Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

PRESUPOSISI DAN IMPLIKATUR PADA STAND UP COMEDY INDONESIA Asri Wijayanti
TRANSFORMATIKA Vol 12, No 2 (2016): TRANSFORMATIKA
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (667.228 KB) | DOI: 10.31002/transformatika.v12i2.189

Abstract

This study discusses presupposition and implikature in Abdur’s Stand-up Comedy Indonesia (SUCI) Session 4 Kompas TV. SUCI uses Indonesian language as the main material of the jokes. The jokes in SUCI come from everyday life of the comics. The jokes in SUCI have some massages. It uses pragmatics analysis approach to answer the questions about (1) presupposition and (2) implicature of SUCI 4. The data are oral forms of Kompas TV’s SUCI 4 shows. The data are obtained by the observation method and by taking notes technique. The data analysis uses pragmatics equal methods. The theories used are the theory of background knowledge, presuppotition, and implicature. The analysis shows that first, Comica’s presupposition about the east of Indonesia are geographycal, society, food, technology, and pulic building condition. Secondly, implicature of Abdur stand up comedy are admit a shortage, found out attention, and critics about government role. Keywords: presupposition, implicature, Indonesian stand up comedy.
KATA SERAPAN BAHASA ARAB DALAM KOSAKATA BAHASA INDONESIA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN CERAMAH DI KELAS XI SMA: KAJIAN BIDANG FONOLOGI Milatul Hidayah; Fransiscus Xaverius Samingin; Asri Wijayanti
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 (2018): REPETISI Volume 1 Nomor 2
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kosakata bahasa Arab yang diserap ke dalam bahasa Indonesia, kata serapan tersebut tidak semua diserap secara penuh. Terdapat perubahan-perubahan yang terjadi sesuai sistem bahasa Indonesia. Kata-kata tersebut sudah bebas digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat. Akan tetapi, masyarakat belum menggunakannya secara benar. Penggunaan kosakata yang benar tersebut berkaitan dengan pembelajaran ceramah, siswa sebagai bagian dari masyarakat harus memilih diksi yang tepat dalam melakukan kegiatan ceramah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana proses perubahan lafal kata bahasa Arab yang diserap ke dalam kosakata bahasa Indonesia?, dan (2) bagaimana penerapan perubahan lafal kata bahasa Arab ke dalam kosakata bahasa Indonesia dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas XI SMA?. Tujuan penelitian ini yakni (1) menghasilkan deskripsi proses perubahan lafal kata bahasa Arab yang diserap ke dalam kosakata bahasa Indonesia, (2) memperoleh deskripsi penerapan perubahan lafal kata bahasa Arab ke dalam kosakata bahasa Indonesia dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya ceramah. Jenis penelitian ini ialah kualitatif. Sumber data penelitian ini yakni novel 99 Cahaya di Langit Eropa dan Bulan Terbelah di Langit Amerika karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Al Mahendra. Metode penyediaan data yang digunakan simak teknik catat. Metode analisis datanya ialah metode padan. Hasil penelitian ini terdiri atas: (1) penambahan bunyi (anaptiksis) yang terdiri dari dua jenis yaitu epentesis berjumlah 6 kata dan paragog berjumlah 4 kata, (2) modifikasi vokal terdiri dari apofoni berjumlah 7 kata, (3) zeroisasi terdiri dua jenis penemuan yaitu aferesis berjumlah 4 kata dan sinkop berjumlah 1 kata, (4) pengenduran bunyi berjumlah 3 kata, dan (5) adaptasi bunyi terdiri dari dua jenis yaitu pergantian konsonan ta’ marbuthah [ة] berjumlah 2 kata dan pergantian konsonan [ق] berjumlah 2 kata serta (6) penguatan bunyi berjumlah 1 kata. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan ajar materi ceramah SMA kelas XI pada KD 3.6 Menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan dalam ceramah 4.6 Mengkonstruksi ceramah tentang permasalahan aktual dengan memerhatikan aspek kebahasaan dan menggunakan struktur yang tepat. Hal tersebut juga terkait dengan pemilihan diksi yang tepat dan pelafalan yang tepat.Kata kunci: kosa kata bahasa Indonesia, kata serapan bahasa Arab, perubahan bunyi, ceramah
