cover
Contact Name
Mukhamad Irfan
Contact Email
semnasplp.wg@ugm.ac.id
Phone
+6281802668223
Journal Mail Official
semnasplp.wg@ugm.ac.id
Editorial Address
Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Indonesian Journal of Laboratory
ISSN : 26554887     EISSN : 26551624     DOI : 10.22146/ijl.v3i1
Jurnal ini bersifat open acces, bertujuan untuk membantu pengembangan profesi bagi Pranata Laboratorium Pendidikan Indonesia. Adapun ruang lingkupnya meliputi: 1. Bidang Agrokompleks dan Biologi, meliputi berbagai bidang disiplin ilmu, seperti kedokteran hewan, kehutanan, pertanian, peternakan, teknologi pertanian dan biologi 2. Bidang Kesehatan, meliputi bidang disiplin ilmu farmasi, keperawatan, kedokteran dan kedokteran gigi 3. Bidang Sains (MIPA), meliputi bidang disiplin ilmu matematika dan ilmu pengetahuan alam dan geografi, 4. Bidang Teknik, meliputi bidang disiplin ilmu arsitektur, komputer, teknologi informasi, elektro, kimia, industri, nuklir, permesinan, dan geodesi
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 168 Documents
Pengaruh Modifikasi AC Chiller yang Menggunakan Heat Recovery terhadap Perbandingan Coefficient of Performance (COP) I Wayan Sutarsa; A.A Krisna Wira Putra; I Wayan Widiantara
Indonesian Journal of Laboratory Vol 2 No 2 Tahun 2020
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v2i1.54175

Abstract

AC chiller merupakan salah satu jenis sistem tata udara dengan pendinginan tidak langsung karena sistem pendinginannya tidak mendinginkan udara secara langsung  tetapi melalui media air, yang terlebih dahulu didinginkan oleh sitem refrigerasi. Air yang telah dingin disirkulasikan ke ruangan dengan pompa ke FCU (Fan Coil Unit) atau AHU ( Air Handling Unit). Di dalam sistem refrigerasi, dilakukan modifikasi dengan penambahan komponen Heat recovery, yang dipasang untuk percepat pelepasan panas refrigerant di saluran keluaran Kompresor dan sebelum masuk kondensor pada sistem AC chiller. Penelitian ini membandingkan performansi AC chiller dengan heat recovery dan yang tidak. Pengujian dilakukan sebanyak satu kali pengambilan data. pertama dilakukan pada sistem AC chiller sebelum penambahan komponen heat recovery, yang kedua dilakukan pada sistem AC chiller sesudah penambahan heat recovery. Kedua pengujian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan nilai performansi kerja atau Coefficient Of Performance (COP). Pengujian dilakukan dengan cara pengambilan data secara langsung di sistem terhadap tekanan refrigerant, temperature dan daya listrik.Hasil modifikasi menunjukkan sistem dapat berjalan dengan baik dan hasil pengujian menunjukkan performansi sistem dengan heat recovery hasilnya lebih baik sampai 8, sedangkan yang tidak hanya sampai 6,4. dapat disimpulkan bahwa AC chiller yang ditambahkan dengan komponen heat recovery dapat meningkatkan kinerja dari sistem tersebut.
Studi Perbandingan Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) Sistem Enzimatis dan Pancingan terhadap Karakteristik Minyak Kelapa Murni yang Dihasilkan Rindawati Rindawati
Indonesian Journal of Laboratory Vol 2 No 2 Tahun 2020
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v2i1.54196

