cover
Contact Name
Firmansyah Bin Abd Jabbar
Contact Email
firmansyahjabbar@unsulbar.ac.id
Phone
+6282189919188
Journal Mail Official
siganusjournal@unsulbar.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Baharuddin Lopa, S.H., Talumung, Majene, Sulawesi Barat, Indonesia Telp/Fax : (0422) 22559, https://www.unsulbar.ac.id
Location
Kab. majene,
Sulawesi barat
INDONESIA
SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science
ISSN : 26862832     EISSN : 27146537     DOI : https://doi.org/10.31605/siganus
Core Subject : Science,
SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science adalah jurnal saintifik yang mempublikasikan hasil-hasil penelitian terbaru tentang perkembangan ilmu dan teknologi di bidang akuakultur, perikanan tangkap, pengolahan hasil perikanan, sosial ekonomi perikanan dan kelautan oleh Program Studi Akuakultur dan Perikanan Tangkap Universitas Sulawesi Barat. SIGANUS:JFMS secara reguler melakukan publikasi 2 kali dalam setahun (Maret dan September) dengan p-ISSN 2686-2832 dan e-ISSN 2714-6537. SIGANUS:JFMS menerima naskah asli atau original yang ditulis dalam Bahasa Indonesia kecuali abstrak harus ditulis dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris), yang belum pernah dipublikasikan di jurnal ilmiah Nasional dan Internasional.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 48 Documents
Efektivitas Gel Lidah Buaya dengan Dosis Berbeda Untuk Pengobatan Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Terinfeksi Pseudomonas aeruginosa Takril; Ansar, Muhammad; Sakia, Nur
SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science Vol 2 No 2 (2021): SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/siganus.v2i2.989

Abstract

ABSTRACT: The present study aimed to determine the optimal dose of aloe vera gel for the treatment of infected common carp with Pseudomonas aeruginosa. A total of infected spots, growth performance, Water quality were recorded for data collection. A Completely Randomized Design with 4 treatments and 3 replications for each was applied for experimental design. One-way ANOVA was performed for statistical analysis and Tukey's test was used for posthoc test. The results showed that the highest changes in infected fish with Pseudomonas aeruginosa were found in 20% of aloe vera gel treatment (89.78%) and followed by treatment was 15% (85.48%), 10% (82.69%), control (25.4%) respectively. This finding suggested that soaking aloe vera gel at a dose of 20% promote a high survival rate of treated fish ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis lidah buaya yang optimal untuk pengobatan ikan mas yang terinfeksi penyakit Pseudomonas aeruginosa. Parameter yang diukur adalah perubahan titik jumlah infeksi bakteri, pertumbuhan, kualitas air dan kelangsungan hidup. Metode eksperimental dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan setiap perlakuan mempunyai 3 kali ulangan digunakan sebagai rancangan percobaan. One-way ANOVA digunakan untuk analisis statistik dan uji Tukey digunakan untuk uji lanjutan. Hasil penelitian menunjukkan, Perubahan titik bakteri Pseudomonas aeruginosa ikan terinfeksi ditemukan pada perendaman gel lidah buaya 20 % dengan nilai 89,78, selanjutnya masing-masing perlakuan 15 % (85,48%), 10 % (82,69%), kontrol (25,4%). Berdasarkan hasil penelitian bahwa perendaman gel lidah buaya dengan Dosis 20 % dapat meningkatkan kesembuhan pada ikan Mas
Kepadatan Skeletonema costatum Pada pH yang Berbeda Nurjamila; Tenriware; Arbit, Nur Indah Sari
SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science Vol 2 No 2 (2021): SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/siganus.v2i2.1014

