Articles
242 Documents
DAMPAK KONVERSI LAHAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KECAMATAN PANJI KABUPATEN SITUBONDO
Risma Grenda Dewi;
Martono Achmar
AGRIBIOS Vol 14 No 2 (2016): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengidentifikasi besarnya konversi lahan yang terjadi di Kecamatan Panji dalam kurun waktu 2012 – 2015, (2) menganalisis dampak konversi lahan pertanian terhadap pendapatan petani, (3) menganalisis hubungan antara konversi lahan dengan pendapatan petani. Metode pengumpulan data menggunakan metode survei dengan wawancara terstruktur dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisa pendapatan petani untuk mengetahui pendapatan sebelum dan setelah konversi lahan, kemudian pendapatan dianalisis menggunakan uji beda nyata untuk mengetahui dampak konversi lahan terhadap pendapatan petani. Hubungan antara konversi lahan dengan pendapatan petani dianalisis menggunakan korelasi pearson dan analisis deskriptif untuk mengetahui jumlah konversi lahan yang terjadi di Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo. Hasil analisis menunjukkan jumlah konversi lahan yang dilakukan di Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo seluas 395.989 m2 . Hasil Uji t hitung ═ 3.146 > t tabel ═ 1.68023 (sig. 0,005 <α 0,05) yang menunjukkan bahwa konversi lahan berdampak negatif terhadap pendapatan petani dengan hasil dan hasil uji korelasi pearson dimana r hitung 0.230 < r tabel 0,4044 (Signifikan 0,248 > 0,05) menunjukkan bahwa hubungan antara konversi lahan dengan pendapatan petani lemah.
ANALISA DAMPAK BERDIRINYA PERKEBUNAN MANGGA PT. TRIGATRA RAJASA TERHADAP KONDISI SOSIAL DAN EKONOMIMASYARAKAT SEKITAR (Studi Kasus Di Desa Ketowan, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo)
Mohammad Hanafi;
Sulistyaningsih Sulistyaningsih;
Gema IA Yekti
AGRIBIOS Vol 16 No 01 (2018): JUNI
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak perubahan sosial dan ekonomi terhadap masyarakat di Desa Ketowan sebelum dan sesudah pendirian perkebunan mangga PT. Trigatra Rajasa dan untuk mengetahui pengaruh pendirian perkebunan mangga PT. Trigatra Rajasa menuju kondisi sosial dan ekonomi kepada masyarakat. Analisis statistik adalah analisis deskriptif dan analisis regresi linier berganda. Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin, kemudian diperoleh sampel sebanyak 37 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendirian perkebunan mangga PT. Trigatra Rajasa memiliki dampak positif terhadapkondisi sosial dan ekonomi masyarakat, yang meningkatkan variabel interaksi sosial, perubahan sosial, budaya, pendidikan keluarga, kesehatan keluarga, pendapatan keluarga, jumlah keluarga yang bekerja, kondisi perumahan dan fasilitas publik dengan indeks persentase 9%. Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi sosial dan ekonomi adalah pendapatan dan jumlah keluarga yang bekerja.
