cover
Contact Name
Halwan Alfisa Saifullah
Contact Email
halwan@ft.uns.ac.id
Phone
+6282133085744
Journal Mail Official
halwan@ft.uns.ac.id
Editorial Address
Matriks Teknik Sipil Gedung IV lt. 1 Jurusan Teknik Sipil Jl. Ir. Sutami 36A Surakarta Jawa Tengah - Indonesia 57126
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Matriks Teknik Sipil
ISSN : 23548630     EISSN : 27234223     DOI : -
Matrik Teknik Sipil adalah open access journal yang mempublikasikan penelitian di bidang struktur, hidrologi, transportasi, geoteknik dan management proyek. Matriks Teknik Sipil diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret. Jurnal ini menyediakan open access yang pada prinsipnya membuat riset tersedia secara gratis untuk publik dan akan mensupport pertukaran pengetahuan global terbesar.
Articles 32 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017" : 32 Documents clear
KAJIAN PENGARUH VARIASI KOMPOSISI HIGH VOLUME FLY ASH TERHADAP PARAMETER BETON MEMADAT MANDIRI DAN KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI Utami, Shabina Aulia; Wibowo, Wibowo; Safitri, Endah
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.39 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36923

Abstract

Teknologi beton telah berkembang dengan pesat menyusul tantangan yang berkembang di bidang konstruksi. Banyak sekali inovasi-inovasi baru yang dihasilkan, baik dengan menambahkan suatu bahan kimia atau pozzolanic material maupun dengan mengubah komposisi dari campuran beton itu sendiri. Beton mutu tinggi yang memadat sendiri atau high strength self compacting concrete (HSSCC) merupakan salah satu hasil dari inovasi yang telah dilakukan. Fly ash merupakan salah satu filler atau pozzolan yang dapat digunakan pada campuran beton dan berfungsi sebagai bahan pengganti semen. Fly ash adalah hasil dari pembakaran batu bara yang pada umumnya terdapat pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Karena ukuran butiran fly ash sangat kecil (45 µm) dan lebih kecil dibandingkan ukuran butiran semen (75 µm), fly ash bisa meminimalkan pori pada beton sehingga membuat beton memiliki nilai kuat tekan yang tinggi. Penggunaan fly ash dalam kadar yang besar (50% atau lebih) atau biasa disebut dengan high volume fly ash pada campuran beton dapat menjadi solusi dalam meminimalkan dampak lingkungan pada industri konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh variasi komposisi high volume fly ash terhadap parameter beton memadat mandiri dan kuat tekan beton mutu tinggi. Untuk tipe fly ash yang digunakan yaitu fly ash tipe C dengan variasi kadar 0%, 55%, 60%, 65% dan 70% dari berat semen. Pengujian beton segar untuk mengetahui sifat SCC pada beton berupa fillingability, passingability, dan segregation resistance meliputi flow table test, l-box test, dan v-funnel test. Sementara itu, pada beton keras pengujian yang dilakukan berupa uji kuat tekan dengan menggunakan Compression Testing Machine (CTM). Benda uji yang digunakan berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Berdasarkan hasil pengujian, penambahan kadar fly ash sebesar 70% merupakan kadar terbaik yang memenuhi semua persyaratan pengujian beton segar, yaitu memenuhi semua sifat dari beton SCC. Sementara itu, kuat tekan maksimum terdapat pada beton dengan kadar fly ash sebesar 60%, yaitu 22,82 MPa untuk beton umur 14 hari dan 29,43 MPa untuk beton umur 28 hari.
PEMODELAN PROPORSI SUMBER DAYA PROYEK KONSTRUKSI Kevinnoka Adi Prasanda; Sugiyarto Sugiyarto; Setiono Setiono
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.645 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36899

