cover
Contact Name
Ovalina Sylvia Br. Ginting
Contact Email
fortejournalunhaj@gmail.com
Phone
+6285658580179
Journal Mail Official
fortejournalunhaj@gmail.com
Editorial Address
Universitas Haji Sumatera Utara JL. Rumah Sakit Haji Medan Medan Estate, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara
Location
Kota binjai,
Sumatera utara
INDONESIA
FORTE JOURNAL
ISSN : -     EISSN : 27744655     DOI : https://doi.org/10.51771/fj
Core Subject : Health, Science,
FORTE JOURNAL adalah jurnal resmi yang diterbitkan oleh Prodi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Haji Sumatera Utara yang artikelnya dapat diakses dan unduh secara online oleh publik. Jurnal ini adalah jurnal peer-review nasional, yang terbit dua kali dalam setahun yaitu pada bulan Januari dan Juli. Forte Journal memuat tentang topik-topik keunggulan hasil penelitian di bidang pelayanan dan praktek kefarmasian, pengobatan masyarakat, teknologi kefarmasian serta disiplin ilmu kesehatan dan sains yang terkait erat. Jurnal ini menerima naskah berbahasa Indonesia dan Inggris. Berikut merupakan area-area yang difokuskan oleh jurnal ini: 1. Obat Bahan Alam dan Obat Tradisional 2. Farmasi Klinis dan Komunitas 3. Farmasetika dan Teknologi Farmasi 4. Kimia Farmasi 5. Biologi Farmasi 6. Farmakologi Farmasi, dan 7. Sains yang terkait dengan bidang kesehatan Naskah yang terpilih untuk dipublikasikan di Forte Journal akan dikirim kepada reviewer yang ahli dibidangnya, yang tidak berafiliasi dengan lembaga yang sama dengan penulis dan dipilih berdasarkan pertimbangan tim editor. Proses review dilakukan secara tertutup dimana penulis dan reviewer tidak mengetahui identitas dan afliasi masing-masing. Setiap naskah yang didelegasikan ke anggota redaksi diperiksa untuk keputusan akhir proses review, komentar dan saran akan dikirim ke penulis untuk menanggapi ulasan reviewer dan mengirim kembali naskah revisi dalam waktu yang telah ditentukan. Naskah yang diterima untuk publikasi adalah salinan yang diedit untuk tata bahasa, tanda baca, gaya cetak, dan format. Seluruh proses pengajuan naskah hingga keputusan akhir untuk penerbitan dilakukan secara online.
Articles 32 Documents
Search results for , issue "Vol 4 No 2 (2024): Edisi Juli 2024" : 32 Documents clear
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN KRIM PELEMBAB DAN ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BUAH ARA (Ficus racemosa L.) Muhammad Andry; Hanafis Sastra Winata; Indra Ginting; Khairani Fitri; Tetty Noverita Khairani; Ulfa Melyza; Muhammad Amin Nasution
FORTE JOURNAL Vol 4 No 2 (2024): Edisi Juli 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i2.932

Abstract

Tumbuhan ara (Ficus racemosa L.) sangat memiliki khasiat sebagai antidiare, antiinflamasi, antioksidan dan lain sebagainya. Antioksidan dalam krim berfungsi sebagai pelembab untuk melindungi kulit dari radikal bebas dengan cara membentuk lapisan lemak tipis di permukaan kulit dan memperlambat kerusakan akibat proses oksidasi. Tujuan penelitian adalah untuk membuat formulasi dari sediaan krim pelembab dengan menggunakan  ekstrak etanol buah ara (Ficus racemosa L.) sebagai pelembab alami kulit dan menentukan konsentrasi terbaik yang memenuhi persyaratan standar Farmakope Indonesia. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental. pembuatan ekstrak buah ara dilakukan dengan cara maserasi, konsentrasi ekstrak buah ara ditambahkan ke dalam sediaan formulasi krim 10%, 20% dan 30%. Pengujian sediaan meliputi uji organoleptis, homogenitas, pH, daya sebar, tipe krim, viskositas, iritasi, hedonik dan stabilitas. Analisis data menggunakan uji anova. Hasil menunjukkan sediaan krim pelembab memenuhi syarat evaluasi fisik sediaan yaitu memiliki tekstur semi solid, dengan aroma pewangi krim, warna pada setiap formula berbeda beda, F0 berwarna putih, formula F1 (10%) coklat muda, F2 (20%) coklat pekat, F3 (30%) Coklat hitam. Semua sediaan homogen dan tidak mengiritasi kulit. Memiliki pH berkisar 5-6,3, daya sebar 5-6,7 cm dengan viskositas 9326-13918 Cs, uji stabilitas dengan metode cycling test selama 12 hari memiliki stabilitas yang baik. Hasil rata-rata persentase peningkatan kelembaban pada F0 (17,77%), F1 (35,57%), F2 (49,87%), F3 (51,93%) dan kontrol positif (56,5%). Hasil analisis data menggunakan uji anova menunjukkan ada perbedaan yang signifikan dari ketiga konsentrasi yang diuji. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sediaan krim pelembab yang diformulasikan dapat melembabkan kulit secara alami, dan disetiap minggunya terjadi peningkatan kelembaban kulit. dan konsentrasi terbaik sediaan krim pelembab yaitu F3 dengan konsentrasi ekstrak 30%.
IDENTIFIKASI SENYAWA BIOAKTIF EKSTRAK ETANOL KULIT MELINJO (Gnetum gnemon) DENGAN METODE GC-MS Armansyah Maulana Harahap; Indra Priawan
FORTE JOURNAL Vol 4 No 2 (2024): Edisi Juli 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i2.948

