cover
Contact Name
Alfredo Tutuhatunewa
Contact Email
alfredo.tutuhatunewa@fatek.unpatti.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
ale2021@fatek.unpatti.ac.id
Editorial Address
Fakultas Teknik Universitas Pattimura Jl. Ir. M. Putuhena Kampus Poka Ambon - 97233
Location
Kota ambon,
Maluku
INDONESIA
Archipelago Engineering
Published by Universitas Pattimura
ISSN : 26203995     EISSN : 27987310     DOI : https://doi.org/10.30598/ale
Core Subject : Engineering,
Prosiding “Archipelago Engineering” adalah prosiding yang diterbitkan oleh Fakultas Teknik Universitas Pattimura, sebagai sarana publikasi hasil Seminar Nasional "Archipelago Engineering (ALE)", yang merupakan dari hasil penelitian, studi kepustakaan dan sharing dalam bidang teknik mesin, teknik industri dan teknik kelautan serta teknik sipil dan perencanaan wilayah. Prosiding ini memuat artikel yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya yang berupa artikel hasil penelitian ataupun penelitian terapan, artikel telaah yang berkaitan dengan perkembangan teknologi. Informasi tentang pedoman penulisan artikel dan prosedur pengiriman artikel terdapat pada setiap penerbitan. Semua artikel yang masuk akan melalui “peer-review process”. Artikel dipublikasikan pada Prosiding, setelah memenuhi persyaratan sesuai pedoman penulisan artikel dan telah dipresentasikan pada Seminar Nasional ALE. Prosiding ini diterbitkan dalam setahun sekali.
Articles 182 Documents
PENENTUAN SISTIM TRASPORTASI UNGGULAN DI KAWASAN PENGEMBANGAN EKONOMI TERPADU (KAPET) SERAM PROVINSI MALUKU H C Ririmasse; Abd Djabar Tianotak; Elvery B Johannes
ALE Proceeding Vol 2 (2019): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.2.2019.257-260

Abstract

Abstrak Sejak bergulirnya kebijakan pemerintah pusat tentang percepatan pembangunan Kawasan Timur Indonesia, yang ditindak lanjuti dengan pembentukan Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) Seram tahun 1998.yang kegiatannya baru dimulai tanggal 7 Agustus 2001 dengan terbentuknya Badan Pengelola Kapet Seram. Badan ini belum dapat berbuat banyak mengingat luasnya wilayahnya, beragamnya masalah yang dihadapi diantaranya masalah transportasi. Kendala kendala tersebut perlu dianalisa, dikaji secara mendalam baik sistem, dimensi maupun sarana transportasi guna pengembangan dan peningkatan perekonomian masyarakat. Berdasarkan data potensi daerah maupun sarana dan prasarana penunjang, serta tanggapan masyarakat akan pentingnya sistem, dan sarana transportasi, maka dengan bantuan metode AHP (Anatityc Herarchi Proces) dan software ELECTRE III dapat diproses dan diperoleh kriteria yang memiliki ranking tertinggi serta penentuan alternatif terbaik dari beberapa alternatif moda transportas yang ditawarkan untuk berbagai pihak. Ternyata hasil olahan program dalam penentuan keputusan sistem transportasi dari 12 (dua belas) kriteria terdapat 5 (lima) kriteria yang memiliki ranking tertinggi dan melalui software ELECTRE III didapat diranking alternatif terbaik dari 4 (empat) alternatif adalah L4 (Transportasi /Moda terpadu). Kiranya penelitian ini tidak dijadikan sebagai hasil akhir, melainkan awal dari penelitian-penelitian selanjutnya
ANALISA SIFAT FISIK DAN SIFAT KIMIA MATERIAL BATANG KULIT POHON SAGU (CORTEX METROXYLON SAGO) SEBAGAI MATERIAL ALTERNATIF BANGUNAN KAPAL Fella Gaspersz; Andjela Sahupala; Hedy C. Ririmasse
ALE Proceeding Vol 1 (2018): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.1.2018.38-42