ANALISA PENDAPATAN SAYURAN PADA KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) KAMPUNG HIJAU DESA KLAMPOKAN
Ari Krisdiantoro;
Sasmita Sari
AGRIBIOS Vol 18 No 2 (2020): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36841/agribios.v18i2.892
Kawasan rumah pangan lestari merupakan suatu program dari pemerintah untuk mewujudkan ketahanan pangan sebagai pondasi pembangunan dari sektor-sektor lainnya. Sasaran program KRPL adalah warga yang mempunyai pekarangan terlantar (tidak dimanfaatkan) untuk dijadikan tempat tanam. Setiap anggota wajib mengembangkan pemanfaatan pekarangan dengan menanam tanaman sumber pangan (sayur, buah, umbi) ataupun memelihara ternak dan ikan. Tujuannya adalah menncukupi ketersediaan pangan dan gizi ditingkat rumah tangga. Hasil dari usaha pekarangan ini diutamakan untuk dikonsumsi oleh rumah tangga bersangkutan dan apabila berlebih dapat dibagikan/disumbangkan kepada anggota kelompok.Setiap pekarangan rumah anggota kelompok diharapkan dilengkapi dengan sarana pembuatan pupuk kompos dari sisa-sisa tanaman dan kotoran ternak dan sisa-sisa limbah dapur untuk digunakan sendiri. Pembangunan ketahanan pangan di indonesia ditunjukkan untuk menjamin ketersediaan dan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu bergizi dan seimbang pada tingkat rumah tangga, daerah, nasional, sepanjang waktu dan merata. Hal ini dapat di lakukan melalui pemanfaatan sumber daya dan budaya lokal, teknologi inovatif dan peluang pasar. Salah satu contohnya yaitu melalui penanam sayuran di pekarangan rumah, dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumsi setiap harinya. Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Kampung Hijau inilah peneliti akan menganalisa bagaimana pendapatan pada KRPL tersebut, apakah menguntungkan atau tidak dalam produksinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan pada Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Kampung Hijau Desa Klampokan Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo apakah menguntungkan atau tidak untuk diusahakan. Sampel dalam penelitian ini adalah anggota Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Kampung Hijau yang menanam sayuran yaitu berjumlah 15 orang. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan dan R/C Ratio.
ASPEK PERTANAHAN DALAM PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN (SAWAH)
Ahmad Fauzan
AGRIBIOS Vol 10 No 1 (2012): JUNI
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Conflict of interest faced by the Goverment with regard to agricultural land confersion is quite dilemmatic. On one side, the regional government has to accelerate economic growth through industry, service and property sector development. On the other side, attention must be given to protect the existence and sustainability of agricultural sector. If such dilemmatic condition is not immediately overcome by developing land policy, it is impossible for agricultural system to survive, as has been indicated by land conversion data in the last three decades. There has been no technology or institutional breakthrough that is able to compensale for agricultural production decrease due to the lost of agricultural lands, especially irrigated fields. Considering such problems, the government has stipulated some provisions in its policy to restrict and or to prevent conversin of fertile lands to non-agricultural uses, one of which is land policy using land allocation arrangements.
ANALISA KELAYAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA TERNAK SAPI POTONG JENIS PERANAKAN LIMOSIN
Abdur Rahim;
Martono Achmar
AGRIBIOS Vol 14 No 1 (2016): JUNI
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
The research objective was to determine the feasibility of beef cattle types of limousines in the village Mlandingan Wetan, determine the business development strategy cattle at the type of limousine in the village Mlandingan Wetan. The statistical analysis used is descriptive analysis, which is a method used to analyze data in ways that describe or depict the data that has been collected as without intending to make conclusions apply to the public. Sampling in this study using census method, which is taking a population to be sampled, the population of beef cattle breeder type of limousine as many as 34 farmers. The results showed that the eligibility for the beef cattle business is done in the village Mlandingan Wetan District of Bungatan not feasible to develop. Based on the analysis of B / C ratio obtained reaches 0:09 so that the cattle business is not feasible to develop. Factors causing the cattle business is not worth the price of cow fluctuations, the cost of purchasing feed and labor. Based on the SWOT matrix mapping, business development strategies of cattle in the village Mlandingan Wetan is diversification strategy because it is located in quadrant 2, This situation means that the cattle business in the village Mlandingan Wetan face many threats but still have the power so that the strategy used was to use force to take advantage of business opportunities in cattle. Suggestions of researchers are preferably beef cattle farmer in the village of Mlandingan Wetan increase production and quality of livestock, in order to keep prices and demand remain high and maintain a working relationship with the government of Situbondo. The Government should give the development, empowerment and institutional development group of farmers through extension workers in order to increase the income of farmers.
