cover
Contact Name
Fariz Nizar
Contact Email
kolaborasi_jurnal@unpand.ac.id
Phone
+6285156340961
Journal Mail Official
kolaborasi_jurnal@unpand.ac.id
Editorial Address
Jl. Banjarsari Barat No.1, Pedalangan, Kec. Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah 50268
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Published by Universitas Pandanaran
ISSN : 28082435     EISSN : 28082427     DOI : https://doi.org/10.54325/kolaborasi.v1i1
Jurnal Kolaborasi Arsitektur merupakan jurnal yg dipublikasikan dengan cara OJS (open journal system) oleh Universitas Pandanaran Semarang. Jurnal ini mengakomodasi publikasi peneliti-peneliti yg meneliti di bidang arsitektur, urban design, built environment, building technologi, heritage dan tourism. Jurnal Arsitektur Kolaborasi terbit dua kali dalam setahun yaitu di awal bulan April dan Oktober.
Articles 42 Documents
MENCIPTAKAN SARANA PELAYANAN PUBLIK DENGAN KONSEP NEO VERNAKULAR DI IAIN TULUNGAGUNG Fajar Mi'roji; Benny Bintardjo; Joko Santoso
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v3i2.45

Abstract

Badan Layanan Umum (BLU) merupalkaln institusi yalng bersifat semi-otonom yang bertujuan untuk menunjang kegiataln dan aktivitals bagi masyarakat di sekitarnya. Keuntungan terdapatnya Badan Layanan Umum yang beradal di kota atau kabupalten akan mempermudah dan mempercepat pelayanan publik bagi masyarakat, sehingga Kabupaten Tulungagung dipilih menjadi lokasi perancangan mengingat belum adanya Badan Layanan Umum di Kabupaten tersebut. Lokasi yang dipilih sebagai areal perancangan terletak di area kampus IAIN Tulungagung. Lokasi ini menguntungkan karenal beradal di area Pendidikan dimana masyarakat akan dapat dengan mudah menemukan Badan Layanan Usaha tersebut. Tujuan Badan Layanan Umum (BLU) adalah meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangkal memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi daln produktivitas, daln penerapan praktik bisnis yang sehat. Menggunakan metode studi literatur dan studi banding dengan cara menganalisa faktor internal dan faktor eksternal. Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas dalam perancangan dan pembangunan Badan Layanan Umum (BLU) di IAIN Tulungagung, diharapkan dapat tercipta sarana pelayanan publik yang efektif, efisien, daln memberikan manfaat bagi masyalrakat di Kabupaten Tulungagung.
PERANCANGAN PERPUSTAKAAN DAN SCIENCE CENTER DI KOTA MEDAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR TROPIS Hafidzah Sulastri; Wahyu Abdillah
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v3i2.46

Abstract

Perpustakaan memiliki peran yang sangat penting untuk mencari data dan informasi yang dibutuhkan, sayangnya potensi perpustakaan di zaman teknologi kurang diminati masyarakat karena adanya telepon genggam dan internet. Sebuah sarana tempat di butuhkan untuk mewadahi dan mengedukasi masyarakat tentang membaca dengan menyediakan perpustakaan yang berfungsi sebagai tempat area belajar. Namun, minat masyarakat dalam mengunjungi perpustakaan sangat rendah. Oleh karena itu diperlukan fasilitas untuk mendukung fungsi perpustakaan yang lebih bersifat rekreasi dan edukasi, dalam perancangan ini disediakan fasilitas science center pada perpustakaan yang dapat membuat pengunjung merasakan dan melakukan langsung demonstrasi pengetahuan melalui alat peraga. Perpustakaan dan science center yang berlokasi di Jalan Brigjen Katamso 45K, Kecamatan Medan Maimun menyajikan wadah sarana tentang ilmu teknologi untuk sarana pengetahuan. Pendekatan perancangan yang digunakan adalah survey langsung ke lokasi, studi literatur, studi perancangan dan pendekatan arsitektur tropis ke dalam desain perpustakaan dan science center. Tema arsitektur tropis yang diterapkan pada bangunan dimaksudkan untuk mengoptimalkan kenyamanan pengunjung dalam melakukan aktivitas di dalam bangunan. Diharapkan dengan adanya perancangan ini semakin menambah minat membaca dan belajar bagi pengunjung.
REVITALISASI HOTEL TUGU SEBAGAI BUTIK HOTEL Revi Sugiantoro; Wahyu Utami
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v3i2.48