Abstract

Dalam proyek konstruksi dibutuhkan ketepatan untuk menentukan besar proporsi biaya tiap sumber daya. Jika alokasi biaya tidak tepat pada perhitungan sumber daya proyek, maka dapat mengakibatkan permasalahan pada proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mencari variabel-variabel yang berpengaruh dalam proporsi sumber daya proyek dan membuat model matematis sebagai acuan untuk estimasi. Data diperoleh dari dokumen RAB gedung kelurahan di Surakarta. Sumber daya material (Y1), sumber daya manusia (Y2) dan peralatan (Y3) dipilih sebagai variabel terikat. Nilai kontrak (X1), durasi pekerjaan (X2), dan jumlah lantai (X3) dipilih sebagai variabel bebas. Analisis data menggunakan SPSS untuk menguji pengaruh tiap variabel dengan uji regresi linier berganda. Dari hasil analisis tersebut diperoleh model matematis untuk proporsi sumber daya material Y1 = 53,96 + 0,751 X1 - 35,56 X3, sumber daya manusia Y2 = -55,252 + 0,156 X1 + 36,090 X3, dan sumber daya peralatan Y3 = 1,294 + 0,093 X1 - 0,536 X3.
PEMBUATAN JOB MIX FORMULA UNTUK PORUS ASPAL DAN EVALUASI CAMPURAN DARI PENERAPAN PADA JALAN LINGKUNGAN Yahya Abdurrohim; Ary Setyawan; Suryoto Suryoto
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.557 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36910

Abstract

Lahan terbuka hijau sebagai daerah resapan air semakin berkurang karenasemakin berkembangnya zaman, maka dikembangkan teknologi Aspal Porus. Komposisi penyusun Aspal porus terdiri dari Agregat seragam, Aspal dan filler. Untuk memperoleh hasil yang dapat digunakan di Lapangan maka perlu diadakan penghamparan berdasarkan data di Lab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik Marshall Test, Porositas dan Densitas dari Aspal Porus di lapangan dan membandingkannnya dengan hasil uji di Laboratorium. Penelitian ini terdiri atas pengujian agregat, pengujian Aspal, pengujian hasil coring di Lapangan. Setelah didapatkan kadar aspal optimum kemudian dibuat benda uji di Laboratorium. Berdasarkan kadar aspal optimum di laboratorium di buat job mix Formula untuk skala Lapangan . Pada saat penghamparan di lapangan dilakukan pemadatan dengan tiga variasi gilasan. Kemudian dilakukan coring dan selanjutnya diuji di laboratorium. Dari Pengujian didapatkan nilai karakteristik Marshall Aspal Porus di Laboratorium dengan pengikat SBS E-60, yaitu stabilitas 643,98 kg, nilai densitas 1,7 gram/cc, nilai porositas sebesar 26,91 %, nilai flow sebesar 2,51 mm, dan nilai Marshall Quotient sebesar 265,07 kg/mm. Sedangkan pengujian hasil coring di lapangan mempunyai nilai yaitu stabilitas 199.91 kg, nilai densitas 1,67 gram/cc, nilai porositas sebesar 28.1 %, nilai flow sebesar 3,4 mm, dan nilai Marshall Quotient sebesar 59.64 kg/mm.
Tinjauan Pemulihan Kapasitas Kuat Lentur Balok Beton Ringan (Beragregat Kasar Pecahan Genteng) Bertulang Pasca Bakar dengan Variasi Waktu Water Curing Rahmat, Dwi Nur; Mediyanto, Antonius; Prayitno, Slamet
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.327 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36918