Abstract

ABSTRACT: The present study aimed to determine the effect of different pH level on the density of Skeletonema costatum. A completely randomized design (CRD) consisting of four treatments with 4 replications, including pH 5, pH 6, pH 7 (Control), and pH 8 was applied. Skeletonema costatum density rate and water quality were measured for data collection. A One-Way ANOVA was performed for statiscal analysis and analyzed descriptively. The results showed that the highest Skeletonema costatum density was obtained at pH 8 (26,667 cells/ml), then pH 7 (13,333 cells/ml), pH 6 (11,000 cells/ml) and the lowest Skeletonema costatum density was found at pH 5 (10,000 cells/ml). Statistically, the pH had a significant effect on the density of Skeletonema costatum (p <0.05). this finding suggests that the optimal pH level for rearing was pH 8. ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan pH terhadap kepadatan fitoplankton Skeletonema costatum. Metode yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan yaitu pH 5, pH 6, pH 7 (Kontrol), dan pH 8. Tiap perlakuan dilakukan tiga kali pengulangan sehingga diperoleh 12 unit percobaan. Parameter yang di uji meliputi laju Kepadatan Skeletonema costatum dan kualitas air. Analisis data menggunakan one way ANOVA untuk melihat signifikasi pengaruh perlakuan terhadap Kepadatan Skeletonema costatum dan hasil uji Kepadatan Skeletonema costatum di analisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini memunjukkan kepadatan Skeletonema costatum tertinggi diperoleh pada pH 8 (26.667 sel/ml), kemudian pH 7 (13.333 sel/ml), pH 6 (11.000 sel/ml) dan Kepadatan Skeletonema costatum terendah pada pH 5 (10.000 sel/ml). Berdasarkan uji Anova, pH memberikan pengaruh nyata terhadap Kepadatan Skeletonema costatum (p<0,05) dengan perlakuan terbaik yakni pH 8.
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Jual Kerupuk Ikan di Masa Pandemi Covid-19 di Desa Tabanio Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan Baturante, Elmiwia Rani; Lilimantik, Emmy; Suprianto
SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science Vol 2 No 2 (2021): SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/siganus.v2i2.1015

Abstract

ABSTRACT: The present study aimed to determine the influences factors of fish crackers price during the COVID-19 pandemic in Tabanio Village, Takisung District, Tanah Laut Regency, South Kalimantan Province. Purposive and snowball sampling was applied for data collection. A total of 12 fish krupuk Industries were used as research samples. The primary and secondary data were used in this study. Based on Multiple Linear Regression analysis that the effect of total cost production, number of workers on the average selling price of fish krupuk. The results of the analysis suggested that the 4 independent variables, simultaneously had a significant effect on the average selling price with a regression coefficient value of 0.67 or 67% at the 95% confidence level or a significant level (α) 0.05. ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi harga jual kerupuk ikan pada masa pandemic COVID-19 di Desa Tabanio, Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan terhitung dari Mei sampai Juni 2020 di Desa Tabanio, Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan selatan. Penentuan lokasi pengambilan data responden ditentukan secara sengaja (purposive sampling) dan pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik snowball sampling. Sehingga diperoleh 12 orang pengolah kerupuk ikan yang ada di Desa Tabanio sebagai sampel penelitian. Jenis data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis Regresi Linear Berganda, diperoleh hasil penelitian yang menjelaskan pengaruh variabel jumlah produksi, jumlah pengecer, biaya produksi, dan jumlah tenaga kerja terhadap variabel harga jual rata-rata kerupuk ikan di Desa Tabanio. Hasil analisis menjelaskan bahwa dari 4 variabel bebas tersebut secara simultan berpengaruh terhadap harga jual rata-rata kerupuk ikan di Desa Tabanio dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,67 atau 67% pada tingkat kepercayaan 95% atau tingkat signifikan (α) 0,05.
Respon Penetasan Telur Ikan Mas (Cyprinus carpio) pada Tingkatan Suhu yang Berbeda Muslim, Ilham; Atjo, Andi Arham; Darsiani
SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science Vol 2 No 2 (2021): SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/siganus.v2i2.1017

