Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Perancangan dan Analisis LTE Advanced 850 Mhz untuk Meningkatkan Penetrasi Mobile Broadband di Indonesia WAHYUDIN, ADE; AMANAF, MUNTAQO ALFIN; RATNASARI, ITA KUSMIASIH
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 7, No 1 (2019): ELKOMIKA
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v7i1.57

Abstract

ABSTRAKLayanan mobile broadband LTE telah berkembang di Indonesia, namun penyebarannya belum merata. Selain itu, sumber daya frekuensi semakin terbatas seiring dengan meningkatnya trafik layanan broadband. Maka untuk mengatasi hal tersebut, spektrum frekuensi 850 MHz dapat diterapkan pada teknologi LTE advance untuk meningkatkan penetrasi mobile broadband. Maka, untuk mengukur tingkat penetrasi, sehingga dilakukan perancangan LTE Advance 850 MHz yang dibandingkan dengan LTE 1800 MHz eksisting berdasarkan pedekatan cakupan dan kapasitas jaringan. Perhitungan dan simulasi menghasilkan peningkatan penetrasi cakupan wilayah hingga 65% ketika menerapkan LTE Advanced 850 MHz. Sedangkan pendekatan kapasitas, pada parameter active user, jumlah connected user pada frekuensi 850 MHz mencapai 98% jauh dibandingkan frekuensi 1800 Mhz yang mencapai 91%, serta kualitas sinyal RSRP meningkat 37%-46%Kata kunci: LTE Advanced, 850MHz, Effective Throughput, Active User, Penetrasi, Broadband ABSTRACTLTE mobile broadband services is growing rapidly in Indonesia, however the deployment does not spread evenly, especially in remote area. Moreover, resource of frequency spectrum is limited because of the growth of broadband traffic. Thus, frequency spectrum 850 MHz can be implemented for LTE Advanced to increase mobile broadband penetration. So, to measure LTE penetration level, LTE Advanced 850 MHz design is compared to the existing LTE 1800 MHz by coverage and capacity approachment. According to calculation and simulation, coverage penetration increase up to 65% as LTE Advanecd 850 MHz implemetation. While, the connected user of LTE 850 MHz reach 98% when compared to LTE Advanced 1800 MHz that only reach up to 91% and also signal quality increase up to 37%-46%.Keywords: LTE Advanced, 850MHz, Effective throughput, Active user, Penetration, Broadband
ANALISIS PENDEKATAN GAME THEORY UNTUK PEMILIHAN KANAL PADA JARINGAN RADIO KOGNITIF Amalia, Norma; Hindami, Ifaz Fachrul; Wahyudin, Ade
Transmisi Vol 20, No 2 April (2018): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.417 KB) | DOI: 10.14710/transmisi.20.2.57-63