Abstract

Beton ringan adalah suatu terobosan inovatif pengembangan beton, dengan mengganti komponen aggregat kasar dengan ALWA (Artificiall Lightweight Coarse Aggregate). Dalam penelitian ini ALWA yang digunakan adalah pecahan genteng sokka Kebumen. Tujuan penelitian adalah mengatahui tingkat pemulihan kekuatan beton ringan pasca bakar ditinjau dari kapasitas kuat lentur dengan variasi waktu water curing. Benda uji yang digunakan memiliki dimensi 170 x25 x12 cm sebanyak 15 benda uji. Proses pembakaran dilakukan tungku bakar tertutup dengan temperatur maksimum 500°C di Bayat, Klaten. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kekuatan kepasitas kuat lentur rata-rata setelah beton mengalami proses perawatan ulang selama 28x24 jam, 42x24 jam, dan 56x24 jam. Berturut-turut hasilnya 0.9602 ton.m, 1.0452 ton.m dan 1.1132 ton.m; dan mengalami peningkatan berturut-turut sebesar; 5.61 % 14.95 % dan 22.43%.
STUDI GELOMBANG KEJUT PADA PERSIMPANGAN JALAN DAN JALAN REL DENGAN MENGGUNAKAN EMP ATAS DASAR ANALISA HEADWAY (STUDI KASUS PERLINTASAN KERETA PURWOSARI JL. SLAMET RIYADI SURAKARTA) Agus Sumarsono; Amirotul MH Mahmudah; Ika Noviyanti
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1177.036 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36905

Abstract

Pertemuan antara jalan dengan jalan rel menyebabkan terjadinya antrian dan tundaan. Penelitian ini berlokasi di persilangan KA Purwosari Jl. Slamet Riyadi Surakarta pada lajur luar arah arus lalu lintas dari barat ke timur. Akibat adanya persilangan ini menyebabkan arus lalu lintas menjadi terganggu dan juga terbentuknya gelombang kejut (Shock Wave). Penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai emp dengan metode rasio headway dan menganalisis gelombang kejut berdasarkan nilai emp kendaraan yang didapatkan dari metode rasio headway . Penelitian ini dilakukan pada hari rabu dengan periode pengambilan data pagi (jam 06.00-09.00), siang (jam 11.00-13.30) dan sore (jam15.30-18.00). Perhitungan berdasarkan model linier Greenshields. Berdasarkan analisis didapatkan nilai emp untuk sepeda motor (MC) 0,42 sementara untuk kendaraan besar (HV) 1,34. Pada perhitungan diperoleh nilai selombang kejut terbesar ?ab=4,745 km/jam, ?cb= 10,641 km/jam, dan ?ac=6,977 km/jam dengan tundaan Q= 0.264 km dan waktu penormalan T= 3,76 menit untuk lajur luar. Sedangkan perhitungan untuk lajur dalam diperoleh ?ab=2,732 km/jam, ?cb= 12,201 km/jam, dan ?ac=11,771 km/jam dengan tundaan Q= 0.274 km dan waktu penormalan T= 2,74 menit untuk lajur dalam.
UJI PANEL SAMBUNGAN PURUS LURUS PADA PANEL BETON BERAGREGAT KASAR PET Afifah Afifah; Sunarmasto Sunarmasto; Edy Purwanto
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.048 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36913

