cover
Contact Name
Rahmat Nur
Contact Email
rahmat.nur@ulm.ac.id
Phone
+6282346468651
Journal Mail Official
padaringan@ulm.ac.id
Editorial Address
Jalan Brigjen H. Hasan Basri, Pangeran, Kec. Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70123
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Padaringan : Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi
ISSN : -     EISSN : 26848104     DOI : https://doi.org/10.20527
Core Subject : Education, Social,
Padaringan adalah Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pendidikan, Sosiologi dan Antropologi yang diterbitkan tiga kali setahun (Januari,Mei,dan September) oleh Program Studi Pendidikan Sosiologi yang memuat tentang aspek : (1) Hasil Penelitian,(2) Opini, resensi buku maupun info pendidikan, sosiologi serta antropologi yang aktual dalam bidang keilmuan masing-masing.
Articles 110 Documents
Perilaku Ekonomi Sosial Nelayan Di DesaPaminggir Seberang Kecamatan Paminggir Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalsel Sigit Ruswinarsih
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 1, No 1 (2019): (Januari)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.8 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v1i1.3018

Abstract

Tulisan ini bermaksud memberikan gambaran tentang aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat nelayan. Pada umumnya masyarakat nelayan terutama yang tinggal di daerah pesisir terindikasi sebagai masyarakat yang hidup serba substantif. Masyarakat nelayan yang menjadi subyek penelitian adalah nelayan yang beroperasi di daerah perairan darat seperti sungai dan daerah rawa di Desa Paminggir Seberang. Pada masyarakat seperti ini menimbulkan pertanyaan bagaimana mereka mengelola perilakunya dalam memenuhi kebutuhan. Oleh masyarakat setempat sebutan nelayan adalah meiwak. Aktivitas meiwak tergantung pada musim. Musim kemarau adalah musim dimana paiwakan berpesta dengan hasil yang melimpah. Meiwak dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga. Saat melakukan aktivitas inilah tampak jalinan relasi sosial antar sesama paiwakan, antar paiwakan dengan pemakelar ikan dan juga dengan sesama tetangga sebagai konsumen.
TRADISI MAKAN URANG BANJAR (Kajian Folklor atas Pola Makan Masyarakat Lahan Basah) Alfisyah Alfisyah
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 1, No 3 (2019): (Juli)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.415 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v1i3.1408

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang berbagai makanan tradisional masyarakat Banjar. Makanan (food) sendiri bukan sekedar produk organisme dengan kualitas biokimia yang dikonsumsi manusia, tetapi makanan merupakan bagian dari upaya mempertahankan hidup yang ditentukan oleh kebudayaan masing-masing kolektif. Keberadaan makanan Banjar sekarang sudah mulai tidak dikenal oleh generasi sekarang seiring dengan masuknya berbagai produk makanan impor. Generasi sekarang sudah tidak lagi memahami makna dan kearifan lokal dari makanan tradisonal. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ada beberapa makanan Banjar yang masih berkembang dan digunakan dalam berbagai tradisi dan upacara adat yaitu (1) makanan untuk suguhan upacara, yaitu kelompok makanan yang disediakan sebagai suguhan untuk dimakan peserta upacara. Fungsi makanan ini untuk menunjukkan kesungguhan tuan rumah melaksanakan upacara dan sebagai penghargaan atas kedatangan masyarakat juga sekaligus dapat menguatkan ikatan sosial di antara anggota masyarakat.; (2) makanan untuk sajian atau sesajen merupakan makanan yang biasanya disajikan untuk atau sebagai sajian (sesajen) bukan untuk suguhan. Fungsi kelompok makanan ini adalah sebagai rasa terimakasih atas anugrah dan rezki yang telah diberikan sang pencipta. Makanan jenis ini juga biasanya dikaitkan dengan harapan dan kekhawatiran akan gangguan dari makhluk-makhluk gaib; (3) makanan pelengkap upacara yaitu makanan-makanan yang biasanya disuguhkan untuk melengkapi atau mendampingi makanan utama.
Penerapan Model Pembelajaran Tematik Pada Mata Pelajaran Sosiologi Siswa Kelas XII IPS SMAN 1 Sungguminasa Kabupaten Gowa Rahmat Nur
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 2, No 3 (2020): (September)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.176 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v2i3.2434

