cover
Contact Name
Mahbub Ghozali
Contact Email
mahbubghozali@gmail.com
Phone
+6281215517805
Journal Mail Official
mukaddimahjsi@gmail.com
Editorial Address
jl. Laksda Adisucipto, Sleman, D. I. Yogyakarta 55281, Indonesia
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Mukaddimah: Jurnal Studi Islam
ISSN : 25794957     EISSN : 23386924     DOI : 10.14421/mjsi
Mukaddimah: Jurnal Studi Islam is a multidisciplinary academic journal published by Kopertais Region 3 Yogyakarta. The article published include Islamic studies that are reviewed from various perspectives, ranging from communication, anthropology, education, economics, sociology, philology, education, philosophy, ets.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 145 Documents
Komunikasi sebagai Upaya untuk Membangun Ketahanan Keluarga dalam Kajian Teori Nilai Etik M Nur Kholis Al Amin
Mukaddimah: Jurnal Studi Islam Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Kopertais Wilayah III Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluarga merupakan fondasi utama bagi pembentukan karakter dan peran masing-masing anggotanya. Di samping itu, keluargajuga berperan utama terhadap pola interaksi yang ada di dalam kehidupan masyarakat. Namun, perkembangan dan perubahanyang terjadi pada masyarakat pun dapat mempengaruhi pola kehidupan keluarga. Dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mampu mempengaruhi bentuk struktur kehidupan masyarakat ke arah “masyarakat modern”, yang salah satu dampaknya berpengaruh terhadap struktur yang ditandai dengan terbatasnya tingkat intensitas pertemuan antar anggota keluarga karena tingginya aktivitas di luar rumah tangga, seperti; anak yang sekolah atau kuliah di luar kota, suami-istri yang berkarir, suami yang bekerja di luar kota, dan sebaliknya. Lebih lanjut, karena perkembangan alat komunikasi yang semakin maju, maka hal tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu sarana untuk membangun ketahanan keluarga. Oleh karena itu, artikel ini akan coba menelaah sistem komunikasi sebagai unsur yang signifikan untuk membangun ketahanan keluarga melalui pendekatan historis (historical contex) dan pendekatan sosiologis, di mana pemaparannya dengan cara memadukan, mendeskripsikan, dan kemudian menganalisis fenomena sosial—pola kehidupan keluarga modern, perubahan dan perkembangan teknologi, komunikasi—menggunakan teori nilai etik melalui beberapa kaidah komunikasi Islam sebagai nilai berkomunikasi di dalam keluarga. Sehingga, apabila ditinjau dari “teori nilai etik” yang dikembangkan oleh Rahman, dapat diperoleh kesimpulan, bahwa terdapat beberapa unsur hubungan yang sangat erat terhadap prinsip-prinsip komunikasi Islam, perkembangan struktur keluarga, dan ketahanan keluarga sebagai jalan untuk membangun keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah.Kata kunci: Komunikasi, Keluarga, Ketahanan Keluarga, Teori Nilai Etik
KONSTRUKSI PEMIKIRAN PENDIDIKAN MORAL: Studi Komparasi antara Al Zarnuji dan John Locke Rubini
Mukaddimah: Jurnal Studi Islam Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Kopertais Wilayah III Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Al Zarnuji dan John Locke merupakan tokoh internasional, memiliki karya yang sangat banyak dan menjadi referensi utama bagi para sarjana di Seluruh negara. Mereka memiliki pemikiran pendidikan moral yang akan dibahas dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konstruksi pemikiran pendidikan moral Al Zarnuji dan John Locke, apa persamaan dan perbedaan pemikiran pendidikan moral antara Al Zarnuji dan John Locke. Jenis penelitian ini adalah Library Research ( Kajian Pustaka) dengan pendekatan