Abstract

Setiap bangunan yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya sesuai dengan Undang-Undang RI No 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya selalu mempunyai nilai penting sehingga perlu dilestarikan. Namun pada kenyataannya, tidak sedikit bangunan yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya terbengkalai tidak terlestari dengan optimal, salah satunya yaitu Bangunan eks Hotel Toegoe yang berada di Kota Yogyakarta, seberang Stasiun Tugu.  Sementara di satu sisi, dalam perundang-undangan telah disebutkan adanya kewajiban pada bangunan cagar budaya memuat amanah untuk memanfaatkan dan mengembangkannya sesuai aturan yang berlaku. Oleh karena itu, dalam tulisan ini akan digambarkan metode alternatif pemanfaatan dan pengembangan Bangunan Eks Hotel Toegoe dengan tapak disisinya untuk dikembangkan sebagai hotel butik.  Pemilihan fungsi tersebut tidak bisa dilepaskan dari posisi bangunan yang berdekatan dengan Stasiun Tugu, Kawasan Malioboro, berada di sumbu imajiner dan juga berada di pusat kota.  Posisi strategis tersebut menjadi pertimbangan pengembangan desain butik dengan keistimewaan pada interior bangunan eks Hotel Toegoe dan bangunan barunya. Untuk mendukung fungsi tersebut, dalam tahapan desain yang menggunakan Metode lima langkahnya Mc Ginty dengan pendekatan Olah Desain Arsitektur Pusaka (ODAP) serta EBD (Evidence Based Design), maka tahapan yang dilakukan selain menjalani tahapan  permulaan dengan memahami status cagar budaya dan fungsi saat ini, persiapan dengan mengeksplorasi data sejarah dan eksisting bangunan serta kawasannya, yang dilanjutkan dengan memberikan alternatif (pengajuan usul) solusi pemanfaatan dan pengembangan yang dilanjutkan dengan eksekusi alternatif desain, serta selalu mengevaluasi alternatif desain dengan berbagai teori dan peraturan cagar budaya dan diakhiri pada desain terpilih.  Untuk menunjang tahapan tersebut, melalui pendekatan ODAP dan EBD yang mengkaji tentang alternatif olah desain atau pengembangan dengan berdasarkan bukti-bukti yang menyatakan bahwa bangunan tersebut layak untuk diolah untuk memperkuat dan minimal menjaga nilai-nilai penting bangunan yang terlihat dari bentuk/gaya arsitektur dan nilai penting lainnya. Sementara itu, pertimbangan POE (Post Ecupation Evaluation) digunakan untuk lebih menjelaskan fungsi yang tidak digunakan saat ini. Penerapan metode tersebut diharapkan mampu menjadi pertimbangan dalam pemanfaatan dan pengembangan bangunan cagar budaya sesuai peraturan perundang-undangan dan teori pelestarian. Olah Desain Arsitektur Pusaka (ODAP) dapat menjadi solusi untuk merancang dengan penerapannya metode adaptasi agar tidak merusak bangunan Eks Hotel Toegoe.
KRITERIA PEMILIHAN TAPAK PADA PERANCANGAN OCEANARIUM BIOTA LAUT DI PULAU JAWA – STUDI KASUS DI KOTA SURABAYA Haryono, Jessyca Angelique; Murti, Farida; Istijanto, Suko
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 5 No 1 (2025): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v5i1.80

