cover
Contact Name
Munaya Fauziah
Contact Email
munaya.fauziah@umj.ac.id
Phone
+6282112377841
Journal Mail Official
munaya.fauziah@umj.ac.id
Editorial Address
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Jakarta Jl. KH. Ahmad Dahlan, Cireundeu, Ciputat Tangerang Selatan, 15419, Email: jurnal.as-syifa@umj.ac.id
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
ISSN : -     EISSN : 27222055     DOI : https://doi.org/10.24853/assyifa
Core Subject : Health, Education,
AS-SYIFA: Jurnal pengabdian dan pemberdayaan kesehatan masyarakat merupakan jurnal yang berisikan hasil-hasil kegiatan pengabdian masyarakat serta pemberdayaan kesehatan masyarakat. Jurnal ini terbit 2 kali dalam setahun yaitu di bulan Mei dan bulan November. Jurnal ini menerima hasil pengabdian masyarakat yang dapat berupa penerapan bidang ilmu, kesehatan masyarakat, epidemiologi, promosi kesehatan, gizi kesehatan dan semua bidang ilmu yang berhubungan dengan ilmu kesehatan yang belum pernah dipublikasi dimedia manapun. Bentuk kegiatan yang dipublikasi di jurnal ini dapat berupa hasil pemantauan, investigasi, skrinning, penerapan teknologi tepat guna, pelatihan, penyuluhan, pengembangan implementasi system program kesehatan, pemberdayaan kesehatan dan kegiatan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan pengabdian masyarakat di dalam rumpun ilmu kesehatan. E-ISSN: 2722-2055 AS-SYIFA : Jurnal pengabdian dan pemberdayaan kesehatan masyarakat mengundang para dosen, penggiat pemberdayaan masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, pemerhati kesehatan serta mahasiswa S1/S2/S3 rumpun ilmu kesehatan untuk mengirimkan artikel ilmiah hasil pengabdian masyarakat untuk dipublikasikan di jurnal ini. Paper yang masuk akan di-review secara peer review. Setelah review selesai akan diinformasikan melalui open journal system (OJS).
Articles 85 Documents
Penerapan Siklus Promosi Kesehatan Untuk Meningkatkan Phbs Dan Kadarzi Di Rw 40, Dusun Jaranan, Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul Wibowo, Marsiana; Apriyanti, Nurmala; Awuni, Nur Syamsiah; Triana, Alda; Devisca, Meicy; Khafilah, Fini; Utami, Berlian Febri
-
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program promotif gaya hidup sehat telah banyak digencarkan pemerintah diantaranya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi). Namun demikian, cakupan penerapan indikatornya seringkali tidak dapat terpenuhi, hanya beberapa atau sebagian keluarga yang menerapkan secara utuh. Dusun Jaranan menjadi salah satu yang belum menerapkan secara utuh. Data terakhir menunjukkan 53,35% untuk PHBS tahun 2018 sedangkan kadarzi sudah 95,44%. Penerapan ini selalu mengalami perubahan naik maupun turun. Oleh karena itu diperlukan penilaian kesehatan dan upaya promotif yang berkesinambungan. Studi ini bertujuan untuk melakukan seluruh tahapan siklus promosi kesehatan di RW 40 Dusun Jaranan. Metodenya penilaian kesehatan menggunakan metode kuantitatif dengan survey. Data yang dihasilkan berupa permasalahan yang prioritas yaitu masih adanya yang merokok di dalam rumah. Oleh karena itu, program yang disepakati bersama masyarakat adalah peningkatan pengetahuan tentang bahaya rook bagi perokok aktif dan pasif dengan metode ceramah dan alat bantu berupa poster, leaflet, dan video. Intervensi ini dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan dampak berupa peningkatan pengetahuan sasaran. Upaya ini harus terus ditindaklanjuti oleh puskesmas setempat agar tidak berhenti pada peningkatan pengetahuan saja, namun juga sikap dan perilaku.---The healthy lifestyle promotion program has been intensified by the government including Clean and Healthy Behavior (PHBS) and Nutrition Conscious Families (Kadarzi). However, the scope of the application of the indicators can often not be fulfilled, only a few or some families who apply in full. Jaranan Hamlet is one that has not been implemented in full. The latest data shows 53.35% for PHBS in 2018 while the levels of have been 95.44%. This application always changes up and down. Therefore it is necessary to have an ongoing health assessment and promotive effort. This study aims to conduct all stages of the health promotion cycle in RW 40 of Jaranan Hamlet. The method of health assessment uses quantitative methods with surveys. The data generated in the form of a priority problem that is still the existence of smoking in the house. Therefore, the program agreed with the community is to increase knowledge about the dangers of rooks for active and passive smokers with lecture methods and assistive devices in the form of posters, leaflets, and videos. This intervention can go according to plan and have the effect of increasing target knowledge. This effort must continue to be followed up by local health centres so as not to stop at increasing knowledge, but also attitudes and behavior.
