cover
Contact Name
Suwito
Contact Email
jurnal.unhan@idu.ac.id
Phone
+628121550347
Journal Mail Official
jurnal.unhan@idu.ac.id
Editorial Address
niversitas Pertahanan Republik Indonesia ( UNHAN RI) Kompleks IPSC Sentul - Bogor 15141 Telp. 021-29618754 Fax. 021-29618773 Website : www.idu.ac.id
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
ISSN : 26205262     EISSN : 26207400     DOI : 10.33172/jpbh
Jurnal Pertahanan & Bela Negara adalah merupakan wadah para dosen, peneliti, dan mahasiswa untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi akademik, sekaligus perwujudan kontribusi intelektual terhadap perkembangan keilmuan di bidang Pertahanan dan Bela Negara melalui tulisan ilmiah baik berupa kajian maupun hasil penelitian. Jurnal Pertahanan & Bela Negara diterbitkan setiap tiga bulan sekali dalam setahun, yakni bulan April, Agustus dan Desember. Tujuan utama Jurnal Pertahanan & Bela Negara adalah untuk mengembangkan, memperkaya, dan menjadi referensi kajian bidang ilmu pertahanan dan bela negara, serta menjadi bahan pembelajaran dan pengkajian bagi para akademisi yang memiliki fokus dan minat pada bidang ilmu pertahanan dan bela negara. Jurnal Pertahanan & Bela Negara melingkupi kajian ilmu pertahanan dan bela negara dari perspektif strategi, manajemen, kebijakan, dan teknologi pertahanan, serta bidang kajian lainnya yang terkait ilmu pertahanan dan bela negara.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 270 Documents
POTENSI KOMODITI PERDAGANGAN PISANG DALAM RANGKA MEMENUHI PERMINTAAN DAN MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI PERTAHANAN (STUDI DI KABUPATEN BOGOR) Indriana Sulistyowarni; Sri Sundari; Supandi Halim
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 10, No 3 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1121.11 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v10i3.1058

Abstract

Salah satu fokus pertahanan nirmiliter di Indonesia adalah pertahanan sektor ekonomi diantaranya penguatan neraca perdagangan melalui mendorong ekspor komoditas perdagangan. Komoditas perdagangan hortikultura Indonesia yang berpotensi besar yaitu pisang. Keunggulan pisang dari Indonesia apabila dibandingkan dengan negara lain ialah keragaman varietas dan memiliki rasa yang khas. Sedangkan kelemahan ekspor pisang dari  Indonesia meliputi kemasan kurang kompetitif, masih ada kualitas yang belum memenuhi standar ekspor serta pasokan belum sustainable. Penelitian ini mendeskripsikan sejauh mana potensi pisang yang besar bisa dimanfaatkan secara optimal. Diharapkan memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat, pertumbuhan ekonomi daerah dan pemasukan dari ekspor serta mendukung ketahanan pangan. Dengan menerapkan metode kualitatif dan melalui wawancara dan participant observation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pisang berpotensi besar dikembangkan di Kabupaten Bogor akan tetapi pemanfaatan potensi tersebut belum optimal. Faktor penghambat pengembangan meliputi penerapan teknik budidaya belum sesuai SOP, keterbatasan lahan skala besar/kebun, alih fungsi lahan, kurang pelatihan dan pendampingan, tidak ada kemitraan perusahaan besar, jaminan stok ekspor belum stabil, belum lolos uji SPS serta keberpihakan negara tujuan ekspor kepada negara tertentu. Faktor pendukung yaitu kesesuaian agroklimat, peluang pasar besar, kesediaan petani tinggi. Upaya yang sudah dilakukan yaitu alokasi anggaran dan inventarisasi lahan. Oleh karena itu perlu membangun kemitraan dengan swasta/ perusahaan besar, pendampingan berkelanjutan, sinergi dan kooordinasi Pemda, swasta, masyarakat dan lembaga penelitian. Hal ini penting guna meningkatkan potensi pisang sebagai komoditi perdagangan baik produksi serta produktivitasnya meningkat sehingga mampu memenuhi permintaan pasar domestik dan ekspor. Pada akhirnya akan meningkatkan keamanan ekonomi sebagai salahsatu fokus utama ekonomi pertahanan.Kata kunci : potensi, komoditi perdagangan pisang, permintaan pasar domestik dan ekspor, ketahanan pangan, ekonomi pertahanan
GLOBALISASI DAN PEMETAAN KEKUATAN STRATEGIS PERTAHANAN MARITIM INDONESIA DALAM MENGHADAPI ANCAMAN TRANSNASIONAL: Berdasarkan Analisis Model Element of National Power: (Political, Military, Economic, Social, Infrastructure, and Information/PMESII) Hikam, Muhammad AS; Praditya, Yosua
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 5, No 2 (2015): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.727 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v5i2.357

