cover
Contact Name
Rahmat Nur
Contact Email
rahmat.nur@ulm.ac.id
Phone
+6282346468651
Journal Mail Official
padaringan@ulm.ac.id
Editorial Address
Jalan Brigjen H. Hasan Basri, Pangeran, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70123
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Padaringan : Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi
ISSN : -     EISSN : 26848104     DOI : https://doi.org/10.20527
Core Subject : Education, Social,
Padaringan adalah Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pendidikan, Sosiologi dan Antropologi yang diterbitkan tiga kali setahun (Januari,Mei,dan September) oleh Program Studi Pendidikan Sosiologi yang memuat tentang aspek : (1) Hasil Penelitian,(2) Opini, resensi buku maupun info pendidikan, sosiologi serta antropologi yang aktual dalam bidang keilmuan masing-masing.
Articles 110 Documents
Solidaritas Sosial Kelompok Waria Paris Barantai Di Banjarmasin Sigit Ruswinarsih
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 2, No 3 (2020): (September)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.386 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v2i3.2438

Abstract

Kelompok waria masih menjadi sorotan yang menarik untuk diteliti. Tulisan ini menguraikan tentang kelompok waria sebagai kelompok marginal, yang sulit untuk bertahan di tengah masyarakat dengan kesulitan dan tekanan yang mereka hadapi. Para waria tergabung dalam komunitas waria di kota Banjarmasin, berbeda dengan komunitas lain pada umumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tindakan waria bergabung dalam  komunitas  waria  Paris  Barantai  Banjarmasin dan bentuk solidaritasnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tindakan bergabung waria dalam komunitas Paris Barantai adalah tindakan rasionalitas instrumental, tindakan  dilakukan dipertimbangkan dengan sadar untuk mencapai tujuan. Tujuan untuk menjadi waria yang baik dan dapat merubah citra waria. Waria memiliki motivasi dalam bertindak untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi, yaitu rasa aman, cinta kasih, memiliki dan dimiliki,  penghargaan,  aktualisasi  diri  dan  indentitas  diri.  Menjadi  bagian  komunitas waria mendapatkan manfaat yaitu mengembangkan diri, mendapat pengetahuan,merubah citra waria, menjadi waria berkualitas, mendapat lapangan pekerjaan, dan mendapatkan keluarga baru. Bentuk solidaritas komunitas waria yaitu solidaritas mekanik. Bentuk solidaritas mekanik dikomunitas ini karena  kesadaran kolektif dan kesamaan. Kesamaan untuk menjadi waria yang lebih baik dan merubah citra waria, menginginkan kehidupan yang lebih baik dan normal, sama minat untuk mengekspresikan diri sebagai wanita, dan memiliki keadaan yang sulit, dan nasib yang tidak bebas untuk melakukan segala hal. Waria selalu memelihara solidaritas dengan kegiatan rutin dan tidak rutin yang mereka lakukan.
Ngisap Rokok Kretek : Action Kaum Subaltern (Studi Atas Gerakan Kretek) Laila Azkia
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 1, No 2 (2019): (Mei)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.628 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v1i2.3025

Abstract

Dua perusahaan besar rokok Nasional telah dikuasai oleh asing. Kebijakan pengendalian tembakau semakin menambah sulit usaha rokok-rokok kecil khususnya rokok kretek. Jawa Timur yang merupakan provinsi paling banyak berdiri pabrik rokok kretek, tepatnya di Malang dijadikan daerah percontohan gerakan perlawanan terhadap pengendalian tembakau. Pengendalian tembakau dianggap sebagai upaya kapitalisme global dalam menghancurkan kemandirian ekonomi rakyat Indonesia. Mengingat sebagian besar ekonomi rakyat bergantung diseputaran tembakau. Gerakan ini dilakukan untuk menyelamatkan eksistensi rokok kretek di Indonesia. Mengapa perlu diselamatkan? karena kretek adalah identitas bangsa. Tulisan ini sebatas menyoroti bagaimana gerakan kretek muncul dan ideologi serta tujuan apa yang mereka perjuangkan. Data dalam tulisan ini penulis dapat dari pihak Komunitas Kretek Indonesia, yaitu Ketua Umum serta Ketua Litbang. Dan juga dari pihak forum pelangi, yaitu 1 dari 9 deklarator yang secara aktif berupaya mengembangkan embrio gerakan kretek house di Malang Raya. Sehingga perlu penulis tegaskan disini bahwa ada banyak bagian dari gerakan kretek yang belum dipaparkan dalam tulisan ini yang terbatas ini.
Sosialisasi Penjernih Air Dengan Penggunaan Bahan Sederhana Di Desa Sungai Kali Kec. Barambai Kab. Barito Kuala – Kalimantan Selatan Rahmat Nur; Syahlan Mattiro, Ahmad Rizky,M. Ari Saputro, Miftahul Jannah
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 2, No 2 (2020): (MEI)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.553 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v2i2.2154

