cover
Contact Name
Riszqina
Contact Email
prodipeternakan@unira.ac.id
Phone
+6285940333753
Journal Mail Official
maduranch@unira.ac.id
Editorial Address
Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Madura Jl. Raya Panglegur Km 3,5 Pamekasan Phone: (0324) 322231 website: https://fp.unira.ac.id/
Location
Kab. pamekasan,
Jawa timur
INDONESIA
MADURANCH: JURNAL ILMU PETERNAKAN
  • jurnal_peternakan_maduranch
  • Website
Published by Universitas Madura
ISSN : 25283057     EISSN : 28286367     DOI : -
Jurnal MADURANCH merupakan Jurnal Ilmiah yang dikelola oleh Program Studi Peternakan Universitas Madura, memuat artikel tentang kajian-kajian ilmu Pertanian dan peternakan yang diangkat dari hasil penelitian. Jurnal Maduranch terbit setahun 2 kali ( Agustus dan Februari )
Articles 103 Documents
HUBUNGAN NEGARA-PASAR DAN MASYARAKAT DALAM PERPEKTIF EKONOMI POLITIK: PENGALAMAN PEMBERDAYAAN PETERNAK SAPI MADURA DAN KEMUNGKINAN PENERAPAN UNTUK PEMBERDAYAAN PETANI sumartono SP
MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol 2, No 2 (2017): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (48.387 KB)

Abstract

Masalah pengembangan sapi Madura terkait dengan kondisi alam, sumber daya manusia dan teknologi. Dampaknya penguasaan teknologi dan pengembangan sapi menjadi stagnan. Untuk mengatasinya pemerintah mengintrodusir terknologi baru melalui perkawinan silang dan program inseminasi buatan untuk mempercepat pengadaan ternak. Alhasil, program ini mendapatkan penentangan dari masyarakat karena dianggap akan merusak plasma nutfah sapi lokal. Jadi inovasi yang ideal tidak selamanya selaras dengan persepsi masyarakat dalam perpektif ekonomi politik hubungan antara negara, pasar dan masyarakat terdapat 3 peluang yaitu model konservatif, pluralistik dan liberal. Yang jadi pertanyaan adalah apakah dan mungkinkah pola hubungan tersebut di sektor pertanian akan berdiri secara parsial ataukah justru harus bersinergi diantara ketiganya . Pengalaman pada tataran praktis masyarakat peternakan, model parsial seperti tataran teoritiktidak bisa dilakukan. Kebijakan pemerintah untuk peningkatan produksi ternak lokal dengan melakukan inovasi inseminari dan perkawinan silang tidak direspon masyarakat. Masyarakat ingin mempertahankan plasma nutfah bibit lokal dan sentra penyedia bibit sapi lokal (Madura) spesifik sebagai produk unggulan. Alasannya masyarakat masih terikat pada budaya lokal. Jika inovasi baru ini dipaksakan, bukan hanya merusak kelestarian bibit sapi lokal tapi akan merubah akar budaya masyarakat setempat. Kondisi ini berbeda pada masyarakat peternak yang mendekati pusat bisnis (Surabaya). Pola pikirnya sudah bisnis oriented. Masyarakat setempat berpendapat budaya itu penting tetapi bisnis tetap sebagai kebutuhan. Berdasar pengalaman di atas model pemberdayaan masyarakat dilakukan secara sinergisme dengan memperhatikan berbagai pihak kepentingan. Budaya masyarakat tetap dihargai. Inovasi baru disesuaikan dengan pola masyarakat. Sinergisme inovasi baru yang mendukung budaya terus dikembangkan. Demikian halnya pasar, orientasinya tidak sekedar berbisnis sapi tetapi juga bisnis budaya berbasis sapi. Implikasi temuan ini dapat dilakukan pada pemberdayaan peternak. Potensi kelompok peternak lokal tidaklah dapat dinafikan. Kepentingan mereka harus bisa ditampung karena merekalah yang tahu permasalahan lokal. Pihak pebisnis (inti maupun pabrikan) walaupun menguasai inovasi tidaklah harus menekan petani dependen demi kepentingannya. Adapun posisi pemerintah harus menjaga keseimbangan antara kepentingan petani dan kepentingan pebisnis.
BUDIDAYA SAPI SONOK DI KECAMATAN WARU – PAMEKASAN Desi Kurniati Agustina
MADURANCH: Jurnal Ilmu Peternakan Vol 8, No 8 (2011): HAYATI
Publisher : MADURANCH: Jurnal Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (605.952 KB)