IMPLEMENTASI SENAM PENGUIN SEBAGAI KEGIATAN OLAHRAGA RUTIN SANTRI PONPES SABILUNAJAT Dadang Herdiansyah; Noor Latifah; Oswin Yohsa Ibarahim
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.1.7-10

Abstract

Aktivitas fisik pada remaja, termasuk siswa, bermanfaat dalam meningkatkan status kesehatan dan meningkatkan pendapatan yang dapat mendukung produktivitas dan konsentrasi dalam pembelajaran. Selain itu, mencegah kanker kardiovaskular, diabetes, kanker usus besar dan kanker payudara dan depresi. aktivitas fisik memiliki tubuh dan tinggi yang panjang. Aktivitas fisik dapat berupa berlari, melompat dan melakukan latihan yang memiliki efek efektif pada peningkatan tulang. Anggota Pengabdian Masyarakat Ini untuk melihat dari pelaksanaan Senam Pingun pada siswa di Madrasah Sabilunnajat Ciamis Jawa Barat yang memiliki jadwal yang sangat baik untuk meningkatkan perlindungan otot. Latihan ini dilakukan ketika siswa melakukan olahraga rutin yang dilakukan oleh beberapa siswa untuk menemani mereka. Metode yang digunakan adalah menggunakan video senam penguin dengan durasi 3 menit dan diulang dua kali. Hasil yang diperoleh dari penerapan senam penguin adalah siswa baru yang disetujui yang berada dalam gerakan seperti ini yang unik dan tidak dikeluarkan. Semoga senam penguin ini bisa diterapkan oleh siswa dan pesantren.---Physical activity in adolescents, including students, is beneficial in improving health status and increasing income that can support productivity and concentration in learning. In addition, it prevents cardiovascular cancer, diabetes, colon cancer and breast cancer and depression. physical activity has a long body and height. Physical activity can take the form of running, jumping and doing exercises that have an effective effect on bone enhancement. Members of Community Service This is to see from the implementation of pingun gymnastics at students in the Madrasah Sabilunnajat Ciamis West Java who have an excellent schedule for improving muscle protection. This exercise is done when students do routine sports conducted by several students to accompany them. The method used is to use video penguin gymnastics with a duration of 3 minutes and repeated twice. The results obtained from the implementation of the penguin gymnastics are the new approved santri who are in movements like this that are unique and not issued. Hopefully this penguin gymnastics can be applied by students and Islamic boarding schools
PERSIAPAN IBU NIFAS SELAMA MENYUSUI DI MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU DALAM PEMBERIAN ASI Andarwulan, Setiana; Nuraini, Indria
-
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI merupakan makanan pokok bayi. Ibu nifas memberikan ASI kepada bayinya selama 6 bulan. Pemberian ASI oleh ibu yang dilakukan selama masa adaptasi kebiasaan baru, masih saja diikuti dengan isu – isu yang berisi tentang larangan pemberian ASI, bila ibu yang melahirkan mengalami positif covid -19. Kegiatan PPM (Pengabdian Pada Masyarakat) dengan tema “Peran Keluarga Dalam Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak Di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru dengan sub tema “Persiapan Ibu Nifas Selama Menyusui Di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Dalam Pemberian ASI ” bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu nifas melalui peran keluarga, ketika beradaptasi dengan kebiasaan baru setelah periode adaptasi new normal. Selain itu kegiatan ini sebagai upaya dalam meningkatkan pengetahuan ibu nifas supaya tetap sehat di era adaptasi kebiasaan baru. Peran keluarga menjadi hal yang sangat penting demi keberlangsungan hidup selama proses adaptasi berlangsung. Seorang ibu nifas akan memulai hal baru dengan melakukan adaptasi dengan kebiasaan baru. Adaptasi ini membutuhan pengetahuan dan pemahaman yang betul sebagai bekal supaya menyusui selama adaptasi kebiasaan baru dapat tercapai. Webinar tentang mitos kebiasaan baru menyusui dapat membantu para ibu yang sedang memiliki pemahaman yang kurang tentang adanya adaptasi kebiasaan baru selama menyusui. Selain itu dengan adanya dukungan keluarga juga dapat membantu keberhasilan menyusui. Dengan demikian peran keluarga dalam meningkatkan kesehatan ibu nifas selama beradaptasi dengan kebiasaan baru dapat tercapai.  
