Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Kejut Salinitas Terhadap Pemijahan Tiram (Crassostrea cucullata Born) Priyo Santoso
ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences Vol 15, No 3 (2010): Ilmu Kelautan
Publisher : Marine Science Department Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (87.489 KB) | DOI: 10.14710/ik.ijms.15.3.159-162

Abstract

Teknik rangsang pemijahan tiram (Crassostrea cucullata Born) di lingkungan buatan merupakan aspek penting dalam pengembangan teknologi pembenihan tiram.  Oleh karena itu, telah dilaksanakan penelitian tentang rangsang pemijahan tiram dengan menggunakan kejut salinitas mulai dari bulan Agustus sampai Oktober 2010. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kejut salinitas terhadap pemijahan tiram.  Rancangan acak lengkap diterapkan pada penelitian ini dengan empat perlakuan yaitu peningkatan salinitas secara mendadak 2‰dan 4‰ dari salinitas awal (30‰) dan penurunan salinitas secara mendadak 2‰ dan 4‰dari salinitas awal (30‰), dan tiga ulangan.  Tiram yang digunakan sebagai hewan uji dikoleksi dari perairan Desa Oebelo, Kabupaten Kupang.  Hasil uji nonparametrik Kruskal Wallis menunjukkan bahwa perlakuan kejut salinitas berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pemijahan tiram.  Perlakuan kejut salinitas dengan penurunan salinitas secara mendadak memberikan respon pemijahan tiram yang lebih tinggi bila dibandingkan perlakuan kejut salinitas dengan peningkatan salinitas secara mendadak.  Pemijahan tiram tertinggi terjadi pada perlakuan kejut salinitas dengan penurunan salinitas secara mendadak 4‰dari salinitas awal (30‰).Kata kunci: Kejut salinitas, pemijahan buatan, tiram, Crassostrea cucullata The technique of oysters (Crassostrea cucullata Born) spawning stimulation in artificial environment was important aspect on development of its hatchery technology.  Consequently, research about spawning stimulation of oysters using shock of salinity has been conducted from August to October 2010.  The aim of this research was to find out the effect of salinity shock on oysters spawning.  Randomized design was applied in this research with four treatments, i.e. sudden increase of salinity 2‰ and 4‰ from initial salinity (30‰) and sudden decrease of salinity 2‰ and 4‰ from initial salinity (30‰), with three replications.  Oysters used in this experiment were collected from intertidal of Oebelo Village, Kupang regency.  Result of Kruskal Wallis test showed that salinity shock was significantly affected (P<0.05) on oysters spawning.  The treatment of salinity shock with sudden decrease in salinity was trigger spawning oyster higher than the treatment of salinity shock with decrease of salinity suddenly.  The highest number of oysters spawning occurred at shock of salinity treatment with decrease of salinity suddenly 4‰ from initial salinity (30‰). Keywords: Salinity Shock, spawning, oyster
PENGARUH TEKNIK BUDIDAYA YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN KERANG KEPAH (POLYMESODA EROSA) DI KECAMATAN KUPANG TENGAH H. Haru; Fonny J. L. Risamasu; Priyo Santoso
Jurnal Akuatik Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Aquatik
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.424 KB)

Abstract

Abstract - This research has been conducted to determine the effect of different culture techniques (net pen culture techniques, racking techniques and raft techniques) on the growth and sulvival Atactodea striata (Polymesoda erosa) culture in the intertidal area. This research was conducted from April until June 2017, in Laterite village, Kupang Subdistrict. The experimental design used in this study was Randomized Block Design (RAK). Anova's results show that different culture techniques have a significant effect on the growth and length of Atactodea striata (Polymesoda erosa), where the net pen culture techniques get better length and weight compared to rack and raft techniques. The average length of growth in net pen culture technique (0.63 cm), rack technique (0.53 cm), and raft technique (0.37cm) where Fcount (8.17) > Ftable (5.14) (7,51 grams) and raft technique (6,54 gram) where Fcount (74,56) > Ftable (5, 5,54 gram) 14) at a significant level of 5%. Although different culture techniques have a marked effect on growth, it is not significantly different from the life of the Atactodea striata. Keyword : Atactodea Striata, Aquaculture, Growth, Sulvival
PENGARUH PEMBERIAN DETRITUS DARI BAHAN ORGANIK BERUPA LIMBAH HEWAN SEBAGAI PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP TERIPANG PASIR (HOLOTHURIA SCABRA) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM KURUNGAN Karel K. Dangmeka; Nikodemus Dahoklory; Priyo Santoso
Jurnal Akuatik Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Aquatik
Publisher : Nusa Cendana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2022.176 KB)

