cover
Contact Name
Arham Rusli
Contact Email
a_rusli06@yahoo.com
Phone
+624102312704
Journal Mail Official
agrokompleksjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Poros Makassar-Parepare Km. 83 Mandalle, Kab. Pangkajene dan Kepulauan, Prop. Sulawesi Selatan, 90652
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Agrokompleks
ISSN : 1412811X     EISSN : 27752321     DOI : http://doi.org/10.51978/
Core Subject : Agriculture,
Agrokompleks merupakan jurnal ilmiah kedua yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan. Ruang lingkup artikel yang dimuat pada jurnal ini meliputi bidang pertanian secara umum meliputi; teknologi pertanian, teknologi perikanan, teknologi peternakan, dan agribisnis. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun yaitu setiap bulan Januari dan Juli
Articles 167 Documents
Agroteknologi dan Etika Pertanian dalam Implementasi Tata Kelola Sains di Pondok Pesantren Farah Pramudita; Irawan Irawan; Tedi Priatna
Agrokompleks Vol 23 No 1 (2023): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v23i1.500

Abstract

Artikel ini bertujuan mendeskripsikan implementasi tata kelola sains agroteknologi di Pondok Pesantren Al Ittifaq Bandung, Jawa Barat. Pengembangan pertanian di Al Ittifaq tidak terlepas dari teknologi yang mendukungnya sehingga berpengaruh pada hasil pertanian. Fokus masalah penelitian ini pada dua hal yaitu agroteknologi dan etika pertanian, serta tata kelola sains di Al Ittifaq. Dua masalah tersebut dianalisis menggunakan metode kualitatif studi kasus dan kajian filsafat etika pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa agroteknologi yang diterapkan menggunakan smart greenhouse berbasis Internet of Things (IoT), dan penggunaan komposter dengan bahan dasar mikroorganisme fermentasi alami untuk pupuk organik. Dari segi implementasi tata kelola sains di Pondok Pesantren Al Ittifaq termasuk manajemen lembaga pendidikan modern karena mengadaptasi ilmu dan teknologi untuk mencapai tujuan. Kesimpulannya, agroteknologi di Ponpes Al Ittifaq sesuai dengan kaidah filsafat etika pertanian, dan tata kelola sainsnya merepresentasikan aplikasi sistem adaptif terhadap teknologi.
Analisis nilai tambah agroindustri ikan layang (Decapterus ruselli) pindang di Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba Aulia Magfhira Ichwan
Agrokompleks Vol 23 No 1 (2023): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v23i1.501

Abstract

Kabupaten Bulukumba sebagai daerah bahari/maritim dengan produksi perikanan tangkap terbesar di Sulawesi Selatan dengan total produksi Tahun 2022 sebesar 15.499,2 Ton. Salah satu agroindustri perikanan yang dikembangkan adalah usaha pemindangan ikan. Pemindangan ikan merupakan upaya pengawetan sekaligus pengolahan ikan yang menggunakan teknik penggaraman dan pemanasan dalam suasana bergaram selama waktu tertentu dalam suatu wadah. Dengan proses pemindangan menunjukkan adanya perlakuan yang diberikan pada komoditas ikan layang baik dari segi bentuk ataupun rasa untuk memberikan nilai tambah pada produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai tambah yang diperoleh setelah adanya proses pengolahan ikan pindang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2022 pada usaha POKLAHSAR (Kelompok Pengolah dan Pemasar) ikan pindang Desa Pataro, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba menggunakan metode deskriptif kuantitatif untuk mengukur keseluruhan komponen nilai tambah yang dapat menjawab tujuan penelitian. Interview adalah salah satu metode yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden menggunakan bantuan kuisioner ditambah dengan observasi langsung yang dapat melengkapi data yang berkaitan dengan penelitian ini. Data dianalisis menggunakan analisis nilai tambah metode Hayami. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai tambah yang diperoleh pada usaha ikan pindang sebesar Rp14.356,00 per kg bahan baku, dengan rasio nilai tambah adalah 39,14 %, artinya dari nilai output Rp36.680,00 per kg terdapat 39,14% nilai tambah dari output.
Ketidaksesuaian Cara Produksi Pangan yang Baik di Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT) (Studi Kasus IRT di Kota Meulaboh) Hasanuddin Husin; Novriaman Pakpahan; Ria Erfika Pertiwi; Roza Rahma Aulia; Nurul Hidayanti
Agrokompleks Vol 23 No 1 (2023): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v23i1.504

