cover
Contact Name
Romelus Blegur
Contact Email
romeblg085@gmail.com
Phone
+6281335997085
Journal Mail Official
jti.sttatianjungan21@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Anjungan Melancar Gg. Durian No. 7, Anjungan Melancar, Anjongan, Pontianak, Kalimantan Barat 78353
Location
Kab. mempawah,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Teologi Injili
ISSN : -     EISSN : 2798303X     DOI : https://doi.org/10.55626/jti
Jurnal Teologi Injili adalah jurnal ilmiah bidang teologi injili yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi ATI Anjungan Pontianak. Menerima naskah dari para peneliti teologi injili, dosen, mahasiswa, dan praktisi yang akan memperkaya keilmuan teologi injili. Jurnal ini menerima naskah-naskah dengan scope Teologi: Teologi Sistematika; Penelitian Biblikal: Tafsir Perjanjian Lama, Tafsir Perjanjian Baru, Pengembangan Metode Tafsir, Teologi Perjanjian Lama, Teologi Perjanjian Baru; Misi dan Pertumbuhan Gereja: Teologi Penginjilan, Strategi Penginjilan, Misiologi, Pelayanan Lintas Budaya, Pertumbuhan Gereja, Misi Kontekstual, Pembinaan Warga Gereja, Sejarah Gereja; Pastoral: Teologi Pastoral, Pastoral Konseling; Kepemimpinan: Teologi Kepemimpinan, Etika Kristen atau Gereja, Manajemen Gereja; Pendidikan Agama Kristen : Pendidikan Kristiani dalam Keluarga, Sekolah, Gereja dan Masyarakat, Teologi PAK, Strategi Pembelajaran.
Articles 46 Documents
Tinjauan Filosofis terhadap Wawasan Dunia Kristen: Suatu Pembuktian Kelogisan Iman Kristen Melianus Hura; Fransiska Wahyu Fridawati; Joko Prasetyo
Jurnal Teologi Injili Vol. 2 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi ATI Anjungan Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55626/jti.v2i2.34

Abstract

Sejak lahirnya hingga saat ini, kekristenan telah diperhadapkan dengan berbagai aliran kepercayaan. Hal ini membuat umat Kristen perlu memahami wawasan dunianya. Pemahaman akan wawasan dunia membuat seorang Kristen dapat memberikan alasan yang rasional mengapa ia memilih kekristenan dari antara banyaknya klaim kebenaran. Tulisan ini juga bertujuan agar setiap orang Kristen mampu membela imannya dan menunjukkan kepada orang lain bahwa dunia Kristen unggul secara rasional, moral, eksistensial atas sistem alternativ manapun. Artikel ini menggunakan metode studi kepustakaan deskriptif. Terdapat empat prinsip wawasan dunia Kristen yakni penciptaan dan ciptaan, dosa dan kejahatan, anugerah dan penebusan, serta pemulihan dan kemuliaan. Wawasan dunia Kristen akan membantu seseorang untuk dapat menilai suatu peristiwa serta mempunyai pandangan filosofis yang kuat untuk membela kebenarannya, bahkan dapat menghindarkan bentuk ekstrem reduksionisme atas ajaran tertentu.
Pendidikan bagi Jemaat Awam: Menemukan Makna Puisi Kitab Mazmur Sion Saputra; Sofia Margareta
Jurnal Teologi Injili Vol. 3 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi ATI Anjungan Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55626/jti.v3i1.27

Abstract

Kitab Mazmur merupakan salah satu kitab yang digemari oleh jemaat awam, bersamaan dengan itu terdapat kontradiktif di dalamnya, sebab kitab ini juga merupakan salah satu kitab yang sulit dipahami. Artikel ini bertujuan untuk menolong jemaat awam dalam memaknai puisi kitab Mazmur melalui langkah-langkah praktis. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian memberikan kesimpulan bahwa dalam memaknai puisi kitab Mazmur, maka yang harus dilakukan adalah mengenali setiap genre Mazmur, mengenali bentuk Mazmur dan membagi Mazmur dalam kola-kola.
Keseimbangan Kerja dan Ibadah, serta Peran Penggembalaan: Studi terhadap Tenaga Kerja Indonesia di Wilayah Osaka-Jepang Leniwan Darmawati Gea; Ayub Abner Martinus Mbuilima; Sherly Mudak
Jurnal Teologi Injili Vol. 3 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi ATI Anjungan Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55626/jti.v3i1.48

