Jurnal Asesmen Dan Intervensi Anak Berkebutuhan Khusus			
            
            
            
            
            
            
            
            JASSI Anakku promotes research in the broad field of special need education. science, and Engineering Education. with particular respect to Indonesia, but not limited to authorship or topical coverage within the region. Contributions are expected from senior researchers, project managers, research administrators and PhD students at advanced stages of their research, representing both public organizations and private industry. Equally, the journal if intended for scholars and students, reseachers working at research organizations and government agencies, and also for enterprises undertaking applied R and D to lead innovations. The editorial contents and elements that comprise the journal include: Theoretical articles Empirical studies Practice-oriented papers Case studies Review of papers, books, and resources. As far as the criteria for evaluating and accepting submissions is concerned, a rigorous review process will be used. Submitted papers will, prior to the formal review, be screened so as to ensure their suitability and adequacy to the journal. In addition, an initial quality control will be performed, so as to ensure matters such as language, style of references and others, comply with the journals style. The below mentioned areas are just indicative. The editorial board also welcomes innovative articles that redefine any Children with Special Needs field. Assessment Learning Handling of Children with Special Needs Teaching children with special needs Intervention of children with special needs Education Education of children with special needs
            
            
         
        
            Articles 
                231 Documents
            
            
                        
            
                                                        
                        
                            The Use of The Drill Method to Improve Learning Outcomes Ability to Wear A Button Shirt on students with Intellectual Disabilities 
                        
                        Ida Yohaidah                        
                         JASSI ANAKKU Vol 22, No 1 (2022): JASSI Anakku: Volume 22, Issue 1, 2022 
                        
                        Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                            |
                                
                                
                                    Full PDF (636.375 KB)
                                
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.17509/jassi.v22i1.39539                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
The purpose of this study was to obtain an overview of the use of the drill method to improve the ability of learning outcomes to wear button-down shirts in students with intellectual disabilities children. The method used in this research is Classroom Action Research (CAR) using the drill method. The subjects in this study were four students of class VII at Sekolah Luar Biasa Asih C Manunggal Bandung Indonesia. The results showed that the use of the drill method can improve the ability of learning outcomes to wear button-down shirts in intellectual disabilities children, this happens because the method used is the drill method. This assessment has an impact on students' abilities based on the results of quantitative data calculations, there is an increase in the ability to wear button-down shirts, the use of the drill method can be applied to improve the ability to wear button-down shirts in students with intellectual disabilities, which can be used by teachers in the learning process.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            Penerapan Strategi Think Talk Write Dalam Meningkatakan Kemampuan Berbahasa Anak Tunarungu 
                        
                        Fadilah, Nurul; 
Gunawan, Dudi; 
Heryati, Euis                        
                         JASSI ANAKKU Vol 16, No 2 (2016): JASSI Anakku: Volume 16, Issue 2, 2016 
                        
                        Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                            |
                                
                                
                                    Full PDF (980.318 KB)
                                
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.17509/jassi.v16i2.5749                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Kemampuan berbahasa sangat erat kaitannya dengan pendengaran, karena kemampuan berbahasa diperoleh melalui proses mendengar. Pada anak tunarungu perkembangan bahasa berhenti akibat ketunarunguannya. Terhambatnya proses mendengar tersebut akan menghambat pula pada kemampuan berbahasa. Strategi Think Talk Write merupakan suatu strategi pembelajaran yang memfasilitasi anak tunarungu latihan dalam berbahasa secara lisan maupun tulisan. Pada strategi ini sebelum menulis dengan bahasanya sendiri dilaksanakan proses berpikir (think), setelah itu anak tunarungu harus memikirkan apa yang ingin ia ekspresikan dalam bahasa lisan maupun tulisan. Setelah menyimak dengan bantuan stimulus gambar, anak tunarungu mengekspresikan dalam bahasa lisan dan mengungkapkannya (talk) dalam bahasa oral ataupun isyarat. Setelah pengekspresian dalam bentuk bahasa lisan, kemudian anak tunarungu mengkonversikannya ke dalam tulisan (write). Maka dari itu hanya tiga aspek berbahasa yang dikembangkan dalam strategi ini, yaitu: menyimak, berbicara dan menulis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah One Group Pre Test – Post Test Design yang diterapkan kepada anak tunarungu kelas TKLB 3 di SLB-B Prima Bhakti Mulia Kota Cimahi. Bentuk tes yang digunakan berbentuk tes perbuatan, tes lisan dan tes tulisan yang diberikan kepada subjek untuk mengetahui kemampuan berbahasa yang mencakup tiga aspek (menyimak, berbicara dan menulis). Subjek dalam penelitian ini berjumlah enam orang anak tunarungu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berbahasa anak tunarungu meningkat setelah penerapan strategi think talk write dalam pembelajaran berbahasa. Indikator meningkat terlihat dalam tiga aspek yaitu menyimak (menunjukkan benda sesuai dengan gambar), berbicara (mengucapkan nama benda sesuai dengan gambar) dan menulis (menuliskan nama benda sesuai dengan gambar).Kata Kunci : Strategi Think Talk Write, Berbahasa, Anak Tunarungu
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            Model Konseling Rehabilitasi bagi Individu Tunanetra Dewasa 
                        
