cover
Contact Name
Nur Sahid
Contact Email
pengabdianseni@isi.ac.id
Phone
+6289649387947
Journal Mail Official
pengabdianseni@isi.ac.id
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Seni Indonesia Yogyakarta Gedung Concert Hall ISI Yogyakarta Jalan Parangtritis KM. 6,5 Yogyakarta 55188 email: pengabdianseni@isi.ac.id HP/WA +62 818-270-415 atau +62 896-4938-7947
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pengabdian Seni
ISSN : -     EISSN : 27744787     DOI : https://doi.org/10.24821/jps.v2i1
Jurnal Pengabdian Seni merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Dipublikasikan kali pertama pada tahun 2020, Jurnal Pengabdian Seni adalah jurnal hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan artikel yang belum pernah dipublikasikan sebelumnya baik secara online maupun cetak. Jurnal Pengabdian Seni memiliki versi online dan cetak dengan jadwal publikasi dua kali setiap tahunnya yakni Mei dan November. Aim dan Scope jurnal ini adalah bidang Seni dan budaya.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2024): NOVEMBER 2024" : 8 Documents clear
Pelatihan Karawitan dan Tari di Sekolah Dasar Negeri Mlese, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah Nurvijayanto, Ribeth; Apriyani, Winarsi Lies
Jurnal Pengabdian Seni Vol 5, No 2 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jps.v5i2.14097

Abstract

Program pelatihan karawitan dan tari di Sekolah Dasar Negeri Mlese, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah memberikan materi tentang teknik tabuhan, vokal, dan sikap menari dalam konteks tradisi Jawa. Proses pelatihan dilakukan selama kurang lebih satu bulan dengan menggunakan metode ceramah, demonstrasi, imitatif, dan tabuh bersama. Luaran kegiatan pelatihan ini membuat karya kolaborasi antara karawitan dan tari yang disajikan dalam pertunjukan tari Gugur Gunung. Pelatihan ini bertujuan memberikan ruang untuk mengekspresikan diri, melatih kepekaan kognitif, afektif, dan psikomotorik melalui olah wiraga, wirama, dan wirasa yang bermanfaat  dalam proses belajar di sekolah. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menambah perbendaharaan materi karawitan dan tari di SDN Mlese, membangun kreativitas, kecerdasan kognitif, dan emosi, serta menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dan budi pekerti bagi siswa-siswi. Kegiatan pelatihan ini menjadi tawaran bagi pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat umum sebagai media untuk mengatasi permasalahan-permasalahan sosial yang muncul di masyarakat. Selain itu, pelatihan ini sebagai upaya preservasi dan transmisi budaya lintas generasi, meningkatkan minat siswa-siswi terhadap seni dan budaya khususnya karawitan dan tari tradisional Jawa. The karawitan and dance training program at  Mlese Gantiwarno State Elementary School, Klaten, Central Java provides material on instrument techniques, vocals, and Javanese dance techniques. The training process was carried out for approximately one month through lecturing, demonstration, imitative and music play together methods. The output of this training activity was a collaborative work between accompaniment and dance which was presented in the Gugur Gunung dance performance. This training aims to provide space to express oneself, train cognitive, affective and psychomotor sensitivity in the context of Javanese dance philosophy called wiraga, wirama and wirasa. The results of this community service are increasing the repertoire of musical and dance material at SDN Mlese, building creativity, cognitive and emotional intelligence, as well as instilling human values and manners in students. This training activity serves as a medium for the government, related agencies and the general public to overcome social problems that arise in society. Apart from that, this training is an effort to preserve and transmit across generations, increasing students' interest in art and culture, especially musical and traditional Javanese dance.
Strategi Branding Community Desa Wisata Giriasih Gunungkidul Sebagai Destinasi Ekowisata dan Budaya Indrayana, Andika; Febriyantoko, Danang; Pradita Putra, Trisna
Jurnal Pengabdian Seni Vol 5, No 2 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jps.v5i2.14081

