Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi merupakan buletin ilmiah online yang mempublikasikan naskah empirik dan non empirik. Naskah emprik meliputi hasil penelitian dan pengabdian masyarakat berbasis riset dalam bidang psikologi. Sedangkan naskah non empirik meliputi review teoritis dan pemikiran ilmiah dalam bidang psikologi. Naskah yang diterbitkan pada psikobuletin meliputi hasil karya di bidang Psikologi Pendidikan, Psikologi Perkembangan, Psikologi Industri dan Organisasi, Psikologi Sosial, Psikologi Klinis, Psikologi Islam dan Psikometri
Articles
119 Documents
Pemaafan Dan Psychological Well-Being Pada Remaja Korban Bullying
Niki Isti Fitriani;
Yuli Widiningsih
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 1, No 3 (2020): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24014/pib.v1i3.10336
Bullying adalah bentuk perilaku agresif yang dilakukan oleh individu atau kelompok yang lebih kuat terhadap individu atau kelompok yang lebih lemah, bertujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara berulang-ulang. Bullying di sekolah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu dampak negatif dari bullying yaitu korban mengalami kondisi psychological well-being yang rendah. Salah satu yang menjadi intervensi awal untuk psychological well-being yakni pemaafan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara pemaafan dengan psychological well-being pada korban bullying. Penelitian dilakukan di SMAN “X” Bangkinang, provinsi Riau. Subjek penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Subjek penelitian berjumlah 66 siswa. Alat ukur menggunakan skala psychological well-being (α = 0,949) dan skala pemaafan (α = 0,891). Teknik analisis data menggunakan analisis product moment pearson. Hasil analisis statistika menunjukkan nilai rxy = 0,796; ρ < 0,001 (ρ < 0,01). Hasil analisis data menjelaskan bahwa ada hubungan positif antara pemaafan dengan psychological well-being pada korban bullying. Semakin tinggi pemaafan maka semakin tinggi psychological well-being. Sebaliknya, semakin rendah pemaafan maka semakin rendah psychological well-being
Gaya Kepemimpinan Transformasional: Tingkatkan Work Engagement
Diva Angelia;
Dewi Puri Astiti
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 1, No 3 (2020): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24014/pib.v1i3.9940
Eksistensi dan pencapaian kinerja yang optimal dalam perusahaan atau organisasi tidak terlepas dari peran karyawan di dalamnya. Sumber daya manusia menjadi elemen yang utama sebab manusia yang mengendalikan elemen lainnya. Permasalahan yang sering dihadapi perusahaan atau organisasi ialah mempertahankan karyawan dengan prestasi dan etos kerja tinggi. Banyak faktor yang memengaruhi keterlibatan aktif karyawan dalam keberhasilan perusahaan atau organisasi, salah satunya ialah work engagement. Work engagement mendorong keterlibatan karyawan secara aktif bagi kemajuan perusahaan atau organisasi yang ditunjukkan melalui semangat bekerja tinggi dan rasa memiliki terhadap perusahaan atau organisasi. Pemimpin memiliki andil dalam membentuk work engagement karyawan. Kesuksesan pemimpin dalam mengarahkan karyawan dan perusahaan atau organisasi dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang diterapkan. Gaya kepemimpinan transformasional merupakan salah satu pendekatan kepemimpinan yang dapat digunakan untuk meningkatkan work engagement karyawan. Pemimpin transformasional menginspirasi dan memotivasi karyawan untuk memberikan upaya terbaik bagi perusahaan atau organisasi dengan menyampingkan kepentingnan pribadi dan secara sadar berusaha untuk mencapai keberhasilan perusahaan atau organisasi. Artikel ini akan membahas keterkaitan penerapan gaya kepemimpinan transformasional dalam meningkatkan work engagement pada karyawan secara teoritis.
Kepatuhan Masyarakat Terhadap Pemerintah Selama Pandemi: Studi Eksplorasi Dengan Pendekatan Psikologi Indigenous
Anggi Fithrian Fathimah;
Mirza Fadhilla Al-Islami;
Tiara Gustriani;
Harsa Afifatur Rahmi;
Indra Gunawan;
Ivan Muhammad Agung;
Desma Husni
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 2, No 1 (2021): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24014/pib.v2i1.11703
Kepatuhan merupakan perubahan sikap dan tingkah laku sebagai upaya memenuhi permintaan ataupun perintah dari orang lain. Kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan selama pandemi memiliki peran penting dalam pencegahan penularan Corona Virus Disease (Covid-19). Namun masih terdapat individu yang tidak mematuhi peraturan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan masyarakat terhadap aturan dan anjuran pemerintah selama covid-19 dan apa yang menjadi alasan individu menilai dirinya patuh. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 325 partisipan yang terdiri dari 74 laki-laki dan 251 perempuan. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari masyarakat Provinsi Riau dan masyarakat dari luar Provinsi Riau yang telah mengisi kuesioner pertanyaan terbuka secara online. Data dikumpulkan dan dianalisis menggunakan content analysis yang dikategorisasi melalui tahapan open coded, axial coded dan selective coded. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat bersikap patuh. Individu dalam penelitian ini menganggap dirinya patuh karena faktor kesadaran diri, manfaat, percaya kepada pemerintah dan persepsi ancaman.