Polisemi dalam Judul Berita Online Portal Detik.com Edisi Tahun 2020 dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Bahasa Indonesia di SMP Yolanda Dwi Alfianti; Astuty Astuty; Asri Wijayanti
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 2 (2021): REPETISI VOLUME 4 NOMOR 2
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya memahami makna dalam judul berita yang dalam penulisannya mengandung banyak makna ganda atau ketaksaan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan deskripsi jenis-jenis ketaksaan dalam judul berita online portal detik.com edisi tahun 2020 dan menghasilkan formulasi bahan ajar berupa handout berdasarkan jenis dan penyebab ketaksaan dalam judul berita online portal detik.com. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik padan untuk memadankan teori yang digunakan dengan cara menganalisis. Penelitian ini berfokus pada ketaksaan dan penyebab ketaksaan dalam judul berita online portal detik.com edisi tahun 2020. Sumber data dalam penelitian ini adalah judul berita online portal detik.com edisi tahun 2020. Metode pengumpulan data ini adalah simak catat. Teknik analisis data penelitian ini alat penentu metode padan berupa daya-daya pilah bersifat mental yang dimiliki oleh penelitinya. Hasil penelitian ini menemukan dua jenis ketaksaan yaitu, ketaksaan gramatikal dan ketaksaan leksikal polisemi serta ketaksaan leksikal homonimi. Hasil penelitian ini dapat diimplementasikan sebagai bahan ajar Bahasa Indonesia kelas VII di SMP pada KD 3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur teks berita (membanggakan dan memotivasi) yang dibaca dan didengar, KD 4.1 Menyimpulkan isi berita (membanggakan dan memotivasi) yang dibaca dan didengar. Luaran dari penelitian ini adalah handout materi pembelajaran teks berita.Kata Kunci : bahan ajar, berita online, ketaksaan gramatikal, ketaksan leksikal
KESANTUNAN BERBAHASA TOKOH DILAN DALAM NOVEL MILEA: SUARA DARI DILAN KARYA PIDI BAIQ DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR ULASAN BUKU FIKSI DI SMA Azizoel Metiadini; Yulia Esti Katrini; Asri Wijayanti
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2, No 1 (2019): REPETISI Volume 2 Nomor 1
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini ialah mendeskripsikan bentuk kesantunan berbahasa yang diterapkan oleh tokoh Dilan dalam novel Milea: Suara dari Dilan karya Pidi Baiq serta menyusun bahan ajar bagi pembelajaran di SMA. Data kebahasaan berwujud kata, frasa, kalimat, dan gugus kalimat yang mengandung unsur kesantunan berbahasa yang diterapkan oleh tokoh Dilan melalui narasi dan dialog pada novel Milea: Suara dari Dilan karya Pidi Baiq. Penyediaan data dalam penelitian ini menggunakan metode studi pustaka dengan teknik membaca, menandai, dan mengklasifikasikan data. Adapun analisis data yang digunakan adalah dengan metode deskriptif analitik dengan teknik yang disesuaikan dengan tujuan penelitian yakni penafsiran. Hasil penelitian berupa klasifikasi maksim yang didasarkan pada teori Geoffrey Leech. Klasifikasi maksim yang ditemukan terdiri atas maksim kebijaksanaan bermaksud untuk menjaga perasaan dan memberi kebebasan hak orang lain; maksim penerimaan bermaksud untuk mengambil risiko dan tulus; maksim kemurahan hati bermaksud untuk memuji, berterima kasih, dan menghargai; maksim kerendahan hati bermaksud untuk menyadari keterbatasan, merefleksi diri, dan menyesali perbuatan; maksim kecocokan bermaksud untuk menyesuaikan, menyetujui, dan menenangkan; serta maksim kesimpatian bermaksud untuk berbelasungkawa dan peduli.Kata Kunci: kesantunan berbahasa, maksim kesantunan, bahan ajar
