cover
Contact Name
Vega Aditama
Contact Email
vegaaditama@lecturer.itn.ac.id
Phone
+6282257017949
Journal Mail Official
vegaaditama@lecturer.itn.ac.id
Editorial Address
Jl. Bendungan Sigura-gura No 2 Malang, Jawa TImur
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Infomanpro
ISSN : 24609609     EISSN : 27747956     DOI : -
Core Subject : Social, Engineering,
Infomanpro Journal is a publication media of research results in the field of Civil Engineering and sub-fields of structure, geotechnical engineering, transportation, construction management, and water resources. This journal is published regularly as much as 2 volumes per year in June and December.
Articles 110 Documents
EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PENGADAAN JASA KONTRUKSI BERBASIS E-PROGRAM (STUDI KASUS: DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BLITAR) Rahayu Isnin Astuti; Sutriyono; Tiong Iskandar
Jurnal Teknik Sipil Info Manpro Vol 7 No 1 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL INFOMANPRO
Publisher : Pascasarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/infomanpro.v7i1.1023

Abstract

Bupati Blitar mengeluarkan peraturan Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pengadaan Jasa Konstruksi Pemerintah dengan melalui unit layanan pengadaan secara elektronik (LPSE). Di Kabupaten Blitar diwajibkan membentuk ULP (Unit Layanan Pengadaan) tentang pelaksanaan e-procurement yang mana pelaksanaan e-procurement memanfaatkan fasilitas teknologi dan komunikasi yang merupakan implementasi dari manajemen informasi proyek. Oleh katena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas pelaksanaan pengadaan jasa kontruksi secara elektronik di Kabupaten Blitar dan mendapatkan faktor yang paling dominan mempengaruhinya. Metodologi analisa data yang digunakan adalah dan analisis regresi linier berganda terhadap jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 70 responden dari pihak PPK, Pejabat Pengadaan/ Panitia Pengadaan/ Pokja ULP dan Penyedia Jasa yang berada di lingkup Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Blitar Berdasarkan hasil penelitian dengan Uji F / Anova secara simultan Sumber Daya Manusia (X1), Sarana dan Prasarana (X2), Regulasi (X3), Biaya (X4), Organisasi (X5), dan waktu (X6) berpengaruh terhadap Efektifitas Pengadaan Jasa Kontruksi Secara Online (Y) dengan nilai Fhitung = 25.059 > Ftabel = 2.37. Namun berdasarkan hasil uji t secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap Efektifitas pengadaan barang dan jasa secara online/elektronik (Y) adalah Sumber Daya Manusia (X1) dengan thitung = 4,325 > dari ttabel = 1,671; Sarana dan Prasarana (X2) dengan thitung = 7,105 > dari ttabel = 1,671; Regulasi (X3) dengan thitung = 8,945 > dari ttabel = 1,671; Biaya (X4) dengan thitung = 10,988 > dari ttabel = 1,671 dan Organisasi (X5) dengan thitung = 6,680 > dari ttabel = 1,671 dan Faktor yang paling dominan adalah faktor biaya (X4) dengan koefisien standardize β sebesar 0,819.
EVALUASI PENGARUH KINERJA MANDOR TERHADAP KUALITAS PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG DI KABUPATEN MALANG Moh. Nurul Huda; Lalu Mulyadi; Edi Hargono D. Putranto
Jurnal Teknik Sipil Info Manpro Vol 7 No 2 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL INFOMANPRO
Publisher : Pascasarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/infomanpro.v7i2.1024

