cover
Contact Name
Arif Rahman
Contact Email
shautunapmh@gmail.com
Phone
+6282343321118
Journal Mail Official
shautunapmh@gmail.com
Editorial Address
https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/shautuna/editorialteam
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab
ISSN : -     EISSN : 27750477     DOI : https://doi.org/10.24252/shautuna.v2i3
Shautuna: Jurnal Imiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab adalah jurnal akademik yang telah menerbitkan karya ilmiah sejak tahun 2013. Jurnal ini diterbitkan oleh Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Alauddin Makassar. Jurnal ini disediakan untuk mahasiswa-mahasiswa yang berkecimpung dalam hukum Islam lebih khusus perbandingan mazhab dan hukum. Jurnal ini secara rutin terbit tiga kali setahun yakni pada Januari, Mei dan September.
Articles 344 Documents
Tradisi Ngidak Endhog dalam Perkawinan Adat Jawa Perspektif Mazhab al-Syafi’i; Studi Kasus di Desa Joho Kabupaten Sukoharjo Dias Anggraini; Hadi Daeng Mappunna
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum Januari
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/shautuna.v2i1.16651

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana adanya tradisi dalam perkawinan adat jawa yang termasuk Tradisi Ngidak Endhog yaitu prosesi yang dilakukan setelah kedua mempelai melakukan akad nikah. Tradisi ngidak endhog dalam perkawinan adat jawa melambangkan kemampuan mempelai pria untuk memberikan keturunan bagi generasi keluarganya. Tradisi ini sudah ada sejak zaman dahulu yang dianggap sakral oleh masyarakat yang melaksanakan prosesi tersebut. Tradisi ini merupakan simbol keturunan. Telur adalah lambang segala awal kehidupan dan simbol kesuburan. Bila dalam prosesi tersebut telur yang diinjak pecah, maka pengantin akan segera mendapatkan keturunan. Kepercayaan masyarakat yang sudah menjadi kebiasaan itu membuat masyarakat menganggap bahwa telur yang di injak merupakan simbol takdir dan karena pada pasangannya yang baru saja menikah terutama kepala rumah tangganya. Penilitian ini termasuk dalam penelitian lapangan (field research). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif fenomologis untuk rumusan pertama dan pendekatan analisis Mazhab Syafi'iyah. Berdasarkan hasil analisis terhadap fenomena yang peneliti nahas, peneliti memperoleh kesimpulannahwa tradisi ngidak endhog dalah dari segi obyeknya yang dikajai melalui mazhab syafi'I masuk di Al-Urf Al-fi'li dan Al-Urf Amali (adat/kebiasaan yang menyangkut perbuatan.) Dari segi keabsahan peneliti mengkategorikan ini sebagai Al-Urf shahih ( tradisi yang baik).
Pembatalan Perkawinan Akibat Kelainan Fisik Pada Tubuh Pasangan Perspektif Empat Mazhab Muh Fiqram; Saleh Ridwan
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum Januari
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/shautuna.v2i1.16708

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memberi penjelasan tentang Pendapat Perspektif Empat Mazhab Pembatalan Perkawinan Akibat Kelainan Fisik Pada Tubuh Pasangan, dan juga mampu memberikan penjelasan, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang telah mengatur secara tertib tentang Pembatalan Perkawinan yang menyebakan adanya Kelainan Fisik Pada Tubuh Pasangan, untuk melihat persamaan dan perbedaan diantara empat mazhab, mengenai Pembatalan Perkawinan Akibat Kelainan Fisik Pada Tubuh Pasangan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian (kualitaif deskriptif). Adapun sumber data bersifat penelitian kepustakaan (library rescarch). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Syar’i, pendekatan yuridis, pendekatan histori, pendekatan filosofi.Hasil penelitian dari analisa penulis untuk menjawab permasalahaan tentang bagaimana pendapat empat mazhab tentang pembatalan dalam perkawinan akibat adanya kelainan fisik pada tubuh pasangan, sesuai dengan hasil penelitian empat mazhab berpendapat bahwa pembatalan perkawinan adalah batalnya suatu pernikahan yang muncul karena adanya luka-luka badan, dan Impoten pada diri suami, yang menyebabkan sang suami tidak mampu melaksanakan tugas seksualnya terhadap Istri  dan penyakit tersebut sulit untuk di sembuhkan. Sehingga sang Istri berhak untuk melakukan pembatalan perkawinan dipengadilan Agama
Perkawinan Sekufu Wanita Syarifah dengan Laki-Laki Biasa Di Desa Pambusuang Kabupaten Polewali Mandar Muhammad Ridwan; Hamzah Hasan
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum Januari
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/shautuna.v2i1.16837