Abstract

ABSTRACT: The present study aimed to determine the effect of different temperature levels on the hatching rate of common carp eggs. This study consisted of 12 experimental units, in which 4 treatments with 3 replications were applied, namely A (control temperature 22-29 ° C), B (24 ° C), C (temperature 28 ° C), and D (temperature 32 ° C). Temperature, pH, DO and hatching rate was measured for data collection. Analysis of variance (ANOVA) with a confidence level of 95% was performed for statistical analysis. Water quality data were descriptively described. The results showed that the highest number of hatching rate was obtained in treatment D (32 ° C) of 290 (99%), C (28 ° C) of 276 (94%), treatment B (24 ° C) of 251 individuals, and the lowest was observed in treatment A (22-29 ° C) of 242 individuals (83%). Statistically, the temperature of 22-32 ° C did not affect the hatching rate of common carp eggs. ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkatan suhu yang berbeda terhadap daya tetas telur ikan mas. Penelitian ini terdiri dari 12 satuan percobaan, yang mana terdapat 4 perlakuan dengan 3 ulangan yakni A (kontrol suhu 22-29°C), B (24°C), C (suhu 28°C) dan D (suhu 32°C). Parameter uji meliputi suhu, pH, DO dan daya tetas telur (hatching rate). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 95% dan jika menunjukkan pengaruh nyata akan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Data kualitas air dijelaskan secara deskriptif sesuai kelayakan hidup ikan mas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah telur yang menetas terbanyak diperoleh pada perlakuan D (32°C) sebesar 290 ekor (99%), perlakuan C (28°C) sebesar 276 ekor (94%), perlakuan B (24°C) sebesar 251 ekor dan terendah pada perlakuan A (22-29°C) sebesar 242 ekor (83%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa suhu 22-32°C tidak berpengaruh terhadap daya tetas telur Ikan Mas.
Optimalisasi Pembenihan Ikan Koi Cyprinus rubrofuscus di Mina Karya Koi, Sleman, Yogyakarta Iskandar, Andri; Amalia, Diana; Aji, Harjuna Setiawan; Hendriana, Andri; Darmawangsa, Giri Maruto
SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science Vol 3 No 1 (2021): SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/siganus.v3i1.1029

Abstract

Ikan koi Cyprinus rubrofuscus merupakan spesies ikan hias air tawar yang telah dibudidayakan dan terdomestikasi dengan baik di dunia. Ikan koi telah menjadi komoditas budidaya yang bernilai ekonomis tinggi di pasar internasional dan domestik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pembenihan ikan koi yang dikembangbiakan secara alami. Studi pembenihan ikan koi dilakukan selama 3 bulan di Mina Karya Koi, Sleman Yogyakarta. Calon induk ikan koi dipelihara di dalam wadah berupa bak-bak beton selanjutnya diseleksi berdasarkan standar calon induk yang diinginkan. Derajat pembuahan telur (FR) yang dihasilkan selama kegiatan sebesar 70% dengan tingkat penetasan telur (HR) sebesar 82,3%. Dalam satu siklus kegiatan pembenihan, dihasilkan benih ikan koi sebanyak 105,000 ekor tahun-1 dan R/C rasio sebesar 2,1. Cyprinus rubrofuscus is a freshwater ornamental fish species that has been cultivated and well-domesticated in the world. Koi fish has been a sought-after aquaculture commodity in the International dan domestic market. The present study aimed to investigate the series of koi fish hatchery processes that are bred naturally. Koi fish hatchery study was conducted for 3 months in Mina Karya Koi, Sleman Yogyakarta. The broodstocks were firstly selected based on broodstock quality standards and reared at concretes tank. The fertilization rate (FR) of koi was at 70% with an egg hatching rate (HR) of 82.3%. In one cycle of breeding, koi fish can produce about 105,000 years-1 and an R/C ratio of 2.1.
Upaya Pencegahan Penyakit Pada Komoditas Perikanan yang Dilalulintaskan Antar Area dari Pintu Pengeluaran, Yogyakarta Achmad, Himawan
SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science Vol 3 No 1 (2021): SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/siganus.v3i1.1192