Tindak Tutur Asertif dan Formula Materi Ajar Wahyuni Asri Minarti; Cahyo yusuf; Asri Wijayanti
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 1 (2020): REPETISI VOLUME 3 NOMOR 1
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pemahaman mitra tutur dalam menerima serta merespons tuturan karena tuturan yang bersifat tersirat. Tujuan penelitian ini ialah (1) mendeskripsikan tipe tindak tutur asertif dalam dialog penjual dan pembeli di Pasar Kebon Watu Gede, dan (2) memformulasikan materi ajar tindak tutur asertif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini mencakup pragmatik, tindak tutur, tindak tutur asertif, dan pengajaran bahasa. Metode pengumpulan data penelitian ini ialah metode simak dengan teknik rekam dan teknik catat, sedangkan metode analisis data penelitian ini ialah metode padan dengan teknik Pilah Unsur Penentu (PUP). Hasil penelitian ini ialah (1) tindak tutur asertif tipe memberitahukan; (2) tindak tutur asertif tipe menyarankan; dan (3) tindak tutur asertif tipe mengeluh. Hasil penelitian ini diformulasi menjadi materi ajar, unsur kebahasaan teks negosiasi dalam Kompetensi Dasar 3.10 Mengevaluasi pengajuan, penawaran, dan persetujuan dalam teks negosiasi lisan maupun tertulis dan 4.10 Menyampaikan pengajuan, penawaran, persetujuan, dan penutup dalam teks negosiasi secara lisan atau tulis.Kata Kunci: Tindak Tutur Asertif, Tipe Tuturan Asertif, Materi Ajar
Perbandingan Bentuk dan Makna Kata Kena dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia serta Implementasinya sebagai Materi Ajar Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Atif Solehudin; Fransiscus Xaverius Samingin; Asri Wijayanti
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 (2020): REPETISI VOLUME 3 NOMOR 2
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian perbandingan bentuk dan makna kata kena dalam bahasa Indonesia dan Malaysia ini dilatarbelakangi perbedaan penggunaan kata kena. Bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia yang memiliki akar bahasa yang sama yakni bahasa Melayu mengalami perubahan mengikuti perkembangan zaman. Dalam bahasa Indonesia, kata kena lazim dimaknai ‘tertimpa atau mendapat’, sedangkan dalam bahasa Malaysia bermakna ‘tahu, tepat, harus, tertimpat, terhantuk, tertimpa, bisa’. Penelitian ini terdiri dari dua rumusan masalah, yakni (1) bagaimana perbandingan bentuk dan makna kata kena dalam bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia? dan (2) bagaimana implementasi materi ajar kata kena dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA? Tujuan penelitian ini yaitu (1) mengungkapkan deskripsi perbandingan bentuk dan makna kata kena dalam bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia, (2) pembuatan materi ajar berdasarkan perbandingan kata kena dalam bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Teori yang digunakan mencakup perbandingan bahasa Indonesia dan Malaysia, linguistik konstratif, kategori sintaktis, ragam makna, dan materi ajar. Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data yakni metode simak. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yakni teknik rekam dan catat. Sementara itu, metode dan teknik analisis yang digunakan yakni metode agih dan teknik BUL (Bagi Unsur Langsung).Kata Kunci       : Perbandingan, Kena, Bentuk, Makna.