Abstract

Surabaya ialah salah satu kota yang sangat strategis dan memiliki peluang untuk mengembangkan pariwisata biota laut di Pulau Jawa. Hal itu di tunjukkan oleh beberapa acara/kegiatan tentang biota laut, salah satunya yang di selenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan yang sangat diminati oleh masyarakat. Surabaya juga kurang memiliki banyak tempat wisata, tetapi kota ini memiliki banyak sumber daya alam yang bisa dieksplorasi, termasuk keindahan bawah laut Indonesia. Objek wisata yang dapat di rancang adalah oceanarium. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk menentukan lokasi yang paling sesuai untuk perancangan oceanarium biota laut Jawa di Surabaya dengan mempertimbangkan berbagai aspek, seperti kesesuaian fungsi, aksesibilitas, utilitas potensi wisata, utilitas, dan kebijakan tata ruang. Metodologi kuantitatif MCDM digunakan pada pemilihan lokasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Unit Pengembangan II Kertajaya Surabaya, khususnya wilayah Kecamatan Wonorejo, memiliki potensi terbesar untuk merancang oceanarium. Wilayah ini unggul dalam hal kedekatan dengan sumber air laut, aksesibilitas bagi wisatawan, serta infrastruktur penunjang dan kebijakan pemerintah setempat. Dengan perencanaan yang matang hasil analisis pemilihan tapak pada perancangan oceanarium biota laut Jawa di Surabaya diharapkan mampu meningkatkan daya tarik wisata dan memberikan manfaat pengetahuan mengenai biota laut Jawa bagi masyarakat sekitar.
PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOFILIK DALAM RANCANGAN FASILITAS KESENIAN TRADISIONAL DI BLORA salsabillah, Irda; Murti, Farida; Hastijanti, Retno
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 5 No 1 (2025): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Blora merupakan sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, dikenal tidak hanya karena kekayaan sumber daya alamnya, tetapi juga karena keberagaman seni dan budaya tradisionalnya. Namun, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021–2024, terjadi penurunan jumlah sarana kesenian dan kebudayaan, sehingga dibutuhkan fasilitas baru untuk mendukung pertunjukan seni tradisional di wilayah ini. Proses perancangan fasilitas budaya ini menggunakan metode eksplorasi pemecahan masalah dengan mengangkat nilai lokal, khususnya filosofi Sedulur Sikep yang menekankan hubungan harmonis antara manusia dan alam. Filosofi ini kemudian diterjemahkan melalui pendekatan arsitektur biofilik, yang menjadi dasar konsep utama dalam rancangan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa penerapan prinsip arsitektur biofilik diwujudkan melalui penataan ruang dengan bukaan lebar untuk pencahayaan alami, integrasi elemen vegetasi, keberadaan air seperti kolam, jalur pejalan kaki yang terbuka, serta penggunaan material alami lokal. Strategi ini bertujuan menciptakan suasana yang sejuk, menenangkan, dan menyatu dengan alam. Dengan menyelaraskan kearifan lokal dan strategi arsitektural, desain ini tidak hanya menjawab kebutuhan akan fasilitas budaya di Blora, tetapi juga mendorong kesadaran lingkungan dan kesejahteraan pengguna melalui ruang yang menghubungkan manusia dengan alam.
TEKNIK PERMESINAN CNC LATHE UNTUK PRODUKSI BENTUK TIDAK BULAT PADA RANGKA KURSI Andadari, Tri Susetyo
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 5 No 1 (2025): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v5i1.83