Abstract

Arus globalisasi saat ini jelas memberikan ruang gerak yang semakin bebas bagi ancaman untuk masuk dan mengganggu keamanan nasional. Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar tidak boleh menutup mata terhadap ancaman yang sudah didepan mata yang dapat masuk melalui jalur-jalur perairan strategisnya. Peningkatan kapasitas kekuatan pertahanan maritim menjadi kunci bagi pemerintah untuk terus mengawal langkah Indonesia kedepan dalam menghadapi rangkaian perubahan lingkungan strategis, baik dalam skala regional maupun global. Proyeksi pembangunan kekuatan maritim perlu diberikan prioritas utama untuk menjadikan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia yang dipandang negara-negara internasional. Pada akhirnya, Indonesia akan memiliki posisi tawar yang strategis dalam pergaulan internasional apabila mampu membangun kekuatan maritimnya. Kata Kunci: pertahanan, globalisasi, ancaman transnasional, element of national power
KEPEMIMPINAN PRESIDEN MEGAWATI PADA ERA KRISIS MULTIDIMENSI, 2001-2004 Megawati Soekarnoputri
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 11, No 1 (2021): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (885.868 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v11i1.1211

Abstract

Pada 1997 - 1998, Indonesia menghadapi berbagai macam krisis yang menimbulkan gejolak dan mengubah jalannya sejarah bangsa ini. Dimulai dari krisis ekonomi nasional, dan berlanjut pada munculnya berbagai bentuk ancaman, seperti konflik etnis dan agama, serta maraknya separatisme dan terorisme. Krisis multidimensi tersebut berpotensi menghantar Indonesia pada perpecahan dan dicap sebagai negara gagal. Penelitian ini bertujuan untuk memberi pemahaman tentang hubungan antara krisis multidimensi dan kepemimpinan presiden pada kurun waktu tahun 2001 hingga 2004. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dipakai untuk menggali tacit knowledge dari pengambil keputusan tertinggi saat itu, yang tidak lain adalah Presiden Republik Indonesia kelima Megawati Soekarnoputri. Penelitian ini menggunakan kerangka teori Byman dan Pollack (2001) sebagai pisau analisis dengan metode penelitian kualitatif. Hasil temuan penelitian yang diperoleh antara lain, walaupun dalam masa pemerintahan yang relatif singkat, kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri, berhasil mengatasi sebagian besar krisis multidimensi yang dihadapi oleh Indonesia saat itu. Kebijakan strategis di bidang ekonomi, politik, hukum, sosial, dan lingkungan diambil  dengan landasan pemikiran yang inovatif, melalui berbagai upaya dialog, perundingan, pembuatan program, pengesahan peraturan perundang-undangan, hingga pemberlakuan operasi militer demi menjaga kedaulatan dan keamanan Negara Indonesia. Dampak dari berbagai kebijakan tersebut masih bisa dirasakan hingga saat ini, seperti pemilihan umum secara langsung, otonomi daerah, meletakan fondasi pembangunan kemaritiman. Keberhasilan tersebut menjadi landasan yang kokoh bagi presiden selanjutnya untuk melanjutkan program pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat di Indonesia. Salah satu kontribusi penelitian ini adalah mengeksplisitkan aspek-aspek yang melatarbelakangi pengambilan keputusan strategis pada era 2001-2004, yang diharapkan bisa berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan saran praktis dalam rangka proses penyusunan perencanaan dan kebijakan strategis pembangunan, baik pada tataran suatu negara maupun global.
KURIKULUM BELA NEGARA DI TINGKAT PENDIDIKAN TINGGI: PROSPEKTIF KETIMPANGAN DALAM SISTEM PERTAHANAN INDONESIA Matondang, Erlinda
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 5, No 3 (2015): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (607.56 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v5i3.368

