cover
Contact Name
Arham Rusli
Contact Email
a_rusli06@yahoo.com
Phone
+624102312704
Journal Mail Official
agrokompleksjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Poros Makassar-Parepare Km. 83 Mandalle, Kab. Pangkajene dan Kepulauan, Prop. Sulawesi Selatan, 90652
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Agrokompleks
ISSN : 1412811X     EISSN : 27752321     DOI : http://doi.org/10.51978/
Core Subject : Agriculture,
Agrokompleks merupakan jurnal ilmiah kedua yang diterbitkan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan. Ruang lingkup artikel yang dimuat pada jurnal ini meliputi bidang pertanian secara umum meliputi; teknologi pertanian, teknologi perikanan, teknologi peternakan, dan agribisnis. Jurnal ini terbit dua kali dalam setahun yaitu setiap bulan Januari dan Juli
Articles 167 Documents
Identifikasi peralatan keselamatan nelayan penangkap dan pengangkut ikan di Pelabuhan Perikanan Untia Wulandari, Sri; Rapi, Nuraeni L; Putra, Dandi Pratama; Nursyahran, Nursyahran
Agrokompleks Vol 24 No 1 (2024): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketersediaan peralatan keselamatan nelayan penangkap dan pengangkut ikan merupakan salah satu faktor utama dalam menjamin keselamatan nelayan saat melakukan operasi penangkapan ikan. Insiden bisa terjadi kapan saja pada nelayan tanpa diduga. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelengkapan alat keselamatan serta menganalisis tingkat pengetahuan dan keterampilan nelayan yang mendaratkan kapalnya di Pelabuhan Perikanan Untia dalam menggunakan alat keselamatan. Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan di Pelabuhan Perikanan Untia Kota Makassar, yakni mulai pada Bulan Agustus hingga Bulan Oktober Tahun 2022. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survei lapangan, wawancara terstruktur dan studi literatur. Wawancara terstruktur dilakukan kepada nelayan purse seine, pancing ulur, dan nelayan pengangkut ikan yang ber-gross tonage kapal < 30GT. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan menguraikan data dalam bentuk tabel, gambar dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alat keselamatan berupa life jacket, radio dan kompas tersedia di setiap kapal responden, namun tidak semua kapal menyiapkan life buoy, APAR, peralatan P3K, echosounder, dan fish finder. Mayoritas kapal nelayan Pelabulan Perikanan Untia juga menyiapkan alat keselamatan konvensional berupa ban dalam, ban luar dan sempang. Selain itu, mayoritas responden mengakui telah mengetahui dan terampil dalam penggunaan dan perawatan alat keselamatan nelayan, meskipun beberapa diantaranya menyatakan berada dalam taraf cukup mengetahui.
Analisis pendapatan usahatani padi sawah dengan teknologi Jajar Legowo di Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur Muyasaroh, Siti; Ivan's, Eny; Mandala, Wintari
Agrokompleks Vol 24 No 1 (2024): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v24i1.692

Abstract

Jajar Legowo merupakan salah satu teknologi budidaya padi sawah dengan cara mengatur jarak tanam. Teknologi jajar legowo dibeberapa daerah sudah diadopsi dan diharapkan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas khususnya usahatani padi sawah. Keuntungan sistem tanam jajar legowo adalah meningkatkan populasi tanaman. Sistem Jajar Legowo menempatkan semua baris tanaman berada di pinggir barisan sehingga tanaman memperoleh cahaya matahari dan sirkulasi udara lebih baik. Hal itu berpengaruh pada jumlah anakan yang lebih banyak, malai yang lebih bagus dan bulir padi yang lebih banyak sehingga produktivitas meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besarnya pendapatan usahatani padi sawah dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani dengan teknologi jajar legowo. Penelitian dilaksanakan di Desa Rantau Fajar, Kecamatan Raman Utara pada bulan Februari hingga Maret 2023. Penelitian menggunakan data primer dan sekunder dengan melibatkan 40 petani sebagai responden. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dan analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya pendapatan usahatani padi sawah sebesar Rp 11.804.366 per hektar. Hasil analisis kelayakan usaha ditunjukkan dengan nilai R/C ratio yang lebih besar dari 1 yaitu 2,61. Artinya, usahatani dengan jajar legowo di lokasi penelitian layak untuk diteruskan. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap pendapatan usahatani padi sawah adalah biaya benih, biaya pupuk, biaya tenaga kerja, produksi dan harga jual gabah.
Aplikasi berbagai jenis bahan organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) Muhammad, Jihad; Nasrudin, Nasrudin; Ramadhan, R. Arif Malik
Agrokompleks Vol 24 No 1 (2024): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v24i1.708