Abstract

Melinjo (Gnetum gnemon) merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Asia Tenggara dan banyak digunakan sebagai makanan. Pemanfaatan lain dari melinjo ialah sebagai obat yang memiliki banyak khasiat dikarenakan melinjo kaya akan resveratrol, saponin, stilbenoid, isovitexin, dan gnetin. Kulit melinjo memiliki manfaat yang mirip dengan bagian tanaman melinjo lainnya yaitu sebagai antiinflamasi, antioksidan, dan antimikroba. Namun, pada pemanfaatannya kulit melinjo merupakan bagian yang jarang digunakan dan sering dibuang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa bioaktif dari ekstrak etanol kulit melinjo dengan menggunakan metode GC-MS (Gas Chromatograph Mass Spectrometry). Kulit melinjo dikumpukan dari Desa Bunut, Kisaran Sumatera Utara, kemudian dilakukan ekstraksi dengan metode maserasi dan dianalisis untuk identifikasi senyawa boaktif dengan menggunakan metode GC-MS. Hasil identifikasi didapatkan GC-MS, ditemukan 11 senyawa bioaktif yang teridentifikasi dengan aktivitas biologis sebagai antiinflamasi, antioksidan, antifibrotic, laksatif osmotik pada konstipasi dan sebagai pengobatan pada PCOS. Adapun 1,2,3,4,5,6- Cyclohexaneherol (51.20%), Sorbitol (8.73%), dan Hexadecanoic Acid, Methyl Ester (7,48%) merupakan senyawa yang paling tinggi kandungannya pada ekstrak etnaol kulit melinjo.
UJI EFEKTIVITAS ANTI JAMUR EKSTRAK ETANOL DAUN SEMBUKAN (Paederia foetida L.) TERHADAP Trichophyton mentagrophytes DAN Cryptococcus neoformans Heppy Nova Jayanti; Mawandha Mawandha; Yoan Dasawanti; Aswan Pangondian
FORTE JOURNAL Vol 4 No 2 (2024): Edisi Juli 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i2.956

Abstract

Daun sembukan (Paederia foetida L.) adalah sebagai bahan uji. Tujuan penelitian adalah ekstrak etanol daun sembukan dilakukan uji efek daya hambat dan konsentrasi hambat minimum terhadap T. mentagrophytes dan C. neoformans. Ekstrak etanol daun sembukan dilakukan penapisan fitokimia bahwa mengandung kandungan kimia yaitu saponin, tanin, flavonoid, fenolik, dan glikosida. Metode uji aktivitas anti jamur dilakukan dengan menggunakan metode difusi untuk mengetahui diameter daerah hambat (DDH) dan menggunakan metode dilusi untuk mengetahui konsentrasi hambat minimum (KHM). Hasil pengamatan ekstrak etanol daun sembukan diencerkan dengan konsentrasi 50%, 40%, 30%, 20%, 10%. Ekstrak etanol daun sembukan dapat menghambat pertumbuhan jamur T. mentagrophytes dengan diameter daerah hambat (DDH) pada konsentrasi 50%, 40%, 30%, 20%, 10 % berturut-turut adalah 5,8 mm; 5,6 mm; 5,4 mm; 5,2 mm; dan 0,0 mm, sedangkan terhadap C. neoformans pada konsentrasi yang sama ternyata tidak ada daya hambat.  Konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak etanol daun sembukan terhadap T. mentagrophytes adalah 20%. Kesimpulan ekstrak etanol daun sembukan dapat menghambat pertumbuhan jamur T. Mentagrophytes dan konsentrasi hambat minimum (KHM) sebanyak 20%.
AKTIVITAS ANTIDIARE FRAKSI ETIL ASETAT BIJI LAMTORO (Leucaenae leucocephala (Lam) de Wit) TERHADAP TIKUS PUTIH Saddam Husein; Robiatun Rambe; Lintang Kautsar; Athaillah Athaillah; Aswan Pangondian
FORTE JOURNAL Vol 4 No 2 (2024): Edisi Juli 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i2.966