Abstract

Material kayu banyak digunakan dalam pembuatan kapal kayu serta bagian interior kapal baja atau kapal fiberglass. Material kayu yang digunakan untuk konstruksi kapal haruslah memenuhi syarat kualifikasi (Biro Klasifikasi Indonesia) dengan kategori kelas kuat dan kelas awet sehingga dapat digunakan pada bagian konstruksi serata badan kapal. Dewasa ini pemakaian kebutuhan kayu untuk keperluan struktur dalam jumlah besar dengan kualitas tinggi semakin sulit diperoleh. Hal ini menyebabkan harga kayu untuk keperluan material kapal sangat tinggi. Sehingga diperlukan material alternatif dalam membangun kapal kayu. Material Batang Kulit Pohon Sagu sejak jaman primitif telah digunakan pada kapal yang sederhana atau bagian interior konstruksi kapal namun material ini belum dikaji secara teknik. Potensi Pohon Sagu oleh masyarakat lokal masih sebatas memanfaatkan pati sagunya sebagai bahan makan pokok dan daunnya sebagai atap rumah, sedangkan Batang Kulit Pohon Sagu tidak dimanfaatkan dan dibiarkan sebagai limbah hasil pengolahan sagu. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kelas awet dan kelas kuat material Batang Kulit Pohon Sagu berdasarkan analisa sifat kimia dan sifat mekanis material Limbah Batang Kulit Pohon Sagu. Hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata kadar air berkisar antara 5,13% - 6,89%, Rata-rata Berat Jenis material Limbah Batang Kulit Pohon Sagu berkisar antara 0,86 kg/m3.Pengujian tarik (Tensile Test) dan pengujian Tekan (Compressive Test) mengunakan pengujian standard ASTM D 3039/3039 M dan ASTM D 3410/3410M. Kekuatan tarik rata-rata dari kelima jenis Pohon Sagu yang tersebar di Provinsi Maluku adalah 1019 kg/cm2 – 1101,29 kg/cm2, kekuatan tekan rata-rata adalah 458,87 kg/cm2 – 520,05 kg/cm2. Dengan demikian material Batang Kulit Pohon Sagu masuk dalam kualifikasi Kelas Kuat II menurut standard BKI untuk Kapal Kayu.Penentuankelas awet yang dilakukan dengan menggunakan prosedur standar SNI 01-7207-2006 tentang uji ketahanan kayu dan produkkayu terhadap organisme perusak kayu dilaut dengan rata-rata intesitas serangan sebesar 16%. Namun kelemahan dari material ini adalah ketebalan Batang Kulit Pohon Sagu yang berkisar antara 1 cm – 2 cm sehingga harus dilakukan rekayasa model untuk mendapatkan bentuk profil sesuai dengan ketebalan profil pada bangunan kapal.
RANCANG BANGUN WAS (Weather Automatic Station) PENDETEKSI CUACA SECARA REAL TIME DAN TERINTEGRASI GUNA MENDUKUNG KESELAMATAN PELAYARAN KAPAL RAKYAT DI MALUKU Jacob D. C. Sihasale; Sonya T. A. Lekatompessy
ALE Proceeding Vol 1 (2018): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.1.2018.43-49

Abstract

Kebutuhan data real time Cuaca di daerah pelayaran sangat di butuhkan, ini demi keamanan dan keselamatan sebuah pelayaran. Penyedia data real time di daerah pelayaran khususnya di daerah maluku tengah dapat dikatakan tidak tersedia dan tidak dapat diakses secara on line oleh pelaku pelayaran maupun para calon penumpang sebuah pelayaran di Maluku Tengah.Kehadiran data WAS ( Weather Automatic Station) secara real time dan akurasinya dibutuhkan dalam sistim pelayaran dan manejeman transportasi laut, juga di butuhkan dalam dunia pendidikan guna berbagai ke butuhan penelitian lainnya. Ketersediaan WAS yang terbatas merupakan tantangan yang perlu dicari solusinya.Keamanan sebuah Pelayaran membutuhkan data cuaca yang tepat dan akurat, ini sangat tergantung dari ketersedianya data WAS ( Weather Automatic Station) yang berada dekat dengan lokasi pelayaran. Data yang di peroleh dapat di akses dari berbagai media secara cepat dan tepat oleh penyedia pelayaran, calon penumpamg pengawas dan regulator pelayaran serta berbagai pihak yang berhubungan dengan pelayaran.Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan untuk mendapatkan data real time Cuaca daerah pelayaran Maluku Tengah melalui WAS yang di bangun di Pulau saparua, WAS Tulehu kemudian ditambah dengan WAS Wipirit dan WAS Liang. Data yang diterima Sensor paremeter cuaca WAS kemudian di kirim melalui radio VHF ke station Penerima yang berlokasi di Kampus Fakultas Teknik Unpatti Ambon, yang kemudian diolah dan didistirbusikan ke berbagai media dan di simpan guna kepentingan penelitian lainnya.Dari data yang di dapat diharapkan pengetahuan para pelaku pelayaran serta calon penumpang akan kondisi cuaca sesaat dapat merekomendasikan keamanan dan kenyamanan sebuah pelayaran.
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI TERHADAP KESEHATAN AWAK KAPAL IKAN TIPE POLE AND LINE Monalisa Manuputty
ALE Proceeding Vol 1 (2018): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.1.2018.50-56

