cover
Contact Name
Fariz Nizar
Contact Email
kolaborasi_jurnal@unpand.ac.id
Phone
+6285156340961
Journal Mail Official
kolaborasi_jurnal@unpand.ac.id
Editorial Address
Jl. Banjarsari Barat No.1, Pedalangan, Kec. Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah 50268
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Published by Universitas Pandanaran
ISSN : 28082435     EISSN : 28082427     DOI : https://doi.org/10.54325/kolaborasi.v1i1
Jurnal Kolaborasi Arsitektur merupakan jurnal yg dipublikasikan dengan cara OJS (open journal system) oleh Universitas Pandanaran Semarang. Jurnal ini mengakomodasi publikasi peneliti-peneliti yg meneliti di bidang arsitektur, urban design, built environment, building technologi, heritage dan tourism. Jurnal Arsitektur Kolaborasi terbit dua kali dalam setahun yaitu di awal bulan April dan Oktober.
Articles 42 Documents
DESAIN INTERIOR LOBBY, BALLROOM, DAN CONVENTION HALL HOTEL YANG RESPONSIF DI MASA PANDEMI Tegar Aditiya; Choirul Amin; Carina Sarasati
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (828.489 KB) | DOI: 10.54325/kolaborasi.v1i2.12

Abstract

Pandemi Covid-19 sudah menyebar di Indonesia mulai tahun 2020 tepatnya bulan Maret 2020 yang biasa disebut Corona Virus. Virus ini menyebar pada manusia yang masuk ke saluran pernapasan dengan gejala pertama seperti penyakit flu sampai menimbulkan sindrom pernapasan akut berat / Severe Acute Respiration Syndrom (SARS). Virus ini bisa tersebar lewat tetesan cairan dari bersin ataupun batuk. Dengan munculnya wabah ini masyarakat diwajibkan melakukan aktivitas kehidupan sehari – hari dengan protokol kesehatan untuk menghindari penyebaran virus. Banyak sektor usaha, bisnis dan pariswisata yang terdampak karena Covid-19. Salah satu sektor pariswisata adalah perhotelan. Sektor pariwisata dalam lingkup perhotelan khususnya hotel berbintang 5 memungkinkan terjadinya penyebaran virus, karena lingkungan hotel bintang 5 sering dikunjungi oleh pengunjung atau tamu yang berasal dari berbagai kota, provinsi, maupun turis manca negara serta lingkungan hotel yangsering dijadikan tempat berinteraksi kontak fisik. Oleh karena itu perlu adanya kesesuaian terhadap desain interior yang terkait dengan ruang pelayanan hotel untuk meminimalisir interaksi kontak fisik dengan karyawan atau pengunjung hotel lainnya, serta penerapan protokol kesehatan disetiap aktivitas yang ada didalam hotel dan fasilitas terkait yang melibatkan banyak orang.
URBAN HERITAGE TOURISM SEBUAH KONSEP PELESTARIAN MELALUI PENDEKATAN PARIWISATA Mutiawati Mandaka; Ikaputra Ikaputra
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 1 No 2 (2021): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.98 KB) | DOI: 10.54325/kolaborasi.v1i2.13

Abstract

Bangunan-bangunan bersejarah yang ada di berbagai kota di Indonesia merupakan aset penting yang perlu dilestarikan keberadaannya dan berpotensi untuk bisa dikembangkan. Pentingnya pemeliharaan aset bersejarah ini memunculkan sebuah konsep. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji lebih mendalam bagaimana melestarikan bangunan-bangunan bersejarah tersebut agar mampu dipertahankan, diwariskan, dan dilanjutkan kepada generasi yang akan datang sehingga tetap bisa menjadi identitas dan karakter suatu kota. Metode yang digunakan pada paper ini yaitu metode studi literatur. Referensi literatur yangdigunakan semuanya dikaitkan dengan urban, heritage dan tourism. Berdasarkan studi literatur yang telah dibuat, dapat disimpulkan bahwa urban heritage tourism merupakan sebuah konsep yang menggabungkan pariwisata dengan pemeliharaan bangunan bersejarah dengan cara memahami prinsip-prinsip heritage, merencanakan pelestarian untuk heritage, memahami prinsip-prinsip perencanaan dan pengembangan urban heritage tourism dan mengaplikasikan urban heritage tourism tanpa mengurangi nilai budaya yang berlaku sehingga urban heritage tourism memiliki peluang untuk menggambarkan masa laluuntuk disajikan pada masa kini dan yang selanjutnya sebagai daya tarik dari suatu kota.
MAPPING PERUMAHAN LAYAK HUNI DI DALEM KANEMAN BERDASARKAN INDIKATOR DARI PROGRAM KOTAKU YE Suharno; Nur Iskandar
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v2i1.14