Abstract

Dalam upaya peningkatan kinerja mandor harus didasarkan pada visi, misi dan srtategi yang tepat. Oleh karena itu pemantauan terhadap kinerja mandor menjadi sangat penting. Melihat permasalahan tersebut penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Mandor Terhadap Kualitas Pekerjaan dan mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhinya, serta menentukan strategi yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja mandor tersebut. Metodologi analisis data yang digunakan adalah analisis faktor dan analisis regresi linier berganda terhadap jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 48 responden dari pihak owner, kontraktor dan konsultan pengawas yang terlibat langsung dalam pelaksanaan proyek-proyek pembangunan gedung di Kabupaten Malang pada tahun anggaran 2013. Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja mandor terhadap kualitas pekerjaan secara signifikan adalah motivasi, keterampilan, pengalaman dan kecakapan. faktor yang paling dominan adalah faktor kecakapan. strategi yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja mandor pada pekerjaan pembangunan gedung di kabupaten malang adalah mandor harus selalu menjaga dan meningkatkan kemampuan dalam mengngoorganisasikan antar tenaga kerja, alat kerja dan bahan-bahan bangunan serta mampu menerjemahkan setiap arahan kontraktor dan mampu berkomunikasi dengan baik guna memperlancar pekerjaan.
ANALISA KETERLAMBATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK - PROYEK PEMBANGUNAN PASAR SEMI MODERN DI KABUPATEN MALANG Nurkolis; Subandiyah Azis; Edi Hargono D Putranto
Jurnal Teknik Sipil Info Manpro Vol 7 No 2 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL INFOMANPRO
Publisher : Pascasarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/infomanpro.v7i2.1025

Abstract

Pelaksanaan pekerjaan proyek-proyek Pembangunan Pasar Semi Modern di Kabupaten Malang pada tahun anggaran 2012 dan 2013 banyak mengalami keterlambatan waktu pelaksanaan yang diperkirakan rata-rata mencapai 12% dari jaduwal yang sudah ditentukan. Melihat permasalahan tersebut penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan waktu pelaksanaan dan mengetahui faktor yang paling dominan, serta strategi untuk mengatasinya. Metodologi analisis data yang digunakan adalah analisis faktor dan analisis regresi linier berganda terhadap jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 52 responden dari pihak Owner, Kontraktor dan Konsultan Pengawas yang terlibat langsung dalam pelaksanaan proyek-proyek Pembangunan Pasar Semi Modern di Kabupaten Malang pada tahun anggaran 2012 dan 2013. Berdasarkan hasil penelitian, dengan uji F didapatkan bahwa secara simultan faktor Lingkungan Kerja, Material, Peralatan, Tenaga Kerja, Metode Pelaksanaan Pekerjaan, Metode Penjadwalan Pekerjaan, Biaya dan Koordinasi dan Komunikasi Antar Stakeholder berpengaruh secara simultan terhadap Keterlambatan Waktu Pelaksanaan. Namun berdasarkan Uji t secara parsial faktor-faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap Keterlambatan Waktu Pelaksanaan adalah faktor Peralatan, Metode Pelaksanaan Pekerjaan, Metode Penjadwalan Pekerjaan dan Koordinasi dan Komunikasi Antar Stakeholder. Faktor yang paling dominan adalah faktor Koordinasi dan Komunikasi Antar Stakeholder. Strategi untuk mengatasinya adalah Sebelum dimulainya pekerjaan sebaiknya terlebih dahulu adanya kesepakatan antar stakeholder mengenai jumlah pedagang yang akan ditampung dan dimensi/ukuran kios nantinya.
PENGARUH PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP KUALITAS HASIL KERJA DAN KENYAMANAN PEKERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DI PROBOLINGGO Nasar Syarifudin; Sutanto Hidayat; Edi Hargono D. Putranto
Jurnal Teknik Sipil Info Manpro Vol 7 No 2 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL INFOMANPRO
Publisher : Pascasarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/infomanpro.v7i2.1026