Abstract

Pengunaan bahan organik memiliki peranan penting untuk memperbaiki sifat fisik, biologi, maupun kimia tanah yang akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman mentimun. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mengungkap pengaruh aplikasi beberapa jenis bahan organik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun. Penelitian ini menggunakan metode pot yang disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RKLT) dengan faktor tunggal. Jenis bahan organik digunakan sebagai faktor dalam penelitian ini yang terdiri atas kontrol - tanpa bahan organik, kompos jerami padi, kompos sekam bakar, kompos seresah daun, dan kompos kotoran sapi. Aplikasi masing-masing jenis bahan organik menggunakan dosis yang sama yakni 3 ton/ha. Pengulangan yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebanyak empat kali dengan sampel pada masing-masing perlakuan sebanyak lima tanaman. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi bahan organik menyebabkan tanaman mengalami pertumbuhan panjang dan jumlah daun pada setiap minggunya. Lebih lanjut, aplikasi bahan organik juga berpengaruh nyata terhadap panjang akar saat 2 MST dan bobot buah per tanaman. Aplikasi kompos jerami padi dan kompos kotoran sapi menghasilkan akar terpanjang saat tanaman berumur 2 MST dan bobot buah per tanaman tertinggi, sedangkan kontrol dan aplikasi kompos seresah daun menghasilkan akar terpendek saat 2 MST dan bobot buah per tanaman terendah.
Kualitas fisik bakso daging ayam afkir dengan penambahan ekstrak buah patikala (Etlingera elatior) Irmawaty, Irmawaty; Thaha, Aminah Hajah; Rahayu, Risky; Jamili, Arsan
Agrokompleks Vol 24 No 1 (2024): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v24i1.720

Abstract

Buah patikala (Etlingera elatior) merupakan rempah lokal Indonesia yang banyak mengandung senyawa asam yang merupakan turunan dari senyawa fenol dan dapat digunakan dalam bahan pembuatan bakso untuk meningkatkatkan kualitas fisik bakso. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas fisik bakso daging ayam petelur afkir dengan penambahan ekstrak buah patikala pada konsentrasi yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan, dengan desain perlakuan yaitu P0 (tanpa perlakuan), P1 (ekstrak buah patikala konsentrasi 25%), P2 (ekstrak buah patikala konsentrasi 50%), P3 (ekstrak buah patikala konsentrasi 75%), P4 (Ekstrak buah patikala konsentrasi 100%) . Analisis data yang digunakan adalah Analysis of varians (Anova) dan jika berpengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut dengan Uji BNT (beda nyata terkecil). Parameter yang diuji dalam penelitian ini adalah menguji sifat fisik bakso yaitu pH, susut masak dan daya lenting bakso daging ayam petelur afkir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak buah patikala pada bakso daging ayam petelur afkir dapat meningkatkan daya lenting bakso tapi tidak dapat mengurangi kadar pH dan susut masak bakso daging ayam petelur afkir.
Aplikasi minyak Pala Fakfak (Myristica argentea Warb) sebagai agen antimikroba penghambat mikroba patogen pada daging merah Suloi, Andi Fitra; Nurmiati, Nurmiati; Faida, Nur
Agrokompleks Vol 24 No 1 (2024): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v24i1.721

