cover
Contact Name
Ervi Herawati
Contact Email
erviherawati@uniga.ac.id
Phone
+6289662488101
Journal Mail Official
janhusscience@gmail.com
Editorial Address
Jalan Raya Samarang No 52 A Tarogong Kaler Kabupaten Garut.
Location
Kab. garut,
Jawa barat
INDONESIA
JANHUS: Jurnal Ilmu Peternakan Journal of Animal Husbandry Science
Published by Universitas Garut
Janhus : Jurnal Ilmu peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) merupakan jurnal ilmiah yang memuat tulisan hasil dari penelitian ataupun laporan kasus dalam bidang peternakan. Jurnal ini berisi tentang ilmu-ilmu dalam semua bidang peternakan yang mencakup genetika dan pemuliaan ternak, nutrisi ternak, reproduksi ternak, produksi ternak, teknologi hasil ternak, sampai kepada sosial ekonomi dunia peternakan serta pemasaran produk peternakan. Fokus dan ruang lingkup naskah yang diterbitkan dalam jurnal JANHUS meliputi : Nutrisi dan Makanan Ternak Teknologi Pakan Fisiologi Ternak Hijauan makanan ternak Produksi Ternak Reprodksi Ternak Genetika dan Pemuliaan Ternak Teknologi Hasil Ternak Sosial ekonomi peternakan Pemasaran Produk Peternakan
Articles 117 Documents
EVALUASI TINGKAT KEBERHASILAN INSEMINASI BUATAN DI KECAMATAN SELAAWI KABUPATEN GARUT TAHUN PELAKSANAAN 2013 (Evaluation Of Artificial Insemination Success Rate In The District Of Garut Selaawi Implementation Year 2013) Robi Agustinadi Tati Rohayati, dan Asep Permadi Gumelar2
Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 2, No 2 (2018): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v2i2.444

Abstract

Abstrak Penelitian mengenai Evaluasi Tingkat Keberhasilan Sapi Potong Betina di Kecamatan Selaawi Kabupaten Garut telah dilaksanakan pada tanggal 1 Juli sampai dengan tanggal 31 Juli 2015.Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan inseminasi buatan yang meliputi service per conception (S/C), conception rate (CR) dan Calving Rate (C/R) pada sapi potong di Kecamatan Selaawi Kabupaten Garut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik studi kasus. Peubah yang diamati terdiri dari service per conception (S/C), conception rate (CR) dan Calving Rate (C/R). Hasil penelitian menunjukan bahwa rataan service per conception (S/C) adalah sebesar 1,4, Conception Rate (CR) sebesar 71%, Calving Rate (C/R) 83%. Dengan demikian tingkat keberhasilan inseminasi buatan pada sapi potong betina di Kecamatan Selaawi sudah baik. Kata kunci: Inseminasi Buatan, S/C, CR, C/R, sapi potong Abstract Research on Evaluation of Beef Cattle Females Success Rate in District Selaawi Garut was held on July 1 until the date of July 31, 2015. The study aims to determine the success rate of artificial insemination which includes service per conception (S/C), conception rate (CR) and Calving Rate (C/R) in beef cattle in the district of Garut Selaawi. The method used is descriptive method with a case study. Variables observed consisted of service per conception (S/C), conception rate (CR) and Calving Rate (C/R). The results showed that the average services per conception (S/C) is at 1.4, Conception Rate (CR) of 71 % , Calving Rate ( C / R ) 83 %. Thus the success rate of artificial insemination in beef cattle females in Sub Selaawi is good. Keywords: artificial insemination, service per conception, conception rate, Calving Rate, beef cattle
PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI TERHADAP BOBOT LAHIR ANAK DAN BOBOT INDUK DOMBA GARUT SETELAH MELAHIRKAN (Effects of Protein and Energy Balance of The Birth Weight of The Lamb and The Weight of Sheep Ewe Post Partum) Wandi Heryanto; Ibrahim Hadist; Budi Ayuningsih
Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 4, No 1 (2019): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v4i1.844

