Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Analisis Penerapan Art Deco Pada Rumah Di Bandung Periode Perang Dunia I-II Studi Kasus: Tiga Villa dan Perumahan Dosen UPI Dewi Fadilasari
JURNAL ARSITEKTUR Vol 9, No 2 (2019): Juli
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1342.966 KB) | DOI: 10.36448/jaubl.v9i2.1256

Abstract

Gaya Art Deco merupakan gaya yang berkembang pertama kali di Perancis, pada periode Perang Dunia I hingga Perang Dunia II, yang dikenal juga dengan periode interwar. Perkembangan gaya Art Deco pada bangunan di Indonesia dibawa oleh para arsitek Belanda yang bekerja sekaligus menetap di Indonesia dan salah satu kota di Indonesia yang paling kaya akan bangunan bergaya Art Deco adalah kota Bandung. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana gaya Art Deco diterapkan pada bangunan yang memiliki fungsi awal sebagai rumah tinggal di Bandung, periode Perang Dunia I hingga Perang Dunia II, berikut faktorfaktor yang mempengaruhi penerapannya, sehingga didapatkan gambaran yang pasti mengenai Art Deco pada bangunan-bangunan rumah tinggal tersebut, yang dalam penelitian ini mengambil studi kasus bangunan Tiga Villa dan Perumahan Dosen UPI. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif untuk mendapatkan kejelasan mengenai penerapan Art Deco pada bangunan-bangunan rumah tinggal di Bandung, periode Perang Dunia I hingga Perang Dunia II. Dimana hal tersebut mencakup sejarah masuknya Art Deco ke Bandung, dan pengkajian teori-teori mengenai Art Deco, berikut perubahan-perubahan yang terjadi, beserta faktor penyebab perubahan tersebut. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa bangunan Tiga Villa dan Perumahan Dosen UPI ini secara keseluruhan berbentuk utilitarian house, dimana bentuk ini merupakan bentuk bangunan yang masif, yang dipadukan dengan bentuk-bentuk streamline dengan balkon dan lantai atap bangunan yang berbentuk melengkung plastis mengalir (streamline) dan masif. Sedangkan penerapan Art Deco pada bentuk fasad bangunan terlihat dari permainan perbedaan ketinggian fasad, dan kanopi-kanopi yang membentuk elemen garis horisontal, hingga penerapan bentuk-bentuk porthole dan garis-garis fasad yang tegas. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa secara garis besar, penerapan gaya Art Deco pada bangunanbangunan rumah tinggal di Bandung periode Perang Dunia I hingga Perang Dunia II yang berlangsung antara tahun 1914 – 1943, berupa penggunaan bentuk-bentuk streamline plastis maupun masif, atau geometris dan linear, ataupun penggabungan kedua bentuk tersebut pada bentuk badan bangunan. Sementara itu, dekorasi yang banyak dipakai adalah berupa garis-garis lurus vertikal dan horisontal, kurva melengkung, serta bentuk geometris.
EVALUASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI: STUDI KASUS: PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG LANJUTAN SMPN 39 BANDAR LAMPUNG Fuji Lestari; Devi Oktarina; Dewi Fadilasari
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v2i1.19