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membuat strategi branding community di desa wisata Giriasih, Gunungkidul Yogyakarta agar dapat menjadi destinasi wisata berbasis ekowisata dan budaya. Kegiatan ini penting untuk dilakukan karena masyarakat Desa Giriasih memiliki keinginan, semangat, dan berbagai potensi wisata baik alam maupun produk, namun belum memiliki perencanaan yang baik, sistematis, dan minimnya teknologi penunjang produksi. Pengembangan destinasi ekowisata dan budaya terdiri dari tiga agenda utama: (1) mengajak masyarakat untuk mengidentifikasi potensi wisata di wilayah dan membuat perencanaan branding baik tempat dan media, (2) mengolah potensi alam yang ada menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi dengan menggunakan teknologi tepat guna, (3) meningkatkan produktivitas UMKM sebagai support system desa wisata. Metode yang digunakan dalam program pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan partisipasi aktif warga Desa Giriasih, khususnya pengelola kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan pelaku usaha perajin UMKM, dalam pelaksanaannya program ini menggunakan metode participatory rural appraisal (PRA), yaitu pendekatan partisipasi aktif warga dalam proses disimilasi informasi yang dilakukan dari tahap awal berupa persiapan hingga tahap akhir berupa evaluasi kegiatan yang bermuara penerima manfaat bagi masyarakat. This program aims to create a community branding strategy in Giriasih tourism village, Gunungkidul, Yogyakarta, enhancing its future role as ecotourism and cultural destination. It is highly essential to conduct this program since Giriasih community are eager and enthusiastic about their varied tourism potentials, including nature and local products. However, they have not organized proper and systematic planning yet. Besides, they are still minimally exposed to more advanced production technology. The development of ecotourism and cultural destination in this village consists of three main agendas: (1) inviting the community to identify tourism potentials and make branding plans for both places and media, (2) Processing existing natural potential into products resulting economic value using appropriate technology, (3) Increasing the productivity of MSMEs as a support system for the tourist village. The method used in this community service program involved active participation of Giriasih villagers, especially the members of tourism village management (POKDARWIS) and MSME craftsmen. The authors implemented the Participatory Rural Appraisal (PRA) method, an approach to active participation of residents in the information dissimilation process carried out from the initial stage (preparation) to the final stage (evaluation) of activities that benefit the society. 
Pelatihan Penulisan Cerpen Bertema Kebudayaan dan Kesenian Sulawesi Selatan bagi Mahasiswa di Kota Makassar Rijal, Andi Samsu; Aminah, Sri Nur; Rusadi, La Ode
Jurnal Pengabdian Seni Vol 5, No 2 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jps.v5i2.13895