Abstract

Lingkungan kerja di kapal dipengaruhi oleh faktor–faktor fisika seperti getaran, kebisingan dan suhu. Paparan dari getaran, kebisingan dan suhu yang dirasakan oleh awak kapal dapat mempengaruhi kesehatannya. Selain itu perilaku penggunaan alat pelindung diri yang mengikuti aturan dapat melindungi awak kapal dari paparan faktor-faktor tersebut. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh paparan pada lingkungan kerja dan perilaku penggunaan alat pelindung diri terhadap kessehatan awak kapal dalam hal ini kondisi tekanan darah, denyut jantung dan stress kerja. Responden dalam penelitian ini adalah awak kapal ikan tipe pole and line. Analisis data menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil analisis dengan nilai R square sebesar 0,685 menunjukkan bahwa lingkungan kerja dengan indikator getaran, kebisingan dan suhu serta perilaku penggunaan alat pelindung diri secara bersama mempengaruhi kesehatan awak kapal sebesar 68,5 % dan 31,5 % dipengaruhi oleh faktor lain. Lingkungan kerja dengan indikator getaran, kebisingan dan suhu mempengaruhi kesehatan awak kapal sebesar 37% sedangkan 63% dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan nilai T-statistik 1,843 > 1,67 pada alpha 0,05, dapat dikatakan lingkungan kerja secara signifikan mempengaruhi kesehatan kerja. Perilaku penggunaan alat pelindung diri berupa pakaian kerja, sepatu kerja dan alat pelindung telinga mempengaruhi kesehatan awak kapal sebesar 58,4% sedangkan 41,6% dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan nilai Tstatistik 1,712 > 1,67 pada alpha 0,05, dapat dikatakan perilaku penggunaan alat pelindung diri secara signifikan mempengaruhi kesehatan kerja.
ANALISA PENGARUH HAULING DAN PURSSING KAPAL PURE SEINE DI MALUKU Obed Metekohy
ALE Proceeding Vol 1 (2018): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.1.2018.57-62

Abstract

Kapal ikan pure seine yang beroperasi di perairan Maluku termasuk sarana perikanan tangkap yang produktif. Tetapi mempunyai banyak kelemahan karena pembuatannya secara tradisional banyak menyimpang dari syarat teknis rancang bangun kapal. Stabilitas kapal yang diharapkan dapat menjamin kontinyutas pengoperasian penangkapan pada saat hauling sering menjadi kendala sehingga operasional penangkapan harus dihentikan, untuk menghindari terjadinyaresiko kecelakaan dilaut. Penelitian ini bertujuan menganalisa pengaruh stabilitas kapal dalam mengoperasikan alat tangkap pada saat hauling. Metode yang digunakan adalah metode survey terhadap ukuran pokok kapal yang sudah ada di perairan Maluku. Analisa stabilitas hauling menggunakan kriteria Stabilitas US Navy dan Metode Macchi untuk menganalisa Momen tarik alat tangkap dan hasil tangkapan. Hasil pengukuran stabilitas dinamis kapal penelitian pada saat hauling bergantung pada hasil tangkapan, semakin besar hasil tangkapan maka kemiringan kapal menjadi lebih besar, dengan hasil tangkapan 0.93 ton dan berat alat tangkap 3.237 ton membentuk sudut kemiringan sebesar 12° dengan nilai GZ = 0.20 meter kemudian setelah dianalisa menurut kriteria stabilitas US Navy menunjukkan ferforma stabilitasnya sangat baik, karena sudut C < 15° dan nilai GZ pada saat hauling ≤ 0.30 meter, namun kapal akan mengalami kondisi kritis sesuai hasil analisa Metode Macchi apabila momen tarik alat tangkap dan hasil tangkapnya melebihi momen tarik total maksimum yang diijinkan yaitu > 12.332 ton.meter pada sudut kemiringan dinamis > 24°
STUDI KORELASI HAMBATAN DAN SEAKEEPING KAPAL TRIMARAN UNTUK DAERAH PERAIRAN MALUKU Richard Benny Luhulima; Fella Gaspersz; Ruth P. Soumokil
ALE Proceeding Vol 1 (2018): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.1.2018.63-69