Abstract

Teknik Pembuatan virgin coconut oil dapat dilakukan secara tradisional namun pembuatan secara tradisional dianggap tidak baik terhadap karakteristik minyak yang dihasilkan karena dapat menyebabkan minyak cepat berbau tengik dan warna pada minyak berubah akibat proses oksidasi pada saat perebusan. Sistem enzimatis dan sistem pancingan dinilai berbeda dengan sistem tradisional karena keduanya dilakukan tanpa menggunakan pemanasan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh pembuatan VCO sistem pancingan dan enzimatis terhadap karakteristik minyak kelapa murni yang dihasilkan (VCO) setelah dianalisis kadar air,asam lemak bebas dan rendemen.Pada penelitian ini dilakukan perbandingan pembuatan vco dengan cara penambahan potongan buah papaya (10%, 15%, 20%) pada krim untuk sistem enzimatis dan penambahan minyak pancingan VCO (10%, 15%, 20%) pada krim. Setelah di fermentasi selama 24 jam kemudian di peroleh hasil berupa VCO kemudian dianalisa asam lemak, kadar air, rendemen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembuatan VCO metode enzimatis yang paling baik diduga pada konsentrasi 10% dengan kadar asam lemak bebas 0,04%. Sedangkan VCO dengan metode pancingan yang baik diduga pada semua konsentrasi dengan kadar asam lemak bebas yang sama sebesar 0,03%. Namun untuk nilai kadar air kedua metode ini masih belum memenuhi persyaratan mutu sesuai SNI 7381: 2008 karena nilai dari kedua metode ini melampaui standar 0,2%.Sedangkan untuk perolehan rendemen metode enzimatis yang tertinggi adalah pada penambahan potongan buah pepaya sebanyak 20% dengan rendemen yaitu sebesar 17%. Pada metode pancingan yang memperoleh rendemen tertinggi ialah metode pancingan 10% sebesar 24,9%.
Validasi Metode Analisa Amonia pada Air Tanah Menggunakan Metode Spectrofotometri Muryanto Muryanto
Indonesian Journal of Laboratory Vol 2 No 2 Tahun 2020
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v2i1.54490

Abstract

Amonia dilepas kedalam air oleh adanya penguraian organik dan juga sebagai buangan metabolik organisme perairan. Amonia (NH4) merupakan senyawa nitrogen, Pada bentuk cairan, amonia terdapat dalam 2 bentuk yaitu amonia bebas atau tidak terionisasi (NH3) dan dalam bentuk ion amonia (NH4+).Penelitian ini menggunakan spertrofotometer. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan metode yang valid untuk penetapan kadar ammonia . Validitas metode ditunjukkan melalui parameter selektivitas, linearitas, LLOD, LLOQ, presisi, dan akurasi (% recovery). Panjang gelombang yang digunakan yaitu 425 nm,. Lineritas kurva baku unsur amonia  r = 0,996 dan KV = 1.99. Nilai LOD dan LOQ yang dihasilkan parameter Amonia  adalah  0,0032 ppm dan 0,0107 ppm. % Recovery parameter Amonia sebesar 98.929%, Presisi yang ditunjukkan dengan nilai KV memenuhi persyaratan validasi. Dengan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa metode analisis parameter ammonia pada air tanah di Kecamatan Gondokusuman, Yogyakarta memenuhi persyaratan validasi.
Karakteristik Pertumbuhan Jamur pada Media PDA dengan Metode Pour Plate Anang Juni Yastanto
Indonesian Journal of Laboratory Vol 2 No 2 Tahun 2020
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v2i1.54491

Abstract

Jamur memerlukan oksigen untuk pertumbuhannya, sehingga jamur biasanya diinokulasi dengan cara spread plate (digores di permukaan media). Inokulasi juga bisa dilakukan dengan pour plate, yaitu dengan menambahkan mikrobia pada media agar sebelum memadat (suhu 45 °C). Kelemahan dengan metoda pour plate yaitu akan membatasi ketersediaan oksigen dalam medium yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur. Tujuan dari penelitian ini yaitu 1) mengetahui pertumbuhan miselia jamur pada media secara pour plate, 2) mengetahui waktu inkubasi miselia jamur ketika muncul di permukaan media dan pembentukan spora jamur. Suspensi spora jamur Rhizopus oligosporus diplating dengan dua cara yaitu spread plate dan pour plate dengan menggunakan media PDA (Potato Dextrose Agar), kemudian diinkubasi suhu 30 °C selama 5 hari. Pengamatan dilakukan setiap hari dengan melihat pertumbuhan miselia dan pembentukan sporanya. Hasil menunjukkan bahwa Jamur dapat hidup dengan metoda pour plate dan menghasilkan miselia yang dapat menembus media untuk mencari oksigen. Spora jamur berkecambah di dalam media PDA pada inkubasi 12 jam dan dengan metode pour plate miselia akan muncul ke permukaan media pada inkubasi 24 jam. Setelah 48 jam inkubasi, miselia akan semakin menyebar dan mulai terbentuk sporangium pada kedua metode inokulasi. Spora hitam muncul pada inkubasi hari ke 3 dan akan merata pada inkubasi hari ke 5. Kecepatan pertumbuhan jamur yang ditumbuhkan dengan metoda pour plate tidak berbeda dengan jamur yang ditumbuhkan dengan metoda spread plate.
Modifikasi Alat Penakar Curah Hujan Tipe Observatorium (OBS) Guna Validasi dan Efektivitas Pengukuran Abidin Abidin
Indonesian Journal of Laboratory Vol 2 No 2 Tahun 2020
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v2i1.55260