Abstract

Pelestarian nilai kebudayaan dan kesenian masyarakat sangat penting untuk dilakukan oleh siapa saja dan dengan cara apa saja, termasuk mendokumentasikannya dalam bentuk karya tulis seperti cerita pendek. Pelatihan kepenulisan cerita pendek (cerpen) bertema kebudayaan dan kesenian masyarakat Sulawesi Selatan merupakan upaya untuk mengajak mahasiswa di Kota Makassar dalam melestarikan nilai-nilai kebudayaan dan kesenian. Kegiatan pelatihan ini menjadi upaya untuk meningkatkan minat dan bakat mahasiswa dalam berliterasi dan berkesenian. Peserta yang terlibat dalam pelatihan adalah mahasiswa Universitas Islam Makassar dan mentor merupakan praktisi sastra, praktisi budaya, dan dosen. Bentuk kegiatan berupa pelatihan dengan model partisipatif. Peserta pelatihan melakukan langkah-langkah seperti mendengarkan ceramah dari pakar, mengikuti tutoring, melakukan observasi sederhana, studi literatur, kepenulisan, dan penyuntingan naskah. Kegiatan pelatihan dilakukan tiga tahap: tahap pertama adalah seminar dan workshop kepenulisan (September dan Oktober 2023), tahap kedua adalah pendampingan penulisan (Januari dan Februari 2024), dan tahap ketiga adalah diseminasi hasil pelatihan kepenulisan (Oktober 2024). Luaran pelatihan ini berupa karya cerita peserta pelatihan. Hasil dari pelatihan ini dapat menumbuhkan kreativitas mahasiswa dalam menulis cerpen bertema kebudayaan dan kesenian Sulawesi Selatan. Kegiatan ini berimplikasi pada pendalaman karakter mahasiswa melalui pemahaman cerpen kebudayaan dan kesenian. Preserving the cultural and artistic values of the community is highly essential to do by anyone and in any way, including documenting them in the form of written works such as short stories. Short story writing training in the theme of culture and art of South Sulawesi is an effort to encourage students in Makassar City to preserve cultural and artistic values. This activity is also an effort to increase students' interest and talent in literacy. Participants involved in the training were students from Makassar Islamic University. The mentors involved in this program were literary practitioners, cultural practitioners and lecturers. The form of activity is training with a participatory model. Training participants carried out steps such as listening to lectures from experts, taking part in tutoring, making simple observations, studying literature, writing and editing manuscripts. The training activities were conducted in three stages, the first was seminars and writing workshops (September and October 2023), the second stage was writing assistance (January and February 2024), and the third stage was dissemination of the results of the writing training (October 2024). The output of this training was in the form of stories by the training participants. The result is this program can foster student creativity in writing short stories in the varied themes of South Sulawesi culture and art. As a result, this activity leads to an implication for deepening student character through understanding cultural and artistic short stories.
Pelatihan Foto Potret Untuk Peningkatan Kemampuan Pengambilan Gambar SMA Tarakanita Gading Serpong Sanjaya, William
Jurnal Pengabdian Seni Vol 5, No 2 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jps.v5i2.13125

Abstract

Dengan perkembangan teknologi pada era digital yang semakin pesat, dibutuhkan pengembangan kualitas sumber daya manusia yang mengacu pada perkembangan industri kreatif. Salah satu bidang yang digemari generasi muda saat ini adalah fotografi. SMA Tarakanita Gading Serpong merupakan salah satu SMA yang memiliki peserta didik dengan berbagai peminatan, salah satunya adalah fotografi. Dengan pemahaman kemampuan pengambilan gambar yang baik dan benar, kualitas foto dapat meningkat sehingga dapat dimanfaatkan dalam penggembangannya, seperti dalam pembuatan karya untuk periklanan atau komersial, dan portofolio dalam bidang fotografi tertentu. Oleh karena itu, diperlukan pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) pada SMA Tarakanita Gading Serpong. Pemaparan dilakukan dengan metode participatory action research (PAR) dengan penerapan siklus KUPAR, yaitu pelaksanaan diskusi, kesepakatan, strategi pelaksanaan, kegiatan pengabdian, hingga evaluasi. PKM dilaksanakan dengan sesi pemaparan materi tentang keterampilan pengambilan gambar foto potret dan sesi praktik. Dari kegiatan yang telah dilakukan, peserta didik SMA Tarakanita Gading Serpong memberikan antusiasme dan tanggapan baik terhadap materi yang telah diberikan oleh peneliti. Dengan terlaksananya PKM SMA Tarakanita Gading Serpong, peneliti berharap agar peserta didik dapat mengembangkan kemampuan pengambilan gambar pada tingkat genre fotografi tertentu sehingga dapat menghasilkan foto yang disesuaikan dengan kebutuhan industri kreatif. Due to the increasingly rapid development of technology in the digital era, it is highly essential to develop the quality of human resources referring to the development of the creative industry. One of the fields to which today younger generations are hugely exposed is photography. Tarakanita Gading Serpong High School is one of the high schools that has students with various specializations, such as photography. By understanding the good and correct techniques to take pictures, the quality of photos can improve. These skillfully taken pictures can be used in creating work for advertising or commercial purposes, as well as portfolios in certain fields of photography. Therefore, it is necessary to carry out community service activities at Tarakanita Gading Serpong High School. The presentation was carried out using the Participatory Action Research (PAR) method with the application of the KUPAR involving discussion, agreement, implementation strategy, service activity and evaluation. This community service was carried out through material presentation sessions on portrait photo shooting skills and practical sessions. The result indicates that the students at Tarakanita Gading Serpong High School showed enthusiasm and responded well to the material provided by the author. By conducting a community service at Tarakanita Gading Serpong High School students, the author hopes that the students can develop their photography skills at a higher level, leading them to produce photos that meet the creative industry standard.
Penciptaan Cenderamata Berbahan Limbah Industri Bambu dalam Program P3Wilsen di Wisata Puncak Sosok Kalurahan Bawuran, Pleret, Bantul Suharson, Arif; Nurs, Muhammad Akhrul; Dzikry, Bintang Antero
Jurnal Pengabdian Seni Vol 5, No 2 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jps.v5i2.14096