Abstract

Daging merupakan salah satu produk pangan yang sangat rentan terhadap kontaminasi bakteri patogen karena kandungan protein yang tinggi, sebagai sumber asam amino esensial, vitamin dan mineral. Bakteri yang bertanggung jawab atas kerusakan daging seperti Staphylococcus aureus, Listeria monocytogenes dan Escherichia coli yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit bahkan kematian. Pala Fakfak (Myristica argentea Warb) dikenal sebagai tanaman rempah yang memiliki nilai ekonomi dan multiguna yang berperan sebagai agen antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur efektivitas minyak pala dalam penghambatan pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli serta mengetahui pengaruh minyak pala dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen pada daging. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli hingga September 2023. Ekstraksi minyak pala menggnakan destilasi uap. Aktivitas antibakteri minyak pala diuji menggunakan metode cakram. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen minyak pala Fakfak sangat rendah yakni 2.84%. Zona hambat bakteri Staphylococcus aureus adalah 6,53 ± 0,19 mm sedangkan zona hambat terhadap bakteri Escherichia coli adalah 3,43 ± 0,19 mm. Minyak pala efektif menghambat pertumbuhan mikroba pada konsentrasi minyak pala 15% selama 48 jam dengan jumlah mikroba 5 x 102. Derajat keasaman terendah pada daging yang telah ditetesi minyak pala diinkubasi selama 24 jam pada perlakuan penambahan minyak pala sebesar 15% yakni 4,47.
Penggunaan pupuk komersil dan organik terhadap laju pertumbuhan rumput laut Eucheuma spinosum di kebun bibit rumput laut Desa Angkue, Kabupaten Bone Minda, Nur; Mulyawan, Ardi Eko; Nursyahran, Nursyahran
Agrokompleks Vol 24 No 1 (2024): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v24i1.725

Abstract

Rumput laut merupakan komoditas yang kini tengah digalakkan pemerintah guna mendongkrak cadangan devisa negara. Rumput laut juga merupakan salah satu rangkaian produk unggulan bernilai ekonomis yang dapat menggerakkan sektor ekonomi mulai dari petani, produsen, pengolah, dan diakhiri dengan pelanggan. Sehubungan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis yang berbeda terhadap pertumbuhan rumput laut dan kualitas rendemen bobor yang dipelihara dengan dosis pupuk berbeda dengan lama perendaman 6 jam kemudian dipelihara di laut. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni hingga Juli di Desa Angkue, Kabupaten Bone. Penelitian ini tergolong penelitian eksperimen dengan metode Rancangan Acak Lengkap melalui 4 perlakuan dan 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan harian tertinggi terdapat pada perlakuan B (cair) dengan hasil 5.74%, dan pertumbuhan harian terendah pada perlakuan D (kombinasi) dengan hasil 3.28%. Kemudian untuk pertumbuhan mutlak tertinggi terdapat pada perlakuan B (cair) dengan hasil 107.67 gram, dan terendah pada perlakuan D (kombinasi) dengan bobot 46.33 gram. Dan bobot basah tertinggi pada perlakuan B (cair) 138.89 gram, terendah pada perlakuan D (kombinasi) 85 gram. Untuk bobot kering tertinggi pada perlakuan 39.67 gram, dana terendah pada perlakuan C (kotoran sapi) 32.33 gram.
Cheilomenes sexmaculata Fabricius (Coleoptera: Coccinellidae) kandidat agens pengendali hayati Aphis gossypii Glover (Hemiptera: Aphididae) dan kutu daun lain pada tanaman cabai Efendi, Siska; Awaluddin, Awaluddin
Agrokompleks Vol 24 No 1 (2024): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v24i1.727