Abstract

Studi ini bertujuan untuk menganalisa resiko penyakit ikan yang memiliki potensi tinggi untuk menyebar melalui aktifitas lalu lintas komodtas ikan dari Yogyakarta ke berbagai pulau di Indonesia. Data dianalisa secara deskriptif dan dilakukan desk study terhadap berbagai peraturan perundangan serta temuan penyakit ikan terbaru yang telah menyebar di Pulau Jawa dan Yogyakarta. Dari 51 patogen yang telah ditetapkan pemerintah, tedapat 25 patogen terdiri dari 14 virus, 7 bakteri, 2 jamur, dan 2 parasit yang harus dikendalikan dan dicegah terjadinya wabah di Yogyakarta. Adapun dari ke-25 patogen tersebut terdapat 15 patogen (10 virus, 4 bakteri, dan 1 parasit) yang harus ditetapkan status bebas pada setiap pengiriman ikan keluar dari Yogyakarta melalui pengujian laboratorium sebagai dasar penerbitan sertifikat kesehatan ikan. Dalam kajian ini menunjukkan bahwa jumlah penyakit ikan yang harus diwaspadai di Yogyakarta meningkat dibandingkan periode sebelumnya, dimana hal ini menunjukkan peningkatan tingkat kewaspadaan Karantina Ikan Yogyakarta dalam mencegah sebaran PIK dari Yogyakarta. ABSTRACT The present study was to analyze disease risks that have a high probability to transmit via fisheries commodities frequently transported from Yogyakarta to other islands of Indonesia. Data were analyzed descriptively and a desk study was carried out on updated regulations and new discoveries relating to diseases already spread in Java Island up to the year 2021. Of the total 51 diseases concerned in the latest national regulations, there are 25 pathogens consisting of 14 viral, 7 bacterial, 2 fungal, and 2 parasitic diseases which must be controlled and prevented to cause outbreaks in Yogyakarta. Of the pathogens concerned in Yogyakarta or Java island, there are 10 viral, 4 bacterial, and 1 parasitic disease that must be strictly free of any consignments translocated from exit points of Yogyakarta by carrying out laboratory tests before a health certificate is issued. The study shows increases in the number of diseases to be concerned of, compared with the previous study, emphasizing vigilance and prudence of Fish quarantine of Yogyakarta in preventing the spread of diseases from Yogyakarta
Bioakumulasi Logam Berat Timbal (Pb) Pada Ikan Bungo (Glossogobius giuris) Yang Ditangkap Di Danau Tempe Wandi, Anis; Kantun, Wayan; Awaluddin, Awaluddin
SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science Vol 3 No 1 (2021): SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/siganus.v3i1.1206

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar logam berat timbal (Pb) dan hubungan kualitas air dengan ukuran ikan pada ikan Goby Glossogobius giuris. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Juni hingga Juli 2021 di Danau Tempe, Wajo, Soppeng, dan Kabupaten Sidrap. Metode Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) digunakan untuk menentukan kadar logam berat. Hasil penelitian menunjukkan kadar timbal tertinggi pada sampel Soppeng 0,055 ppm, diikuti Kabupaten Wajo (0,042 ppm), dan terendah 0,035 ppm di Kabupaten Sidrap. Kadar timbal di setiap stasiun pengambilan sampel belum melebihi ambang batas Standar Nasional Indonesia yaitu 0,3 ppm bahkan pada tingkat yang sangat minimal tidak tergolong tercemar logam timbal. Hubungan antara kualitas air dan ukuran ikan terhadap bioakumulasi logam timbal ditemukan pada 65,89% ukuran ikan, pH 53,09%, dan suhu 9,08%. Ikan goby di danau Danau Tempe mengandung Pb namun belum melebihi ambang batas dan faktor yang paling berkontribusi terhadap peningkatan logam berat timbal (Pb) adalah ukuran ikan. ABSTRACT The present study aims to determine the heavy metal level of lead (Pb) and the relationship between water quality and fish size on Goby Glossogobius giuris. Sampling was carried out from June to July 2021 in Tempe Lake, Wajo, Soppeng, and Sidrap Regency. Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) method was applied for determining the heavy metal level. The results showed that the highest lead level was at 0.055 ppm obtained from Soppeng sample, followed by Wajo Regency (0.042 ppm), and the lowest was at 0.035 ppm in Sidrap Regency. The lead level at each sampling station has not exceeded the Indonesian National Standards threshold of 0.3 ppm for and even at the very minimum level, it was not classified as polluted by lead metal. The relationship between water quality and fish size on the bioaccumulation of lead metal was found at 65.89%, pH 53.09%, and temperature 9.08%. The goby fish in lake Lake Tempe contained Pb but it had not yet exceeded the threshold and the most contributing factor to the increase in the heavy metal lead (Pb) was fish size.
Analisis Kesesuaian Kualitas Air Sungai Dalam Mendukung Kegiatan Budidaya Perikanan di Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang, Provinsi Sulawesi Barat Syahrul; Muhammad Nur; Fajriani; Takril; Fitriah, Reski
SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science Vol 3 No 1 (2021): SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/siganus.v3i1.1210