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mazhab fikih yang dipegang oleh masyarakat habaib, serta pandangan tokoh masyarakat terhadap perkawinan sekufu wanita syarifah dengan laki-laki biasa di Desa Pambusuang. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian yaitu; pendekatan sosial dan fenomenologi. Adapun sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu; Library research (studi kepustakaan) dan Field research (studi lapangan). Teknik yang digunakan dalam studi lapangan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan instrument penelitian serta penentuan informan. Sedangkan teknik pengolahan data dan analisis data yang akan digunakan adalah reduksi data, penyajian (display data), dan verifikasi (penarikan kesimpulan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mazhab fiqih yang dipegang teguh oleh masyarakat habaib di Desa Pambusuang Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar adalah mazhab Syafi’i ini disebabkan karena datuk-datuk mereka sejak dulu bermazhab Syafi’i, serta mereka kental dengan tradisi Nahdatul Ulama yang notabenenya bermazhab fiqih Imam Syafi’i. Sedangkan pandangan tokoh masyarakat menunjukkan bahwa wanita syarifah dilarang menikah dengan laki-laki biasa. Pandangan ini hanya dikalangan internal keluarga habaib saja. Sedangkan dari Masyarakat Pambusuang sendiri tidak pernah dibiasakan menikah dengan bukan sekufunya, disebabkan dengan kultur budaya yang sangat kental dengan adat siri’nya, serta besarnya rasa cinta dan penghormatan kepada keturunan Nabi Muhammad Saw.
Larangan Salat Jumat Masa Pencegahan Covid-19; Studi Analisis Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 Ade Rian; Azman Arsyad
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum Januari
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/shautuna.v2i1.16918

Abstract

Artikel ini membahas mengenai yang menjadi latar belakang dikeluarkannya fatwa (MUI) Nomor 14 Tahun 2020. Kemudian mengetahui dan memahami dasar dan metode istinbath hukum Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada masa pencegahan wabah COVID 19. Sehingga dapat diketahui analisis fatwa Nomor 14 Tahun 2020 pada masa pencegahan wabah COVID-19. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif dengan menggunakan teknik analisis. Dengan menggunakan metode penelitian normatif. Adapun sumber data pada penelitian ini yaitu: data primer, sekunder dan tersier. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik kepustakaan dan teknik kutipan. Selanjutnya pengolahan data/analisis data yaitu dngan menggunakan teknik meriviu dan memeriksa data, menginterpretasikan data kemudian menggambarkannya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 1) salat jumat merupakan salat wajib dua rakaat yang dilakukan secara berjamaah diwaktu zuhur dengan didahului oleh dua khutbah. Salat jumat disyariatkan dalam Alquran dan As-Sunna dan juga atas dasar ijma’ seluruh umat islam. Kewajiban salat jumat dijelaskan dalam surah Al-Jumu’ah ayat 9. 2) MUI mengeluarkan fatwa Nomor 14 Tahun 2020 tentang larangan salat jumat pada masa COVID-19 karena adanya wabah COVID-19 yang proses penularannya semakin cepat dengan adanya kegiatan yang melibatkan banyak orang seperti salat jumat. 3) Analisis dari fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 larangan salat jumat pada masa pencegahan wabah COVID-19 ditinjau dari malahah mursalah dengan mempertimbangkan maqasid al-syari’ah serta dengan menggunakan kaidah-kaidah fikih dengan demikian fatwa MUI yang menangguhkan pelaksanaan ibadah salat jamaah pada masa pencegahan COVID-19 adalah suatu keputusan yang sangat tepat demi melindungi jiwa umat manusia sebagaimana tujuan pokok beragama.
Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Angsuran Umrah oleh Pihak Madena Wisata Tour dan Travel Arti Widia Sari; Abdul Wahid Haddade
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum Januari
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/shautuna.v2i1.17031