Work Family Enrichment Dan Work Engagement: Studi Korelasional
Tommy Purmana Putra;
Jhon Herwanto
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 1, No 1 (2020): Psikobuletin : Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24014/pib.v1i1.8438
Work engagement merupakan modal utama yang harus dimiliki pegawai bagi efektifitas sebuah organisasi. Tingkat work engagement yang tinggi berdampak positif bagi peningkatan produktifitas organisasi. Faktor yang mempengaruhi work engagement diantaranya work family enrichment. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 103 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan alat ukur work family enrichment dari Carlson (2006) dan alat ukur work engagement dari Schaufeli, Salanova, Gonzales-Roma, & Bakker (2002). Berdasarkan hasil analisis korelasi pearson product moment diperoleh nilai korelasi (r) sebesar 0,360 signifikan pada p=0,000 yang artinya terdapat hubungan yang positif yang signifikan antara work family enrichment dengan work engagement.
Pola Asuh Authoritative dengan Perilaku Asertif Remaja Keturunan Minang di SMA Negeri 11 Pekanbaru
Rahmatia Budi Setyaningrum;
Alma Yulianti;
Yulita Kurniawati Asra
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 1, No 2 (2020): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24014/pib.v1i2.9121
Perilaku asertif adalah perilaku yang menunjukkan kemampuan mengungkapkan perasaan dan pikiran secara jujur dan nyaman, dan kemampuan untuk menolak hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan. Perilaku asertif penting untuk dimiliki setiap remaja untuk menghindari mereka dari pengaruh negatif pergaulan bebas. Remaja yang asertif dapat dibentuk melalui pola asuh yang tepat, yakni pola asuh authoritative, dimana orang tua memberikan kebebasan bagi remaja untuk mengungkapkan apa yang ia inginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pola asuh authoritative dengan perilaku asertif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner terhadap 87 siswa. Penentuan sampel menggunakan teknik incidental sampling. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson melalui program SPSS versi 21.0 for windows, diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,587 dengan sig. (2-tailed) = 0,000; p<0,05, artinya hipotesis diterima yaitu ada hubungan antara pola asuh authoritative dengan perilaku asertif remaja keturunan Minang di SMA Negeri 11 Pekanbaru. Temuan dari penelitian ini adalah pola asuh orang tua yang authoritative berperan penting dalam membentuk perilaku asertif pada remaja.
Model School Well-Being Sebagai Tatanan Sekolah Sejahtera Bagi Siswa
Ni Made Sukma Anggreni;
Aria Saloka Immanuel
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 1, No 3 (2020): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24014/pib.v1i3.9848
Sekolah merupakan elemen penting dalam proses perkembangan individu karena berfungsi pemilihan karir di masa mendatang dan merupakan sarana pembelajaran mengenai pengetahuan tentang peran sosial dan batasan norma. Implementasi sekolah yang baik bagi siswa masih perlu dievaluasi. Hal ini berdasarkan adanya ketidaksejahteraan yang dialami oleh remaja, yang berkaitan dengan adanya kasus kekerasan yang terjadi di sekolah. Menindaklanjuti berbagai fenomena tersebut maka sekolah perlu menciptakan atmosfir yang positif bagi perkembangan siswa. Tujuan artikel ini adalah mengkaji model kesejahteraan psikologis dengan konsep school well-being. School well-being merupakan penilaian subjektif individu terhadap sekolahnya dalam memuaskan kebutuhan individu yang terdiri dari empat aspek yaitu having (kondisi sekolah), loving (hubungan sosial), being (pemenuhan diri), dan health (kesehatan). Faktor-faktor yang mempengaruhi school well-being yaitu hubungan sosial, kontrol dan optimisme, teman dan waktu luang, volunteering, peran sosial, karakteristik kepribadan dan tujuan serta aspirasi. School well-being memberikan peranan untuk mengembangkan sikap positif selama proses belajar, dan dapat meningkatkan prestasi akademik serta menekankan pada pentingnya kesehatan mental siswa.