Abstract

Pelaksanaan proyek-proyek pembangunan gedung di Probolinggo juga memiliki tingkat resiko kecelakaan yang tinggi karena membangun konstruksi yang besar, kompleks dan menggunakan peralatan yang spesifik dan modern. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap kualitas hasil kerja dan kenyamanan pekerja pada proyek pembangunan gedung di Probolinggo, mendapatkan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap kualitas hasil kerja dan kenyamanan pekerja dan mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhinya Analisis data yang digunakan adalah analisis faktor dan analisis regresi linier berganda terhadap jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 112 responden dari pihak Direktur, Project Manajer, Pelaksana Lapangan, Pengawas Lapangan dan Pekerja yang mengetahui kondisi dan yang terlibat secara langsung di dalam pekerjaan pembangunan proyek-proyek pembangunan gedung di Probolinggo pada tahun anggaran 2012 dan 2013. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa dari hasil uji F didapatkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan terhadap Kualitas Hasil Kerja Dan Kenyamanan Pekerja Pada Proyek Pembangunan Gedung Di Probolinggo, yaitu faktor Keadaan Lingkungan Kerja (X1), Peralatan (X2), Keadaan Tenaga Kerja (X3), Keadaan Cara Kerja (X4), Kondisi Fisik (X5), Kondisi Fisiologis (X6) dan Kondisi Psikologis (X7). Secara parsial faktor-faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap Kualitas Hasil Kerja Dan Kenyamanan Pekerja Pada Proyek Pembangunan Gedung Di Probolinggo adalah Faktor Keadaan Lingkungan Kerja dengan nilai Koefisien β sebesar 0.185, Faktor Peralatan dengan nilai Koefisien β sebesar 0.438, Faktor Keadaan Tenaga Kerja dengan nilai Koefisien β sebesar 0.307 dan Faktor Keadaan Cara Kerja dengan nilai Koefisien β sebesar 0,177. Faktor yang paling dominan ditunjukkan oleh nilai β terstandarisasi tertinggi, yaitu faktor Peralatan dengan nilai Koefisien Standardized β sebesar 0,438
ANALISA SKALA PRIORITAS DENGAN AHP UNTUK PENGALOKASIAN DANA PEMELIHARAAN JALAN DI KABUPATEN BLITAR Retiono Pratanto; Subandiyah Azis; Edi Hargono D Putranto
Jurnal Teknik Sipil Info Manpro Vol 7 No 2 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL INFOMANPRO
Publisher : Pascasarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/infomanpro.v7i2.1028

