cover
Contact Name
M Taufiq Rahman
Contact Email
jis@uinsgd.ac.id
Phone
+6289655289523
Journal Mail Official
jis@uinsgd.ac.id
Editorial Address
Prodi Magister Studi Agama-Agama Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Jalan Cimencrang, Panyileukan, Gedebage Kota Bandung Indonesia 40292
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Iman dan Spiritualitas
ISSN : -     EISSN : 27754596     DOI : http://dx.doi.org/10.15575/jis
Jurnal Iman dan Spiritualitas (JIS) is an open-access journal and peer-reviewed scientific works both theoretically and practically in the studies of religions and spirituality in various parts of the world.
Articles 20 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas" : 20 Documents clear
Konsep Samsara dalam Agama Buddha dan Hindu Wahid, Annisa; Syah, Yoshy Hendra Hardiyan
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.25345

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengenal konsepsi samsara pada perspektif agama Buddha dan Hindu yang berfokus pada tiga hal, yaitu: pertama, eksistensi samsara dalam agama Buddha dan Hindu. Kedua, pengaruh samsara bagi agama Buddha dan Hindu. Ketiga, perbandingan samsara dalam agama Buddha dan Hindu. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan yang dibantu dengan teknis analisis deskriptif berupa kualitatif dan menggunakan teori perbandingan Leon Festinger. Hasil riset dalam penelitian ini menunjukkan bahwa samsara dalam agama Hindu dan Buddha memiliki persamaan, tapi di akhir kejadian samsara itu mempunyai versi perbedaan pada perspektif Hindu dan Buddha. Konsepsi persamaan samsara pada perspektif Buddha dan Hindu adalah terletak pada samsara yang diibaratkan sebagai suatu ganjaran dari proses hidup yang dialamai seseorang pada masa lalu yang diproses dan diciptakan lagi ke dunia secara berkelanjutan hingga kesalahan seseorang bisa dihapuskan. Dalam perspektif Buddha samsara kembali dipahami bagaikan suatu ganjaran, akan tetapi ganjaran yang diartikan dalam masalah ini diibaratkan tidak seperti ganjaran yang dimaksud dalam perspektif Hindu, kondisi ini dianggap menjadi suatu keadaan kesengsaraan atau yang biasa disebut dengan Dukha serta suatu kemalangan yang dialami selama hidup dalam dunia. Adapun yang membedakan samsara dalam agama Buddha dan Hindu adalah samsara dalam perspektif Hindu diyakini sebagai bagian dari Pancha Srada yang biasa diistilahkan dengan kepercayaan yang lima dan juga biasa disebut dengan istilah Punarbhawa. Pada perspektif Buddha samsara digolongkan dalam enam alam keberadaan dan kemunculan seseorang yang berbeda-beda karakter dan rupanya. Enam alam ini dibagi lagi menjadi tiga alam jahat (neraka, hantu, hewan) dan tiga alam lebih tinggi (beruntung dan baik) dan samsara dikategorikan dalam tiga alam jahat.
Membangun Masyarakat Toleran di Daerah Plural: Pengalaman Masyarakat Muslim dan Kristen di Cianjur, Jawa Barat Setia, Paelani; Rahman, Mohammad Taufiq; Rosyad, Rifki
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.30390

Abstract

Artikel ini membahas tentang toleransi masyarakat Muslim dan Kristen di Kampung Palalangon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Data penelitian diperoleh melalui wawancara terhadap tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda untuk menggali nilai-nilai yang melandasi kehidupan sosial yang toleran. Selain itu, penulis juga mengobservasi kegiatan-kegiatan yang melibatkan semua warga desa tanpa membeda-bedakan agamanya, terutama di perayaan hari besar nasional dan hari besar keagamaan. Penulis menarik kesimpulan dari bukti-bukti yang ada bahwa toleransi dapat dikembangkan selama ada faktor-faktor tertentu yang mendorongnya. Sebagai contoh, tokoh agama sering kali memegang dan menyebarkan keyakinan yang mendorong toleransi. Kemudian ada contoh yang baik yang diberikan oleh para pemimpin masyarakat untuk mempromosikan hidup berdampingan di lingkungan sekitar. Masyarakat secara keseluruhan juga menerima ketergantungan dan rasa hormat terhadap individu lain karena ingin mencapai kehidupan yang toleran. Beberapa penelitian sebelumnya tentang topik toleransi beragama diperkuat oleh hasil penelitian ini, yang dilakukan di Desa Palalangon, Cianjur, Jawa Barat.
Pengabdian Living Qur’an di Peaceantren Welas Asih Garut dan Pesantren Assalam Plered Purwakarta Zulaiha, Eni; Syu'aib Z., Ibrahim
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.29789