PENYULUHAN KESEHATAN PENCEGAHAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DAN PENGOBATAN GRATIS DI PESANTREN SABILUNNAJAT Nazarwin Saputra; Abul A’la Al Maududi; Nur Armilah Sadiah
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.1.37-40

Abstract

Kasus tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan yang serius baik global maupun lokal. Penanggulangan tuberkulosis telah diatur dalam peraturan menteri kesehatan nomor 67 tahun 2016 diantaranya pengendalian risiko salah satunya promosi kesehatan untuk pencegahan. Pesantren sabilunnajat ciamis belum pernah dilakukan program penyuluhan kesehatan dan sebagai dukungan program kementerian kesehatan maka dilakukan pengabdian masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan untuk pencegahan tuberkulosis. Metode pengabdian masyarakat dilakukan dengan metode ceramah dilanjutkan sesi tanya jawab dengan sasaran para santri di Pondok Pesantren Sabilunnajat Ciamis. Pengabdian masyarakat ini diselenggarakan pada tanggal 21 hingga 23 Februari 2020. Sebelum dan sesudah penyuluhan santri diberikan pre test dan post test. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tingkat pengetahuan antara sebelum dan sesudah penyuluhan kesehatan pencegahan penyakit tuberkulosis di Pondok Pesantren Sabilunnajat. Kegiatan lainnya yang dilakukan yaitu pengobatan gratis untuk santri. Disarankan kepada pihak sabilunnajat agar selalu menjaga kesehatan dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat kepada para santri.---Tuberculosis is still a serious health problem both globally and locally. Tuberculosis prevention has been regulated in the Minister of Health Regulation number 67 of 2016 including risk control, one of which is health promotion for prevention. The pesantren sabilunnajat ciamis has never done a health education program and as a support of the ministry of health program, community service is carried out in the  form of health education for  tuberculosis  prevention. The method of community  service  is carried out by the lecture method followed by a question and answer session targeting the students at the  Sabilunnajat  Ciamis  Islamic  Boarding  School.  This  community  service  was  held  from  21  to  23 February  2020.  Before  and  after  counseling  students  were  given  pre-test  and  post-test.  The  results show that there are differences in the level of knowledge between before and after health education on tuberculosis prevention at Sabilunnajat Islamic Boarding School. Other activities undertaken are free medical treatment for students. It is recommended to the sabilunnajat to always maintain health and apply clean and healthy living behaviors to the students.
