015): Volume 2, No.2, April 2015 Vol 2 No 2 (2015): Volume 2, No.2, April 2015 Vol 2 No 1 (2014): Volume 2, No.1, Oktober 2014 Vol. 2 No. 1 (2014): Volume 2, No.1, Oktober 2014 Vol 1 No 2 (2014): Volume 1, No.2, April 2014 Vol. 1 No. 2 (2014): Volume 1, No.2, April 2014 Vol. 1 No. 1 (2013): Volume 1, No.1, Oktober 2013 Vol 1 No 1 (2013): Volume 1, No.1, Oktober 2013 More Issue