Abstract

Penelitian ini bertujuan  mengetahui sistem angsuran umrah yang diberlakukan PT. Madena Wisata Tour dan Travel dan mengetahui aturan menurut hokum islam terkait angsuran umrah PT. MadenaWisata Tour dan Travel. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang tergolong dalam deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomologi. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sistem angsuran PT. Madena Wisata Tour dan Travel bekerjasama dengan perusahaan pembiayaan BFI Syariah, dimana pihak BFI Syariah membeli paket umrah yang telah disediakan oleh PT. Madena Wisata Tour dan Travel, kemudian pihak BFI Syariah membeli/membayar cash paket umrah yang telah disediakan oleh pihak PT. Madena Wisata Tour dan Travel. Kemudian menjual kembali paket umrah kepada nasabah yang ingin mengangsur. Peneliti merekomendasikan sebelum dilakukannya program angsuran umrah sebaiknya perusahaan biro perjalanandan perusahaan pembiayaan melakukan sosialisai terlebih dahulu terhadap calon nasabah mengenai kalkulasi harga agar kedepannya tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.
Tradisi Sayyang Pattu’du’ dalam Peringatan Maulid di Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar Baharuddin Baso; Muammar Bakry
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum Januari
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/shautuna.v2i1.17431

Abstract

Artikel ini membahas tentang apa yang menjadi latar belakang adanya perbedaan pendapat dikalangan ulama mengenai maulid. Kemudian menjelaskan dasar dan rujukan para ulama memandang maulid sebagai suatu perbuatan yang diperbolehkan ataukah tidak diperbolehkan, sehingga dapat diketahui komparasi para ulama memandang tradisi maulid tersebut. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif lapangan dengan menggunakan teknik wawancara. Adapun sumber data pada penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Metode  pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengamatan lapangan dan teknik kutipan atau literature yang ada. Selanjutnya pengolahan data/analisis data yaitu dengan menggunakan teknik  ppenelitian kualitatif yaitu dengan menggabambarkan hasil penelitian dengan menguraiakan kalimat dan tekniknya menggunakan analisa deduktif yaitu mengambil suatu kesimpulan yang bersifat umum menuju ke pernyataan yang bersifat khusus. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa 1) sejarah tradisi sayyang pattu’du’ dalam peringatan maulid tidak terlepas dari pengaruh agama dan budaya dapat dikatakan bahwa tradisi tersebut lahir dari akulturasi antara agama dan budaya. 2) prosesi pelaksanaan dari tradisi sayyang pattu’du’ dalam peringatan maulid tersebut tidak terlepas dari nuansa yang bersifat agamis seperti pembacaan barzanji dan sholawat Nabi dengan diselipi budaya yang masih sangat dilestarikan. 3) adanya perbedaan pendapat dikalangan para ulama dalam hal ini ulama klasik dan ulama kontemporer dalam menanggapi persoalan maulid ada yang mengatakan boleh dan adapula yang mengatakan tidak boleh bahkan di bid’ahka
Analisis Hukum Islam Terhadap Teori Hazairin Tentang Penetapan Ahli Waris Pengganti Dalam Sistem Hukum Kewarisan Islam Haslinda Sabdah; Supardin Supardin
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum Januari
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/shautuna.v2i1.17434