Abstract

Jenis penelitian yang digunakan adalah  deskriptif- kualitatif dalam bentuk metode studi kasus. Dalam pengumpulan data. Data yang diperoleh melalui dua sumber yaitu informan dan dokumen. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam, penilaian proses belajar dan dokumentasi yang dipilih dengan teknik purposive. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan konsep Miles dan Huberman.Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (1) mulai dari perencanaan, menentukan tema, pelaksanaan, penilaian pembelajaran tematik pada mata pelajaran Sosiologi, dapat menunjukkan  bahwa (a) semua guru telah membuat RPP dengan baik sesuai dengan standar prosedural dan standar isi, (b) guru membuat RPP pada kelas XII satu kali sekaligus dalam satu semester membuat RPP dari barbagai tema yang sudah ada dalam silabus kemudian dikembangkan menjadi anak tema, (e) guru dapat bekerja sama dengan siswa dalam menentukan tema sehingga sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa, (f) guru menentukan tema pembelajaran tematik sebagai pemersatu dari standar kompetensi setiap mata pelajaran yang dipadukan.  (2) pelaksanaan model pembelajaran tematik terhadap penerapan metode dapat menunjukkan bahwa dalam pembelajaran tematik guru menggunakan metode ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, dan metode demonstrasi sudah efektif dan efisien. (3) pelaksanaan model pembelajaran tematik terhadapsarana media, alat peraga, buku wajib, buku penunjang dapat menunjukkan bahwa (a) media, dan alat peraga menjadi substansi untuk memudahkan siswa memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diserap oleh mata dan telinga membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien,(b) sarana, media, alat peraga, buku wajib, buku penunjang dapat mencapai sekitar 80% pengaruhnya untuk membantu guru dan siswa dalam proses pembelajaran. 
Refresentasi Maskulinitas Dalam Iklan Rokok Dan Susu L-Men Yuli Apriati
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 1, No 2 (2019): (Mei)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.593 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v1i2.3023

Abstract

Tujuan penelitian ini menganalisis tentang gambaran ‘ideal’ maskulinitas versi media massa yang semakin ditonjolkan sehingga menjadi obyek yang bernilai jual, serta relasi apa saja yang diproduksi sepanjang pemujaan atau pengkultusan atas tubuh laki-laki menjadi bagian dari  konstruksi identitas, ras dan kelas di media massa ketika masukulinitas pun menempati posisi yang sama dengan feminitas ikut terkomodifikasi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metodologi semiotika komunikasi. Objek penelitian adalah iklan rokok Marlboro, Djarum Super, Dji Sam Soe, dan Gudang Garam, serta iklan susu L-Mendalam Website di media massa. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode semiotika Roland Barthes. Komodifikasi maskulinitas sebagai sebuah pertarungan gender dalam masyarakat post-industrial. Ketika kemelut kuasa atas relasi sosial yang termediasikan oleh imaji dan citra justru tergantikan kapasitas individu mengkonsumsi sebuah produk kecantikan baik bagi perempuan dan laki-laki dalam wacana besar tentang gaya hidup kontemporer. Pertarungan tersebut mungkin tidak akan menghasilkan pemenang sejati, namun pemenang yang kontemporer yang lekang oleh pola dan gaya hidup yang semakin terserabut dari akar kritis dalam masyarakat konsumsi. Representasi maskulinitas laki-laki dalam iklan rokok dan L Men sesungguhnya ada pada perguliran wacana mengenai konsep maskulinitas sendiri. Perguliran ini berlangsung dalam kehidupan budaya, akan tetapi masih diwarnai kentalnya materialisme dalam sistem kapitalisme yang ada sekarang. Wacana maskulinitas laki-laki dalam iklan akan tetap menjadi pertarungan gender. Wacana ini selalu bertanding dengan wacana feminitas dalam iklan, sebagaimana layaknya pertarungan gender dalam kehidupan sehari-hari.
Alih Fungsi Lahan Kawasan Hutan Lindung (Studi Di Kawasan Pengelolaan Hutan Lindung Kayu Tangi Blok I Kota Banjarbaru) Nasruddin Nasruddin; Gusti M. Syahcreza Febrian; Ananta Dandy Rukmana; Muhammad Indra
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 2, No 2 (2020): (MEI)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (118.28 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v2i2.2152