                        Tarsidi, Didi                        
                         JASSI ANAKKU Vol 9, No 1 (2009): JASSI Anakku: Volume 9, Issue 1, 2009 
                        
                        Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                            |
                                
                                
                                    Full PDF (8995.87 KB)
                                
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.17509/jassi.v9i1.3890                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Dengan exploratory mixed methods research design, penelitian ini mengembangkan model konseling rehabilitasi bagi orang dewasa yang baru mengalami ketunanetraan untuk membantunya mengatasi masalah-masalah psikososial yang diakibatkan oleh ketunanetraan. Konstruk model dikembangkan dari data hasil studi kasus terhadap enam orang yang ketunanetraannya terjadi pada usia dewasa dan telah terbukti berhasil dalam kehidupannya. Konstruk model tersebut memuat lima unsur yang saling terkait yaitu: (1) keyakinan filosofis tentang ketunanetraan dan konseling rehabilitasi, (2) tujuan konseling, (3) pendekatan konseling, (4) metode konseling, dan (5) tahap-tahap konseling. Model divalidasi dengan expert judgment dan diujicobakan dengan desain single-subject research pada dua orang klien yang relatif baru mengalami ketunanetraan.Kata Kunci: konseling rehabilitasi, tunanetra dewasa
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            Penggunaan Metode Value Clarification Technique (VCT) untuk Meningkatkan Kedisiplinan Anak dengan Hambatan Emosi dan Perilaku di SLB E Handayani 
                        
                        Sekarnegari, Fadhisya Radzkymurti; 
Warnandi, Nandi                        
                         JASSI ANAKKU Vol 17, No 1 (2017): JASSI Anakku: Volume 17, Issue 1, 2017 
                        
                        Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                            |
                                
                                
                                    Full PDF (471.309 KB)
                                
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.17509/jassi.v17i1.7660                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Anak dengan hambatan emosi dan perilaku kelas VII di SLB E Handayani memiliki kedisiplinan yang rendah sehingga berdampak pada perilaku di sekolah seperti menganiayaa, tidak memakai seragam, tidak mengerjakan tugas, keluar kelas tanpa izin guru dan lain sebagainya. Rumusan masalah penelitian; “Apakah penerapan Value Clarification Technique dapat meningkatkan kedisiplinan anak dengan hambatan emosi dan perilaku kelas VII di SLB E Handayani?”. Tujuan Penelitian; 1) Memperoleh data tentang kedisiplinan anak dengan hambatan emosi dan perilaku kelas VII di SLB E Handayani sebelum diberikan Value Clarification Technique. 2) Memperoleh data tentang kedisiplinan anak dengan hambatan emosi dan perilaku kelas VII di SLB E Handayani sesudah diberikan Value Clarification Technique. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan Pre-Experimental Design. Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan one group pretest-posttest design. Pada desain ini terdapat pretest (sebelum diberi perlakuan), pemberian perlakuan berupa stimulus dan posttest Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Value Clarification Technique dapat meningkatkan kedisiplinan anak dengan hambatan emosi dan perilaku kelas VII di SLB E Handayani. Rekomendasi; 1) Bagi guru; dapat menggunakan Value Clarification Technique dalam pembelajaran terutama untuk meningkatkan kedisiplinan anak. 2) Bagi Orang tua; Sebaiknya membimbing anak dalam hal kedisiplinan dengan suasana kehangatan, tanpa adanya hukuman fisik yang terkesan menyiksa anak. 3) Bagi Peneliti Selanjutnya; Agar melakukan penelitian tentang Value Clarification Technique terhadap kedisiplinan anak dengan hambatan emosi dan perilaku dengan menggunakan metode penelitian yang berbeda.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            Pendidikan Luar Biasa dalam Perspektif Dewasa Ini 
                        
