cover
Contact Name
Hadi Nugroho, SKM.,M.Epid
Contact Email
journal.imcbintaro@gmail.com
Phone
+628980385758
Journal Mail Official
journal.imcbintaro@gmail.com
Editorial Address
Komplek RS. IMC Bintaro Jaya Sektor 9, Jalan Raya Jombang No.56, Ciputat - Kota Tangerang Selatan, Banten 12453
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro
ISSN : 24606960     EISSN : 27752410     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro merupakan jurnal ilmiah yang menyajikan artikel tentang pengetahuan dan informasi riset dan pengembangan terkini yang berhubungan dengan kesehatan, keperawatan, kebidanan, perumahsakitan, dan farmasi. Jurnal ini merupakan sarana publikasi dan ajang berbagi karya riset dan pengembangan dari civitas akademika STIKes IMC Bintaro dan pihak-pihak lain di bidang pelayanan kesehatan. Pemuatan artikel di jurnal ini dialamatkan ke kantor editor. Informasi lengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia di dalam setiap terbitan. Artikel yang masuk akan melalui proses seleksi mitra bestari dan atau editor. Jurnal ini terbit secara berkala sebanyak dua kali dalam setahun.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro" : 10 Documents clear
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STATUS GIZI SEIMBANG DENGAN PERTUMBUHAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU KAMPUNG CILALUNG KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2024 Adelia Yasinta, Alvira; Oom Komalasari; Suheti; komalasari, oom
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/tr4vtc19

Abstract

Pendahuluan: Masalah gizi terjadi pada setiap siklus kehidupan, mulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak-anak, dewasa dan usia lanjut. Tiga tahun pertama dalam kehidupan merupakan masa kritis, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Gangguan gizi yang terjadi pada periode ini bersifat permanen, tidak dapat dipulihkan meskipun kebutuhan gizi pada periode berikutnya terpenuhi. Tujuan Penelitian: Untuk memberikan informasi kepada seluruh orang tua dan masyarakat umum tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi pada anak usia 1-3 tahun di posyandu kampung cilalung. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, desain yang digunakan yaitu jenis analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan yaitu orang tua dengan anak usia 1-3 tahun di posyandu kampung cilalung. Instrument yang digunakan yaitu lembar kuesioner dan lembar inform consend yang diberikan kepada orang tua. Analisis dengan Chi-Square Test (fisher exact test). Hasil Penelitian: Hasil Analisa bivariat pada Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Terhadap Pertumbuhan Anak dengan menggunakan chi-square menunjukan nilai P Value = 0.002 atau ( P < 0,05) hal ini menunjukan artinya terdapat pengaruh yang signifikan dan diperoleh nilai P Value sebesar 6.268 dan nilai OR sebesar 0.458 dengan nilai kemaknaan (CI:95%) (0.337 – 0.623) yang diartikan nilai P value (> 0,05) dan hipotesis Ho diterima Kesimpulan: ada hubungan dan tidak ada hubungan pada penelitian ini dapat dilihat dari hasil bivariat. Saran: agar penelitian ini dapat menjadi bahan pembelajaran untuk seluruh pembaca khususnya bagi orang tua dan tenaga Kesehatan, supaya dapat memberikan asupan gizi seimbang pada anak balita supaya pertumbuhan tidak terganggu.  
GAMBARAN KEJADIAN DENGUE HEMORRHAGIC FEVER (DHF) PADA ANAK DI RS PERMATA DALIMA KECAMATAN SERPONG KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2023 Winarti, Novi; Haryati Lubis, Vebry; Nugroho, Hadi
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/7dk1ya91

