cover
Contact Name
Eliza Arman
Contact Email
elizaarman.ea@gmail.com
Phone
+62elizaarman.ea@gmail.co
Journal Mail Official
pppmsyedza@gmail.com
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Hamka No. 228 Air Tawar Timur Padang - Sumatera Bara
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory
ISSN : 26559641     EISSN : 26555840     DOI : 10.30633
Core Subject : Health,
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory adalah Jurnal Kesehatan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Stikes Syedza Saintika dua kali setahun pada setiap bulan Mei dan November. Proses penyerahan naskah terbuka sepanjang tahun. Semua naskah yang dikirim akan melalui peer review ganda dan ulasan editorial sebelum diberikan penerimaan publikasi. Dikelola sebagai media informasi dan pengetahuan ilmiah, Jurnal Kesehatan Medika saintika meliputi banyak literatur, artikel penelitian, dan studi kasus yang berfokus pada bidang Teknologi Laboratorium medik, Biomedik, Kesehatan lingkungan Focus dan Scope jurnal adalah Teknologi Laboratorium Medik, ilmu Biomedik, Ilmu Kesehatan
Articles 54 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2024): Mei 2024" : 54 Documents clear
PENETAPAN KADAR BETA KAROTEN PADA BUAH TERUNG PEPINO PUTIH DAN TERUNG PEPINO UNGU Sandra Tri Juli Fendri; Roslinda Rasyid; Nia Marza; Siska Ferilda
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i1.2542

Abstract

β-karoten disebut sebagai terpenoid dari metabolit sekunder termasuk kelompok karotenoid, karotenoid ini mempunyai pigmen organik berwarna kuning, orange, dan merah jingga kecoklatan hingga ungu yang terdapat pada sayuran dan buah-buahan, β-karoten memiliki kandungan provitaminA. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kadar β-karoten pada buah terung pepino putih dan terung pepino ungu dan untuk mengetahui adanya perbedaan kadar β-karoten. Masing-masing sampel diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan aseton sebagai pelarut. Ekstrak aseton diberikan perlakuan saponifikasi dan di ektraksi kembali menggunakan petroleum eter. Uji kualitatif menggunakan metode kromatografi lapis tipis dan uji kuantitatif menggunakan metode spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang serapan maksimum 481 nm. Hasil uji kualitatif menunjukkan bahwa buah terung pepino putih dan terung pepino ungu teridentifikasi mengandung senyawa β-karoten dengan nilai RF 0,65. Hasil uji kuantitatif menunjukkan kadar rata-rata β-karoten 0,17483 % b/b untuk buah terung pepino putih, 0,25026 % b/b untuk buah terung pepino ungu. Hal ini menunjukkan kadar β-karoten tertinggi terdapat pada buah terung pepino ungu kemudian di ikuti buah terung pepino putih. Berdasarkan analisis data menggunakan t independent menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dari masing-masing sampel buah pepino yang ditandai dengan (p<0,05).Kata Kunci : β-karoten, Buah Pepino, Spektrofotometer UV-Vis.
ANALISIS PERBANDINGAN MEDIA TERHADAP JUMLAH SEL ADIPOSE MESENCHYMAL STEM CELL Annita Annita; Inelvi Yulia; Mareta Haryani
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i1.2806

Abstract

Sel punca mesenkim adiposa (AD-MSCs) memiliki potensi besar dalam terapi regeneratif. Pemilihan media kultur yang tepat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan proliferasi sel. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek media Dulbecco's Modified Eagle Medium (DMEM) dan α-Minimum Essential Medium (α-MEM) terhadap pertumbuhan AD-MSCs. AD-MSCs dikultur dalam kedua media dan jumlah sel dihitung menggunakan kamar hitung Neubauer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AD-MSCs yang dikultur dalam α-MEM (178.333 sel/µl) mengalami proliferasi yang secara signifikan lebih tinggi (p=0.013) dibandingkan dengan yang dikultur dalam DMEM (152.333 sel/µl). Penggunaan α-MEM dapat meningkatkan jumlah AD-MSCs yang tersedia untuk aplikasi terapi seluler, sehingga memiliki implikasi penting dalam pengembangan terapi regeneratif.Kata kunci : Sel punca mesenkimal; media kultur; proliferasi sel; hemositometer Neubauer
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA LABUH Nova - Fridalni; Putri Dafriani; Etri Yanti; Rahma Kurnia Ilahi; Eliza eliza; Liza Oktaria
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i1.2495