Abstract

Pendidikan mesti membekali manusia dengan kemampuan untuk hidup damai. Sebab pendidikan adalah sarana untuk membentuk sikap hidup para peserta didiknya untuk bekal di masyarakat. Strategi alternatif untuk mengembangkan budaya damai adalah melalui pendidikan perdamaian pada tataran personal dan struktural. Penelitian ini berfokus pada pencarian keterangan mengenai peran pengasuh pondok dalam mengenalkan santri mengenai perdamaian. Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam penelitian ini penulis memanfaatkan metode kualitatif dengan menggunakan tiga teknik yaitu observasi, dokumentasi dan wawancara. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengasuh di kedua pesantren sangat berperan aktif dalam proses menstimulasi santri dalam tata cara hidup damai dan harmoni. Pengasuh memberikan beragam cara yang dapat membangkitkan semangat santri untuk menginternalisasi jiwa perdamaian dalam diri mereka. Di samping itu, pengasuh juga berperan aktif ketika ada waktu luang untuk memotivasi santri yang berkonsultasi dengannya. Sumber motivasi pengasuh dan pembina adalah dari al-Qur’an itu sendiri. Demikian sehingga kajian ini merupakan pengamalan al-Qur’an pada kehidupan sehari-hari.
Dinamika NU: Komitmen Kebangsaan, Semangat Kembali ke Khittah, serta Pemberdayaan Civil Society Widarda, Dodo; Rachman, Budhy Munawar
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.30391

Abstract

Sebagai kekuatan yang berbasis masyarakat sipil di Indonesia, NU merupakan representasi Ahlus Sunnah wal Jama'ah dengan gerakan konkrit dalam proyeksi membangun dan mengembangkan kesadaran spiritual dan sekaligus transformasi sosial. Penelitian ini berbentuk penelitian kepustakaan dengan menggunakan landasan “Metodologi Penelitian Sosial Keagamaan” untuk memperoleh kejelasan permasalahan yang berkaitan dengan realitas sosial agama. Dalam rangka memotret gerakan sosial, artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kontribusi Nahdlatul Ulama (NU) dalam pemberdayaan Masyarakat Sipil di Indonesia dan didasari oleh sejumlah pertanyaan, apa bentuk komitmen dan semangat kebangsaan. “Kembalinya Khittah” NU sebagai pintu masuk Civil Movement Society di Indonesia? Apa peran Gus Dur – semangat transformasi sosial di NU – dalam pemberdayaan masyarakat sipil? Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa NU mempunyai kemampuan mendialogkan antara agama dan realitas kehidupan bernegara. Padahal, NU merupakan elemen kekuasaan di luar negara dan berada di tengah-tengah masyarakat sipil, dan semangat “Kembali ke Khittah” yang bergaung sejak tahun 1984, telah menemukan pijakan untuk menyemaikan gerakan masyarakat sipil di Indonesia. Dalam kurun waktu sejarah tertentu, NU di bawah kepemimpinan Abdurrahman Wahid mampu menunjukkan vitalitas dan energinya yang besar, menjadi kekuatan masyarakat sipil di Indonesia dan menjadi “penyeimbang” kekuatan hegemonik negara. Namun, ketika ia menjadi presiden, transformasi sosial yang diartikulasikan melalui pemberdayaan masyarakat sipil berbasis komunitas pedesaan mengalami stagnasi karena energi NU kembali tersedot oleh pilihan politik praktis untuk menjauhkan Abdurrahman Wahid dari kekuasaan.
Komparasi Tafsir Al-Jawahir Fi Tafsir Al-Quran Al-Karim dan Tafsir Al-Misbah tentang Makanan Halal dalam Al-Quran Khairunnisa, Aliviyah Rosi; Ahmad, Khader bin
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.29255

