cover
Contact Name
Ratna Endang Widuatie
Contact Email
historia.fib@unej.ac.id
Phone
+62331337288
Journal Mail Official
historia.fib@unej.ac.id
Editorial Address
Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember Jalan Kalimantan No. 37, Kampus Bumi Tegalboto Kotak Pos 159, Jember, 68121
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
Historia
Published by Universitas Jember
ISSN : 1829975X     EISSN : 27749932     DOI : -
Core Subject : Humanities, Social,
Historia merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember dengan tujuan sebagai media bagi para staf pengajar, peneliti dan mahasiswa untuk mempublikasikan karya ilmiahnya di bidang ilmu sejarah, baik dalam bentuk hasil penelitian atau kajian analisis kritis.
Articles 66 Documents
Tanam Paksa di Keresidenan Tegal: Kajian Tentang Sistem, Pelaksanaan dan Dampaknya (1830–1870) Hanafi, Setia; Nawiyanto, S.
Historia Vol 5 No 1 (2022): Historia : Jurnal Ilmu Sejarah
Publisher : History Department, Faculty of Humanities, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jhist.v4i2.27840

Abstract

This article discusses the cultivation system applied in the Tegal Residency starting from the system, its implementation and the impact that arose on the community in that period. Cultivation system, which was implemented from 1830 to 1870, has become an important momentum for the socio-economic changes of the people in the Tegal Residency. The research problems to be dealt with here include an overview of the conditions Tegal Residency before the cultivation system, the implementation of cultivation system the residency, and the impact of cultivation system. The research method used is the historical method which consists of heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. This study employs an economic sociology approach. The research results indicate that plantation activities already existed but have not developed well. The application of cultivation system encouraged plantations to expand by utilizing available resources, namely land and labor, both of which are closely related in traditional ties. Productivity levels increased for both sugar, coffee, indigo and tea plantations from before the implementation of cultivation system, although indigo and tea developed more slowly. This had an impact on society with the emergence of wage labor, population growth, benefits for colonial officials, and peasant resistance movements.
From Palestine To Palestine: The Jewish Strategy In Establishing Israel Country on Palestine Winarni, Retno
Historia Vol 5 No 1 (2022): Historia : Jurnal Ilmu Sejarah
Publisher : History Department, Faculty of Humanities, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jhist.v4i2.29528

Abstract

This article focuses on how Jews realized Israel on Palestine land. In realizing the dream, Jews established their movement, namely Zionism, to take Palestine over Ottoman Turkey. To analyze it, historical analysis and approach by library research are needed in collecting the data. The study revealed that there were two strategies of Zionism. The first strategy is releasing Palestine from Ottoman Turkey authority. The second strategy is how to take over Palestine land, which was occupied by Palestinian Arabian. The first strategy consists of several ways: insinuating into Ottoman Turkey government and lobbying big countries such as Britain, France, and the USA. The second strategy started by controlling economics in Palestine. The Jewish people who lived in Palestine did it. They terrorized Palestinian people; hence they refugeed and left their homeland. The third strategy is the war between Jews and Arabian which was won by the Jews. Therefore, Israel proclamation did not find any obstacles. However, the proclamation triggered a reaction from Arabian countries, so that it made never-ending conflicts. Eventually, the conflict becomes an international matter.
Banjir Bengawan Solo dan Pengaruhnya Bagi Kehidupan Masyarakat di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2007–2008 Arianto, Dimas Eka; Nawiyanto, S.
Historia Vol 5 No 1 (2022): Historia : Jurnal Ilmu Sejarah
Publisher : History Department, Faculty of Humanities, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jhist.v4i2.25344