Abstract

Spektrum frekuensi pada jaringan komunikasi nirkabel bersifat terbatas. Oleh karena itu diperlukan solusi dalam mengoptimalkan penggunaan spektrum frekuensi, salah satunya adalah dengan penggunaan jaringan radio kognitif. Spektrum pada jaringan radio kognitif bersifat heterogen, yaitu terdiri dari Primary User (PU) dan Secondary User (SU). Pada jaringan radio kognitif, SU dapat menggunakan kanal yang sama dengan PU selama SU tidak menyebabkan interferensi yang dapat menurunkan unjuk kerja dari PU. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk meminimalkan interferensi adalah dengan metode pemilihan kanal menggunakan pendekatan game theory. Dengan metode ini, interferensi SU terhadap PU dapat diminimalkan. Pada penelitian ini, dianalisis kinerja dari metode pemilihan kanal menggunakan pendekatan game theory. Unjuk kerja jaringan radio kogntif dapat ditingkatkan dengan dengan menggunakan pemilihan kanal dengan pendekatan game theory. Pada jaringan radio kognitif tanpa keberadaan PU, nilai throughput tanpa pendekatan game theory PU sebesar 20,28 bps sedangkan dengan pendekatan game theory sebesar 23,58 bps. Nilai rata-rata SIR tanpa pendekatan game theory sebesar 18,08 dB sedangkan dengan pendekatan game theory sebesar 21,4 dB.
PENATAAN SUARA PADA PRODUKSI FEATURE TELEVISI “PENGELANA NUSANTARA” Nabila, Unzila Alifitri; Wahyudin, Ade
Jurnal Imiah Teknik Studio Jurnal Ilmiah Teknik Studio Vol. 5 No. 1, September 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Multi Media "MMTC" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program feature “Pengelana Nusantara” episode Miniatur Limbah Kayu kali ini membahas mengenai keunikan pemanfaatan limbah kayu yang sudah tidak terpakai menjadi produk kerajinan tangan. Feature merupakan karya audio visual yang menyajikan informasi dari sebuah berita ringan dan menarik. Penataan suara merupakan salah satu hal penting yang harus diperhatikan, Penata suara berperan penting dalam menjaga kualitas audio pada suatu karya. Maka penata suara harus bertanggung jawab terhadap jalannya pra produksi, produksi, dan paska produksi. Pada tahapan pra produksi, penata suara melakukan pematangan konsep dan riset untuk pemilihan peralatan. Konsep yang digunakan berupa penerapan teknik miking, teknik perekaman kering, dan audio mixing. Pada tahapan produksi, penata suara menerapkan teknik miking yang mencangkup penempatan dan pemilihan mikrofon. Untuk teknis perekaman suara menggunakan metode perekaman kering (dry recording) yaitu perekaman terpisah. Pada tahapan paska produksi, penata suara menerapkan proses audio mixing yang meliputi balancing dan equalizing. Setelah menganalisis metode-metode tersebut, dengan teknik miking, mikrofon dengan frequency response 80-18.000 Hz dapat menangkap suara manusia dengan baik. Dengan metode dry recording penata suara dapat merekam suara di tempat dan waktu yang berbeda untuk mempermudah proses editing. Kemudian, penerapan audio mixing dengan elemen balancing dan equalizing penata suara dapat menghasilkan hasil perekaman yang balance dan sesuai dengan level standar audio -12 dB.
Mendukung Transformasi Digital melalui Penyusunan Program Studi Software Engineering Marwati, Arum; Wahyudin, Ade; Utomo, Ardian Setio; Iza, Noor; Halwa, Elfa Nuzila
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 5, No 3 (2021): Oktober
Publisher : LPPM Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppp.v5i3.39242

Abstract

STMM sebagai institusi di bidang perguruan tinggi memiliki peran dalam menjawab tantangan tersebut dengan menghasilkan lulusan-lulusan yang cakap dan unggul di bidang digital. Tujuan penelitian ini untuk dapat menyusun program studi baru yang dapat menghasilkan SDM unggul di bidang digital. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif menggunakan studi kasus. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu: analisis pasar, analisis kebutuhan industri, analisis internal STMM, penyusunan prodi baru hasil yang sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dilanjutkan dengan analisis kebutuhan sarana dan prasarana prodi baru. Kajian ini dilakukan dengan desk research dan focus group discussion dengan pimpinan dan para dosen. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini adalah analisis awal untuk menyusun pembentukan program studi baru di STMM Yogyakarta. Kajian ini berisi visi dan misi, tujuan, sasaran, profil lulusan, standar kompetensi lulusan, bahan kajian, dan materi pembelajaran prodi baru. Hasil penelitian dapat menjadi bahan kajian untuk meningkatkan peran STMM dalam memenuhi kebutuhan SDM yang terampil digital. Implikasi penelitian ini adalah Program studi Software Engineering diharapkan mampu mencetak SDM yang memiliki keterampilan digital dan berkontribusi untuk pembangunan Indonesia maupun global agar potensi digital Indonesia tidak tertinggal.
Pengembangan Video Media Pembelajaran Berbasis Multimedia dan Animasi bagi Guru Sekolah Dasar Diyah Ayu Karunianingsih; Ade Wahyudin; Ardian Setyo Utomo; Dina Dwika Oktora; Arum Marwati
PARAHITA : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3, No 1 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal (Jurnal Ilmiah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/parahita.v3i1.59