PERSEPSI PETANI TERHADAP KINERJA PENYULUH DI DESA KLAMPOKAN DALAM PENGEMBANGAN PADI ORGANIK
Darma Catur Saputri;
Sulistyaninsih Sulistyaninsih
AGRIBIOS Vol 17 No 1 (2019): JUNI
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36841/agribios.v17i1.883
Kompetensi Penyuluh pertanian perlu mendapat perhatian yang serius, karena peningkatan dan penurunannya akan berpengaruh langsung terhadap peningkatan dan penurunan kinerja penyuluh. Kompetensi yang tinggi akan sangat mendukung kinerja seseorang dalam melaksanakan tugas rutinnya. Tinggi rendahnya tingkat kompetensi akan berpengaruh langsung terhadap sasaran yang dicapai. Keberpihakan penyuluh kepada petani belum tampak. Seperti keterlibatan penyuluh sebagai tenaga (penyuluh) pendamping dalam penyaluran kredit Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP) belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penyuluh Pertanian dan Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertnian (THL-TBPP) dalam menyusun rencana pupuk bersubsidi, tidak di dukung data kebutuhan riil petani di lapangan. Penghitungan hanya berdasarkan prediksi penggunaan pupuk per hektar dikalikan total luas arel pertanian di tingkat kecamatan.Tujuan yang hendak dicapai peneliti untuk yaitu: untuk mengetahui persepsi petani terhadap kinerja penyuluh dalam pengembangan padi organik Kelompok Tani Tirto Dimulyo III Desa Klampokan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa persepsi petani terhadap kinerja penyuluh dalam pengembangan padi organik Kelompok Tani Tirto Dimulyo III Desa Klampokan termasuk dalam klasifikasi sedang. Faktor-faktor yang berhubungan nyata dengan persepsi petani terhadap kinerja penyuluh dalam pengembangan padi organik yang meliputi tingkat pendidikan, pengetahuan petani, dan interaksi sosial petani, umur dan pengalaman kerja berhubungan nyata dengan persepsi petani terhadap kinerja penyuluh dalam pengembangan padi organik..
PROYEKSI TINGKAT PRODUKSI PADI DAN KONSUMSI BERAS PADA TAHUN 2015 DI KABUPATEN SITUBONDO
Fery Eko Yuliarso;
Sulistyaningsih Sulistyaningsih
AGRIBIOS Vol 13 No 2 (2015): NOPEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Komoditi padi merupakan komoditi yang strategis, karena dibutuhkan setiap penduduk sebagai bahan sumber kalori utama. Selain dapat melihat peningkatan jumlah produksi komoditi padi, perlu juga dilakukan peninjauan terhadap perkembangan penduduk yang terus menerus bertambah. Semakin bertambahnya penduduk mengakibatkan bertambahnya juga permintaan akan beras sehingga membutuhkan peningkatan produksi komoditi padi. Untuk itu diperlukan suatu penelitian dan peramalan akan produksi padi dan kebutuhannya pada masa mendatang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkiraan jumlah penduduk dan produksi padi di Situbondo pada tahun 2015 serta untuk menentukan selisih produksi beras dengan kebutuhan akan konsumsi beras Penelitian ini dengan menggunakan data sekunder dari Dinas Pertanian dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Situbondo dianalisa menggunakan Double Exponential Smooting dan rumus geometri. Hasil analisa diketahui jumlah penduduk Situbondo tahun 2015 mencapai 668.801 jiwa dan produksi padi mencapai 2.579.276 kw. Hasil perimbangan menunjukkan produksi padi di Situbondo tahun 2015 memenuhi kebutuhan konsumsi beras penduduk.