Abstract

Suatu proyek mengalami keterlambatan apabila dalam kegiatan pelaksanaan dan pengendalian tidak terlaksana dengan tepat. Seperti dalam pelaksanaan proyek kontruksi di SMPN 39 Bandar Lampung, yang mengalami perbedaan dalam waktu rencana: 17 minggu dengan waktu realisasi: 35 minggu. Tujuan utama dari penelitian ini, untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keterlambatan pelaksanaan proyek kontruksi dan menganalisis faktor dominan yang mempengaruhi keterlambatan pada pelaksanaan proyek kontruksi dengan menggunakan CPM. Dari hasil penelitian ini didapatkan faktor-faktor penyebab keterlambatan pelaksanaan proyek kontruksi, yaitu; dana, keterlambatan pengiriman barang, cuaca, produktivitas tenaga kerja yang menurun, ketidaktepatan waktu pemesanan barang, mobilitas alat berat, perubahan desain penggunaan pondasi dari tapak ke bor pile dan setelah dianalisis didapatkan 4 faktor dominan penyebab keterlambatan, yaitu; dana, keterlambatan pengiriman barang, cuaca, produktivitas tenaga kerja yang menurun. Faktor penyebab keterlambatan didapatkan dari analisis CPM, melalui alur lintasan kritis gedung A: A-B-D-F-H-K dan lintasan kritis gedung B: A-B-C-F-I-J-K. Dari alur lintasan kritis tersebut didapatkan item pekerjaan yang mengalami keterlambatan dan termasuk dalam jalur kritis pada pelaksanaan proyek kontruksi, yaitu; Gedung A: Pekerjaan arsitektural lantai 1, 2, 3, Pekerjaan finising dan asblut drawing, Gedung B: Pekerjaan tanah dan pasir, Pekerjaan pondasi, Pekerjaan arsitektural lantai 1, 2, 3, Pekerjaan sanitasi dan plumbing, Pekerjaan finising dan as built drawing.
RENCANA ANGGARAN BIAYA PERBAIKAN GEDUNG BERDASARKAN PENILAIAN DAN EVALUASI KONDISI FISIK BANGUNAN: STUDI KASUS : GEDUNG RAWAT INAP VIP RUMAH SAKIT BHAYANGKARA POLDA LAMPUNG Pratiwi Pratiwi; Devi Oktarina; Dewi Fadilasari
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 2 No 1 (2022): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v2i1.24

Abstract

Sebuah bangunan tidak akan terlepas dari suatu permasalahan. Karena semakin bertambahnya usia sebuah bangunan dapat mempengaruhi penurunan atau degradasi pada kualitas material dan kekuatan struktur bangunan itu sendiri. Oleh karenanya, untuk mengurangi permasalahan tersebut maka diperlukannya pemeliharaan dan perawatan, guna menjaga keandalan bangunan gedung agar dapat berfungsi dengan layak. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi kerusakan bangunan, menentukan indeks kondisi bangunan dan untuk menghitung biaya perbaikan gedung. Penelitian ini dilakukan dengan cara survei langsung pada gedung rawat inap VIP Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung. Analytical Hierarchy Process (AHP) digunalan sebagai alat untuk mengetahui bobot indeks bangunan dari setiap komponen, sedangkan untuk memperoleh nilai indeks kondisi bangunan menggunakan Expert Choice versi 11. Berdasarkan analisa menghasilkan bahwa indeks kondisi gedung rawat inap VIP Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung sebesar 99,9% termasuk kedalam kategori rusak ringan, dan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan perbaikan adalah Rp. 58.230.234,00.
Analisa Perbandingan Rencana Anggaran Biaya Menggunakan Indeks Harga Satuan Pekerjaan Standar SNI 2008 Dan Standar BOW Pada Proyek Pembangunan Talud Pantai 1 Bintuhan Yan Juansyah; Dewi Fadilasari; Joni Imron
TEKNIKA SAINS Vol 7, No 1 (2022): TEKNIKA SAINS
Publisher : Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24967/teksis.v7i1.1497