                        Rahardja, Djadja                        
                         JASSI ANAKKU Vol 10, No 1 (2010): JASSI Anakku: Volume 10, Issue 1, 2010 
                        
                        Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                            |
                                
                                
                                    Full PDF (10516.287 KB)
                                
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.17509/jassi.v10i1.3911                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Sikap masyarakat dunia terhadap individu berkebutuhan pendidikan khusus sekarang ini tidak lepas dari berbagai upaya yang telah dilakukan oleh para philosof, aktivis, dan humanitarian Eropa pada akhir abad 18 atau awal abad 19. Salah satunya, adalah Itard, yang kemudian mendapat gelar "Bapak Pendidikan Luar Biasa". Di Indonesia, sejarah perkembangan pendidikan luar biasa dimulai ketika Belanda masuk ke Indonesia (1596-1942), dengan membuka lembaga-lembaga khusus untuk anak-anak berkebutuhan pendidikan khusus. Sejak Indonesia merdeka, seluruh warganegara tanpa terkecuali apakah dia mempunyai kelainan atau tidak, mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan dan hal ini dijamin oleh UUD 1945. Kecenderungan yang secara signifikan mempengaruhi pendidikan luar biasa dewasa ini adalah pendidikan inklusif, akuntabilitas dan aksesibilitas pembelajaran, dukungan perilaku yang positif, serta kolaborasi. Apapun bentuk layanan pendidikan dan dimanapun layanan pendidikan itu diberikan kepada anak berkebutuhan pendidikan khusus, pemerintah seyogyanya menyediakan berbagai alternatif layanan pendidikan sebagai pilihan.Kata kunci: anak berkebutuhan pendidikan khusus, pendidikan luar biasa, pendidikan inklusif, kolaborasi
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            METODE SUKU KATA UNTUK PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN PESERTA DIDIK LOW VISION 
                        
                        Hidayah, Widya Nur; 
Nawawi, Ahmad                        
                         JASSI ANAKKU Vol 17, No 2 (2017): JASSI Anakku: Volume 17, Issue 2, 2017 
                        
                        Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                            |
                                
                                
                                    Full PDF (299.688 KB)
                                
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.17509/jassi.v17i2.9701                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Membaca merupakan kemampuan dasar yang berhak dimiliki oleh setiap peserta didik. Peserta didik low vision saat ini mendapatkan pengajaran membaca menggunakan huruf braille yang diasumsikan menyebabkan prestasi, hasil belajar rendah dan penurunan motivasi dalam belajar. Hasil asessmen seorang peserta didik low vision berinisial MD yang duduk di bangku kelas 3 SDLB memiliki pengetahuan dalam mengenal huruf latin, sisa penglihatan fungsionalnya mampu membaca huruf berukuran 36, dengan jarak 3 cm dan dengan posisi cahaya berada di depan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca permulan pada aspek suku kata, lalu menjadi kata dan kalimat sederhana melalui metode suku kata. Metode penelitian ini adalah Single Subject Research (SSR) dengan desain A-B-A. Hasil penelitian menunjukkan mean level kemampuan membaca permulaan subjek pada fase baseline-1 memperoleh persentase 21,11% yang menunjukkan subjek berada dalam tahap mengeja huruf, lalu pada fase intervensi menunjukkan perolehan mean level sebesar 90,63% menunjukkan subjek telah mampu membaca kalimat sederhana dan pada fase baseline-2 menunjukkan peningkatan sampai 98,52% yang menunjukkan subjek MD mampu membaca kalimat sederhana dengan lancar. Kondisi akhir subjek ini menunjukkan metode suku kata dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada MD peserta didik low vision.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            Hubungan antara Gaya Kelekatan (Attachment) dengan Konsep Diri pada Pecandu Narkoba di Rumah Cemara Bandung Tahun 2011 
                        