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelimpahan C. sexmaculata pada ekosistem pertanaman cabai, mempelajari biologi C. sexmaculata, dan mempelajari preferensi serta kemampuan memangsa C. sexmaculata. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Random Sampling. Ukuran keanekaragaman yang digunakan yakni indeks keanekaragaman spesies Shannon-Wienner dan indeks kemerataan Simpson. Pengujian biologi dan demografi C. sexmaculata dengan mangsa A. gossypii. Pengamatan tanggap fungsional dan preferensi C. sexmaculata disusun dalam rancangan faktorial dengan 2 faktor dan 5 ulangan. Faktor pertama yakni pemaparan mangsa ke C. sexmaculata dengan kerapatan yang berbeda yaitu 10, 20, 30, 40 dan 50 individu, faktor kedua jenis mangsa yakni A. gossypii, A. craccivora, dan M. persicae. Data dianalisis dengan uji sidik ragam dan uji lanjut Tukey pada taraf 5%. Pada penelitian ini ditemukan sebanyak 10 spesies Coccinellidae predator. Spesies yang paling melimpah yakni C. sexmaculata. Lama hidup C. sexmaculata sejak stadium telur hingga menjadi imago yakni 29,43 ± 4,71 hari. Perkembangan larva terdiri dari empat instar, masa perkembangan instar I sampai IV berturut-turut yakni 1,72 ± 0,21; 1,74 ± 0,31; 2,30 ± 0,46; dan 2,46 ± 0,40 hari. Keperidian imago betina C. sexmaculata yakni 123,44 ± 15,03 butir selama 13,50 ± 2,12 hari. Laju pemangsaan C. sexmaculata berbeda tidak nyata pada tiga jenis mangsa yang dipaparkan. Berdasarkan analisis regresi logistik diketahui C. sexmaculata memperlihatkan tanggap fungsional tipe I terhadap A. craccivora dan tipe III pada mangsa M. persicae dan A. gossypii. Temuan ini membuktikan secara biologi C. sexmaculata sebagai kandidat agens pengendali hayati A. gossypii dan kutudaun lain yang potensial.
Virus Gemini Laporan pertama infeksi virus gemini pada tanaman tomat di Sulawesi Tenggara Taufik, Muhammad; HS, Gusnawaty; Hasan, Asmar; Bande, La Ode Santiaji; Hisein, Siti Anima; Hasdiana, Hasdiana; Ulfa, Nur Isnaini; Hartono, Sedyo
Agrokompleks Vol 24 No 1 (2024): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v24i1.730

Abstract

Begomovirus termasuk genus dari famili Geminiviridae juga dikenal dengan nama Geminivirus. Geminivirus adalah penyebab penyakit pada beberapa komoditas sayuran termasuk tomat. Infeksi Geminivirus dapat menyebabkan kerugian berkisar 85% bahkan gagal panen, khususnya infeksi terjadi pada tanaman muda. Penularan Geminivirus di pertanaman dimediasi oleh serangga vektor kutukebul Bemisia tabaci (Hemiptera:Aleyrodidae). Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi infeksi Geminivirus dan serangga vektor pada pertanaman tomat. Lokasi pengamatan di Desa Wolasi dan Lamomea, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan. Sampel daun tomat yang bergejala Geminivirus dimasukkan ke dalam kantong plastik sampel ziplock yang telah diisi CaCl2, kemudian dimasukkan di dalam kotak pendingin. Sampel tomat yang bergejala Geminivirus dideteksi dengan teknik polymerase chain reaction (PCR) di Laboratorium Virologi, Faperta Universitas Gadjah Mada. Primer yang digunakan adalah primer universal Geminivirus pAV494 dan pAC1048. Gejala Geminivirus yang ditemukan pada tanaman tomat adalah mosaik ringan atau menguning, daun mengecil, malformasi daun, daun agak menggulung ke atas, dan tulang daun mengalami penebalan. Serangga vektor kutukebul (Bemisia tabaci) dan kelompok telur hampir selalu ditemukan di pertanaman tomat. Teknik PCR berhasil mengamplifikasi DNA Geminivirus yang berukuran 500bp. Kejadian penyakit Geminivirus pada tanaman tomat di Desa Wolasi dan Lamomea adalah 40% dan 34%, secara berturut turut. Penelitian ini telah mengonfirmasi keberadaan infeksi Geminivirus yang pertama kali pada pertanaman tomat di Sulawesi Tenggara.
Kinerja benih ikan gurami (Osphronemus gouramy) yang diberi pakan maggot dan cacing sutera Suwarsito, Suwarsito; Susylowati, Dewi
Agrokompleks Vol 24 No 1 (2024): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v24i1.731