Abstract

Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan perhitungan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk bahan dan upah. Di Indonesia terdapat metode untuk merencanakan harga satuan biaya anggaran proyek yaitu BOW (Burgelijke Openbare Werken) dan SNI (Standar Nasional Indonesia). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan rencana anggaran biaya antara metode perhitungan SNI dan perhitungan BOW, sehingga di peroleh RAB yang lebih efisien.Jenis penelitian yang dilakukan bersifat studi literatur dan studi Kasus. Penulis melakukan studi kasus pada Proyek Pembangunan Talud Pantai 1 Bintuhan untuk meneliti biaya konstruksi dalam hal ini penulis menganalisa dan menghitung ulang rencana anggaran biaya pembangunan Talud dengan membandingkan analisa harga satuan pekerjaan SNI dan analisa harga satuan pekerjaan BOW. Dari hasil perhitungan pada pembahasan tugas akhir tentang analisa perbandingan rencana anggaran biaya pembangunan talud Dengan menggunakan Metode BOW dan SNI. Hasil akhir dari penelitian menunjukan bahwa perhitungan biaya pembangunan Talud Pantai 1 Bintuhan dengan menggunakan metode BOW sebesar Rp 6.351.650.000,00, sedangkan hasil estimasi biaya menggunakan metode SNI sebesar Rp 4.894.800.000,00. Dari hasil perhitungan, perbandingan estimasi anggaran biaya antara metode BOW dan SNI yakni metode BOW lebih mahal sebesar Rp 1.463.400.000,00 dari metode SNI.
PENERAPAN DESIGN VERNAKULAR PADA BANDARA BUNTU KUNIK Kiki Pratama; Chindy Alvionita; Putri Anting Bulan; Yolanda Aurelia Febrinzki; Dewi Fadilasari
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v2i2.29

Abstract

Perkembangan teknologi dan perkembangan zaman membuat alat transportasi yang cepat dan mudah sangat dibutuhkan. Pesawat merupakan salah satu alat transportasi cepat dan mudah saat ini. Bandara sebagai tempat landing pesawat memiliki beberapa klasifikasi sesuai dengan peraturan yang ada. Diharapkan setiap bandara yang ada memiliki keunikan dan karakter khas masing-masing daerah. Tujuan penulisan paper ini adalah untuk mendesain bandara yang merepresentasikan kekhasan daerah Toraja. Hasil perancangan berupa bangunan bandara Buntu Kunik di Toraja diangkat dari design arsitektur vernakular dengan menggunakan atap Tongkonan sebagai atap utama dari bangunan tersebut sebagai representasi dari kekhasan daerah yang paling ditonjolkan dari design bandara tersebut. Hal ini tentu saja menjadi nilai lebih dari bandara tersebut dengan tetap mengangkat nilai-nilai lokal kebudayaan Indonesia.
Analisis Kualitas Pelayanan Gedung Parkir Pemerintah Kota Bandar Lampung Terhadap Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Dengan Metode Importance Performance Analisys (IPA) S, Lazuardita; Wisman, Mira; Fadilasari, Dewi
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v8i1.12550

Abstract

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN GEDUNG PARKIR PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN DENGAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALISYS (IPA)Oleh LAZUARDITA S Pertumbuhan penduduk di Bandar Lampung mengakibatkan peningkatan infrastruktur untuk mendukung mobilitas dan layanan publik. Transportasi dan fasilitas parkir penting dalam perkembangan ekonomi, pariwisata, pendidikan, sosial, dan budaya. Kualitas layanan pemerintah berpengaruh pada kepuasan pengguna, terutama fasilitas parkir. Evaluasi umpan balik pengunjung diperlukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan Pemerintah Kota Bandar Lampung. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan penguna layanan gedung parkir pada Parkiran Gedung Satu Atap Pemerintah Kota Bandar Lampung dan untuk mengetahui apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap  kepuasan pengguna layanan parkir di Parkiran Gedung Satu Atap Pemerintah Kota Bandar Lampung Analisa dilakukan dengan metode IPA (Importance Performance Analisys). Berdasarkan hasil penelitian kualitas pelayanan yang paling tinggi adalah faktor (Keselamatan) variabel pertanyaan P4 Ada jalur evakuasi yang jelas dan aman digedung parkir yaitu sebesar 102,62%, sedangkan kualitas pelayanan yang rendah adalah faktor (Kenyamanan) variabel pertanyaan P10 Tersedianya fasiltas tambahan seperti toilet, tempat ibadah atau istirahat yang bisa digunakan yaitu sebesar 72,79% Hasil keseluruhan indikator antara kenyataan dan harapan yang di hasilkan dari penelitian ini tingkat kesesuaian total sebesar 86,85% (sangat puas). Hal ini menunjukan bahwa pengguna layanan merasa puas terhadap kualitas pelayanan gedung parkir pemkot bandar lampung karena sudah melebihi presentase 81-100% yaitu menjukan kepuasan pengguna layanan terhadap gedung parkir.  Kata Kunci : IPA, Kualitas Pelayanan, Gedung Parkir
IDENTIFIKASI PENERAPAN KARAKTER PROYEK 999 MASJID SOEHARTO PADA MASJID AL HUDA DESA TAJIMALELA, KALIANDA, LAMPUNG Fadilasari, Dewi; Arachman, Beryl Khalif; Sari, Puspita
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v7i2.13460