Abstract

Alih fungsi lahan dapat diartikan sebagai berubahnya fungsi sebagian atau seluruh kawasan dari fungsinya semula, seperti direncanakan menjadi fungsi lain yang berdampak negatif terhadap lingkungan dan potensi lahan tersebut. Alih fungsi lahan hutan lindung memiliki dampak pada keberlanjutan ekosistem lingkungan secara luas. Hutan lindung sebagai kawasan yang  mempunyai  fungsi  pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. Metode penelitian dilaksanakan melalui interpretasi hasil pemotretan foto udara menggunakan pesawat tanpa awak (drone) Tahun 2018, observasi lapangan melalui wawancara pada masyarakat di Kawasan Pengelolaan Hutan (KPH) Kayu Tangi Blok 1 Kota Banjarbaru dengan teknik insidental sampling, yang selanjutnya dilakukan analisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alih fungsi lahan yang terjadi di Kawasan Pengelolaan Hutan (KPH) Lindung Kayu Tangi Blok 1 Kota Banjarbaru menunjukkan 22,42% beralih fungsi menjadi kawasan bukan alami atau dengan luas 215,316 ha dengan perincian lahan garapan 13,10%, perkebunan 8,01%, bangunan 1,1%, dan pertanian 0,24%. Faktor terbentuknya alihfungsi didominasi oleh kesulitan dalam mendapatkan jenis pekerjaan sampingan, serta pengetahuan masyarakat yang rendah terhadap status lahan kawasan hutan lindung yang kepemilikannya oleh pemerintah. Hasil penelitian merekomendasikan: 1) diperlukan suatu model dalam Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (PHBM) sebagai suatu program yang dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat sekitar hutan melalui suatu lembaga swadaya yang dibentuk masyarakat bersama pemerintah dengan target mengembalikan fungsi kawasan melalui kegiatan agrofrestri, 2) diperlukan penyusunan lanskap kawasan berbasis perencanaan partisipatif yang saling menguntungkan antara pemerintah dengan masyarakat.
Dampak Sosial Usaha Budi Daya Sarang Burung Walet di Kelurahan Montallat II Melati Iriyanti Puteri , Nasrullah, Laila Azkia
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 3, No 1: Januari 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.552 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v3i1.3160

Abstract

Penelitian ini..bertujuan untuk:.(1) Untuk. Mengetahui gambaran usaha budi daya sarang Burung .walet..(2) Untuk mengetahui .dampak sosial usaha budi daya sarang burung walet. Metode yang digunakan yaitu. metode kualitatif. Sumber data penelitian. dipilih secara Purposive, informan berjumlah 10 orang. Teknik .pengumpulan. data menggunakan observasi., wawancara yang lebih. mendalam dn dokumentasi .dilakukan .pada bulan Agustus .2019 hingga .Februari 2020. Teknik .analisis data .yaitu reduksi .data, penyajian. data dan .penarikan kesimpulan. Hasil .penelitian ini. Menunjukkan. bahwa .gambaran usaha .budi daya .sarang walet yang dapat .dilihat dari berbagai .detail atau tahapan .yaitu adanya .sejarah usaha .budi daya sarang. walet, permodalan, .pemilihan lokasi, perijinan, pembuatan bangunan, pemasangan alat, perawatan dan .menunggu masa panen dan terakhir .panen. Serta .perubahan aktivitas .petani menjadi .peternak walet dan .alasan masyarakat. menjadi peternak .walet. Selain itu, adanya .dampak sosial .usaha sarang walet. bagi peternak. walet dan masyarakat. Dampak. tersebut terbagi .menjadi dampak. ekonomi dan dampak .sosial. Berdasarkan .hasil peneltian .ini, dapt disarankan. kepada .peternak walet .untuk mengatasi. berbagai .dampak negatif dari bangunan. Sarang. walet dan kpada pemerintah setempat. untk membuat .aturan mengenai .usaha budi .daya sarang. walet aagar tidak mengangu ketenangan. dan kesehatan masyarakat. sekitar
Imitasi Perilaku Youtuber Dalam Interaksi Remaja Pada Siswa SMP Negeri 3 Martapura Syahlan Mattiro, Reski.P, Muhammad Renaldy
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 3, No 3 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.427 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v3i3.3974

