cover
Contact Name
Ovalina Sylvia Br. Ginting
Contact Email
fortejournalunhaj@gmail.com
Phone
+6285658580179
Journal Mail Official
fortejournalunhaj@gmail.com
Editorial Address
Universitas Haji Sumatera Utara JL. Rumah Sakit Haji Medan Medan Estate, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara
Location
Kota binjai,
Sumatera utara
INDONESIA
FORTE JOURNAL
ISSN : -     EISSN : 27744655     DOI : https://doi.org/10.51771/fj
Core Subject : Health, Science,
FORTE JOURNAL adalah jurnal resmi yang diterbitkan oleh Prodi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Haji Sumatera Utara yang artikelnya dapat diakses dan unduh secara online oleh publik. Jurnal ini adalah jurnal peer-review nasional, yang terbit dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Januari dan Juli. Forte Journal memuat tentang topik-topik keunggulan hasil penelitian di bidang pelayanan dan praktek kefarmasian, pengobatan masyarakat, teknologi kefarmasian serta disiplin ilmu kesehatan dan sains yang terkait erat. Jurnal ini menerima naskah berbahasa Indonesia dan Inggris. Berikut merupakan area-area yang difokuskan oleh jurnal ini: 1. Obat Bahan Alam dan Obat Tradisional 2. Farmasi Klinis dan Komunitas 3. Farmasetika dan Teknologi Farmasi 4. Kimia Farmasi 5. Biologi Farmasi 6. Farmakologi Farmasi, dan 7. Sains yang terkait dengan bidang kesehatan Naskah yang terpilih untuk dipublikasikan di Forte Journal akan dikirim kepada reviewer yang ahli dibidangnya, yang tidak berafiliasi dengan lembaga yang sama dengan penulis dan dipilih berdasarkan pertimbangan tim editor. Proses review dilakukan secara tertutup dimana penulis dan reviewer tidak mengetahui identitas dan afliasi masing-masing. Setiap naskah yang didelegasikan ke anggota redaksi diperiksa untuk keputusan akhir proses review, komentar dan saran akan dikirim ke penulis untuk menanggapi ulasan reviewer dan mengirim kembali naskah revisi dalam waktu yang telah ditentukan. Naskah yang diterima untuk publikasi adalah salinan yang diedit untuk tata bahasa, tanda baca, gaya cetak, dan format. Seluruh proses pengajuan naskah hingga keputusan akhir untuk penerbitan dilakukan secara online.
Articles 30 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024" : 30 Documents clear
STUDI FORMULASI DAN EVALUASI KRIM POLIHERBAL EKSTRAK SELEDRI (Apium graveolens L.) DENGAN MINYAK ALPUKAT SEBAGAI PELEMBAB KULIT Priska Noveranni Zebua; Salman Salman; Yessi Febriani; Supran Hidayat Sihotang
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.750

Abstract

Salah satu kosmetik yang banyak digunakan saat ini adalah kosmetik pelembab kulit dalam bentuk sediaan krim. Salah satu tanaman yang berkhasiat melembabkan kulit yaitu minyak alpukat (Persea americana) yang mengandung sterolin, vitamin A, D, E yang tinggi serta asam oleat dan tanaman seledri (Apium graveolens L.) mengandung flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan, sehingga bermanfaat bagi kulit. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan minyak alpukat (Persea americana) dan ekstrak seledri (Apium graveolens L.) ke dalam sediaan krim sebagai pelembab dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Metode penelitian menggunakan metode eksperimental dimana formula dibuat dalam konsentrasi 1,5%, 2%, 2,5%, 3%, krim pembanding (krim Hanasui) serta blanko. Pemeriksaan mutu fisik meliputi uji pH, uji homogenitas, uji tipe emulsi, uji iritasi, uji stabilitas, uji efektivitas kelembaban menggunakan Skin Analyzer, uji kesukaan serta uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak alpukat (Persea americana) dan ekstrak seledri (Apium graveolens L.) dapat di formulasikan dalam sediaan krim pelembab yang homogen, tidak berubah warna dengan tipe emulsi M/A dan pH 6,0-6,5 serta tidak menyebabkan iritasi kulit. Sediaan F4 (konsentrasi 3%) merupakan sediaan terbaik dengan efektivitas kelembaban sebesar 56,03% (kategori “angat lembab”) serta sediaan krim poliherbal memiliki aktivitas antioksidan (kategori “sedang”) dengan nilai IC50 143 ppm.
STUDI FORMULASI MASKER RAMBUT POLIHERBAL EKSTRAK SELEDRI (Apium graveolens L.) DAN MINYAK ALPUKAT Irene Maria Clarita Zebua; Salman Salman; Yessi Febriani; Syarifah Nadia
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.751