BAKTI SOSIAL KHITANAN MASSAL MKKK, Dihartawan; Herdiansyah, Dadang; Saputra, Nazarwin; Al Maududi, Abul A'la; Suherman, Suherman; Romdhona, Nur
-
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tradisi khitan di Indonesia sudah dikenal sejak jaman dahulu, terutama semenjak masuknya Islam ke nusantara. Namun perlu diketahui pula bahwa tradisi khitan ini sesungguhnya sudah ada sejak pertama kali manusia diturunkan ke muka bumi. Nabi adam adalah manusia pertama yang dikhitan. Selain dari sisi perintah agama dari sisi kesehatan khitan pun sangat berpengaruh dalam meningkatkan kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit-penyakit yang diakibatkan tidak bersihnya alat kelamin pria ini. WHO pada 2007 menyatakan sirkumsisi memberi manfaat mencegah penularan penyakit HIV/AIDS dan kanker. Ikatan Dokter Anak indonesia pada tahun 2008 juga menyatakan khitan dapat mencegah penumpukan kotoran atau smegma serta mencegah fimosis, yang kedua kondisi ini dapat menyebabkan infeksi pada alat kelamin bayi dan anak. Namun terkadang pelaksanaan khitan ini belum dapat dilakukan karena terkendala faktor biaya yang cukup besar, sehingga pelaksanaannya pun tertunda. Salah satu upaya agar setiap anak dapat melakukan khitan adalah dengan diadakannya bakti sosial khitanan massal. Dan dari kegiatan khitanan massal ini diharapkan akan banyak anak di Indonesia yang dapat dikhitan, sehingga tercapai peningkatan derajat kesehatan dan pertumbuhan anak Indonesia yang baik.---The circumcision tradition in Indonesia has been known since ancient times, especially since the entry of Islam into the archipelago. However, it should also be noted that the circumcision tradition has actually existed since the first time humans were descended to the earth. Prophet Adam was the first man to be circumcised. Apart from the religious orders in terms of circumcision health is also very influential in improving health and preventing the emergence of diseases caused by unclean male genitals. WHO in 2007 said circumcision provided benefits to prevent transmission of HIV / AIDS and cancer. Indonesian Pediatrician Association in 2008 also stated circumcision can prevent the accumulation of dirt or smegma and prevent phimosis, both of these conditions can cause infection of the genitals of infants and children. But sometimes the implementation of circumcision can not be done because of significant cost factors, so the implementation was delayed. One effort that every child can circumcise is to hold a mass circumcision social service. And from this mass circumcision activity, it is expected that many children in Indonesia can be circumcised, so that an improved degree of health and growth of Indonesian children can be achieved.
PEMANTAUAN KARAKTERISTIK KEBIASAAN CUCI TANGAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN HEPATITIS A DI PESANTREN SABILUNNAJAT Triana Srisantyorini; Suherman Suherman; Wulan Askiani
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.1.11-15

Abstract

Terjadi kejadian luar biasa kasus hepatitis A di Jawa Barat dengan 188 kasus tahun 2018. Hepatitis A masih banyak terjadi di negara negara berkembang seperti Indonesia. Salah satu faktor yang berhubungan dengan kejadian hepatitis A yaitu personal higiene yaitu kebiasaan cuci tangan. Tinggi nya angka kasus hepatitis A ini menjadi permasalahan yang diangkat untuk menjadi tujuan dari pengabdian masyarakat dengan cara meneliti dan memberikan penyuluhan mengenai pencegahan hepatitis A dengan melakukan pemantauan karakteristik kebiasaan mencuci tangan di Pesantren Sabilunnajat. Hasil dari penelitian yang kami lakukan didapatkan hasil bahwa 64,1% santri mempunyai kebiasaan selalu mencuci tangan pakai sabun. sebagian besar santri sudah mencuci tangan dengan air mengalir dengan pesentase 93,2%. 81,3% santri memiliki kebiasaan mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan/sebelum makan. Saran yang kami berikan ke pihak manajemen pesantren adalah diadakannya penyuluhan kesehatan terkait kebiasaan cuci tangan khususnya dan personal higiene pada umumnya.---An outbreak of hepatitis A cases occurred in West Java with 188 cases in 2018. Hepatitis A still occurs in developing countries like Indonesia. One factor related to the occurrence of hepatitis A is personal hygiene that is hand washing habits. The high number of cases of hepatitis A is a problem that was raised to be the goal of community service by researching and providing counseling about prevention of hepatitis A by monitoring the characteristics of hand washing habits at the Sabilunnajat Islamic boarding school. The results of our observers showed that 64.1% had a habit of always washing hands with soap. most of the students had washed their hands with running water with a percentage of 93.2%.81.3% of students have the habit of washing their hands before preparing food / before eating. The advice we give to the management is the holding of health education related to hand washing habits in particular and personal hygiene in general.