Abstract

Pemerintah daerah dituntut mengoptimalkan anggaran yang terbatas. Jalan sebagai salah satu infrastruktur penopang perekonomian membutuhkan pengalokasian dana yang tepat. Usulan masyarakat melalui musrenbang dan proposal merupakan sarana yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Blitar dalam pengalokasian dana pemeliharaan jalan dengan mempertimbangkan aspek teknis dan non teknis meski hal tersebut belumlah optimal dan terukur. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan besarnya bobot aspek dan kriteria dan memperoleh urutan rangking alternatif ruas jalan di Kabupaten Blitar yang perlu untuk dilakukan pemeliharaan serta memperoleh prioritas penentuan ruas jalan yang akan dilakukan pemeliharaan disesuaikan dengan pagu anggaran yang tersedia. Metodologi analisa data yang digunakan adalah, Analytic Hierarchy Process (AHP) terhadap jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 61 responden yang mengetahui dan terlibat di dalam pengalokasian dana pemeliharaan jalan di Kabupaten Blitar. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data, didapatkan urutan aspek sebagai bahan pertimbangan prioritas pemeliharaan ruas jalan adalah aspek teknis (C) dengan bobot 37,3%, aspek usulan masyarakat (B) dengan bobot 25,3%, aspek pemerataan hasil pembangunan (D) dengan bobot 16,0%, aspek pengembangan wilayah (A) dengan bobot 11,0%, aspek biaya (E) dengan bobot 10,5% dan bobot kriterianya untuk A1 sebesar 14,4%, A2 sebesar 9,5%, A3 sebesar 13,5%, A4 sebesar 12,8%, A5 sebesar 25,0%, A6 sebesar 24,7%, B1 sebesar 14,4%, B2 sebesar 9,5%, B3 sebesar 13,8%, B4 sebesar 12,9%, B5 sebesar 25,1%, B6 sebesar24,3%, C1 sebesar 25,3%, C2 sebesar 28,8%, C3 sebesar 21,1%, C4 sebesar 24,9%, D1 sebesar 25,3%, D2 sebesar17,6%, D3 sebesar 24,1%, C4 sebesar15,4%, D5 sebesar 17,7%, E1 sebesar 33,3%, E2 sebesar 20,8, E3 sebesar 19,0% dan E4 sebesar 26,9%. Sedangkan Urutan alternatif ruas jalan di Kabupaten Blitar yang perlu untuk dilakukan pemeliharaan adalah Kuningan - Kanigoro (F1) dengan bobot 22,5%, Nglegok - Penataran (F2) dengan bobot 22,2%, Lodoyo - Serang (F5) dengan bobot 19,9%, Bendo - Maron (F3) dengan bobot 18,4%, Sengon - Pijiombo (F4) dengan bobot 17,0%. Serta urutan prioritas penentuan ruas jalan yang akan dilakukan pemeliharaan disesuaikan dengan pagu anggaran yang tersedia adalah Kuningan - Kanigoro (F1), Nglegok - Penataran (F2), Lodoyo - Serang (F5) dan Bendo - Maron (F3).
PENENTUAN SKALA PRIORITAS PEMELIHARAAN BERKALA JALAN DI KABUPATEN MALANG Anita; Kustamar; Edi Hargono D Putranto
Jurnal Teknik Sipil Info Manpro Vol 7 No 2 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL INFOMANPRO
Publisher : Pascasarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/infomanpro.v7i2.1030

Abstract

Selama ini penentuan urutan prioritas pemeliharaan jalan di Kabupaten Malang dilakukan berdasarkan laporan dari masyarakat dan hasil Musrenbang dengan kriteria-kriteria: anggaran dan teknis jalan sedangkan pihak-pihak yang ikut menentukan diantaranya adalah Bappeda dan Dinas Bina Marga. Namun bagaimana kriteria-kriteria tersebut mempengaruhi urutan prioritas itu belum didasarkan atas suatu metode apapun yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga masalah urutan prioritas pemeliharaan jalan ini masih selalu menjadi polemik. Oleh katena itu penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bobot aspek, bobot kriteria dan urutan prioritas yang dipertimbangkan dalam penentuan alternatif ruas jalan di Kabupaten Malang untuk dilakukan pemeliharaan serta untuk mengetahui sistem aplikasi berbasis web sebagai alat bantu penentuan skala prioritas pemeliharaan ruas jalan di Kabupaten Malang Metodologi analisa data yang digunakan adalah, Analytic Hierarchy Process (AHP) dan sistem aplikasi berbasis web terhadap jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 45 responden dari orang-orang yang mengetahui dan terlibat didalam proyek pemeliharaan ruas jalan di Kabupaten Malang. Berdasarkan hasil penelitian, bobot aspek sebagai bahan pertimbangan prioritas pemeliharaan jalan adalah Aspek Teknis (0.553), Aspek Aksesibilitas (0.129), Aspek Biaya (0.176), Pengembangan Wilayah (0.142) dan Bobot kriterianya adalah A1 (0.646), A2 (0.354), B1 (0.181), B2 (0.095), B3 (0.065), B4 (0.658), C1 (0.530), C2 (0.145), C3 (0.244), C4 (0.081), D1 (0.570), D2 (0.165) dan D3 (0.266). Serta urutan prioritas ruas jalannya adalah Ruas Jalan Bantur-Balekambang (E5) dengan bobot sebesar 0,341, Ruas Jalan Gedangan-Bajulmati (E4) dengan bobot sebesar 0.182, Ruas Jalan Kepanjen-Pagak (E1) dengan bobot sebesar 0.162, Ruas Jalan Tulusbesar-Gubugklakah (E6) dengan bobot sebesar 0.131, Ruas Jalan Singosari-Jabung (E3) dengan bobot sebesar 0.112 dan Ruas Jalan Mangliawan-Tumpang (E2) dengan bobot sebesar 0.071. Sedangkan penentuan alternatif prioritas dengan menggunakan aplikasi berbasis web dapat diterima, karena dapat memberikan hasil yang sama dengan hasil perhitungan dengan metode AHP. Hasil penelitian ini terdapat kemiripan dengan yang terjadi di lapangan, dengan demikian penggunaan metode AHP dapat memperkuat penentuan skala prioritas.
FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN TUJUAN PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN KALIGAWE DI SEMARANG) Didik Haryoto; Lalu Mulyadi; Tiong Iskandar
Jurnal Teknik Sipil Info Manpro Vol 8 No 1 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL INFOMANPRO
Publisher : Pascasarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/infomanpro.v8i1.1042

