cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jmars@untan.ac.id
Editorial Address
Gedung Program Studi Arsitektur Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Jalan Prof Dr. H. Hadari Nawawi, 78124
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur
ISSN : -     EISSN : 27465896     DOI : -
Core Subject : Engineering,
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur (sebelumnya Jurnal Online Mahasiswa S1 Arsitektur UNTAN) adalah jurnal nasional yang berisi kumpulan naskah/ artikel hasil perancangan arsitektur yang fokus pada kegiatan "analisis dan sintesis" yang mendukung proses-proses perancangan arsitektur dan menghasilkan karya arsitektural. Substansi naskah dapat berupa kajian mengenai metode perancangan, proses analisis dalam perancangan, pengambilan keputusan dalam proses desain, proses penciptaan karya arsitektural, dan teori yang mendukung proses perancangan. Selain itu, JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur juga menerima (terbatas) naskah dengan pendekatan "penelitian" kajian arsitektural lainnya, seperti sejarah, teori, dan kritik arsitektur, teknologi bangunan, serta kota dan permukiman. JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur mempunyai ISSN 2746-5896 (media online)
Arjuna Subject : -
Articles 421 Documents
FOOD COURT DI KOTA PONTIANAK Dhanny, Uray Rama
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 7, No 1 (2019): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jmars.v7i1.32240

Abstract

Kuliner kini bukan hanya sebagai pemenuhan kebutuhan pokok melainkan juga telah berkembang menjadi gaya hidup yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat perkotaan yang memiliki tingkat mobilitas tinggi. Gaya hidup tersebut membuat masyarakat cenderung memilih gaya hidup serba instan. Masyarakat lebih memilih untuk makan di luar rumah karena lebih praktis dan juga kebutuhkan akan hiburan setelah beraktivitas seharian. Fenomena munculnya banyak tempat makan yang menyajikan kuliner tradisonal hingga modern serta warung kopi dan kafe yang selalu ramai setiap harinya menunjukkan masyarakat di Kota Pontianak cenderung memiliki budaya senang berkumpul bersama teman, keluarga atau kolega. Fenomena tersebut mengindikasikan adanya kebutuhan akan fasilitas tempat makan berkonsep food court yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam dunia kuliner dan berkumpul. Perancangan food court di Kota Pontianak merupakan tempat dengan fasilitas yang lengkap sesuai standar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan dapat menjadi salah satu destinasi wisata kuliner di Kota Pontianak. Selain sebagai tempat makan, food court ini juga akan difungsikan sebagai tempat menyelenggarakan beberapa perayaan kecil, serta sebagai tempat berkumpul dan bersantai setelah beraktivitas. Food court didesain dengan menghadirkan ruang indoor dan outdoor yang mengacu pada konsep penggabungan antara fungsi tempat makan dan hiburan sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pengunjung food court.                                                                                                                                Kata kunci: kuliner, food court, Pontianak
GEDUNG OLAHRAGA KABUPATEN KUBU RAYA Khalid, Idham
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 5, No 2 (2017): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jmars.v5i2.22638

Abstract

Olahraga merupakan salah satu kegiatan yang sangat digemari oleh banyak masyarakat luas yang telah mendunia dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Aktivitas olahraga dapat menjadi cara untuk melepaskan diri dari kejenuhan dan tekanan mental akan rutinitas sehari-hari. Olahaga juga berguna memulihkan dan menyegarkan kembali jiwa dan raga sekaligus memberikan kesenangan. Gedung Olahraga Kabupaten Kubu Raya merupakan suatu tempat olahraga yang menyediakan berbagai jenis olahraga yang bersifat indoor yang berada di Kabupaten Kubu Raya. Para pengunjung selain berolahraga juga dapat berekreasi, berkumpul dan menikmati suasana dalam satu kawasan. Keberadaan Gedung Olahraga Kabupaten Kubu Raya dapat menjadi alternatif sarana olahraga dan rekreasi perkotaan yang saat ini masih kurang. Gedung Olahraga juga dapat berpotensi menjadi ikon baru bagi masyarakat yang senang berolahraga di Kalimantan Barat, Khususnya di Kabupaten Kubu Raya dan sekitarnya. Perancangan Gedung Olahraga Kabupaten Kubu Raya diarahkan lebih kepada pemenuhan fasilitas dan diharapkan dapat menjadi wadah yang dapat mendukung dan mengakomodir perkembangan dunia olahraga yang saat ini telah menjadi gaya hidup banyak orang di Indonesia. Kata kunci: Olahraga, Gedung olahraga, Kubu Raya
BEAUTY CARE CENTRE DI KOTA PONTIANAK Dessy, Veronika
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 6, No 1 (2018): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jmars.v6i1.25480