Abstract

Masa balita merupakan masa yang ditandai dengan proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan kasus kekurangan gizi pada anak balita yang tinggi bila dibandingkan dengan  ambang batas yang ditetapkan WHO. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Muara Labuh. Penelitian  dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Muara Labuh Kabupaten Solok Selatan. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu dan anak balitanya dengan jumlah sampel sebanyak 159 orang dengan teknik sampling yang digunakan adalah teknik proporionate stratified random sampling. Data dianalisis dengan uji Chi square. Hasil penelitian didapatkan 43.4% responden memiliki status gizi buruk dan lebih dari separuh 64.2% responden memiliki pola makan kurang baik, lebih dari separuh yaitu 58.5% tingkat pengetahuan ibu rendah, lebih dari separuh yaitu 62.3% pendapatan orang tua rendah. Ada hubungan pola makan, tingkat pengetahuan dan pendapatan orang tua dengan status gizi pada balita di wilayah kerja Puskesmas Muara Labuh (p=0,000). Perlu meningkatkan sumber informasi untuk ibu balita tentang kejadian status gizi pada anak dan faktor penyebab melalui penyuluhan kesehatan secara berkala atau menempelkan poster di puskesmas tentang pentingnya pemeriksaan status gizi pada anak balita.  Kata Kunci :  Pengetahuan; pendapatan; pola makan; status gizi.
Hubungan pengetahuan, dan pekerjaan ibu Dengan Frekuensi Kunjungan Posyandu Balita Usia 1-5 Tahun di Posyandu Satra Yunola; Helni Anggraini
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i1.2600

Abstract

Pemantauan pertumbuhan balita merupakan salah satu kegiatan program perbaikan gizi yang berupaya pada pencegahan gangguan gizi dan peningkatan keadaan gizi anak balita. Posyandu aktif adalah posyandu yang mampu melaksanakan kegiatan utamanya secara rutin setiap bulan (KIA: ibu hamil, ibu nifas, bayi, balita, KB, imunisasi, gizi, pencegahan, dan penanggulangan diare) dengan cakupan masing-masing minimal 50% dan melakukan kegiatan tambahan. Tujuan Penelitian adalah Diketahui Hubungan Pengetahuan Dan Pekerjaan Ibu dengan Frekuensi Kunjungan Posyandu Pada Balita Usia 5 Tahun Diposyandu Melati. Metode penelitian adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional, menggunakan teknik total sampling. Populasi dan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun  di Posyandu Melati sebanyak 51 balita responden. Hasil penelitian analisis univariat frekuensi Kunjungan Posyandu rutin sebanyak 38 orang (74,5%), ibu dengan pengetahuan baik sebanyak 28 orang (54,9%) dan ibu yang bekerja sebanyak 41orang (80,4%). Hasil analisis bivariat adalah hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan Frekuensi Kunjungan Posyandu dengan p value sebesar 0,019 < 0,05, pekerjaan dengan p value sebesar 0,011 dan kualitas tidur dengan p value sebesar 0,001 terbukti secara statistik. Kesimpulan ada Hubungan Pengetahuan Dan Pekerjaan Ibu Dengan Frekuensi Kunjungan Posyandu Pada Balita Usia 5 Tahun Diposyandu Melati. Saran bagi posyandu Diharapkan petugas/tenaga Kesehatan meningkatkan edukasi mengenai pentingnya untuk melakukan kunjungan Posyandu Balita baik secara tatap muka maupun dengan media yang dapat di akses.
HUBUNGAN PENERAPAN AYAH ASI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBANTU DESA SAKEAN MUARO JAMBI TAHUN 2024 LAILATUL BADRIYAH
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i1.2431