TINDAK TUTUR PADA INFOMERSIAL MAHAKARYA AGUNG SEDAYU GROUP DI TELEVISI Alif Tiwi Estriyanti; Budiono Budiono; Asri Wijayanti
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 1 (2018): REPETISI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai bentuk iklan, penggunaan bahasa pada infomersial memiliki peranan penting dalam memperkenalkan dan mempengaruhi konsumen agar membeli produk yang ditawarkan. Pemahaman makna bahasa infomersial dapat dikaji melalui analisis pragmatik berupa tindak tutur. Rumusan Masalah pada penelitian ini yaitu Bagaimanakah bentuk tindak tutur pada infomersial Mahakarya Agung Sedayu Group di televisi? Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk tindak tutur pada infomersial Mahakarya Agung Sedayu Group di televise. Sumber data penelitian ini adalah video infomersial Mahakarya Agung Sedayu Group yang ditayangkan oleh stasiun televisi Metro TV edisi Desember 2017 dengan durasi penayangan tiap acara selama 30 menit sebanyak dua episode. Penyediaan data dalam penelitian ini menggunakan metode simak dengan teknik lanjutan berupa teknik simak bebas libat cakap (SBLC), teknik rekam dan catat. Analisis datanya menggunakan metode padan dan alat penentu yang digunakan ialah orang yang menjadi mitra-wicara dengan teknik dasarnya yaitu teknik pilah unsur penentu atau teknik PUP dengan daya pilah pragmatis. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 96 data bentuk tindak tutur. Dari 96 data, dalam infomersial Mahakarya Agung Sedayu Group ditemukan bentuk tindak tutur ilokusi yang mengandung daya perlokusi. Tindak tutur ilokusi yang ditemukan yaitu tindak tutur ilokusia sertif sebanyak 52 data, tindak tutur ilokusi direktif sebanyak 37 data, dan tindak tutur ilokusi ekspresif sebanyak 7 data. Dari hasil pembahasan analisis data pada penelitian ini, banyak ditemukan tuturan yang terdapat pada infomersial Mahakarya Agung Sedayu Group mengandung maksud untuk menjelaskan dengan mengunggulkan proyek Agung Sedayu Group dan meyakinkan investor dengan mengundang salah satu investornya untuk memberikan kesaksiannya. Dengan demikian, bentuk tindak tutur yang dominan pada infomersial tersebut adalah tindak tutur ilokusi asertif.Kata kunci: tindak tutur dan infomersial
Nilai Budaya dalam Novel KKN di Desa Penari karya Simpleman dan Implementasinya sebagai Bahan Ajar Apresiasi Sastra di SMA Galih Allam Ilafi; Mursia Ekawati; Asri Wijayanti
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 (2020): REPETISI VOLUME 3 NOMOR 2
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh nilai budaya yang ada di dalam masyarakat mulai terlupakan akibat masuknya budaya-budaya baru di era globalisasi ini. Salah satu nilai budaya yang mulai menghilang adalah kepercayaan tentang makrokosmos dan mikrokosmos. Masyarakat mulai banyak yang mempercayai bahwa dunia gaib itu hanyalah sebuah mitos atau khayalan, karena hal gaib memang sulit untuk dipahami oleh sebagian masyarakat. Salah satu novel yang terdapat nilai budaya tersebut yaitu novel KKN di Desa Penari karya Simpleman. Cerita dalam novel merupakan kisah nyata yang sempat viral di media sosial, sehingga memiliki daya tarik tersendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai budaya yang terkandung dalam novel KKN di Desa Penari karya Simpleman, agar penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan ajar di SMA kelas XII dan bisa dijadikan sebagai reverensi peneliti lain untuk mengkaji nilai budaya. Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu mengidentifikasikan nilai budaya dan implementasinya pada bahan ajar pembelajaran apresiasi sastra SMA kelas XII. Penelitian ini menggunakan pendekatan antropologi sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskripsi analisis. Sumber data yang digunakan adalah novel KKN di Desa Penari karya Simpleman yang di terbitkan oleh PT. Bukune Kreatif Cipta. Data berupa kutipan-kutipan data yang terdapat dalam novel, berkaitan dengan nilai budaya yang terdapat dalam novel KKN di Desa Penari karya Simpleman disesuaikan dengan rumusan masalah. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca catat. Objek penelitian ini adalah nilai budaya yang terdapat dalam novel KKN di Desa Penari karya Simpleman. Penelitian ini menghasilkan bahan ajar yang mengacu pada Kompetensi Dasar 3.9 menganalisis isi dan kebahasaan novel dan 4.9 merancang novel atau novelet dengan memerhatikan isi dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat lima jenis nilai budaya dalam novel KKN di Desa Penari ini, yaitu (1) hubungan manusia dengan Tuhan, meliputi: rajin beribadah, bersyukur dan bertanggung jawab. (2) hubungan manusia dengan dirinya sendiri, meliputi: tanggung jawab, percaya diri, rasa ingin tahu yang tinggi, dan sadar akan kesalahan. (3) hubungan manusia dengan orang lain, yaitu: saling mengingatkan antar sesama, ramah, saling membantu, dapat menguasai diri, dan kejujuran. (4) hubungan manusia dengan masyarakat, meliputi: ramah tamah, bantu membantu, dan musyawarah. (5) hubungan manusia dengan alam, meliputi: percaya dengan hal gaib, dan memanfaatkan sumber daya alam.Kata Kunci: Nilai Budaya, Novel, KKN di Desa Penari, Apresiasi Sastra.