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas air Sungai Batetangnga sebagai dasar kelayakan budidaya untuk usaha budidaya perikanan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Agustus 2021, di Sungai Batetangnga, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Lokasi pengambilan sampel dilakukan di Muara sungai, Rawa Bangun, Salu pajaan dan Limbong Lopi. Pengukuran parameter fisik kimiawi meliputi suhu, pH, oksigen terlarut, arus, kecerahan, amoniak dan fosfat. Metode pengukuran berdasarkan American Public Health Association (APHA). Data diolah dan dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan m/detik), kedalaman (25-40 cm), oksigen terlarut (6,3-7,9 mg/L), pH (7,2-8,0), amoniak dan fosfat (0,000 mg/L). m/detik, kedalaman 56-67 cm, oksigen terlarut 6,9-8,2 mg/L, pH 6,9-8,2, amoniak dan fosfat 0,00 mg/L. m/detik, kedalaman 31-42 cm, oksigen terlarut 6,2-6,3 mg/L, pH 7,5-8,3, amoniak 0,015 mg/L, dan fosfat 0,041 mg/L. m/detik, kedalaman 131-143 cm, oksigen terlarut 6,6-7,7 mg/L, pH 7,2-8,2, amoniak 0,005 mg/L, dan fosfat 0,000 mg/L. Secara umum kondisi perairan S. Batetangnga masih dalam kondisi optimal untuk budidaya ikan. ABSTRACT The present study aims to analyze the water quality of the Batetangnga River for aquaculture. This research was conducted from June to August 2021, in the Batetangnga River, Polewali Mandar, West Sulawesi. Sampling locations were carried out in the Estuary of the river, Rawa Bangun, Salu Pajaan, and Limbong Lopi in Batetangnga village. Data was collected on temperature, pH, dissolved oxygen, current, water clarity, ammonia and phosphate. The data is processed and analyzed descriptively. The results showed that station 1 (Estuary) obtained temperature (26.0-26.6○C), brightness (25-40 m), current velocity (0.2-0.3 m/sec), depth (25-40 m/sec). cm), dissolved oxygen (6.3-7.9 mg/L), pH (7.2-8.0), ammonia and phosphate (0.000 mg/L). station 2 (Rawabangun) obtained a temperature of 25.5-27.2○C, water clarity 56-67 m, current velocity 0.1 m per second, depth 56-67 cm, dissolved oxygen 6.9-8.2 mg/ L, pH 6.9-8.2, ammonia and phosphate 0.00 mg/L, respectively. At station 3 (Salu Pajaan) the temperature is 25.2-26.1○C, brightness is 30-42 m, current velocity is 0.2-0.3 m/sec, depth is 31-42 cm, dissolved oxygen is 6.2- 6.3 mg/L, pH 7.5-8.3, ammonia 0.015 mg/L, and phosphate 0.041 mg/L. At station 4 (Limbong lopi) the temperature is 24.7-25.5○C, brightness is 62-70 m, current velocity is 0.3-0.4 m/sec, depth is 131-143 cm, dissolved oxygen is 6.6- 7.7 mg/L, pH 7.2-8.2, ammonia 0.005 mg/L, and phosphate 0.000 mg/L. In general, the water quality of Batetangnga river is still in suitable condition for fish cultivation.
Pengembangan Perikanan dan Pemasaran Gurita (Octopus sp) di Makassar Sulawesi Selatan Selpiana; Karim, Mutemaina; Kantun, Wayan
SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science Vol 3 No 1 (2021): SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/siganus.v3i1.1236