Abstract

ASI Eksklusif memiliki kontribusi yang besar terhadap tumbuh kembang dan daya tahan tubuh anak. Anak yang diberi ASI      Eksklusif akan tumbuh dan berkembang secara optimal dan tidak mudah sakit. Pada saat ini terdapat banyak kendala yang mengalangi tercapainya target pemberian ASI eksklusif yaitu masih gencarnya pemasaran susu formula, kurangnya tenaga konselor ASI, dan berbagai macam faktor ibu seperti pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, sikap ibu, etnis, paritas, kurangnya dukungan keluarga serta kurangnya informasi, dukungan suami            atau peran suami. Suami/ayah memiliki peran yang sangat penting dalam keberhasilan menyusui adalah yaitu sebagai Ayah ASI. Rata-rata Ibu tidak dapat memberikan ASI secara eksklusif disebabkan ASI ibu yang keluar tidak lancar. Faktor yang mempengaruhi kelancaran ASI ibu dapat berasal dari tingkat stres. Peran suami yang baik dapat menurunkan tingkat stres ibu dan meningkatkan rasa bahagia yang dapat melancarkan produksi ASI. ASI tidak hanya merupakan sumber nutrisi yang baik dan aman untuk perkembangan bayi, tetapi         juga memberikan sumber kekebalan yang kaya seperti antibodi, leukosit, faktor pertumbuhan, sitokin, dan zat anti mikroba yang mendukung sistem kekebalan tubuh bayi. Dukungan ayah dalam menyusui merupakan proses pembelajaran yang membutuhkan kerjasama wanita dan pasangannya untuk proses menyusui.
Hubungan Jarak Kehamilan, Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe, Kunjungan Anc dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Srikaton Kec. Air Salek Kab. Banyuasin Mistika Andriani; Yulizar Yulizar; Sri Handayani; Minarti Minarti
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i1.1999

Abstract

Anemia dalam kehamilan didefinisikan sebagai kadar Hb, konsistensi Hb, atau hitung erosit dibawah batas normal. Umumnya pada ibu hamil dengan anemia jika kadar hemoglobin <11 gr/dl. Salah satu fakor yang yang menyebabkan anemia pada ibu hamil diantaranya jarak kehamilan yang terlalu dekat menyebabkan ibu belum cukup untuk memulihkan kondisi tubuhnya setelah melahirkan sebelumnya, mengkonsumsi tablet fe secara rutin karena zat besi sangat dibutuhkan oleh ibu hamil untuk mencegah terjadinya anemia dan untuk menambah cukup tenaga guna mencegah perdarahan hebat pada saat melahirkan, melakukan pemeriksaan ANC sesuai standar minimal 6x untuk mendeteksi dini apabila terdapat kelainan pada kehamilan. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan Jarak kehamilan, kepatuhan konsumsi tablet Fe, Kunjungan ANC dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Srikaton Kec. Air Salek Kab. Banyuasin Tahun 2023. Metode Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional  . Berdasarkan hasil uji statistic chi-square, ada hubungan yang signifikan antara jarak kehamilan didapat p-value sebesar 0,01 (< ɑ = 0,05), kepatuhan konsumsi tablet Fe didapat p-value sebesar 0,000 (< ɑ = 0,05), kunjungan ANC didapat p-value sebesar 0,01 (< ɑ = 0,05), dengan Kejadian Anemia pada ibu Hamill Trimester III di Puskesmas Srikaton tahun 2023. Saran semoga menjadi masukan dan motivasi bagi Puskesmas Srikaton dalam upaya pencegahan anemia pada ibu hamil, dan agar dapat terjadi penurunan angka kejadian anemia pada ibu hamil trimester III.
PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMINORE PADA REMAJA PUTRI USIA 15-19 TAHUN iznih rahmi Lessy; Anik Sri Purwanti; Rosyidah Alfitri
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i1.2412

Abstract

Rasa sakit yang dirasakan selama menstruasi akibat oleh kontraksi kuat otot rahim disebut dismenore. Jumlah kasus dismenore di Indonesia juga cukup tinggi; 54,89% orang mengalami dismenore primer, sedangkan 9,36% dari populasi mengalami dismenore sekunder. Riset ini memiliki maksud guna mengidentifdikasi bagaimana senam dismenore berdampak pada pengurangan tingkat dismenore pada remaja perempuan di SMK Asy-Syafiiyyah Pakisaji Kabupaten Malang yang berusia antara 15 dan 19 tahun. Riset ini berdesain pre-eksperimen dengan desain pre-post-test untuk satu kelompok. Penelitian ini melibatkan 35 subjek, dan 16 dari mereka diambil sebagai sampel purposive. Data dikumpulkan melalui kuisioner yang mengukur intensitas skala rating nyeri numerik (NRS) sebelum dan sesudah senam. Uji Wilcoxon digunakan untuk menganalisis data. Hasil penelitian memaparkan bahwa senam disminore berefek kepada tingkat nyeri yang dialami siswi dengan dismenore. Nilai Uji Statistik Wilcoxon (p= 0.001) < α (0.05) menampilkan diferensiasi yang signifikan. Hasil analisis di atas menunjukkan bahwa senam disminore efektif dalam mengurangi tingkat keparahan nyeri haid.Kata kunci: Disminore, Penurunan Nyeri, Remaja
PENGARUH TERAPI DZIKIR TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN STROKE LANSIA AKHIR (56-65 TAHUN) Rosa Fitri Amalia; Yasherly Bachri; Marizki Putri
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i1.2572