Abstract

Kompleks Dalem Kaneman sebagai bagian konsep kewilayahan merupakan salah satu bentuk perumahan milik Kraton yang ditempati oleh Bangsawan atau Pangeran, putra-putri dari Sri Sultan Hamengku Buwono VIII, dan saat ini juga sebagai tempat tinggal abdi dalem dan masyarakat biasa. Sesuai amanat UU. No. 1/2011 diharapkan  kompleks Dalem Kaneman sebagai perumahan memiliki prasarana, sarana dan utilitas umum untuk upaya pemenuhan rumah yang layak huni. Amanat Permen PUPR No. 15 Th. 2015 disebutkan bahwa penyelenggaraan perumahan di perkotaan juga terkait dengan pengembangan kawasan permukiman di perkotaan yaitu sesuai dengan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). Untuk mengetahui pemenuhan rumah layak huni di kompleks Dalem Kaneman diperlukan pengamatan langsung di lapangan dengan melakukan mapping prasarana, sarana dan utilitas umum yang ada di dalamnya. Mapping yang dilakukan dengan metode kualitatif eksplorasi  dari aspek arsitektural antara lain seperti kecukupan luasan rumah terhadap penghuni, kondisi bangunan, ketersediaan MCK, jalan lingkungan dan sebagainya. Hasil mapping selain dapat mengetahui kelayakan huni kompleks Dalem Kaneman juga berguna sebagai masukan kajian teoritis bagi pemerintah kota terkait dengan program Kota Tanpa Kumuh. Kata kunci : Dalem Kaneman, perumahan layak huni, Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)
JEJAK SEJARAH TREM KOTA SEMARANG 1881-1840 Ratri Septina Saraswati; LMF Purwanto
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v2i1.17

Abstract

Sejarah kereta api adalah topik yang menarik karena merupakan  moda transportasi masal tertua dan paling populer di Indonesia. Jalur yang dahulu dibangun di masa pemerintahan Kolonial Belanda hingga saat ini masih melayani pengangkutan barang dan penumpang, bukan hanya di kota-kota besar, tetapi hingga kota-kota kecil dan kecamatan. Kereta api merupakan alat angkut berkapasitas besar untuk mengangkut barang dan penumpang jarak jauh. Tujuan penelitian ini untuk memetakan jalur trem kota Semarang, mengetahui peranan trem kota bagi masyarakat kota Semarang, dan operasioanalnya dihentikan dan hilangnya bukti-bukti fisik yang penting bagi sejarah perkembangan kota. Trem kota di Semarang maju dan mampu melayani transportasi penduduk Semarang dari kawasan hunian sampai pusat kota. Trem ini tidak beroperasi lagi disebabkan munculan mobil dan bis pasca-Perang Dunia I; gagalnya pendanaan perbaikan infrastruktur dan trem kota disubsidi dan dalam operasional hariannya dianggap makin tak menguntungkan.
EVALUASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI: STUDI KASUS: PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG LANJUTAN SMPN 39 BANDAR LAMPUNG Fuji Lestari; Devi Oktarina; Dewi Fadilasari
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v2i1.19