Abstract

Lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam) de Wit) merupakan tanaman yang dapat digunakan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan dimana tanaman ini dilaporkan memiliki berbagai aktivitas biologis yang salah satunya bermanfaat mengatasi diare. Metabolit sekunder dari lamtoro adalah alkaloid, flavonoid dan tanin yang memiliki aktivitas sebagai antidiare. Penelitian ini untuk menentukan aktivitas antidiare fraksi etil asetat biji Lamtoro yang diinduksi dengan oleum ricini terhadap tikus. Biji lamtoro diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol 80%. Ekstrak etanol kemudian difraksinasi dengan pelarut etil asetat. Pengujian aktivitas antidiare fraksi etil asetat pada dosis 50, 100, 200, 400 mg/Kg bb dengan induksi oleum ricini dengan metode defekasi dengan diamati waktu timbul diare, frekuensi, konsistensi, berat feses dan durasi diare setiap 30 menit selama 6 jam dan metode transit intestinal dengan menentukan persentase jarak lintasan tinta cina. Loperamid 1 mg/kg bb digunakan sebagai kontrol positif dan Na-CMC 0,5% sebagai kontrol negatif. Fraksi etil asetat biji lamroto (FEABL) dapat menurunkan diare berdasarkan pengamatan metode defekasi. FEABL pada dosis 200 mg/kb BB dan 400 mg/Kg BB memiliki aktivitas yang tidak berbeda signifikan terhadap kontrol positif (P<0,05), sementara itu pada dosis FEABL 50 mg/kg bb tidak berbeda signifikan terhadap kontrol negatif (P<0,05). Pada metode transit intestinal FEABL dosis 200 mg/kg BB dan 400 mg/kg BB aktivitasnya dalam menghambat motilitas tidak berbeda signifikan dengan loperamid (P<0,05). FEABL berdasarkan pengujian aktivitas antidiare dengan memiliki efektivitas antidiare pada dosis 200 mg/kg BB dan 400 mg/kg BB.
EKSTRAK KULIT KAYU MANIS ALTERNATIF PENGGANTI EDTA SEBAGAI ANTIKOAGULAN ALAMI Herlina Herlina; Barita Aritonang; Rotua Sumihar Sitorus; Asvia Rahayu
FORTE JOURNAL Vol 4 No 2 (2024): Edisi Juli 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i2.973

Abstract

Kayu manis, dengan kandungan kumarin dan transcinnamaldehyde yang signifikan, telah menarik minat dalam penelitian sebagai agen antikoagulan alami. Kumarin, salah satu komponen utamanya, telah terbukti menghambat sintesis protrombin, menghasilkan efek antikoagulan yang menjanjikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efek antikoagulan dari ekstrak kulit kayu manis secara eksperimental. Hasil menunjukkan bahwa penambahan ekstrak dengan berbagai volume ke dalam darah menghasilkan variasi dalam morfologi sel darah merah. Ekstrak kulit kayu manis dengan volume 80 µL, 120 µL, dan 160 µL pada 1 ml darah di dapatkan sel darah masih berkelompok dan berbentuk bulat tidak sempurna. Sedangkan pada ekstrak kulit kayu manis volume 180 µL didapatkan hasil sel yang sempurna. Meskipun ekstrak kayu manis tidak dapat sepenuhnya menggantikan peran EDTA sebagai antikoagulan, namun memiliki kemampuan dalam menghambat proses pembekuan darah. Kesimpulan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa ekstrak kulit kayu manis dapat berfungsi sebagai antikoagulan yang memperlambat proses pembekuan darah, memberikan landasan untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang ini.
PENAPISAN DAN KARAKTERISASI BAKTERI SELULOLITIK TERMOFILIK Lilik Septiana; Emma Susanti; Yuli Haryani; Zulmai Rani; Robiatun Rambe
FORTE JOURNAL Vol 4 No 2 (2024): Edisi Juli 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i2.974

