cover
Contact Name
Cahyo Yusuf
Contact Email
cahyoyusuf@untidar.ac.id
Phone
+6281567820558
Journal Mail Official
cahyoyusuf@untidar.ac.id
Editorial Address
JL. DUKU 5 F/ PERUM KORPRI RT 006/ RW010, KELURAHAN KRAMAT SELATAN, KECAMATAN MAGELANG UTARA
Location
Kota magelang,
Jawa tengah
INDONESIA
Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Repetisi)
Published by Universitas Tidar
ISSN : 27159612     EISSN : 27159612     DOI : 10.31002
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan jurnal ilmiah mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Tidar. Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menerbitkan artikel-artikel ilmiah dalam cakupan keilmuan bidang pendidikan, bahasa, dan sastra Indonesia. Artikel yang dimuat merupakan artikel hasil penelitian, kajian ilmiah kritis, dan isu penting terkini yang sesuai dengan focus dan scope jurnal. Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menjalin kerja sama dengan forum-forum mahasiswa ilmiah bidang pendidikan, bahasa, dan sastra Indonesia di tingkat regional, nasional, dan internasional yang sesuai dengan ketentuan spesifikasi artikel sesuai focus dan scope jurnal. Tata tulis mengikuti template yang sudah disediakan di OJS. Perlakuan sama dengan artikel yang masuk ke Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia . Focus dan Scope curriculum and materials development professional development policy and practice in assessment language skills and language components genre based language teaching and literature Indonesian language for foreign speakers technology enhance language learning literature studies linguistics studies
Articles 129 Documents
PERBANDINGAN FUNGSI GAYA BAHASA DALAM PUISI GADIS PEMINTA-MINTA KARYA TOTO SUDARTO BACHTIAR DENGAN PUISI KEPADA PEMINTA-MINTA KARYA CHAIRIL ANWAR Indah Khusnul; Yulia Esti Katrini; Rangga Asmara
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2018): REPETISI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian yang berjudul Perbandingan Fungsi Gaya Bahasa dalam Puisi Gadis Peminta-minta Karya Toto Sudarto Bachtiar dengan Puisi Kepada Peminta- minta Karya Chairil Anwar dilatarbelakangi oleh adanya kemiripan judul antar kedua puisi. Kedua puisi ditulis untuk menaruh perhatian kepada kaum peminta-minta, akan tetapi kedua penyair memiliki gaya bahasa berbeda dalam menyampaikan pandangannya terhadap kaum peminta-minta. Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan fungsi gaya bahasa yang terdapat dalam Puisi Gadis Peminta-minta Karya Toto Sudarto Bachtiar dengan Puisi Kepada Peminta-minta Karya Chairil Anwar. Metode dan teknik penyediaan data penelitian ini menggunakan metode simak dan teknik catat. Metode dan teknik analisis data yang digunakan yakni metode deskriptif analisis dan teknik deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian ini ditemukan 32 data dengan 6 fungsi gaya bahasa antara lain: untuk memberikan penekanan, untuk hiasan atau menimbulkan efek keindahan, untuk melebih-lebihkan pernyataan, menghidupkan objek mati, mengurangi monotoni kalimat, dan membandingkan dua hal.Kata Kunci: Perbandingan, Fungsi Gaya Bahasa,Puisi
Penanda Referensi Endofora dan Formulasi Materi Ajar di SMA Priscilia Putriati Purnomo
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 (2020): REPETISI VOLUME 3 NOMOR 2