Abstract

Penelitian ini dilakukan terhadap Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Osaka-Jepang dengan pokok masalah yang penting, yaitu mengenai keseimbangan antara kerja dan ibadah yang sering terhambat oleh intensitas kerja yang terlalu tinggi. Mengenai itu, tujuan penelitian ini adalah memberikan pemahaman kepada para TKI tentang pentingnya ibadah serta kerja sesuai porsinya masing-masing, agar keduanya tidak saling mengorbankan. Menurut penelitian, para TKI yang diwawancarai lebih berorientasi pada kerja dan cenderung mengorbankan waktu ibadah, oleh karena itu diperlukan peran penggembalaan untuk mengatasi masalah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan paradigma fenomenologi melalui pengamatan dan wawancara secara langsung untuk menemukan pokok masalah yang diteliti. Sesuai dengan hasil penelitian, maka penulis menawarkan beberapa pola penggembalaan, yaitu: memperlengkapi pemahaman para TKI tentang vitalitas ibadah; penjangkauan melalui ibadah online; membimbing para TKI kepada terapi rohani secara mandiri; mengadakan konseling online.
Mengatasi Masalah Bullying di Kalangan Remaja Melalui Konseling Kristen Osaribka Adoe; Sonya Debora Atty
Jurnal Teologi Injili Vol. 3 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi ATI Anjungan Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55626/jti.v3i1.49

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki bullying sebagai masalah global yang mengancam hidup masyarakat secara psikis maupun fisik. Dampaknya tidak hanya pada korban tetapi juga pelaku. Umumnya dipahami bahwa penyebab tindakan bullying dipengaruhi oleh gejala mental pelaku yang didorong oleh hasrat untuk menyakiti korban baik secara verbal maupun nonverbal, namun penelitian ini menekankan tentang dosa sebagai penyebab utamanya. Oleh karena itu, maka untuk mengatasinya diperlukan konseling Kristen yang berfokus pada penyelesaian dosa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan melalui pengumpulan bahan-bahan bibliografi sesuai dengan topik penelitian sampai pada tahap penyajiannya. Hasil dari penelitian ini adalah konseling Kristen dapat mengatasi masalah pelaku dan korban bullying melalui, pertama, membimbing pelaku bullying untuk sadar bahwa dirinya adalah orang berdosa. Kedua, membimbing pelaku bullying untuk sadar dan paham bahwa bullying adalah dosa. Ketiga, mendampingi dan membimbing pelaku dan korban bullying untuk memahami bahwa manusia adalah gambar Allah. Keempat, memimpin remaja pelaku dan korban bullying pada keyakinan, bahwa Tuhan Yesus Kristus dapat menyelamatkan mereka dari dosa.
Orang Rajin dan Kemalasan Menurut Amsal 12:24 sebagai Prinsip Kerja Bagi Para Pekerja Kristen Masa Kini Yosiana Limiati Baitanu
Jurnal Teologi Injili Vol. 3 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi ATI Anjungan Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55626/jti.v3i1.50

Abstract

Penelitian ini bertujuan menekankan tentang prinsip kerja secara alkitabiah yang hanya dapat tercapai jika seseorang dapat melaksanakan dengan sikap rajin dan tekun. Kerja dan sikap rajin merupakan dua hal yang berpadanan untuk memenuhi tanggung jawab manusia terhadap ketetapan Allah, yang olehnya manusia memperolah ganjaran hidup yang berharga. Hal tersebut berkebalikan dari sikap malas yang mendatangkan tekanan hidup bagi manusia. Analisa terhadap teks Amsal 12:24 menunjuk hal tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dan hermeneutik untuk memahami maksud teks bagi keperluan konteks masa kini. Hasil dari penelitian ini adalah, kerja adalah ketetapan Allah dan sikap rajin adalah sikap yang diharapkan bagi orang Kristen dalam mempertanggungjawabkan pekerjaannya. Sikap rajin menunjukkan wujud mencintai Allah dalam melaksanakan mandat Allah, dan melaluinya Allah menyatakan berkat-Nya. Seorang pekerja Kristen haruslah seorang yang rajin.
Pengorbanan Sejati sebagai Jalan Rekonsiliasi dalam Berelasi dan Berinteraksi: Suatu Perspektif Teologis-Biblis Ronald Nersada Eryono Aulu; Stephanie Selan
Jurnal Teologi Injili Vol. 3 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi ATI Anjungan Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55626/jti.v3i1.52

