cover
Contact Name
Mikson M. D. Nalle
Contact Email
danierni@yahoo.co.id
Phone
+6281353820540
Journal Mail Official
jvip@politanikoe.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof. Dr. Herman Yohanes Kupang. Kotak Pos 1152, Kupang 85011 Telp. 0380-881600 » Tel / fax : 081353820540 / 0380-881601
Location
Kota kupang,
Nusa tenggara timur
INDONESIA
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP)
ISSN : -     EISSN : 27454363     DOI : -
Core Subject : Agriculture, Social,
JVIP adalah jurnal peer review, jurnal ini menerbitkan artikel berkualitas tinggi dalam ilmu akuatik dan perikanan pada umumnya. Tujuan jurnal ini adalah untuk mempublikasikan dan menyebarluaskan temuan penelitian saat ini atau yang baru, dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan perikanan dan ilmu perairan dalam beberapa topik, tetapi tidak terbatas pada: Perikanan (Akuakultur, Perikanan Tangkap, Pengolahan Ikan dan Sosial Ekonomi Perikanan) Ekologi Akuatik (Air Tawar, Laut, dan Air Payau) Biologi Akuatik (Ikan, Moluska, Crustacea, Plankton, Terumbu Karang) Ilmu Kelautan
Articles 22 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2023): November 2023" : 22 Documents clear
Penerapan GMP dan Organoleptik Bahan Baku Pada Pembekuan Udang Vannamei Bentuk CPDTO (Cooked Peeled Deviened Tail) Situbondo – Jawa Timur Utari, Siluh Putu; Purnomo, Widhar Wicaksono
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 4, No 1 (2023): November 2023
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v4i1.1981

Abstract

Pembekuaan udang adalah salah satu pengolahan hasil perikanan yang bertujuan untuk mengawetkan makanan berdasarkan atas penghambatan pertumbuhan mikroorganisme, menahan reaksi-reaksi kimia dan aktivitas enzim-enzim.Good Manufacturing Practice (GMP) akan memberikan penjelasan mengenai cara memproduksi makanan yang baik yang meliputi semua rantai proses produksi makanan, mulai dari persiapan produksi hingga konsumen akhir dengan menekankan pengawasan yang ketat terhadap higiene pada setiap tahap. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi secara langsung bagaimana cara penerapan GMP pada pembekuan Udang bentuk CPDTO di Situbondo.Penelitian dilakukan dengan metode survey, dan observasi dengan mengikuti secara langsung alur proses penanganan udang segar mulai dari tahap awal penerimaan bahan baku, produksi hingga menjadi produk akhir. Pengukuran jumlah penerimaan udang dilakukan sebanyak  30 (tiga puluh ) kali atau selama sebulan, pengujian mutu organoleptik 30 kali selama sebulan, dan pengamatan GMP, SSOP dan kelayakan dasar pengolahan dilakukan dengan survey yang dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dokumentasi, serta partisipasi langsung dalam kegiatan proses. Proses pembekuan udang bentuk Cook Peeled Deveined Tail On (CPDTO) memiliki beberapa tahapan yaitu, penerimaan bahan baku, penimbangan I, pencucian I, pemotongan kepala, pencucian II, pengupasan, sortasi, soaking, pencucian III, pembekua IQF, penimbangan II, Glazing, pengemasan I, Metal detector,  pengemasan II dan penyimpanan beku. Penerapan GMP di unit pengolahan tersebut sudah dilakukan dengan baik. Pada setiap proses dari bahan baku yang berasal dari supplier dilakukan pengujian laboratorium dan rantai dingin pada setiap tahapan proses terjaga dengan baik sesuai dengan standar dari perusahaan yaitu dengan suhu air dibawah <5°C, suhu udang bahan baku dibawah 5°C dan suhu produk akhir -18°C. Seluruh tahapan sudah sesuai dengan SNI SNI 01.3457.3-2014. Tingkat kesegaran bahan baku udang yang digunakan sudah sesuai dengan acuan SNI SNI 01-2728.1-2006.Kata kunci : udang; GMP, pembekuan, mutu, tingkat kesegaran
Kandungan Nutrisi dan karaginan Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) dari Perairan Semau Kabupaten Kupang Dean, Chornigusmar; Sunadji, Sunadji; Oedjoe, Marcelien Dj. Ratoe
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 4, No 1 (2023): November 2023
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v4i1.6948