historis dan filosofis. Tekhnik pengumpulan data dengan dokumentasi. Hasil penelitian konstruksi pemikiran Al Zarnuji adalah mengukur prestasi siswa harus dilihat dari moralnya, Siswa yang prestasi belajarnya baik adalah siswa yang secara moral baik, tetapi tidak sebaliknya, artinya siswa yang moralnya baik belum tentu prestasi belajarnya baik. Sedangkan siswa yang secara moral dianggap kurang, senantiasa prestasi belajarnya tidak baik. Sedangkan konstruksi pemikiran pendidikan moral John Locke adalah moral merupakan bentukan dari masyarakat, sedangkan masyarakat merupakan gabungan dari individu yang membentuk suatu komunitas sosial ketergantungan antara satu dengan lainnya. Persamaan pemikiran mereka adalah Moral merupakan hal yang paling penting dalam diri manusia, memiliki pengaruh yang sangat besar dalam keberlangsungan hidupnya. Sedangkan perbedaannya adalah pemikiran pendidikan Al Zarnuji Moral dalam menuntut ilmu, lebih aplikatif sedangkan John Locke Moral secara umum, kurang aplikatif.Kata Kunci: Pemikiran, Pendidikan Moral, Akhlak, Etika, Karakter
Menumbuhkan Budaya Literasi pada Siswa Kelas 1 MI An Nuur Tahun Ajaran 2018/2019 Suratiningsih
Mukaddimah: Jurnal Studi Islam Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Kopertais Wilayah III Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menumbuhkan budaya literasi pada siswa kelas I MI An Nuur. Salah satu kesulitan yang dihadapi siswa kelas satu adalah kemampuan membaca dan menulis. Membaca merupakan salah satu keterampilan yang mendasari siswa untuk menguasai keterampilan-keterampilan berbahasa selanjutnya. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam tiga siklus tindakan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas I MI An Nuur. Instrumen yang digunakan lembar observasi yang meliputi komponen dasar kemampuan membaca dan menulis. Setelah data diperoleh maka, dilakukan analisis data dari siklus I sampai dengan siklus III. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil yang diperoleh dari penelitian menumbuhkan budaya literasi pada siswa kelas I MI An Nuur menunjukkan bahwa budaya literasi dari siklus ke siklus mengalami peningkatan. Hal tersebut dapat dibuktikan dari analisis data yang diperoleh dari siklus pertama sampai dengan siklus ke III. Siklus pertama menunjukan 57% siswa kelas I MI An Nuur yang sudah bisa membaca dan menulis. Siklus kedua mengalami kenaikan menjadi 64% siswa kelas I yang sudah mampu membaca dan menulis. Pada siklus ke tiga menunjukkan ada 86% siswa yang sudah mampu membaca dan menulis.Kata Kunci: Literasi, siswa kelas 1 MI
Pengaruh Perubahan dan Kepemimpinan Islami terhadap Kompetensi, Komitmen Organisasi dan Karakter Sumber Daya Insani Serta Kinerja UMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta Wuri Suhasti
Mukaddimah: Jurnal Studi Islam Vol. 3 No. 2 (2018)
Publisher : Kopertais Wilayah III Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan mendominasi dunia secara terus menerus, persaingan global amat ketat. Kepemimpinan berperan penting pada kelangsungan hidup UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan dan kepemimpinan terhadapkompetensi, komitmen dan karakter sumber daya insani serta kinerja UMKM. Pendekatan dalam studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dari sifat permasalahan bertujuan menemukan penjelasan atas hubungan kausalitas antar variabel dan melakukan pengujian hipotesis, merupakan penelitian eksplanatori. Alat analisis dalam statisitika yang digunakan adalah SEM (Structure Equation Modelling). Sampel dalam penelitian ini adalah 171 responden UMKM yang beragama Islam di propinsi DIY.