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiman system pembagian warisan menurut teori Hazairin, jika ahli waris telah meninggal lebih dahulu dari pada pewarisnya. Dalam hal ini yang dimaksud adalah pembagian warisan terhadap ahli waris pengganti. Ada beberapa pokok permasalahan yang dijabarkan adalah : 1). Apa yang dimaksud dengan ahli waris pengganti menurut Hazairin, 2). Apa dasar hukum yang digunakan oleh Hazairin dalam menetapkan ahli waris pengganti, 3). Bagaimana teori Hazairin tentang ahli waris pengganti memengaruhi system hukum kewarisan Islam. Berdasarkan penelitian ini, diperoleh beberapa hasil yaitu berdasarkan teori Hzairin, ahli waris pengganti berhak mendapatkan warisan sesuai dengan yang diperoleh Bapak/Ibunya seandainya masih hidup, tanpa ada diskriminasi antara cucu laki-laki ataupun cucu perempuan. Dan bagian untuk masing-masing ahli waris pengganti atau mawali menurut Hazairin sesuai dengan jumlah bagian ahli waris yang digantinya dengan mempertimbangkan posisi mereka masing- masing.  Selanjutnya  atas kesamaan keduduukan, ahli waris pengganti laki-laki dengan ahli waris pengganti perempuan 2 : 1. Dengan adanya teori Hazairin dalam menetapkan ahli waris pengganti, maka kepada masyarakat muslim khususnya di Indonesia diharapakan sudah tidak ada lagi permasalahan mengenai warisan karena teori tersebut sudah sangat jelas pembagiannya dan dirasakan  sudah cukup adil
Fenomena Perampasan Barang Pemilik Hutang Oleh Rentenir Di Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto; Analisis Perbandingan Hukum Islam Dan Hukum Positif Rukaya Rukaya; Istiqamah Istiqamah
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum Januari
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/shautuna.v2i1.17738

Abstract

Pokok masalah penelitian ini terkait analisis perbandingan hukum Islam dan Hukum positif  terhadap fenomena perampasan barang pemilik hutang oleh rentenir di Desa Tanammawang Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto.. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research) yang berangkat dari pengamatan dan penemuan fakta sosial yang dikaji menggunakan pendekatan perbandingan (comperative approach) dalam hal ini yang dimaksud adalah Hukum Islam dan Hukum Positif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Analisis Perbandingan Hukum Islam dan Hukum Positif  terhadap fenomena perampasan barang pemilik hutang oleh rentenir (studi kasus di Desa Tanammawang, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto).  Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Lokasi penelitian bertempat di Desa Tanammawang Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto. Fokus penelitian adalah analisis perbandingan hukum islam dan hukum positif terhadap fenomena perampasan barang pemilik hutang oleh rentenir (studi kasus Desa Tanammawang Kecamatan Bontoramba Kabupaten Jeneponto ). Dalam penelitian ini penentuan informan dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi (observation), wawancara mendalam (indepth interview), dan dokumentasi. Serta teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data dan model interaktif yakni dengan mereduksi data, menyajikan data, dan memverifikasi atau menarik sebuah kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama adanya rentenir di Desa Tanammawang yang memberikan perubahan terhadap masyarakat Desa Tanammawang. Karena telah memberikan pinjaman yang berbunga dan terkhusus di dusun sarroangin yang begitu banyak masyarakat melakukan hal itu. Baik dengan menggandakan uang, melakukan perampasan barang yang diperjanjikan (jaminan) apabila telah lewat dari waktu yang ditentukan. Dan perbuatan tersebut salah satu kegiatan muamalah yang dilarang oleh Allah swt dilarenakan mengandung praktek riba
Analisis Perbandingan Hukum Islam Dan Hukum Positif Terhadap Pelaksaan Jual Beli Ijon: Studi Kasus di Kabupaten Bantaeng Reski Andayani; Rahma Amir
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum Januari
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/shautuna.v2i1.17741