Abstract

Abstract - Sea Cucumber is one of sea water cultivation commodity which have high selling price. This study aims to determine the relative growth and growth of sand cucumber life (Holothuria scabra) by using organic matter in the form of animal waste as feed. This research has been conducted for 9 weeks from 25 May to 30 July 2017 located in Hansisi waters, Semau Island, Kupang regency. Sea cucumbers (Holothuria scabra) (20-30 g) are kept in confinement with size (1m x 50cm x 1m, 10 individuals cage). his research used experimental method by using Randomized Block Design (RAL) with 3 treatment 3 replication that is treatment A as control, treatment B giving organic material from cow waste with 10 kg dose, C treatment of organic material from goat waste with dosage 10 kg, D treatment of organic matter from chicken waste with dose of 10 kg. The results showed that giving organic material from animal waste as a feed for sand cucumber (Holothuria scabra) did not significantly affect the survival of sand cucumber (Holothuria scabra), but it had a significant effect on relative growth. The average relative growth is: treatment A as control of 30.89 g, treatment B of 75.76 g, treatment C of 164.42 g, and treatment D of 58.77 g. The highest survival was on treatment A as a control of 100%, B treatment was 100%, C treatment was 100%, and the lowest was D treatment 96,66%.Keywords: Sea Cucumber, Detritus, Animal Waste, Relative Growth, Life Cycle
Efektivitas Penambahan Bayam Merah (Amaranthus tricolor L) pada Pakan Terhadap Peningkatan Warna Ikan Mas Koi (Cyprinus carpio L) Joelino Dodi Antunes Magno; Yudiana Jasmanindar; Priyo Santoso
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 2, No 2 (2021): April 2022
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v2i2.689

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penambahan bayam merah (Amaranthus tricolor L) dalam pakan terhadap kecerahan warna ikan mas koi (Cyprinus carpio L). Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diuji adalah perlakuan kontrol (tanpa bayam merah), perlakuan A (40 g), Perlakuan B (60 g), dan perlakuan C (80 g). Variabel penelitian yang diukur adalah kecerahan warna ikan, menggunakan TCF (Toca Color Finder). Data penelitian dianalisis menggunakan analisis non parametric Kruskal wallis. Hasil analisis tersebut menunjukan bahwa nilai tertinggi terdapat pada perlakuan C dengan nilai 18,64, disusul perlakuan B dengan nilai 18,43, kemudian diikuti oleh perlakuan A 14,93 dan yang terendah terdapat pada perlakuan kontrol dengan nilai 6. Kecenderungan perubahan kecerahan warna meningkat sejalan dengan penambahan kandungan bayam merah dalam pakan.Kata kunci : Ikan koi, Bayam merah, Pakan, Kecerahan, Warna    
Studi Penangkapan Kerang Darah (Anadara granosa) Menuju Pengembangan Budidayanya di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang Priyo Santoso
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 2, No 2 (2021): April 2022
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v2i2.601