Abstract

CNC Lathe atau mesin bubut CNC merupakan mesin yang digunakan untuk membentuk kayu atau metal menjadi bentukan bulatan secara komputational. Pada industri furniture, khususnya pembuatan kursi, mesin ini efektif digunakan pada benda-benda berbentuk bulat. Besarnya investasi awal untuk penggunaan CNC Lathe ini, tentunya sangat tidak efektif jika mesin tersebut hanya bisa digunakan pada bentukan kursi yang bulat-bulat saja. Oleh sebab itu penelitian ini berusaha mengkaji kemungkinan penggunaan CNC Lathe pada kursi dengan bentuk penampang komponennya yang tidak bulat. Dengan menggunakan metode eksperimen, penelitian ini berusaha membuktikan kemampuan CNC Lathe dalam membuat komponen kursi yang tidak bulat. Garis besar tahapan penelitian ialah pemrograman awal, seting permesinan, eksekusi pada mesin dan evaluasi hasil output mesin. Hasil akhir menunjukkan bahwa CNC Lathe terbukti mampu digunakan untuk mengoperasikan pemrograman kursi dengan bentuk-bentuk yang tidak bulat.
STUDI KOMPARASI AKTIVITAS PENATAAN MASSA DAN RUANG DALAM OPTIMALISASI PERENCANAAN REST AREA STUDI KASUS: REST AREA KM 429 A DAN REST AREA PENDOPO 456 SALATIGA Saifullah, Ahmad; Soaduon Panjaitan, Tigor Wilfritz; Soemarwanto, Dadoes
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 5 No 1 (2025): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v5i1.84

Abstract

Rest area adalah salah satu bagian dari prasarana pendukung dalam infrastruktur jalan tol yang berfungsi sebagai tempat untuk beristirahat bagi pengendara selama perjalanan panjang. Selain itu, fasilitas yang tersedia diharapkan juga dimanfaatkan untuk memperoleh informasi kondisi jalan, cuaca, kegiatan keagamaan, dan mengecek kondisi kendaraannya.Untuk memberikan layanan terbaik bagi pengguna jalan tol, penting untuk melakukan penataan massa dan ruang yang optimal dalam perencanaan sebuah rest area. Penelitian ini berfokus pada penemuan kriteria elemen ruang luar pada penataan massa yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan efisiensi operasional pada optimalisasi perencanaan rest area. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, melalui analisis studi literatur serta studi kasus Rest Area KM 429A, Rest Area Pendopo 456 Salatiga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rest Area Pendopo 456 Salatiga memiliki kriteria penataaan massa dan pengelompokan fasilitas yang lebih efisien, serta penataan hubungan spasial yang paling banyak digunakan adalah model penataan ruang dalam ruang yang memberikan fleksibilitas yang tinggi di kedua rest area. Dengan adanya studi komparasi aktivitas penataan massa dan ruang dalam optimalisasi perencanaan rest area pada kedua studi kasus ini, diharapkan mampu meningkatkan efisiensi, fleksibilitas dalam hubungan ruang yang lebih terintegrasi. Diharapkan hasil penelitian ini juga dapat menjadi referensi bagi peneliti lain di masa mendatang.
KRITERIA PEMILIHAN TAPAK PADA PERANCANGAN SCIENCE TECHNO PARK ATSIRI DILEM WILIS DI KABUPATEN TRENGGALEK Albab, Muhammad Ulil; Istijanto, Suko; Masruchin, Febby Rahmatullah
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 5 No 1 (2025): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v5i1.86