Abstract

Stasiun Klimatologi Politeknik Negeri Lampung dilengkapi dengan alat penakar curah hujan type Observatorium (OBS). Penakar curah hujan yang  berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan yang jatuh pada permukaan tanah. Curah hujan yang tercurah masuk dalam corong penakar dan terkumpul di dalam tabung penampung. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan gelas ukur, dengan cara mengangkat corong penakar, lalu mengambil tabung penampung curah hujan dan menuangkannya ke dalam gelas ukur. Apabila curah hujan melebihi kapasitas gelas ukur, maka pengukuran dilakukan beberapa kali sehingga curah hujan yang tertampung dapat diukur semua. Hal ini memakan waktu yang lama, sehingga curah hujan sering tumpah pada saat pengukuran, dan hasil pengukuran tidak valid. Permasalahan ini menuangkan suatu gagasan untuk memodifikasi alat penakar curah hujan type OBS dengan menggunakan kran. Dengan tujuan pada proses pengukuran menghasilkan data yang valid dan efektif. Penelitian ini menggunakan metode eksprimental membandingkan hasil pengukuran penakar curah hujan yang sudah dimodifikasi dengan yang belum dimodifikasi. Analisis data menggunakan metode kuntitatif dan skala rasio. Pengujian dilakukan sebanyak tiga kali ulangan dengan volume curah hujan yang bervariasi yaitu curah hujan 10 mm, 25 mm, dan 50 mm. Dari ketiga kali pengujian dihasilkan rata-rata waktu pengukuran curah hujan dengan menggunakan penakar curah hujan type OBS sebelum dimodifikasi, untuk volume curah hujan 10 mm = 110 detik,  25 mm = 243 detik, 50 mm = 431 detik. Hasil pengujian penakar curah hujan type OBS hasil modifikasi untuk volume curah hujan 10 mm = 68 detik, 25 mm = 135 detik, dan 50 mm= 268 detik. Disimpulkan bahwa hasil pengukuran curah hujan menggunakan penakar curah hujan type OBS yang sudah dimodifikasi dengan tambahan kran lebih valid dan efektif.
Pengujian Performansi pada Simulator AC Water Chiller dengan Multiple Chlled Water Krisna Wira Putra Anak Agung
Indonesian Journal of Laboratory Vol 2 No 3 Tahun 2020
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v2i3.56209

Abstract

ABSTRAK AC jenis Water Chiller merupakan AC dengan pendinginan tidak langsung (indirect contac), karena refrigeran sebagai media pendingin di dalam sistem refrigerasi digunakan untuk mendinginkan air (disebut chilled water). Kemudian ‘chilled water’ ini disirkulasikan oleh pompa sirkulasi air dingin (chilled water pump) ke FCU (Fan Coil Unit) atau AHU (Air Handling Unit). Pada alat inilah nantinya udara ruangan didinginkan oleh air dingin tersebut. FCU digunakan untuk mendinginkan udara ruangan yang berukuran kecil sedangkan untuk ruangan-ruangan besar dapat dilayani dengan AHU, dimana udara dingin dari AHU disalurkan ke ruangan yang akan dikondisikan melalui saluran udara (air duct).Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dengan melakukan pengujian langsung pada perangkat praktikum simulator AC jenis water chiller (air conditioning water chiller) penunjang pembelajan di Laboratorium Tata Udara Program Studi Teknik Pendingin dan Tata Udara Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Bali. Pengujian ini dibuat untuk mengetahui lebih dalam tentang pengaruh jumlah pompa chilled water terhadap performansi simulator AC water chiller dalam kegiatan praktikum mahasiswa. Hasil pengujian yang dilakukan menyimpulkan bahwa semakin besar laju aliran massa air maka ada kecenderungan daya kompresor yang dibutuhkan semakin besar dengan peningkatan daya sebesar 3.47%, sedangkan COP (Coefficient of Performance) yang dihasilkan pada saat menggunakan dua pompa meningkat sebesar 6.25%. 
Validasi Metode Analisis Logam Merkuri (Hg) Terlarutn pada Air Permukaan dengan Automatic Mercury Analyzer Heri Dwi Harmono
Indonesian Journal of Laboratory Vol 2 No 3 Tahun 2020
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v2i3.57047