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan berpengaruh terhadap kompetensi, karakter sumber daya insani dan komitmen organisasi. Kepemimpinan berpengaruh terhadap kompetensi. karakter, dan komitmen organisasi. Perubahan dan kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja melalui kompetensi dan komitmen. Perubahan dan kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja baik melalui karakter maupun komitmen. Perubahan dan kepemimpinan masing-masing berpengaruh terhadap komitmen melalui kompetensi. Penelitian ini menemukan bahwa perubahan dan kepemimpinan tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja, demikian juga kompetensi dan karakter sumber daya insani tidak berpengaruhterhadap kinerja UMKM Kata kunci: Perubahan, kepemimpinan, kompetensi, komitmen organisasi, karakter sumber daya insani, kinerja umkm
Analisis Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Islam Fuad Arif Noor
Mukaddimah: Jurnal Studi Islam Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Kopertais Wilayah III Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingkat pendidikan, besarnya insentif serta tingkat kompetensi guru/Pengasuh ketiganya dipengaruhi secara signifikan oleh status guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) terhadap kualitas anak ideal. Status PNS bagi PAUD seharusnya memiliki kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan standar pelayanan minimum sehingga memiliki peluang yang lebih tinggi untuk menciptakan kualitas anak ideal. Tingkat pendidikan, Besarnya insentif serta Tingkat kompetensi guru /Pengasuh ketiganya dipengaruhisecara signifikan oleh status guru sukarela terhadap kualitas anak ideal, status sukarela bagi PAUD seharusnya memiliki kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan standar pelayanan minimum sehingga memiliki peluang yang lebih tinggi untuk menciptakan kualitas anak ideal, akan tetapi hampir semua penyelenggara PAUD yang dilakukan baik oleh yayasan maupun masyarakat kurang memperhatikan kualifikasi dan kompetensi Pengasuhnya, sehingga terlihat hanya pada siapa yang punya waktu luang untuk menjadi Pengasuh. Hal tersebut memiliki dampak yang mencemaskan, dilihat dari sudut pandang administrasi pendidikan maka keberhasilan anak ideal menjadi dipertanyakan, dan generasi seperti apadua puluh tahun yang akan datang. Ada beberapa pendidikan yang harus diberikan kepada anak usia dini diantaranya : bersyukur, bertauhid dengan pendidikan jasmani (fisik yang kuat), kesehatan, dan kecerdasan. Kata Kunci :Analisis, Kebijakan, Pembelajaran, PAUDI
Memetakan Konfilk Elit Agama di Mlangi dan Upaya Resolusi Luthifatul Izzah
Mukaddimah: Jurnal Studi Islam Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Kopertais Wilayah III Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas tentang konflik elite agama di Mlangi. Mlangi dikenal sebagai dusun santren, yaitu dusun yang dihuni banyak santri karena adanya beberapa pesantren. Dusun Mlangi merupakan salah satu pathok negoro untuk Keraton Yogyakarta. Secara sepintas, masyarakat di kampung Mlangi terlihat homogen. Namun bila diselami lebih dalam, terdapat\ struktur sosial yang unik dan kompleks, seperti adanya banyak elite lokal, baik formal maupun non-formal. Struktur konflik elite agama di Mlangi sangat dinamis, mulai konflik yang sifatnya laten sampai konflik yang bersifat terbuka. Faktor-faktor yang menjadi pemicu konflik elite agama di Mlangi adalah tidak adanya keseimbangan struktur sosial antara jero (orang dalam) – jebo (orang luar) dan Muslim – non Muslim, antara nilai-nilai budaya lokal yang dianggap tidak Islami dan budaya Islami. Kata Kunci: Konflik, Elit Agama, Elit Mlangi, Jobo, Jero.