Abstract

Pembangunan Rumah Susun Kaligawe di Semarang diduga telah mengalami kegagalan tujuan pembangunan itu dapat terlihat dari bangunan sudah selesai dibangun banyak tidak berpenghuni dan kondisi bangunan pun terlihat tidak terawat dengan baik. Oleh katena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Kegagalan Tujuan Pembangunan dan mendapatkan faktor yang paling dominan mempengaruhi Kegagalan Tujuan Pembangunan Rumah Susun Kaligawe di Semarang setra menentukan strategi dan tindakan apa yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut Metodologi analisis data yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas, analisis faktor serta analisis regresi linier berganda dengan Uji F dan Uji t terhadap jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 127 responden dari pengelola dan penghuni Rumah Susun Kaliwage di Semarang yang mengetahui kondisi secara langsung keadaan Rumah Susun Kaliwage di Semarang. Berdasarkan hasil penelitian, secara bersama-sama (uji F) faktor Lingkungan Sekitar, Desain Rumah Susun, Fasilitas yang tersedia, Ruang Bersama, Biaya Sewa Rumah Susun berpengaruh secara bersama-sama terhadap Kegagalan Tujuan Pembangunan Rumah Susun dengan nilai Fhitung = 9,715 > Ftabel = 2,289. Akan tetapi dari uji t secara sendiri-sendiri faktor-faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap Kegagalan Tujuan Pembangunan Rumah Susun adalah Faktor Lingkungan Sekitar dengan nilai thitung = 2,015 > dari ttabel = 1.980, Faktor Desain Rumah Susun dengan nilai thitung = 2,888 > dari ttabel = 1.980, Faktor Fasilitas yang tersedia dengan nilai thitung = 2,294 > dari ttabel = 1.980 dan Faktor Biaya sewa Rumah susun dengan nilai thitung = 2,126 > dari ttabel = 1.980. Sedangkan berdasarkan analisis regresi linier berganda faktor yang paling dominan adalah faktor Desain Rumah Susun dengan nilai Koefisien Standardize β sebesar 0,206 dan strategi untuk mengatasi agar tidak terjadi Kegagalan Tujuan Pembangunan Rumah Susun adalah Pengelola dan Penghuni rumah susun harus dapat bekerja sama dalam penataan dan pengaturan bagian ruangan hunian, sehingga jumlah keluarga yang menempati dan sirkulasi udara serta pencahayaan dapat terjaga dengan baik.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDAK TERCAPAINYA WAKTU KONTRAK PADA PROYEK PENINGKATAN STRUKTUR JALAN KABUREA-MAUKARO-NABE DI KABUPATEN ENDE NUSA TENGGARA TIMUR Joice Ratu Taga; Lalu Mulyadi; Tiong Iskandar
Jurnal Teknik Sipil Info Manpro Vol 8 No 1 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL INFOMANPRO
Publisher : Pascasarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/infomanpro.v8i1.1043