Abstract

Kecantikan merupakan tampilan fisik yang terlihat oleh mata, memiliki keindahan secara visual dan menyebabkan seseorang memiliki daya tarik tersendiri. Berkembangnya pelayanan kecantikan di Kota Pontianak dikarenakan permintaan masyarakatnya yang semakin meningkat. Namun, pelayanan Beauty Care di Kota Pontianak hanya meliputi kegiatan tertentu seperti perawatan wajah, badan dan rambut yang masih tersebar secara terpisah. Perancangan ini difokuskan pada Beauty Care sebagai pusat perawatan kecantikan, dengan fungsi relaksasi dan rekreasi di Kota Pontianak. Menggunakan teknik observasi, studi literatur dan studi dokumen, perencanaan Beauty Care Centre diharapkan menghasilkan Konsep Perencanaan dan Perancangan untuk mewadahi dan  memberikan ruang gerak maksimal sehingga semua kegiatan terfasilitasi secara fungsional bangunan. Karakteristik dan kebutuhan lokasi untuk Beauty Care Centre adalah lokasi sesuai dengan peraturan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota Pontianak, dimana fungsi utama bangunan adalah sebagai bangunan komersial atau perdagangan dan jasa. Gaya arsitektur yang digunakan dalam perancangan adalah “Modern Naturalis”, memadukan gaya arsitektur modern stylish dengan memberikan kesan natural dalam penataan ruangan dengan memberikan bukaan yang cukup dan taman terbuka pada bangunan, serta menekankan pada gaya sederhana dengan tidak menggunakan material yang berlebihan dengan warna grayscale. Kata Kunci: Kecantikan, Pusat Perawatan Kecantikan, Perawatan Kecantikan
PONTIANAK ELECTRONIC & E-SPORT CENTRE (PEEC) DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HI-TECH Frendi Frendi
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 6, No 2 (2018): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jmars.v6i2.30881

Abstract

Perkembangan IPTEK di era globalisasi ini telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Salah satunya adalah kegiatan komunikasi melalui dunia virtual dengan mengandalkan media eletronik dan jaringan. E-sport atau singkatan dari Electronic sport adalah olahraga yang dilakukan pada media elektronik berupa game. Saat ini E-sport menjadi aktivitas yang dilakukan oleh banyak orang di seluruh dunia termasuk Indonesia. Hal ini membuktikan elektronik sudah semakin berkembang dan terjadi peningkatan kebutuhan pada barang-barang elektronik. Kota Pontianak sebagai ibukota provinsi Kalbar belum memiliki sebuah pusat perbelanjaan barang-barang elektronik yang lengkap seperti kota-kota lain di Indonesia. Dalam memenuhi perlengkapan elektronik, masyarakat Kota Pontianak harus membeli di toko elekronik yang terpecah dan terbagi di beberapa tempat di Kota Pontianak. Maka dari itu diperlukan wadah untuk masyarakat mendapatkan barang-barang elektronik dan wadah yang dapat menampung minat masyarakat Kota Pontianak melakukan aktivitas E-sport.Perkembangan dan kemajuan teknologi menghadirkan gaya arsitektur dengan memperlihatkan teknologi dalam bangunan dengan mengekspos teknologi-teknologi yang digunakan dalam bangunan seperti struktur, ultilitas bahkan interior. Pendekatan arsitektur Hi-tech ini merupakan hal yang paling sesuai dengan fungsi bangunan karena lahir dari perkembangan teknologi pada masa kini serta mampu menggambarkan perkembangan di masa depan. Kata kunci: Electronic centre, Game centre,E-sport centre, Arsitektur Hi-tech & Pontianak
PERPUSTAKAAN TUNANETRA KALIMANTAN BARAT DI PONTIANAK Helda Helda
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 3, No 2 (2015): September
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jmars.v3i2.12884