Abstract

Pendahuluan: Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit akibat infeksi virus dengue yang mana menyebutkan bahwa demam berdarah termasuk ke dalam 10 besar penyakit demam akut yang paling umum membutuhkan rawat inap di seluruh rumah sakit di Indonesia. Tujuan Penelitian : untuk menganalisis Gambaran Kejadian Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) Pada Anak Di RS Permata Dalima Kecamatan Serpong Kota Tengerang Selatan Tahun 2023. Desain penelitian: penelitian deskriptif dengan desain penelitian case series, sempel penelitian ini pasien Anak Di RS Permata Dalima Kecamatan Serpong Kota Tengerang Selatan, teknik non probabalitiy sampling dan didapatkan 78 orang anak. Hasil Penelitian : Hasil penelitian gambaran DHF pada anak yg di rawat di RS Permata Dalima Kecamatan Serpong Kota Tangerang Selatan terbanyak nilai trombosit awal < 150.000 (Rendah) frekuensi (n) 56 persentase (%) 71,8, nilai trombosit akhir 150.000- 450.000 (Normal) Frekuensi (n) 57 Persentase (%) 73,1%, terbanyak lama di rawat 4-10 Hari Feuensi 57 persentasi 73,1%, menggunakann BPJS sebanyak 57 persentasi 73,1% Peribadi sebanyak 21 pwrsentasi 26,9%, umur/usia anak 11-15 tahun 18 sebanyak 23,1% dan jenis kelamin anak laki-laki sebanyak 40 orang 51,3%
GAMBARAN TINGKAT STRES PADA PASIEN DENGAN SINDROM DISPEPSIA DI IGD RSUD PAKUHAJI KABUPATEN TANGERANG Sartika; Suzanna; Sinabutar, Nerli Adria
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/zvrs5x66

Abstract

Latar belakang: Dispepsia adalah kumpulan gejala yang berhubungan dengan gangguan saluran pencernaan atas dan sering dikaitkan dengan tingkat stres. Di RSUD Pakuhaji, jumlah pasien dengan sindrom dispepsia menunjukkan peningkatan, Tujuan Penelitia: menggambarkan tingkat stres pada pasien dengan sindrom dispepsia di IGD RSUD Pakuhaji Kabupaten Tangerang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif  yang dilakukan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Pakuhaji pada bulan Juni- Juli 2024. Sebanyak 96 responden yang didiagnosis dengan sindrom dispepsia menjadi subjek penelitian ini. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mengukur tingkat stres dan keparahan sindrom dispepsia. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami stres ringan (52,1%), stres sedang (41,7%) dan berat (6,3%). Sebagian besar responden juga mengalami sindrom dispepsia dengan tingkat keparahan sedang (47,9%) dan ringan (43,8%). Kesimpulan dan Saran: Terdapat hubungan antara tingkat stres dengan keparahan sindrom dispepsia pada pasien di IGD RSUD Pakuhaji. Diharapkan pihak rumah sakit dapat memberikan edukasih pengelolaan tingkat sres menggunakan flyer maupun agar dapat mengurangi kejadian sindromdispepsia..
GAMBARAN KARAKTERISTIK INKONTINENSIA URINE PADA LANSIA DI PANTI WERDHA BINA BHAKTI SERPONG TAHUN 2024 Nabila Fairuz Nuranthis; Sugiyono; royani
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/v152hr36

Abstract

Latar belakang : munculnya masalah Kesehatan pada lansia merupakan hal yang wajar karena seiring bertambahnya usia, maka semakin melemahnya fungsi tubuh, salah satunya adalah melemahnya fungsi otot panggul yang dapat diketahui bahwa hal tersebut bisa menyebabkan masalah kesehatan yaitu masalah inkontinensia urin. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk melihat gambaran karakteristik inkontinensia urin pada lansia. Metode penelitian : ini adalah deskriptif analitik dengan metode wawancara dengan menggunakan total sampling, dengan sampel 80 responden. Hasil penelitian : menunjukan bahwa usia responden terbanyak yaitu pada usia 75-90 tahun sebanyak 47 lansia (57,5%), jenis kelamin responden terbanyak yaitu pada perempuan sebanyak 66 lansia (82,5%), hasil tingkatan inkontinensia urin pada lansia yang mengalami inkontinensia urin terbanyak yaitu inkontinensia berat 58 lansia (72,5%), pada tingkatan inkontinensia urin berdasarkan usia yang mengalami inkontinensia terbanyak pada tingkat inkontinensia berat berada pada usia 75-90 yaitu sebanyak 38 lansia (82,6%), jenis kelamin yang mengalami inkontinensia berat yaitu pada perempuan sebanyak 52 lansia (78,8%), pertanyaan 1 memiliki opsi jawaban terbanyak berada pada sepanjang waktu yaitu sekitar 48 lansia (60,0%), untuk pertanyaan 2 opsi terbanyak berada pada opsi jawaban dalam jumlah besar yaitu 54 lansia (67,5%), dan untuk pertanyaan ke 3 opsi jawaban terbanyak yaitu pada skor 10 sebanyak 25 lansia (31,3%). Simpulan : sebagian besar lansia di panti mengalami inkontinensia urin berat berusia 75-90 tahun (57,5%), dan berjenis kelamin perempuan (82,5%). Saran : disarankan bagi penelitian selanjutnya agar menambahkan karakteristik responden berdasarkan faktor-fakor penyebab tidak hanya usia dan jenis kelamin saja.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PRA LANSIA DI POLIKLINIK RSU BUNDA MARGONDA TAHUN 2024 Dewi Lestari; Sitanggang, Tantri Wenny; Dewa Ayu Sri Saraswati; Sitanggang, TantriWenny
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/hhswtk72