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui imbangan protein dan energi terhadap bobot lahir anak dan bobot induk domba Garut setelah melahirkan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2018 di UPTD BPPTDK Margawati Garut. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan enam ulangan. Ternak percobaan yang digunakan yaitu 18 ekor Domba Garut yang sudah menjelang melahirkan dengan rataan bobot kurang lebih 41 kg dengan koefesien variasi 8,72%, dan dipelihara dikandang individu. Perlakuan yang diberikan adalah imbangan protein dan energi yaitu P1 (10% ; 59%), P2 (12% ; 63), dan P3 (13% ; 68%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa imbangan protein dan energi yang berbeda menghasilkan bobot lahir anak dan bobot induk domba Garut yang sama. Kata Kunci : Protein, Energi, Domba Garut. Abstract The aims of research this was to determine the protein and energy balance of the birth weight of the lamb and the weight of sheep ewe post partum. Research was carried out in June to August 2018 at the UPTD BPPTDK Margawati Garut. The method used is the experimental method using a Completely Randomized Design (CRD) with three treatments and six replications. The experimental object were 18 Garut Sheep that have advanced with an average weight of 41 kg with variation in coefficient of 8.72% and maintained in individual cages. The treatments given were protein and energy balances, namely P1 (10%; 59%), P2 (12%; 63), P3 (13%; 68%). The results of this study indicate that the protein and energy balance not significant effect the birth weight of the lamb and the weight of the Garut ewe. Keywords : Protein, Energy, Garut sheep.
KORELASI GENETIK DAN FENOTIPIK BOBOT BADAN UMUR EMPAT MINGGU DENGAN BOBOT TELUR PADA PUYUH JEPANG (Coturnix coturnix japonica) Genotipic and Fenotipic Correlation Among Four-Week Body Weight and Eggs Weight Of Japanese Quail (Coturnix coturnix japonica) Dini Widianingrum
Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 1, No 2 (2017): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v1i2.242

Abstract

Abstrak Penelitian mengenai korelasi genetik dan fenotipik bobot badan umur empat minggu dengan bobot telur telah dilaksanakan di Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Majalengka. Tujuan penelitian yaitu untuk mempelajari korelasi genetik dan fenotipik bobot badan umur empat minggu dengan bobot telur. Percobaan dilakukan pada 369 ekor puyuh betina yang merupakan keturunan pertama dari pejantan 60 ekor dan betina 120 ekor yang ditetaskan dalam 3 periode penetasan. Metode penelitian menggunakan hubungan saudara tiri sebapak (paternal halfsib correlatian) dengan pola (nested unequal subclass number). Parameter genetik yang diamati yaitu heritabilitas, korelasi genetik dan korelasi fenotipik bobot badan umur empat minggu bobot telur. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai heritabilitas bobot badan umur empat minggu dan bobot telur yaitu 0,563+0,226 dan 0,584+0,281 termasuk kategori tinggi. Nilai korelasi genetik dan fenotipik bobot badan umur empat minggu dengan bobot telur yaitu 0,824+0,187 dan 0,693+0,245. Hal demikian menunjukan bahwa seleksi untuk bobot telur dapat dilakukan pada bobot badan umur empat minggu Kata kunci : heritabilitas, korelasi genetik dan fenotipik, bobot badan dan bobot telur puyuh Abstract The research was conducted at animal husbandry studi program faculty of agricultural Majalengka University. The object of research were study about four-week body weight and eggs weight heritability’s, and than genetic and fenotipic correlation between four-week body weight and eggs weight. Material used were 369 female japanese quail from 60 sire and 120 dam from third periode of hacthery. The method which applied was experimental. The data were analyzed statistically using unequal subclass number design. The result of research estimated heritability obtained using faternal halfsib correlation were four-week body weight 0,563+0,226 was high category and eggs weight 0,584+0,281was high category. Genetic and fenotipic correlation between four-week body weight and eggs weight 0,824+0,187 dan 0,693+0,245. This result shows that selection of one trait will give advantage respon to another trait. Key words : heritability, genetic and fenotipic correlation, body weight dan eggs weight of quail
GAMBARAN HISTOLOGI ILEUM ITIK TEGAL BETINA DENGAN PEMBERIAN KITOSAN DALAM RANSUM (Histology Ileum Designs of Tegal Duck with The Granting of The Chitosan in Diet) Eli Sahara Tuti Widjastuti Rostita L Balia dan Abun
Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 2, No 2 (2018): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v2i2.366