Abstract

Kebijakan bela negara merupakan salah satu upaya Kementerian Pertahanan Indonesia dalam membentuk kekuatan pertahanan nirmiliter. Pada implementasinya, kebijakan ini mendorong pembentukan suatu kurikulum yang sesuai dengan kebijakan dan pendidikan bela negara. Kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan bela negara saat ini terdiri dari empat poin pembelajaran, yaitu pelatihan kewarganegaraan, pelatihan militer wajib, pelatihan sesuai profesi, dan pelatihan ala TNI. Kurikulum ini mempunyai lima nilai dasar, yaitu cinta tanah air, rela berkorban, sadar berbangsa dan bernegara, Pancasila sebagai ideologi negara, dan kemampuan bela negara, baik secara fisik maupun non-fisik. Kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah saat ini mempunyai prospek ketimpangan dalam sistem pertahanan semesta yang membutuhkan kesetimbangan antara pertahanan militer dan nirmiliter. Artikel ini mengulas prospek tersebut dengan merumuskan kesetimbangan interaksi pertahanan militer dan nirmiliter yang menghasilkan postur pertahanan dengan tiga unsurnya, yaitu kekuatan, kemampuan, dan penggelaran. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa pendidikan bela negara yang berlangsung saat ini dapat menghasilkan ketimpangan dalam sistem pertahanan Indonesia. Oleh karena itu, perubahan pada metode pembentukan dan pelaksanaan kurikulum bela negara sangat dibutuhkan. Selain itu, target utama pendidikan ini seharusnya digeser pada perguruan tinggi dengan pertimbangan berupa kematangan berpikir, pembentukan jati diri, dan potensi generasi muda. Kata Kunci: bela negara, kesetimbangan, ketimpangan, kurikulum, sistem pertahanan
PENINGKATAN FEMALE PEACEKEEPERS INDONESIA DALAM MISI PEMELIHARAAN PERDAMAIAN PBB F. Hutabarat, Leonard
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 7, No 2 (2017): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.207 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v7i2.180