Abstract

Latar belakang: Hipertensi disebut juga sebagai “pembunuh diam–diam” karena orang dengan hipertensi sering tidak menampakkan gejala. Penyakit hipertensi ditandai dengan pembacaan tekanan darah yang melebihi nilai lebih dari 140 mmHg (sistolik) dan 90 mmHg (diastolik). Faktor penyebab hipertensi dalam penelitian ini diantaranya adalah kualitas tidur, obesitas dan stress. Tujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada pra lansia. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain cross-sectional. Populasi Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional Dengan Populasi dalam penelitian ini yaitu pasien kunjungan poliklinik penyakit dalam tahun 2023 sebanyak 1771 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 94 responden. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakaan uji Chi square.  Hasil Penelitian: hubungan kualitas tidur nilai P value = 0,004, obesitas nilai P value = 0,001 dan Tingkat stress nilai P value = 0,000. Hasil tersebut diketahui p value < α (0,05 Kesimpulan: Terdapat hubungan yang siginifikan antara kualitas tidur, obesitas dan stress dengan dengan kejadian hipertensi pada pra lansia.
HUBUNGAN POLA ASUH PADA IBU PROFESI BURUH HARIAN (ART) DENGAN PERILAKU PROSOSIAL ANAK PRASEKOLAH DI KELURAHAN CIRENDEU KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2024 Pintan; Pasaribu, Sodang Deri Maulina; Riswahyuni; Pasaribu, Sondang Deri Maulina
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/e5tn0e89

Abstract

Latar belakang : Perilaku prososial anak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya yaitu pola asuh orang tua dan peran keluarga sebagai model dan sumber patokan dari perilaku prososial. Pola asuh orang tua memegang peran penting dalam aspek perkembangan anak termasuk perilaku prososial,karena lingkungan pertama dan pendidik pertama anak adalah keluarga atau seorang ibu. Tujuan Penelitian : Untuk menganalisis adanya Hubungan Pola asuh Ibu Profesi Buruh Harian (Art) Dengan Perilaku prososial Anak Prasekolah Di RT.003/RW.03 Kelurahan Cirendeu Tangerang Selatan Tahun 2024. Desain penelitian : yang digunakan adalah kuantitatif dengan rancangan Cross sectional. Sampel : Penelitian ini sebanyak 60 responden dengan jenis sampling probability dengan teknik pengambilan sampel secara simpel random sampling. Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil uji alternatif Chi-Square yakni dengan uji Fisher’s Exact di dapatkan hasil p value = 0,002 (p<0,05) maka hipotesis dalam penelitian ini Ha diterima dan H0 ditolak,dan didapatkan OR(CI:95%) 4.971 (1.387-17.816). Kesimpulan : Adanya hubungan pola asuh ibu profesi buruh harian (Art) dengan perilaku prososial anak prasekolah di RT.003/RW.03 Kelurahan Cirendeu.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI BEDAH MAYOR DI UNIT OK RSU BHAKTI ASIH TAHUN 2024 Sadhat, Puteri; Ernawilis; Susilawati
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/3hzqkb72