Abstract

Sebagian besar produk pangan yang beredar di Indonesia diproduksi dari industri mikro atau industri rumah tangga sehingga cara produksi pangan industri rumah tangga berperan besar terhadap mutu pangan olahan yang beredar di masyarakat. Penelitian ini dimaksudkan untuk menilai penerapan cara produksi pangan yang baik industri rumah tangga (CPPB-IRT) di Kota Meulaboh. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian dilakukan di empat industri rumah tangga pangan yang telah memiliki nomor PIRT (IRTP A, B, C, dan D). Penilaian terhadap empat IRTP ditemukan bahwa IRTP A telah sesuai CPPB-IRT, sedangkan IRTP B, IRTP C, dan IRTP D belum sesuai CPPB-IRT. Bentuk penyimpangan yang ditemukan pada IRTP meliputi tidak ada penanggungjawab higiene karyawan dan karyawan belum menggunakan pakaian kerja yang lengkap (penutup kepala, masker, sarung tangan), tata letak peralatan tidak sesuai urutan produksi, dan sarana pembersihan tidak terawat. Adapun rekomendasi yang dapat diusulkan yaitu IRTP perlu pelatihan tentang manajemen mutu, IRTP perlu meningkatkan kesadaran pekerja ataupun mempekerjakan karyawan yang memiliki komitmen terhadap keamanan pangan dan pengawas pangan perlu memberikan pembinaan dan tindakan terhadap IRTP yang tidak memiliki komitmen terhadap penerapan CPPB-IRT.
Fortifikasi jintan hitam pada minuman sarabba instan Asrin Asrin; Sri Udayana Tartar; Ilham Ahmad; Muhammad Fitri
Agrokompleks Vol 23 No 1 (2023): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v23i1.512

Abstract

Minuman sarabba merupakan salah satu minuman khas daerah Sulawesi Selatan. Minuman ini sangat baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan pelegah tenggorokan. Untuk meningkatkan manfaat minuman sarabba bagi kesehatan maka perlu dilakukan penambahan bahan alami dalam proses pembuatannya. Salah satu bahan alami yang banyak digunakan sebagai bahan baku atau bahan tambahan pada minuman kesehatan adalah jintan hitam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu perlakuan jintan hitam dan jehe pada minuman sarabba instan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan 2 Faktor pertama yaitu Penambahan jintan hitam (A) terdiri dari 3 taraf A1= 2 persen A2 = 15 persen dan A3 = 1 persen. Faktor kedua yaitu penambahan jahe (B) terdiri 3 taraf B1 = 60 persen, B2 = 40 persen dan B3= 20 persen, etiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali ulangan sehingga diperoleh 18 satuan percobaan. Data hasil pengamatan dilanjutkan dengan analisis sidik ragam (analysis of variance) menggunakan software SPSS V. 23 Bila hasil dari analisis ragam memperlihatkan pengaruh nyata atau sangat nyata, maka dilakukan uji nilai tengah dengan menggunakan Uji Beda Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang terbaik pada penelitian ini adalah penggunaan jahe 60% dan jintan hitam sebanyak 2%. Minuman sarabba instan yang dihasilkan dengan formulasi penggunaan jahe dan jintan hitam tersebut mengandung kadar air 2,3% dan antioksidan 6,6 μg/mL dengan tingkat kesukaan panelis rata-rata 7 atau berada pada taraf sangat suka.
Aplikasi kincir untuk menjaga kebutuhan oksigen dan meningkatkan produktivitas pada budidaya udang vaname secara intensif Muh. Aldi Mahendra; Tarisah Tarisah; Nurul Izza Iswanti; Risnawati Risnawati; Tri Puji Astuti; Andriani Andriani
Agrokompleks Vol 23 No 1 (2023): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v23i1.514