Abstract

The research was conducted on the basis of the researcher's curiosity about the development effort Sonok cow. Cattle Sonok not just a hobby and something that prestige but would be profitable if packaged or in creative concept in its development. The study used a descriptive exploratory approach. The results showed that the development of cattle farming Sonok increasingly growing, concern was triggered by cattle ranchers to continue to preserve cultural Sonok cow sonok through frequent holding of the contest, to lift cow sale value of Madura. Intensive maintenance Sonok cow in cattle and institutional Sonok already neatly with the Society "Pantura" as the mother of institutional district level down to the district level. Efforts to develop viable cattle Sonok of technical feasibility, social and environmental, as well as institutional. Balum but still worth it if viewed from a managerial aspect 
SERVICES PER CONCEPTION SAPI MADURA YANG DIKAWINKAN DENGAN SAPI LIMOUSIN DI KECAMATAN PROPPO KABUPATEN PAMEKASAN Akhmad Rifai
MADURANCH: Jurnal Ilmu Peternakan Vol 9, No 1 (2012): HAYATI
Publisher : MADURANCH: Jurnal Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.267 KB)

Abstract

Salah satu alat untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan program inseminasi buatan adalah pengukuran terhadap besarnya nilai efisiensi reproduksi. Adapun salah satu untuk mengetahui efisiensi reproduksi dari ternak yang di IB adalah Service per conception (S/C). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui S/C sapi madura yang dikawinkan dengan sapi limousin. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Proppo Kabupaten. Materi penelitian menggunakan induk sapi madura yang dilakukan inseminasi buatan (IB) dengan semen sapi Limousin. Jumlah sampel sebanyak 558 ekor. Hasil penelitian menunjukkan S/C sapi Madura yang dikawinkan dengan sapi Limousin sebesar 1,0089, ini mengindikasikan bahwa ternak sapi madura yang dikawinsilangkan dengan sapi Limosin dilakukan IB satu kali ternak sudah bunting. 
JAMU MADURA : EKSISTENSI, EKSPEKTASI DAN REALITAS PENGEMBANGANNYA DALAM PERSPEKTIF PRODUSEN DAN KONSUMEN Selvia Nurlaila
MADURANCH: Jurnal Ilmu Peternakan Vol 10, No 10 (2013): HAYATI
Publisher : MADURANCH: Jurnal Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.703 KB)

Abstract

Madura Island has a reputation as one of the herbs that have been tested by the National empirical use. Jamu Madura has tremendous potential as a non-food and agri products have a heritage and cultural identity that should always be preserved. The purpose of this study was to analyze the existence, expectation and reality Jamu Madura development from the perspective of producers and consumers. Type a descriptive study with qualitative methods. Location of study include Sumenep, Pamekasan and Sampang. The experiment was conducted in January to June 2013. Analysis of the data using interactive model. Existence of Jamu Madura is still running and is predicted to achieve an increase in line with the persistence of the production at the producer level and at the level of consumer purchases. Jamu Madura types can be classified into 3 types namely (a) the herbal treatment for women; (b) Herb married couples (couples) and (c) medicinal couples and illness (complete). Marketing Herbalist has spread on the island of Madura Madura, big cities such as Jakarta, Surabaya, Malang, Jawa also reaches beyond even to foreign countries. Expectations of producers and consumers Jamu Madura. Herbal medicine as a cultural heritage that should be preserved and developed. Jamu Madura effort is still to be developed with the production of herbal medicine, the benefits received by producers and sales are still running. Belief according to both producer and consumer perspectives on Jamu Jamu Madura Madura that can heal even though the process is slow but it is not detrimental to health. Jamu Madura proven efficacy perceived by consumers. Jamu Madura reality development consists of efforts include the development of raw materials, product diversification, development, marketing, packaging improvement, human resource development (HRD) research and development. Relevant stakeholders such as the Association of herbal medicine, community leaders, banking, cooperatives and producers need to be aware kompetitior 
PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG YANG BEBEDA TERHADAP TEKSTUR, KADAR PROTEIN, KADAR LEMAK, DAN ORGANOLEPTIK PADA BAKSO DAGING KELINCI Taufik Faturohman
MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol 3, No 1 (2018): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (70.13 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penggunaan tepung yang berbeda terhadap tekstur, kadar protein, kadar lemak, dan organoleptik pada bakso daging kelinci. Bahan yang digunakan adalah daging kelinci yang dibeli dari Bumiaji Kota Batu, tepung tapioka, tepung mocaf, tepung  pati kentang, tepung ganyong dan bumbu yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, lada, garam, dan es batu. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 (lima) perlakuan dan 3 (tiga) kali ulangan. Data yang terkumpul dianalisa menggunakan Analisa Ragam yang dilanjutkan dengan Uji Tukey untuk hasil yang berbeda nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung yang berbeda pada bakso daging kelinci berbeda nyata (P<0.05) terhadap tekstur, kadar lemak, dan organoleptik (rasa dan warna) dan tidak berbeda nyata (P.0.05) terhadap kadar protein, dan organoleptik tekstur. Uji organoleptik menujukkan bahwa penggunaan tepung tapioka, tepung mocaf, tepung ganyong, dan tepung sari kentang selama proses pembuatan bakso daging kelinci dapat diterima oleh panelis. Tepung tapioka, tepung mocaf, tepung ganyong, dan tepung sari kentang  pada dapat ditambahkan pada pembuatan bakso daging kelinci dengan proporsi 20 % dari total berat daging.
PENGARUH SUHU PEREBUSAN DAUN SIRIH MERAH TERHADAP DAYA HAMBAT BAKTERI Staphylococcus aureus PENYEBAB MASTITIS PADA SAPI PERAH Akhmad Syauqi
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 3, No 2 (2018): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.545 KB) | DOI: 10.53712/maduranch.v3i2.446