Abstract

Abstrak Absorbsi nutrien pada ternak unggas terjadi dalam usus halus. Bagian ileum berperan lebih banyak sebagai tempat terjadi penyerapan. Kesehatan organ penyerap sangat dipengaruhi oleh serat dan banyaknya nutrient terserap, sehingga akan berpengaruh terhadap morfologi villi usus. Kitosan merupakan serat hewan yang digunakan sebagai campuran ransum itik. Tujuan penelitian adalah melihat potensi kitosan terhadap perkembangan morfologi villi usus halus. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 4 perlakuan, 5 ulangan dan masing-masing ulangan terdiri dari 2 ekor itik. Perlakuan adalah: R0 = 0% kitosan, R1 = 0,5% kitosan, R2 = 2 % kitosan dan R3 = 2,5% kitosan. Parameter yang diukur: tinggi villi usus, lebar basal villi dan lebar apical villi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi villi cenderung menurun dengan pemberian kitosan, lebar basal villi dan lebar apical villi meningkat sampai dosis 2% dan menurun pada dosis 2,5%. Kata kunci: Histologi, ileum, itik, kitosan, ransum Abstract Nutrient absorption in poultry occurs in the small intestine. The ileum part acts as the site of absorption. The health of the absorbent organ is strongly influenced by the fiber and the amount of nutrient absorbed, so that it will affect the morphology of the intestinal villi. Chitosan is an animal fiber used as a mixture of duck rations. The objective of this study was to look at the chitosan potential for morphological development of small intestinal villi. The study used complete randomized design (RAL) 4 treatment, 5 replications and each replication consisted of 2 ducks. The treatments were: R0 = 0% chitosan, R1 = 0,5% chitosan, R2 = 2% chitosan and R3 = 2.5% chitosan. Parameters measured: high intestinal villi, basal basal villi and apical villi width. The results showed that villi height tended to decrease with chitosan, basal villi width and apical villi width increased up to 2% dose and decreased at a dose of 2.5%. Keywords: Histology, ileum, chitosan, diet
PENGARUH PROBIOTIK DAN EKSTRAK DAUN KATUK (Sauropus androgynous) TERHADAP TEBAL KERABANG DAN HAUGH UNIT (HU) PUYUH PETELUR (Effect Of Probiotic and Sauropus androgynous Leaf Extract on Eggshell Thickness and Haugh Unit (HU) in Laying Quail) Novia Rahayu; Dwi Wijayanti; Nurul Frasiska
Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 4, No 1 (2019): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v4i1.684

Abstract

Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun katuk (Sauropus androgynous) dalam ransum terhadap tebal kerabang dan haugh unit (HU). Enam puluh ekor puyuh petelur fase produksi dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan : 1) T0 : ransum tanpa perlakuan, 2) T1 : ransum dengan perlakuan ekstrak daun katuk 3.5g/kg ransum, 3) T2 : ransum dengan perlakuan probiotik (Bacillus sp. dan Saccharomycess sp.), 4) T3 : ransum dengan perlakuan ekstrak daun katuk 3.5g/kg ransum + probiotik (Bacillus sp. dan Saccharomycess sp.). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap tebal kerabang (P>0.05) dan haugh unit (HU) (P>0.05). Telur hasil penelitian dari semua perlakuan menunjukkan kondisi telur yang sesuai dengan standar kualitas tebal kerabang dan haugh unit (HU). ¬Kata Kunci : Ekstrak daun katuk, haugh unit, probiotik, puyuh, tebal kerabang Abstract The study aims to determine the effect of giving sauropus androgynous leaf extract in the ration on egg quality. Sixty quails laying in the production phase were divided into 4 treatment groups: 1) T0: rations without treatment, 2) T1 : rations with katuk leaf extract treatment 3.5g / kg ration, 3) T2 : rations with probiotic treatment (Bacillus sp. And Saccharomycess sp.), 4) T3 : ration with katuk leaf extract treatment 3.5g / kg ration + probiotics (Bacillus sp. and Saccharomycess sp.). The results showed that the treatment had no significant effect on egg shell thickness (P>0.05) and haugh unit (HU) (P>0.05). Eggs from all treatments showed the condition of eggs in accordance with the quality standards of the thickness of the shells and haugh units (HU). Keywords: Eggshell thickness, haugh unit, probiotics, quail, sauropus androgynous leaf extract
PENGARUH PENGGUNAAN PROBIOTIK SACCHAROMYCES CEREVISIAE DENGAN TINGKAT PROTEIN DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMAN AYAM BROILER The Effect of The Probiotic SACCHAROMYCES CEREVISIAE With The Level of Protein In The Ratio On Performance Of Broiler Chickens Titin Nurhayatin
Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 1, No 1 (2016): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v1i1.321