Abstract

Pelaksanaan kontrak pekerjaan proyek Peningkatan Struktur Jalan Kaburea-Maukaro-Nabe Di Kabupaten Ende Nusa Tenggara Timur pada tahun anggaran 2012 dalam pelaksanaannya tidak dapat memenui waktu kontrak yang sudah ditentukan. Itu terbukti dengan terlihatnya bangunan yang belum selesai dibangun diperkirakan mengalami keterlambatan mencapai 40% dari waktu kontrak yang telah ditentukan. Melihat permasalahan tersebut penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya waktu kontrak dan mengetahui faktor yang paling dominan, serta strategi untuk mengatasinya. Metodologi analisis data yang digunakan adalah analisis faktor dan analisis regresi linier berganda dengan Uji F dan Uji t terhadap jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 33 responden dari pihak Owner, Kontraktor dan Konsultan Pengawas yang terlibat langsung dalam pelaksanaan proyek Peningkatan Struktur Jalan Kaburea-Maukaro-Nabe Di Kabupaten Ende Nusa Tenggara Timur pada tahun anggaran 2012. Berdasarkan hasil penelitian, faktor-faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya waktu kontrak secara signifikan adalah Faktor SDM, Faktor Metode Pelaksanaan Pekerjaan, Faktor Peralatan dan Faktor Lingkungan Kerja. Faktor yang paling dominan ditunjukkan oleh nilai β terstandarisasi tertinggi, yaitu faktor SDM dengan nilai Koefisien β sebesar, yaitu 0,456. Strategi yang di gunakan untuk mengatasi agar dapat tercapainya waktu kontrak adalah kontraktor harus menggunakan SDM yang memiliki keahlian sesuai kebutuhan pekerjaan, kontraktor harus menambahkan SDM yang terampil dari luar daerah serta sering memberikan pelatiahan dan pengarahan pada SDM yang bekerja sesuai kebutuhan pekerjaan, kontraktor harus menggunakan SDM yang dapat berkoordinasi dengan baik guna menyelesaikan pekerjaan dan kontraktor harus menggunakan SDM yang memiliki tanggung jawab besar untuk dapat menyelesaikan pekerjaan yang baik sesuai target waktu.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN REL KERETA API SEPANJANG 36.200 M'sp LINTAS KALISAT-BANYUWANGI Andry Rusdiyanto; Lalu Mulyadi; Tiong Iskandar
Jurnal Teknik Sipil Info Manpro Vol 8 No 1 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL INFOMANPRO
Publisher : Pascasarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/infomanpro.v8i1.1044