Abstract

Potensi alam yang besar dengan kekayaan panorama hutan, pegunungan, serta keanekaragaman hayati yang menarik berupa tanaman kopi dan tanaman atsiri menjadikan Kawasan Dilem Wilis di Kabupaten Trenggalek mempunyai potensi dilakukannya perancangan Science Techno Park. Dengan kondisi geografis dan iklim tropis lembab juga mendukung perancangan tersebut. Sehingga tujuan peneliti menulis karya ilmiah ini bertujuan untuk mengulas dan mengidentifikasi terkait kriteria pemilihan tapak pada perancangan Science Techno Park Atsiri di Kabupaten Trenggalek. Perancangan ini mengintegrasikan konsep ecotourism dengan potensi lokal berupa produksi minyak atsiri. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan analisis literatur, studi Pustaka, dan survei lapangan. Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data dari sumber dan literatur yang sesuai dengan penelitian seperti buku, dokumen, jurnal, dan sumber lainnya. Analisis dalam perancangan Science Techno Park dilakukan dengan menilai beberapa alternatif tapak yang penilaiannya berdasarkan enam kriteria utama antara lain, potensi lokal, aksesibilitas, transportasi umum, luas lahan, lingkungan sekitar, dan jangkauan dari pusat daerah. Hasil analisis menunjukkan bahwa alternatif lokasi ketiga dengan luas 3,54 hektar memenuhi kriteria secara optimal dengan skor tertinggi, menjadikan Lokasi yang strategis untuk mendukung fungsi edukasi, penelitian dan wisata.
DESAIN PENATAAN RUANG HUNIAN PADA PERANCANGAN RUSUNAMI DI KOTA SURABAYA Iksa Putra, Ari Yanuardinata; Masruchin, Febby Rahmatullah; Istijanto, Suko
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 5 No 1 (2025): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang signifikan di Kota Surabaya mendorong kebutuhan akan hunian yang efisien dan terjangkau. Penelitian ini berfokus pada desain penataan ruang di Rusunami (Rumah Susun Sederhana Milik) dengan tipe unit 30 m² dan 36 m². Studi ini menganalisis pemanfaatan ruang yang optimal untuk mendukung kenyamanan, efisiensi, dan fungsi hunian yang sesuai dengan kebutuhan penghuni. Metode yang digunakan meliputi analisis standar desain, simulasi tata ruang, serta pendekatan keberlanjutan untuk memastikan keterpaduan dengan infrastruktur kota. Hasil penelitian menghasilkan konsep desain yang fleksibel, adaptif, dan berbasis elemen pasif seperti pencahayaan alami dan ventilasi. Penemuan ini menawarkan solusi yang dapat diterapkan dalam pengembangan hunian vertikal untuk kota-kota dengan keterbatasan lahan, sekaligus meningkatkan kualitas hidup penghuni.
ANALISIS KONDISI EKSTERNAL TAPAK UNTUK PERANCANGAN PASAR INDUK AGROBIS DI KOTA PROBOLINGGO Ridwan Rizki, Qusai; Murti, Farida; Soaduon Panjaitan, Tigor Wilfritz
Jurnal Arsitektur Kolaborasi Vol 5 No 1 (2025): Jurnal Arsitektur Kolaborasi
Publisher : Universitas Pandanaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54325/kolaborasi.v5i1.89

Abstract

Pasar Agrobis di Kota Probolinggo memiliki peran penting dalam mendukung jual beli barang hasil pertanian secara grosir. Penelitian ini bertujuan untuk merancang pasar induk agrobis yang dapat meningkatkan distribusi komoditas unggulan, seperti bawang merah, mangga, dan tebu, serta mengoptimalkan potensi ekonomi daerah. Lokasi desain berada di Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih, dengan luas area 49.736 m². Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif mencakup observasi lapangan, pengumpulan data dari instansi terkait, serta analisis lingkungan, meliputi suara, tata surya, angin, dan aliran irigasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan ini memiliki potensi besar sebagai pusat kegiatan ekonomi jika dirancang secara ramah lingkungan. Strategi desain mencakup pemanfaatan panel surya untuk energi terbarukan, ventilasi silang untuk efisiensi udara, serta sistem drainase yang terpisah dari irigasi air. Selain itu, penggunaan flora sebagai penghambat angin dan pengurang kebisingan memberikan kenyamanan bagi pedagang dan pengunjung. Dengan pendekatan ini, pasar induk agrobis di Kota Probolinggo diharapkan menjadi pusat perdagangan kontemporer yang berkontribusi pada pengembangan ekonomi daerah secara berkelanjutan.