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu perebusan daun sirih merah terhadap daya hambat bakteri staphylococcus aureus penyebab mastitis. penelitian ini adalah stock biakan bakteri Staphylococcus aureus. media NA (Natrium Agar), larutan Iodips dengan konsentrasi 10%, daun sirih merah (Piper crocatum) dan aquadest. Metode penelitian adalah percobaan factorial dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 3 perlakuan yaitu P0 = Menggunakan larutan iodip dengan konsentrasi 10%, sebagai pembanding P1 = Menggunakan perebusan extrak daun sirih merah pada suhu 40˚C, P 2 = Menggunakan perebusan extrak daun sirih merah pada suhu 60˚C = P3 = Menggunakan perebusan extrak daun sirih merah  pada suhu 80˚C, masing–masing perlakuan terdapat 6 kali ulangan. Variabel yang diukur adalah diameter zona hambat berupa daerah bening pada permukaan medium antara rebusan daun sirih merah dengan bakteri uji dan membandingkan diameter zona hambat yang terbentuk terhadap suhu dan lama perebusan yang digunakan. Data ditabulasi menggunakan Microsoft Excel 2007 dilanjutkan dengan analisis ragam (ANOVA). Apabila diperoleh hasil yang berbeda atau signifikan maka dilanjutkan uji Jarak Berganda Duncan (UJBD) Hasil pengujian efek lama perebusan menunjukkan nilai p yang diperoleh 1 > 0,05 (sig = 0,885).Kesimpulan yang diperoleh bahwa penggunaan ekstrak daun sirih dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus penyebab mastitis dimana perlakuan terbaik dengan lama perebusan 30 menit dan suhu 40 °C.
PENGARUH BLEOMISIN TERHADAP PEMBENTUKAN SEROMA PASCA MASTEKTOMI PADA KELINCI Hery Susilo
Maduranch : Jurnal Ilmu Peternakan Vol 6, No 1 (2021): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : Universitas Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.098 KB) | DOI: 10.53712/maduranch.v6i1.1068

Abstract

Seroma merupakan penumpukan cairan serous yang merupakan permasalahan yang sering ditemukan setelah tindakan pembedahan pada payudara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian bleomisin terhadap terjadinya seroma pada kelinci yang dilakukan mastectomy dan diseksi axilla. Metode penelitian penelitian ini merupakan true eksperimental design dengan menggunakan hewan coba kelinci. Hasil penelitian didapatkan terddapat perbedaan yang signifikan (p=0,001). antara rata-rata volume seroma pada kelompok Kontrol sebesar 3,09 ± 1.6 ml dan rata-rata volume seroma pada kelompok bleomisin sebesar 0,46 ± 0,44 ml. rata-rata VEGF seroma pada kelompok bleomisin sebesar 39,12± 16,45 ng/L dan rata-rata VEGF seroma pada kelompok kontrol sebesar 4,05 ± 1,94 ng/L berbeda siginifikan dengan p=0.002. Jumlah pembuluh darah pada kelompok Bleomisin sebesar 2,49 ±0,68/lpb, jumlah ini lebih kecil daripada jumlah pembuluh darah pada kelompok kontrol sebesar 9,47 ± 3,51 sel/lpb , jumlah tersebut berbeda secara signifikan (P=0,002).Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian Bleomisin pada kelinci post mastektomi menurunkan volume seroma, menurunkan jumlah pembuluh darah dan menurunkan kadar VEGF pada proses pembentukan seroma.
EFEK PENAMBAHAN POLLARD DENGAN ARAS YANG BERBEDA TERHADAP PRODUKTIVITAS KAMBING JAWARANDU Malikah Umar; Bambang Kurnadi; Mohammad Faqih Nafis Romadhani
MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol 7, No 1 (2022): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (245.517 KB)