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta referensi endofora yang terdapat pada caption instagram @fathuurr_. Masalah penelitian ini: (1) apa sajakah penanda referensi endofora?; (2) apa sajakah jenis referensi endofora?; (3) bagaimana formulasi materi ajar referensi endofora pada pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA? Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan penanda referensi endofora, (2) mendeskripsikan jenis referensi endofora, dan (3) memformulasi materi ajar referensi endofora pada pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA. Metode penyediaan data yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode baca dengan teknik penyediaan data teknik tanda dan teknik catat. Penelitian ini bersumber data caption instagram @fathuurr_ pada postingan Maret 2019 – Januari 2020. Analisis data menggunakan metode agih. Teknik analisis penelitian ini ialah teknik dasar Bagi Unsur Langsung dan teknik lanjutan menggunakan teknik ganti. Hasil penelitian ini diperoleh: 11 penanda dari jenis referensi endofora anaforis yang terdiri dari penanda referensi persona, penanda referensi demonstrative, dan penanda referensi komparatif. Penanda referensi persona ditandai dengan penanda saya, aku, kami, kalian, -nya, dan mereka; penanda referensi demonstratif ditandai dengan penanda ini, itu, dan sana; dan penanda referensi komparatif ditandai dengan penanda begitupun. Selanjutnya ditemukan 4 penanda dari jenis referensi endofora kataforis yang terdiri dari penanda referensi persona dan penanda referensi komparatif. Penanda referensi persona terdiri dengan penanda kami, kalian, dan –nya; dan penanda referensi komparatif dengan penanda sependapat. Hasil penelitian ini diformulasi menjadi materi ajar Bahasa Indonesia kelas XI SMA dengan komposisi penggunaan pronomina persona, pronomina demonstrative, dan pronomina komparatif pada materi teks ceramah. Kata Kunci: Penanda referensi endofora, jenis referensi endofora, materi ajar.
JENIS DAN FUNGSI PRONOMINA PENUNJUK PADA KALIMAT MAJEMUK SETARA DALAM NOVEL ARAH LANGKAH KARYA FIERSA BESARI DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR DI SMA Septianingrum Septianingrum; Hari Wahyono; Theresia Pinaka Ratna Ning Hapsari
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 (2019): REPETISI Volume 2 Nomor 1
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) memperoleh deskripsi jenis pronomina penunjuk pada kalimat majemuk setara dalam novel Arah Langkah karya Fiersa Besari, (2) memperoleh deskripsi fungsi pronomina penunjuk pada kalimat majemuk setara dalam novel Arah Langkah karya Fiersa Besari, serta (3) menghasilkan bahan ajar bahasa tentang pronomina penunjuk pada kalimat majemuk setara dalam novel Arah Langkah karya Fiersa Besari. Metode pengumpulan data yang diterapkan yakni metode simak dengan teknik pengumpulan data berupa teknik catat. Metode analisis data menggunakan metode agih dan teknik analisis data menggunakan teknik Bagi Unsur Langsung (BUL). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa; (1) terdapat jenis pronomina penunjuk, yakni pronomina penunjuk umum dan pronomina penunjuk tempat; (2) terdapat fungsi pronomina penunjuk yakni pronomina penunjuk berfungsi sebagai penegas, penanda nomina, perujuk hal yang telah disebutkan, dan penunjuk lokasi. Hasil penelitian dapat diimplementasikan sebagai bahan ajar kebahasaan dalam pembelajaran teks eksposisi kelas X semester ganjil di SMA.Kata kunci: pronomina penunjuk, kalimat majemuk setara, Arah Langkah, teks eksposisi.