Abstract

Makanan halal dan tayyib tidak hanya terbatas pada kriteria makanan yang dibolehkan dalam syariat dan mengandung kandungan gizi yang baik. Tulisan ini mengkaji penafsiran Al-Quran tentang makanan halal, terumata membandingkan tafsir Al-Jawahir Fi Tafsir Al-Quran Al-Karim karya Tantawi Jawhari dan tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab. Hasil dari penelitian ini mengungkap bahwa dalam menafsirkan Al-Quran, Tantawi Jawhari menggunakan metode tahlili. Dalam karyanya, "Tafsir al-Jawahir Fi Tafsir al-Quran al-Karim," ia mengadopsi pendekatan ilmiah yang fokus pada penafsiran Al-Quran dalam kerangka ilmu pengetahuan. Di sisi lain, tafsir al-Misbah yang ditulis oleh M. Quraish Shihab juga menggunakan metode tahlili (analisis) tetapi memiliki pendekatan sosio-kultural atau sosial kemasyarakatan. Dalam tafsir ini, penafsiran didasarkan pada konteks sosio-kultural masyarakat, dengan bahasa penafsiran yang mengacu pada aspek sosiologi. Tantawi Jawhari mendefinisikan makanan halal sebagai makanan yang diizinkan atau mubah untuk dikonsumsi manusia. Ia menggambarkannya sebagai "simpul tali yang telah dilepaskan," yang berarti makanan tersebut aman untuk dikonsumsi, tidak menimbulkan perasaan kebencian, dan tidak mendurhakai Allah. Tantawi juga menyoroti berbagai aspek makanan, termasuk aspek bahan dan cara perolehannya, serta presentasi makanan. Makanan halal harus benar-benar bersih dan tidak bercampur dengan najis. Di sisi lain, Quraish Shihab berpendapat bahwa tidak semua makanan yang tayyib (baik dan bermutu) adalah makanan yang halal dalam hal cara perolehannya. Begitu pula, tidak semua makanan yang halal dianggap tayyib. Ada makanan yang dapat dianggap halal dari segi zat dan cara perolehannya, tetapi mungkin tidak tayyib bagi seseorang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit atau alergi terhadap makanan tertentu. Dengan demikian, penting bagi umat Muslim untuk memahami tidak hanya status halal dan haram makanan tetapi juga kualitas dan cara perolehannya, serta memperhatikan kesehatan pribadi dalam memilih makanan yang sesuai.
Konsep “Nikmat” dalam Al Quran Syahputra, Muhammad Rizaldi
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.29851

Abstract

Dalam Al-Qur'an, istilah "nikmat" merujuk pada anugerah dan karunia Allah SWT kepada manusia, baik materiil maupun spiritual, yang diterima di dunia maupun akhirat. Kajian ini fokus pada konsep nikmat  dengan pendekatan semantik Al-Quran versi eksiklopedi dengan pendekatan tafsir-tafsir ke Indonesiaan yaitu  kitab-kitab tafsir dari Indonesia seperti yang dijelaskan dalam tafsir-tafsir terkenal Indonesia seperti "Al Azhar" karya Hamka, "Al Misbah" karya Quraisy Shihab, dan "Al-Ibriiz Lima’rifati Tafsiril Quranil Aiziz" karya KH. Bisri Musthofa dalam bahasa Jawa Pegon yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Penelitian ini menemukan tiga jenis nikmat yang dapat diidentifikasi. Pertama, nikmat umum meliputi aspek-aspek kehidupan, seperti rezeki, kesehatan, dan kebahagiaan sehari-hari. Allah juga memberikan nikmat kepada para rasul dan nabi sebagai penghargaan atas dedikasi mereka. Kedua, nikmat surga diberikan kepada yang beriman dan bertakwa, berupa kenikmatan dan keindahan yang tak terbayangkan. Ketiga, nikmat dunia mencakup kekayaan, kekuasaan, dan ilmu pengetahuan yang Allah anugerahkan. Semua nikmat ini menggambarkan kekuasaan Allah yang mencipta dan mengatur alam semesta dengan hikmah.
Moderasi Islam dalam Al-Qur’an: Studi Komparatif Tafsir Al-Azhar, Al-Misbah dan Kemenag Najib, Muhamad; Firmansyah, Reza
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.22462

Abstract

Penelitian ini bertujuan membahas moderasi Islam dengan studi komparatif Tafsir Al-Azhar, Al-Misbah, dan Kemenag. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah bersifat kualitatif dengan metode kepustakaan (library research) yaitu mencari sumber dari bahan-bahan tertulis dengan pendekatan sejarah. Hasil dari pembahasan penelitian ini meliputi pengertian moderasi Islam, tafsir Al-Azhar, Al-Misbah dan Kemenag serta penafsiran ayat-ayat moderasi Islam dalam ketiga tafsir tersebut. Sumber tafsir adalah rujukan yang digunakan oleh para mufasir dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Quran. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara umum dalam pembahasan ayat-ayat moderasi Islam baik dari kitab tafsir Al-Azhar, tafsir Al-Misbah dan tafsir Kemenag memiliki banyak persamaan dalam memahami dan menafsirkannya, seperti dalam memahami makna ummatan wasatan dalam QS. Al-Baqarah: 143, tentang larangan berlebih-lebihan dalam agama di QS. Al-Ma’idah: 77, tentang tidak boleh bakhil dan kikir dalam QS. Al-Isra’: 29, tentang keadilan dalam QS. Al-Nahl: 90.
Kisah Orang-Orang Saleh dalam Al-Qur’an: Studi Komparatif Pemikiran Tafsir Sayyid Quthb dan Al-Sya'rawi Akbar, Muchammad Fariz Maulana; Al-Obaidi, Khaleel
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.29256