Abstract

Suatu proyek mengalami keterlambatan apabila dalam kegiatan pelaksanaan dan pengendalian tidak terlaksana dengan tepat. Seperti dalam pelaksanaan proyek kontruksi di SMPN 39 Bandar Lampung, yang mengalami perbedaan dalam waktu rencana: 17 minggu dengan waktu realisasi: 35 minggu. Tujuan utama dari penelitian ini, untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keterlambatan pelaksanaan proyek kontruksi dan menganalisis faktor dominan yang mempengaruhi keterlambatan pada pelaksanaan proyek kontruksi dengan menggunakan CPM. Dari hasil penelitian ini didapatkan faktor-faktor penyebab keterlambatan pelaksanaan proyek kontruksi, yaitu; dana, keterlambatan pengiriman barang, cuaca, produktivitas tenaga kerja yang menurun, ketidaktepatan waktu pemesanan barang, mobilitas alat berat, perubahan desain penggunaan pondasi dari tapak ke bor pile dan setelah dianalisis didapatkan 4 faktor dominan penyebab keterlambatan, yaitu; dana, keterlambatan pengiriman barang, cuaca, produktivitas tenaga kerja yang menurun. Faktor penyebab keterlambatan didapatkan dari analisis CPM, melalui alur lintasan kritis gedung A: A-B-D-F-H-K dan lintasan kritis gedung B: A-B-C-F-I-J-K. Dari alur lintasan kritis tersebut didapatkan item pekerjaan yang mengalami keterlambatan dan termasuk dalam jalur kritis pada pelaksanaan proyek kontruksi, yaitu; Gedung A: Pekerjaan arsitektural lantai 1, 2, 3, Pekerjaan finising dan asblut drawing, Gedung B: Pekerjaan tanah dan pasir, Pekerjaan pondasi, Pekerjaan arsitektural lantai 1, 2, 3, Pekerjaan sanitasi dan plumbing, Pekerjaan finising dan as built drawing.
RENCANA ANGGARAN BIAYA PERBAIKAN GEDUNG BERDASARKAN PENILAIAN DAN EVALUASI KONDISI FISIK BANGUNAN: STUDI KASUS : GEDUNG RAWAT INAP VIP RUMAH SAKIT BHAYANGKARA POLDA LAMPUNG Pratiwi Pratiwi; Devi Oktarina; Dewi Fadilasari
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v2i1.24

Abstract

Sebuah bangunan tidak akan terlepas dari suatu permasalahan. Karena semakin bertambahnya usia sebuah bangunan dapat mempengaruhi penurunan atau degradasi pada kualitas material dan kekuatan struktur bangunan itu sendiri. Oleh karenanya, untuk mengurangi permasalahan tersebut maka diperlukannya pemeliharaan dan perawatan, guna menjaga keandalan bangunan gedung agar dapat berfungsi dengan layak. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi kerusakan bangunan, menentukan indeks kondisi bangunan dan untuk menghitung biaya perbaikan gedung. Penelitian ini dilakukan dengan cara survei langsung pada gedung rawat inap VIP Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung. Analytical Hierarchy Process (AHP) digunalan sebagai alat untuk mengetahui bobot indeks bangunan dari setiap komponen, sedangkan untuk memperoleh nilai indeks kondisi bangunan menggunakan Expert Choice versi 11. Berdasarkan analisa menghasilkan bahwa indeks kondisi gedung rawat inap VIP Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung sebesar 99,9% termasuk kedalam kategori rusak ringan, dan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan adalah Rp. 58.230.234,00.
KAJIAN BENTUK DAN FASAD BANGUNAN SEBAGAI LANDMARK KAWASAN KOTA Rizaq Pandu Khasbi; Anityas Dian Susanti
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v2i1.25

Abstract

Bentuk dan fasad memainkan peran yang sangat penting ketika merencanakan sebuah bangunan. Karakteristik yang dihasilkan dari bentuk bangunan dan desain fasad dapat membentuk citra dari bangunan itu sendiri. Untuk mengetahui penjelasan bentuk dan fasad sebuah bangunan maka dalam penelitian ini perlu digunakan sebuah metode penelitian, dan metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan proses penelitian untuk pemahaman sosial berdasarkan gambaran verbal, pelaporan rinci pandangan informan, dan penempatan dalam setting ilmiah. Sedangkan jenis penilitian ini berupa studi komparasi, dimana penelitian ini akan mengkomparasikan atau membandingkan bangunan hotel dengan studi komparasi berupa Hotel Hilton Bandung, Hotel Indonesia Jakarta, Harris Vertu Hotel Jakarta, dan Luminor Hotel Jambi denganmenerapkan analisis deskriptif. Dari studi analisis menunjukan bahwa bangunan-bangunan tersebut mengalami transformasi berupa penambahan maupun pengurangan pada bentuknya. Fasad bangunan pada hotel juga dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti material, warna, proporsi, irama, dan tekstur dalam proses pengolahan reifikasi bentuk bangunan. Penelitian yang dilakukan ini mengungkapkan bahwa fasad dan bentuk hotel sangat mempengaruhi penampilan luar hotel dan juga dalam menjadikannya sebuah landmark baru di kawasan kota hotel tersebut berada.
PENERAPAN DESIGN VERNAKULAR PADA BANDARA BUNTU KUNIK Kiki Pratama; Chindy Alvionita; Putri Anting Bulan; Yolanda Aurelia Febrinzki; Dewi Fadilasari
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v2i2.29