Abstract

Desa Sungai Kali Kecamatan Barambai Kabupaten Barito Kuala merupakan salah satu Desa dengan kategori masuk desa Bantaran Sungai. Banyaknya permasalahan air bersih yang ada di dunia. Tidak terkecuali di Desa ini yang terkenal dengan penggunaan air sungai untuk keperluan sehari-hari ternyata sudah barang tentu harus mulai dipikirkan kualitas dari air sungai tersebut, apakah sudah mulai mengalami pencemaran atau tidak sehingga masih layak untuk dikonsumsi masyarakat. Alat penjernih air adalah alat yang digunakan untuk menjalankan proses menjernihkan air dari berbagai partikel seperti lumpur dan pencemar-pencemar lainnya. Sekarang ini sudah banyak alat-alat penyaring air bersih yang canggih. Tidak hanya di luar negeri, namun juga di dalam negeri. Namun sekarang sudah ada alat penjernih air yang lebih murah dan mudah dalam pembuatannya serta dalam perawataanya sekalipun. Dari hasil kegiatan pengabdian yang dilakukan melalui sosialisasi langsung dengan masyarakat di Desa Sungai Kali Kec. Barambai Kab. Barito Kuala, mengenai pengolahan Pembersih/Penjernih Air sederhana dengan memanfaatkan bahan-bahan yang dapat langsung kita peroleh di lingkungan masyarakat. Bahan-bahan yang digunakan tidak sulit untuk mendapatkannya, bahkan bahan-bahan tersebut dapat berupa buangan limbah masyarakat, misalnya Botol Aqua, Pipa Plastik air dan sebagainya. Kesederhanaan Pengabdian dengan menggunakan barang-barang bekas sisa konsumsi masyarakat diharapkan pengetahuan masyarakat yang sederhana pula tentang bagaimana cara atau proses menghasilkan air jernih secara sederhan.
Strategi Pemasaran Kelompok Musik Campursari Di Sanggar “Budoyo Manunggal” Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan , Alfisyah, Yuli Apriati, Muh. Syahbana
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 3, No 1 (2021): Volume 3 No.1 (Januari 2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.427 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v3i1.3031

Abstract

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) upaya yang dilakukan sanggar “Budoyo Manunggal” untuk menarik minat yaitu pertama menggunakan media social atau digital marketing. Kedua, dengan cara memenuhi keinginan penonton. Ketiga yaitu membuat kerjasama dengan pemerintah dan paguyuban. (2) Pelayanan yang diberikan sanggar “Budoyo Manunggal” kepada pelanggan terbagi menjadi  dua yaitu customer service dan customer care. Di dalam pelayanan customer service, sanggar “Budoyo Manunggal” lebih memberikan pelayanan seperti kebebasan menentukan dekorasi, penyediaan perlengkapan acara, dan kebebasan memilih alat music atau aliran musik. Sedangkan pelayanan customer care lebih kepada kepedulian sanggar kepada pelanggan seperti mendiskusikan harga dan memberikan saran mengenai acara yang ingin diadakan.
KISAH LIMA PETANI DESA SUNGAI KALI (Studi Tentang Pandangan Hidup Orang Desa Sungai Kali Kecamatan Barambai Kabupaten Batola) Sigit Ruswinarsih
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 2, No 1 (2020): (Januari )
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.061 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v2i1.1621