Abstract

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas perikanan yang banyak diminati oleh masyarakat, sehingga semakin meningkat permintaan akan udang vaname dari tahun ke tahun. Salah satu upaya untuk memenuhi permintaan tersebut yaitu dengan melakukan budidaya udang secara intensif. Budidaya udang vaname pada tambak intesitif sangat bergantung pada suplai oksigen, sehingga ketika tidak terpenuhi kebutuhan suplai oksigen maka muncul masalah seperti udang mudah stress, menurunnya daya tahan tubuh, dan bahkan jika suplai oksigen yang tinggi dapat berunjung pada kegagalan budidaya atau produksi udang menurun. Oleh karena itu, aplikasi kincir menjadi salah satu upaya untuk mengatasi berbagai masalah tersebut. Tujuan dilakukan studi ini untuk mengetahui tingkat konsumsi oksigen udang vaname pada tambak intensif. Metode pelaksanaan yang dilakukan yaitu menentukan jumlah kincir, penempatan kincir, pengaturan fungsi kincir, dan menyuplai oksigen dari kincir. Berdasarkan kegiatan aplikasi kincir pada tambak intensif dengan padat tebar 150 ekor/m², luas 476 m², dengan pemeliharaan selama 106 hari diperoleh berat rata-rata 22,37 gram/ekor, size udang 45,90, biomassa produksi 1620,50 kg, FCR 1,23 dengan SR 99,91%. Dengan demikian aplikasi kincir dapat menjaga kebutuhan oksigen dan meningkatkan produksi udang vaname pada tambak intensif.
Analisa kualitas Crude Palm Oil (CPO) pada vacuum dryer di PT. Socfin Indonesia Kebun Seunagan Lusi Susanti; Hasanuddin Husin
Agrokompleks Vol 23 No 2 (2023): Agrokompleks Edisi Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v23i2.535

Abstract

Produk yang dihasilkan di pabrik kelapa sawit (PKS) PT. Socfin Indonesia Kebun Seunagan adalah minyak kelapa sawit kasar atau Crude Palm Oil (CPO) dan inti kelapa sawit (kernel). Proses pengolahan kelapa sawit melalui beberapa stasiun antara lain stasiun penerimaan buah, stasiun perebusan, stasiun penebah, stasiun pengempaan, stasiun pemurnian dan stasiun pengolahan biji. Dalam industri pengolahan minyak kelapa sawit faktor utama yang dapat menimbulkan kerusakan mutu minyak sawit yaitu kandungan air dan kadar asam lemak bebas (ALB) yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas CPO pada Vacuum dryer di PKS PT. Socfin indonesia kebun Seunagan yang dilihat dari kadar ALB dan kadar air. Analisa kadar asam lemak bebas dilakukan dengan metode titrasi asam basa dengan menggunakan larutan standar NaOH 0.25 N, sedangkan analisa kadar air menggunakan metode gravimetri. Hasil perhitungan diperoleh rata-rata kadar asam lemak bebas (ALB) pada bagian atas yaitu 2,12%, lalu pada bagian tengah yaitu 2,21% dan pada bagian bawah yaitu 2,25%. Pada kadar air bagian atas dengan rata-rata yaitu 0,15%, lalu pada bagian tengah yaitu 0,19% dan pada bagian bawah yaitu 0,17% Hasil penelitian ini didapatkan bahwa dari analisa kadar asam lemak bebas, dan kadar air telah memenuhi syarat pabrik PT. Socfin Indonesia Kebun Seunagan dan Standar SNI.
Diversifikasi glukomanan umbi porang (Amorphophallus muelerri) pada produk edible film dari kitosan Muh. Imran; Alan Farrel Herryanto; Mutmainnah Selpiana; Istiqamah Istiqamah; Sela Nehayani; Gusni Sushanti
Agrokompleks Vol 23 No 2 (2023): Agrokompleks Edisi Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v23i2.536