Abstract

Beton ringan merupakan salah satu bahan yang dipilih sebagai pengganti dinding non struktural. beton ringan adalah beton yang mengandung agregat ringan, seperti penggunaan limbah plastik PET (Polyethylene Terephthalate) sebagai pengganti agregat kasar. Penggunaan limbah plastik PET sebagai agregat kasar pada campuran beton mampu mengurangi jumlah sampah yang ada di sekitar sehingga bersifat ramah lingkungan. Untuk menjadi dinding utuh, beton ringan PET yang berbentuk panel harus disambung. Salah satu model sambungan yang cocok digunakan untuk material berbentuk papan atau lembaran adalah sambungan purus lurus. Pada skripsi ini disajikan uji panel sambungan purus lurus pada panel beton beragregat kasar pet. Tiga benda uji berbentuk panel sambungan dan tiga benda uji berbentuk panel utuh sebagai pembanding disiapkan. Masing masing benda uji telah ditambahkan kawat kasa (wiremesh) 25 mm ukuran 600 mm x 600 mm (panel utuh) dan ukuran 300 mm x 600 mm (panel sambungan). Panel utuh dicetak dengan ukuran 600 mm x 600 mm x 50 mm, sedangkan panel sambungan dicetak dalam dua model cetakan dengan ukuran 300 mm x 300 mm x 50 mm. Benda uji diuji beban pada umur 28 hari. Kurva hubungan beban-deformasi masing-masing benda uji dicatat dan dibandingkan. Berdasarkan pengujian, panel beton utuh mengalami retak pertama di kisaran 11,6667 kN dan mencapai beban maksimum di kisaran 22,8333 kN, sedangkan panel hasil penyambungan mengalami retak pertama pada kisaran 6,9333 kN dan runtuh pada kisaran 11,6333 kN. Penurunan yang terjadi sebesar 41% untuk kondisi retak pertama dan 49% pada beban ultimit. Terdapat penurunan energi absorpsi rata-rata sebesar 37% atau 34,8342 Joule. Panel beton utuh memiliki energi absorpsi rata-rata sebesar 94,0197 Joule, sedangkan panel hasil penyambungan memiliki energi absorpsi rata-rata sebesar 59,1855 Joule. Pada pelat beton utuh terdapat enam hingga delapan garis leleh. Untuk pelat hasil penyambungan terdapat minimal dua garis leleh yang menjalar ke arah samping. Hal ini dikarenakan daerah sambungan mengalami lendutan yang besar akibat beban, sehingga rusak dan runtuh terlebih dahulu lalu retak akan menjalar ke arah berlawanan dari posisi sambungan (sisi terpendek).
Pengembangan Textile Reinforced Concrete (TRC) Slab Menggunakan Serat Cantula dengan Berbagai Anyaman Fajar Teroja Alamsyah; Stefanus Adi Kristiawan; Bambang Santosa
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (528.291 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36929

Abstract

Banyak bahan dan material alami di sekitar kita belum termanfaatkan dengan maksimal. Serat cantula yang berasal dari tumbuhan Agave Cantula Roxb adalah salah satunya. Bentuk pemanfaatan serat cantula yang saat ini sedang dikembangkan adalah sebagai salah satu material komposit untuk perkuatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui indeks kuat lentur, indeks kekakuan, indeks toughness, indeks daktilitas dan prilaku retak dari slab mortar yang di beri perkuatan serat cantula. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen, dengan mengumpulkan data, bahan serta melakukan serangkaian percobaan dan pengujian kemudian menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian. Objek penelitian ini adalah menggunakan serat cantula yang di anyam dengan berbagai variasi sebagai material komposit perkuatan slab mortar dengan tujuan untuk mengetahui jenis anyaman yang dapat berkontribusi secara maksimal. Hasil penelitian ini didapatkan nilai indeks rata-rata sebagai berikut; kuat lentur normal = 9.7 MPa, Grid 1 = 9. MPa, Grid 2 = 8.4 MPa, Fishnet = 9.4 MPa ; kekakuan normal = 515.6 N/mm, Grid 1 = 147.7 N/mm, Grid 2 = 238 N/mm, Fishnet = 357.4 N/mm ; toughness normal = 69.9 Nmm, Grid 1 = 164.6 Nmm, Grid 2 = 125.5 Nmm, fishnet = 99.5 Nmm ; daktilitas normal = 1, Grid 1 = 12.6, Grid 2 = 6.2, Fishnet = 5. Prilaku retak yang terjadi secara umum benda uji mengalami retak pertama pada beban 56-61 N dengan lendutan 0.08- 0.22 mm sedangkan untuk pola keruntuhan seluruh benda uji terjadi keruntuhan tekan.
ANALISIS LOKASI RAWAN KECELAKAAN DI JALAN ARTERI PRIMER KOTA SURAKARTA Pamungkas, Salaka Bayu; Mahmudah, Amirotul MH; Setiono, Setiono
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (688.16 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36900