Abstract

Fungsi perpustakaan yang vital bagi perkembangan ilmu pengetahuan global menunjukkan bahwa perancangan arsitektural pada bangunan perpustakaan perlu mempertimbangkan pengguna dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk tunanetra. Kebutuhan tunanetra sebagai individu yang memiliki keterbatasan penglihatan dapat diwadahi oleh arsitektur untuk menghilangkan berbagai hambatan dalam penggunaan bangunan. Saat ini, jumlah tunanetra low vision di Kalimantan Barat berada pada urutan terbanyak kedua di Indonesia namun masih tidak diimbangi dengan fasilitas yang memadai, terutama di Kota Pontianak yang berfungsi sebagai pusat pendidikan di provinsi tersebut. Tujuan perancangan perpustakaan tunanetra di Pontianak ini adalah menciptakan bangunan perpustakaan khusus tunanetra yang dapat memfasilitasi kebutuhan mereka di Kalimantan Barat. Hal–hal terkait tunanetra yang berperan penting dalam perancangan bangunan dapat diperoleh dari studi pustaka dan pengamatan perilaku tunanetra secara langsung maupun melalui hasil wawancara. Pemilihan lokasi perancangan dipengaruhi oleh tunanetra sebagai pengguna utama bangunan. Lokasi perancangan terletak di pusat aktifitas dan dekat dengan berbagai fasilitas kota, yaitu Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pontianak. Pemilihan lokasi ditentukan berdasarkan kemudahan pencapaian dan kemandirian bagi tunanetra. Fungsi perpustakaan tunanetra sebagai ruang publik dirancang dengan adanya ruang – ruang tempat tunanetra bertemu dan berdiskusi mengenai berbagai pengetahuan. Ruang – ruang yang disediakan ditata secara linear untuk memudahkan mobilitas tunanetra pada saat beraktifitas.   Kata kunci: Perpustakaan, Tunanetra, Arsitektur
SPORT AND ENTERTAINMENT MALL Louis Debora Abdiela Prianti
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 7, No 1 (2019): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jmars.v7i1.32233

Abstract

Kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat saat ini semakin kuat. Hal ini dapat dilihat dari ramainya sarana dan prasarana olahraga yang ada, serta semakin banyaknya sarana dan prasarana olahraga baru yang muncul. Ada beberapa macam olahraga yang digeluti oleh masyarakat saat ini, salah satunya olahraga rekreasi yang dilakukan berdasarkan kegemaran masyarakat akan olahraga tersebut. Sayangnya tidak semua olahraga rekreasi dapat dilakukan oleh masyarakat. Keterbatasan sarana dan prasarana menjadi salah satu penyebabnya. Hal lainnya yang tidak kalah penting dari berolahraga dalam masyarakat saat ini adalah hiburan. Masyarakat memerlukan sebuah hiburan yang dapat membantu meringankan beban. Beberapa orang memerlukan lebih dari satu hiburan untuk mengurangi penat. Namun tidak semua area hiburan dapat dijangkau oleh masyarakat karena letak area hiburan yang berbeda-beda dan kurangnya area hiburan yang dapat memberikan banyak macam hiburan bagi masyarakat. Pentingnya olahraga dan hiburan bagi masyarakat saat ini tentunya harus diimbangi dengan sarana dan prasarana yang baik. Perencanaan dan perancangan Sport and  Entertainment Mall yang dapat mewadahi berbagai fungsi, seperti olahraga dan hiburan, dalam satu tempat sangatlah diperlukan karena dapat memudahkan masyarakat dalam memilih jenis olahraga dan hiburan yang diinginkan. Kata kunci: Perancangan, Olahraga, Olahraga Rekreasi, Hiburan, Mall
PERUMAHAN COMPACT HOUSE DI IKLIM TROPIS KOTA PONTIANAK Apriyanti, Rahmatika
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 5, No 1 (2017): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jmars.v5i1.20691