Abstract

Dari hasil evaluasi pada pelaksanaan pekerjaan proyek Jalan Rel Kereta Api Sepanjang 36.200 M'sp Lintas Kalisat-Banyuwangi pada tahun anggaran 2012 dalam pelaksanaannya telah mengalami keterlambatan pelaksanaan pekerjaan dari waktu yang sudah ditentukan. Hal ini terbukti dengan terlihatnya pekerjaan yang belum selesai dikerjakan diperkirakan mengalami keterlambatan mencapai 40% dari waktu yang telah ditentukan. Oleh katena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan pelaksanaan pekerjaan dan mendapatkan faktor yang paling dominan mempengaruhinya serta menentukan strategi yang harus dilakukan kontraktor untuk mengatasi permasalahan tersebut Metodologi analisis data yang digunakan adalah analisis faktor dan analisis regresi linier berganda terhadap jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 42 responden dari pihak kontraktor, Owner dan konsultan pengawas. Berdasarkan hasil penelitian dengan uji F didapatkan bahwa secara bersama-sama faktor Lingkungan Kerja (X1), Material (X2), Peralatan (X3), Tenaga Kerja (X4), Metode Pelaksanaan Pekerjaan (X5), Metode Penjadwalan Pekerjaan (X6), Keuangan (X7), berpengaruh secara bersama-sama terhadap keterlambatan pelaksanaan pekerjaan dengan nilai Fhitung = 12,388 > Ftabel = 2,294. Namun dari uji t secara sendiri-sendiri faktor-faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap keterlambatan pelaksanaan pekerjaan adalah Faktor Material dengan nilai thitung = 2,311 > dari ttabel = 2,032, Faktor Tenaga Kerja dengan nilai thitung = 2,148 > dari ttabel = 2,032, Faktor Metode Penjadwalan Pekerjaan dengan nilai thitung = 2,172 > dari ttabel = 2,032 dan Faktor Keuangan dengan nilai thitung = 2,285 > dari ttabel = 2,032. Faktor yang paling dominan ditunjukkan oleh nilai β terstandarisasi tertinggi, yaitu faktor Metode Penjadwalan Pekerjaan dengan nilai Koefisien β sebesar 0,303. Strategi untuk mengatasinya adalah mengadakan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan pekerjaan tersebut dalam hal ini adalah Kementerian Perhubungan khususnya Dirjen Perkereretaapian dan pihak operator yaitu PT. KAI (Kereta Api Indonesia).
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP MUTU PRODUK BANGUNAN PERUMAHAN GRAND PERMATA DI KABUPATEN MOJOKERTO Muhammad Sulton; Lalu Mulyadi; A. Agus Santoso
Jurnal Teknik Sipil Info Manpro Vol 8 No 1 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL INFOMANPRO
Publisher : Pascasarjana Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/infomanpro.v8i1.1045

Abstract

Perumahan Grand Permata di Kabupaten Mojokerto dengan luas 6500M2, yang pembangunannya dilaksanakan oleh pengembang (developer), dimana pembangunan tersebut direncanakan dengan usia bangunan minimal 5 tahun. Akan tetapi melihat produk perumahan tersebut saat ini diperkirakan telah terjadi penyimpangan mutu/kualitas bangunan yang tidak sesuai dengan spesifikasi seperti yang disampaikan oleh konsumen. Melihat permasalahan tersebut penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap mutu produk perumahan Grand Permata dan mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhinya serta strategi untuk meningkatkan mutu produk perumahan Grand Permata. Metodologi analisa data yang digunakan adalah analisis faktor dan analisis regresi linier berganda terhadap jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 46 responden dari orang-orang yang mengetahui kondisi dan bekerja atau terlibat langsung didalam pekerjaan pembangunan perumahan serta orang-orang yang menempati Perumahan Grand Permata di Kabupaten Mojokerto. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa secara simultan dengan uji F didapatkan bahwa secara bersama-sama variabel material, tenaga kerja, peralatan , keuangan, Lingkungan Kerja dan metode pelaksanaan berpengaruh secara bersama-sama terhadap Mutu Produk Perumahan. Namun dari uji t secara sendiri-sendiri faktor-faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap Mutu Produk Perumahan adalah Faktor Material, Faktor Keuangan. Faktor yang paling dominan ditunjukkan oleh nilai β terstandarisasi tertinggi, yaitu faktor Material dengan nilai Koefisien β terbesar, yaitu 0.786 dan Strategi yang digunakan untuk untuk meningkatkan Mutu Produk Perumahan Grand Permata adalah sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai pengembang harus mempersiapkan pengadaan material, terutama material non lokal seperti genteng yang harus mendatangkan dari kota Tulungagung, serta membuat stok material dilokasi pekerjaan dan Pengembang harus memiliki manajemen keuangan yang baik, agar membayar upah pekerja dapat dilakukan secara rutin dan tepat waktu, sehingga pekerja merasa nyaman dan termovivasi untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya (sesuai spesifikasi yang disyaratkan).

Page 3 of 11 | Total Record : 110