Word Of Mouth: Dahulu, Kini Dan Nanti
Yahya Thariq Albab Basusena;
Dewi Puri Astiti
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 1, No 3 (2020): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24014/pib.v1i3.9855
Word of mouth salah satu bentuk media pemasaran yang telah ada sedari dulu menunjukkan eksistensinya di tengah gempuran berbagai bentuk media pemasaran masa kini. Artikel ini berusaha menjelaskan bagaimana eksistensi word of mouth di masa kini dan bagaimana word of mouth dapat mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan proses pembelian dalam kehidupan sehari-hari melalui kajian literatur. Dinamika yang terjadi antara word of mouth dan perilaku keputusan pembelian konsumen dapat terkait dengan teori keputusan pembelian. Dalah teori keputusan pembelian word of mouth dapat menjadi sumber informasi bagi konsumen yang dapat bersifat lebih personal dan kredibel. Berbagai penelitian telah membuktikan bagaimana word of mouth masih tetap dipertimbangkan dan menjadi salah satu pemeran kunci dalam mempengaruhi perilaku konsumsi konsumen. Hasil dari kajian literatur menemukan keberadaan word of mouth di kalangan pemasar dan konsumen khususnya terhadap perilaku konsumen dalam membeli suatu produk atau merek masih eksis hingga saat ini
Gambaran Pengembangan Ide Bunuh Diri Menuju Upaya Bunuh Diri
Ni Wayan Putri Cempaka Karisma;
I Gusti Ayu Diah Fridari
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 2, No 1 (2021): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24014/pib.v2i1.9904
Bunuh diri menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa sebagian besar individu yang memiliki ide bunuh diri tidak melakukan upaya bunuh diri, namun lebih banyak individu yang memiliki ide dibandingkan individu yang melakukan tindakan bunuh diri. Namun secara logis, tindakan bunuh diri diawali oleh ide bunuh diri. Peneliti melakukan telaah literatur terkait pengembangan ide bunuh diri menuju sebuah bentuk upaya bunuh diri pada individu. Ide bunuh diri merupakan pemikiran mengenai perencanaan, perilaku dan hasil tentang bunuh diri, kematian, serta perilaku yang merugikan diri sendiri. Faktor psikologis menjadi faktor dominan penyebab munculnya ide bunuh diri. Hasil dari kajian telaah literatur yang dilakukan menunjukkan bahwa ide bunuh diri berkembang menuju upaya bunuh diri akibat dari berbagai peristiwa dan pengalaman kehidupan individu
Dinamika Relasi Orang Tua Dan Remaja Sebagai Upaya Prediksi Outcomes Pembentukan Karakter
yuliana intan lestari
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 2, No 2 (2021): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24014/pib.v2i2.11373
Kompleksitas perubahan dan permasalahan yang dihadapi oleh remaja berdampak besar bagi pembentukan karakter mereka sebagai outcomes diri yang mampu membantu menjalankan tugas-tugas perkembangan. Sebagai upaya dalam memprediksi karakter remaja dewasa ini diperlukan relasi orangtua dan remaja yang baik dalam segala hal. Mendidik remaja merupakan bagian terpenting dari orangtua agar dapat membentuk mereka sesuai harapan. Tidaklah mudah dalam mendidik anak, hal ini berkaitan dengan bagaimana peran aktif orangtua dalam memberikan pola atau gaya pengasuhan dalam mendidik. Pola asuh yang diterapkan sangat berpengaruh dalam memprediksi outcomes pembentukan karakter remaja. Karakteristik orang tua, tugas perkembangan keluarga, pola asuh yang dijalani, kompleksitas dinamika perubahan yang terjadi pada remaja, konflik yang terjadi antara remaja dengan orangtua dan konflik remaja dengan teman sebaya, serta tantangan orangtua dalam membimbing remaja dalam bidang akademik dan pendidikan seksualitas adalah faktor-faktor yang ikut memberikan kontribusi dalam pembentukan karakter sebagai outcomes dari remaja
Uji Validitas Pada Tes Proyeksi Gambar Berstimulus: The Doodle Test
Fadillah Fadillah;
Medianta Tarigan
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 2, No 2 (2021): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.24014/pib.v2i2.10328
Penggunaan alat ukur psikologis berbasis gambar menjadi salah satu tantangan di bidang psikologi karena masih terbatasnya penelitian akademis terkait validitas alat tersebut. Namun dalam kenyataannya, tes gambar proyektif dianggap sangat bermanfaat dalam mengungkap profil kepribadian individu. The Doodle Test merupakan alat ukur psikologi yang juga termasuk dalam tes gambar proyektif. Kebaruan dan kemudahan administrasinya membuat alat ini menarik bagi para praktisi untuk menggunakannya di lapangan. Hingga saat ini, masih sedikit penelitian terkait pengujian psikometrik The Doodle Test. Penelitian kali ini bertujuan untuk melakukan uji validitas konkuren terhadap The Doodle Test dengan melihat korelasinya dengan alat tes serupa yang sudah ada yaitu The Wartegg Zeichen Test. Sebanyak 103 hasil interpretasi kuantitatif The Doodle Test dan The Wartegg Zeichen Test dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Hasil analisis menunjukkan bahwa The Doodle Test memiliki korelasi yang signifikan dengan The Wartegg Zeichen Test sehingga dapat dikatakan valid dalam mengukur aspek-aspek kepribadian sebagaimana yang diukur oleh The Wartegg Test