Abstract

Penelitian ini bertujuan menentukan strategi pengembangan perikanan dan pemasaran gurita di Makassar. Metode survey dilakukan untuk pengumpulan data. Data yang diperoleh dianalisis dengan pendekatan SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Threats). Hasil penelitian mendapatkan 4 (empat) strategi pengembangan perikanan dan pemasaran gurita, yakni 1) Strategi SO dengan perluasan daerah penangkapan dengan sistem informasi yang baik dan peningkatan produksi tangkapan yang sesuai dengan permintaan pasar, 2) Strategi ST melalui penyelesaian potensi konflik dan implementasi peraturan serta persyaratan ekspor, 3) Strategi WO dengan opsi peningkatan akses permodalan, akses informasi, peningkatan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan melakukan penanganan hasil tangkapan serta pemasaran. 4) Strategi WT melalui perluasan wilayah pemasaran dan perbaikan teknologi pengelolaan. ABSTRACT The present study aims to determine the strategy for fishery development and marketing of octopus commodity in Makassar. A survey Method was applied for data collection. A SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Threats) approach was performed for data analysis. The results suggested four strategies for developing fisheries and octopus marketing, namely 1) SO strategy by expanding fishing areas with a good information system and increasing catch production in accordance with market demand, 2) ST strategy through resolving potential conflicts and implementing regulations and export requirements, 3) WO strategy with options to increase access to capital, information, knowledge, skills and marketing. 4) WT strategy through expansion of marketing area and improvement of management technology.
Analisis Pendapatan Petani Rumput Laut Selama Masa Pandemi COVID-19 di Kabupaten Bulukumba Wahyu, Farhanah
SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science Vol 3 No 1 (2021): SIGANUS: Journal of Fisheries and Marine Science
Publisher : Universitas Sulawesi Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31605/siganus.v3i1.1249

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan harga rumput laut selama pandemic covid-19 terhadap pendapatan petani rumput laut. Penelitian ini diambil pada bulan April sampai Juli 2021 di Kelurahan Bintarore Kabupaten Bulukumba, metode penelitian menggunakan metode wawancara secara deskriptif eksploratif dengan tetap menggunakan protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah selama pandemic. Hasil wawancara dengan menggunakan analisis pendapatan dan R/C ratio. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pandemi Covid-19 memberi dampak yang buruk terhadap jumlah pendapatan petani rumput laut. Nilai jual rumput laut yang rendah dengan biaya produksi jauh berbeda saat sebelum pandemic. Hasil analisis menunjukkan bahwa harga rumput laut jenis Eucheuma cottoni mengalami penurunan harga jual yakni sebesar Rp16.000, dimana harga rumput laut saat sebelum pandemic Rp. 24.000. Perubahan harga tersebut mempengaruhi pendapatan petani rumput laut dengan hasil analisis R/C ratio adalah 0,6 lebih kecil dari angka 1 yang artinya usaha budidaya rumput laut saat adanya pandemic mengalami kerugian. Sehingga diperlukan strategi pengembangan budidaya rumput laut dan pembinaan diversifikasi hasil budidaya yang mampu dikembangkan selama pandemic. ABSTRACT The present study aims to determine the effect of changes in seaweed prices during the COVID-19 pandemic on the income of seaweed farmers. Data collection was taken from April to July 2021 in the Bintarore Village, Bulukumba Regency. An exploratory descriptive interview method with health protocols were imposed during data collection. A R/C ratio was calculated for data analysis. The results showed that Covid-19 pandemic had a negative impact on the income of seaweed farmers. The low selling value of seaweed with production costs is much different before the pandemic. The price of Eucheuma cottoni commodity went down from IDR27,000 to IDR16,000. These price changes affect the income of seaweed farmers with the results of the R/C ratio analysis was 0.6. This suggests that the seaweed cultivation business during a pandemic suffers losses. Therefore, a strategy for developing seaweed cultivation such as diversification of aquaculture products is required during a pandemic.