Abstract

Pertumbuhan jumlah penduduk menyebabkan kebutuhan transportasi lalu lintas semakin meningkat, selain itu juga menimbulkan permasalahan pada sarana dan prasarana lalu lintas. Kepadatan volume lalu lintas menyebabkan akses jalan menjadi sulit untuk dilalui, berbagai aktivitas pengguna jalan tidak nyaman, sehingga secara tidak langsung menimbulkan risiko permasalahan lalu lintas, seperti kemacetan dan kecelakaan yang berdampak pada turunnya kinerja pelayanan jalan. Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dalam penelitian ini antara lain : (1) mengetahui lokasi daerah dan titik rawan kecelakaan pada jalan arteri primer di Kota Surakarta, (2) mengidentifikasi untuk mengetahui frekuensi banyaknya kejadian kecelakaan berdasarkan waktu kejadian pada klasifikasi fungsi jalan AP (arteri primer) di Kota Surakarta. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian adalah analisis Z-Score, analisis Cusum dan analisis statistik deskriptif. Analisis Z-Score digunakan untuk mengidentifikasi daerah rawan kecelakaan, analisis Cusum digunakan untuk mengidentifikasi titik rawan kecelakaan, sedangkan analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui banyaknya kejadian kecelakaan berdasarkan waktu kejadian. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa (1) ruas jalan yang teridentifikasi sebagai daerah dan titik rawan kecelakaan sangat tinggi, meliputi (a) Ruas jalan Adi Sucipto terletak pada persimpangan Jl Nangka, persimpangan Jl Siwalan, dan persimpangan Jl Sawo Raya. (b) Ruas jalan Ir. Sutami terletak pada persimpangan Jl Boulevard (depan UNS) Kota Surakarta. (2) Berdasarkan hasil perhitungan statistik deskriptif, pendistribusian banyaknya kejadian kecelakaan berdasarkan waktu kejadian, meliputi siang hari, pagi hari , malam hari, dan pada dini hari dengan rata - rata kejadian masing - masing sebesar 35,25, 34,75, 30,75, dan 12,50.
KAJIAN PENGARUH VARIASI PENAMBAHAN BAHAN ACCELERATOR TERHADAP PARAMETER BETON MEMADAT MANDIRI DAN KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI Yuda Fadillah; Wibowo Wibowo; Sunarmasto Sunarmasto
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.249 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36922

Abstract

Adanya perkembangan pembangunan infrastruktur yang semakin pesat seperti saat ini, menuntut pemakaian beton menggunakan bahan-bahan yang bermutu tinggi, mudah pengerjaannya, juga cepat dalam proses pengeringan serta mencukupi kebutuhan dalam proses konstruksi bangunan. Karena itu, dengan adanya beton high strength self compacting concrete (HSSCC) dapat membantu pembangunan infrastruksur seperti saat ini. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi penambahan dosis accelerator sebanyak 2%, 1,2% dan 0,4% terhadap parameter self compacting concrete (SCC) yang terdiri dari filling ability, passingability, dan segregation resistance serta uji kuat tekan beton. Penelitian ini menggunakan 3 buah sampel untuk masing-masing kadar accelerator, dimana sampel benda uji dibuat dalam bentuk silinder berukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan umur pengujian 14 dan 28 hari. Perancangan campuran (mix design) menggunakan metode EFNARC , Pembuatan, perawatan dan pengujian benda uji dilakukan berdasarkan standar ASTM. Hasil penelitian menunjukkan, untuk kadar accelerator 0,4% memberikan nilai optimum dalam segi pengujian parameter self compacting concrete (SCC) sedangkan untuk pengujian kuat tekan terbesar dihasilkan oleh kadar accelerator sebanyak 2% dengan kuat tekan sebesar 46,68 MPa diumur 14 hari dan 53,66 MPa diumur 28 hari. Hal ini disebabkan oleh kadar accelerator yang cukup banyak sehingga mempengaruhi kuat tekan , sedangkan untuk parameter self compacting concrete (SCC) mendapatkan nilai yang minimum karena pengaruh setting time yang singkat.
PENGARUH PENGISIAN RONGGA PADA PERKERASAN ASPAL PORUS TERHADAP KECEPATAN RESAPAN, PERMEABILITAS, DAN SKID RESISTANCE Yhudianto, Bondan; Setyawan, Ary; Suryoto, Suryoto
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 4 (2017): Desember 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.142 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i4.36895