Abstract

Lahan di Kota Pontianak sudah semakin terbatas. Hal tersebut dikarenakan kebutuhan akan rumah tinggal yang setiap tahunnya mengalami peningkatan sehingga semakin banyak perumahan yang dibangun.  Membangun sebuah perumahan membutuhkan lahan yang luas di lokasi yang strategis namun karena kondisi lahan yang semakin terbatas maka dibutuhkan solusi dalam mendesain rumah tinggal di lahan terbatas. Seiring berkembangnya zaman, terdapat solusi desain rumah tinggal terhadap pensiasatan berbagai keterbatasan yang ada pada lahan, yaitu Compact House. Compact House adalah rumah yang disederhanakan, mulai dari desain hingga fungsi ruang. Perumahan Compact House akan dirancang di Kota Pontianak yang beriklim tropis sehingga perumahan didesain dengan menggabungkan prinsip-prinsip compact house dan prinsip-prinsip bangunan tropis. Compact house dan bangunan tropis memiliki prinsip-prinsip yang sama dan ada juga prinsip-prinsip yang berlawanan. Bangunan tropis memiliki prinsip mempunyai atap yang tinggi namun prinsip dalam compact house tidak ada space yang mubazir  dan kebutuhan ruang terpenuhi walaupun di lahan terbatas. Oleh karena itu konsep efisien diterapkan pada penataan ruang yang multifungsi salah satunya dengan cara meletakkan ruang diantara lantai (mezzanine). Mezzanine berfungsi sebagai penambahan ruang secara vertikal dan ruangan di lantai 1 yang tidak terdapat mezzanine  juga memiliki langit-langit yang tinggi sehingga mengatasi panas dan sirkulasi udara juga dapat mengalir  dengan baik. Kata kunci: Arsitektur Tropis,  Compact House, Perumahan
POLITEKNIK KAPUAS HULU Aprian Ramdi
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 6, No 1 (2018): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jmars.v6i1.25219

Abstract

Kabupaten Kapuas Hulu memiliki potensi yang besar untuk perkembangan dan kemajuan daerah yaitu pada sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.  Potensi ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Pemanfaatan potensi ini memerlukan keahlian yang mengarah kepada keempat sektor tersebut. Salah satu cara untuk mengembangkan keahlian ini adalah melalui pendidikan, terutama pendidikan vokasi yaitu politeknik. Politeknik merupakan pendidikan profesional yang diarahkan pada kesiapan penerapan keahlian tertentu. Politeknik memberikan pengalaman belajar dan latihan yang memadai untuk membentuk kemampuan profesional di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Perancangan Politeknik Kapuas Hulu harus dapat memenuhi sistem pendidikan ini. Konsep integritas dan harmoni diterapkan pada lokasi perancangan yaitu dengan penarikan garis sumbu dari persimpangan jalan sampai ke ujung site dikarenakan lokasi yang tidak beraturan sehingga kawasan tersebut harus formil dan satu kesatuan. Fasilitas yang ada pada Politeknik Kapuas Hulu di antaranya auditorium, perpustakaan, gedung rektorat, gedung kuliah, laboratorium, lapangan praktek, masjid, kantin, lapangan olahraga, taman, rumah kaca dan gazebo. Perletakan gedung rektorat berada di tengah site yang membentuk hirarki dari kawasan dan lahan praktek yang berada di belakang gedung kuliah yang tersusun berdasarkan penarikan garis sumbu sehingga menghasilkan harmoni dari kawasan Politeknik Kapuas Hulu. Kata kunci: Kapuas Hulu, Politeknik, Harmoni dan Integritas
KAWASAN EKOWISATA HUTAN MANGROVE DI DESA KUALA KARANG KABUPATEN KUBU RAYA Winardy Putra
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 2, No 2 (2014): November
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jmars.v2i2.8201