Abstract

Tulisan ini menguraikan tentang pandangan hidup yang diyakini oleh orang desa sebagai pedoman kehidupannya. Secara teoritis temuan tentang pandangan hidup orang desa ini dapat menambah khasanah keilmuan baik secara sosiologis maupun antropologis. Dalam keilmuan pendidikan, ikhwal pandangna hidup dapat menjadi pembelajaran tentang nilai-nilai kehidupan yang membentuk karakter anak bangsa. Dipandang dari segi praktis, hasil studi tentang pandangan hidup dapat menjadi sumber inspirasi kehidupan bagi masyarakat.. Bagi petani Desa Sungai Kali, prinsip dalam hidup berkeluarga meliputi: prinsip pandai-pandai bersyukur dan bersabar, keluarga harus menyatu sampai kapanpun, tidak boleh ada rahasia antar suami istri dan ajarkan tentang halal dan haram, berkeluarga sampai tuntung pandang (langgeng) dan terakhir bahwa dalam keluarga harus mengutamakan kerukunan. Prinsip dalam bekerja teridentifikasi bahwa dalam bekerja mencari nafkah harus diupayakan sendiri secara mandiri, bekerja harus tuntas sampai selesai tidak boleh setengah–setengah, pekerjaan yang dilakukan harus memperhatikan ke-halalan-nya, prinsip selanjutnya, sukses diraih dengan bekerja keras. Pegangan dalam berkehidupan bermasyarakat meliputi, perilaku yang baik, berbaik hati dengan sesama, tidak membicarakan orang lain di belakangnya, tidak bertengkar dengan tetangga, berbagi pengalaman dengan sesama.
Wacana Kesetaraan Gender Studi Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat Lumban Arofah
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 1, No 1 (2019): (Januari)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.986 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v1i1.3021

Abstract

Dalam dekade terakhir ini, upaya pengarus utamaan gender menjadi diskursus di berbagai kalangan aktivis perempuan, keluarga-keluarga, wartawan, dunia pendidikan maupun kalangan politisi. Begitupun strategi-strategi telah ditawarkan dengan tujuan agar kesetaraan gender tercapai terutama dalam pendidikan yang dianggap dimensi kunci. Mengingat pentingnya kaitan antara gender dan pendidikan, penelitian ini akan berusaha untuk mendapatkan gambaran persepektif gender menurut Mahasiswa FKIP mengingat mereka disiapkan untuk menjadi guru pelajaran. Sehingga, perspektif mereka tentang gender nantinya akan diturunkan kepada anak-anak didik dimana mereka mengajar. Penelitian ini juga berusaha untuk menginvestigasi darimana wacana gender itu berasal dan bagaimana operasionalisasi konsep gender bagi mahasiswa.
ORANG MANDAR DAN KESEHATAN Cara Mereka Merefresentasikan Nilai Hidup Sehat (Studi : Suku Mandar di Pulau Kerayaan Kabupaten Kotabaru) Syahlan Mattiro Syahlan Mattiro
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 1, No 3 (2019): (Juli)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.458 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v1i3.1411

Abstract

Masalah kesehatan masyarakat, terutama di negara-negara berkembang, pada dasarnya menyangkut dua aspek utama. Yang pertama ialah aspek fisik, seperti misalnya tersedianya sarana kesehatan dan pengobatan penyakit, sedangkan yang kedua adalah aspek non-fisik yang menyangkut perilaku kesehatan. Faktor perilaku ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap status kesehatan individu maupun masyarakat. Tentunya kajian yang akan dilakukan ini berusaha untuk mendalami Pemahaman Masyarakat Pesisir di Pulau Kerayaan khususnya Pengetahuan Lokal mereka mengenai Pola Hidup sehat dengan maksud untuk : Pertama mendapatkan pemahaman etic pola Hidup Sehat oleh masyarakat Pesisir. Kedua, secara emik diharapkan mendapatkan kekhasan (kearifan local) sebagai kegiatan utama terhadap Perilaku masyarakat Pesisir tentang Pola Hidup Sehat.  Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan-pendekatan Etnorafi. Etnografi adalah merupakan pekerjaan untuk mendiskripsikan suatu kebudayaan. Hasil nya adalah Pandangan masyarakat nelayan tentang sanitasi lingkungan berbeda-beda. Ada yang menganggap kebersihan itu tidak penting karena telah terbiasa dengan kehidupan yang kurang kebersihannya. Ada juga yang menganggap kalau sanitasi lingkungan itu penting. Pengetahuan seorang ibu dibutuhkan dalam perawatan anaknya, dalam hal pemberian dan penyediaan makanannya, sehingga seorang anak tidak menderita kekurangan gizi.
Hubungan Antara Pemilik Mesin Pendulangan Emas Dengan Kelompok Pendulang Emas Dalam Penanggulangan Risiko Kerja Di Desa Balai Banjang Kecamatan Pasak Talawang Kabupaten Kuala Kapuas Kalimantan Tengah Yusuf Hidayat
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 2, No 3 (2020): (September)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (172.356 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v2i3.2439