Abstract

Kalurahan Bawuran terkenal sebagai sentra kerajinan industri bambu yang membuat aneka kerajinan berupa mebel bambu. Produk bambu di Kalurahan Bawuran tepatnya di Dusun Sanan merupakan warisan keterampilan yang diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang berupa lincak, kursi malas, kursi tamu, kursi taman, dan kursi santai. Eksistensi produksi industri bambu yang produksinya terus berlanjut sampai hari ini menjadi sumber kehidupan masyarakat. Kontinuitas industri bambu yang menghasilkan produk mebel juga berakibat pada melimpahnya limbah bambu berupa potongan-potongan bambu beraneka ukuran yang belum dimanfaatkan secara optimal untuk digunakan sebagai produk alternatif lainnya. Limbah bambu disortir dengan hanya membedakan ukuran panjang pendeknya limbah bambu dan yang dirasa tidak dapat digunakan untuk produksi mebel kemudian dibakar atau digunakan untuk memasak. Program P3Wilsen di Dusun Sanan Kalurahan Bawuran ini menggunakan metode ceramah, diskusi, dan praktik demonstrasi dengan memberikan contoh pemanfaatan limbah industri bambu mengembangkannya bersama para perajin bambu menjadi produk yang lebih bernilai. Pelatihan dilaksanakan dari 28 Juli – 28 Agustus 2024 (satu bulan). Pemanfaatan limbah industri bambu tersebut dapat difungsikan menjadi cenderamata wisata khas Kalurahan Bawuran yang memiliki destinasi wisata Puncak Sosok. Puncak Sosok sudah terkenal sebagai tempat wisata kuliner tempat wisatawan bisa menyaksikan panorama Kota Yogyakarta dan sekitarnya pada malam hari dengan ditemani sajian live music. Produk cenderamata dari limbah industri bambu yang diciptakan berupa gantungan kunci dan aneka produk yang dapat digunakan sebagai vas bunga, tumbler, dan asbak. Bawuran is famous as a bamboo industry craft centre producing various crafts in the form of bamboo furniture. Those Bamboo products are precisely produced in Sanan in which the craftsmen’s skills are inherited from their ancestors. The bamboo crafts are in the form of a recliner, guest chair, garden chair, and lounge chair. The existence of that sustainable bamboo industry is the economic source for the community. As the bamboo industry produces furniture products, it results in an abundance of bamboo waste in the form of bamboo pieces of various sizes. However, the waste has not been optimally utilised as other alternative products. Bamboo waste is sorted by only distinguishing the length and shortness of the bamboo waste and those that are deemed unusable for furniture production are then burned or used for cooking. This program implemented several methods including lecture, discussion, and practice to provide examples of the use of bamboo industry waste to develop it into more valuable products. The training was conducted from 28 July - 28 August 2024 (1 month). The products of bamboo industrial waste can be used as a typical tourist souvenir of Bawuran Village as it has a distinguished tourism place named Puncak Sosok. These souvenir products are in the form of key chains and other various products that can be used as flower vases, tumblers, and ashtrays.
Pelatihan Seni Pertunjukan dan Seni Rupa di Desa Kembaran, Candimulyo, Magelang, Jawa Tengah Prasetyorini, Arjuni; Sukanadi, I Made; Vania, Venawa
Jurnal Pengabdian Seni Vol 5, No 2 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jps.v5i2.13898