Abstract

Media sosial mempengaruhi aspek kehidupan, salah satu platform media populer saat ini yaitu YouTube yang mudah diakses remaja. Maka dari itu penelitian tujuan penelitian ini (1) Menemukan proses imitasi pada remaja yang menonton Youtuber oleh siswa SMP Negeri 3 Martapura. (2) Menemukan bentuk imitasi pada Youtuber dalam interaksi yang terjadi pada siswa SMPN 3 Martapura. Metode dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data dipilih secara Snowball Sampling. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi baik langsung atau Daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Menemukan Proses terjadinya imitasi pada Youtuber berawal dari aksebilitas yang mudah. Seperti, sistem YouTube itu sendiri dan lingkungan pergaulannya. Dilihat dari proses yang terbagi empat tahap, yaitu atensional, memperhatikan Youtubers, retensi yaitu menyimpan apa yang ditonton, pembentukan perilaku dimana perlahan imitasi menjadi perilaku dalam lingkungannya, dan motivisional yaitu adanya motif melakukan perilaku yang diimitasi dalam pergaulanya. (2) bentuk dalam imitasi dilakukan Berbentuk Copying behavior dilihat dari dua bentuk komunikasi. Pertama verbal, berupa kata-kata baik dari mulut atau tulisan secara primer (langsung) atau sekunder (daring). Kedua Non-verbal yaitu berupa simbol yang dapat mengambarkan objek milik para Youtuber berupa bisa aksesoris fisik, digital atau juga gestur tambahan yang dilihat pada bentuk interaksi sosial siswa.
Kesiapan Guru Melaksanakan Pembelajaran Berbasis HOTS Ditinjau dari Pengetahuan dan Kemampuan Mengemas Perangkat Pembelajaran Akhmad Riandy Agusta, Cholis Sa’dijah
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 3, No 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.013 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v3i2.3422

Abstract

Masa Pandemi Covid-19 merubah paradigma pembelajaran dari tradisional menuju pembelajaran dalam jaringan dengan memanfaatkan teknologi secara maksimal. Pembelajaran dalam jaringan tidak boleh meninggalkan pengembangan keterampilan berpikir kritis dan berpikir kreatif sebagai tujuan pendidikan masa depan. Namun belum diketahui pengetahuan dan kemampuan guru dalam merancang pembelajaran bermuatan keterampilan berpikir kritis dan berpikir kreatif untuk menuju era pembelajaran dalam jaringan. Penelitian ini mendeskripsikan tentang pengetahuan dan kemampuan mempersiapkan perangkat pembelajaran bermuatan keterampilan berpikir kritis dan berpikir kreatif pada guru sekolah dasar di kota Banjarmasin untuk menghadapi pembelajaran dalam jaringan pada masa pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis deskriptif. Objek penelitian adalah 200 orang guru sekolah dasar di kota Banjarmasin. Hasil penelitian menunjukkan hanya 24,25% dari 200 sampel memiliki pengetahuan memadai tentang konsep berpikir kritis dan hanya 20,5% memiliki pengetahuan memadai tentang konsep berpikir kreatif. Kemampuan mempersiapkan perangkat pembelajaran hanya 39,5% yang memasukkan unsur keterampilan berpikir kritis dan berpikir kreatif dalam perangkat pembelajaran. Kesimpulan penelitian ini, kurang dari 40% guru di kota Banjarmasin yang memiliki pengetahuan dan penguasaan yang cukup tentang pembelajaran berbasis keterampilan berpikir kritis, kreatif. Hasil ini menunjukkan bahwa guru di kota Banjarmasin belum siap untuk melaksanakan pembelajaran berbasis keterampilan berpikir kritis dan berpikir kreatif pada masa pandemi Covid-19 yang sebagian besar akan berorientasi pada pembelajaran dalam jaringan. Hasil penelitian dapat kita gunakan untuk mencari alternatif terbaik dalam meningkatkan kemampuan guru sekolah dasar sebagai upaya mempersiapkan kompetensi guru melaksanakan pembelajaran virtual berbasis keterampilan yang dibutuhkan masyarakat masa mendatang
Strategi Pemasaran Kelompok Musik Campursari Di Sanggar “Budoyo Manunggal” Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan Muh. Syahbana , Alfisyah, Yuli Apriati
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 3, No 1: Januari 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.255 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v3i1.3161