Abstract

Perkembangan teknologi dan perkembangan zaman membuat alat transportasi yang cepat dan mudah sangat dibutuhkan. Pesawat merupakan salah satu alat transportasi cepat dan mudah saat ini. Bandara sebagai tempat landing pesawat memiliki beberapa klasifikasi sesuai dengan peraturan yang ada. Diharapkan setiap bandara yang ada memiliki keunikan dan karakter khas masing-masing daerah. Tujuan penulisan paper ini adalah untuk mendesain bandara yang merepresentasikan kekhasan daerah Toraja. Hasil perancangan berupa bangunan bandara Buntu Kunik di Toraja diangkat dari design arsitektur vernakular dengan menggunakan atap Tongkonan sebagai atap utama dari bangunan tersebut sebagai representasi dari kekhasan daerah yang paling ditonjolkan dari design bandara tersebut. Hal ini tentu saja menjadi nilai lebih dari bandara tersebut dengan tetap mengangkat nilai-nilai lokal kebudayaan Indonesia.
PENERAPAN CRITICAL REGIONALISME PADA BANGUNAN MASJID PADANG DAN SYDNEY OPERA HOUSE bryan richard; josephine roosandriantini
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v2i2.31

Abstract

Critical regionalisme merupakan aliran arsitektur yang menentang arsitektur regionalism yang dinilai terlalu tradisional dan kurang sesuai dengan perkembangan jaman,critical regionalism sendiri awalnya dimunculkan oleh Alexander Tzonis yang kemudian dikembangkan oleh tokoh-tokoh lain salah satunya Lewis Mumford.Tujuan penelitian ini sendiri untuk menganalisa bangunan Masjid Padang dan Sydney Opera House dengan teori critical regionalism dari Alexander Tzonis dan leiws Mumford. Penellitian ini akan berfokus pada lingkungan sekitar,regions in memory dan rejection of absolute historicism dengan menggunakan metoder literature. Berdasarkan studi literature dan analisa dapat diambil kesimpulan bahwa masjid Padang dan Sydney Opera House termasuk ke dalam critical regionalisme mulai dari lingkungan sekitarnya,ornamen pada bangunan serta adanya modifikasi dari elemen-elemen tradisional.
DISKREPANSI DIGITAL DRAWING PADA INTERIOR Tri Susetyo Andadari
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v2i2.32

Abstract

Salah satu bentuk digitalisasi arsitektur pada ranah interior adalah digital drawing. Tujuannya tentu adalah untuk mempermudah dan mempercepat pekerjaan arsitektur atau interior desainer. Realitanya digital drawing pada pekerjaan interior masih memerlukan adjustment sebelum menjadi suatu produk. Penelitian ini membahas adanya diskrepansi atau ketidaksesuaian digital drawing pada tahap desain sampai dengan tahap produk ter-install. Tujuannya untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan diskrepansi digital drawing, performa digital drawing dan output dari digital drawing yang efektif pada desain interior. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kualitatif dengan metode grounded research berdasarkan pengalaman nyata penulis sebagai engineering interior. Analisa data didasarkan pada hasil coding lapangan yang dideskriptifkan berdasarkan kritik dan opini penulis. Hasil akhir menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi diskrepansi digital drawing adalah penyesuaian ukuran material, kapasitas dan kemampuan mesin, alat transportasi, akses menuju lokasi, struktur dan hardware. Performa digital drawing yang efektif didasarkan pada pemilihan format gambar, pemilihan software yang umum, pemilihan type gambar 2d dan 3d dan penggunaan digital library. Output dari performa digital drawing yang minim diskrepansi adalah value engineering yang akan mempengaruhi biaya proyek.