Abstract

Perairan Maluku termasuk tipikal perairan yang relatif tenang diantara pulau-pulau yang berdekatan dan sangat bergelombang untuk laut yang terbuka dan jarak antara pula-pulau yang cukup berjauhan. Penelitian difokuskan pada perhitungan hambatan dan dilanjutkan dengan perhitungan seakeeping untuk perairan tenang dan bergelombang. Penelitian tentang hambatan dilakukan dengan teknik CFD menggunakan CFX-code dan penelitian tentang seakeeping dilakukan dengan teknik CFD (ANSYS AQWA).Hasil kajian melalui numerik menunjukkan bahwa interferensi komponen hambatan pada lambung trimaran terhadap perubahan jarak antara lambung secara melintang (S/L). Semakin kecil jarak antara lambung trimaran (S/L) maka semakin besar hambatan dan interferensi/interaksi komponen hambatan yang terjadi. Kemudian korelasi yang terlihat antara hambatan dan seakeeping adalah adanya perbedaan karena adanya interferensi semakin besar interferensi maka gerakan heave dan pitch semakin berkurang. Namun inteferensi tidak mempengaruhi terhadap gerakan roll. Hasil analisa pengujian dan numerik menunjukkan bahwa pada S/L=0,4 menunjukkan hasil yang sangat baik untuk permorma hambatan dan seakeeping. Hasil yang diperolehdibandingkandenganpublished datadanmenunjukkankesesuaianhasil yang cukupbaik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan memperkuat database dalam mempresentasikan korelasi hambatan terhadap olah gerak pada lambung kapal trimaran dan selanjutnya dapat diaplikasikan secara langsung dalam perhitungan hambatan dan seakeeping yang digunakan pada tahap desain (preliminary design).
STUDI EKSPERIMENTAL LAJU KOROSI PADA KAPAL BAJA Sonya T. A. Lekatompessy; Gerard Richard Latuhihin
ALE Proceeding Vol 1 (2018): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.1.2018.70-73

Abstract

Korosi merupakan perkaratan, sedangkan perkaratan terjadi karena adanya reaksi reduksi- oksidasi. Peristiwa ini biasa terjadi di dalam pelat kapal sebagai akibat interaksi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam penulisan ini disajikan hasil penelitian tentang analisa ketahanan korosi pada pelat baja yang biasa dipakai sebagai material kapal dengan mengamati perubahan massa yang hilang. Pengendalian korosi pelat baja dilakukan dengan melapiskan cat ke dalam permukaan baja selanjutnya ditempatkan di dalam lingkungan korosif. Penentuan suhu serta waktu tunggu pelapisan cat pada kapal merupakan fokus penelitan ini, karena produk cat yang seringkali dipakai di dok Perikani memiliki ketentuannya sendiri. Kemudian analisa ketahanan korosif plat baja dengan suhu dan waktu tunggu yang berbeda-beda meliputi beberapa pengujian di dalam laboratorium antara lain kekuatan dan daya lekat. Produk cat yang diambil ialah Internasional, sedangkan variable suhu dan waktu tunggu pengecatan masing-masing 2 yang selanjutnya disimulasikan pada pelat baja ST-40 dengan ketebalan 8 mm. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa laju korosi pada plat baja yang diaplikasikan dengan suhu rendah dan waktu sedikit akan memiliki laju korosi yang cukup tinggi.
PENGARUH JARAK ALUR TERHADAP KESTABILAN ALIRAN FLUIDA BERDENYUT DALAM SALURAN BERPENAMPANG SEGIEMPAT Prayitno Ciptoadi
ALE Proceeding Vol 1 (2018): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.1.2018.74-79