Abstract

Pendahuluan Operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh dan pada umumnya dilakukan dengan membuat sayatan pada bagian tubuh yang akan ditangani, lalu dilakukan tindakan perbaikan dan diakhiri dengan penutupan dan penjahitan luka. Tujuan Penelitian : Diketahuinya Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Bedah Mayor di Unit OK RSU Bhakti Asih Tahun 2023. Metode Penelitian mengunakan cara atau teknik Qouta Sampling. Teknik analisa menggunakan uji Chi-square yaitu uji statistik yang di gunakan untuk menguji signifikasi dua variabel. Hasil Penelitian ini menunjukkan dukungan keluarga tinggi 16 (26,3%), dukungan keluarga sedang 36 (59,0%) dan dukungan keluarga rendah 9 (14,7%). Hasil analisis bivariat juga menunjukan bahwa tingkat kecemasan dengan kategori normal atau tidak cemas 6 (9,8%), kecemasan ringan 37 (60,7%), kecemasan sedang 13 (21,3%) dan kecemasan berat sebanyak 5 (8,2%) dengan ini dapat disimpulkan ada hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada responden dengan nilai yang signifikan p-value yaitu (P=0.000<0.05). Recommendation: It is hoped that the results of the research will add information to the hospital so that it can improve nursing care and provide education regarding the importance of anxiety levels for patients before carrying out surgery given to patients and their families and can develop or test it as a nursing intervention that increases the <0.05). Saran: Hasil penelitian diharapkan dapat menambah informasi bagi pihak rumah sakit sehingga dapat meningkatkan asuhan keperawatan serta memberikan edukasi mengenai pentingnya tingkat kecemasan terhadap pasien sebelum melakukan operasi yang diberikan kepada pasien dan keluarganya serta dapat mengembangkan atau mengujicobakan sebagai intervensi keperawatan dan yang meningkatkan kemampuan pasien serta menggali berbagai faktor lainnya yang mempengaruhi tingkat kecemasan
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JURANGMANGU TIMUR TANGERANG SELATAN TAHUN 2022 Nurul Janah, Ira; Lestari, Puji; Anggraini, Dewi
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/6yjrse56

Abstract

Pendahuluan Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan secara berkala untuk memantau kondisi ibu dan janin, setelah itu dilakukan pemeriksaan untuk memperbaiki kelainan yang ditemukan. Kebijakan dari pemerintah mengenai jadwal pemeriksaan sebaiknya dilakukan minimal 6 kali selama kehamilan, yang terbagi dalam trimester. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan ANC pada ibu hamil trimester III di kelurahan Jurangmanggu Timur Kecamatan Pondok Aren. Desain penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan 54 responden yang diambil menggunakan teknik non probability sampling yang diambil secara purposive sampling. Hasil Penelitian : sebagian besar responden berumur yang tidak beresiko (64,8%), berpendidikan rendah (63,0%), bekerja (83,3%), berpengetahuan kurang (63,0%), memiliki keluarga tidak mendukung ANC (66,7%), dan tidak sesuai melakukan ANC (72,2%). Kesimpulan: Faktor yang berhubungan yaitu tingkat pendidikan (p=0,000) OR 29, pengetahuan (p=0,000), OR 29, dukungan  keluarga (p=0,000) OR 22, dan yang tidak berhubungan yaitu umur (p=0,75) OR 0,7, pekerjaan (p=0,096) OR 0,3. Saran : Diharapkan kepada responden terkait pengetahuan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan ANC agar masyarakat tau pentingnya melakukan  pemeriksaan kehamilan atau ANC. 
GAMBARAN PEMBERIAN EDUKASI PERAWAT DALAM DISCHARGE PLANNING DAN KEPATUHAN KONTROL PASIEN DIABETES MELITUS PASCA RAWAT DI RS GRHA KEDOYA JAKARTA BARAT TAHUN 2023 Mawar Jingga; Hutasoit, Mey Lis Ceriyah; Mira Suminar; Hutasoit, Mey Lys Ceryah
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/1z2nd436