Abstract

Masa pandemi Covid-19 mengharuskan kegiatan pembelajaran di berbagai tingkat pendidikan dilakukan secara daring. Pendidikan di Indonesia menerapkan sistem belajar dari rumah (BDR) termasuk di tingkat sekolah dasar (SD). Pada awal pelaksanaan, kegiatan ini belum berlangsung dengan baik, karena masih perlu menyesuaikan dengan situasi, kondisi, sarana dan prasana baik bagi pendidik, peserta didik maupun wali murid yang mendampingi proses BDR. Sebagai upaya mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggandeng TVRI untuk menayangkan program video pembelajaran. Namun realitasnya belum berjalan sesuai harapan dan kebutuhan pembelajaran. Kondisi ini menuntut guru sebagai ujung tombak dalam kegiatan pembelajaran daring perlu persiapan materi pembelajaran secara khusus yang dapat diaplikasikan dan diterima oleh peserta didik dalam pelaksanaan BDR. Perlu peningkatan keterampilan bagi guru untuk menyiapkan media pembelajaran yang mendukung pelaksanaan BDR, diantaranya video media pembelajan berbasis multimedia dan animasi yang diwujudkan dalam bentuk pelatihan. Pengabdian kepada masyarakat berupa pelatihan produksi video media pembelajaran berbasis multimedia dan animasi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru agar lebih melek teknologi dan melek media sehingga mampu memproduksi video media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan kurikulum masing-masing, menghadirkan guru kehadapan siswa dengan termediasi teknologi dan menarik perhatian siswa melalui video media pembelajaran. Metode pelatihan berupa penyampaian materi produksi video media pembelajaran dilanjutkan praktek produksi. Manfaat hasil pelatihan bagi guru meliputi: (1) pengenalan video berbasis multimedia dan animasi sebagai media pembelajaran bagi siswa; (2) pelatihan produksi video media pembelajaran berbasis multimedia dan animasi; (3) pemanfaatan media sosial youtube dan instagram untuk publikasi video media pembelajaran.
Peningkatan Cakupan Indoor dengan Femtocell dalam Jaringan 5G pada Frekuensi 3500 MHz Menggunakan Radiowave Propagation Simulator Rianti, Desi; Amanaf, Muntaqo Alfin; Hikmaturokhman, Alfin; Wahyudin, Ade
Journal of Information Technology and Its Utilization Vol 7 No 1 (2024): June 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Multi Media "MMTC" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56873/jitu.7.1.5610

Abstract

In the landscape of 5G mobile networks in Indonesia, one of the prominent frequency candidates is 3.5 GHz. The frequency is anticipated to be the initial choice for operators to deploy 5G networks. The research focuses on designing an indoor cellular network to address indoor network degradation issues using Small Cells, specifically Femtocells, within buildings such as schools, companies, hospitals, and airports. The design is implemented at PT. Sutanto Arifchandra Electronic (PT. SAE) based on the COST 231 Multi-Wall Propagation model using the Radiowave Propagation Simulator (RPS) 5.4 application. The required parameters for designing the indoor cellular network include residential building specifications and a Link Budget parameter to determine the number of Femtocell Access Points needed to cover all areas adequately. The coverage calculations determined that 2 Femtocell Access Points are required. The simulation uses three scenarios, with the optimal outcome observed in scenario 2 (employing 2 Femtocell Access Points positioned on the middle right and left sides of the walls). This scenario yields a signal power level of -25.60 dBm and a Signal to Interference Ratio (SIR) of 14.80 dB.
KRIMINALISASI NARASUMBER KARYA JURNALISTIK DENGAN PASAL PENCEMARAN NAMA BAIK Wahyudin, Ade; Gultom, Elfrida Ratnawati
Ensiklopedia Education Review Vol 6, No 2 (2024): Volume 6 No 2 Agustus 2024
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eer.v6i1.2568

Abstract

The pattern of legal attacks on press freedom is widespread, not only attacking journalists or the media, but also attacks by criminalizing sources. In the last five years, there have been more than five cases of reporting of sources because their statements were in the news. The Press Law does not specifically state that sources are protected by this. However, legal developments show that there are legal arguments, both through court decisions and the Press Council's assessment, which state that sources for journalistic works are protected by the Press Law. Supreme Court Decision Number 646 K/Pid.Sus/2019 is one of the decisions which states that sources for journalistic works cannot be punished because media managers are responsible. The judge's rationale is considered to be an effort to protect freedom of opinion, especially in the sector of press freedom. This research is a normative descriptive research that tries to explore the judge's considerations and analyze them with the applicable laws and regulations.Keywords: Criminalization of sources, press independence, journalistic work, protection
THE EFFECT OF GLASS POWDER WASTE AS A SUBSTITUTE MATERIAL FOR BINDER ON THE VALUE OF COMPRESSIVE STRENGTH AT 28 DAYS AND FLOWABILITY IN SELF COMPACTING CONCRETE (SCC). Wahyudin, Ade; Abdiantoro, Adji Putra
JURNAL KAJIAN TEKNIK SIPIL Vol 9, No 1 (2024): JURNAL KAJIAN TEKNIK SIPIL
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jkts.v9i1.7454