Abstract

The pulsatile fluid flow in a transverse grooved channel would become self-sustained oscillatory flow at a certain critical Reynold number. The critical Reynold number where laminar unsteady flow changed to unsteady transitional one depends on grooves distances. The objective of this research is to analyze the effect of grooves distances toward the vortex strength and the stability of the fluid flow. This research was done by implementing a closed square cross-section channel, where the bottom surface of the channel was semicircle grooved. The frequency of flow oscillation measurement was done by setting up a resistance manometer and measurement was done at several Reynold numbers. From the research result, it is seen that the largest vortex strength occurs at the smallest groove distance. The flows become instability in all of the grooves distances by seen Phase Plane.
ANALISA NUMERIK PEMILIHAN GEOMETRI FIN BURITAN UNTUK KAPAL-KAPAL SPEED BOAT YANG BEROPERASI DI AMBON DAN SEKITARNYA Eliza R de Fretes
ALE Proceeding Vol 1 (2018): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.1.2018.80-85

Abstract

Abstrak Kapal speed boat merupakan kategori kapal cepat yang mempunyai kecepatan dinas yang tinggi, ini ditandai dengan Froude Number (Fn) yang lebih besar dari 1.2. Dalam pengoperasiannya speed boat mempunyai permasalahan yang sangat kruisal tentang trim, dimana pada kondisi kapal kosong sering kali mengalami trim buritan sehingga nahkoda tidak dapat melihat ke depan, adanya hambatan yang besar, serta arah kemudi yang sulit dikemudikan. Selain itu pada saat mulai berjalan speed boat mempunyai kecenderungan menukik ke haluan, hal inipun perlu untuk mendapat perhatian khusus. Kajian yang disampaikan dalam penelitian ini mengkaji variasi sejumah bentuk dan konfigurasi bentuk peralatan peredam trim yang digunakan pada speed boat, lebih khususnya dengan meninjau pada pola aliran yang terbentuk dan lift yang ditimbulkan. Pengkajian dilakukan dengan menerapkan pemodelan numerik, selanjutnya hasil numerik divalidasi dengan pengujian laboratorium untuk mendapatkan hasil yang menyerupai kondisi sebenarnya. Setelah itu kapal dirancang dan dibuat dalam bentuk prototype. Hasil yang diperoleh untuk aerofoil foil buritan dengan type NACA 010 mendapat gaya lift sesuai dengan kemiringan nya yaitu 5 derajat, panjang foil 10% panjang garis air, serta koefisien kecepatan kapal antara 2 sampai dengan 7 knot, koefisien lift yang diperoleh adalah 0,003; koefisien drag adalah 0,007, serta koefisien momen yang dihasilkan adalah 0,01; Pada kemiringan 10 derajat mempunyai koefifien lift 0,009 dan koefisien drag 0,015, akan tetapi koefisien momen mendfapat nilai nol, sedangkan yang diperlukan adalah besarnya momen untuk mengangkat kapal
EVALUASI PARAMETER STABILITAS KAPAL-KAPAL PENUMPANG KECIL Wolter R Hetharia; Fella Gaspersz; Amar Feninlambir
ALE Proceeding Vol 1 (2018): Archipelago Engineering (ALE)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ale.1.2018.86-89

Abstract

Abstrak Parameter stabilitas kapal-kapal penumpang kecil dengan kecepatan tinggi (speedboat) dievaluasi. Hal ini terkait dengan sering terjadinya kecelakaan di laut terhadap kapal-kapal type ini. Demikian juga untuk operasional kapal-kapal tersebut belum tersedianya informasi tentang parameter stabilitas kapal. Riset diawali dengan survei dan pengambilan data kapal di sekitar Pulau Ambon. Data kapal dikembangkan dan dihitung untuk memperoleh parameter stabilitas kapal (pada sudut kemiringan yang besar). Hasil perhitungan dievaluasi dan disimpulkan bahwa untuk kondisi riil kapal masih aman untuk beroperasi. Akan tetapi untuk kasus-kasus tertentu di laut maka kapal dalam kondisi kritis. Hasil penelitian menyarankan perlu adanya regulasi khusus serta kajian lanjut kapal-kapal kecil terhadap kondisi-kondisi kritis dalam operasional kapal.

Page 6 of 19 | Total Record : 182