Abstract

Abstrak – Misi Pemeliharaan Perdamaian mengalami evolusi yang meliputi pendekatan kemanusiaan yang lebih luas, personel wanita semakin meningkat menjadi bagian dari keluarga misi pemeliharaan perdamaian.PBB telah meminta lebih banyak penggelaran female peacekeepers guna memperkuat pendekatan “holistik” secara keseluruhan terhadap operasi-operasi pemeliharaan perdamaian PBB saat ini.Banyak yang harus dilakukan dalam mengintegrasikan lebih banyak female peacekeepers kedalam misi-misi PBB. Lebih banyak female peacekeepers yang terlatih akan menjadi aset bagi masa depan operasi-operasi pemeliharaan perdamaian.Pada bulan Oktober 2000 Dewan Keamanan PBB telah menetapkan Resolusi 1325 mengenai Wanita, Perdamaian dan Keamanan. Resolusi tersebut dipandang sebagai resolusi landmark dimana pertama kali, Dewan Keamanan mengakui kontribusi wanita selama dan pasca konflik. Sejak ditetapkannya Resolusi 1325 tersebut, perhatian terhadap perspektif gender dalam agenda perdamaian internasional telah jelas ditempatkan dalam kerangka keamanan dan perdamaian yang lebih luas. Artikel ini menjelaskan peningkatan kontribusi jumlah personel female peacekeepers Indonesia pada periode 2009-2016 dan membahas mengapa Indonesia perlu mendukung dan mempertimbangkan mengirimkan lebih banyak female peacekeepers dalam operasi-operasi pemeliharaan perdamaian PBB.Kata Kunci : Pemelihara perdamaian wanita, gender, Perserikatan Bangsa-Bangsa, pemeliharaan perdamaian, IndonesiaAbstract – As peacekeeping has evolved to encompass a broader humanitarian approach, women personels have become increasingly part of the peacekeeping family.The UN has called for more deployment of female peacekeepers to enhance the overall “holistic” approach to current UN peacekeeping operations. There is clearly more work to be done to integrate more female peacekeepers into UN missions. More skilled and trained female peacekeepers can only be an asset to future peacekeeping operations.In October 2000, the UN Security Council adopted Resolution 1325 on Women, Peace and Security. The resolution was hailed as a landmark resolution in that for the fi¬rst time, the Security Council recognised the contribution women make during and post-conflict. Since the adoption of Resolution 1325, attention to gender perspectives within the international peace agenda has ¬firmly been placed within the broader peace and security framework. This article explains the development of Indonesian female peacekeepers contribution in the period of 2009-20016 and argues why Indonesia needs to support and to consider deploying more female peacekeepers in UN peacekeeping operations.Keywords: female peacekeepers, gender, United Nations, peacekeeping, Indonesia
BUILDING RESERVE COMPONENTS BASED ON STATE DEFENSE CAPABILITY AS INDONESIA’S DEFENSE POWER FACING NON-MILITARY THREATS Indrawan, Raden Mas Jerry; Efriza, Efriza
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 8, No 2 (2018): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English)
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.124 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v8i2.389

Abstract

Indonesia's Threats, Disturbances, Obstacles and Challenges (TDOC) in the future are considered non-military (non-conventional). Indonesia's defense paradigm that is only relying TNI as a major force, should be changed. The drastic reduction of the military threats (conventional) from other countries to Indonesia, as well as similar threats around the world, make us have to rethink what is the appropriate formulation of Indonesia's defense strategy in this era of nonmilitary threats. Therefore, the formation of reserve components, as previously has been equipped with competence and knowledge of state defense, needs to be considered more. The consideration is that the formation of this reserve components can be useful as a major defense element that support the main component, primarily to deal with non-military threats. The use of reserve components is not only prepared for war, but has a primary function for helping TNI deal with TDOC that is non-physical (intangible). This paper will discuss how the reserve components, as part of the nation's defense force, faces future non-military threats. In addition, this paper also sees that state defense can be an integral part of the effort of the reserve components to make this happen.Keywords: state defense, reserve components, non-military threats
Sinergitas Bela Negara Dan Kearifan Lokal Siri’ Untuk Sistem Pertahanan Indonesia Dalam Menghadapi Perang Proxy Manggabarani, Andi Mangeppe
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 7, No 3 (2017): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.624 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v7i3.229