Abstract

Bakteri selulolitik adalah bakteri yang mampu menghidrolisis kompleks selulosa menjadi oligosakarida yang lebih kecil dan akhirnya menjadi glukosaPenelitian penapisan dan karakterisasi bakteri selulolitik termofilik dari sumber air panas ini dilakukan untuk mendapatkan bakteri termofilik yang berpotensi sebagai penghasil selulase termostabil dan karakteristik bakteri tersebut. Penelitian ini menggunakan sampel dari sumber air panas Desa Sungai Pinang, Kabupaten Kuantan Singingi, dengan 4 titik pengambilan yang berbeda. Sebanyak 24 bakteri selulolitik diisolasi menggunakan medium spesifik yang mengandung carboxy methyl cellulose (CMC). Aktivitas selulolitik dari isolat yang diperoleh kemudian ditentukan berdasarkan kemampuan bakteri dalam menghidrolisis substrat CMC dengan mengukur zona bening yang terbentuk di sekitar koloni pada medium CMC-congo red. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 15 dari 24 isolat (62,5%) mampu mendegradasi selulosa dengan indeks selulolitik (IS) yang beragam. Isolat SPT (III)7 memiliki aktivitas selulolitik tertinggi dengan nilai indeks selulolitik sebesar 4,80. Hasil karakterisasi morfologi dan fisiologi dari semua isolat yang diidentifikasi memperlihatkan bahwa isolat tersebut berupa bakteri Bacillus sp1 dan Bacillus sp2.
EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI DAN ANTIOKSIDAN HANDWASH DARI DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) Cut Intan Annisa Puteri; Ovalina Sylvia Br. Ginting; Rahmadani Rahmadani; Anggitha Ningtias
FORTE JOURNAL Vol 4 No 2 (2024): Edisi Juli 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i2.977

Abstract

Inovasi tentang tanaman herbal semakin berkembang dan telah banyak penelitian antibakteri serta antioksidan yang diteliti, namun jarang yang memanfaatkannya dan mengolahnya menjadi produk sediaan farmasi, khususnya handwash. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk memformulasikan dan menguji karakteristik dan aktivitas antiseptic serta antioksidan handwash dari ekstrak daun jambu biji. Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorium, dengan tahapan meliputi; preparasi ekstrak daun jambu biji, uji karakterisasi, uji antioksidan dan formulasi sediaan handwash dengan konsentrasi sediaan F0 (Tanpa Ekstrak) FI (6%). FII (8%) , FIII (10%), Selanjutnya sediaan handwash akan diuji sifat fisiknya untuk menentukan mutu dan kualitasnya. Tahapan berikutnya dilakukan uji aktivitas antibakteri untuk mengetahui efektivitas antibakteri pada formulasi sediaan sediaan handwash dengan menggunakan metode difusi cakram guna mengetahui diameter inhibisi atau luas zona hambat.  Formula sediaan 6% sampai dengan konsentrasi 10% sediaan dapat menghambat pertumbuhan E. coli. Diameter zona hambat yang terbentuk termasuk dalam kategori kuat. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan, bahwa daun jambu biji (Psidium guajava L.) memiliki potensi dalam menghambat bakteri E. coli dan evaluasi sediaan semua formula menunjukkan stabilitas, karakteristik yang baik. Setiap konsentrasi mempunyai efek antibakteri yang baik dimana semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun jambu semakin besar diameter zona hambat pertumbuhan bakteri E. coli yang dihasilkan. 
AKTIVITAS PENYEMBUHAN LUKA BAKAR SEDIAAN GEL ALBUMIN IKAN GABUS (Channa striata) Yan Hendrika; Yesi Undari; Isna Wardaniati; Larysa Fernenda
FORTE JOURNAL Vol 4 No 2 (2024): Edisi Juli 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i2.980

Abstract

Ikan gabus (Channa striata) mengandung albumin yang digunakan sebagai penyembuhan luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas gel albumin ikan gabus terhadap proses penyembuhan luka bakar pada tikus putih (Rattus norvegicus) dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15%. Metode ekstraksi albumin dengan metode persebusan, sedangkan induksi luka dilakukan dengan menggunakan lempeng logam yang dipanaskan. Hasil rendemen ikan gabus yaitu sebesar 16%. Gel dievaluasi sifat fisik meliputi pengujian organoleptik, pengujian homogenitas, pengujian pH, pengujian daya sebar dan pengujian viskositas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penambahan konsentrasi albumin warna yang dihasilkan semakin pekat, pH masing – masing sediaan memenuhi persyaratan pH standar 4,5 – 6,5. Daya sebar masing – masing sediaan mencapai daya sebar yang baik 5 – 7 cm. Viskositas F0, F1, F2 dan F3 masing – masing adalah 7557, 2554, 2179 dan 1084 cPs. Hasil diameter kontrol positif, F0, F1, F2, F3 diperoleh rata – rata persentase luka bakar meliputi 72,96%; 59,76%; 62,72%; 77,36%; 71,76%. Sediaan gel albumin dengan konsentrasi 15% menunjukkan efek penyembuhan luka bakar paling maksimal.
FORMULASI DAN UJI STABILITAS MASKER CLAY DARI SERBUK BIJI SALAK WEDI Yani' Qoriati; Romadhiyana Kisno Saputri; Akhmad Al-Bari; Rizka Amelya; Vilisa Ayu Wulandari
FORTE JOURNAL Vol 4 No 2 (2024): Edisi Juli 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i2.982