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kandungan ekstrak karagenan dan nutrisi rumput laut Kappaphycus alvarezii hasil budidaya di perairan Semau Kabupaten Kupang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Pengambilan sampel berlokasi di Pantai Batu Hopon Kecamatan Semau Kabupaten Kupang dari tanggal 3 sampai dengan 7 November 2022. Jumah sampel yang digunakan sebanyak 12 sampel. Sampel dianalisis di Laboratorium Fakultas Peternakan, Kelautan dan Perikanan Undana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak karagenan yang terkandung pada rumput laut K. alvarezii tertinggi diperoleh pada lama pengeringan 3 hari dibandingkan dengan lama pengeringan 1 da 2 hari. Hisil analisis proksimat memperlihatkan komposisi nutrisi rumput laut K. alvarezii adalah bahan kering 53,317, abu 31,572, bahan organik 8,428, protein kasar 3,848, lemak kasar 0,564, serat kasar 1,612 dan Bahan Extrak Tanpa Nitrogen (BETN) 62,403. Karagenan adalah polisakarida yang merupakan salah satu jenis BETN,  sehingga komposisi nutrisi ini menggambarkan kandungan karagenan. Kata kunci : Kandungan nutrisi, karagenan, rumput laut Kappaphycus alvarezii
Pertumbuhan Teripang Pasir (Holothuria scabra) yang Dipelihara pada Substrat yang Berbeda Kabelen, Agnes Somi; Oedjoe, Marcelien Dj. Ratoe; Yulianus, Linggi
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 4, No 1 (2023): November 2023
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v4i1.6953

Abstract

Suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan teripang pasir (Holothuria scabra) yang dipelihara pada substrat  yang berbeda telah dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Fakultas Peternakan, Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana selama 2 bulan yakni  Juni hingga Agustus 2022. Percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yakni memelihara teripang pada substrat buatan yang terdiri dari  berpasir (A), lumpur berpasir (B), pecahan karang (C) dan berbatu (D). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian diperoleh nilai pertumbuhan teripang pasir yang berbeda-beda menurut perlakuan yang diterapkan. Nilai pertumbuhan pada perlakuan A (berpasir) rata-rata sebesar 11,66 gram, perlakuan B (lumpur berpasir) sebesar 16,33 gram, perlakuan C (pecahan karang) sebesar 7,33 gram dan perlakuan D (berbatu) sebesar 9,33. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan teripang pasir. Hal ini menunjukkan bahwa teripang memiliki respon pertumbuhan masing-masing jenis substrat sehingga teripang  cenderung akan memilih subtrat yang sesuai dengan kemampuannya beradaptasi terhadap lingkungan yang dipilihnya. Hasil uji Duncan menunjukkan bahwa perlakuan  yang paling optimal mempengaruhi pertumbuhan adalah substrat lumpur berpasir. Jika dikaitkan dengan ketersediaan makanan maka dapat disebutkan bahwa substrat lumpur berpasir menyediakan makanan yang paling sesuai dengan kebutuhan teripang pasir dibanding habitat lainnya. Oleh karena itu hasil penelitian ini disimpulkan bahwa pertumbuhan teripang pasir pada habitat lumpur berpasir lebih tinggi jika dibandingkan dengan habitat lainnya sehingga memilih lokasi budidaya teripang pasir yang paling cocok adalah habitat dengan substrat lumpur berpasir.Kata kunci : Teripang,  Subsrat, Pertumbuhan, Aquakultur
Penggunaan Tepung Daun Gamal (Gliricidia sepium) Sebagai Pakan Tambahan pada budidaya Ikan Bandeng (Chanos chanos) Gonsaga, Montanus Ronald; Linggi, Yulianus; Djonu, Asriati
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 4, No 1 (2023): November 2023
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v4i1.7022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh fermentasi terhadap peningkatan kandungan protein dalam daun gamal (Gliricidia sepium) dan untuk menentukan dosis optimal penambahan tepung daun gamal yang difermentasi terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan bandeng (Chanos chanos). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan empat perlakuan, yakni:  A; tanpa tepung daun gamal terfermentasi, B; ditambahkan tepung daun gamal terfermentasi sebanyak 10%, C; ditambahkan tepung daun gamal terfermentasi sebanyak 25%, dan D; ditambahkan tepung daun gamal terfermentasi sebanyak 40%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan protein dalam tepung daun gamal sebesar 22,702% meningkat menjadi 23,942% setelah difermentasi. Hasil pengukuran pertumbuhan mutlak ternyata meningkat seiring dengan meningkatnya penambahan tepung daun gamal ke dalam pakannya yakni dari 8 g pada perlakuan A hingga  11 g pada perlakuan D. Semakin tinggi kandungan daun gamal dalam pakan semakin tinggi pula tingkat pertumbuhan ikan bandeng. Dosis terbaik penambahan tepung daun gamal terfermentasi untuk mendukung pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan bandeng adalah pada Perlakuan D dengan penambahan tepung daun gamal terfermentasi sebesar 40%. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman tentang potensi pemanfaatan daun gamal terfermentasi sebagai pakan ikan, khususnya untuk ikan bandeng. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang berharga bagi industri perikanan dalam mengoptimalkan penggunaan tepung daun gamal terfermentasi untuk meningkatkan pertumbuhan ikan secara efisien dan berkelanjutan. Kata kunci : Bandeng; Gamal; Pakan
Efektivitas Putak Yang Difermentasi Terhadap Pertumbuhan Ikan Bandeng (Chanos chanos, Forsskal) Odjan, Gabriel Sabon; Tobuku, Ridwan; Tjendanawangi, Agnette
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 4, No 1 (2023): November 2023
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v4i1.6954