Abstract

Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan terhadap konsumsi ransum pertambahan bobot badan, konversi ransum, dan Income over feed and chick cost (IOFCC) pada ayam broiler. Penelitian ini menggunakan 100 ekor DOC ayam broiler yang ditempatkan secara acak kedalam 20 kandang, dan setiap kandang terdiri dari 5 ekor ayam. Penelitian menggunakan metode experimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola split plot dengan 2 faktor perlakuan dan 4 kali ulangan. Tingkat Protein ransum yaitu 22 % (P0) dan 20% (P1) sebagai faktor utama dan Tingkat probiotik Saccharomyces cerevisiae yakni 0% (C0), 0,2% (Cl) dan 0,4% (C2) sebagai sub plot. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat interaksi antara tingkat protein dengan penggunaan probiotik Saccharomyces cerevisiae (P>0,05) terhadap semua peubah yang diukur. Perlakuan tingkat protein berpengaruh nyata meningkatkan (P
EVALUASI PRODUKTIVITAS SEMEN DAN NILAI RIPITABILITASNYA PADA PEJANTAN SAPI FRISIAN HOLSTEIN (FH) DI BALAI INSEMINASI BUATAN LEMBANG (Evaluation of Semen Productivity and Its Ripitability Values In FH Cattle at BIB Lembang) Supraptono Supraptono; Dedi Rahmat; Nena Hilmia
Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 3, No 1 (2018): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v3i1.603

Abstract

Abstrak Produksi susu sangat ditentukan oleh keberhasilan reproduksi sapi betina Frisian Holstein (FH) sebagai produsen utama susu di Indonesia. Kebuntingan induk sangat ditentukan oleh salahsatunya oleh produktifitas semen pejantan, yang dapat dievaluasi dengan menduga nilai ripitabilitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktifitas dan nilai ripitabilitas volume, motilitas, konsentrasi dan jumlah sperma motil semen pejantan sapi FH di BIB Lembang. Pada penelitian ini digunakan data produktivitas semen dari 10 ekor pejantan FH, pada 10 periode spermatogenesis sehingga diperoleh 100 data produktivitas semen . Data dianalisis secara deskriprif untuk evaluasi produktifitas semen dan dianalisis dengan analisis ragam untuk mengetahui nilai ripitabilitasnya. Hasil penelitian menunjukkan rataan volume semen sebanyak 6,54 ml + 0,71 ml, motilitas sperma 65,09 + 2,28 %, konsentrasi sebanyak 1.305,8 + 21,5 juta/ml dan jumlah sperma motil sebanyak 6.417,8 + 261,6 juta/ml. Nilai ripitabilitas volume semen, konsentrasi sperma dan jumlah sperma motil termasuk kriteria tinggi, masing-masing sebesar 0,423, 0,505 dan 0,46 sedangkan nilai ripitabilitas motilitas sperma termasuk kriteria sedang, yaitu sebesar 0,296. Produktivitas semen pejantan FH di BIB Lembang termasuk dalam kategori tinggi. Kata kunci: Produktivitas semen, Ripitabilitas, sapi Frisian Holstein Abstract Milk production is largely determined by the reproductive success of Frisian Holstein (FH) cows as the main producer of milk in Indonesia. Maternity pregnancy is largely determined by the productivity of sire semen which can be evaluated by estimating the value of ripitability. This study aims to evaluate the productivity and ripitability value of volume, motility, concentration and the number of motile semen sperm in sire of FH cattle at BIB Lembang. In this study we used semen productivity data from 10 FH sires , at 10 periods of spermatogenesis to obtain 100 semen productivity data. Data were analyzed descriptively for the evaluation of semen productivity and analyzed by analysis of variance to determine the value of ripability. The results showed an average volume of semen of 6.54 ml + 0.71 ml, sperm motility of 65.09 + 2.28%, concentration of 1,305.8 + 21.5 million / ml and the number of motile sperm as much as 6,417.8 + 261 , 6 million / ml. The ripitability value of semen volume, sperm concentration and number of motile sperm were high criteria, respectively 0.423, 0.505 and 0.46 while the ripitability value of sperm motility was moderate criteria, which was equal to 0.296. The semen productivity of FH sire at BIB Lembang was included in the high category. Keywords: Semen productivity, Ripitability, Frisian Holstein cattle
Analisis Faktor Pendorong Minat Masyarakat Terhadap Usaha Peternakan Ayam Broiler Dengan Pola Kemitraan Di Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut Dewi Maryani; Ervi Herawati; Tendy Kusmayadi; Tati Rohayati; Titin Nurhayatin
JANHUS Jurnal Ilmu Peternakan Journal of Animal Husbandry Science Vol 5, No 1 (2020): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v5i1.1117