Abstract

By using glass powder instead of cement, glass waste will become a new alternative for the construction industry and a solution to the problem of excess waste. Since glass is resistant to weather and chemical substances that resemble cement or can bond, glass waste can be used as a concrete filler. In this study, a quantitative method was used, with 12 samples having variations of 0%, 5%, 10%, and 15%. The variables measured were the compressive strength of concrete at 28 days of age and smoothness, while the controlled variable was the use of glass powder as a substitute for binder. In this study, variations of glass powder replacement of 0%, 5%, 10%, and 15% of the binder weight were used. The results showed that 0% (617mm)c, 5% (620mm), 10% (628mm) and 15% (644mm) had an influence on the slump flow of fresh concrete. The results of testing the compressive strength of 28-day-old concrete obtained consecutive results of 41.86 Mpa, 48.55 Mpa, 38.84 Mpa, and 35.64 Mpa. The results show that 5% replacement has a higher compressive strength. In addition, the use of glass powder as a substitute increases the flow velocity of SCC concrete proportionally with the percentage of replacement. However, other factors should be considered.
Policy Mechanism for Security of National Vital Objects in the Telecommunications Sector in Indonesia Ariprawira, galih; Aji, Lessy Sutiyono; Wahyudin, Ade; Hikmaturokhman, Alfin
Buletin Pos dan Telekomunikasi Vol. 21 No. 2 (2023): December 2023
Publisher : Centre for Research and Development on Resources, Equipment, and Operations of Posts and I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17933/bpostel.v21i2.379

Abstract

Telecommunication infrastructure is part of critical infrastructure because it has a vital role in the community and affects the country's economy. Therefore, telecommunications infrastructure can be classified as a vital national object, requiring a particular security mechanism in its deployment. However, telecommunication infrastructure has different characteristics than other sectors, where the operation is fixed and mobile. Using a descriptive-analytical approach, data is obtained from benchmarks and interviews with resource persons from various fields through several Forum Group Discussion activities. Each telecommunications network operator can apply for National Vital Objects in the Telecommunications Sector based on the mechanism under the guidelines for determining the national vital object in the telecommunications sector stipulated through a Ministerial Regulation. The regulation covers various aspects, including the mechanism for determining, evaluating, fostering, and responsibilities of National Vital Objects in the Telecommunications Sector. In its implementation, the National Vital Objects in the Telecommunications Sector manager coordinates with various security parties, such as the Indonesian National Police. With the policy of the National Vital Objects in the Telecommunications Sector implementation mechanism, it is hoped that the telecommunications infrastructure can be well protected so that the business climate of telecommunications operations remains conducive and telecommunications services can always support the development and strengthening of the national economy.
Perancangan dan Analisis LTE Advanced 850 Mhz untuk Meningkatkan Penetrasi Mobile Broadband di Indonesia WAHYUDIN, ADE; AMANAF, MUNTAQO ALFIN; RATNASARI, ITA KUSMIASIH
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 7, No 1: Published January 2019
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v7i1.57

Abstract

ABSTRAKLayanan mobile broadband LTE telah berkembang di Indonesia, namun penyebarannya belum merata. Selain itu, sumber daya frekuensi semakin terbatas seiring dengan meningkatnya trafik layanan broadband. Maka untuk mengatasi hal tersebut, spektrum frekuensi 850 MHz dapat diterapkan pada teknologi LTE advance untuk meningkatkan penetrasi mobile broadband. Maka, untuk mengukur tingkat penetrasi, sehingga dilakukan perancangan LTE Advance 850 MHz yang dibandingkan dengan LTE 1800 MHz eksisting berdasarkan pedekatan cakupan dan kapasitas jaringan. Perhitungan dan simulasi menghasilkan peningkatan penetrasi cakupan wilayah hingga 65% ketika menerapkan LTE Advanced 850 MHz. Sedangkan pendekatan kapasitas, pada parameter active user, jumlah connected user pada frekuensi 850 MHz mencapai 98% jauh dibandingkan frekuensi 1800 Mhz yang mencapai 91%, serta kualitas sinyal RSRP meningkat 37%-46%Kata kunci: LTE Advanced, 850MHz, Effective Throughput, Active User, Penetrasi, Broadband ABSTRACTLTE mobile broadband services is growing rapidly in Indonesia, however the deployment does not spread evenly, especially in remote area. Moreover, resource of frequency spectrum is limited because of the growth of broadband traffic. Thus, frequency spectrum 850 MHz can be implemented for LTE Advanced to increase mobile broadband penetration. So, to measure LTE penetration level, LTE Advanced 850 MHz design is compared to the existing LTE 1800 MHz by coverage and capacity approachment. According to calculation and simulation, coverage penetration increase up to 65% as LTE Advanecd 850 MHz implemetation. While, the connected user of LTE 850 MHz reach 98% when compared to LTE Advanced 1800 MHz that only reach up to 91% and also signal quality increase up to 37%-46%.Keywords: LTE Advanced, 850MHz, Effective throughput, Active user, Penetration, Broadband