Abstract

Latar Belakang: Diabetes Melitus adalah penyakit metabolik kronis yang terjadi akibat gangguan produksi insulin oleh pankreas. Penyakit ini memerlukan pengelolaan yang baik, termasuk edukasi kesehatan dari perawat dalam discharge planning untuk meningkatkan kepatuhan pasien terhadap kontrol pasca rawat. Edukasi yang diberikan diharapkan dapat membantu pasien dalam perawatan mandiri dan mencegah komplikasi. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh pemberian edukasi perawat dalam discharge planning terhadap kepatuhan kontrol pasca rawat pasien Diabetes Melitus di RS Grha Kedoya Jakarta Barat tahun 2023. Metodelogi penelitian: Penelitian ini menggunakan metode Quota Sampling dengan teknik analisis Chi-square untuk melihat hubungan antara edukasi perawat dalam discharge planning dan kepatuhan kontrol pasca rawat pasien Diabetes Melitus. Hasil penelitian: Mayoritas responden berusia 46–55 tahun (42,3%) dan laki-laki (57,6%). Sebelum edukasi, 71,2% memiliki pemahaman kurang optimal, dan kepatuhan kontrol pasca rawat hanya 57,6%. Setelah edukasi, pemahaman meningkat menjadi 84,7%, dan kepatuhan menjadi 76,3%. Hasil uji Chi-square menunjukkan adanya hubungan signifikan antara edukasi perawat dalam discharge planning dengan peningkatan kepatuhan kontrol pasca rawat. Kesimpulan dan saran: Edukasi dalam discharge planning berperan dalam meningkatkan kepatuhan pasien terhadap kontrol kesehatan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi perawat dalam meningkatkan keterampilan edukasi guna mendorong pasien untuk melakukan kontrol kesehatan secara rutin.
HUBUNGAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN TERJADINYAKARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH KELAS 3 DI SDITAL-IKHWANIYAH PONDOK AREN TANGERANG SELATAN TAHUN 2024 Aisya Putri Magrifa; Heni Purwanti; Beata Rivani; Purwanti, Heni
Jurnal Kesehatan STIKes IMC Bintaro Vol 8 No 1 (2025): Jurnal Kesehatan Stikes IMC Bintaro
Publisher : STIKes IMC Bintaro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63448/byk1hj63

Abstract

Latar Belakang: Karies gigi dapat mengganggu aktivitas anak, menyebabkan rasa tidaknyaman, nyeri, infeksi, gangguan makan, dan gangguan tidur. Kondisi ini dapat berujung padaperawatan inap jika tidak ditangani, serta berdampak pada kehadiran dan proses pembelajaran disekolah.. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antarakebiasaan menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia sekolah di SDITAl-Ikhwaniyah. Metodelogi Penelitian: Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengandesain cross-sectional, melibatkan 76 responden melalui teknik total sampling. Hasil Penelitian:Penelitian menunjukkan bahwa 50% responden dengan kebiasaan menggosok gigi burukmengalami karies gigi, sementara 7,9% tidak mengalami karies. Uji chi-square menunjukkannilai p = 0,001 (p < 0,05), yang berarti terdapat hubungan signifikan antara kebiasaanmenggosok gigi dengan karies gigi. Anak dengan kebiasaan buruk memiliki risiko 5,58 kalilebih besar terkena karies. Simpulan Terdapat hubungan signifikan antara kebiasaan menggosokgigi dengan kejadian karies gigi pada anak usia sekolah. Kebiasaan menggosok gigi yang burukmeningkatkan risiko karies gigi, yang dapat berdampak pada kesehatan dan aktivitas anak.Saran: anak anak perlu rutin menggosok gigi dua kali dalam sehari dengan tehnik yang benar.Orangtua dan guru harus mengawasi serta memberikan edukasi tentang kesehatan gigi. Sertapemeriksaan gigi setiap enam bulan sekali dianjurkan untuk pencegahan karies.

Page 1 of 1 | Total Record : 10