Abstract

Umbi porang merupakan salah satu jenis tanaman yang mengandung glukomanan yang cukup tinggi (15-16% basis kering). Glukomanan pada porang ini yang dapat menghasilkan film yang baik, biocompatibility yang baik, biodegradable serta memiliki kemampuan membentuk gel. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengkaji konsentrasi kitosan cangkang rajungan dan glukomanan umbi porang yang baik dalam pembuatan edible film. Proses pembuatan edible film dibagi menjadi beberapa tahapan diantaranya: pembuatan tepung glukomanan, ekstraksi kitosan yang terdiri dari proses demineralisasi, deproteinasi, dan deasetilasi. Hasil dari ekstraksi kitosan dan tepung glukomanan kemudian dibuat menjadi edible film dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Yang dimana menggunakan perbandingan konsentrasi antara glukomanan dan kitosan antara lain 1:1, 1:2, 1:3, 2:1, dan 3:1. Edible film yang dihasilkan memiliki warna kecoklatan dan ketahanan air yang baik. Formulasi edible film terbaik dari hasil uji Duncan adalah konsentrasi 1:2 dengan hasil uji rata-rata ketebalan 0,09 mm, ketahanan air 55,4%, biodegradasi 43,89%, kuat tarik 4,35 MPa dan daya hambat mikrobiologi 0,215 mm.
Estimasi intensitas serangan hama penyakit dan produksi tanaman kakao pada berbagai sistem pengendalian di Kabupaten Mamuju Muh. Amin; Darmawan Darmawan; Junaedi Junaedi
Agrokompleks Vol 23 No 2 (2023): Agrokompleks Edisi Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v23i2.538

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan sistem pengendalian hama dan penyakit tanaman kakao yang dilakukan di Kabupaten Mamuju serta menganalisis dampaknya terhadap intensitas serangan hama dan penyakit serta produksi yang dihasilkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember 2022. Lokasi penelitian meliputi tiga kecamatan di Kabupaten Mamuju, yakni; Kecamatan Kalukku, Papalang dan Sampaga. Survey dilakukan untuk mengetahui sistem pengendalian hama yang diterapkan, sementara untuk mengetahui intensitas serangan dan produksi dilakukan uji petik. Data yang diperoleh selanjutnya diregresi menggunakan aplikasi excel toolpack. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 55,70% petani menerapkan sistem pengendalian hama dan penyakit dengan sistem dua kali per bulan yang umumnya memadukan antara penggunaan insektisida dan kultur teknis berupa pemangkasan. Sistem pengendalian hama dan penyakit yang dilakukan memiliki korelasi dengan terjadinya intensitas serangan (IS) pada tanaman kakao. Namun tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat serangan dan jumlah buah yang dihasilkan. Tingkat serangan hama dan penyakit paling rendah atau minimal pada tanaman kakao yang sistem pengendaliannya dilakukan sebanyak tiga kali per bulan dengan tingkat kerusakan paling minimal yakni rusak mutlak 10,24 % tidak mutlak 14,86 % yang termasuk kriteria ringan. Hama yang paling banyak menyerang adalah hama PBK dan Tikus yang dominan ditemukan pada sistem pengendalian satu kali per bulan, yakni masing-masing menyerang 3,3 buah dan 2,13 buah. Produksi tanaman kakao yang dihasilkan di Kabupaten Mamuju tertinggi dicapai pada sistem pengendalian tiga kali per bulan yakni sebesar 1418 kg ha-1 dibanding sistem pengendalian dua kali dan satu kali, dengan produksi masing-masing 1325 kg ha-1 dan 979 kg ha-1.
Identifikasi pola agroforestri di Desa Sumber Sari Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara Yulius Budi Prastiyo
Agrokompleks Vol 23 No 2 (2023): Agrokompleks Edisi Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v23i2.539