Peningkatan Pengetahuan Ergonomi Terhadap Pembuat Konveksi Tas Maharani, Fandita Tonyka
-
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Konveksi memiliki peran yang besar terhadap peningkatan sosial dan ekonomi masyarakat. Akan tetapi, proses kerja di industri konveksi memiliki risiko kesehatan dan keselamatan terhadap pekerja. Hasil observasi pendahuluan menunjukkan bahwa pekerja konveksi X bekerja lebih dari 12 jam per hari. Diketahui pula bahwa tempat kerja (work station) yang digunakan kurang ergonomis. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi yang relevan terkait aspek ergonomi terhadap pembuat tas. Pemberian informasi ergonomis dilakukan terhadap 6 orang pekerja konveksi PT. X. Advokasi melalui diskusi langsung dilakukan terhadap pemilik konveksi. Pre-Test dan Post-Test diberikan kepada pekerja yang menunjukkan peningkatan skor setelah dilakukan pemberian informasi. Pemilik konveksi X bersedia untuk mengubah work station dan penyesuaian tugas para pekerja. Diharapkan dengan peningkatan pengetahuan pada pekerja sekaligus penyesuaian work station dan tugas dapat menurunkan risiko keluhan musculoskeletal pada pekerja PT.X---It has been known that convection industry has the big impact to improve the social and economic aspects among society. However, the work processes in the industry have the health and safety risks. The preliminary observation shows that the workers of Convection X work more than 12 hours a day. It also been observed that the work station was lack of ergonomic aspect. The ergonomic information and knowledge were given to 6 workers. The advocation was conducted to the owner. Pre-Test and Post-Test was conducted to the workers and show the score improvement after the counselling was delivered. The owner agreed to change the work station and adjust the workers’ tasks.
PEMANTAUAN PENGENDALIAN VEKTOR PADA SANTRI SEBAGAI UPAYA PENGGERAK PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI PONPES SABILUNNAJAT Fini Fajrini; Ernyasih Ernyasih; Lintang Anindita Putri
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.1.41-44

Abstract

Perilaku hidup bersih dan sehat adalah seperangkat perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran akan hasil belajar yang membuat seseorang atau keluarga dapat membantu diri mereka sendiri di sektor kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat (Kemenkes RI, 2011). Tingkat kesehatan anak saat ini tidak dapat dikatakan baik, karena masih ada masalah kesehatan, terutama pada anak-anak usia sekolah. (Syah, 2019) Dalam survei pengabdian masyarakat ini dilakukan pemantauan pengendalian vektor pada santri sebagai salah satu upaya untuk menggerakan perilaku hidup bersih dan sehat di Pondok Pesantren Sabilunnajat Ciamis. Metode yang digunakan yaitu memberikan kuesioner kepada santri Pondok Pesantren Sabilunnajat pada 21-23 Februari 2020 tentang pengendalian vektor. Dari hasil pemantauan didapatkan 10,2% santri tidur tidak menggunakan kelambu berinsektisida namun hanya 12,2% yang menggunakan kelambu berinsektisida selama 3 tahun dan hanya 11,6% yang telah menggunakan kelambu berinsektisida lebih dari 3 tahun. Kemudian hanya 24,4% yang menggunakan replen/bahan pencegahan gigitan nyamuk dan hanya 9,1% menggunakan alat basmi nyamuk elektrik. Diharapkan pihak manajemen dapat membuat kebijakan untuk meningkatkan kesadaran siswa/santri sehingga mereka dapat hidup bersih dan sehat, sehingga dapat mencegah siswa dari berbagai penyakit berbasis vektor.---Clean and healthy living behavior is a set of behaviors that is practiced on the basis of awareness of learning outcomes that make a person or family can help themselves in the health sector and play an active role in realizing public health (Health, 2011). The current level of children's health cannot be said  to  be  good,  because  there  are  still  healthproblems,  especially  in  school-age  children.  (Shah, 2019)  In  this  survey  of  community  service,  vector  control  was  monitored  on  students  as  an effort  to drive  clean and healthy  living behavior  in the  Sabilunnajat Islamic  Boarding School in Ciamis.  The method used is giving questionnaires to Sabilunnajat Islamic Boarding School students on February 21-23,  2020  about  vector  control.  From  the  monitoring  results,  10.2%  of  the  students  did  not  use insecticide-treated  bednets,  but  only  12.2%  used  insecticide-treated  bednets  for  3  years  and  only 11.6% had used insecticide-treated bednets for more than 3 years. Then only 24.4% used a mosquito bite  prevention  material  and  only  9.1%  used  an  electric  mosquito  exterminator.  It  is  hoped  that  the management can make policies to increase student / student awareness so that they can live clean and healthy, so as to prevent students from various vector-based diseases.