Abstract

Penelitian ini bertujuan menyelidiki kehidupan orang Kristen dalam berelasi dan berinteraksi yang telah mengalami distorsi. Distorsi tersebut telah membuat manusia tidak melihat kehadiran sesamanya, sama penting dan sama berharganya dengan kehadiran dirinya. Hal tersebut dapat dilihat dalam hubungan lintas agama di ruang publik yang dibarengi dengan kekerasan, tindakan intoleransi, ujaran kebencian yang juga turut memicu aksi radikalisme sampai terorisme. Dan dalam hubungan antara orang Kristen pun turut hadir tindakan kekerasan antara warga gereja, perebutan jemaat, perebutan kekuasaan sampai pada terjadinya perpecahan dalam gereja dan sinode. Pemicunya pun bervariasi, dimulai dari faktor ekonomi, politik, perbedaan kenyakinan, dan bahkan minimnya pemahaman turut menjadi pemicu. Bertolak dari semua pemicu diatas, fokus dari penelitian adalah menekankan dosa sebagai penyebab pertama. Dosa telah menciptakan keterpisahan manusia dengan Allah sebagai Pencipta. Kondisi tersebut turut berperan menciptakan keretakan dalam berelasi dan berinteraksi dengan sesama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan, dengan mengumpulkan data-data yang relevan berdasarkan topik yang dikaji. Hasil penelitian ini adalah melalui pengorbanan Kristus yang berdasar pada kasih Agape, dapat memberi akses bagi rekonsiliasi diri dengan Allah. Dan melalui rekonsiliasi dengan Allah, rekonsiliasi hubungan dalam berelasi dan berinteraksi dengan sesama pun turut tercipta.
Analysis of 1 Timothy 3:1-7 and its Implications for the Personality Competence of Sunday School Teachers in Indonesia I Putu Ayub Darmawan; John Mardin; Martinah Martinah; Maria Lidya Wenas
Jurnal Teologi Injili Vol. 3 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi ATI Anjungan Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55626/jti.v3i2.53

Abstract

Christianity in Indonesia can continue to thrive and grow as the church is constantly regenerating, a process that began with Sunday School. Sunday School is the church's primary means of educating the next generation of the church knowledge about Christ. However, there are still Sunday school teachers who do not take the significance of their position seriously. This cannot be separate from the lack of personality competence of Sunday school teachers; consequently, Sunday school teachers in Indonesia frequently disregard their personality competence. The significance of the personality competence of Sunday School teachers cannot be overstated. In 1 Timothy 3:1-7, it is elucidated that an elder who serves as a teacher must possess a personality that aligns with the requisite qualities of an elder. In this section, the writer performs a biblical analysis of 1 Timothy 3:1-7, identifying two distinct frameworks that outline the necessary competencies of an elder's personality. The aforementioned personality competencies encompass possessing a favourable disposition in one's surroundings as well as exhibiting a spiritually healthy personality. The personality competencies outlined have implications for Sunday school teachers in Indonesia. Specifically, it is recommended that Sunday school teachers possess a personality that aligns with both social norms and Christian values.
Integritas Dalam Melayani Tuhan Menurut 1 Timotius 1:18: Meninjau Pentingnya Kemurnian Iman dan Hati Nurani Lydia E. Octavianus
Jurnal Teologi Injili Vol. 3 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi ATI Anjungan Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55626/jti.v3i2.54