Abstract

Putak (corypha utan) merupakan salah satu bahan baku sumber karbohidrat lokal yang sudah umum dikenal masyarakat di Pulau Timor dan potensial sebagai bahan pakan ikan bandeng. Namun serat yang kasar sehingga perlu difermentasi agar mudah dicerna. Menurut perkiraan sekitar 5-10% dari luasan padang pengembalaan yang ada di Pulau Timor ditumbuhi pohon gewang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efek putak yang difermentasi dalam formulasi pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan bandeng (Chanos chanos, Forsskal). Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, bertempat di Unit Pelakasana Teknis (UPT) Perbenihan Tambak Oesapa. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan A: Pelet komersial (kontrol) tanpa penambahan fermentasi putak, Perlakuan B: Pakan dengan tambahan putak fermentasi 25%, Perlakuan  C: Pakan dengan tambahan putak fermentasi 30%, Perlakuan  D : Pakan dengan tambahan putak fermentasi 35%. Hasil ANOVA menunjukan perlakuan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan ikan bandeng. Nilai rata-rata pertumbuhan selama penelitian mendapatkan berat mutlak tertinggi diperoleh pada perlakauan B dengan pakan fermantasi tepung putak 30% dengan nilai (21,55 gram), diikuti perlakuan A dengan fermentasi tepung putak 25% dengan nilai 15,70 gram, dan perlakuan C dengan fermentasi tepung putak 35% dengan nilai 14,762 gram. Laju pertumbuhan spesifik ikan bandeng relatif cepat yaitu 2,53-3,13 g %/hari dengan nilai rata-rata tertinggi pada perlakuan B 3,13 g %/hari, diikuti perlakuan A 2,68 g %/hari, perlakuan C 2,58 g %/hari dan perlakuan kontrol (tanpa fermentasi tepung putak) 2,53 g %/hari. Tingkat kelulushidupan ikan bandeng selama 8 minggu penelitian pada setiap perlakuan tidak mengalami kematian. Persentase kelangsungan hidup 100%. Pengukuran kualitas air selama penelitian berkisar antara, suhu 29-310C, salinitas 28-30 ppt dan pH 7,9-9,3     Kata kunci : ikan bandeng, putak, fermentasi, pertumbuhan, kelangsungan hidup, kualias air
Studi Morfometrik Dan Kualitas Gonad Bulubabi Tripneustes gratilla Di Perairan Tablolong Kabupaten Kupang Hoar, Evalinda; Tjendanawangi, Agnette; Tobuku, Ridwan
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 4, No 1 (2023): November 2023
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v4i1.7083