Abstract

Tulisan ini membahas mengenai Banjir Bengawan Solo dan Pengaruhnya Bagi Kehidupan Masyarakat di Kabupaten Bojonegoro Tahun 2007-2008. Permasalahan yang dikaji dalam pembahasan ini (1) Faktor yang menyebabkan seringnya terjadi banjir Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro? (2) Proses terjadinya banjir Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro ? (3) Dampak yang ditimbulkan akibat banjir Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro (4) Bagaimana upaya pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bojonegoro dalam mengendalikan bencana banjir?. Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang meliputi pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi, dan penulisan sejarah (historiografi). Penulis mengkajinya mengunakan pendekatan sosiologi kebencanaan (Sociology of Disaster) dan teori bahaya alam dan manajemen bencana oleh Andrele Awatona sebagai acuan penulisan. Hasil penulisan ini adalah (1) Penyebab utama terjadinya banjir Sungai Bengawan Solo karena adanya curah hujan yang tinggi, sehingga menyebabkan volume debit air naik tanpa terkendali dan berhasil menjebol tanggul Bengawan Solo dan didukung oleh kondisi ekologis, kondisi demografi dan kondisi ekonomi yang mengalami perubahan. (2) Banjir terjadi pada 26 Desember 2007 sampai dengan 7 Januari 2008 (3) Bencana banjir Sungai Bengawan Solo sebagai peristiwa bencana alam yang menimbulkan kerugian secara materil maupun non meterial bagi kehidupan masyarakat yang terdampak pada kehidupan ekonomi, sosial, maupun lingkungan sekitar. (4) Respons yang diberikan oleh pemerintah maupun masyarakat dapat dilihat dari proses penanganan terhadap bencana yang terjadi mulai dari tahap evakuasi, tanggap bencana, pemberian bantuan, sampai tahap tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pasca benacana.
Eksistensi Kelompok Ludruk Merdeka di Kecamatan Kencong Kabupaten Jember Tahun 1975–2020 Rozi, Fathur; Endrayadi, Eko Crys
Historia Vol 5 No 1 (2022): Historia : Jurnal Ilmu Sejarah
Publisher : History Department, Faculty of Humanities, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jhist.v4i2.25552

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Eksistensi Kelompok Ludruk Merdeka di Kecamatan Kencong Kabupaten Jember Tahun 1975-2020. Landasan teori yang digunakan adalah teori kebudayaan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana proses berdirinya Kelompok Ludruk Merdeka, (2) Usaha apa saja yang dilakukan Kelompok Ludruk Merdeka dalam mempertahankan eksistensinya, (3) Bagaimana bentuk dukungan pemerintah dan masyarakat terhadap Kelompok Ludruk Merdeka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan tahapan pemilihan topik, pengumpulan sumber, verifikasi, interpretasi, historiografi. Hasil penelitian menunjukkan cikal bakal berdirinya Kelompok Ludruk Merdeka dimulai dari berdirinya Kelompok Ludruk Tanpa Nama yang berada di bawah pimpinan Sudiryo dengan tujuan untuk menghibur masyarakat. Pada tahun 1975 Kelompok Ludruk Merdeka berada di bawah pimpinan Agus Salim dan mulai terdaftar secara resmi dalam buku induk kesenian Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Pada tanggal 6 Juni 2001 Agus Salim meninggal dunia, sehingga digantikan oleh Harlilik. Usaha yang dilakukan Kelompok Ludruk Merdeka dalam mempertahankan eksistensinya yaitu melakukan regenerasi pemimpin, perbaikan properti, lakon atau cerita, kesejahteraan pemain dan mengikuti berbagai festival atau lomba. Dukungan pemerintah terhadap Kelompok Ludruk Merdeka, antara lain: (1) Melindungi kelompok kesenian dengan memberikan Kartu Nomor Induk Kesenian (KNIK). (2) Menampilkan Kelompok Ludruk Merdeka dalam acara pemerintahan. (3) Memberikan pembinaan dengan mengundang seniman di Kabupaten Jember. (4) Pemerintah Kabupaten Jember memberikan dukungan dan apresiasi terhadap seniman yang berprestasi. (5) Bantuan selama pandemi covid-19. Dukungan masyarakat dalam pertunjukan ludruk terdiri penanggap dan penonton.
Historiografi Orde Baru yang Hegemonik dan Pembelajaran Sejarah di Sekolah (SMP, SMA) Krisnadi, I.G.
Historia Vol 5 No 1 (2022): Historia : Jurnal Ilmu Sejarah
Publisher : History Department, Faculty of Humanities, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jhist.v4i2.29527

Abstract

Artikel ini bertujuan menjelaskan upaya pemerintah Orde Baru mengendalikan sejarah, sejarah kontroversial dan krisis pembelajaran sejarah, demokratisasi sejarah dan memformat ulang historiografi Orde Baru. Penelitian ini menggunakan metode sejarah. Setiap permasalahan yang muncul di dalam penelitian ini didekati dengan ilmu politik, dan dianalisis menggunakan teori hegemoni dari Antonio Gramsi.
Penataan Ruang Perkotaan di Gresik Masa Pemerintahan Bupati Sambari Halim Radianto tahun 2010-2020 Sulaiman, Muhammad; Sasmita, Nurhadi
Historia Vol 5 No 2 (2022): Historia : Jurnal Ilmu Sejarah
Publisher : History Department, Faculty of Humanities, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jh.v5i2.36318