Abstract

Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui pengaruh penambahan pollard dengan aras yang berbeda terhadap produktivitas kambing Jawarandu. Materi yang digunakan adalah 12 ekor kambing Jawarandu jantan umur ± 1 tahun dengan bobot badan rata-rata 20,74 kg (CV = 13,60%). Pakan yang digunakan berupa hijauan (30%) yaitu rumput gajah dan konsentrat (70%) yang berupa dedak padi, tepung gaplek dan pollard. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif secara eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji anava. Hasil analisis statistik dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh penambahan pollard dengan aras yang berbeda tidak memberikan pengaruh (P≥0,05) terhadap produktivitas kambing Jawarandu. Akan tetapi, pada penambahan pollard sebanyak 60% dari dari pemberian 70% konsentrat cenderung memberikan pertambahan harian yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya yakni sebesar 89,63 g/ekor/hari, nilai konversi 21,50, dan efesiensi pakan sebesar 11%. Penambahan pollard pada pakan kambing Jawarandu cenderung meningkatkan pertambahan bobot badan harian (PBBH), efesiensi pakan dan nilai konversi semakin baik.
POTENSI LIMBAH AMPAS TAHU SEBAGAI SUMBER PAKAN TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN PAMEKASAN KABUPATEN PAMEKASAN Suparno Suparno; Moh. Muhlasin
MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol 1, No 1 (2016): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (76.033 KB)

Abstract

Tujuan dari Penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui jumlah ampas tahu yang dihasilkan oleh 24 (dua puluh empat) pabrik tahu di Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan; (2) untuk mengetahui potensi ampas tahu sebagai sumber pakan ternak sapi potong di Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode survei. Penelitian dilakukan pada 24 pabrik tahu di Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan mulai tanggal 18 Juni sampai dengan 17 Juli 2015. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yaitu (1) Jumlah limbah tahu yang dihasilkan oleh 24 pabrik tahu di Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan sebanyak 42376,6 kg (limbah padat) dan 92401,9 kg (limbah cair); (2) Potensi sebagai pakan konsentrat untuk ternak sapi 1.895,59 ST (hijauan sedang sampai tinggi) atau 3.811,56 ST (hijauan rendah).
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG BAWANG PUTIH (Allium sativum L) SEBAGAI FEED ADDITIVE ALAMI DALAM PAKAN TERHADAP KUALITAS EKSTERNAL DAN INTERNAL TELUR PADA BURUNG PUYUH (Coturnix-coturnix japonica) Muhammad Aminul Zuhri; Edhy Sudjarwo; Adelina Ari Hamiyanti
MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan Vol 2, No 1 (2017): MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan
Publisher : MaduRanch: Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (182.828 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi penambahan bubuk bawang putih dalam pakan pada kualitas eksternal dan internal puyuh. Materi penelitian yang ke satu hari usia 240 burung puyuh betina. Metode yang digunakan adalah eksperimental yang dirancang oleh Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan enam ulangan yang digunakan sepuluh burung puyuh setiap replikasi. Perlakuan yaitu P0 = pakan basal, P1 = basal pakan dengan 0,6 % bawang putih bubuk, P2 = basal pakan dengan 0,8 % bawang putih bubuk, dan P3 = basal pakan dengan 1 % bawang putih bubuk. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas eksternal dan internal telur (berat telur, Unit Haugh, skor warna kuning telur, dan berat cangkang telur) burung puyuh. Data dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji jarak Duncan jika ada hasil yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bubuk bawang putih tidak meningkatkan persentase berat telur ( 58,71 ± 1,20 ). Pakan dengan penambahan 1 % dari bubuk bawang putih mewakili yang terbaik persentase skor warna kuning telur ( 6.33 ± 0.23 ).

Page 2 of 11 | Total Record : 103