Abstract

Artikel ini membahas tentang kajian perbandingan kisah orang-orang shaleh dalam Al-Qur'an dalam perspektif Sayyid Quthub dan Al-Syahrawi. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan teknik penelitian kepustakaan. Pendekatan yang digunakan dalam artikel ini adalah pendekatan komparatif (muqaran). Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah tafsir fi Zhilal Al-Qur'an karya Sayyid Qutb dan penampilan Khawatiri Hawla Al-Qur'an Al-Karim karya Al-Sya'rawi. artikel Hasil penelitian menunjukkan bahwa kisah Zulkarnain menampilkan kepemimpinan yang saleh dalam membangun dan membina negara atau bangsanya, Luqman Al-Hakim menunjukkan nilai-nilai mendidik orang tua kepada anaknya, Ali Imran menunjukkan nilai-nilai dalam membangun dan membina keluarga yang saleh, dan kisah Maryam menunjukkan nilai wanita ideal dalam ketaatan kepada Allah.
Stigma terhadap Perempuan Korban Kekerasan Seksual Rukman, Rukman; Huriani, Yeni; Shamsu, Lily Suzana binti Haji
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.29853

Abstract

Stigma terhadap perempuan yang mengalami kekerasan seksual tidak hanya menimbulkan penderitaan fisik, namun juga berdampak negatif pada gangguan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman perempuan yang mengalami kekerasan seksual di Desa Danosari Desa Pulosari. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstruktur. Penelitian ini berhasil mengidentifikasi tiga topik, yaitu pengalaman terkait stigma terhadap identitas perempuan korban kekerasan seksual; Gangguan psikologis akibat stigma terhadap perempuan korban kekerasan seksual dan cara mengatasi stigma dan gangguan psikologis. Peserta dianggap sebagai perempuan yang tercemar, tidak mampu menjaga harkat dan martabat perempuan dan keluarganya. Pengalaman stigma telah mempengaruhi kondisi psikologis perempuan korban kekerasan seksual, yaitu perasaan rendah diri, trauma, dan keinginan untuk bunuh diri. Dalam menangani gangguan psikologis akibat stigma dan upaya mengatasinya, para partisipan dalam penelitian ini menerapkan strategi untuk menjaga rasa positif identitas sebagai perempuan korban kekerasan seksual, antara lain: menafsirkan kembali peristiwa yang menimpa mereka dengan lebih positif, menghindari situasi yang menimbulkan stigma, dan menerima apa yang menimpa dirinya sebagai takdir Tuhan.
Karakteristik Kitab Nadoman Nurul Hikmah Karya Hidayat Suryalaga Lestari, Mutia
Jurnal Iman dan Spiritualitas Vol 3, No 3 (2023): Jurnal Iman dan Spiritualitas
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jis.v3i3.30397

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kitab Nadoman Nurul Hikmah beserta alasan penggunaannya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analisis dan metode hermeneutik berdasarkan hubungan triadik (teks-reader/author-audience). Adapun sifat penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research). Dalam prosesnya, penulis menggunakan dua kategori sumber data, sumber data primer dan sekunder. Dalam penelitian ini penulis menemukan beberapa hal mengenai karakteristik kitab Nadoman Nurul Hikmah. Karakter khas kitab Nadoman Nurul Hikmah tercermin pada dua aspek: Pertama, postur nadhomannya yang sederhana. Nadoman Nurul Hikmah cenderung lebih longgar dalam menerjemahkan bahasa sumber, Hidayat Suryalaga tidak menjadikan redaksi ayat sebagai sumber, tetapi ia berusaha menuangkan interpretasinya sendiri. Kedua, struktur dan gaya bahasa dalam Nadoman Nurul Hikmah Hidayat Suryalaga menggunakan struktur dan gaya bahasa yang sederhana, ia menggunakan bahasa Sunda yang populer dan kontekstual. Nadoman Nurul Hikmah jauh lebih tepat disebut sebagai terjemah tafsiriyah al-Qur’an daripada disebut sebagai sebuah kitab tafsir. Dalam kitabnya Nadoman Nurul Hikmah Hidayat Suryalaga menyertakan nilai-nilai kesundaan, hal tersebut tidak lepas dari tujuan ditulisnya kitab Nadoman Nurul Hikmah ini. Adapun nilai-nilai yang terdapat dalam kitab Nadoman Nurul Hikmah ini diantaranya adalah nilai kesundaan Silih Asih – Silih Asah – Silih Asuh, nilai kesundaan Rawayan Jati dan nilai kesundaan Sabilulungan.

Page 1 of 2 | Total Record : 20