Abstract

Peternakan ayam broiler merupakan salah satu usaha peternakan yang memberikan kontribusi terbanyak dalam memenuhi kebutuhan pangan hewani di Indonesia, yang paling utama adalah meningkatkan pendapatan.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis minat masyarakat terhadap usaha peternakan ayam broiler dengan pola kemitraan di Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut, yang dilakukan pada bulan April 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sensus, dengan jumlah responden sebanyak 30 peternak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, dengan jenis data dikuantitatifkan. Pengukuran minat masyarakat dalam beternak ayam broiler dengan menggunakan skala Liekert. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat terhadap usaha ayam broiler di Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut adalah modal (puas); jaminan pasar (sangat puas); jaminan harga dan nilai ekonomis (sangat puas). Faktor yang paling berpengaruh adalah jaminan harga.Kata kunci: analisis, minat masyarakat, pola kemitraan, ayam broiler.
PENAMBAHAN ENZIM FITASE DAN VITAMIN D3 PADA RANSUM AYAM BROILER SEBAGAI UPAYA MENEKAN POLUSI FOSFOR PADA LINGKUNGAN (The Addition of Phytase and Vitamin D3 in Broiler Chicken Ration as an Efforts to Reduce Phosphorus Pollution in Enviroment) Emy Saelan
Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 2, No 1 (2017): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v2i1.256

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh enzim fitase dan vitamin D3pada ransum ayam broiler terhadap efisiensi penggunaan fosfor (P) dengan cara mengukur residu fosfor (P) ekskreta. Ternak yang digunakan yaitu ayam broiler strain Lohmann sejumlah 126 ekor dengan lama penelitian 6 minggu. Perlakuan yang digunakan terdiri atas 7 perlakuan yaitu: R0 (pakan kontrol); R1 (500 FTU/ kg pakan); R2 (1000 FTU/ kg pakan); R3 (1500 FTU/ kg pakan); R4 (100 IU Vit D3/ kg pakan); R5 (200 IU Vit D3/ kg pakan); R6 (300 IU Vit D3/ kg pakan) dengan kandungan protein 21% dan energi metabolis (EM) 3000 kkal/kg. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan enzim fitase dan vitamin D3 dalam pakan menunjukkan pengaruh berbeda nyata (P
RISIKO KONTAMINASI LOGAM BERAT TIMBAL DAN CADMIUM PADA DAGING DAN HATI SAPI YANG DIGEMBALAKAN DI AREAL BEKAS LAHAN PERTANIAN KECAMATAN WASILE TIMUR Sri Lestari
Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 2, No 2 (2018): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v2i2.470

Abstract

Abstrak Bekas lahan pertanian merupakan salah satu lahan dimana masyarakat mengelola untuk menggembalakan ternaknya dalam memanfaatkan pakan hijauan yang tumbuh dan berkembang. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa bekas lahan pertanian sudah tercemar oleh logam berat akibat penggunakan pupuk-pupuk yang mengandung bahan kimia. Tujuan dari penelitian ini melihat risiko kontaminasi logam berat timbal (Pb) dan cadmium (Cd) yang terjadi pada daging dan hati sapi yang digembalakan di lahan bekas pertanian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode SSA (Spektometri Serapa Atom) untuk mendeteksi keberadaan logam berat pada hati dan daging sapi yang digembalakan di bekas lahan pertanian yang terdiri dari 3 ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan logam berat Pb pada hati pada ulangan HTs1-HTs3 yaitu sebesar 1,025-1,352 ppm dan pada daging sapi pada ulangan HTs1-HTs3 yaitu sebesar 1,01-1,005ppm. Maka hati dan daging sapi yang digembalakan di bekas lahan pertanian melebihi ambang batas yang telah ditetapkan SNI maupun WHO. Sedangkan logam berat Cd masih berada diambang batas yang telah diisyaraatkan. Sehingga perlu diwaspadai dampaknya bagi kesehatan manusia yang mengkonsumsinya. Kata kunci: Logam berat, sapi potong, dan bekas lahan pertanian

Page 3 of 12 | Total Record : 117


Filter by Year

2016 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 9 No 2 (2025): Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 8, No 2 (2024): Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 8, No 1 (2023): Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 6, No 1 (2021): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 5, No 2 (2021): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 5, No 1 (2020): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 4, No 2 (2020): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 4, No 1 (2019): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 3, No 2 (2019): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 3, No 1 (2018): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 2, No 2 (2018): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 2, No 1 (2017): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 1, No 2 (2017): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 1, No 1 (2016): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) More Issue