Abstract

Validasi metode analisis adalah suatu penilaian terhadap parameter tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya (Harmita, 2004). Penelitian ini bertujuan untuk memvalidasi metode analisis Merkuri (Hg) pada Air permukaan dengan Automatic Mercury Analyzer, sebagai syarat untuk mengajukan parameter terakreditasi International Organization for Standardization/ International Electrotechnical Commission (ISO/IEC 17025 – 2017).Validasi metode analisis yang dilakukan mengacu pada International Conference on Harmonization (ICH) dengan menentukan berbagai parameter, yaitu linieritas, sensitivitas (LOD dan LOQ), ketelitian, dan ketepatan. Sampel air permukaan disaring menggunakan kertas saring yang mempunyai pori 0,45 µm, kemudian dianalisis dengan metode Automatic Mercury Analyzer.Metode analisis yang dilakukan memberikan hasil yang linier dengan nilai koefisien korelasi (r) > 0,9992 dan koefisien determinasi (r²) > 0,9984. Nilai batas deteksi (LOD) dalam sampel 0,07 µg/L. Nilai batas kuantitasi (LOQ) dalam sampel 0,24 µg/L. Simpangan baku relatif (RSD) yang diperoleh untuk keterulangan sebesar 3,17 % dan presisi antara sebesar 6,75 %, nilai tersebut kurang dari batas yang diijinkan oleh Horwitz dan AOAC PVM. Penentuan akurasi dengan penetapan persen perolehan kembali sebesar 98,08 %, nilai tersebut berada pada rentang yang diperbolehkan menurut AOAC PVM. Metode yang telah divalidasi kemudian diaplikasikan untuk analisis logam Hg dalam air permukaan, sebagai penjaminan mutu dilakukan uji banding. Hasil uji banding di Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta: A= 0,69 µg/L, B= 0,96 µg/L, C= 0,78 µg/L,di Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu (LPPT): A= 0,83 µg/L, B= 0,69 µg/L, C= 0,85 µg/L, kemudian diuji dengan independent T-Test, memberikan hasil tidak berbeda bermakna.
Optimalisasi Fungsi Mesin Bubut untuk Proses Pengelasan Rotary Friction Welding Dengan Menambah Jig dan Pendorong Hidrolik Sunyoto Sunyoto; Gesang Nugraha; Subarjana Subarjana; Agus Sasmito
Indonesian Journal of Laboratory Vol 2 No 3 Tahun 2020
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v2i3.57064