Abstract

Integritas sangat penting menjadi figur seseorang, sebab kandungan prinsipilnya tentang kesatuan kata dan tindakan, serta kejujuran dalam hidup adalah dasar yang paling diharapkan dari praktek hidup seseorang. Hal ini jugalah yang dituntut dari seorang hamba Tuhan atau orang Kristen untuk menghadapi tantangan dunia yang menyesatkan, sebab integritas dapat menopang orang Kristen memegang komitmen pada kebenaran Allah dan memampukannya menolak kejahatan yang dapat menjerumuskannya. Tujuan penelitian ini adalah menemukan prinsip integritas Kristen dalam Alkitab, khususnya dalam kaitannya dengan 1 Timotius 1:18 untuk dijadikan sebagai dasar hidup pelayan Tuhan atau orang Kristen masa kini. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode penelitian kepustakaan yang menggunakan sumber-sumber berupa buku, artikel jurnal ilmiah. Selain itu juga menggunakan metode penafsiran Alkitab untuk menggali makna teks. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa iman dan hati nurani adalah prinsip penting yang menentukan integritas seorang Kristen dalam menghadapi tantangan dunia yang berhubungan dengan masalah spiritual. Masalah spiritual hanya dapat dihadapi dengan landasan hidup yang bersifat spiritual juga, dan hal inilah yang ditegaskan oleh Paulus bagi Timotius serta berimplikasi pada hidup orang Kristen di masa kini.
Integritas Kepemimpinan Yosua dan Implikasinya bagi Pemimpin Umat Tuhan Masa Kini Yusak Kurniawan Gulo; Melianus Hura
Jurnal Teologi Injili Vol. 3 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi ATI Anjungan Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55626/jti.v3i2.55

Abstract

Integritas seorang pemimpin adalah sesuatu yang sangat prinsip dalam menjalankan mandat kepemimpinan. Dalam beberapa kasus, ada pemimpin yang tidak melakukan tanggungjawabnya sebagai sebuah panggilan. Pemimpin belum siap mengemban tugas yang besar, akibatnya tidak berani mengambil keputusan, menerima resiko dan sebagainya. Dimana tindakan dengan perkataannya tidak selaras dan seirama. Penulis mengambil contoh integritas kepemimpinan Yosua yang sangat bertanggung jawab dalam memimpin bangsa Israel menuju tanah Kanaan, setelah kematian Musa, untuk menjadi contoh yang dapat diikuti bagi kepemimpinan Kristen masa kini. Dengan menggunakan metode atau pendekatan kualitatif – deskriptif analitis melalui berbagai sumber, seperti Alkitab, buku, jurnal atau artikel yang relevan sehingga penulis akan mengambil beberapa kesimpulan. Kepemimpinan Yosua merupakan kepemimpinan yang mengintegrasikan antara iman dengan perkataan dan perbuatan. Pemimpin umat memiliki tugas dalam mengarahkan, melayani dan membimbing umat untuk semakin mengasihi dan melayani Tuhan lebih baik serta harus menyerahkan diri atau mengabdikan diri seutuhnya dalam menekuni pelayanan tersebut. Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang bisa menjadikan umat yang dipimpinnya menjadi pemimpin pada generasi selanjutnya.
Studi Teologis Frasa “Keduanya Menjadi Satu Daging” Sebagai Analogi Konsep Keberadaan Allah Tritunggal Sugianto, Edi
Jurnal Teologi Injili Vol. 3 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi ATI Anjungan Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55626/jti.v3i2.57

Abstract

Konsep Allah Tritunggal adalah suatu misteri tentang Allah yang tidak mudah dipahami oleh manusia yang terbatas, sehingga seringkali menimbulkan polemik baik secara internal maupun eksternal Kristen. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menjelaskan konsep Allah Tritunggal dalam beragam ilustrasi yang biasanya diambil secara implisit dari Alkitab, bahkan juga dari wahyu umum. Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran secara eksplisit tentang analogi konsep keberadaan Allah Tritunggal dalam teks Alkitab, secara spesifik dari frasa “Keduanya Menjadi Satu Daging”. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan interpretatif terhadap wawasan biblikal dan literatur terpercaya yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frasa “Keduanya Menjadi Satu Daging” menggambarkan manusia sebagai gambar dan rupa Allah. Kejamakan pribadi (suami-istri) yang satu daging dalam pernikahan mencerminkan keberadaan kejamakan Pribadi (Bapa, Anak, dan Roh Kudus) dalam hakikat Allah yang Esa. Aspek ontologis dan ekonomis dalam relasi suami-istri juga mencerminkan relasi yang ada dalam Allah Tritunggal. Kasih yang mengikat suami istri juga merefleksikan relasi kasih kekal dari Allah Tritunggal. Jadi, frasa yang dinyatakan tersebut setidaknya meneguhkan kebenaran pengajaran Allah Tritunggal sejauh Allah menyatakan diri-Nya.