Abstract

Suatu studi tentang kondisi penangkapan kerang darah (Anadara granosa) menuju pengembangan budidayanya di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi penangkapan kerang darah berdasarkan persepsi nelayan kerang di Kecamatan Kupang Tengah. Penelitian ini menggunakan metode survei, dan teknik pengambilan data melalui wawancara dengan panduan kuisioner. Responden yang dilibatkan adalah nelayan kerang darah di Kecamatan Kupang Tengah sebanyak 35 orang. Hasil survei menunjukkan bahwa kerang darah telah dimanfaatkan secara tradisional sebagai sumber pangan maupun sumber penghasilan oleh sejumlah nelayan dan masyarakat di Kecamatan Kupang Tengah. Pemasaran kerang darah mencakup pasar lokal di Kabupaten dan Kota Kupang. Permintaan pasar terhadap komoditi ini cenderung stabil dengan harga yang juga cenderung stabil. Penurunan hasil tangkapan kerang darah dalam dekade terakhir telah terjadi di daerah ini, yang ditandai dengan menurunnya hasil tangkapan kerang darah dan semakin kecilnya ukuran kerang darah yang tertangkap. Masyarakat nelayan kerang di daerah ini memiliki kepatuhan terhadap aturan adat dalam pengelolaan sumberdaya pesisir. Selain itu para nelayan juga terbuka untuk menerima edukasi dari berbagai pihak, terutama yang terkait dengan pengelolaan berkelanjutan melalui pengembangan budidaya kerang darah.Kata kunci : Kerang darah; Penangkapan; Nelayan; Pengelolaan; Berkelanjutan; Marikultur
Peningkatan Dosis Daging Keong Sawah (Pilla Ampullacea) Sebagai Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Kepiting Bakau (Scylla Serrata) yang Dipelihara Dalam Kurungan Bambu Yakobus A. Suhardin; Priyo Santoso; Sunadji Sunadji
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 3, No 1 (2022): November 2022
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v3i1.1154

Abstract

Penelitian ini berfokus pada peningkatan dosis daging keong Sawah (Pilla ampullacea) yang berbeda sebagai pakan alami dengan memiliki kandungan protein cukup tinggi yang diberikan pada Kepiting Bakau (Scylla serrata). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dosis daging keong sawah (Pilla ampullacea) sebagai pakan terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan kepiting bakau (Scylla serrata) yang dipelihara dalam kurungan bambu Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan antara lain perlakuan A pemberian pakan keong sawah 7 %, perlakuan B pemberian pakan keong sawah 8 % dan perlakuan C pemberian pakan keong sawah 9%. Pengumpulan data menggunakan metode observasi partisipasif dan dokumentasi, analisis data secara statistik menggunakan analisis ragam (ANOVA). Apabila berpengaruh terhadap parameter yang dihitung maka dilakukan uji lanjutan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan pemberian pakan keong sawah (Pilla ampullacea) dengan dosis berbeda yakni 7%, 8% dan 9% berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap pertumbuhan mutlak, namun tidak berpengaruh nyata (P > 0,05) terhadap kelulushidupan Kepiting bakau (Scylla serrata). Rata-rata nilai laju pertumbuhan terbaik yakni pada perlakuan C (9 %), Kelulushidupan kepiting bakau yang diberikan pakan keong sawah dengan dosis berebeda dari awal peneberan hingga akhir penelitian tidak berpengaruh nyata.Kata kunci : Kepiting Bakau, Keong Sawah, Pertumbuhan, Kelulushidupan, Kurungan Bambu
Kajian Potensi Lahan Untuk Pengembangan Akuakultur Di Daerah Aliran Sungai (DAS) Talau-Loes, Lintas Batas RDTL-Indonesia Priyo Santoso; Aludin Alayubi
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 3, No 1 (2022): November 2022
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v3i1.1217