Abstract

Kecemasan adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi. Untuk membantu pasien pasca stroke mengatasi kecemasannya dapat digunakan terapi seperti terapi dzikir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi dzikir terhadap penurunan tingkat kecemasan pada pasien stroke lansia akhir ( 56-65 ) RSUD padang panjang. Metode penelitian  dengan cara “Quasy Exsperiment one group pretest-postest”. Jumlah sampel 42 orang lansia akhir penderita Stroke yang mengalami kecemasan di RSUD padang panjang. hasil penelitian didapatkan rata rata tingkat kecemasan pasien stroke sebelum diberikan terapi dzikir adalah 38.55 (tingkat kecemasan  berat) dan setelah dilakukan terapi dzikir adalah 25,2 (kecemasan sedang). Hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0,000 (< 0.05) maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat kecemasan sebelum dan sesudah diberikan terapi dzikir pada pasien Stroke lansia akhir (56-65) di Ruangan Poli Neurologi RSUD Padang Panjang, namun belum terlaksana dengan optimal karna keterbatasan waktu. Rekomendasi agar pemerintah dapat memasukkan program terapi dzikir kedalam program posyandu lansia.Kata Kunci : Kecemasan, Stroke, Terapi Dzikir
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN IMUNISASI TETANUS DIFTERI 2 PADA PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG miftah amalia yasti; Yofa Sukmawati; Lisa Ernita; Leni Reskina
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i1.2528

Abstract

Penyebab kematian ibu melahirkan salah satunya adalah infeksi (11%) salah satunya akibat Tetanus. Kota Padang dengan 22 puskesmas pencapaian imunisasi Td pada ibu hamilnya masih banyak kurang dari 50%, kelurahan Bungo Pasang hanya memiliki 18,9% ibu hamilnya yang diimunisasi Td 2. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan pelaksanaan imunisasi Tetanus Difteri 2 pada Primigravida  kelurahan Bungo Pasang wilayah kerja puskesmas Lubuk Buaya Padang. Hasil penelitian terdapat 19 responden (61,29 %) tidak pernah melakukan imunisasi Td 2 dan didapatkan dari 15 responden yang berpengetahuan rendah ada 13 responden (86,67%) tidak pernah diimunisasi Td 2. Pada tingkat pendidikan masih ada 5  responden dengan berpendidikan rendah ada 3 responden (60 %) tidak pernah diimunisasi Td 2. Serta dari 18 responden yang tidak bekerja ada 11 responden (61,11%) tidak diimunisasi Td 2. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan terhadap pelaksanaan imunisasi Td 2 sedangkan pendidikan dan pekerjaan tidak berhubungan terhadap pemberian imunisasi Td 2. Diharapkan kepada bidan untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan lagi upaya promosi kesehatan mengenai imunisasi Td pada ibu hamil sehingga bisa meningkatkan pelaksanaan imunisasi Td pada ibu hamil.
FAKTOR KARAKTERISTIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN GANGGUAN JIWA Vivi Yuderna; Triyana Harlia Putri
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 7, No 1 (2024): Mei 2024
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v7i1.2725

Abstract

Medication adherence is a medication given to patients with mental disorders (ODGJ). Patients who are not compliant in their treatment will have an impact on relapse. One of the factors that can determine patient compliance in undergoing treatment is the characteristic factor. Therefore, this study aims to identify factors related to the presence of patients with mental disorders. This type of research is quantitative with a cross-sectional approach. The population of this study was 48 people with mental disorders (ODGJ) who visited the Sungai Sariak Health Center, West Sumatra, so that sampling used the total sampling technique. The instruments used in this study used a demographic questionnaire and the Medication Adherence Reating Scale (MARS) for psychosis. Bivariate analysis using the chi-square test. The proportion of respondents who were not compliant in taking medication was higher in young adult respondents (62.1%), most respondents were compliant (54.2%) although there was no significant difference with patients who were not compliant in taking medication (45.8%), young adults had a fairly high frequency (62.1%) who were not compliant in taking medication, followed by men (53.1%), low education (57.1%), low economic status (68.4%) and unmarried (81.8%) were also reported to be non-compliant in taking medication. The chi-square results obtained by all individual factors fell asleep on the fulfillment of taking medication, namely p <0.05, but not with the gender factor. Significant characteristic factors from marriage to marriage were age, education level, economic level and marital status except gender was not related to marriage.Keywords : Compliance; ODGJ; Relapse