Tindak Tutur Asertif dan Formula Materi Ajar Wahyuni Asri Minarti; Cahyo yusuf; Asri Wijayanti
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 1 (2020): REPETISI VOLUME 3 NOMOR 1
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman mitra tutur dalam menerima serta merespons tuturan karena tuturan yang bersifat tersirat. Tujuan penelitian ini ialah (1) mendeskripsikan tipe tindak tutur asertif dalam dialog penjual dan pembeli di Pasar Kebon Watu Gede, dan (2) memformulasikan materi ajar tindak tutur asertif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini mencakup pragmatik, tindak tutur, tindak tutur asertif, dan pengajaran bahasa. Metode pengumpulan data penelitian ini ialah metode simak dengan teknik rekam dan teknik catat, sedangkan metode analisis data penelitian ini ialah metode padan dengan teknik Pilah Unsur Penentu (PUP). Hasil penelitian ini ialah (1) tindak tutur asertif tipe memberitahukan; (2) tindak tutur asertif tipe menyarankan; dan (3) tindak tutur asertif tipe mengeluh. Hasil penelitian ini diformulasi menjadi materi ajar, unsur kebahasaan teks negosiasi dalam Kompetensi Dasar 3.10 Mengevaluasi pengajuan, penawaran, dan persetujuan dalam teks negosiasi lisan maupun tertulis dan 4.10 Menyampaikan pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup dalam teks negosiasi secara lisan atau tulis.Kata Kunci: Tindak Tutur Asertif, Tipe Tuturan Asertif, Materi Ajar
Perbandingan Bentuk dan Makna Kata Kena dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia serta Implementasinya sebagai Materi Ajar Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Atif Solehudin; Fransiscus Xaverius Samingin; Asri Wijayanti
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 (2020): REPETISI VOLUME 3 NOMOR 2
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian perbandingan bentuk dan makna kata kena dalam bahasa Indonesia dan Malaysia ini dilatarbelakangi perbedaan penggunaan kata kena. Bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia yang memiliki akar bahasa yang sama yakni bahasa Melayu mengalami perubahan mengikuti perkembangan zaman. Dalam bahasa Indonesia, kata kena lazim dimaknai ‘tertimpa atau mendapat’, sedangkan dalam bahasa Malaysia bermakna ‘tahu, tepat, harus, tertimpat, terhantuk, tertimpa, bisa’. Penelitian ini terdiri dari dua rumusan masalah, yakni (1) bagaimana perbandingan bentuk dan makna kata kena dalam bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia? dan (2) bagaimana implementasi materi ajar kata kena dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA? Tujuan penelitian ini yaitu (1) mengungkapkan deskripsi perbandingan bentuk dan makna kata kena dalam bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia, (2) pembuatan materi ajar berdasarkan perbandingan kata kena dalam bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Teori yang digunakan mencakup perbandingan bahasa Indonesia dan Malaysia, linguistik konstratif, kategori sintaktis, ragam makna, dan materi ajar. Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data yakni metode simak. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yakni teknik rekam dan catat. Sementara itu, metode dan teknik analisis yang digunakan yakni metode agih dan teknik BUL (Bagi Unsur Langsung).Kata Kunci       : Perbandingan, Kena, Bentuk, Makna.
PERLAWANAN TOKOH SRI NINGSIH TERHADAP STEREOTIP PEKERJAAN PEREMPUAN DALAM NOVEL TENTANG KAMU KARYA TERE LIYE: KAJIAN FEMINISME DAN IMPLEMENTASINYA DI SMA Fikha Nada Naililhaq; Yulia Esti Katrini; Dzikrina Dian Cahyani
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 (2019): REPETISI Volume 2 Nomor 1