Abstract

Penelitian ini mengkaji potensi Daerah aliran sungai (DAS) perbatasan Talau-Loes yang merupakan daerah lintas batas Indonesia – RDTL (Republica Democratica de Timor Leste) untuk pengembangan budidaya air tawar. Ketersediaan air yang melimpah sepanjang tahun dengan kualitas air yang sesuai bagi pertumbuhan biota perairan merupakan potensi yang menjanjikan bagi pengembangan bisnis ini. Untuk itu penting dilakukan suatu kajian untuk menelaah kesesuaian wilayah DAS perbatasan bagi pengembangan budidaya ikan air tawar, yang penting sebagai dasar pengelolaan berkenjutan DAS perbatasan. Penelitian dilaksanakan di DAS perbatasan Talau-Loes Lintas Batas Indonesia – RDTL. DAS yang dikaji dalam studi ini merupakan sub-DAS Baukama dan Mota Merak di Kecamatan Tasifeto Timur, yaitu meliputi Desa Sarabau, Bauho, Halimodok dan Takirin. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2019. Penelitian ini merupakan kombinasi penelitian kuantitatif dan kualitatif, berupa kajian biofisik dengan metode survei untuk mengetahui kesesuaian lahan untuk pengembangan budidaya ikan air tawar di DAS perbatasan Talau-Loes. Selain itu penelitian ini akan mengkaji aspek teknologi, produksi, sarana, prasarana, ekonomi, sosial budaya dan kelembagaan melalui diskusi kelompok terfokus dengan masyarakat perbatasan, guna meningkatkan ketahanan pangan masyarakat di DAS Talau-Loes Lintas Batas Indonesia-RDTL. Berdasarkan hasil kajian ini menunjukkan bahwa aspek biofisik DAS perbatasan Talau-Loes sesuai bagi pengembangan budidaya ikan air tawar terutama di Desa Sarabau, begitu juga dengan Desa Bauho, Halimodok dan Takirin, dengan strategi yang dapat mengatasi keterbatasan kuantitas air terutama pada musim kemarau. Sedangkan aspek teknologi, produksi, sarana, prasarana, ekonomi, sosial budaya dan kelembagaan perlu dikembangkan guna mendukung upaya pengembangan budidaya ikan air tawar di DAS perbatasan Talau-Loes.Kata kunci : Akuakultur, DAS, Biofisik, Sosio-ekonomi, Kelembagaan
Kajian Kualitas Air Terhadap Populasi Makroalga Di Pesisir Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur Theofilus Nalle; Priyo Santoso; Suwari Suwari
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 1, No 1 (2020): November 2020
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v1i1.792

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang “Kajian Kualitas Air Terhadap Populasi Makroalga di Pesisir Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status kualitas air di Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur, komposisi makroalga di Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur dan hubungan kualitas air terhadap keragaman dan dominansi makroalga di Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur. Metode survei diaplikasikan dalam penelitian ini. Lokasi pengambilan sampel berada di pesisir pantai Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur yang dibagi menjadi 4 stasiun yaitu di pesisir pantai Paradiso Oesapa, Pantai Nunhila, Pantai Noelbaki dan Pantai Kuka Sulamu. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kondisi kualitas air di pesisir Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur yaitu  salinitas sebesar 29 0/00, DO sebesar 6.63 mg/L, suhu sebesar 30.21 0C, ammonia < MDL dan nitrat 0.52 mg/L. Kondisi makroalga di perairan Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur, untuk pantai Paradiso dan Nunhila memiliki Indeks keanekaragaman dan keseragaman kategori rendah. Indeks Dominansi pada lokasi pantai Paradiso mendekati nol,  sementara untuk lokasi pantai Nunhila memiliki indeks Dominansi sebesar 1, untuk lokasi pantai Noelbaki dan pantai Kuka Sulamu tidak mempunyai nilai indeks Keanekaragaman, keseragaman dan dominansi. Hasil analisis kualitas air terhadap indeks keanekaragaman (H’), keseragaman (E), dan Dominansi (C)  di Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur secara simultan memiliki hubungan yang sangat tinggi, sedangkan pengaruh kualitas air terhadap keseragaman dan dominansi spesies makroalga di Teluk Kupang Nusa Tenggara Timur memiliki perngaruh yang berbeda-beda. Untuk indeks keanekaragaman, parameter suhu memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap indeks Keanekaraman, sedangkan untuk parameter salinitas, DO, nitrat dan pH tidak berpengaruh secara signifikan. Hasil Analisis of Varians (ANOVA) memperlihatkan bahwa secara simultan (bersama-sama) kualitas air berpengaruh signifikan terhadap indeks keanekaragaman makroalga.Kata Kunci: Makroalga, kualitas air, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi
Pertumbuhan Ikan Bandeng (Chanos chanos) yang Diberi Pakan Campuran Tepung Cacing Sutra (Tubifex sp) dan Pelet Komersil Yulianus Arfan; Ridwan Tobuku; Priyo Santoso
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 3, No 1 (2022): November 2022
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v3i1.801