Abstract

Kulit mudah terpapar kotoran, sinar matahari dan polusi sehingga sangat rentan mengalami gangguan. Masker clay merupakan salah satu jenis masker wajah yang mudah digunakan, populer dan dapat menyebabkan kulit wajah menjadi bersih dan lebih cerah. Masker clay dengan tambahan ekstrak bahan alam telah dikembangkan dan terbukti memiliki efektivitas sebagai antioksidan, antibakteri dan antiaging yang berasal dari bahan aktif yang terdapat pada bahan alam. Biji salak memiliki aktivitas antioksidan, antibakteri dan antiaging sehingga memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi masker clay. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi kestabilan masker clay serbuk biji salak Wedi dan mengetahui formulasi terbaik masker clay serbuk biji salak Wedi. Pembuatan serbuk biji salak Wedi dilakukan dengan metode pembuatan simplisia dengan modifikasi penambahan proses perebusan dan penyangraian. Serbuk biji salak wedi yang dihasilkan berupa butiran halus, berwarna coklat gelap dengan aroma khas kopi. Masker clay dengan tambahan serbuk biji salak dibuat dengan 4 formulasi dengan perbedaan jumlah serbuk biji salak. Hasil evaluasi organoleptis menunjukkan bahwa warna sediaan berkisar warna putih kecoklatan hingga warna abu gelap dengan bau wangi dan tekstur semipadat, nilai pH berkisar 6,13 hingga 7,01. Masker clay tidak stabil secara organoleptik pada semua formula. Formula masker clay F4 yang paling baik berdasarkan uji pH, homogenitas, daya sebar, daya lekat dan waktu kering yang sesuai persyaratan masker clay.
PERBANDINGAN KADAR KALSIUM, KALIUM DAN MAGNESIUM DALAM BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) SEGAR DAN DIREBUS DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM Syarifah Nadia; Siti Rahmi Ningrum; Dea Anggreini; Beby Noplya Wulandari; Zulmai Rani; Ovalina Sylvia Br. Ginting
FORTE JOURNAL Vol 4 No 2 (2024): Edisi Juli 2024
Publisher : Universitas Haji Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/fj.v4i2.986

Abstract

Buah Mengkudu termasuk dalam famili Rubiaceae, tumbuh di hampir semua daerah tropis di dunia. Tanaman ini juga disebut sebagai cangkudu, pace, dan bengkudu. Buah mengkudu mengandung mineral kalium, kalsium, dan magnesium. Varietas tumbuhan, tempat tumbuh, dan proses pengolahan adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kadar mineral tumbuhan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah mineral kalsium, magnesium, dan kalium yang ditemukan dalam buah mengkudu segar dan direbus. Sampel buah mengkudu didestruksi basah, kemudian dilakukan analisis kuantitatif dengan menggunakan metode AAS pada panjang gelombang kalsium 422,7nm; panjang gelombang kalium 766,5 nm dan panjang gelombang magnesium 285,2 nm. Hasil penelitian diperoleh, Pada buah mengkudu rebus kadar kalsium sebesar (22,9566± 3,6071) mg/100g; kadar kalium sebesar (64,06± 7,9480) mg/100g; dan kadar magnesium sebesar (14,876± 1,3637) mg/100g. Sedangkan pada buah mengkudu segar diperoleh kadar kalsium sebesar (3,58± 1,9108) mg/100g; kadar kalium sebesar (100,8033± 11,8201) mg/100g; dan kadar magnesium sebesar (16,264± 0,3549) mg/100g.  Hasil uji statistika diperoleh kadar kalsium pada buah mengkudu rebus lebih tinggi dari buah mengkudu segar, sedangkan  kadar kalium dan magnesium  pada buah mengkudu rebus lebih rendah  dari buah mengkudu segar, dan disarankan kepada masyarakat agar mengkonsumsi mengkudu dalam keadaan segar.

Page 3 of 4 | Total Record : 32