Abstract

Mesin bubut adalah mesin yang banyak terdapat di berbagai laboratorium mekanik sekolah menegah maupun perguruan tinggi, yang berfungsi untuk  pembentukan benda kerja logam maupun non logam. Pada penelitian ini dilakukan optimalisasi fungsi mesin bubut dengan penambahan alat bantu jig sebagai penahan gerakan berputar benda kerja di sisi diam dan hidrolik sebagai pendorong arah translasi benda kerja. Penambahan jig dan hidrolik membuat fungsi mesin bubut tidak hanya sebagai alat pembentuk logam namun akan berubah menjadi mesin las gesek untuk menyambung dua bagian benda kerja yang terpisah, dimana mesin bubut standar tidak mampu melakukannya. Penelitian dimulai dari pendataan kondisi mesin bubut, pembuatan disain jig, melakukan produksi jig, uji coba merangkai jig pada mesin bubut, dan terakhir adalah uji pengelasan gesek. Pemilihan material jig dan disain yang tepat akan sangat berpengaruh pada unjuk kerja dan efisiensi jig saat proses pengelasan gesek, dalam penelitian ini proses uji coba dan perbaikan rangkaian jig dilakukan beberapakali sehingga diperoleh disain jig dan penempatan hidrolik pendorong yang tepat. Hasil penelitian ini adalah sebuah rangkaian jig dan hidrolik portable untuk mesin bubut manual, sehingga mampu mengoptimalkan mesin bubut menjadi mesin las gesek. Rangkaian jig ini memiliki kelebihan mudah diproduksi dengan peralatan manual, mudah dibongkar pasang dengan cepat hanya oleh satu orang, mampu menahan getaran dari hasil pengelasan dan kemampuan produksi pengelasan yang cepat. Unjuk kerja Jig ditunjukan dengan hasil pengelasan yang lurus, nilai hasil uji tarik pada spesimen pengelasan  sebesar 10,16 kN mendekati material dasar sebesar 18,97 kN.  Jig hasil penelitian ini juga dapat dengan mudah diaplikasikan pada mesin bubut di laboratorium sekolah menengah, pendidikan tinggi maupun bengkel mekanik yang ada di masyarakat yang memiliki mesin bubut manual. 
Bioreduksi Limbah AgNO3 Sisa Proses Pewarnaan Perak Memanfaatkan Eksopolisakarida Bacillus subtilis Suharyono Suharyono; Alifah Mubarokah
Indonesian Journal of Laboratory Vol 2 No 3 Tahun 2020
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v2i3.57265

Abstract

Limbah perak (Ag+) merupakan limbah laboratorium cair yang dihasilkan dari proses pewarnaan perak (silver staining dan immunoblotting). Dalam satu tahun Fakultas Biologi menghasilkan 5-10 liter limbah perak. Limbah ini masih mengandung kadar perak AgNO3 sebanyak 149,5 ppm. Kadar tersebut masih cukup tinggi untuk dimanfaatkan, namun tidak dapat digunakan kembali dalam proses pewarnaan. Pemanfaatan kembali limbah perak dapat dilakukan dengan mengubah partikel perak (Ag+) menjadi nanopartikel-perak (Ag-NPs) melalui proses bioreduksi. Bioreduksi limbah perak dilakukan dengan penambahan eksopolisakarida yang dihasilkan oleh B.subtilis (1:3) selama 52 hari. Nanopartikel-perak yang dihasilkan dimonitoring dengan Spektrofotometer melalui pembentukan kurva plasmon resonans pada panjang gelombang 400-500 nm. Nanopartikel-perak dari proses bioreduksi limbah tersebut mempunyai aktivitas antibakteri secara in-vitro (teknik pour plate) dapat menghambat bakteri e-coli FNCC55 dibandingkan dengan kontrol.    
Pemantauan Parameter Fisika dan Kimia pada Akuademineral di Laboratorium Kimia Anorganik, Departemen Kimia, Fakultas MIPA, UGM Wahyu Nugroho
Indonesian Journal of Laboratory Vol 2 No 3 Tahun 2020
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijl.v2i3.57313

Abstract

Telah dilakukan pengujian parameter fisika dan kimia terhadap akuademineral yang ada di Laboratorium Kimia Anorganik. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kualitas akuademineral yang ada di Laboratorioum. Pengujian dilakukan terhadap parameter fisika (seperti : bau, zat terlarut, kekeruhan, rasa dan suhu), dan parameter kimia (Seperti : pH, kadar kation, gas-gas terlarut, zat organik, pestisida dan detergen). Metode yang digunakan mengacu pada metode uji SNI dan APHA tentang air bersih. Hasil pengujian menunjukkan semua parameter kimia dan fisika akuademineral memenuhi standar SNI dan lebih baik dibandingkan dengan akuademineral yang ada di pasaran. Akuademineral yang ada di Laboratorium Kimia Anorganik memiliki kualitas yang baik dan layak digunakan untuk kegiatan penelitian dan praktikum di laboratorium.

Page 4 of 17 | Total Record : 168