Abstract

Ikan bandeng (Chanos chanos) merupakan salah satu sumber hayati perairan yang bernilai ekonomis tinggi karena sangat diperlukan dalam memenuhi kebutuhan gizi pangan masyarakat Pemberian pakan dengan jenis, kualitas dan jumlah yang optimal akan memperbesar tingkat kehidupan larva ikan bandeng. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan campuran tepung cacing sutra (Tubifex sp) dan pellet komersil terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan bandeng (Chanos chanos). Penelitian ini didesain menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan. Pengulangan untuk setiap perlakuan dibuat sebanyak 3 kali. Perlakuan yang dicobakan adalah adalah sebagai berikut: Perlakuan A Pakan pellet 100% (kontrol) Perlakuan B Pakan pellet 90% dan tepung cacing sutra 10% Perlakuan C Pakan pellet 80% dan tepung cacing sutra 20% Perlakuan D Pakan pellet 70% dan tepung cacing sutra 30%. Hasil penelitian pertumbuhan berat mutlak ikan bandeng yang tertinggi selama pemeliharaan terdapat pada perlakuan D sebesar 13,75 gram dan terendah pada perlakuan A sebagai kontrol dengan berat rata-rata sebesar 8,04 gram,untuk laju pertumbuhan spesifik harian juga tertinggi terdapat pada perlakuan D sebesar 2,62 gram/hari dan terendah terdapat pada perlakuan A sebagai kontrol sebesar 1,99 gram/hari dan untuk kelulushidupan selama penelitian tertinggi juga terdapat pada perlakuan D sebesar 93% dan terendah di perlakuan A sebagai kontrol sebesar 73%. Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pemberian pakan campuran tepung cacing sutra (Tubifex sp) dan pellet komersil dapat berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan berat mutlak, laju pertumbuhan spesifik harian dan  tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup ikan bandeng (Chanos chanos).Kata kunci : Cacing Sutra, Ikan Bandeng, Pakan pellet, Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan
Efektifitas Suhu Terhadap Kecerahan Warna dan Pertumbuhan Ikan Hias Platy (Xiphophorus malculatus) Magdalena Y. Jele; Priyo Santoso; Sunadji Sunadji
JURNAL VOKASI ILMU-ILMU PERIKANAN (JVIP) Vol 3, No 2 (2022): April 2023
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35726/jvip.v3i2.6928

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu air yang berbeda terhadap kecerahan warna dan  pertumbuhan ikan hias platy (Xiphophorus maculatus) serta mengetahui suhu yang optimal untuk kecerahan warna dan  pertumbuhan ikan hias platy (Xiphophorus maculatus). Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), terdiri dari 4 taraf perlakuan dan 3 ulangan. Penelitian ini menggunakan suhu yang berbeda sesuai perlakuan, yaitu (a) 27 °C, (b) 29°C, (c) 31°C (d) kontrol. Pengamatan peningkatan kecerahan warna dilakukan selama 60 hari menggunakan TCF (Toca Color Finder). Pemberian suhu air yang berbeda sangat berpengaruh  terhadap kecerahan warna ikan hias platy (Xiphophorus maculatus) tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan ikan hias platy (Xiphophorus maculatus) serta suhu yang optimal untuk kecerahan warna ikan hias platy (Xiphophorus maculatus) adalah 27 °C dan 29 °C.Kata kunci : Ikan platy; kecerahan warna; laju pertumbuhan; suhu.