Ilmu dan Bebas Nilai Dalam Studi Islam Akh Minhaji
Mukaddimah: Jurnal Studi Islam Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Kopertais Wilayah III Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ilmu (al-’ilm, science) merupakan salah satu cara memperoleh pengetahuan (al-ma’rifah, knowledge). Ilmu bersifat obyektif, yakni menjelaskan apa yang benra-benar terjadi (what really happen) dan bukan “apa yang seharusnya benar-benar terjadi” (what should really happen). Karena itu, bekerjanya ilmu sebatas mendeskripsikan fakta. Demikian pemahaman umum yang berkembang hingga kini. Namun apakah faktanya demikian? Mazhab Cartesian mengamini bekerjanya ilmu yang demikian, namun mazhab Heideggerian menolaknya. Muncul kemudian pertanyaan: Apakah ada penelitian yang terbebas dari Paradigma berdasarkan kepercayaan (belief), keyakinan (faith), atau kepentingan tertentu (vested-interests)? Pertanyaan berikutnya: Apakah non-Muslim bisa mengkaji dan meneliti Islam? Bagaimana sikap “Orientalist” dan “Islamicist” dalam hal itu? Tulisan berikut mencoba menyoroti persoalan akademik dimaksud. Kata Kunci: ilmu, nilai, penelitian, obyektif, bias, vested interes
PENGUATAN PENDIDIKAN ISLAM BAGI MUSLIM MINORITAS DI LINGKUNGAN NON-MUSLIM: Studi Kasus di Sengkan Condongcatur Depok Sleman Ahmad Safi'i
Mukaddimah: Jurnal Studi Islam Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Kopertais Wilayah III Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sengkan dihuni oleh 25% Muslim dan 75% Kristen. Studi ini mengungkapkan upaya penguatan pendidikan Islam yang dilakukan oleh umat Islam di Sengkan, kendala yang dihadapi dan solusi untuk mengatasi masalah melalui pendekatan sosial-psikologis. Ini adalah penelitian lapangan dalam bentuk studi kasus. Data diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis dilakukan dengan reduksi data, tampilan data, triangulasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga jenis pola penguatan pendidikan Islam di Sengkan: pertama, melalui kegiatan keagamaan mingguan (TPA untuk Anak-anak dan Dewasa), kedua, selapanan (pertemuan keagamaan yang dilakukan di masjid atau rumah pada Minggu malam, Rabu malam, dan Kamis malam oleh anggota daerah itu) dan tahunan. Hambatan yang dihadapi dalam kegiatan mingguan untuk program TPA untuk AnakAnak: (1) pengembangan usia, (2) dampak negatif teknologi, (3) kurangnya sumber daya manusia dan donasi, serta (4) akses jalan yang tidak strategis. Masalah yang dihadapi dalam kegiatan mingguan TPA untuk Dewasa: (1) konsep kegiatan statis, (2) faktor sosial (sebagian besar anggota program adalah beberapa orang dewasa yang sibuk), (3) faktor ekonomi (menengah ke bawah), dan (4) kurangnya donasi. Masalah dalam menggelar kegiatan selapanan adalah merasa malas dan merepotkan. Hambatan kegiatan tahunan adalah malas dan mengganggu, serta anggaran kegiatan yang besar. Solusi untuk masalah-masalah tersebut adalah: (a) untuk kegiatan mingguan anak-anak (TPA untuk Anak-Anak): revitalisasi Ramadhan, pemantauan dan fiterarisasi perangkat teknologi apa pun, memberdayakan siswa senior, mengedarkan sumbangan agama untuk sukarela dengan membawa kaleng berkeliling ke setiap rumah, menyediakan dana pribadi dari takmir, dan memanfaatkan forum warga. (B) Solusi pada TPA untuk kegiatan Dewasa: mengundang beberapa pembicara untuk membahas tentang topik tertentu dan untuk menemukan beberapa pemecahan masalah aktual, mengadakan kegiatan tersebut di salah satu rumah anggota, membawa ketentuan sendiri, dan menyumbangkan sejumlah uang melalui kaleng berubah ke rumah-rumah. (c) Solusi untuk hambatan bagi kegiatan selapan: pada Minggu Malam (Pahing): menggunakan undangan resmi dan menyampaikan motivasi kepada para anggota oleh tokoh-tokoh publik. Kegiatan Malam hari Jumat: membuat qurban melalui pertemuan sosial rutin, didekati saat berangkat dan memberikan motivasi. Kegiatan Malam hari Jumat (Pahing): memberikan beberapa paket dalam perjalanan pulang dan dimotivasi oleh tokoh masyarakat kepada anggota yang tidak aktif. Sementara solusi untuk hambatan kegiatan tahunan melibatkan komite dan ketidaktepatan, dimotivasi oleh angka-angka dan menopang kebutuhan pendanaan (60% dari masyarakat dan 40% dari takmir). kata kunci: Penguatan Pendidikan Islam, Minoritas Muslim