Abstract

Penelitian ini membahas Penataan Ruang Perkotaan di Gresik Masa Pemerintahan Bupati Sambari Halim Radianto Tahun 2010-2020. Permasalahan penelitian adalah apa faktor yang menyebabkan perlunya penataan Kota Gresik, bagaimana proses penataan ruang kota di Gresik, dan apa upaya Bupati Sambari Halim Radianto dalam mengelola dan menata ruang kota di Gresik tahun 2010-2020. Metode sejarah digunakan untuk rekonstruksi peristiwa, yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Sumber kajian berasal dari arsip, laporan, buku, jurnal, dan karya penelitian lainnya yang relevan. Teori yang digunakan adalah teori perencanaan tata ruang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penataan Kota Gresik awalnya pada kepemimpinan Bupati Soefelan tahun 1973-1978, dengan melakukan pemindahan pusat pemerintahan, rumah dinas bupati, dan seluruh kantor instansi yang ada. Penataan kota selanjutnya dilakukan oleh Bupati Robbach Ma’sum tahun 2000-2010, dengan membagi sistem permukiman perkotaan sesuai dengan hirarki dan fungsi kota. Herarki dibagi atas tiga bagian, Kota Orde I, Kota Orde II, dan Kota Orde III. Tahun 2010, Sambari Halim Radianto terpilih menjadi bupati, kemudian kembali melakukan penataan kota. Penataan kota dengan memindahkan Gedung DPRD, Mapolres, dan membangun Mall Pelayanan Publik untuk keperluan pelayanan masyarakat. Bupati Sambari juga membuat landmark sebagai identitas Kota Gresik. Landmark tersebut adalah Tugu Lontar yang terletak di Putat Luar, Sukorame. Kedua adalah Tugu Gajah Mungkur yang terletak di sudut perlimaan Sukorame. Ketiga, Tugu Menara Gardu Suling yang terletak di Pulopancikan, Kec. Gresik. Keempat, adalah Tugu Keris Sumilang Gandring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penataan Kota Gresik dilaksanakan masa Bupati Sambari. Penataan kota berguna untuk meningkatkan daya tarik kota dan meningkatkan perekonomian masyarakat.
Pengolahan Limbah dan Pencemaran Lingkungan Tahun 2010–2018 Mardhiyah, Antis Sholihatul; Krisnadi, IG
Historia Vol 5 No 2 (2022): Historia : Jurnal Ilmu Sejarah
Publisher : History Department, Faculty of Humanities, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jh.v5i2.36319

Abstract

This study discusses the waste treatment by PT.Putra Restu Ibu Abadi (PT.PRIA) and environmental pollution in Lakardowo Village, Jetis District, Mojokerto regency in 2010-2018. The problem to be dealt with here are: the presence of the factory B3 waste treatment as a solution to waste problems from the growing development industry in East Java, the process of establishment and development of PT. PRIA, the influences of the establishment PT. PRIA on socio-economic and environmental conditions, as well as conflicts that arise as a result of the influence of the PT. PRIA. The research used a historical method according to Louis Gottschalk which includes four stages, namely the stages of heuristics, criticism, interpretation and historiography. In analyzing the problem of what happened in Lakardowo Village, the study used an environmental sociology approach from Rachmad K.Dwi Susilo and Giddens' social movement theory. Environmental pollution had an impact on the decline in the environmental quality of Lakardowo Village, thus affecting the social and economic conditions of the people. This situation raised a protest from the community, the response from PT. PRIA, and the government was present as a mediator from problems that occured in Lakardowo Village.
Bibliografi Sejarah Perkotaan: Dari Kota Tradisional sampai Modern Handayani, Sri Ana
Historia Vol 5 No 2 (2022): Historia : Jurnal Ilmu Sejarah
Publisher : History Department, Faculty of Humanities, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jh.v5i2.36314