Abstract

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui morfometrik dan kualitas gonad bulubabi (T. gratilla ) baik tekstur, rasa maupun warna di Perairan Tablolong Kabupaten Kupang. Penelitian ini dilakukan pada tanggal1 Agustus- tanggal 1 September 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode transek. Parameter yang diamati merupakan morfometrik bulubabi Tripneustes gratilla yang terdidi dari: bobot tubuh dan diameter tubuh, dan  kualitas gonad bulubabi baik warna tekstur maupun rasa. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa morfometrik bobot tubuh dan diameter tubuh bulubabi berada pada tahap perkembangan sehingga dapat menyebabkan ukuran yang berbeda dengan rataan bobot tubuh adalah 45,17 mm dan diameter tubuhnya adalah 48,19 gram pada bobot tubuh dan diameter tubuh, dan pada kualitas warna, tekstur dan rasa mempunyai kualitas warna yang baik yaitu kuning ke oranye, dan pada kualitas tekstur mempunyai kualitas yang cukup hingga baik dan berbentuk padat,sedikit lembek hingga padat berbutir sedangkan Pada kualitas rasa mempunyai  cita rasa yang baik yaitu manis.Kata kunci : Morfometrik, Kualitas Gonad Bulubabi Tripneustes gratilla
Studi Hubungan Morfometrik Kerang Darah (Anadara granosa) Yang Dibudidayakan di Daerah Sedimentasi Desa Fahiluka, Kabupaten Malaka Nahak, Onisimus; Santoso, Priyo; Turupadang, Welem L.
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 4, No 1 (2023): November 2023
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v4i1.6956

Abstract

Penelitian ini berfokus pada hubungan morfometrik kerang darah yang dibudidayakan di daerah sedimentasi dengan tujuan untuk mengetahui hubungan aspek morfometrik dan mengetahui pertumbuhan, kelulushidupan kerang darah (Anadara granosa) yang dibudidayakan di daerah sedimentasi Desa Fahiluka, Kabupaten Malaka. Penelitian ini menggunakan 250 sampel kerang darah dengan ukuran 2 cm yang dibudidayakan dengan sistem pen kultur (kurungan jaring). Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian survei yang dilakukan dengan objek penelitian adalah kerang darah yang dibudidayakan di daerah sedimetasi selama kurung waktu 2 bulan yaitu bulan Apri – Mei 2022. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah mofometrik panjang, lebar, tinggi dan berat total cangkang. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel panjang cangkang (X1) , lebar cangkang (X2), dan tinggi cangkang (X3) secara simultan memiliki hubungan yang signifikan terhadap berat total cangkang (Y) dengan nilai signifikasi 0.00 < 0,05, koefesien korelasi (r) yang diperoleh sebesar 0,375 dan nilai R2 0,140 maka dapat dikatakan bahwa tingkat hubungan antara panjang cangkang, lebar cangkang dan tinggi cangkang terhadap berat total cangkang kerang darah yang dibudidayakan didaerah sedimentasi di Desa Fahiluka, Kabupaten Malaka secara bersamaan memiliki hubungan yang rendah atau kurang erat. Sedangkan uji secara parsial variabel panjang cangkang dengan berat total menunjukkan tingkat derajat hubungan yang sangat rendah dan bersifat negatif dengan nilai signifikan 0,003, tingkat koefisien korelasi (r) sebesar 0,190 dan nilai (R2) 0,036. Pada variabel lebar cangkang dengan berat total menunjukkan tinggkat derajat hubungan yang rendah namun bersifat positif dengan nilai signifikansi 0,000, nilai (r) sebesar 0,247 dan nilai R2 0,061 begitu pada variabel tinggi cangkang dengan berat total.Kata kunci : Kerang darah, Aspek Hubungan Morfometrik, Pertumbuhan
Variabel Kondisi Lingkungan pada Ekosistem Mangrove di Kota Kupang Radja, Claudya Hau; Toruan, Lumban Nauli Lumban; Kangkan, Alexader Leonidas
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 4, No 1 (2023): November 2023
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v4i1.1740

Abstract

Mangrove memiliki fungsi sebagai sumber produksi nutrien yang berguna untuk menyuburkan perairan. Pemanfaatan yang seringkali dilakukan oleh masyarakat sekitar hutan mangrove sebagai tempat wisata, menangkap ikan, dan juga sebagai area tambak garam akan mempengaruhi kualitas air pada ekosistem hutan mangrove. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel kondisi lingkungan di ekosistem mangrove pada pesisir Kota Kupang. Penelitian ini dilakukan pada enam stasiun di ekosistem mangrove pesisir Kota Kupang pada Bulan September sampai Bulan Oktober 2021. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Pengambilan sampel air dilakukan pada saat pasang dan surut. Sampling sedimen dilakukan dengan menggunakan botol berukuran 500 ml dan diletakan ke dalam plastik yang sudah diberi label. Hasil kajian menunjukkan variabel suhu berkisar 27-30 0C, salinitas 29-33 0/00, pH 8,1-8,4, nitrat 0,0-0,65 mg/l, fosfat 0,02-0,58 mg/l, TSS 33-70 mg/l, fraksi sedimen pasir 82-99 %, kandungan organik 2,60-6,01 % kandungan karbonat 32,85-54,99 %.  Parameter fosfat menunjukkan pada seluruh stasiun berada di atas ambang batas kualitas air untuk biota.Kata kunci :Kota Kupang, variabel, kondisi lingkungan, kualitas air
Pengaruh kepadatan yang berbeda terhadap laju pertumbuhan harian juvenile tiram mutiara (Pinctada margaritifera) Ndolu, Riki Marthinus; Santoso, Priyo; Lukas, Ade H. Y.
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 4, No 1 (2023): November 2023
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v4i1.6957