Abstract

Sistem agroforestri sebagai praktik teknologi penggunaan lahan secara terencana dengan mengkombinasikan tumbuhan berkayu dengan tanaman pertanian dan atau hewan (ternak) dan atau ikan secara bersamaan atau bergiliran, akan menghasilkan pola tanam dari interaksi komponen ekologis, sosial dan ekonomis. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data pola tanam agroforestri pada daerah penelitian. Lokasi penelitian terletak di Desa Sumber Sari Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara Metode penelitian menggunakan 15 responden petani yang memiliki lahan agroforestri dengan pengambilan data analisis vegetasi, sosial, dan ekonomi melalui metode survei dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola agroforestri yang diterapkan oleh petani yaitu pola agrisilvikultur, agrosilvopastura, dan silvopastura. Terdapat kurang lebih 32 spesies tanaman pertanian dan perkebunan yang diusahakan oleh petani dengan fungsi sebagai penghasil buah, sayuran, dan fungsi lain. Interaksi komponen vegetasi, sosial, dan ekonomi telah membentuk pola tanam agroforestri yang khas. Penerapan pengelolaan lahan pola agroforestri telah memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat di Desa Sumber Sari Kecamatan Sebulu Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pemanfaatan kombinasi tepung kepala udang dan pakan komersial pada penggelondongan nener Bandeng (Chanos chanos) di tambak tradisional Jabaruddin Jabaruddin; Heppi Iromo; Nuril Farizah
Agrokompleks Vol 23 No 2 (2023): Agrokompleks Edisi Juli
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v23i2.551

Abstract

Saat ini pengembangan penggelondongan nener bandeng masih menggunakan pakan komersiil yang harganya semakin mahal. Disisi lain pada daerah ini memiliki potensi limbah kepala udang yang belum dimanfaatkan sehingga perlu adanya upaya untuk memanfaatkannya sebagai pakan ikan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan pakan kombinasi tepung kepala udang dan pakan komersial terhadap pertumbuhan nener bandeng. Penelitian terdiri dari lima perlakuan, yaitu perlakuan kontrol (pakan komersil 100%), tepung kepala udang 25% dan 75% komersial, tepung kepala udang 50% dan 50% komersial, tepung kepala udang 75% dan 25% komersial dan 100% tepung kepala udang dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Pakan diberikan sebanyak 5% dari total berat tubuh ikan dan pemberian sebanyak dua kali sehari. Parameter yang diamati adalah pertumbuhan panjang, pertumbuhan berat, laju pertumbuhan, kelangsungan hidup, FCR, serta beberapa parameter kualitas air seperti suhu, pH, salinitas, DO. Hasil penelitian menunjukkan nilai pertumbuhan panjang sebesar 2.72 ± 0.05 cm, pertumbuhan bobot sebesar 0.086 ± 0.003 g, laju pertumbuhan sebesar 0.0044 ± 0.0002 g, kelangsungan hidup sebesar 75% dan FCR sebesar 0.86±0.03 %. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan tepung kepala udang 25% dan 75% komersial, sedangkan hasil dari pengukuran kualitas air yaitu suhu berkisar 28°C - 32°C, pH berkisar 7.56 - 8.76, salinitas berkisar 8 – 10 ppt dan oksigen terlarut DO berkisar 4.83 - 5.66 mg/L. Semua parameter yang diamati menunjukkan bahwa penggunaan tepung kepala udang dalam pakan buatan memberikan pengaruh nyata pada laju pertumbuhan nener bandeng dengan hasil nilai pertumbuhan tinggi, sedangkan nilai FCR rendah.

Page 11 of 17 | Total Record : 167