Abstract

Dewasa ini sejarah perkotaan menjadi perhatian para pakar sejarah, sehubungan dengan pesatnya perkembangan kota di berbagai daerah di Indonesia. Publikasi yang berkaitan dengan permasalahan perkotaan sudah dimulai pada era pemerintahan Hindia Belanda, walaupun masih terbatas pada peran pemerintah serta perkembangan kota. Publikasi perkotaan berupa referensi, jurnal, serta media massa semakin merebak, setelah Indonesia merdeka. Pengkajian perkotaan semakin bervariasi dari kota tradisional sampai modern dengan berbagai permasalahannya. Permasalahan dalam kajian ini adalah bagaimana mempelajari dokumentasi dan referensi sejarah perkotaan yang cukup panjang kronologisnya, bagimana mengidetifikasi kesejajaran sejarah perkotaan masa lalu dan masa kini, serta bagimana memperoleh pengetahuan tentang perkotaan dari satu daerah ke daerah lain dalam kurun waktu yang berbeda. Untuk menelusuri perkembangan perkotaan di Indonesia, salah satunya adalah melalui bibliografis perkotaan. Tujuan dari kajian ini adalah menginventarisasi dan mengindentifikasi sejumlah publikasi yang terbit era pemerintahan Hindia Belanda, dan masa kemerdekaan dengan terlebih dahulu menguraikan konteks sejarahnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang memiliki empat tahapan kerja, yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Kesimpulan yang diperoleh yaitu, ketersediaan bibliografi sejarah perkotaan dari kota tradisional sudah banyak dengan fokus kajian yang sangat bervariasi, terutama pertumbuhan dan perkembangan berbagai perkotaan di Jawa. Hal ini mempermudah merekonstruksi suatu perkotaan. Pengetahuan tentang bibliografi perkotaan sangat bermanfaat untuk menganalisis perubahan, kesinambungan, serta permasalah perkotaan di berbagai daerah di Indonesia.
Perkebunan dan Transportasi Eksploitasi: Pembangunan Jaringan Kereta Api menuju Blitar, 1884-1942 Sasmita, Nurhadi
Historia Vol 5 No 2 (2022): Historia : Jurnal Ilmu Sejarah
Publisher : History Department, Faculty of Humanities, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jh.v5i2.36315

Abstract

Artikel ini membahas mengenai korelasi positif antara perkembangan perkebunan di Blitar dengan dibangunnya jaringan kereta api. Persoalan menarik yang dikaji adalah: (1) bagaimana perkembangan perkebunan di daerah tersebut, seberapa besar produksinya ? (2) bagaimana pengaruh perusahaan-perusahaan perkebunan terhadap pemerintah kolonial dalam membangun jalur kereta api di daerah tersebut ? Pembahasannya merupakan narasi sejarah transportasi dengan teori modernisasi transportasi. Kesimpulan dalam pembahasan ini adalah bahwa : (1) kebijakan pintu terbuka oleh Pemerintah Kolonial Belanda berdampak positif bagi Blitar dan sekitarnya karena banyak investor yang menanamkan modalnya di daerah tersebut; (2) tingginya produktivitas perkebunan di daerah Blitar dan sekitarnya mendorong Pemerintah Kolonial Belanda membangun jaringan kereta api; (3) kereta api menjadi moda transportasi yang efektif untuk melancarkan eksploitasi wilayah Blitar dan sekitarnya.
Vereeniging van Inlandsche Geneeskundige: Cara Dokter Pribumi Mendongkrak Status Profesionalisme dalam Tatanan Kesehatan Kolonial Hasanah, Siti
Historia Vol 5 No 2 (2022): Historia : Jurnal Ilmu Sejarah
Publisher : History Department, Faculty of Humanities, University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jh.v5i2.36316

Abstract

Profesi kedokteran menjadi sangat penting dalam tatanan kesehatan. Mereka bisa mengintervensi dan menjadi lokomotif kebijakan yang diambil oleh para stake holder kesehatan. Pada konteks kolonialisme Indonesia, kalangan dokter dan asosiasinya juga dianggap sebagai kalangan garda terdepan dalam hal sirkulasi pengetahuan medis kolonial maupun pengambilan kebijakan kesehatan yang bersifat komprehensif. Namun yang terjadi di Hindia Belanda terdapat problematika dualisme posisi dokter dalam birokrasi kesehatan kolonial yang mengantarkan pada dokter pribumi dan dokter Eropa tidak dalam posisi setara. Semua bermuara dari perbedaan kualifikasi pendidikan dokter pribumi dan dokter Eropa, pemerintah kolonial melanggengkan ketimpangan gaji, kewenangan dan posisi keduanya dalam birokrasi kesehatan. Akibatnya sering terjadi pergesekan antara dokter pribumi dan dokter Eropa di lapangan. Pada beberapa situasi yang sering memanas antara dokter Eropa dan Pribumi, mendorong tekad sekelompok dokter pribumi dalam mendirikan sebuah perkumpulan khusus untuk dokter pribumi sendiri. Tahun 1909 mendirikan Vereeniging van Inlandsche Geneeskundige (VIG) yang digunakan sebagai wadah para dokter pribumi menghimpun upaya-upaya dalam penghapusan diskriminasi sosial dan materil bagi dokter pribumi serta mendongkrak profesionalisme medis para dokter pribumi.