                        Nurhayati, Dienni; 
Sunardi, Sunardi                        
                         JASSI ANAKKU Vol 11, No 1 (2011): JASSI Anakku: Volume 11, Issue 1, 2011 
                        
                        Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                            |
                                
                                
                                    Full PDF (10411.836 KB)
                                
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.17509/jassi.v11i1.3956                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang hubungan antara gaya kelekatan (attachment) dengan konsep diri pada pecandu narkoba. Penelitian di lakukan di Rumah Cemara. Sampel penelitian sebanyak 28 orang yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner yang disampaikan secara lisan kepada masing-masing subyek penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh pecandu narkoba di Rumah Cemara mempunyai gaya kelekatan secure. Hampir setengahnya (42,9%) mempunyai konsep diri positif, sedangkan sebagian besar (57,1%) mempunyai konsep diri negatif. Sebagian besar (60,7%) juga memiliki kecenderungan konsep diri aspek psikis. Secara umum juga ditemukan tidak terdapat hubungan antara gaya kelekatan (atachment) dengan konsep diri pada pecandu narkoba di Rumah Cemara.Kata kunci: kelekatan, konsep diri, narkoba
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            INSTRUMEN ASESMEN MENULIS PERMULAAN PADA ANAK DENGAN HAMBATAN KECERDASAN RINGAN 
                        
                        Siti, Nurbayati; 
Tjutju, Soendari; 
Sunaryo, Sunaryo                        
                         JASSI ANAKKU Vol 18, No 2 (2018): JASSI Anakku: Volume 18, Issue 2, 2018 
                        
                        Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                            |
                                
                                
                                    Full PDF (658.575 KB)
                                
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.17509/jassi.v18i2.15444                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Keterampilan menulis permulaan merupakan keterampilan dasar yang diajarkan pada kelas tingkat awal dan merupakan kegiatan yang kompleks, karena membutuhkan kemampuan visual, auditori, memori serta koordinasi mata dan tangan yang baik. Anak dengan hambatan kecerdasan adalah kondisi individu yang mengalami fungsi kecerdasan di bawah rata-rata anak pada umumnya dan memiliki hambatan dalam perilaku adaptif yang terjadi sebelum usia 18 tahun. Anak dengan hambatan kecerdasan ringan merupakan salah satu klasifikasi anak dengan hambatan kecerdasan yang kerap kali mengalami kesulitan dalam menulis permulaan. Untuk mengetahui kesulitan, kemampuan dan kebutuhan anak dengan hambatan kecerdasan ringan dalam keterampilan menulis permulaan maka perlu adanya kegiatan asesmen menulis permulaan dan alat asesmen atau disebut juga instrumen asesmen menulis permulaan. Berdasarkan studi lapangan yang telah dilakukan oleh peneliti maka didapatkan permasalahan bahwa instrumen asesmen menulis permulaan yang ada di sekolah belum memiliki petunjuk penggunaan, petunjuk penskoran dan petunjuk penilaian yang belum jelas, susunan kisi-kisi dan butir instrumen yang belum sesuai serta teori yang digunakan belum jelas sumber referensinya. Hal tersebut dikarenakan belum adanya instrumen asesmen menulis permulaan yang terstandar yang dapat dijadikan gambaran bagi guru dalam menyusun dan mengembangkan instrumen asesmen menulis permulaan. Pada penelitian ini, peneliti berupaya untuk mengembangkan instrumen asesmen menulis permulaan pada anak dengan hambatan kecerdasan ringan sesuai dengan kurikulum dan teori yang ada. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu pedoman wawancara, pedoman observasi dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang dilakukan adalah reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Dalam mengembangkan instrumen asesmen menulis permulaan, peneliti juga melaksanakan tiga tahapan penelitian yaitu penelitian dan pengumpulan data, perencanaan dan pengembangan instrumen asesmen menulis permulaan yang didalamnya terdapat proses validasi instrumen dengan menggunakan teknik delphie serta tahap uji keterlaksanaan dan evaluasi instrumen asesmen menulis permulaan. Hasil uji keterlaksanaan dan evaluasi yang telah dilakukan menunjukkan bahwa instrumen asesmen menulis permulaan yang telah dikembangkan tersebut dapat menggali hambatan, kemampuan dan kebutuhan anak dengan hambatan kecerdasan ringan.
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            Kendala Umum yang Dihadapi Penyandang Disabilitas dalam Mengakses Layanan Publik 
                        