Abstract

Masker rambut merupakan bahan kimia ataupun tumbuhan yang berbentuk  krim dan mempunyai nutrisi yang diperlukan oleh rambut. Krim masker rambut banyak sekali jenisnya, bahkan ada yang dicampur dengan ekstrak buah-buahan atau sayur-sayuran yang memiliki manfaat untuk rambut. Alpukat mengandung asam lemak tak jenuh tunggal (asam oleat). Asam oleat berfungsi untuk memperlambat kerontokan dan mempercepat pertumbuhan rambut. Seledri memiliki berbagai khasiat diantaranya sebagai penyubur rambut dimana seledri mengandung flavonoid dan saponin yang berfungsi memacu pertumbuhan rambut. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dimana formula sediaan dibuat dalam konsentrasi 1,5%, 2%, 2,5%, 3%. Pemeriksaan mutu fisik terhadap sediaan meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, penentuan tipe emulsi, uj stabilitas sediaan dan uji iritasi dan pengujian aktivitas antioksidan dengan metode 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol seledri (Apium graveolens L.) dan minyak alpukat dapat diformulasikan sebagai sediaan masker rambut. Pada uji organoleptik tidak mengalami perubahan warna, bentuk dan bau, uji homogenitas bercampur secara homogen, pada pengujian pH yang didapatkan stabil yang berkisar antara 5,9-6,5, sesudah cycling test masih dikategorikan stabil maka sediaan masker rambut aman untuk rambut, uji viskositas memiliki nilai yang baik berkisar antara 12.100-21.500 mPa.s, uji tipe emulsi memiliki sifat minyak dalam air (M/A) dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit. Aktivitas antioksidan esktrak etanol seledri (Apium graveolens L) dan minyak  alpukat termasuk dalam kategori “Sedang” dengan nilai IC50 153,12 ppm. Nilai IC50 pada sediaan F0, F1, F2, F3 dan F4 secara berturut-turut yaitu 1373,26 ppm, 340,83 ppm, 336,16 ppm, 254,31 ppm  dan 183,62 ppm.
FORMULASI DAN UJI ANTIOKSIDAN SEDIAAN FACE MIST DARI EKSTRAK ETANOL BUAH MALAKA (Phyllanthus emblica L.) SEBAGAI PELEMBAB WAJAH Yessi Febriani; Quizha Axyvia; Salman Salman
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.752

Abstract

Antioksidan sebagai penangkal radikal bebas sangat diperlukan oleh tubuh. Sumber antioksidan bisa diperoleh secara alami dan mudah dijumpai di sekitar kita. Salah satu sumber antioksidan alami adalah buah malaka (Phyllanthus emblica L.) karena mengandung flavonoid. Buah malaka diformulasikan pada sediaan face mist karena mudah dibawa dan mudah diserap pada kulit. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dimana buah malak diaplikasikan sebagai zat aktif pada sediaan face mist. Adapun uji yang dilakukan terhadap sediaan face mist yaitu uji mutu fisik sediaan, kelembaban dan nilai aktivitas antioksidan. Hasil mutu fisik sediaan menunjukkan keberhasilan karena telah memenuhi persyaratan. Sediaan face mist stabil dalam suhu yang diaplikasikan, pH yang diperoleh sesuai dengan pH kulit yaitu 5,1 – 5,6 dan tidak menimbulkan efek kemerahan pada kulit. Viskositas, daya sebar dan waktu kering sediaan face mist sebesar 4.00 – 8.00 mPa.s, 5 – 7 cm dan 3:05 – 4:02 menit. Persen kelembaban tertinggi dimiliki oleh Formulasi 3 yaitu sebesar 25,01% dan nilai aktivitas antioksidan tertinggi dimiliki oleh Formulasi 2 yaitu sebesar 18,84 μg/mL.
FORMULASI DAN PENENTUAN NILAI SPF KRIM MINYAK TAMANU (Calophyllum inophyllum L.) DENGAN VARIASI KONSENTRASI ASAM STEARAT DAN TRIETANOLAMIN Luluk Ilmaknun; Nur Cholis Endriyatno
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.758