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi maraknya perempuan yang melakukan pekerjaan-pekerjaan yang berat dan memerlukan banyak tenaga untuk melakukannya. Pekerjaan tersebut biasanya dilakukan oleh laki-laki, dan banyak masyarakat yang menganggap miring pekerjaan tersebut apabila dikerjakan oleh perempuan. Hal tersebut juga terjadi pada tokoh Sri Ningsih dalam novel Tentang Kamu karya Tere Liye. Tujuan penelitiannya adalah untuk menjawab rumusan masalah yang telah disebutkan. Mengungkapkan perlawanan tokoh Sri Ningsih terhadap stereotip pekerjaan perempuan yang terkandung dalam novel Tentang Kamu karya Tere Liye. Mengimplementasi perlawanan tokoh Sri Ningsih terhadap stereotip pekerjaan perempuan yang terkandung dalam novel Tentang Kamu karya Tere Liye sebagai bahan ajar di SMA. Dalam penelitian tentang perlawanan tokoh Sri Ningsih terhadap stereotip pekerjaan perempuan, menggunakan metode pungumpulan data studi pustaka, dengan teknik, membaca, menandai, dan mengklarifikasi data. Sedangkan metode analisis datanya menggunakan metode deskriptif analisis. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa, di dalam novel Tentang Kamu karya Tere liye tokoh Sri Ningsih melakukan perlawanan stereotip pekerjaan perempuan dengan melakukan pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh laki-laki, yaitu 1) mencari teripang, kerang, dan bulu babi; 2) mengambil air bersih di pulau seberang; 3) kuli serabutan di pasar; 4) bisnis makanan menggunakan gerobak dorong; 5) bisnis rental mobil; 6) pengawas pabrik; 7) bisnis sabun mandi; 8) cleaning service; dan  9) sopir bus. Serta cara pandang tokoh perempuan terhadap macam-macam pekerjaan yang dijalaninya. Penelitian ini juga dapat diimplementasikan dalam pembelajaran di SMA, sesuai dengan kurikulum 2013 kelas XII pada KD 3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel dan KD 4.9 Merancang novel atau novelet dengan memerhatikan isi dan kebahasaan.Kata Kunci : Perlawanan, Stereotip, Pekerjaan, Feminisme, Pembelajaran
ASPEK MORAL DALAM NOVEL MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH KARYA TERE LIYE Umu Nur Latifah; Budiono Budiono; Ayu Wulandari
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 (2018): REPETISI Volume 1 Nomor 2
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspek moral dalam novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye dan menyusun rancang bangun pembelajarannya di SMA. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari novel Moga Bunda Disayang Allah karya Tere Liye. Metode penyediaan data menggunakan metode simak dilanjutkan dengan teknik catat. Analisis data menggunakan metode deskriptif analisis dan teknik analisis data. Hasil analisis yang ditemukan penelitian ini adalah aspek moral berdoa, aspek moral bersyukur, aspek moral kesetiaan, aspek moral pengendalian diri, aspek moral perlindungan, aspek moral rela berkorban, aspek moral tanggung jawab, serta aspek moral tolong menolong. Hasil penelitian ini dapat diterapkan dalam pembelajaran di SMA, tepatnya pada KD 3.9 Menganalisis isi dan kebahasaan novel.Kata kunci: aspek moral, pembelajaran di SMA.
DIKSI DAN MAKNA KONJUNGSI KALIMAT MAJEMUK DALAM NASKAH PIDATO PARIPURNA PRESIDEN JOKO WIDODO TAHUN 2017 Isnaini Hidayati; Hari Wahyono; Mursia Ekawati
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2018): REPETISI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pidato paripurna Presiden Joko Widodo, merupakan pidato yang dilaksanakan satu tahun sekali, pidato tersebut juga disampaikan Joko Widodo dengan gaya khasnya, isi dalam pidatonya banyak mengandung diksi terutama pada kalimat majemuk. Tujuannya yaitu: (1) deskripsi mengenai diksi konjungsi kalimat majemuk, (2) Mendeskripsi makna konjungsi kalimat majemuk, (3) Menghasilkan bahan ajar di SMA tentang diksi dan makna konjungsi pada kalimat majemuk. Sumber datanya naskah pidato paripurna Presiden Joko Widodo pada tanggal 16 Agustus 2017. Data penelitian dengan simak dan teknik catat. Metode analisis data menggunakan metode agih, sedangkan teknik analisis data menggunakan (BUL). Hasil penelitian memperoleh diksi konjungsi yaitu (1) diksi konjungsi “dan”, (2) gabungan diksi konjungsi “dan”, (3) diksi konjungsi “bahwa”, (4) diksi konjungsi “karena”, (5) diksi konjungsi “karena”, “dan”, (6) diksi konjungsi “tapi”, “karena”, (7) diksi konjungsi “serta”, (8) diksi konjungsi gabungan “serta”, “dan”, (9) diksi konjungsi “walaupun”, sedangkan makna konjungsi, yaitu (1) makna konjungsi “penambahan”, (2) gabungan makna konjungsi “penambahan” dan “penambahan”, (3) makna konjungsi “penambahan”, (4) makna konjungsi “sebab-akibat”, (5) makna konjungsi “sebab –akibat”, “penambahan”. (6) makna konjungsi “pertentangan”, “penambahan”, (7) makna konjungsi “konsesif”.Kata kunci: diksi dan makna konjungsi kalimat majemuk