Abstract

Tiram mutiara merupakan salah satu biota laut, yang hampir semua bagian dari tubuhnya mempunyai nilai jual, baik mutiara, cangkang, daging dan organisme tiram itu sendiri benih dan induk.Tiram jenis P. Margaritifera sering menjadi target utama masyarakat sebagai bahan konsumsi dikarenakan selain memiliki rasa yang lezat, tiram atau kerang juga mengandung protein yang cukup tinggi dan bermanfaat bagi tubuh. Namun saat ini, pengambilan tiram mutiara jenis ini masih mengandalkan dari alam. Sedangkan untuk kegiatan budidaya tiram mutiara jenis P.Margaritifera masih sedikit yang melakukannya. Hal ini tentu saja akan berdampak pada penurunan populasi tiram mutiara di alam.Penelitian ini menggunakan Perlakuan A (Kepadatan tiram mutiara sebanyak 25 ekor/keranjang) Perlakuan B (Kepadatan tiram mutiara sebanyak 30 ekor/keranjang) Perlakuan C ( Kepadatan tiram mutiara sebanyak 35 ekor/keranjang)Perlakuan D ( Kepadatan tiram mutiara sebanyak 40 ekor/keranjang). Hasil yang didapati menunjukan  kepadatan yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap nilai pertumbuhan mutlak, namun tidak berpengaruh terhadap kelangsungan hidup. Nilai pertumbuhan mutlak  yang terbaik diperoleh pada perlakuan D yaitu dengan kepadatan 40 ekor. Sedangkan untuk nilai kelangsungan hidup  yang terbaik terdapat pada perlakuan D 76,33%.Kata kunci : Kepadatan, Tiram mutiara (P. margaritifera), laju pertumbuhan mutlak, kelangsunganhidupan
Studi Pemijahan Kerang Mutiara (Pinctada maxima) Dengan Menggunakan Metode Kejut Suhu (Thermal Shock) Bahrudin, Lindiyani; Santoso, Priyo; Tjendanawangi, Agnette
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 4, No 1 (2023): November 2023
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v4i1.6952

Abstract

Kerang mutiara merupakan komoditas perikanan laut yang memiliki nilai pasar yang baik dan relative stabil. Untuk waktu yang akan datang pengembangan budidaya laut di Indonesia akan menjadi prioritas utama dan sumber pertumbuhan bagi sektor perikanan yang dimana dapat dilihat dari ketersediaan sumberdaya alam yang cukup luas. Kegagalan dalam proses penyediaan benih kerang mutiara menyebabkan permintaan benih kerang mutiara berupa juvenil terjadi peningkatan. Upaya peningkatan produksi kerang mutiara dapat dilakukan dengan pengembangan usaha budidaya. Teknik pemijahan induk dalam teknologi pembenihan merupakan salah satu aspek penting yang perlu dikembangkan. Oleh karena itu, usaha pembenihan larva yang dihasilkan melalui teknik pemijahan buatan menggunakan metode kejut suhu merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan. Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan yang bertempat di Laboratorium PT. Timor Otsuki Mutiara Kupang. Metode yang digunakan adalah metode deskrptif. Prosedur penelitian meliputi seleksi induk, persiapan wadah, proses pemijahan, proses penetasan telur, pemeliharaan dan penebaran larva serta pemberian pakan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, kerang mutiara (Pinctada maxima) dapat dipijahkan dengan menggunakan metode kejut suhu (thermal shock) dengan persentase pemijahan 100% memijah. Tingkat kelangsungan hidup larva kerang mutiara (Pinctada maxima) untuk perkembangan dan pertumbuhan larva menggunakan metode kejut suhu menghasilkan 22.005.000.000 butir larva.Kata kunci : Pemijahan, Kejut suhu, Kerang Mutiara

Page 1 of 3 | Total Record : 22