Abstract

Desa Kembaran adalah desa dengan sentra durian yang banyak dikunjungi oleh pengunjung yang menjadi kuliner durian. Namun, Desa Kembaran belum memiliki satu seni pertunjukan yang sesuai untuk disuguhkan kepada para pengunjung. Hal tersebut merupakan satu masalah yang perlu dipecahkan. Demikian juga, belum begitu banyak aktivitas pelatihan dan pementasan yang dilakukan di desa tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memecahkan persoalan-persoalan yang ada di komunitas seni di Desa Kembaran.  Pembinaan dan pengembangan potensi seni tradisi di masyarakat diharapkan dapat membuka peluang, mengembangkan, dan mewujudkan suatu bentuk seni pertunjukan khas Desa Kembaran yang dapat disuguhkan.  Kelompok seni yang menjadi sasaran pembinaan adalah Komunitas Swara Laras Budaya, Komunitas Seni  Warokan, Komunitas Jathilan Turangga Seta Karumpaka Putri, Komunitas Jathilan Turangga Seta Karumpaka Putra, Komunitas Batik Elok Sejati, dan Komunitas Seni Sablon Pemuda Opptima. Kegiatan ini  berlangsung pada Juli-Agustus 2024 yang mencakup kegiatan pengembangan dan kreasi inovasi dalam pengembangan gerak tari, gending atau lagu, dan kostum tari. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini meliputi demonstrasi, ceramah, dan pelatihan. Hasil dari kegiatan ini mencakup pembuatan komposisi koreografi baru, musik pengiring,dan tata busana, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas pertunjukan di Desa Kembaran. Kembaran Village is a distinguished village with its Durian production, inviting many visitors to visit this place. However, Kembaran Village does not have a performing art that is suitable to be presented to visitors as there have not been many training and staging activities carried out in the village. This program aims to develop the existence of both performing and visual art in Kembaran Village.  The development of the potential of traditional arts in the community is expected to open up opportunities and realize a typical form of performing arts in Kembaran Village.  The targeted participants of this program are several art groups in the village, such as Komunitas Swara Laras Budaya, Komunitas Seni Warokan, Komunitas Jathilan Turonggo Seta Karumpaka Putri, Komunitas Jathilan Turangga Seta Karumpaka Putra, Komunitas Elok Sejati Batik, and Komunitas Seni Sablon Opptima. This activity was conducted in July-August 2024 involving coaching activities and innovation in the development of dance movements, gending or accompaniments, and dance costumes. The methods used in the implementation of this activity were demonstrations, lectures, and training. The result of this activity shows that the creation of new choreographic compositions, accompanying music, and fashion design ultimately enhance the quality of performances in Kembaran Village.
Metode Pembelajaran Teatrikal: Penerapan dalam Pelatihan Kesenian Srandul Octavia, Dilla; Siswanti, Putri Indah; Krisnawanto, Eko
Jurnal Pengabdian Seni Vol 5, No 2 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jps.v5i2.13901