JENIS, BENTUK, DAN POLA PENGKLITIKAN PADA KLAUSA LENGKAP DALAM TAJUK RENCANA KORAN SUARA MERDEKA EDISI NOVEMBER 2018 DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR DI SMA Maryam Alvi Nur Fathina; Hari Wahyono; Ayu Wulandari
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 2 (2019): REPETISI VOLUME 2 NOMOR 2
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui jenis, bentuk, dan pola pengklitikan yang terjadi pada klausa lengkap dalam tajuk rencana koran Suara Merdeka edisi November 2018 dan implementasinya sebagai bahan ajar di SMA. Penelitian ini menggunakan metode simak dengan teknik tandai dan catat untuk fase penyediaan data. Objek dalam penelitian ini adalah tajuk rencana koran Suara Merdeka edisi November 2018 dengan lokus klausa lengkap. Hasil penelitian kemudian dikembangkan menjadi bahan ajar materi kebahasaan pada kompetensi dasar 3.6 dan 4.6 mengenai teks editorial siswa SMA kelas XII semester 1 yang berwujud buku ajar. Berdasarkan hasil penelitian, fenomena pengklitikan terjadi dengan klasifikasi sesuai jenis, bentuk, dan polanya pada klausa lengkap sebagai lokusnya. Fenomena pengklitikan yang ditemukan dalam tajuk rencana didapatkan hanya satu jenis pengklitikan saja, yaitu jenis enklitik. Adapun klasifikasi bentuk klitik untuk jenis enklitik ditemukan 5 bentuk klitik, yaitu klitik –pun, -lah, -kah, -nya, dan -isme dengan pola pengklitikan yang dirumuskan berdasar pada kelas kata yang diikutinya. Masing-masing bentuk klitik memiliki pola sesuai dengan bentuk, posisi melekat, dan juga dapat melekat pada kelas-kelas kata tertentu. Klitik –pun hanya ditemukan dapat melekat pada kelas kata berupa kata tanya, klitik –lah dapat melekat pada kelas kata verba, adverbia, dan pronomina, klitik –kah dapat melekat pada kelas kata verba, adverbia, pronomina, dan kata tanya, klitik –nya hanya melekat pada kelas kata nomina, dan klitik –isme dapat melekat pada kelas kata adjektifa dan nomina.Kata Kunci: pengklitikan, klausa lengkap, tajuk rencana, bahan ajar
PERBANDINGAN ALUR NOVEL 693 KM JEJAK GERILYA SUDIRMAN DAN FILM JENDERAL SOEDIRMAN DENGAN PENDEKATAN MIMETIK Ambar Arumsari; Yulia Esti Katrini; Rangga Asmara
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 (2018): REPETISI Volume 1 Nomor 2
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menemukan persamaan dan perbedaan dalam perbandingan alur novel 693 Km Jejak Gerilya Sudirman dan film Jenderal Soedirman dengan pendekatan mimetik serta menyusun langkah pembelajarannya. Pada pengumpulan data digunakan metode simak dan teknik catat, sedangkan dalam analisis data digunakan metode deskriptif kualitatif dan teknik analisis mimetik. Analisis mimetik berarti menghubungkan peristiwa dalam karya sastra dengan peristiwa faktual di dunia nyata. Hasil dari penelitian ini yaitu (1) novel 693 Km Jejak Gerilya Sudirman dan film Jenderal Soedirman memiliki persamaan alur peristiwa sebanyak 22 peristiwa, sedangkan perbedaan keduanya yaitu pada novel 693 Km Jejak Gerilya Sudirman terdapat 33 peristiwa yang menunjukkan adanya peristiwa yang memiliki kaitan dengan kejadian dalam kehidupan nyata Jenderal Sudirman dan peristiwa perang gerilya, sedangkan pada film Jenderal Soedirman terdapat 27 peristiwa yang memiliki kaitan dengan peristiwa tersebut, dan (2) penelitian ini dapat diterapkan pada kompetensi dasar 4.3 mengonstruksi nilai-nilai dari informasi cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi di SMA kelas XII.Kata kunci: alur, film, novel, pembelajaran

Page 1 of 13 | Total Record : 129