Abstract

Peneliti bertujuan untuk mendeksripsikan secara jelas terkait masalah Pelaksanaan Jual Beli Ijon; studi Kasus Di Kelurahan Onto Kecamatan Bantaeng Kabupaten Bantaeng. Dikaji berdasarkan Anailis Perbandingan Hukum Islaam Dan Hukum Positif dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksaan jual beli buah dengan cara ijon, serta bagaimana pemahaman masyarakat dalam melaksanakan jual beli ijon. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif- kualitatif yaitu analisis yang menggambarkan suatu keadaan atau fenomena dengan kata-kata atau kalimat kemudian dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi, yang menjadi populasi adalah penjual dan pembeli. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa Pelaksaan jual beli ijon yang ada di Kelurahan Onto, Kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng pada umumnya pamahaman masyarakat masih terlalu minim, baik menurut Hukum Islam maupun Hukum Positif. Hal itru disebabkan oleh kurangnya pemuka-pemuka Agama, maupun kegiatan penyuluhan Hukum yang membahas tentang bagaimana landasan Hukum dalam jual beli ijon. Dalam prakitiknya pelaksanaan jual beli ijon terjadi dengan cara pihak pembeli (pedagang) mendatangi pihak penjual (pemilik mangga) untuk menjual buah mangganya yang masih dalam bentuk bunga dengan menawarkan harga berdasarkan taksiran atau perkiraan pada bunga bakal buah tersebut. Jika harga yang ditawarkan sesuai dengan keinginan pemilik buah, maka transaksi itu dilanjutkan tetapi jika sesuai maka transaksi itu tidak terjadi
Tinjauan Hukum Islam Terhadap Mappogau Sihanua Di Desa Tompobulu Kecamatan Bulupodo Kabupaten Sinjai Lismawati Lismawati; Zulhasari Mustafa
Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum Januari
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/shautuna.v2i1.17944

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk bagi setiap ummat muslim, segala yang dilakukan dalam kehidupannya harus sesuai dengan kehendak Allah Swt sebagai realisasi dari keimanan kepadanya kehendak Allah Swt tersebut dapat di temukan dalam kumpulan wahyu yang disampaikan melalui Nabi Muhammad Saw yaitu al-Qur’an. Syariat Islam yaitu suatu hukum yang bersumber dan menjadi bagian dari agama Islam. Konsepsi hukum Islam, dasar, dan kerangka hukumnya telah ditetapkan oleh Allah. Hukum tersebut tidak hanya mengatur antara hubungan manusia dengan manusia lainnya dan benda dalam masyarakat, tetapi juga hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan Hukum manusia tersebut tidak hanya mengatur antara hubungan manusia dengan manusia lainnya dan benda dalam masyarakat, tetapi juga hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia dalam hidup bermasyarakat. Dan hubungan manusia dengan benda alam disekitarnya. Adapun beberapa pokok masalah atau pertanyaan peneliti. 1). Untuk mengetahui tata cara pelaksanaan  dan struktur kepemimpinan Mappagau Sihanua di Desa Tompobulu Kecamatan Bulupoddo Kabupaten Sinjai.  2).mengetahui bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap Mappogau Sihanua di Desa Tompobulu Kecamatan Bulupoddo Kabupaten Sinjai 3).  mengetahui apa makna pelaksanaan Mappogau Sihanua di Desa Tompobulu Kecamatan Bulupoddo Kabupaten Sinjai. Menurut Amir Syarifuddin sebagaimana dikutip oleh Kutbuddin Aibak, hukum Islam adalah seperangkat peraturan wahyu Allah dan Sunnah Rasul tentang tingkah laku manusia mukallaf yang telah diakui atau diyakini bagi yang beragama Islam. penjelasannnya yang telah diberikan Nabi Muhammad Saw mengenai wahyu Allah Swt tersebut, yaitu as-sunnah

Page 7 of 35 | Total Record : 344