Abstract

ABSTRAK Indonesia menawarkan imajinasi deskriptif tentang keragaman sekaligus persatuan. Seiring berjalannya waktu, arsitektur di Indonesia juga mengalami pasang surut, praktis pada beberapa fase kehilangan identitasnya. Namun pada era Soeharto terdapat evaluasi berupa program yang sedikit menambah identitas bagi arsitektur Indonesia khususnya pada bangunan masjid pada program 999 masjid yang dicanangkan oleh YAMP (Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila). Studi ini mencoba untuk menemukan prinsip dan tujuan yang digunakan dalam membangun 999 masjid YAMP pada masjid Al-Huda Desa Tajimalela Lampung Selatan yang merupakan salah satu masjid dari program 999 Masjid YAMP Kata Kunci : Arsitektur Indonesia, YAMP, Masjid Al-Huda ABSTRACT Indonesia offers the imagination of diversity as well as unity. Over time, architecture in Indonesia also experienced ups and downs, practically losing it at some point. However, in the Soeharto era, there was an evaluation in the form of a program that slightly added to the identity of Indonesian architecture, especially in mosque buildings in the 999 mosque program launched by YAMP (Pancasila Muslim Amalbakti Foundation). This study tries to find out the principles and objectives used in building the 999 YAMP mosque at the Al-Huda Mosque, Tajimalela Village, South Lampung, which is one of the 999 YAMP Mosque program mosques. Keywords : Indonesian architecture, YAMP, Al-Huda Mosque 
Analisis Tingkat Kepuasan Pejalan Kaki Terhadaptrotoar Di Pusat Kota Bandar Lampung (Studi Kasus: Di Sepanjang Trotoar Jalan Kartini) Hasbi, Irfan; Dirangga, Karlia; Fadilasari, Dewi
Jurnal Rekayasa Teknologi dan sains Vol 8, No 2 (2024): Jurnal Rekayasa, Teknologi, dan Sains
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jrets.v8i2.15344