Abstract

Aspal porus didesain memiliki ruang pori tinggi sehingga dapat meloloskan air permukaan dengan baik. Namun ruang pori tinggi menyebabkan aspal porus mudah tersumbat oleh material berupa pasir. Penyumbatan tersebut menyebabkan kemampuan aspal porus menyerap air permukaan menurun. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengisian rongga terhadap kecepatan resapan, permeabilitas. Dan seberapa besar pengaruh jumlah pemadatan terhadap skid resistance. Benda uji lapangan berdimensi 5m x 1,5m., setiap 1,6 meter dilakukan 6 kali, 8 kali, dan 10 kali pemadatan. Pemadatan menggunakan baby roller dengan berat operasional 1,2 ton. Urutan pengujian yang pertama adalah uji skid resistance menggunakan alat rolling straightedge, selanjutnya pengujian kecepatan resapan dan permeabilitas dengan perlakuan tanpa pengisian dan pengisian rongga berupa pasir Progo dan Panca Darma. Pengujian permeabilitas menggunakan benda uji hasil bor pipa coredrill lalu diuji di laboratorium. Sedangkan pengujian kecepatan resapan dilakukan langsung di lapangan. Kemudian didapatkan data hasil uji laboratorium dan lapangan untuk dilakukan analisa hasil. Analisa hasil penelitian aspal porus dengan pengisi rongga menunjukkan terjadi penurunan nilai permeabilitas dan kecepatan resapan. Nilai koefisien permeabilitas dengan perlakuan tanpa pengisian berturut-turut yaitu hasil laboratorium 1,518 cm/dt, 6 kali pemadatan 0,962 cm/dt, 8 kali pemadatan 0,863 cm/dt, 10 kali pemadatan 0,651 cm/dt. Perlakuan pengisian pasir Panca Darma berturut-turut, laboratorium 0,442 cm/dt, 6 kali pemadatan 0,003 cm/dt, 8 kali pemadatan 0,002 cm/dt, 10 kali pemadatan 0,002 cm/dt. Perlakuan pengisian pasir Progo berturut-turut, laboratorium 0,321 cm/dt, 6 kali pemadatan 0,003 cm/dt, 8 kali pemadatan 0,002 cm/dt, 10 kali pemadatan 0,002 cm/dt. Nilai koefisien kecepatan resapan dengan perlakuan tanpa pengisian berturut-turut untuk 6 kali pemadatan 1,136 cm/dtk., 8 kali pemadatan 0,555 cm/dtk., 10 kali pemadatan 0,432 cm/dtk. Perlakuan pengisian pasir Panca Darma berturut-turut untuk 6 kali pemadatan 0,606 cm/dtk., 8 kali pemadatan 0,301 cm/dtk., 10 kali pemadatan 0,209 cm/dtk., Perlakuan pengisian pasir Progo berturut-turut untuk 6 kali pemadatan 0,420 cm/dtk., 8 kali pemadatan 0,225 cm/dtk., 10 kali pemadatan 0,171 cm/dtk. Nilai koefisien Profile Ride Index (PrI) aspal porus dengan 6 kali pemadatan, 8 kali pemadatan, dan 10 kali pemadatan berturut-turut adalah 23,85 mm/m, 15,38 mm/m, dan 13,85 mm/m.

Page 1 of 4 | Total Record : 32