Tingkat Pemahaman Karyawan Bank Syariah terhadap Produk Tabungan Wadiah pada Bank Syariah di Yogyakarta Nuhbatul Basyariah
Mukaddimah: Jurnal Studi Islam Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Kopertais Wilayah III Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Yogyakarta pada produk tabungan wadiah. Jenis penelitian field research dengan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dalam lima kriteria likert dengan teknik purposive sampling. Jumlah sampel 48 responden. Analisis data menggunakan statistik deskriptif frekuensi. Sedang uji persepsi menggunakan Chi-Square, diolah menggunakan SPSS 20.0. Hasil analisis penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman karyawan Bank Muamalat Indonesia cabang Yogyakarta pada produk tabungan wadiah termasuk pada kriteria paham terhadap ketujuh pertanyaan yaitu definisi secara bahasa (194.359), definisi wadiah menurut Imam Syafi’i (77.459), indikator tabungan (163.818), biaya administrasi (151.347), jenis tabungan (185.582), bentuk penarikan (110.167), serta karakteristik akad tabungan wadiah (136.297). Dan untuk ketiga pertanyaan tentang penarikan tabungan (192.369), ciriciri tabungan wadiah (93.246), landasan tabungan (33.333), jenis jenis tabungan (Wadiah Yad Al-Amanah) (30.083) dan jenis-jenis tabungan (Wadiah Yad Dhamanah) (27.000) termasuk dalam kriteria sangat paham. Kata Kunci: Tingkat Pemahaman, Tabungan Wadiah, Akad Wadiah.
TRANSKULTURASI PEMBAURAN ETNIS MADURA DALAM KOMUNITAS JAWA DI KOTA YOGYAKARTA: Proses Sosial Nilai-Nilai Agama dengan Lokal Wisdom Muh Syamsudin
Mukaddimah: Jurnal Studi Islam Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Kopertais Wilayah III Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perluasan khasanah budaya etnis Jawa dan Madura melalui pembauran dalam proses transkulturasi di Kota Yogyakarta tidak serta merta menghilangkan atau mereduksi ciri khas kebudayaan asli dari keduanya, yang timbul adalah semacam tambahan tambahan perbendaharaan budaya dari interaksi keduanya. Dalam proses transkulturasi terdapat usaha-usaha mengurangi perbedaan antara dua etnis tersebut, di mana masingmasing kelompok atau etnis berusaha mencari persamaanpersamaan yang bisa digali melalui proses interaksi sosial dalam pergaulan kehidupan sehari-hari, yang meliputi tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama. Hasil dari proses transkulturasi adalah semakin tipisnya batas perbedaan antarindividu dalam suatu kelompok, atau bisa juga batas-batas antaretnis.Etnis yang satu melakukan identifikasi diri untuk kepentingan bersama dengan etnis lainnya. Artinya, menyesuaikan kemauannya dengan kemauan kelompok. Demikian pula antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Dalam banyak hal terutama dalam keyakinan beragama, antara etnis Jawa dan etnis Madura mempunyai banyak kesamaan, etnis Jawa di kota Yogyakarta mayoritas beragama Islam demikian juga halnya dengan etnis Madura di manapun, termasuk yang tinggal di kota Yogyakarta tidak terdeteksi yang tidak beragama Islam, nilai-nilai agama Islam yang telah diadopsi menjadi bagian dari kearifan lokal di kota Yogyakarta sangat berperan dalam menyatukan perbedaan budaya etnis Jawa dan etnis Madura. Kata Kunci: Transkulturasi, Pembauran, Agama, Kearifan Lokal.

Page 4 of 15 | Total Record : 145