Edukasi Gerakan Hidup Sehat Dengan Aktivitas Fisik Pada Wali Murd Paud Gemilang, Kelurahan Benda Baru Ernyasih, Ernyasih; Sari, Elsa Sylvania; Khairina, Najwa; Fauziah, Munaya; Asmuni, Andriyani; Srisantyorini, Triana; Putri, Aragar
-
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan suatu bentuk perilaku keseharian yang sangat penting untuk dilakukan karena mendukung terciptanya kualitas hidup yang lebih baik. Gaya hidup masyarakat sekarang lebih menyukai makanan siap saji, dimana makanan tersebut banyak mengandung lemak, protein, tinggi garam dan rendah serat. Gaya hidup seperti ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan antara lain hipertensi, gagal jantung, diabetes mellitus, stroke dan penyakit ginjal.  Dari hasil Musyawarah Masyarakat Desa maka didapatkan satu permasalahan kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Benda Baru khususnya di  RW 003 yaitu kurangnya aktivitas Fisik, kurangnya konsumsi buah dan sayur dan merokok. Metode yang digunakan adalah pre dan post test serta edukasi gerakan sehat dengan aktivitas fisik.  Kegiatan penyuluhan ini meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya melakukan aktivitas fisik untuk menurunkan faktor risiko terjadinya Penyakit tidak menular khususnya penyakit Hipertensi wali murid PAUD Gemilang.---Clean and Healthy Living Behavior is a form of daily behavior that is very important to do because it supports the creation of a better quality of life. The lifestyle of people now prefers ready-to-eat food, where these foods contain lots of fat, protein, high salt and low fiber. This lifestyle can cause various health problems including hypertension, heart failure, diabetes mellitus, stroke, and kidney disease. From the results of the Village Community Meeting, one health problem was found in the work area of the Benda Baru Health Center, especially in RW 003, namely lack of physical activity, lack of consumption of fruits and vegetables and smoking. The method used was pre and post-test and healthy movement education with physical activity. This counseling activity increases public knowledge and awareness about the importance of doing physical activity to reduce risk factors for non-communicable diseases, especially hypertension, guardians of PAUD Gemilang students.
EDUKASI DAN PENDAMPINGAN PENGOLAHAN SAMPAH BERBASIS 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE) PADA SANTRI DI PESANTREN SABILUNNAJAT, CIAMIS Ernyasih Ernyasih; Fini Fajrini; Leandra Binar Elyasa; Qodimah Alfiana
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 1 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.1.16-22

Abstract

Semakin meningkatnya jumlah sampah maka diperlukan pengolahan sampah yang benar. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga. Santri di pondok pesantren Sabilunnajat belum memiliki pengetahuan mengenai pengelolaan sampah berbasis reduce, reuse, recycle. Maka dari itu kami pengadakan edukasi pengolahan sampah yang diasistensi oleh mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat fakultas kesehatan masyarakat universitas muhammadiyah Jakarta. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan santri mengenai pengolahan sampah dan dapat menerapkannya dilingkungan pesantren. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan dan pendampingan mengenai pengolahan sampah. Hal ini mendapat respon yang baik dan positif dari guru dan santri karena sangat berguna bagi santri agar mengetahui tentang pengolahan sampah yang benar dan mempraktikan dalam lingkungan pesantren.---Increasing the amount of waste requires correct waste management. In accordance with Government Regulation of the Republic of Indonesia Number 81 Year 2012 concerning Management of Household Waste and Similar Household Waste. Islamic Student in Sabilunnajat boarding school do not have knowledge about waste management based on reduce, reuse, recycle. Therefore, we organize waste management education which is assisted by students majoring in public health, Faculty of Public Health, Muhammadiyah University, Jakarta. The aim is to increase students' knowledge about waste management and be able to apply it to the pesantren environment. The method used in this activity is counseling and assistance regarding waste management. This gets a good and positive response from teachers and students because it is very useful for students to know about correct waste management and practice in the pesantren environment