SISTEM SAPAAN ANTARA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA MELAYU MALAYSIA DALAM PERBANDINGAN Eny Kustyorini; Fransiscus Xaverius Samingin; Asri Wijayanti
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 1, No 2 (2018): REPETISI Volume 1 Nomor 2
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Melayu dan bangsa Indonesia mempunyai banyak kemiripan dalam berbahasa, tetapi dalam sistem sapaan banyak hal yang berbeda. Adanya persamaan dan perbedaan itu menjadi alasan peneliti untuk melakukan penelitian. Selain itu, penelitian perbandingan sistem sapaan antara bahasa Indonesia dan bahasa Melayu belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang berkaitan dengan perbandingan sistem sapaan kedua bahasa ini agar diketahui dibagian mana sajakah persamaan dan perbedaan itu. Penelitian ini akan membahas perbandingan sistem sapaan antara bahasa Indonesia dan bahasa Melayu yang merupakan kajian sosiolinguistik. Penulis membatasi penelitian ini pada sistem sapaan yang ada dalam bahasa Indonesia dan bahasa Melayu Malaysia dalam perbandingan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persamaan dan perbedaan antara bahasa Indonesia dan bahasa Melayu Malaysia mencakup sistem dan bentuk sapaan dalam lingkungan kerabat dan luar kerabat. Pada penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah deskripsi kualitatif. Data yang sudah terkumpul kemudian digolongkan secara sistematis sesuai dengan kepentingan penelitian dan analisis. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teoritis dan metodologis. Secara teoritis penelitian ini menggunakan pendekatan sosiolinguitik, secara metodologis penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah kata sapaan yang digunakan oleh orang yang merupakan bagian dari ragam bahasa lisan. Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan oleh alat ucap dengan kata sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, penutur berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Sumber data dan objek penelitian ini adalah kata sapaan dan perbandingan serta wujud data dalam penelitian ini adalah kata-kata sapaan kekerabatan dan nonkekerabatan, baik dalam hubungan kekerabatan maupun nonkekerabatan serta kaitannya dengan status adat, agama, jabatan, jenis kelamin dan umur yang ada dalam bahasa Indonesia dan bahasa Melayu Malaysia yang didapatkan ketika penelitian.Kata kunci: sistem sapaan, kata sapaan, perbandingan sapaan, dan bentuk sapaan.
Jenis Onomatope dalam Komik Pendidikan Antikorupsi dan Sebagai Materi Ajar Menulis Puisi Erlina Widhi Astuti; Fransiscus Xaverius Samingin; Asri Wijayanti
Repetisi: Riset Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 4, No 2 (2021): REPETISI VOLUME 4 NOMOR 2
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) memperoleh deskripsi tentang jenis onomatope dalam Komik Pendidikan Antikorupsi dan (2) menghasilkan materi ajar menulis puisi di SMA berdasarkan temuan jenis onomatope dalam Komik Pendidikan Antikorupsi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode simak dengan teknik catat. Sedangkan pada analisis data menggunakan metode analisis deskriptif dengan teknik pilah unsur penentu (PUP). Hasil penelitian ini menemukan adanya empat jenis onomatope yaitu (1) onomatope suara benda yang diklasifikasikan menjadi benda kayu, besi, plastik, tanah liat, dan buah. (2) Onomatope suara manusia yaitu tiruan bunyi dari aktifitas dan keadaan emosi manusia seperti tertawa, mendengkur, terkejut, dan menangis. (3) Onomatope suara hewan terdiri dari ayam, tikus, kucing, dan bebek. (4) Onomatope suara alam seperti air dan angin.Kata kunci : jenis onomatope, puisi, materi ajar.