Abstract

Paparan sinar matahari secara terus menerus dapat menimbulkan efek negatif berupa perubahan warna kulit menjadi lebih gelap, rasa terbakar, bahkan sampai meningkatkan risiko kanker kulit. Penggunaan krim tabir surya merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan kulit. Minyak tamanu memiliki aktivitas sebagai tabir surya yang dapat mengurangi intensitas paparan sinar ultraviolet (UV) pada kulit dengan cara menyerap sinar UV. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan formulasi dan menentukan nilai SPF krim minyak tamanu (Calophyllum inophyllum L). Metode pembuatan krim minyak tamanu yaitu dengan proses peleburan dan proses emulsifikasi. Krim minyak tamanu dibuat dalam 4 formula dengan konsentrasi asam stearat dan trietanolamin meliputi F1 (19%:1%), F2 (18%:2%), F3 (17%:3%), dan F4 (16%: 4%). Evaluasi sifat sediaan krim meliputi organoleptis, homogenitas, pH, daya lekat, daya sebar, tipe krim, viskositas, daya proteksi, hedonik, iritasi, dan penentuan nilai SPF secara in vitro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi asam stearat dan trietanolamin sebagai emulgator berpengaruh terhadap uji organoleptis, uji homogenitas,  uji pH, uji daya lekat, uji daya lekat, uji daya sebar, uji tipe krim, uji viskositas, uji daya proteksi, uji hedonik, uji iritasi, dan uji SPF pada krim minyak tamanu (Calophyllum inophyllum L.). Berdasarkan persyaratan uji fisik dan nilai SPF yang tertinggi maka formula paling baik yaitu formula 2 dengan konsentrasi asam stearat dan trietanolamin (18% : 2%).
PENETAPAN KADAR FLAVONOID TOTAL EKSTRAK ETANOL DAN EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN PALA (Myristica fragrans Houtt) SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE Mirna Mirna; Muhammad Amin Nasution; Ridwanto Ridwanto; Anny Sartika Daulay
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.762

Abstract

Penggunaan tumbuhan sebagai ramuan obat sangat berkaitan dengan kandungan kimia yang terdapat dalam tumbuhan tersebut terutama zat aktif biologisnya. Senyawa bioaktif yang terdapat dalam tumbuhan merupakan senyawa metabolit sekunder seperti steroid, flavonoid, alkaloid, saponin, terpenoid dan tanin. Salah satu tanaman yang mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu daun pala (Myristica fragrans Houtt). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa kimia yang terdapat didalam ekstrak etanol dan ekstrak etil asetat dan untuk mengetahui nilai flavonoid total ekstrak etanol dan ekstrak etil asetat daun pala. Tahapan penelitian ini meliputi pengolahan bahan tumbuhan, pembuatan ekstrak etanol dan ekstrak etil asetat, pemeriksaan karakterisasi, skrining fitokimia dan penetapan kadar flavonoid total ekstrak etanol dan ekstrak etil asetat daun pala dengan metode spektrofotometri Visible. Ekstrak daun pala dibuat dengan metode maserasi dengan menggunakan etanol 70% dan etil asetat ekstrak yang diperoleh dipekatkan dengan rotary evaporator, Selanjutnya dilakukan penetapan kadar flavonoid total dengan metode spektrofotometri Visible. Hasil skrining fitokimia pada ekstrak etanol dan ekstrak etil asetat daun pala terdapat kandungan golongan senyawa kimia seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan steroid/triterpenoid. Hasil penentuan kadar flavonoid total pada ekstrak etanol sebesar 39,7252 ± 1,9596 mg QE/g dan  ekstrak etil asetat sebesar 31,1395  ± 0,3983 mg QE/g.
PENENTUAN KADAR RHODAMIN B PADA LIPSTIK YANG DIJUAL DI KOTA BANDA ACEH SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS DENSITOMETRI MANUAL Adyani Maulinda; Ridwanto Ridwanto; Anny Sartika Daulay; Haris Munandar Nasution; Zulmai Rani
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.763