                        Tarsidi, Didi                        
                         JASSI ANAKKU Vol 11, No 2 (2011): JASSI Anakku: Volume 11, Issue 2, 2011 
                        
                        Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                            |
                                
                                
                                    Full PDF (3601.516 KB)
                                
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.17509/jassi.v11i2.3991                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Layanan publik tersedia bagi semua warga masyarakat termasuk mereka yang menyandang disabilitas. Akan tetapi, bagi para penyandang disabilitas ada masalah aksesibilitas. Sudah ada beberapa peraturan perundang-undangan yang secara spesifik mengatur tentang aksesibilitas. Namun demikian, sangat minimnya implimentasi peraturan perundang-undangan tersebut mengakibatkan berbagai hambatan bagi para penyandang disabilitas untuk dapat menikmati berbagai layanan publik yang tersedia. Ini mencakup hambatan arsitektural, hambatan informasi dan komunikasi, dan hambatan internal diri penyandang disabilitas sendiri serta kurangnya dukungan masyarakat bagi pengembangan diri para penyandang disabilitas, yang secara keseluruhan telah memperburuk akses para penyandang disabilitas ke layanan publik.Kata kunci: layanan publik, disabilitas, aksesibilitas
                                
                             
                         
                     
                    
                                            
                        
                            KEPEDULIAN MASYARAKAT TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI LINGKUNGAN SLB NEGERI B SUMEDANG (Studi Deskriptif Terhadap Masyarakat di Lingkungan Dusun Margamukti Desa Licin Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang) 
                        
                        Rizjil Alim, Raden Ajeng Sri                        
                         JASSI ANAKKU Vol 19, No 2 (2019): JASSI Anakku: Volume 19, Issue 2, 2019 
                        
                        Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) 
                        
                             Show Abstract
                            | 
                                 Download Original
                            
                            | 
                                
                                    Original Source
                                
                            
                            | 
                                
                                    Check in Google Scholar
                                
                            
                                                            |
                                
                                
                                    Full PDF (33.575 KB)
                                
                                                                                            
                                | 
                                    DOI: 10.17509/jassi.v19i2.22719                                
                                                    
                        
                            
                                
                                
                                    
Kepedulian masyarakat terhadap anak berkebutuhan khusus merupakan salah satu hal yang tidak terlepas dari sebuah interaksi masyarakat terhadap lingkungannya, berangkat dari adanya permasalahan ketidak pahaman masyarakat mengenai anak berkebutuhan khusus maka berpengaruh terhadap interaksi sosial maupun sikap masyarakat terhadap anak-anak tersebut. Bertitik tolak dari permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang kepedulian masyarakat terhadap anak berkebutuhan khusus di lingkungan SLB Negeri B Sumedang yang berlokasi di Dusun Margamukti Desa Licin Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang, yang meliputi pengetahuan masyarakat terhadap anak berkebutuhan khusus, interaksi sosial masyarakat dengan anak berkebutuhan khusus, sikap masyarakat terhadap anak berkebutuhan khusus dan pandangan terhadap pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus. Demi mencapai tujuan tersebut, maka digunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualtitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian adalah dengan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepedulian masyarakat terhadap anak berkebutuhan khusus belum terjalin dengan baik, hal ini dikarenakan masih ada masyarakat yang kurang memiliki pengetahuan yang cukup mengenai anak berkebutuhan khusus dan tidak mau berinteraksi dengan anak berkebutuhan khusus. Melalui penelitian ini, peneliti menyampaikan rekomendasi untuk masyarakat dan bagi para peneliti berikutnya agar menunjukkan kepeduliannya terhadap keberadaan anak berkebutuhan khusus.