Abstract

Penelitian ini menemukan (1) risiko kerja dalam pendulangan emas terdapat dua risiko , yakni (a) risiko fisik yaitu risiko teknis dalam aktivitas pendulangan. Terdapat empat risiko fisik dalam aktivitas pendulangan, yaitu longsor, terperosok ke dalam lubang galian, tertimpa mesin dan tenggelam di sungai. (b) Risiko sosial adanya penyimpangan sosial dalam aktivitas pendulangan yaitu, minuman keras, obat-obatan terlarang dan kecurangan dalam bekerja. (2) Bentuk mitigasi yang dilakukan pemilik mesin dan kelompok pendulang terhadap 2 risiko, (a) risiko fisik, adanya pencegahan dengan melakukan survei ke lokasi pendulangan untuk melihat titik-titik lubang pendulangan, sedangkan penanggulangannya dilakukan swadaya oleh kelompok pendulangan yang berada di lokasi pendulangan ketika melakukan evakuasi terhadap kelompok pendulang yang mengalami kecelakaan kerja. (b) risiko sosial, adanya pencegahan dengan melakukan pengawasan selama melakukan aktivitas pendulangan, sedangkan penanggulangan dilakukan pemberhentian kerja terhadap anggota kelompok pendulang terlibat konflik dan pencurian.
“Perubahan Kehidupan Gotong Royong Masyarakat Pedesaan Di Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran” Yusuf Hidayat, Yuli Apriati, Amanda Anindiya,
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 1, No 2 (2019): Volume 1 No 2 (Mei 2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.427 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v1i2.3026

Abstract

HasiI peneIitian menunjukan bahwa: (1) Ada lima kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial, yang pertama: bimbingan fisik yang terdiri dari pemeliharaan kesehatan, bimbingan kebugaran fisik dan bimbingan aktivitas kehidupan sehari-hari.  kedua: bimbingan mental psikologis, ketiga: bimbingan mental spiritual yang terdiri dari, ceramah agama, shalat berjamaah dan bimbingan agama. keempat: bimbingan sosial dan kelima: bimbingan keterampilan kerja yang terdiri dari, keterampilan batako, keterampilan menjahit, keterampilan tata boga, keterampilan tata rias atau salon, dan keterampilan musik tradisional dan modern. (2) Peran pekerja sosial dalam pelayanan dan rehabilitasi sosial terdiri empat peran yaitu, pertama: pengajar (pendidik), kedua: pendamping, ketiga: broker atau perantara, terdapat peran sebagai perantara dengan rumah sakit dan layanan puskesmas. keempat: mediator, terdapat peran sebagai mediator dengan penerima manfaat lainnya dan penerima manfaat dengan keluarganya.  
Nilai Kearifan Lokal Tradisi Manugal Masyarakat Dayak Meratus Kalimantan Selatan Pada Materi Geografi Bidang Lingkungan Hidup (Kajian Etnografi) Muhammad Efendi; Muhammad Sahrul; Siti Salma
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 2, No 2 (2020): (MEI)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.999 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v2i2.2158

Abstract

Kalimantan Selatan mempunyai suku yang memiliki keanekaragaman dalam berbagai hal. Salah  satunya adalah budaya yang berkembang dalam masyarakat adat sebagai kekayaan  nasional. Masyarakat adat secara tradisi terus berpegang pada nilai-nilai lokal yang diyakini kebenaran dan kesakralannya serta menjadi pegangan hidup anggotanya yang diwariskan secara turun temurun. Nilai-nilai tersebut saling berkaitan dalam sebuah sistem. Sebagai kesatuan hidup manusia, masyarakat adat memiliki nilai sosial-budaya yang dapat dikaji untuk dikembangkan dalam pembelajaran. Masyarakat adat sangat kental dengan budaya kesetiakawanan sosial dalam melakukan segala aktivitas hidupnya. Seperti yang terjadi pada suku Dayak Meratus, Kalimantan Selatan. Terlepas dari unsur mistis yang ada di dalamnya, pemahaman tentang nilai-nilai tersebut sangat penting dimiliki oleh peserta didik, kini dan masa yang akan datang. Oleh karena itu, nilai-nilai budaya masyarakat tradisional yang dikembangkan dalam konteks kekinian, sangat penting untuk dijadikan kajian dalam pembelajaran Geografi berkaitan dengan Pendidikan Lingkungan Hidup sehingga terinternalisasi pada diri peserta didik. Tentu setelah dikaji secara ilmiah, mengapa nilai-nilai tersebut harus diwarisi oleh mereka. 

Page 2 of 11 | Total Record : 110