Abstract

Rhodamin B dalam kosmetika tidak diperbolehkan sesuai No.445/MenKes/Per/V/1998. Penggunaan Rhodamin B dapat mengiritasi saluran pernapasan, penumpukannya dapat menyebabkan gangguan fungsi hati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya kandungan Rhodamin B serta kadar Rhodamin B pada lipstik, untuk mengetahui cara analisis kualitatif dan kuantitatif Rhodamin B pada lipstik secara KLT Densitometri. Penelitian ini meliputi cara pengumpulan dan pembuatan larutan lipstik, pembuatan larutan Rhodamin B, pengujian Rhodamin B dan penetapan kadar Rhodamin B. Penelitian ini menggunakan 5  lipstik. Analisis kualitatif secara KLT menggunakan fase diam silika gel GF254 dan fase gerak etil asetat : metanol : ammonia (15:3:3). Analisis kuantitatif menggunakan metode Densitometri. Hasil analisis kualitatif secara KLT didapat, 2 dari 5 sampel lipstik positif Rhodamin B ditandai dengan noda berwarna orange dan berfluoresensi kuning pada lampu UV 254 nm dan 366 nm, bewarna merah muda secara visual. Nilai Rf lipstik S1 (0,68), Rf lipstik S2 (0,45), Rf lipstik S3 (0,87), Rf lipstik S4 (0,87) dan Rf lipstik S5 (0,56) dengan Rf Rhodamin B (0,87). Lipstik positif Rhodamin B dilakukan penetapan kadar dengan metode Densitometri. Kurva Kalibrasi diperoleh persamaan y = 0,221x + 1,088. Kadar Rhodamin B pada lipstik S3 sebesar 1,505 mg/g dan lipstik S4 sebesar 3,118 mg/g. Kesimpulannya lipstik kode S3 dan S4 tidak memenuhi uji persyaratan.
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN NODA KLT PREPARATIF DARI EKSTRAK TUMBUHANAN NYIRIH (Xylocarpus granatum) Sumardi Sumardi; Dhea A. Anastasya; Syahrika Triandini Tarigan; Kharisma Insyara; Ulfa Meriza Yufita
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.764

Abstract

Negara Indonesia kaya akan keanekaragaman tumbuhan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat alternatif karena mudah dijangkau dan aman dikonsumsi. Daun dan kulit batang nyirih (Xylocarpus granatum) terbukti secara heuristis mampu mengobati panas dalam, diabetes dan menjaga sistem imun. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran serta informasi data mengenai senyawa aktif antioksidan ekstrak n-heksan daun dan kulit batang nyirih (Xylocarpus granatum) serta ekstrak air daun dan kulit batang nyirih (Xylocarpus granatum). Penentuan aktivitas antioksidan n-heksan yang diekstraksi dari daun dan kulit batang (Xylocarpus granatum) serta air yang diekstraksi dari daun dan kulit batang nyirih (Xylocarpus granatum) menggunakan 2 metode yaitu metode kualitatif dengan kromatografi lapis tipsi (KLT) dan dilanjutkan dengan metode kuantitatif dengan ELISA Reader. Hasil pada penelitian ini adalah isolat KLT preparatif pada fraksi n-heksan daun nyirih dan kulit batang nyirih (Xylocarpus granatum) serta fraksi air daun nyirih dan kulit batang nyirih (Xylocarpus granatum) dengan perbandingan n-heksan:etil asetat (eluen) yang terbaik secara berturut adalah 2:8, 4:6, 6:4 dan 4:6 sedangkan nilai aktivitas antioksidan yang diperoleh secara berturut adalah 1,1880 ppm, 2,1923 ppm, 46, 910 ppm dan 0,3631 ppm sehingga dinyatakan sebagai antioksidan yang sangat kuat.
PENGARUH PENYAKIT HIPERTENSI DALAM PEMANFATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS “X” KABUPATEN PEMATANG SIANTAR Isma Oktadiana; Rena Meutia; Cut Intan Annisa Puteri
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.766

Abstract

Puskesmas “X” Kabupaten Pematang Siantar merupakan salah satu Puskesmas kualitas pelayanan yang baik. Namun pada tahun 2022, tidak banyak Masyarakat yang memanfaatnkan layanan kesehatan puskesmas. Baik dari upaya kesehatan perorangan (UKP) maupun upaya kesehatan masyarakat (UKM), kemampuan Puskesmas dalam memberikan pelayanan semakin berkurang.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan dan pemanfaatan pada Puskesmas “X” Kabupaten Pematang Siantar guna menyukseskan program yang ada pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pematang Siantar. Metode yang digunakan adalah metode Accidental Sampling, metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 80 responden dengan umur 17 sampai lansia (>55) tahun. Kuesioner digunakan sebagai salah satu instrumen penelitian, dan pengolahan serta analisis data univariat dan bivariat digunakan untuk mengumpulkan data. Hasil yang diperoleh yaitu, dari total 80 responden yang ber umur 17 samapai lansia (>55) tahun merupakan kelompok responden yang paling sering memanfaatkan layanan kesehatan. Selain itu, sebagian besar responden dengan tingkat pendidikan tinggi (83,75%) tidak menggunakan layanan puskesmas, dan data pekerjaan menunjukkan bahwa responden yang tidak bekerja (74,242%) lebih sering menggunakan layanan kesehatan. Persentase lebih besar dari responden yang melaporkan memiliki asuransi kesehatan, kemudahan akses, dan akses terhadap tenaga medis dilaporkan menggunakan layanan kesehatan. Menurut pandangan tentang penyakit, orang yang menyadari persepsi ini lebih cenderung menggunakan layanan kesehatan. Tidak ada korelasi antara usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, atau penggunaan layanan kesehatan, menurut hubungan antara sifat predisposisi dan konsumsi layanan kesehatan. Terdapat keterkaitan antara ketersediaan tenaga kesehatan dengan pemanfaatannya, sesuai dengan hubungan antara faktor pendukung dengan pemanfaatan layanan kesehatan. Bedasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini Puskesmas “X” pematang Siantar dapat tetap mempertahankan kualitas pelayanannya, mempertahankan tenaga medisnya, dan lebih fokus pada rutinitas kesehatan.
UJI EFEKTIVITAS JUS BAYAM MERAH (Amaranthus tricolor L.) DALAM MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) Artha Yuliana Sianipar; Ruth Yosika Putri; Dicky Yuswardi Wiratma
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.776