Abstract

Permasalahan yang sering dihadapi dalam pembenihan ikan gurami adalah pertumbuhan ikan lambat dan penyediaan pakan ikan. Hal ini menjadi kendala dalam peningkatan produksi benih ikan dalam mendukung produksi ikan gurami nasional. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap menggunakan rancangan acak lengkap. Penelitian tahap I bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi pakan maggot dan cacing sutera terhadap pertumbuhan, efisiensi pakan, dan kelangsungan hidup benih ikan gurami (Osphronemus gouramy). Penelitian tahap I terdiri dari tiga perlakuan dengan tiga kali ulangan. Perlakuan yang diujikan adalah: P1 (pemberian maggot), P2 (pemberian cacing sutera), dan P3 (pemberian kombinasi maggot dan cacing sutera). Penelitian tahap II bertujuan untuk mengetahui tingkat kecernaan pakan benih ikan gurami. Penelitian tahap II terdiri dari dua perlakuan dengan tiga kali ulangan. Perlakuan yang diujikan adalah: P1 (pemberian maggot) dan P2 (pemberian cacing sutera). Parameter yang diamati adalah kecernaan pakan. Data hasil penelitian tahap I dan II yang meliputi pertumbuhan, efisiensi pakan, kecernaan pakan, dan kelangsungan hidup benih ikan gurami dianalisis menggunakan sidik ragam. Jika terdapat perbedaan antar perlakuan dilanjutkan uji Duncan’s Multiple Range Test pada taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi pakan maggot (Hermetia illucens) dan cacing sutera (Tubifex sp.) berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan, efisiensi pakan, dan kecernaan pakan, namun tidak berpengaruh terhadap kelangsungan hidup ikan gurami. Pertumbuhan dan efisiensi pakan tertinggi diperoleh pada benih ikan gurami yang diberi kombinasi pakan maggot dan cacing sutera. Kecernaan pakan benih ikan gurami yang diberi pakan maggot lebih tinggi daripada benih ikan gurami yang diberi pakan cacing sutera.
Potensi teknik proteksi silang terhadap jumlah stomata dan luas daun yang terinfeksi virus gemini pada tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) Huttni, Lita Oktafiana; Taufik, Muhammad; HS, Gusnawaty; Hasan, Asmar; Botek, Muhammad
Agrokompleks Vol 24 No 1 (2024): Agrokompleks Edisi Januari
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51978/japp.v24i1.749

Abstract

Virus gemini merupakan salah satu organisme pengganggu tanaman yang menyerang beberapa komoditas sayuran termasuk tanaman cabai. Penyakit ini disebabkan oleh Pepper yellow leaf curl virus (PepYLCV) yang masuk dalam genus Begomovirus dari famili Geminiviridae. Penularan virus sangat efisien terjadi melalui perantara serangga vektor kutukebul (Bemisia tabaci) secara persisten. Penyakit virus gemini dapat menimbulkan kerugian yang besar bahkan gagal panen jika tanaman terinfeksi pada waktu masih sangat muda. Salah satu pengendalian virus gemini yang efektif adalah dengan melakukan teknik proteksi silang. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kemampuan teknik proteksi silang untuk mengurangi keparahan penyakit virus gemini. Lokasi penelitian di Desa Wolasi, Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian dilaksanakan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari 10 unit perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Variabel yang diamati adalah masa inkubasi virus gemini, jumlah stomata dan luas daun. Strain lemah mampu menekan laju infeksi strain kuat berdasarkan jumlah stomata dan luas daun sehingga teknik proteksi silang dapat mengurangi keparahan penyakit. Jumlah stomata pada setiap gejala bervariasi tergantung gejala yang ditimbulkan. Daun yang bergejala berat maka jumlah stomatanya lebih sedikit dibandingkan dengan daun yang bergejala sedang dan ringan. Luas daun yang diinokulasi virus dengan strain lemah dengan 1 dan 5 ekor serangga vektor yang disusul dengan virus strain kuat (proteksi silang) memiliki nilai tertinggi yaitu 875,93 cm2 dan 708,37 cm2 dibandingkan dengan luas daun yang diinokulasi virus dengan strain kuat dengan 1 dan 5 ekor serangga vektor yang disusul dengan virus strain lemah yang hanya memiliki nilai 563,50 cm2 dan 556,17 cm2.