Abstract

Abstrak – Indonesia menghadapi berbagai bentuk ancaman baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah menurunnya degradasi moral bangsa yang tidak lepas dari akulturasi dan masuknya budaya baru akibat dari globalisasi. Hal ini bisa dikategorikan sebagai ancaman non militer yang menjadi bagian dari agenda perang proxy yang bertujuan untuk memecah belah bangsa. Budaya siri’ hadir sebagai nilai yang hidup ditengah-tengah masyarakat Bugis dan Makassar yang dijadikan sebagai pedoman dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Seiring dengan perkembangan masyarakat, budaya siri’ yang mengedepankan harkat dan martabat setiap individu dengan menjadi tool of social control, untuk mengendalikan perilaku masyarakat dari setiap penyimpangan. Budaya siri’ dijadikan sebagai sumber nilai yang menjadi pertahanan negara dari segala jenis ancaman yang dapat menyebabkan disintegrasi bangsa dan untuk menghadapi ancaman proxy.Kata Kunci : bela negara, Indonesia, kearifan lokal, perang proxy, siri’ Abstract – Indonesia currently faces regional and international threats. One of the problem coming when the morality of citizen is getting down which is affected by aculturation and globalization. It can be categorized as non-military threats, proxy war pursue to spwan disintegration in Indonesia. As a local wisdom, siri’ exists within the society of Makassar and Buginess as a norm and guide to live the life. Following the dynamics of society, siri’ puts forward the dignity of every person as a tool of social control, to regulate human’s behavior. Siri’ is created as source of value that can be considered to becomes defending the state and confronts proxy war that can impact disintegration in Indonesia.Keywords: Indonesia, local wisdom, proxy war, state defense, siri’
ANALISIS PERAN KODIM 0618/BS KOTA BANDUNG DALAM UPAYA PENGURANGAN RESIKO BENCANA ALAM DI KOTA BANDUNG Zaqy, Fithra Luthfi Bahri; Thamrin, Suyono; Lasmono, Lasmono
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 8, No 3 (2018): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.394 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v8i3.442

Abstract

Kodim 0618/BS Kota Bandung adalah satuan Komando Distrik Militer yang berada di bawah Komando Kodam III/Siliwangi yang membawahi sebanyak 14 Koramil yang tersebar di wilayah Kota Bandung. Dengan 14 Koramil yang tersebar di wilayah Kota Bandung, Kodim 0618/BS memiliki 347 personel dan berdiri sendiri karena tidak berada di bawah Korem dengan memiliki tugas untuk pemberdayaan wilayah, pertahanan dan menyiapkan semua aspek dalam pertahanan wilayah termasuk memiliki program dan penanganan sendiri dalam pengurangan resiko bencana alam. Penelitian ini dilaksanakan guna mengetahui peran Kodim 0618/BS dalam pengurangan resiko bencana alam di Kota Bandung. Bandung termasuk daerah yang memiliki potensi bencana alam cukup tinggi karena berada di antara Sesar Lembang dan juga memiliki letak geografis berbentuk cekungan sehingga memiliki resiko yang cukup tinggi terhadap banjir. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Teknik analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data saat peneliti berada di lapangan, dan menggunakan teknik deskriptif analisis, lokasi penelitian dilakukan di kota bandung dengan hasil penelitian menunjukan, bahwa: 1) peran Kodim 0618/BS cukup vital dalam pengurangan resiko bencana alam dibuktikan dengan posisi Dandim sebagai wakil ketua dalam susunan organisasi Satlak Penanggulangan dan Pengurangan Resiko Bencana, 2) Kota Bandung menggunakan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Alam sebagai Organisasi yang bertanggung Jawab dalam Penanggulangan Bencana Alam, dan 3) kurangnya tenaga ahli mitigasi bencana sehingga diperlukan pelatihan khusus bagi personil.Kata Kunci : Penanggulangan Bencana, Bencana alam, Tugas Pokok TNI
Analisis Kegagalan Organization For Prohibited Of Chemical Weapon (Opcw) Sebagai Organisasi Perlucutan Senjata Pada Konflik Suriah Witarti, Denik Iswardani; Puspitasari, Anggun
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 8, No 1 (2018): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.309 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v8i1.268