Abstract

Kadar hemoglobin merupakan salah satu parameter yang digunakan dalam menentukan status anemia. Ada beberapa jenis anemia tapi yang paling sering terjadi yaitu anemia defisiensi besi. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya defisiensi besi seperti kebutuhan zat besi yang tidak terpenuhi. Salah satu upaya dalam meningkatkan kadar Hb adalah dengan makanan yang mengandung zat besi seperti bayam merah. Bayam merah merupakan bahan sayuran yang bergizi dan digemari oleh semua lapisan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek jus bayam merah pada kadar hemoglobin tikus putih. Desain penelitian ini adalah eksperimen dengan pretest-posttest control group design. Jumlah sampel yang digunakan yaitu 25 ekor tikus putih jantan yang terdiri dari 5 kelompok. Kelompok kontrol negatif diberi akuades, kontrol positif diberi Sangobion, kelompok perlakuan 1 diberi Jus Bayam merah 50%, kelompok perlakuan 2 diberi Jus Bayam merah 75%, kelompok perlakuan 3 diberi Jus Bayam merah 100%. Hasil penelitian akan diuji beda antar kelompok menggunakan one way ANOVA sedangkan uji beda sebelum dan sesudah perlakuan dalam kelompok menggunakan uji paired T-Test. Hasil uji paired T-Test sebelum dan sesudah pemberian jus bayam merah menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada kelompok perlakuan dengan nilai p value.  Kesimpulan penelitian ini yaitu jus bayam merah berefek terhadap peningkatan kadar Hb tikus putih.
PROFIL PENGGUNAAN OBAT TUBERCULOSIS MULTI DRUG RESISTANT (MDR) DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA, JAWA TENGAH Aulia Fitri; Zulmai Rani; Robiatun Rambe; Ziza Putri Aisyia Fauzi
FORTE JOURNAL Vol 4 No 1 (2024): Edisi Januari 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i1.777

Abstract

Tuberkulosis Multi Drug Resistant (TB MDR) adalah TB yang disebabkan oleh resistensi kuman tuberkulosis terhadap dua jenis obat anti tuberkulosis (OAT) lini pertama, isoniazid dan rifampisin, baik bersamaan dengan atau tanpa OAT tambahan. Secara global insiden kasus TB MDR pada tahun 2016 berkisar 153.000 pasien dan diantaranya ada 130.000 pasien baru yang memulai pengobatan TB MDR di tahun tersebut, sedangkan keberhasilan terapi TB MDR terhadap pasien yang memulai pengobatan sejak 2014 sebanyak 54%. Total kasus TB MDR pada tahun tersebut juga diketahui pasien meninggal sebanyak 16% dan 8% lainnya gagal dalam pengobatan. Riset ini menggunakan metode deskriptif non-eksperimenal dengan desain penelitian potong lintang yang dilakukan setiap bulan. Data dikumpulkan di Poliklinik TB MDR RSUD dr. Moewardi dari Mei hingga Agustus 2019 melalui penelusuran rekam medis pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki, sebanyak 67 orang (57,26 persen), orang di bawah 60 tahun, sebanyak 103 orang (88,03 persen), dan orang dengan berat badan tertinggi 33 hingga 50 kg, sebanyak 61 orang (52,10 persen). Jenis obat yang paling banyak dikonsumsi yaitu <10 adalah 63 orang (53,80%), tanpa komorbiditas sebanyak 76 orang (64,96%), riwayat tuberculosis yang kambuh sebanyak 39 orang (33,33%), riwayat sosial yang merokok sebanyak 32 orang (27,35%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang paling umum adalah pria dan orang di bawah 60 tahun. Pola peresepan obat TB MDR berdasarkan jenis obat yang paling umum digunakan adalah kurang dari 10.

Page 2 of 3 | Total Record : 30