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan kesadaran agar masyarakat sekitar lebih mencintai kesenian daerahnya dan adanya peningkatan kualitas seni kelompok srandul. Rangkaian kegiatan pengabdian diawali dengan sosialisasi PPK Ormawa, seminar tentang pentingnya pelestarian kesenian, pelatihan dan pendampingan kelompok seni, serta pementasan hasil pelatihan. Hal ini dikarenakan Desa Srihardono memiliki potensi besar dalam mengembangkan kesenian, yang awalnya memiliki permasalahan masih rendahnya inovasi dalam pengembangan seni dan budaya yang digunakan untuk mengangkat citra budaya daerah, dan belum ada instruktur profesional sesuai kompetensinya untuk memberikan pelatihan. Keahlian utama yang dikembangkan dalam program ini adalah tentang keahlian dalam bermain peran dengan metode pembelajaran teatrikal yang diawali dengan proses reading naskah, dilanjutkan dengan teknik muncul, teknik latihan pengembangan, dan teknik improvisasi. Hal ini dilakukan untuk memberikan keterampilan kepada kelompok seni srandul. Setelah adanya program dari tim pengabdian PPK Ormawa, kesenian ini kembali aktif melakukan latihan dan anggota kelompok seni dapat memainkan kesenian Srandul dengan baik karena lebih menguasai teknik dalam memainkan kesenian srandul. The purposes of this community service activity are to raise awareness, leading the local community to develop a greater appreciation for their regional arts and to improve the quality of Srandul art group. The series of community service activities began with a socialization to the PPK Ormawa, a seminar on the importance of preserving the arts, training and mentoring for the art group, and a performance of the training results. Srihardono Village has great potential to develop the arts, but it initially faced issues such as a lack of innovation in the development of art and culture used to elevate the regional cultural image as well as the absence of professional instructors with the necessary expertise to provide training. The primary skill developed in this program is acting, using theatrical learning methods started with a script reading process. It was then  followed by techniques for performance, training development techniques, and improvisation techniques. The authors carried out all the sequences of activity to equip the Srandul art group with the necessary skills. The result shows that after participating in this program, the supporters of Srandul art have become more active in rehearsals and the members of the art group can perform Srandul much better since they have mastered the techniques of playing Srandul art.
Pelatihan dan Produksi Konten Audiovisual untuk Mempromosikan Potensi Wisata di Desa Hargowilis, Kulonprogo Marwiyati, Marwiyati; Sunarsa, Sunarsa; Karna, Karna; Angkoso, Sutanto Prasetyo; Prasetyo, Lilik Jatmiko; Wahyudin, Ade
Jurnal Pengabdian Seni Vol 5, No 2 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jps.v5i2.13774

Abstract

Desa Hargowilis, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki potensi besar sebagai desa wisata berkat keindahan alam dan sumber daya lokalnya, misalnya Waduk Sermo dan produk UMKM seperti gula kelapa. Namun, kurangnya promosi digital dan keterampilan masyarakat dalam pembuatan konten audiovisual menghambat pengembangan potensi tersebut. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi warga desa melalui pelatihan pembuatan konten audiovisual sederhana guna mempromosikan potensi desa dan produk lokal. Kegiatan yang berlangsung selama lima hari melibatkan 6 dosen dan 5 mahasiswa, serta diikuti oleh 20 warga desa dari unsur Karang Taruna dan aparatur desa. Metode pelatihan yang digunakan dalam kegiatan ini bersifat interaktif dan partisipatif, dengan penekanan pada praktik langsung yang didampingi oleh tenaga pengajar yang berkompeten. Hasil dari pelatihan ini adalah tiga karya video yang menampilkan potensi wisata, profil desa, dan UMKM lokal. Meskipun sederhana, karya-karya ini telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterampilan peserta. Diharapkan melalui pelatihan ini, Desa Hargowilis dapat memanfaatkan teknologi digital untuk mempromosikan potensi lokalnya secara lebih luas. Hargowilis Village, located in Kulonprogo, Yogyakarta, has significant potential as a tourism village due to its natural beauty and local resources, such as Sermo Reservoir and MSME products like Coconut Sugar. However, the lack of digital promotion and residents’ skills in creating audio-visual content has hindered the development of this potential. This community service program aims to enhance the skills of villagers through training in simple audio-visual content production to promote the village’s potential and local products. The five-day program involved 6 lecturers and 5 students, with 20 participants from local youth groups and village officials. The training methods employed in this activity were interactive and participatory, with an emphasis on hands-on practice guided by competent instructors. The result of the training was the production of three videos showcasing the village's tourist attractions, profiles, and local MSME. Although simple, these works demonstrated a significant improvement in participants' skills. It is hoped that through this training, Hargowilis Village can utilize digital technology to promote its local potential more widely.

Page 1 of 1 | Total Record : 8