Abstract

Abstrak – Tulisan ini menganalisis tentang kegagalan Organization for Prohibited of Chemical Weapon (OPCW) dalam menangani upaya perlucutan senjata kimia di Suriah. Penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Suriah terhadap warga negaranya sendiri menjadi tantangan OPCW dalam menjalankan perannya untuk melarang penggunaan dan pengembangan senjata kimia di seluruh dunia. OPCW sendiri yang terbentuk pada tahun 1997 merupakan implementasi dari Chemical Weapon Convention (CWC) 1993. Permasalahan utama dari kajian ini yaitu faktor-faktor kegagalan OPCW dalam upaya pelarangan penggunaan dan pengembangan senjata kimia pada konflik Suriah. Hasil kajian menunjukkan upaya pelucutan senjata kimia di Suriah oleh OPCW dilakukan dengan mengirim dan menghancurkan senjata kimia milik pemerintahmengalami kegagalan. Meski OPCW telah mengklaim Suriah sudah terbebas dari senjata kimia namun ternyata masih ditemui penggunaan senjata kimia oleh kelompok terroris ISIS dan kelompok oposisi yang tidak diakui pemerintah. Kesimpulannya, peran OPCW menurut konsep perlucutan senjata dan organisasi inernasional masih belum sepenuhnya berhasil. OPCW hanya mampu mendeteksi penggunaan senjata kimia yang dilakukan oleh pemerintah Suriah. Organisasi ini tidak memiliki kewenangan dalam menangangi masalah penggunaan senjata kimia yang dilakukan oleh aktor non-state.Kata Kunci : senjata kimia, konflik Suriah, OPCW, pelucutan senjata
CONFLICT TRANSFORMATION BETWEEN BALINESE AND LAMPUNG ETHNIC IN REALIZING SUSTAINABLE PEACE IN BALINURAGA VILLAGE, WAY PANJI DISTRICT, LAMPUNG SELATAN REGENCY Akbar Kurniadi; Tri Legionosuko; Wibisono Poespitohadi
Jurnal Pertahanan & Bela Negara Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English)
Publisher : Indonesia Defense University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.219 KB) | DOI: 10.33172/jpbh.v9i1.518

Abstract

This article analyses the various factors that caused latent conflict in Balinuraga to be manifest conflict, also how conflict transformation is carried out to change conflictual conditions to be harmonious, destructive to constructive. Indonesian Survey Circle (LSI) noted that Lampung entered into five (5) regions with the worst levels of discrimination after the reformation. So, the researcher feels the need to raise the theme of conflict transformation in Balinuraga as the title and subject matter of this paper. This research was conducted using qualitative methods by collecting data through interviews, observation and documentation. The researcher used several theories and concepts, such as Conflict Theory, Conflict Transformation Theory, Cooperation Theory, Social Identity Theory, ABC Triangle Concept Galtung Conflict, SAT Concept, and Peace Concept. The results showed that conflict in Balinuraga was triggered by juvenile delinquency, extended with the issue of ethnicity and arrogance between groups as an accelerator, and was motivated by transmigration policies and the issue of economic inequality as structural factors. Conflict transformation efforts are carried out in four dimensions, namely personal, relational, cultural, and structural in order to realize sustainable peace and national security.Keywords: conflict, conflict transformation, ethnicity, culture, and peace

Page 4 of 27 | Total Record : 270


Filter by Year

2013 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 1 (2023): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 12, No 3 (2022): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 12, No 2 (2022): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 12, No 1 (2022): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 11, No 3 (2021): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 11, No 2 (2021): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 11, No 1 (2021): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 10, No 3 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 10, No 3 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 10, No 1 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 10, No 1 (2020): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 9, No 3 (2019): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 9, No 3 (2019): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 9, No 2 (2019): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 9, No 2 (2019): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 9, No 1 (2019): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 8, No 3 (2018): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 8, No 3 (2018): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 8, No 2 (2018): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 8, No 2 (2018): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 8, No 1 (2018): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 8, No 1 (2018): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 7, No 3 (2017): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 7, No 3 (2017): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 7, No 2 (2017): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 7, No 2 (2017): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 7, No 1 (2017): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 7, No 1 (2017): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara (English) Vol 6, No 3 (2016): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 6, No 2 (2016): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 6, No 1 (2016): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 5, No 3 (2015): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 5, No 2 (2015): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 5, No 1 (2015): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 4, No 3 (2014): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 4, No 2 (2014): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 4, No 1 (2014): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 3, No 2 (2013): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara Vol 3, No 1 (2013): Jurnal Pertahanan dan Bela Negara More Issue