RESPON TINGGI TIPPING DAN UMUR PANEN TERHADAP PRODUKSI BENIH TANAMAN BAYAM ( Amaranthus tricolor L )
Insan Wijaya;
Wiwit Widiarti;
Imam Bukhori
AGRIBIOS Vol 11 No 2 (2013): NOPEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Bayam merupakan salah satu sayuran daun terpenting di Asia Afrika. Budidaya bayam untuk tujuan produksi benih merupakan alternative lain yang dapat meningkatkan pendapatan. Salah satu budidaya agar panen serempak adalah tipping pucuk dan umur panen yang tepat. Tujuan untuk mengetahui tinggi tipping yang sesuai, serta untuk mengetahui umur panen yang paling tepat digunakan diantara keduanya untuk meningkatkan produksi benih tanaman bayam.Penelitian dilaksanakan di Desa Jenggawah Kecamatan Jenggawah Jember dengan ketinggian tempat kurang lebih 60 meter diatas permukaan laut, jenis tanah regosol. Pelaksanaan penelitian berlangsung mulai September sampai Oktober 2012. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial dengan 3 ulangan. Dengan perlakuan tinggi tipping yang terdiri dari 4 taraf, yaitu P0 = Tanpa Tipping, P1= Tipping pada batang utama setinggi 10 cm, P2 = Tipping pada batang utama setinggi 20 cm, P3 = Tipping pada batang utama setinggi 30 cm, Umur Panen U1 = Panen umur 50 hari setelah tanam, U2 = Panen umur 60 hari setelah tanam, U3 = Panen umur 70 hari setelah tanam, U4 = Panen umur 80 hari setelah tanam..Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1). Penggunaan Tipping 30 cm pada batang utama mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman, (2). Pengunaan umur panen 60 hst mampu meningkatkan peningkatkan produksi benih tanaman bayam, (3). Penggunaan tipping 30 cm pada batang utama dan umur panen 60 hari setelah tanam mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.
Pengaruh Metode Penanaman Hidroponik Dan Konvensional Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam Merah
Nurul Amalia Silviyanti;
Sasmita Sari
AGRIBIOS Vol 16 No 2 (2018): NOPEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Bayam merah merupakan salah satu tanaman budidaya yang banyak mengandung antosianin. Budidaya bayam merah selama ini mayoritas dilakukan di tanah, sedangkan dengan kemajuan teknologi saat ini ada berbagai macam budidaya tanaman yang dapat dilakukan walaupun tidak memiliki lahan tanah yang luas. Salah satu teknologi pertanian yang mulai ramai dilakukan adalah teknik tanam hidroponik. Teknik tanam ini memungkinkan petani untuk melakukan budidaya tanaman walaupun memiliki lahan sempit. Pada penelitian “ Pengaruh Metode Penanaman Hidroponik dan Konvensional terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam Merah” terlihat bahwa pertumbuhan bayam merah dengan metode hidroponik lebih baik dibandingkan pertumbuhan bayam merah menggunakan metode konvensional.
ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SEMANGKA (STUDI KASUS DI DESA JANGKAR, KECAMATAN JANGKAR, KABUPATEN SITUBONDO)
Edi Musleh;
Andina Mayangsari
AGRIBIOS Vol 17 No 2 (2019): NOVEMBER
Publisher : Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36841/agribios.v17i2.617
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan terhadap hasil produksi pada usahatani semangka Desa Jangkar Kecamatan Jangkar Kabupaten Situbondo dan untuk mengetahui tingkat efesiensi terhadap produksi pada usahatani semangka Desa Jangkar Kecamatan Jangkar Kabupaten Situbondo. Metode penelitian yang gunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yang diperkuat dengan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan survey dan Analisis datanya menggunakan R/C Ratio. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian yaitu rata-rata pendapatan usahatani semangka dalam satu musim tanam di Desa Jangkar Kecamatan Jangkar Kabupaten Situbondo sebesar Rp 9.089.470. Hasil tingkat efesiensi terhadap produksi pada usahatani semangka Desa Jangkar Kecamatan Jangkar Kabupaten Situbondoyaitu 2,080, lebih besar dari 1 (satu) maka usahatani semangka efisien