Abstract

Hutan mangrove memegang manfaat penting bagi lingkungan dan sosial-ekonomi masyarakat yang tinggal disekitarnya. Sayangnya, kondisi memprihatinkan terjadi pada hutan mangrove di Desa Kuala Karang, Kabupaten Kubu Raya. Hutan mangrove di pesisir Desa Kuala Karang rusak akibat dari konversi lahan hutan menjadi lahan pertanian. Padahal, hutan mangrove memiliki potensi sebagai aset ekowisata. Perancangan Kawasan Ekowisata Hutan Mangrove di Desa Kuala Karang bertujuan untuk mendukung upaya dan kegiatan konservasi melalui kegiatan wisata alam dengan memperhatikan unsur edukasi dan peningkatan taraf sosial-ekonomi masyarakat lokal. Kawasan Ekowisata Hutan Mangrove di Desa Kuala Karang dirancang dengan menggunakan metode perancangan yang melalui tahap gagasan, tahap pengumpulan data, tahap peninjauan lapangan, tahap analisis dan tahap sintesis. Kawasan ekowisata yang direncanakan di kawasan hutan kemasyarakatan Desa Kuala Karang mengaplikasikan konsep “Hijau dan Adil” (Green and Fair). Konsep hijau dan adil merupakan konsep yang mengkaji aspek ekonomi, sosial dan lingkungan  dalam perencanaan ruang dan kegiatan di kawasan ekowisata. Melalui konsep “Hijau dan Adil” kawasan ekowisata yang direncanakan dibagi ke dalam 3 zona kawasan. Zona penerima yang berfungsi sebagai area pusat informasi, area komersial, dan pengelola kawasan ekowisata. Zona buffer dan core yang berfungsi sebagai area konservasi dan wisata alam.   Kata Kunci : Hutan Mangrove, Kawasan Ekowisata
MUSEUM SEJARAH MAKAM JUANG MANDOR Apriadi, Fidelis Dwi Nawa
JMARS: Jurnal Mosaik Arsitektur Vol 7, No 1 (2019): Maret
Publisher : Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jmars.v7i1.31863

Abstract

Makam Juang Mandor merupakan bukti sejarah akibat terjadinya peristiwa pembunuhan massal pada 28 Juni 1944 yang dilakukan oleh penjajah Jepang. Sebanyak 21.037 korban pembunuhan dimakamkan dalam 10 makam besar yang tersebar di sekitar kawasan bukit di Desa Mandor. Pemerintah daerah akhirnya mendirikan monumen peringatan pada tahun 1977 dan mengubah tempat pembunuhan massal tersebut menjadi kawasan wisata sejarah di Kalimantan Barat. Kondisi Makam Juang Mandor pada saat ini sudah mulai tidak terawat sehingga berdampak pada tingkat kehadiran pengunjung di kawasan wisata tersebut. Tujuan dibangunnya Museum Sejarah Makam Juang Mandor untuk mengembalikan status makam juang mandor menjadi tempat wisata sejarah yang ramai untuk dikunjungi. Fungsi utama Museum Sejarah Makam Juang Mandor adalah sebagai tempat rekreaksi dan belajar. Museum Sejarah Makam Juang Mandor menerapkan konsep Introduction untuk menggiring pengunjung menikmati setiap ruang pameran didalamnya. Penerapan konsep Introduction terletak pada susunan ruang dan bentuk fasad bangunan. Museum Sejarah Makam Juang Mandor memiliki bentuk fasad bangunan yang khas berupa susunan perisai yang mengartikan simbol perjuangan. Ruang pameran terbagi menjadi Era Kedatangan Jepang, Masa penjajahan, Masa genoida dan Era Perlawanan. Ruang Pameran outdoor dirancang dengan menempatkan 48 patung replika pejuang-pejuang Kalimantan Barat yang diletakkan tersusun memenuhi taman pada pameran outdoor. Kata Kunci : Sejarah, Wisata, Museum