Abstract

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) upaya yang dilakukan sanggar “Budoyo Manunggal” untuk menarik minat yaitu pertama menggunakan media social atau digital marketing. Kedua, dengan cara memenuhi keinginan penonton. Ketiga yaitu membuat kerjasama dengan pemerintah dan paguyuban. (2) Pelayanan yang diberikan sanggar “Budoyo Manunggal” kepada pelanggan terbagi menjadi  dua yaitu customer service dan customer care. Di dalam pelayanan customer service, sanggar “Budoyo Manunggal” lebih memberikan pelayanan seperti kebebasan menentukan dekorasi, penyediaan perlengkapan acara, dan kebebasan memilih alat music atau aliran musik. Sedangkan pelayanan customer care lebih kepada kepedulian sanggar kepada pelanggan seperti mendiskusikan harga dan memberikan saran mengenai acara yang ingin diadakan.
Kepemimpinan Ketua Angkatan Muda Masjid Al-Jihad Kelurahan Kertak Baru Ulu Kecamatan Banjarmasin Tengah Kota Banjarmasin Taufik Hidayat Yuli Apriati, Reski.P
PADARINGAN (Jurnal Pendidikan Sosiologi Antropologi) Vol 3, No 3 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.245 KB) | DOI: 10.20527/padaringan.v3i3.3975

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Gaya Kepemimpinan Ketua Angkatan Muda Masjid Al-Jihad (“AMMA”) Dalam Menjalankan Organisasi; (2) Peran Ketua Angkatan Muda Masjid Al-Jihad (“AMMA”) Dalam Meningkatkan Kinerja Anggotanya.Metode yang digunakan adalah metode penelitian  kualitatif. Sumber data yang digunakan data primer dan sekunder, informan dipilih sebanyak enam belas orang secara purposive sampling. Analisis hasil penelitian menggunakan analisis kualitatif..Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: (1) Gaya Kepemimpinan Ketua Angkatan Muda Masjid Al-Jihad Dalam Menjalankan Organisasi termasuk dalam  Gaya Kepemimpinan Pelatih. (2) Peran Ketua Angkatan Muda Masjid Al-Jihad Dalam Meningkatkan Kinerja Anggotanya, yaitu ketua “AMMA” memberikan apresiasi kepada anggota yang aktif, mengupayakan kondisi kerja yang baik, membangun hubungan interpersonal yang intensif dengan anggota, serta kebijakan organisasi yang akomodatif.Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada : (1) Para pengurus dan anggota “AMMA” untuk lebih aktif lagi dan mampu menyeimbangkan kegiatan dan program kerja “AMMA” yang berisifat sosial Masyarakat dan di Masjid Al- Jihad. (2) Diharapkan Pengurus Masjid Al-Jihad terus mendukung semua program kerja AMMA serta mengusahakan adanya fasilitas kantor sekretariat “AMMA”.

Page 4 of 11 | Total Record : 110