Abstract

ABSTRAK Trotoar merupakan bagian ruang terbuka publik yang berfungsi sebagai jalur khusus pejalan kaki untuk dapat melakukan aktifitasnya dengan aman dan nyaman. Namun keberadaan trotoar tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti pada Trotoar di Jalan Kartini Kota Bandar Lampung saat ini banyak terjadi penyalahgunaan, tidak hanya pedagang kaki lima (PKL) dan parkir kendaraan, serta keadaan trotoar juga dapat dikatakan kurang layak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat kepuasan pejalan kaki di Jalan Kartini Kota Bandar Lampung. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini ialah melalui teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan (wawancara atau kuisioner) yang digunakan adalah metode Importance Performance Analysis (IPA) yang digunakan untuk mengukur kepuasan pejalan kaki ditinjau dari keamanan kenyamanan dan keselamatan dari seluruh aspek tersebut di buat kuesioner dengansebanyak 100 responden menunjukan tingkat kepuasan pejalan kaki di trotoar jalanKartini Bandar Lampung ialah sebanyak 55,67%, berdasarkan tabel CSI kualitas pelayanan trotoar dianggap cukup puas. Kata Kunci : pejalan kaki, kepuasan, trotoar      ABSTRACT Analysis Of The Level Of Pedestrian Satisfaction With Sidewalks In The City Center Of Bandar Lampung (Case Study: Along The Sidewalk Of Jalan Kartini). The sidewalk is a part of public open space that functions as a special path for pedestrians to carry out their activities safely and comfortably. However, the existence of sidewalks does not function as it should, such as on the sidewalks on Jalan Kartini, Bandar Lampung City, currently there is a lot of misuse, not only from street vendors (PKL) and vehicle parking, and the condition of the sidewalkscan also be said to be inadequate. This research aims to determine the level of pedestrian satisfaction on Jalan Kartini, Bandar Lampung City. The method used in collecting this datais through data collection techniquesby meansof observation(interviews or questionnaires) which is used is the Importance Performance Analysis (IPA) method which is used to measure pedestrian satisfaction in terms ofsecurity, comfort and safety from all these aspects in created a questionnaire with 100 respondents showing that the level of pedestrian satisfaction on the sidewalks of Jalan Kartini Bandar Lampung was 55.67%, Based on the CSI table, the quality of sidewalk service is considered quite satisfactory. Keywords: pedestrians, satisfaction, sidewalks
Application Study of Art Deco Style to Buildings at Teluk Betung, Bandar Lampung Fadilasari, Dewi; Ergantara, Rani Ismiarti; Al-Zena, Rafa
Jurnal Arsitektur Vol 15, No 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Bandar Lampung (UBL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/ja.v15i1.4120

Abstract

Teluk Betung was the capital of Lampung residency during the Dutch colonial era and has historical value. There were colonial-style buildings, including art-deco. Therefore, it is necessary to conduct a study on “The Application of Art deco Style in Teluk Betung”. This research was qualitative, with historical methodology. The research area determined based on previous studies, then defining the art-deco style buildings. There were 11 art-deco style buildings. Precedents were taken from art-deco style buildings on Braga Street, Bandung. The findings of this study were: (a) The use of art deco ornamentations in Teluk Betung was minimal, unlike in Braga, which was rich, detailed and heavy; (b) art-deco in Teluk Betung used flat, 2-dimensional geometric square elements, while in Braga, the decorative elements were 3-dimensional and protruding; (c) most of corner buildings had segmented and rigid turns, only a few having streamlined, curved corners.  In Braga, most corner buildings had streamlined turns; (d) horizontal-line elements stood out in the art-deco buildings in Teluk Betung, meanwhile in Braga, horizontal lines were not as prominent as they were. Overall, the art deco characteristics in the Teluk Betung were geometric deco, horizontal straight-line deco, streamlined deco, and a few ornamental deco elements.
PEMETAAN ADMINISTRASI PEKON TEGAL BINANGUN KECAMATAN SUMBEREJO KABUPATEN TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG Fadilasari, Dewi; Juansyah, Yan; Eka, Ariado Maiko; Bintang, Ramadhan Putra; Yudha, Riamizard Surya; Rayanti, Siti Rahma; Erlangga, Restu Ardhi
Jurnal Bakti Masyarakat Manajemen Vol 4, No 1 (2024): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jbmm.v4i2.18927

Abstract

Peta kota adalah peta dua dimensi yang memberikan informasi penting kota, seperti jaringan jalan, kantor pemerintahan, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan pendidikan dan informasi lain yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pekon Tegal Binangun adalah salah satu pekon yang terletak di Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Salah satu kendala yang dihadapi dalam pengembangan pariwisata di Pekon Tegal Binangun adalah kurangnya informasi yang memadai tentang lokasi Pekon dan fasilitas yang tersedia. Hal ini menyebabkan masyarakat bahkan aparat pekon mengalami kesulitan dalam menemukan dan menentukan lokasi dan fasilitas pekon. Dengan demikian kami melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dalam pembuatan peta lokasi terbaru untuk Pekon Tegal Binangun menggunakan aplikasi ArcGIS.